Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra ,

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 023 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 177 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO INCREASE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE V SDN 002 BANTAYAN

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 036 SINTONG KECAMATAN TANAH PUTIH

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

Susanti Damanik, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

Education Elementary School Teacher Faculty Of Training and Education Sciener University Of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 169 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 2 SIAK HULU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

THE APPLICATION LEARNING CYCLE MODEL TO INCREASE STUDENTS RESULT ON NATURAL SUBJECT AT FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 105 PEKANBARU

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV.B SD NEGERI 62 PEKANBARU

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASVB SD NEGERI 56 PEKANBARU

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 94 Pekanbaru

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

Lena Sari, Zulkifli, Lazim N Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau

Resti Hayati, Mahmud Alpusari, Lazim N ( )

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR HASIL IPA SISWA KELAS IV A SDN 022 JAYAMUKTI DUMAI

Prinawati, Syahrifuddin, Otang Kurniaman No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 8 PEKANBARU

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL MAKE A MATCH TYPE TO INCREASE SCIENCE LEARNING RESULT OF GRADE IV SDN 019 LENGGADAI HULU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

Permata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

Rosa Yulia, Mahmud Alpusari, Lazim. N No. HP

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

Nur Fatimah, Hendri Marhadi, Eddy Noviana eddynoviana gmail.com

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

Asmarita 1, Sehatta Saragih 2, Zuhri D 3 Contact :

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II D SD NEGERI 132 PEKANBARU

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT (PEER TUTORING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVC SD NEGERI 164 PEKANBARU

Oleh Asmayeti 1, Damanhuri Daud 2, Otang Kurniaman 3

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Economic Education Analysis Journal

Yustini Yusuf, Arnentis dan Siski Yusika Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH AGUSSANTA HIDAYAT E1R112002

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

USE OF THE WORD SQUARE MODEL TO IMPROVE THE MOTIVATION LEARNING STUDENT SUBJECT IPS CLASS V SD NEGERI 001 SEDINGINAN TANAH PUTIH DISTRIC ROKAN HILIR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai

Lilia Mutiara *) Susda Heleni dan Kartini **) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

IMPLEMENTATION OF QUANTUM LEARNING TO IMPROVE SOCIAL SCIENCE LEARNING RESULTS OF CLASS V STUDENTS IN SDN 33 TAMERAN KECAMATAN BENGKALIS

PENERAPAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 167 PEKANBARU

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IVa SD NEGERI 010 SUNGAI PANJI-PANJI KECAMATAN KUBU BABUSSALAM KABUPATEN ROKAN HILIR Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra 081365265638, eddynoviana82@gmail.com, zetra.hainul.putra@lecture.unri.ac.id Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru Abstract: This research with implementation of problem based learning model aimed at students IVa grade of state SD Negeri 010 Sungai Panji-panji Kecamatan Kubu Babussalam that is done in the second semester grade of year of 2014/2015 on January to june 2015, its aims to improve learning outcomes of IPA learning outcomes. The subject were students IVa which is total of 20 students, consisted of 9 boys and 11 girls. The data research shown that either learning process or students achievement increased. It is proved on the teacher and students activities score. Percentage of teacher activities in cycle I that is equal to 60 with good category, while the activities of teachers have the highest average total of 85 with very good category. The cycle I and Cycle II have increased is 25. percentage of students activities had the lowest of first meeting cycle I total of 55% with enough category, the highest average of students activities total of 80 with good category. Meanwhile for first meeting cycle I and Cycle II have increased is 25%. The total of students completed is 9 students or 63,35, from the base score cycle I increased is 75,00 with completed is 16 students, while the cycle II increased is 80,00 with completed is 18 students. So, the difference in increase between base score cycle I is 18,38%, meanwhile the cycle II from base score cycle II increase is 26,28%. So, research with application of problem based learning model have increased IPA learning outcomes of IVa grade of SD Negeri 010 Sungai Panji- Panji Kecamatan Kubu Babussalam. Keywords : problem based learning, IPA learning outcomes

