BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV ANALISIS MEKANISME PEMBIAYAAN MIKRO PADA BANK BRI SYARIAH. pembiayaan/penilaian pembiayaan yang dilakukan yaitu analisis 5C (Character,

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB V PENUTUP. penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : pembiayaan dan rekening koran yang memiliki fungsi yang berbeda yakni

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB III ANALISIS SISTEM

By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB IV PEMBIAYAAN MUSYARAKAH MODAL KERJA UNTUK USAHA DAGANG DI BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KANTOR CABANG PAYAKUMBUH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Tabungan pada Bank Syariah Bukopin Capem UPI YPTK. Kegiatan Operasi, Skep.Dir.No : 197/Skep-DIR/BSB-JKT/VIII/2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dengan Bersama, Cicilan KPR Jadi Ringan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. PEMBIAYAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ib PADA BRISYARIAH KANTOR CABANG PADANG

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV IMPLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG ULAK KARANG PADANG

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PRODUK PEMBIAYAAN BSM CICIL EMAS DI BANK SYARIAH MANDIRI PEMALANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan atau perkreditan adalah dengan menerapkan prinsip Know Your

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Peran Staff Legal dalam pelaksanaan pembiayaan. Staff Legal adalah seseorang yang bekerja meliputi bidang hukum

BAB II PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA BANK ISLAM

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB III TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

DAFTAR TABEL

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

Pedoman Wawancara. 2. Syarat-syarat apa saja yang harus di penuhi jika nasabah ingin melakukan pembiayaan

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

PermataKPR Bijak Biarkan Uang Anda yang Bekerja

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis prosedur pembiayaan Mudharabah Muqayyadah di Bank

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. IAPI (2011:319.2) pengertian pengendalian intern adalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi : 1. Nasabah datang ke bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan dana berputar pada bagian marketing lending. 1 Pada tahap pengajuan permohonan pembiayaan, nasabah wajib membuat surat permohonan pemberian pembiayaan yang kemudian diajukan kepada pihak bank, nasabah juga harus memenuhi persyaratan pembiayaan denganmenyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh bank.kelengkapan syarat-syarat Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping meliputi : a. WNI cakap hukum b. Usia minimal 21 tahun c. Maximum pembiayaan 70% dari kebutuhan modal kerja yang sebelumnya dikurangi dengan hutang lancar. d. Besar angsuran tidak melebihi 40% dari penghasilan bulanan bersih. 1 Muhammad Hafiz, CBRM Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping, wawancara langsung, 2Maret 2017 58

59 Dokumen yang diperlukan oleh bank antara lain : a. Form permohonan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) b. Fotokopi KTP pemohon dan suami/istri pemohon (bila sudah menikah) c. Fotokopi Kartu Keluarga dan Akta Nikah (bila sudah menikah) d. Fotokopi rekening bank 3 bulan terakhir e. Akta pendirian usaha f. Identitas pengurus meliputi data lengkap pengurus perusahaan g. Legalitas usaha seperti SIUP, NPWP, TDP dan lain-lain. h. Laporan keuangan 2 tahun terakhir i. Rencana usaha 1 tahun kedepan j. Data objek pembiayaan Dalam tahap awal ini biasanya marketing lending pada bank akan menanyakan beberapa hal penting mengenai calon nasabahseperti pekerjaan, penghasilan, jumlah tanggungan dan lain-lain yang bisa membantu pihak bank dalam mencari informasi tentang nasabah. Setelah calon nasabah memberikan berkas-berkas permohonan pembiayaan, marketing lending akan langsung memeriksa kelengkapan berkas tersebut, jika terdapat kekurangan maka akan diberitahukan kepada calon nasabah untuk melengkapi berkas agar permohonan pembiayaan dapat cepat diproses. Setelah melengkapi persyaratan dan dokumen, selanjutnya bank akan melakukan Investigasi terhadap nasabah. Dalam tahap investigasi

