BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi : 1. Nasabah datang ke bank untuk mengajukan permohonan pembiayaan dana berputar pada bagian marketing lending. 1 Pada tahap pengajuan permohonan pembiayaan, nasabah wajib membuat surat permohonan pemberian pembiayaan yang kemudian diajukan kepada pihak bank, nasabah juga harus memenuhi persyaratan pembiayaan denganmenyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan oleh bank.kelengkapan syarat-syarat Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping meliputi : a. WNI cakap hukum b. Usia minimal 21 tahun c. Maximum pembiayaan 70% dari kebutuhan modal kerja yang sebelumnya dikurangi dengan hutang lancar. d. Besar angsuran tidak melebihi 40% dari penghasilan bulanan bersih. 1 Muhammad Hafiz, CBRM Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping, wawancara langsung, 2Maret 2017 58
59 Dokumen yang diperlukan oleh bank antara lain : a. Form permohonan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) b. Fotokopi KTP pemohon dan suami/istri pemohon (bila sudah menikah) c. Fotokopi Kartu Keluarga dan Akta Nikah (bila sudah menikah) d. Fotokopi rekening bank 3 bulan terakhir e. Akta pendirian usaha f. Identitas pengurus meliputi data lengkap pengurus perusahaan g. Legalitas usaha seperti SIUP, NPWP, TDP dan lain-lain. h. Laporan keuangan 2 tahun terakhir i. Rencana usaha 1 tahun kedepan j. Data objek pembiayaan Dalam tahap awal ini biasanya marketing lending pada bank akan menanyakan beberapa hal penting mengenai calon nasabahseperti pekerjaan, penghasilan, jumlah tanggungan dan lain-lain yang bisa membantu pihak bank dalam mencari informasi tentang nasabah. Setelah calon nasabah memberikan berkas-berkas permohonan pembiayaan, marketing lending akan langsung memeriksa kelengkapan berkas tersebut, jika terdapat kekurangan maka akan diberitahukan kepada calon nasabah untuk melengkapi berkas agar permohonan pembiayaan dapat cepat diproses. Setelah melengkapi persyaratan dan dokumen, selanjutnya bank akan melakukan Investigasi terhadap nasabah. Dalam tahap investigasi
60 ini bila calon nasabah tidak memenuhi syarat, maka pembiayaan tidak dilanjutkan, bila memenuhi syarat akan berlanjut ke tahap berikutnya. 2. Tahap Investigasi dan Analisis Investigasi merupakan tahap lanjutan dari pemberkasan data calon nasabah. Kegiatan yang dilakukan dalam investigasi antara lain, yang pertama melakukan pengecekan BI Checking calon nasabah. BI Checking bertujuan untuk mengetahui apakah nasabah sudah pernah melakukan pembiayaan atau masih mempunyai pembiayaan pada bank lain. Hasil BI Checking akan menunjukkan secara otomatis apakah calon nasabah bisa mendapatkan pembiayaan atau tidak. Kegiatan yang kedua dengan menyelidiki keabsahan berkas, jika terdapat berkas-berkas yang kurang menguatkan atau terdapat kekurangan berkas yang tidak dapat dipenuhi oleh calon nasabah maka dapat diperkirakan permohonan pembiayaan tidak dapat dilanjutkan ketahap selanjutnya. Yang ketiga adalah dengan pemeriksaan On The Spot, yaitu kegiatan pemerikasaan secara langsung ke lapangan dengan meninjau berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Setelah melakukan tahapan investigasi, selanjutnya bank akan melakukan analisis. Analisis merupakan kegiatan analisa pembiayaan dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dan prinsip-prinsip pembiayaan untuk menentukan kebutuhan pembiayaan yang wajar. Analisis terhadap usaha calon nasabah dapat dilakukan dengan datang langsung ke tempat usaha dan melakukan wawancara. Beberapa hal yang
61 diperhatikan oleh bank dalam pendekatan analisis pembiayaan, antara lain pendekatan jaminan dimana bank akan memperhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang diberikan oleh calon nasabah, pendekatan karakter dengan memperhatikan karakter nasabah, bisa melalui BI Checking atau dengan melakukan wawancara langsung dengan nasabah. Dalam pendekatan kemampuan pelunasan bank akan memperhatikan kemampuan nasabah dalam melunasi pembiayaan yang telah diambil dengan cara mengamati kelayakan usaha yang dijalankan nasabah. Pendekatan selanjutnya dengan memperhatikan fungsi-fungsi perbankan dalam mengatur mekanisme dana yang dikumpulkan dengan dana yang disalurkan. Sesuai dengan UU Perbankan No. 10 tahun 1998 yang mengharuskan setiap bank mempunyai pedoman analisis guna menghindari risiko, maka Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping menerapkan pedoman analisis pada umumnya yaitu analisis 5C + 7A. Berikut analisis 5C dalam pemberian pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping :2 1. Character (karakter) Karakter merupakan hal utama yang harus diselidiki oleh pihak bank dalam proses pembiayaan. Karna beberapa risiko dapat terjadi dari karakter calon nasabah diantaranya pemalsuan identitas, dokumen, dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon nasabah. 2 Ibid.
