BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya sesuai dengan potensi dan kemampuan daerah itu sendiri. Dalam rangka evaluasi dan proses penyusunan perencanaan dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi dan kemajuan pembangunan daerah. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi suatu daerah dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Berdasarkan indikator ini kita akan memperoleh gambaran tingkat pertumbuhan ekonomi maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah. Berdasarkan data Statistik (Badan Pusat Statistik Provinsi Riau), setiap tahunnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami perubahan. 1
2 Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor lapangan usaha yang berada di Provinsi Riau mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada dasarnya semua lapangan usaha yang berada di Provinsi Riau berperan dalam meningkatkan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), namun dari keseluruhan lapangan usaha itu, ada beberapa lapangan usaha yang memang mempunyai peranan atau pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan perekonomian di Provinsi Riau yang ditunjukkan lewat besarnya angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di masingmasing sektor lapangan usaha. Berikut ini dapat dilihat perkembangan PDRB Provinsi Riau dari tahun 2004-2015: Tabel 1.1 Data Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Harga Konstan 2000 Termasuk Minyak dan Gas Provinsi Provinsi Riau 2004-2015 Tahun PDRB (Juta Rupiah) 2004 75.216.719,49 2005 79.287.586,75 2006 83.370.867,24 2007 86.213.259,46 2008 91.085.381,81 2009 93.768.236,59 2010 97.735.598,51 2011 102.665.963,65 2012 106.308.727,37 2013 108.945.183,81 2014 111.886.703,77 2015 112.132.854,52 Sumber: BPS, Riau dalam angka 2004-2015
3 Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. oleh karena itu, Provinsi Riau berpotensi dalam mengembangkan aktivitas perekonomiannya, terutama dalam investasi karena begitu banyak potensi sumber daya alam yang dapat dikelola oleh masyarakat Provinsi Riau guna menunjang peningkatan pendapatan perekonomian daerahnya melalui kegiatan investasi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Salah satu faktor tersebut adalah investasi. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran modal untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa. 1 Investasi sangat berpengaruh terhadap perekonomian suatu daerah. Perekonomian tidak akan bisa berjalan dengan baik jika hanya mengandalkan sumber daya alam saja, tanpa adanya dukungan investasi yang memadai. Berikut ini adalah perkembangan investasi yang ditanamkan di provinsi Riau dari tahun 2004-2015: 1 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Modern, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 366
4 Tabel 1.2 Perkembangan Investasi PMDN dan PMA Provinsi Riau Tahun 2004-2015 Tahun PMDN PMA (Juta Rupiah) (Ribuan US$) 2004 3.469.422 211.785 2005 4.579.533 179.701 2006 20.898.174 1.839.418 2007 1.385.365 3.592.272 2008 3.700.400 471.700 2009 1.830.400 425.400 2010 7.098.301 26.268 2011 3.485.452 342.396 2012 5.450.432 1.152.856 2013 4.874.269 1.304.946 2014 7.707.546 1.353.760 2015 9.943.040 653.390 Sumber : BPS, Riau Dalam Angka Berdasarkan tabel 1.2 nilai investasi yang ditanamkan di Provinsi Riau selama periode 2004-2015 mengalami perubahan berfluktuasi. Di mana pada tahun 2004 investasi PMDN tercatat sebesar Rp 3.469.422 juta. Kemudian naik pada tahun 2005 sebesar Rp 4.579.533 juta. Kemudian meningkat lagi pada tahun 2006 sebesar Rp 20.898.174 juta karena pada tahun 2006 industri kertas dan industri kimia di Provinsi Riau meningkat drastis dari tahun sebelumnya. Kemudian turun pada tahun 2007 sebesar Rp 1.385.365 juta. Kemudian naik lagi pada tahun 2008 sebesar Rp 3.700.400 juta. Kemudian turun lagi tahun 2009 sebesar Rp 1.830.400 juta. Kemudian kembali naik pada tahun 2010 menjadi Rp 7.098.301 juta. Kemudian naik lagi pada tahun 2011 menjadi Rp 3.495.452 juta. Kemudian kembali naik pada tahun 2012 menjadi Rp 5.450.432 juta. Kemudian terus mengalami penurunan hingga tahun 2013 menjadi Rp 4.874.269 juta. Kemudian pada tahun 2014 naik
5 kembali menjadi Rp 7.707.546 juta. Kemudian pada tahun 2015 naik menjadi Rp 9.943.040 juta. 2 Selanjutnya, nilai investasi PMA yang ditanamkan di Provinsi Riau selama periode 2004-2013 juga mengalami fluktuasi. Di mana pada tahun 2004 investasi PMA tercatat sebesar 211.782 US$. Kemudian turun pada tahun 2005 menjadi 179.701 US$. Kemudian naik pada tahun 2006 menjadi 1.839.418 US$ karena pada tahun ini industri makanan, kertas, dan kimia meningkat dari tahun sebelumnya. Kemudian naik pada tahun 2007 menjadi 3.592.272 US$. Kemudian turun tahun 2008 menjadi 471.700 US$ karena indusrti kertas, kimia dan makanan tidak ada investasi. Kemudian kembali turun pada tahun 2009 menjadi 425.400 US$. Kemudian turun drastis pada tahun 2010 menjadi 26.268 US$. Selanjutnya, PMA terus naik hingga tahun 2014 menjadi 1.353.760 US$. Kemudian turun kembali pada tahun 2015 menjadi 653.390 US$. Dari tabel 1.3 dapat dilihat bahwa nilai investasi di Riau baik itu PMDN maupun PMA tidak stabil karana selalu mengalami kenaikan dan penurunan. 3 Faktor yang mempengaruhi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) lainnya adalah tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang digunakan dalam proses peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan di ikuti dengan tingkat pendidikan yang tinggi serta memiliki skill yang bagus akan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi, karena dari jumlah pertumbuhan usia produktif yang 2 BPS Provinsi Riau 3 Ibid