60 ini bila calon nasabah tidak memenuhi syarat, maka pembiayaan tidak dilanjutkan, bila memenuhi syarat akan berlanjut ke tahap berikutnya. 2. Tahap Investigasi dan Analisis Investigasi merupakan tahap lanjutan dari pemberkasan data calon nasabah. Kegiatan yang dilakukan dalam investigasi antara lain, yang pertama melakukan pengecekan BI Checking calon nasabah. BI Checking bertujuan untuk mengetahui apakah nasabah sudah pernah melakukan pembiayaan atau masih mempunyai pembiayaan pada bank lain. Hasil BI Checking akan menunjukkan secara otomatis apakah calon nasabah bisa mendapatkan pembiayaan atau tidak. Kegiatan yang kedua dengan menyelidiki keabsahan berkas, jika terdapat berkas-berkas yang kurang menguatkan atau terdapat kekurangan berkas yang tidak dapat dipenuhi oleh calon nasabah maka dapat diperkirakan permohonan pembiayaan tidak dapat dilanjutkan ketahap selanjutnya. Yang ketiga adalah dengan pemeriksaan On The Spot, yaitu kegiatan pemerikasaan secara langsung ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Setelah melakukan tahapan investigasi, selanjutnya bank akan melakukan analisis. Analisis merupakan kegiatan analisa pembiayaan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan prinsip-prinsip pembiayaan untuk menentukan kebutuhan pembiayaan yang wajar. Analisis terhadap usaha calon nasabah dapat dilakukan dengan datang langsung ke tempat usaha dan melakukan wawancara. Beberapa hal yang

61 diperhatikan oleh bank dalam pendekatan analisis pembiayaan, antara lain pendekatan jaminan dimana bank akan memperhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang diberikan oleh calon nasabah, pendekatan karakter dengan memperhatikan karakter nasabah, bisa melalui BI Checking atau dengan melakukan wawancara langsung dengan nasabah. Dalam pendekatan kemampuan pelunasan bank akan memperhatikan kemampuan nasabah dalam melunasi pembiayaan yang telah diambil dengan cara mengamati kelayakan usaha yang dijalankan nasabah. Pendekatan selanjutnya dengan memperhatikan fungsi-fungsi perbankan dalam mengatur mekanisme dana yang dikumpulkan dengan dana yang disalurkan. Sesuai dengan UU Perbankan No. 10 tahun 1998 yang mengharuskan setiap bank mempunyai pedoman analisis guna menghindari risiko, maka Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping menerapkan pedoman analisis pada umumnya yaitu analisis 5C + 7A. Berikut analisis 5C dalam pemberian pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping :2 1. Character (karakter) Karakter merupakan hal utama yang harus diselidiki oleh pihak bank dalam proses pembiayaan. Karna beberapa risiko dapat terjadi dari karakter calon nasabah diantaranya pemalsuan identitas, dokumen, dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah. 2 Ibid.

62 Untuk mengetahui baik buruknya karakter calon nasabah, Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping melakukan mitigasi dengan cara sebagai berikut : a. Verifikasi data, dengan cara melihat dan mempelajari riwayat hidup nasabah. b. Melakukan wawancara secara langsung dengan calon nasabah, dan tetangga calon nasabah untuk mengetahui langsung bagaimana karakter calon nasabah. c. BI Checking, melalui BI Checking akan terlihat secara tersirat bagaimana karakter calon nasabah. Karna BI Checking akan memberikan informasi mengenai keterkaitan nasabah dengan bank lain. Dari proses mitigasi kepada calon nasabah, biasanya pihak bank baru bisa menilai karakter calon nasabah tersebut seperti dapat dipercaya, yang bisa dilihat dari jawaban yang diberikan calon nasabah, apakah sesuai dengan data/persyaratan yang diberikan sebelumnya atau tidak. Selain dari jawaban, pihak bank juga dapat menilai dari bahasa tubuh calon nasabah. Akhlaknya dapat kita ketahui melalui tetangga, sedangkan kemampuan untuk membayar bisa dilihat dari amprah gaji calon nasabah, selain itu bagaimana konsistensi dan tanggung jawab calon nasabah dapat dilihat dari data-data yang ada pada KTP, KK, Surat Nikah dan BI Checking.

63 2. Capacity (kemampuan) Risiko yang mungkin terjadi berkaitan dengan kemampuan calon nasabah adalah tidak terbayarnya pembiayaan yang diterima calon nasabah berdasarkan jangka waktu yang ditetapkan. Mitigasi yang dilakukan oleh bank berkaitan dengan hal ini adalah menentukan kapasitas nasabah. Kapasitas nasabah digunakan untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam bekerja termasuk kemampuan dalam menghasilkan kas atau setara kas. 3. Capital (modal) Dalam hal ini yang berkaitan dengan modal adalah analisa terhadap pendapatan yang diterima oleh calon nasabah pembiayaan yang digunakan untuk membayar angsuran yang telah disepakati. Oleh karena itu bank akan melakukan pengecekan terhadap slip gaji/penghasilan nasabah. 4. Collateral (jaminan) Jaminan utama adalah keyakinan tentang kemauan dan kemampuan calon nasabah jika diberi pembiayaan oleh bank. Bagi bank selain jaminan keyakinan adalah jaminan berupa surat-surat berharga seperti SHM/SHGB dan lain-lain. Untuk menghindari beberapa risiko terhadap objek jaminan, bank biasanya kan melakukan beberapa hal seperti, memastikan keabsahan dari objek jaminan, memastikan objek jaminan tidak dalam sengketa, mengasuransikan objek jaminan, dan membuatkan surat kuasa jual