2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IVa SD NEGERI 010 SUNGAI PANJI-PANJI KECAMATAN KUBU BABUSSALAM KABUPATEN ROKAN HILIR Riza Elyana, Eddy Noviana, Zetra Hainul Putra 081365265638, eddynoviana82@gmail.com, zetra.hainul.putra@lecture.unri.ac.id Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru Abstrak: Penelitian dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah ditujukan untuk siswa kelas IVa SD Negeri 010 Sungai Panji-panji Kecamatan Kubu Babusalam yang dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yaitu dari bulan Januari s/d bulan Juni 2015 ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IVa dengan jumlah murid 20 orang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Data penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dan hasil belajar mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan pada skor aktivitas guru dan siswa. Persentase aktivitas guru pada Siklus I yaitu sebesar 60% dengan kategori baik, Sedangkan aktivitas guru yang memiliki jumlah rata-rata tertinggi diantaranya berjumlah sebesar 85% pada kategori amat baik. Pada Siklus I dan Siklus II terjadi peningkatan sebesar 25. Persentase aktivitas siswa yang memiliki jumlah ratarata terendah adalah pada pertemuan pertama Siklus I yaitu sebesar 55% pada kategori cukup, rata-rata aktivitas siswa tertinggi diantaranya berjumlah sebesar 80 pada kategori baik. Jadi antara pertemuan satu Siklus I dan pertemuan Siklus II terjadi peningkatan sebesar 25%. Jumlah siswa yang tuntas sebanyak 9 orang siswa dengan nilai rata-rata 63,35, dari skor dasar Siklus I meningkat menjadi 75,00 dengan ketuntasan sebanyak 16 orang, sedangkan pada siklus II menjadi 80,00 sehingga meningkat menjadi 18 orang. Jadi selisih peningkatan antara skor dasar Siklus I sebesar 18,38%, sedangkan pada Siklus II dari skor dasar Siklus II meningkat sebesar 26,28%. Jadi, hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa IVa SD Negeri 010 Sungai Panji-panji Kecamatan Kubu Babussalam. Kata Kunci: pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar IPA

3 PENDAHULUAN Pembelajaran IPA dianggap cocok diterapkan dalam pendidikan karena pendidikan IPA berhubungan langsung dengan alam dan fakta. Pendidikan merupakan sebuah program yang melibatkan sejumlah komponen yang bekerjasama dalam sebuah proses untuk mencapai tujuan yang diprogramkan. Sebagai sebuah program, pendidikan merupakan aktivitas yang sadar yang sengaja diarahkan untuk mencapai satu tujuan. Untuk mengetahui apakah penyelenggaraan program dapat mencapai tujuannnya secara efektif dan efesien maka diperlukan evaluasi. Berdasarkan pengalaman peneliti di kelas IVa SD Negeri 010 Sungai Panjipanji Kecamatan Kubu Babussalam hasil belajar IPA masih rendah. Hal ini didasarkan dari rata-rata hasil belajar IPA siswa masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah, yaitu 65. Dari 20 siswa kelas IVa SD Negeri 010 Sungai Panji-panji Kecamatan Kubu Babusalam, jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 9 orang (45%) dan jumlah siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 11 orang (55%) dengan rata-rata hasil belajar 63,35. Oleh sebab itu diperlukan perbaikan proses pembelajaran. Salah satu perbaikan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan beragam, yakni model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu pendekatan yang didasarkan pada banyaknya masalah yang di gunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorentasi pada masalah dunia nyata dalam pembelajaran ini membutuhkan penyelidikan autentik yakni menyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata, model pembelajaran berbasis masalah juga dapat melatih siswa berpikir tingkat tinggi dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berfiikir kreatif dalam proses belajar sehingga membuat siswa mempunyai kemampuan memecahkan masalah karena dalam kehidupanya siswa tidak pernah terlepas dari masalah yang di hadapinya (Rusman, 2011; 24). Tujuan Pembelajaran dapat dicapai melalui berbagai strategi dan model pembelajaran salah satu diantaranya adalah penerapan model pembelajaran berdasarkan berbasis masalah. Dengan memberikan pengalaman langsung dan mengaktifkan siswa dalam belajar akan membuat peserta didik termotivasi untuk menemukan sesuatu (rasa ingin tahu) atau meneliti menggunakan sesuatu produk atau penemuannya dengan penuh percaya diri dan berkesan serta tahan lama dalam ingatan siswa. Melalui model pembelajaran berbasis masalah pembelajaran yang melibatkan proses, produk dan sikap yang sesuai dengan hakekat IPA akan membuat pembelajaran akan lebih bermakna dan membawa perubahan yang menyeluruh pada diri siswa. Dengan begitu hasil belajar IPA siswa akan meningkat. Hubungan antara model dengan hasil belajar IPA agar dapat dengan mudah diterima oleh siswa, sehingga apa yang menjadi tujuan dari pendidikan Matematika dapat dimiliki dan dikuasai oleh siswa, dengan kata lain IPA merupakan input, metode sebagai prosesnya, sedangkan perilaku siswa sebagai output (M.Ngalim, 2007:106). Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah : apakah penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IVa SD Negeri 010 Sungai Panji-panji Kecamatan Kubu Babussalam, sedangkan tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas Iva SD Negeri 010 Sungai Panji-panji Kecamatan Kubu dengan menerapkan model pembelajaran Berbasis Masalah.