6 besar akan mampu meningkatkan jumlah angkatan kerja yang tersedia dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan produksi output disuatu daerah. 2015: Berikut ini adalah tabel tenaga kerja di provinsi Riau dari tahun 2004- Tabel 1.3 Data Tenaga Kerja Provinsi Riau Tahun 2004-2015 Tahun Tenaga Kerja (Jiwa) 2004 3.399.303 2005 3.611.218 2006 3.761.391 2007 3.470.200 2008 3.549.437 2009 3.628.623 2010 3.802.609 2011 3.876.288 2012 4.023.265 2013 4.180.611 2014 4.239.743 2015 4.363.301 Sumber : Badan Pusat Statistik Riau Sedangkan perkembangan tenaga kerja berfluktuatif dari tahun 2004 sampai tahun 2006 naik, kemudian tahun 2007 turun, dan naik sampai tahun 2015. Artinya apabila investasi PMA PMDN dan tenaga kerja naik maka PDRB provinsi Riau juga naik dan apabila investasi PMA PMDN dan tenaga kerja turun maka PDRB provinsi Riau juga akan turun. Berdasarkan data yang telah dikemukakan di atas terdapat kesenjangan antara kedua variabel yang mempengaruhi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), di mana invesatasi dalam bentuk PMDN dan investasi dalam
7 bentuk PMA cendrung berfluktuasi dari tahun 2004-2015 serta Pengeluaran Pemerintah terus meningkat dari tahun 2004-2015, sedangkan tenaga kerja terus mengalami fluktuasi dari tahun 2004-2015, dan pada tahun 2015 mengalami penurunan. Untuk itu, perlu kiranya dilihat sejauh mana investasi PMA dan PMDN dan tenaga kerja mempengaruhi Pendapatan Regional Domestik Bruto (PDRB). Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi PDRB di suatu daerah, bertitik tolak dari fenomena yang telah dikemukakan di atas tadi penulis tertarik menganalisa hubungan antara investasi PMA dan PMDN dan tenaga kerja dengan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di provinsi Riau, yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Riau. B. Perumusan Masalah Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi PDRB di Riau. Di antaranya yaitu investasi PMA, PMDN serta tenaga kerja yang akan diteliti pada tulisan ini. Faktor-fakktor tersebut dapat diberdayakan semaksimal mungkin untuk usaha meningkatkan PDRB di Riau. Mengingat begitu pentingnya peningkatan PDRB, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan sebagai berikut:
8 1. Berapa besar pengaruh investasi PMA terhadap PDRB di Riau. 2. Berapa besar pengaruh investasi PMDN terhadap PDRB di Riau. 3. Berapa besar pengaruh tenaga kerja terhadap PDRB di Riau. 4. Berapa besar pengaruh investasi PMA maupun PMDN serta Tenaga Kerja secara bersama-sama terhadap PDRB di Riau. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah di kemukakan di atas, adapun tujuan dari penelitian ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh investasi PMA terhadap PDRB di Riau. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh investasi PMDN terhadap PDRB di Riau. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Tenaga Kerja terhadapat PDRB di Riau. 4. Untuk mengetahui sejauh mana investasi PMA dan PMDN serta Tenaga Kerja secara bersama-sama mempengaruhi PDRB di Riau. D. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan berbagai kalangan umumnya. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:
9 1. Sebagai bahan studi atau bahan bacaan bagi mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, khususnya jurusan Ekonomi Islam IAIN Imam Bonjol Padang. 2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal melihat sejuah mana pengaruh investasi PMDN dan PMA, serta Tenaga Kerja terhadap PDRB di Riau. 3. Sebagai proses pembelajaran dan menambah wawasan bagi penulis dalam hal menganalisa dan berfikir. 4. Sebagai informasi dan bahan masukan untuk pemerintah, khususnya pemerintah provinsi Riau dalam melihat pengaruh investasi PMDN dan PMA, serta Tenaga Kerja terhadap PDRB di Riau. E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk lebih terarahnya pembahasan dan agar tercapai sasaran yang hendak dituju, maka ruang lingkup pembahasan perlu ditetapkan. Sehingga dalam penulisan ini penulis akan memberi batasan data yang akan digunakan adalah data sekunder berupa time series mulai dari tahun 2004 sampai 2015. PDRB yang terdapat di Riau menjadi variabel terikat, sedangkan investasi PMA, PMDN serta Tenaga Kerja Riau menjadi variabel bebas. F. Sistematika penulisan Dalam pembahasan skripsi ini penulis membaginya dalam beberapa bab dengan uraian sebagai berikut:
10 BAB I : PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai pendahuluan, yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Merupakan landasan teori dengan mengemukakan kerangka teori melalui tinjauan pustaka, yang menjelaskan tentang investasi, dan jumlah penduduk dalam hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian dengan mengemukakan data dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini, serta metodologi yang digunakan untuk mengolah data tersebut. BAB IV : HASIL PENELITIAN Merupakan pembahasan inti dari permasalahan dalam skripsi ini yang berisikan hasil penelitian dari data yang diperoleh. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab penutup yang mengemukakan kesimpulan yang diambil dari hasil analisis penelitian dan saran-saran. Ini merupakan akhir pembuatan skripsi yang sudah merangkum permasalahan yang diangkat.