62 Untuk mengetahui baik buruknya karakter calon nasabah, Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping melakukan mitigasi dengan cara sebagai berikut : a. Verifikasi data, dengan cara melihat dan mempelajari riwayat hidup nasabah. b. Melakukan wawancara secara langsung dengan calon nasabah, dan tetangga calon nasabah untuk mengetahui langsung bagaimana karakter calon nasabah. c. BI Checking, melalui BI Checking akan terlihat secara tersirat bagaimana karakter calon nasabah. Karna BI Checking akan memberikan informasi mengenai keterkaitan nasabah dengan bank lain. Dari proses mitigasi kepada calon nasabah, biasanya pihak bank baru bisa menilai karakter calon nasabah tersebut seperti dapat dipercaya, yang bisa dilihat dari jawaban yang diberikan calon nasabah, apakah sesuai dengan data/persyaratan yang diberikan sebelumnya atau tidak. Selain dari jawaban, pihak bank juga dapat menilai dari bahasa tubuh calon nasabah. Akhlaknya dapat kita ketahui melalui tetangga, sedangkan kemampuan untuk membayar bisa dilihat dari amprah gaji calon nasabah, selain itu bagaimana konsistensi dan tanggung jawab calon nasabah dapat dilihat dari data-data yang ada pada KTP, KK, Surat Nikah dan BI Checking.
63 2. Capacity (kemampuan) Risiko yang mungkin terjadi berkaitan dengan kemampuan calon nasabah adalah tidak terbayarnya pembiayaan yang diterima calon nasabah berdasarkan jangka waktu yang ditetapkan. Mitigasi yang dilakukan oleh bank berkaitan dengan hal ini adalah menentukan kapasitas nasabah. Kapasitas nasabah digunakan untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam bekerja termasuk kemampuan dalam menghasilkan kas atau setara kas. 3. Capital (modal) Dalam hal ini yang berkaitan dengan modal adalah analisa terhadap pendapatan yang diterima oleh calon nasabah pembiayaan yang digunakan untuk membayar angsuran yang telah disepakati. Oleh karena itu bank akan melakukan pengecekan terhadap slip gaji/penghasilan nasabah. 4. Collateral (jaminan) Jaminan utama adalah keyakinan tentang kemauan dan kemampuan calon nasabah jika diberi pembiayaan oleh bank. Bagi bank selain jaminan keyakinan adalah jaminan berupa surat-surat berharga seperti SHM/SHGB dan lain-lain. Untuk menghindari beberapa risiko terhadap objek jaminan, bank biasanya kan melakukan beberapa hal seperti, memastikan keabsahan dari objek jaminan, memastikan objek jaminan tidak dalam sengketa, mengasuransikan objek jaminan, dan membuatkan surat kuasa jual
64 jaminan dan melakukan dua pengikatan yaitu pengikatan dengan SKMHT/APHT dan pengikatan secara Notaril. 5. Condition (kondisi) Analisis kondisi digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi nasabah dengan melihat status nasabah sudah menikah atau belum, serta jumlah tanggungan dari nasabah. Selain metode 5C diatas, pihak bank juga menggunakan metode 7A antara lain: 3 1. Aspek Yuridis Analisis yuridis dilakukan dengan melihat kelengkapan legalitas pendirian usaha seperti akta pendirian usaha, legalitas usaha berupa izin-izin usaha seperti SIUP, NPWP, TDP dan lain-lain, dan juga legalitas permohonan pembiayaan seperti surat permohonan pembiayaan yang ditandatangani oleh pejabat berwenang sesuai dengan AD/ART terbaru. 2. Aspek Karakter dan Manajemen Aspek karakter meliputi reputasi nasabah/perusahaan seperti pengalaman, kemampuan, kinerja, banyaknya rekan atau relasi bisnis calon nasabah. Aspek manajemen diantaranya dengan melihat struktur organisasi perusahaan, riwayat serta perkembangan usaha dengan melihat laporan keuangan. 3 Ibid.