4 METODE PENELITIAN Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 010 Sungai Panji-panji Kecamatan Kubu Babussalam. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yaitu dari bulan Januari s/d bulan Juni 2015. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, pada siklus pertama dilakukan tindakan mengacu kepada pembelajaran berbasis masalah, selanjutnya pada siklus kedua dilakukan tindakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama. Menurut Arikunto (2008:16) ada empat tahapan yang dilakukan dalam penelitian tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IVa dengan jumlah murid 20 orang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Dalam penelitian ini digunakan dua instrument penelitian yaitu perangkat pembelajaran dan instrument pengumpulan data. Data pengisisan lembar observasi aktivitas guru dan siswa dianalisis secara kuantitatif dalam bentuk persentase. Data jumlah siswa yang terlibat dalam masing-masing aktivitas dan tingkah laku siswa dihitung dengan rumus: P = (Purwanto dalam Syahrilfuddin dkk, 2004:102) dengan kategori aktivitas guru dan siswa yang terlihat pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Kategori Aktivitas Guru dan siswa INTERVAL KATEGORI 81% - 100% Amat Baik 61% - 80% Baik 51% - 60% Cukup < 50% Kurang Purwanto dalam Syahrilfuddin dkk, 2004:102 Untuk mengetahui hasil belajar siswa dari hasil belajar dengan rumus : HB = JB x 100 (Purwanto dalam Syahrilfuddin dkk, 2004:102) BS Keterangan : HB = Hasil belajar siswa JB = Menyatakan jumlah jawaban yang benar BS = Jumlah semua butir soal Peningkatan hasil belajar yang didapatkan dari hasil observasi yang telah diolah, dianalisis dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut. P = Posrate - Baserate x 100% ( Sumber : Aqip. 2011:53 ) Baserate Keterangan : P = Persentase tingkat peningkatan Posrate = Nilai sudah diberi tindakan Baserate = Nilai sebelum tindakan