64 jaminan dan melakukan dua pengikatan yaitu pengikatan dengan SKMHT/APHT dan pengikatan secara Notaril. 5. Condition (kondisi) Analisis kondisi digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi nasabah dengan melihat status nasabah sudah menikah atau belum, serta jumlah tanggungan dari nasabah. Selain metode 5C diatas, pihak bank juga menggunakan metode 7A antara lain: 3 1. Aspek Yuridis Analisis yuridis dilakukan dengan melihat kelengkapan legalitas pendirian usaha seperti akta pendirian usaha, legalitas usaha berupa izin-izin usaha seperti SIUP, NPWP, TDP dan lain-lain, dan juga legalitas permohonan pembiayaan seperti surat permohonan pembiayaan yang ditandatangani oleh pejabat berwenang sesuai dengan AD/ART terbaru. 2. Aspek Karakter dan Manajemen Aspek karakter meliputi reputasi nasabah/perusahaan seperti pengalaman, kemampuan, kinerja, banyaknya rekan atau relasi bisnis calon nasabah. Aspek manajemen diantaranya dengan melihat struktur organisasi perusahaan, riwayat serta perkembangan usaha dengan melihat laporan keuangan. 3 Ibid.

65 3. Aspek Teknis Aspek ini menganalisis tentang teknis produksi dari usaha yang nasabah jalani seperti, proses produksi, karakteristik pabrik/tempat usaha, dan jumlah pegawai serta lama hari kerja. 4. Aspek Pemasaran Aspek ini akan menganalisis tentang jenis produksi, pasar, lokasi pemasaran, kondisi pasar/persaingan pasar, strategi pemasaran dan lain-lain. 5. Aspek Keuangan Dalam aspek keungan bank akan melihat laporan keuangan, penyaluran aktivitas keuangan, perhitungan jumlah pembiayaan modal kerja, dan jumlah pembiayaan modal kerja. 6. Aspek Sosial Ekonomi dan AMDAL Analisis ini akan melihat pengaruh proyek terhadap masyarat sekitar, pendapatan pemerintah berupa pajak, serta izin dari instansi yang berwenang. 7. Aspek Jaminan Jaminan yang akan dilihat harus sesuai dengan syarat yang ditentukan, seperti data agunan berupa sertifikat, jenis agunan, nilai pasar, bobot likuidasi dan nilai likuidasi agunan. Setelah melakukan investigasi dan analisis terhadap calon nasabah maka selanjutnya hasil dari investigasi dan analisis akan dituangkan dalam Nota Analisa Pembiayaan (NAP).

66 3. Tahap Pengajuan Nota Analisa Pembiayaan (NAP) kepada Komite Pembiayaan Nota Analisa Pembiayaan (NAP) merupakan data hasil dari investigasi dan analisis terhadap calon nasabah. Hasil dari NAP ini akan menunjukan apakah pembiayaan dapat disetujui atau ditolak. Ada beberapa aspek analisa yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri : a. Informasi pemohon 1) Informasi nasabah, berisi tentang keseluruhan informasi tentang nasabah seperti nama, alamat, jenis usaha dan kepengurusan usaha yang dimilikinya. 2) Informasi bank, berisi tentang informasi nasabah dalam kegiatan perbakan dengan menggunakan BI Checking. b. Analisa aspek yuridis Dalam analisa yuridis, hal yang perlu diperhatikan oleh bank diantaranya, legalitas pemohon, legalitas usaha, dan legalitas permohonan pembiayaan. c. Analisa aspek keuangan Analisa yang digunakan untuk mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah baik penghasilan, pengeluaran dan kemampuan nasabah dalam membayar angsuran. d. Analisa aspek agunan (jaminan) Analisa tentang nilai agunan yang akan dijadikan jaminan oleh nasabah kepada pihak bank, apakah layak atau tidak.