65 3. Aspek Teknis Aspek ini menganalisis tentang teknis produksi dari usaha yang nasabah jalani seperti, proses produksi, karakteristik pabrik/tempat usaha, dan jumlah pegawai serta lama hari kerja. 4. Aspek Pemasaran Aspek ini akan menganalisis tentang jenis produksi, pasar, lokasi pemasaran, kondisi pasar/persaingan pasar, strategi pemasaran dan lain-lain. 5. Aspek Keuangan Dalam aspek keungan bank akan melihat laporan keuangan, penyaluran aktivitas keuangan, perhitungan jumlah pembiayaan modal kerja, dan jumlah pembiayaan modal kerja. 6. Aspek Sosial Ekonomi dan AMDAL Analisis ini akan melihat pengaruh proyek terhadap masyarat sekitar, pendapatan pemerintah berupa pajak, serta izin dari instansi yang berwenang. 7. Aspek Jaminan Jaminan yang akan dilihat harus sesuai dengan syarat yang ditentukan, seperti data agunan berupa sertifikat, jenis agunan, nilai pasar, bobot likuidasi dan nilai likuidasi agunan. Setelah melakukan investigasi dan analisis terhadap calon nasabah maka selanjutnya hasil dari investigasi dan analisis akan dituangkan dalam Nota Analisa Pembiayaan (NAP).
66 3. Tahap Pengajuan Nota Analisa Pembiayaan (NAP) kepada Komite Pembiayaan Nota Analisa Pembiayaan (NAP) merupakan data hasil dari investigasi dan analisis terhadap calon nasabah. Hasil dari NAP ini akan menunjukan apakah pembiayaan dapat disetujui atau ditolak. Ada beberapa aspek analisa yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri : a. Informasi pemohon 1) Informasi nasabah, berisi tentang keseluruhan informasi tentang nasabah seperti nama, alamat, jenis usaha dan kepengurusan usaha yang dimilikinya. 2) Informasi bank, berisi tentang informasi nasabah dalam kegiatan perbakan dengan menggunakan BI Checking. b. Analisa aspek yuridis Dalam analisa yuridis, hal yang perlu diperhatikan oleh bank diantaranya, legalitas pemohon, legalitas usaha, dan legalitas permohonan pembiayaan. c. Analisa aspek keuangan Analisa yang digunakan untuk mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah baik penghasilan, pengeluaran dan kemampuan nasabah dalam membayar angsuran. d. Analisa aspek agunan (jaminan) Analisa tentang nilai agunan yang akan dijadikan jaminan oleh nasabah kepada pihak bank, apakah layak atau tidak.
67 e. Risiko dan mitigasi 1) Resiko : Ketidaktertiban pembayaran angsuran tiap bulan Mitigasi : Monitoring angsuran tiap bulan dengan meminta pembayaran angsuran tiap bulan. Dapat dilakukan dengan mendatangi nasabah secara langsung atau melalui auto debet dari rekening nasabah. 2) Resiko : Pembiayaan tidak digunakan sebagaimana tersebut dalam pengajuan. Mitigasi : Dana pencairan pembiayaan langsung ditrasfer ke rekening pembiayaan nasabah. 3) Resiko : Objek jaminan terbakar dan nasabah meninggal dunia Mitigasi : Objek yang dijaminkan harus dicover dengan asuransi kebakaran dan asuransi jiwa nasabah dengan jangka waktu sampai jatuh tempo pembayaran. f. Kesimpulan dan rekomendasi Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan dan direkomendasikan bank atas rencana calon nasabah pada pembiayaan dana berputar meliputi : 1) Fasilitas Pembiayaan 2) Syarat Penandatanganan 3) Syarat Pencairan 4) Syarat lain-lain 5) Lain-lain jika ada pelanggaran
68 4. Tahap Pencairan Apabila pembiayaan yang diajukan nasabah disetujui, maka tahap selanjutnya adalah pencairan. Dalam tahap pencairan meliputi 3 aspek, yaitu : a. Surat Penegasan Persetujuan (SP3) Didalam surat SP3 berisi beberapa poin penting mengenai skim pembiayaan, diantaranya rincian struktur pembiayaan, jaminan, syarat penandatanganan akad pembiayaan, syarat pencairan dan lainlain. b. Akad Proses akad merupakan proses dimana terjadinya pengikatan kontrak perjanjian antara bank dan nasabah. Akad dilakukan oleh bank dan nasabah dihadapan notaris sehingga memiliki nota rill. Akad dalam Pembiayaan Dana Berputar (PDB) ini adalah akad musyarakah, selain proses akad juga akan terjadi pengikatan jaminan nasabah. c. Pencairan Sebelum terjadinya pencairan, maka dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen dan persyaratan terlebih dahulu. Setelah semua dokumen dan persyaratan dirasa lengkap oleh bank maka pencairan baru dapat dilakukan. Adapaun syarat dari proses pencairan adalah : 1) Nasabah telah menandatangani akad pembiayaan.