5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan Tindakan Siklus 1 Pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran IPS yang dilaksanakan dua kali seminggu setiap hari selasa dan kamis, pelaksanaan proses pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kali pertemuan dan dua kali ulangan harian. Tahap Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan pembelajaran dilakukan hari Rabu, tanggal 1 dan 7 April 2015 dengan jumlah siswa yang hadir 20. Kegiatan Awal (. Pada pertemuan ini terlebih dahulu peneliti mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang keadaan siswa dan kesiapan siswa untuk belajar, kemudian guru memotivasi siswa untuk belajar dengan memberi pertanyaan Apakah kalian pernah kehutan, apakah hutan termasuk sumber daya alam?, salam pembuka dari guru, memeriksa kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang. Kegiatan Inti yang dilakukan oleh guru adalah mengorganisasi siswa untuk belajar seperti biasa guru memastikan siswa sudah duduk pada kelompok yang telah ditentukan yang telah dibentuk secara heterogen. Guru memberikan LKS berupa lembar permasalahan yang harus dikerjakan siswa, guru meminta siswa untuk mengerjakan dan mencari alternatif jawaban dari permasalahan yang ada pada LKS dan siswa menggerjakannya. Kegiatan Akhir (, pada kegiatan ini guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran dan melakukan refleksi pembelajaran. Selanjutnya setelah pembelajaran dilakukan ulangan harian untuk siklus pertama. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 8 April 2015dengan jumlah siswa yang hadir 20 orang. Sebelum ulangan harian dilakukan guru memberikan petunjuk dalam menyelesaikan soal objektif. Tes hasil belajar Siklus -2, ini dikerjakan secara individual dengan jumlah 20 soal yang. Ulangan harian dilakukan untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa tentang materi yang telah di pelajari pada siklus 2. Guru memberikan soal kepada setiap siswa dan siswa menerimanya, selama ulangan berlangsung siswa dengan tenang menggerjakannya, ada beberapa siswa yang kurang faham terhadap soal dan guru menjelaskannya. Berdasarkan pengamatan selama melakukan tindakan sebanyak tiga kali pertemuan perencanaan yang tidak sesuai adalah guru yang mengajar kurang melakukan pendekatan kepada siswa selama belajar berlangsung, sehingga masih ada beberapa siswa yang tidak peduli terhadap kegiatan didalam kelas, sehingga kegiatan siswa dalam kelompok menjadi pasif, sedikit bertanya dan lebih banyak diam. Guru kurang bisa memanfaatkan waktu dalam kegiatan pembelajaran berbasis masalahsehingga didalam proses belajar mengajar berlangsung waktu yang digunakan kurang maksimal. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 9 April 2015 dan tanggal 11 April 2015 dengan jumlah siswa yang hadir 20. Kegiatan Awal (. Pada pertemuan ini terlebih dahulu peneliti mengucapkan salam. Guru melakukan apersepsi

6 dengan bertanya tentang keadaan siswa dan kesiapan siswa untuk belajar, kemudian guru memotivasi siswa untuk belajar dengan memberi pertanyaan Pernahkah kalian memakan ikan, berasal dari manakah ikan yang kalian makan, apa manfaatnya bagi tubuh kita? Seperti biasa sebelum kegiatan belajar mengajar guru memeriksa kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang. Kegiatan Inti yang dilakukan oleh guru adalah mengorganisasi siswa untuk belajar seperti biasa guru memastikan siswa sudah duduk pada kelompok yang telah ditentukan yang telah dibentuk secara heterogen. Guru memberikan LKS berupa lembar permasalahan yang harus dikerjakan siswa, guru meminta siswa untuk mengerjakan dan mencari alternatif jawaban dari permasalahan yang ada pada LKS dan siswa menggerjakannya. Kegiatan Akhir (, pada kegiatan ini guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran dan melakukan refleksi pembelajaran. Selanjutnya setelah pembelajaran dilakukan ulangan harian untuk siklus pertama. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14 April 2015dengan jumlah siswa yang hadir 20 orang. Sebelum ulangan harian dilakukan guru memberikan petunjuk dalam menyelesaikan soal objektif. Tes hasil belajar Siklus -2, ini dikerjakan secara individual dengan jumlah 20 soal yang. Ulangan harian dilakukan untuk melihat seberapa besar pemahaman siswa tentang materi yang telah di pelajari pada siklus 2. Guru memberikan soal kepada setiap siswa dan siswa menerimanya, selama ulangan berlangsung siswa dengan tenang menggerjakannya, ada beberapa siswa yang kurang faham terhadap soal dan guru menjelaskannya. Analisis Hasil Penelitian Analisis Data Aktivitas Guru Siklus I dan II Hasil pengamatan guru dikelas berdasarkan nilai aktivitas guru yang dilakukan selama pembelajaran berbasis masalah berdasarkan data lampiran pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2. Rata-rata Persentase Aktivitas Guru Siklus I dan II SIKLUS I SIKLUS II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 60% 65% 75% 80% Kategori Kategori Kategori Kategori Cukup Cukup Baik Baik Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aktivitas yang dilakukan guru yang memiliki jumlah rata-rata terendah adalah pada pertemuan pertama siklus pertama yaitu sebesar 60% dengan kategori baik, mungkin pada pertemuan ini guru belum begitu terbiasa dengan model pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan pada proses belajar mengajar biasanya guru hanya memakai metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa. Sedang kan aktivitas guru yang memiliki jumlah rata-rata tertinggi diantaranya berjumlah sebesar 80% pada kategori amat baik. Pada pertemuan ini guru sudah terbiasa karena sudah diterapkan beberapa kali pertemuan sebelumnya.