67 e. Risiko dan mitigasi 1) Resiko : Ketidaktertiban pembayaran angsuran tiap bulan Mitigasi : Monitoring angsuran tiap bulan dengan meminta pembayaran angsuran tiap bulan. Dapat dilakukan dengan mendatangi nasabah secara langsung atau melalui auto debet dari rekening nasabah. 2) Resiko : Pembiayaan tidak digunakan sebagaimana tersebut dalam pengajuan. Mitigasi : Dana pencairan pembiayaan langsung ditrasfer ke rekening pembiayaan nasabah. 3) Resiko : Objek jaminan terbakar dan nasabah meninggal dunia Mitigasi : Objek yang dijaminkan harus dicover dengan asuransi kebakaran dan asuransi jiwa nasabah dengan jangka waktu sampai jatuh tempo pembayaran. f. Kesimpulan dan rekomendasi Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan dan direkomendasikan bank atas rencana calon nasabah pada pembiayaan dana berputar meliputi : 1) Fasilitas Pembiayaan 2) Syarat Penandatanganan 3) Syarat Pencairan 4) Syarat lain-lain 5) Lain-lain jika ada pelanggaran

68 4. Tahap Pencairan Apabila pembiayaan yang diajukan nasabah disetujui, maka tahap selanjutnya adalah pencairan. Dalam tahap pencairan meliputi 3 aspek, yaitu : a. Surat Penegasan Persetujuan (SP3) Didalam surat SP3 berisi beberapa poin penting mengenai skim pembiayaan, diantaranya rincian struktur pembiayaan, jaminan, syarat penandatanganan akad pembiayaan, syarat pencairan dan lainlain. b. Akad Proses akad merupakan proses dimana terjadinya pengikatan kontrak perjanjian antara bank dan nasabah. Akad dilakukan oleh bank dan nasabah dihadapan notaris sehingga memiliki nota rill. Akad dalam Pembiayaan Dana Berputar (PDB) ini adalah akad musyarakah, selain proses akad juga akan terjadi pengikatan jaminan nasabah. c. Pencairan Sebelum terjadinya pencairan, maka dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen dan persyaratan terlebih dahulu. Setelah semua dokumen dan persyaratan dirasa lengkap oleh bank maka pencairan baru dapat dilakukan. Adapaun syarat dari proses pencairan adalah : 1) Nasabah telah menandatangani akad pembiayaan.

69 2) Surat-surat dan persyaratan telah lengkap. Setelah proses pencairan selesai maka selanjutnya nasabah akan membuka 2 rekening, yaitu rekening giro Pembiayaan Dana Berputar (PDB), dan rekening Pembiayaan Dana Berputar (PDB). Setelah membuka rekening, dana akan langsung dicairkan ke rekening nasabah. Untuk menarik dana bank, nasabah harus membuat cek/bg terlebih dahulu. Jadi dana yang dibutuhkan nasabah untuk keperluan modal kerja tersebut dapat digunakan secara optimal dengan menarik sesuai kebutuhan rill nasabah. 5. Tahap Monitoring Dalam proses monitoring, ada beberapa hal yang harus diperhatikan : a. Angsuran, bank memastikan angsuran nasabah masuk tiap bulannya. b. Laporan penjualan, bank memantau penjualan bisnis nasabah melalui laporan penjualan nasabah tiap bulannya. c. Gambaran tempat usaha, bank memantau bagaimana gambaran usaha yang dijalankan nasabah pada waktu tertentu., Dari uraian prosedur Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping dan pengamatan penulis, sudah sesuai dengan teori-teori yang disajikan. Namun, prosedur yang cukup rumit dan panjang itu hanya dikerjakan oleh satu staf saja, sehingga proses permohonan pembiayaan terkadang berjalan cukup lama.

70 B. ContohStudiKasusPerhitunganPembiayaan Dana Berputar (PDB) Dalam pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) yang menggunakan akad musyarakah dengan sistem revenue sharing ini penulis berikan contoh kasus salah seorang nasabah PDB pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk sikaping, sebut saja bapak R yang memiliki usaha toko beras di Kecamatan Rao. Bapak R ingin mengembangkan usahanya tersebut dengan menambah modal kerja untuk pengadaan barang-barang jualnya. Tambahan modal yang dibutuhkan bapak R adalah sebesar Rp 550.000.000,-. Oleh karenanya bapak R datang ke Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping untuk meminta tambahan modal tersebut. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping menerima pengajuan permohonan pembiayaan bapak R dan memberikan fasilitas Pembiayaann Dana Berputar (PDB) yang mana disepakati jangka waktu pembiayaan selama 1 tahun. Bank mewajibkan bapak R membuka 2 rekening, yaitu rekening giro dan rekening PDB yang akan dihubungkan secara otomatis keduannya. Untuk menetapkan nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah, bank akan memperhitungkan proyeksi pendapatan bank dan proyeksi penjualan nasabah selama setahun. Setelah menjalani berbagai penilaian terhadap kelayakan usaha, maka bank akan memberikan rekomendasi pembiayaan dengan struktur pembiayaan sebagai berikut : Jenis transaksi : Musyarakah PDB Proyeksi penjualan : Rp 3.660.000.000 Expected Return bank : 15,76%