7 Analisis Data Aktivitas Siswa Siklus I dan II: Hasil pengamatan siswa dikelas berdasarkan nilai aktivitas guru yang dilakukan selama pembelajaran berbasis masalah berdasarkan data pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3. Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan II SIKLUS I SIKLUS II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 55% 65% 70% 80% Kategori Kategori Kategori Kategori Cukup Baik Baik Baik Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa aktivitas yang dilakukan siswa yang memiliki jumlah rata-rata terendah adalah pada pertemuan pertama siklus pertama yaitu sebesar 55% pada kategori cukup, mungkin pada pertemuan ini siswa belum begitu terbiasa dengan model pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan pada proses belajar mengajar biasanya siswa hanya menerima metode ceramah dan tanya jawab kepada guru. Sedangkan aktivitas siswa yang memiliki jumlah rata-rata tertinggi diantaranya berjumlah sebesar 80% pada kategori baik. Pada pertemuan ini siswa sudah terbiasa karena sudah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah pada beberapa kali pertemuan sebelumnya. Analisis Hasil Belajar Siswa Dari data hasil ulangan harian I dan ulangan harian II dapat dihitung jumlah dan persentasi siswa yang tuntas. Rekapitulasi jumlah siswa dan peresentasi siswa dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Skor Dasar ke Siklus I dan II Jumlah Jumlah Peningkatan Ulangan Siswa yang Rata-rata Siswa Harian tuntas SD-UH.I SD-UH.II Skor Dasar 9 63,35 26,28% UH Siklus I 20 Orang 16 75,00 18,38% UH Siklus II 18 80,00 Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan jumlah siswa dan peresentase siswa yang tuntas sebelum penerapan model pembelajaran berbasis masalah jumlah siswa yang tuntas sebanyak 9 orang siswa atau sebesar 63,35, dari skor dasar kesiklus 1 meningkat menjadi 75,00 dengan ketuntasan sebanyak 16 orang sedangkan pada siklus ke II menjadi 80,00 sehingga meningkat menjadi 18 orang. Jadi selisih peningkatan antara skor dasar kesiklus satu sebesar 18,38%, sedangkan pada siklus dua dari skor dasar kesiklus dua meningkat sebesar 26,28%. Pembahasan Hasil Penelitian Dari data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan terlihat bahwa aktivitas guru dalam meorentasikan siswa dan mengorganisasi siswa dalam belajar. Penggunaan