71 Pembiayaan bank : Rp 550.000.000 Porsi bagi hasil per bulan Nisbah Bank : 2,44% Nisbah Nasabah : 97,56% Jangka waktu Cara pencairan : 1 tahun : Sekaligus Cara pembayaran pokok : Pada saat jatuh tempo Jaminan pembiayaan : 1. Tanah dan Bangunan di desa X dengan surat ukur no B tahun 200N an R. Luas5436m 2 2. Tanah dan Bangunan di desa D dengan surat ukur no C tahun 200Y an M. Luas 490m 2 Kemudian untuk mengetahui berapa bagian bagi hasil yang didapatkan antara bank dan nasabah, maka bank memperhitungkan dari proyeksi penjualan tiap bulan nasabah yang dapat diketahui dari Daftar Transaksi Pengguanaan Fasilitas Pembiayan Dana Berputar (DTPFPDB) dan saldo rata-rata harian rekening pembiayaan yang digunakan nasabah yang bersangkutan pada bulan tersebut. (Contoh bulan Februari 2016) dengan menggunakan rumus : Realisasi Pendapatan Bank = NB Bank x PPB x SRRH Rek Pembiayaan Plafond Pembiayaan NB Bank PPB : Nisbah bagi hasil bank : Proyeksi penjualan tiap bulan SRRH Rek Pembiayaan : Saldo rata-rata harian rek pembiayaan

72 Tabel 4.1 Contoh Transaksi Saldo Rata-rata Harian Bapak R No Tanggal Transaksi Debet (Rp) Kredit (Rp) Saldo 1 03/02/2016 Penarikan 100.000.000 100.000.000 2 06/02/2016 Penarikan 150.000.000 250.000.000 3 08/02/2016 Setoran 70.000.000 180.000.000 4 12/02/2016 Penarikan 50.000.000 230.000.000 5 16/02/2016 Setoran 50.000.000 180.000.000 6 18/02/2016 Setoran 100.000.000 80.000.000 7 19/02/2016 Penarikan 60.000.000 140.000.000 8 23/02/2016 Setoran 20.000.000 120.000.000 9 25/02/2016 Penarikan 60.000.000 180.000.000 10 26/02/2016 Setoran 100.000.000 80.000.000 420.000.000 340.000.000 1.540.000.000 Dari hasil tabel 4.1 diatas dapat dilihat data transaksi yang dilakukan bapak R atas PDB yang batas plafondnya sebesar Rp 550.000.000,-. Bapak R melakukan transaksi penarikan dana PDB sebanyak 5 (lima) kali dengan total Rp 420.000.000,- dan melakukan transaksi setoran sebanyak 5 (lima) kali dengan total Rp 340.000.000,-. Jadi sisa plafond pembiayaan yang masih ada berjumlah Rp 420.000.000 Rp 340.000.000 = Rp 80.000.000,- Dari data transaksi diatas, maka dapat dihitung saldo rata-rata harian bapak R selama bulan Februari dengan menggunakan rumus :

73 SRRH = Total Saldo Harian Jumlah Transaksi SRRH = 1.540.000.000 10 = Rp 154.000.000,- Jadi dapat dihitung realisasi pendapatan atau bagi hasil untuk bank pada bulan yang bersangkutan (Februari 2016) adalah : Realisasi Pendapatan Bank = 2,44% x Rp 305.000.000 x 154.000.000 = Rp 7.442.000 x 0,28 550.000.000 = Rp 2.083.760,- (sebelum dikurangi pajak) Jadi dalam contoh kasus ini nasabah (bapak R) harus menyetorkan dana bagi hasil untuk bank sebesar Rp 2.083.760 setiap bulannya. Nasabah (bapak R) diwajibkan menyerahkan Daftar Transaksi Penggunaan Fasilitas Pembiayaan Dana Berputar (DTPFPDB) yang berisikan informasi penggunaan fasilitas pembiayaan pada bulan tersebut (Februari 2016) selambat-lambatnya tanggal 1 Maret 2016. Jika tanggal tersebut jatuh bukan pada hari kerja, maka penyerahannya dilakukan pada hari kerja berikutnya. Untuk melunasi Pembiayaan Dana Berputar (PDB) ini, nasabah bisa membayarnya dengan cara menyetor atau mengisi rekening giro nasabah yang bersangkutan. Secara otomatis sistem akan memindahbukukan ke rekening Pembiayaan Dana Berputar nasabah untuk mengurangi baki debet nasabah.