8 model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVa SD Negeri 010 Sungai Panji-panji Kecamatan Kubu Babussalam Tahun Pelajaran 2015. Hal ini dapat dilihat pada saat guru membimbing siswa dalam menyelesaikan lembar permasalahan. Dan dari persentase hasil belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas sebesar 63,35, dari skor dasar kesiklus 1 meningkat menjadi 75,00 dengan ketuntasan sebanyak 16 orang sedangkan pada siklus ke II menjadi 80,00 sehingga meningkat menjadi 18 orang. Jadi selisih peningkatan antara skor dasar kesiklus satu sebesar 18,38% sedangkan pada siklus dua dari skor dasar kesiklus dua meningkat sebesar 26,28%. Aktivitas yang dilakukan guru yang memiliki jumlah rata-rata terendah adalah pada pertemuan pertama siklus pertama yaitu sebesar 60 dengan kategori cukup, mungkin pada pertemuan ini guru belum begitu terbiasa dengan model pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan pada proses belajar mengajar biasanya guru hanya memakai metode ceramah dan tanya jawab kepada siswa. Sedang kan aktivitas guru yang memiliki jumlah rata-rata tertinggi diantaranya berjumlah sebesar 85% pada kategori baik. Pada pertemuan ini guru sudah terbiasa karena sudah diterapkan beberapa kali pertemuan sebelumnya. Jadi antara pertemuan satu siklus satu dan pertemuan terakhir siklus dua terjadi penigkatan sebesar 25%. Sedangkan aktivitas yang dilakukan siswa yang memiliki jumlah rata-rata terendah adalah pada pertemuan pertama siklus pertama yaitu sebesar 55% pada kategori cukup. mungkin pada pertemuan ini siswa belum begitu terbiasa dengan model pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan pada proses belajar mengajar biasanya siswa hanya menerima metode ceramah dan tanya jawab kepada guru. Sedang kan aktivitas siswa yang memiliki jumlah rata-rata tertinggi diantaranya berjumlah sebesar 80 pada kategori amat baik. Pada pertemuan ini siswa sudah terbiasa karena sudah diterapkan beberapa kali pertemuan sebelumnya. Jadi antara pertemuan satu siklus satu dan pertemuan terakhir siklus dua terjadi penigkatan sebesar 25%. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa Hal ini dapat dilihat dari persentase hasil belajar siswa sebagai berikut: 1. Aktivitas yang dilakukan guru pada siklus pertama dengan rata-rata sebesar 65% dan pada siklus kedua meningkat menjadi 82,5%. Jadi peningkatan aktivitas guru antara siklus satu dan siklus dua terjadi peningkatan sebesar 17,5%. Sedangkan aktivitas yang dilakukan siswa pada siklus pertama dengan rata-rata sebesar 60% dan pada siklus kedua meningkat menjadi 77,5%. Jadi peningkatan aktivitas siswa antara siklus satu dan siklus dua terjadi peningkatan sebesar 17,7%. 2. Sebelum penelitian tindakan kelas rata-rata hasil belajar siswa sebesar 63,35, dari skor dasar ke siklus I meningkat menjadi 75,00 dengan persentase 18,38% peningkatan pada siklus kedua menjadi 80,00 dengan presentase 26,28%.

9 Rekomnedasi Adapun rekomendasi yang dalam penelitian ini adalah: 1) kepada para guru khususnya guru IPA model pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa; 2) kepada para siswa hendaknya bersikap aktif dan responsif terhadap bimbingan dan arahan guru yang memberikan materi pembelajaran dengan mengkombinasikan model pembelajaran berbasis masalah dengan model atau strategi pembelajara yang lain atau menggunakan media pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi efektif; dan 3) untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dikembangkan pada mata pelajaran yang lain dan pada kelas yang lain, sehingga dapat terlihat untuk digunakan dalam meningkatkan perbaikan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Amir Taufik. M. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problema Based Learning Kencana. Jakarta Arikunto, S. Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara: Jakarta Masitoh. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 2 Siak Hulu Pekanbaru Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi-FKIP-UIR. Pekanbaru Ngalim Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Remaja Rodaskarya. Bandung Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar. Yogyakarta. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers. Jakarta Syahrilfuddin, Dkk. 2011. Psikologi Pendidikan. Cendikia Insani. Pekanbaru