69 2) Surat-surat dan persyaratan telah lengkap. Setelah proses pencairan selesai maka selanjutnya nasabah akan membuka 2 rekening, yaitu rekening giro Pembiayaan Dana Berputar (PDB), dan rekening Pembiayaan Dana Berputar (PDB). Setelah membuka rekening, dana akan langsung dicairkan ke rekening nasabah. Untuk menarik dana bank, nasabah harus membuat cek/bg terlebih dahulu. Jadi dana yang dibutuhkan nasabah untuk keperluan modal kerja tersebut dapat digunakan secara optimal dengan menarik sesuai kebutuhan rill nasabah. 5. Tahap Monitoring Dalam proses monitoring, ada beberapa hal yang harus diperhatikan : a. Angsuran, bank memastikan angsuran nasabah masuk tiap bulannya. b. Laporan penjualan, bank memantau penjualan bisnis nasabah melalui laporan penjualan nasabah tiap bulannya. c. Gambaran tempat usaha, bank memantau bagaimana gambaran usaha yang dijalankan nasabah pada waktu tertentu., Dari uraian prosedur Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping dan pengamatan penulis, sudah sesuai dengan teori-teori yang disajikan. Namun, prosedur yang cukup rumit dan panjang itu hanya dikerjakan oleh satu staf saja, sehingga proses permohonan pembiayaan terkadang berjalan cukup lama.
70 B. ContohStudiKasusPerhitunganPembiayaan Dana Berputar (PDB) Dalam pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) yang menggunakan akad musyarakah dengan sistem revenue sharing ini penulis berikan contoh kasus salah seorang nasabah PDB pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk sikaping, sebut saja bapak R yang memiliki usaha toko beras di Kecamatan Rao. Bapak R ingin mengembangkan usahanya tersebut dengan menambah modal kerja untuk pengadaan barang-barang jualnya. Tambahan modal yang dibutuhkan bapak R adalah sebesar Rp 550.000.000,-. Oleh karenanya bapak R datang ke Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping untuk meminta tambahan modal tersebut. Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping menerima pengajuan permohonan pembiayaan bapak R dan memberikan fasilitas Pembiayaann Dana Berputar (PDB) yang mana disepakati jangka waktu pembiayaan selama 1 tahun. Bank mewajibkan bapak R membuka 2 rekening, yaitu rekening giro dan rekening PDB yang akan dihubungkan secara otomatis keduannya. Untuk menetapkan nisbah bagi hasil antara bank dan nasabah, bank akan memperhitungkan proyeksi pendapatan bank dan proyeksi penjualan nasabah selama setahun. Setelah menjalani berbagai penilaian terhadap kelayakan usaha, maka bank akan memberikan rekomendasi pembiayaan dengan struktur pembiayaan sebagai berikut : Jenis transaksi : Musyarakah PDB Proyeksi penjualan : Rp 3.660.000.000 Expected Return bank : 15,76%
71 Pembiayaan bank : Rp 550.000.000 Porsi bagi hasil per bulan Nisbah Bank : 2,44% Nisbah Nasabah : 97,56% Jangka waktu Cara pencairan : 1 tahun : Sekaligus Cara pembayaran pokok : Pada saat jatuh tempo Jaminan pembiayaan : 1. Tanah dan Bangunan di desa X dengan surat ukur no B tahun 200N an R. Luas5436m 2 2. Tanah dan Bangunan di desa D dengan surat ukur no C tahun 200Y an M. Luas 490m 2 Kemudian untuk mengetahui berapa bagian bagi hasil yang didapatkan antara bank dan nasabah, maka bank memperhitungkan dari proyeksi penjualan tiap bulan nasabah yang dapat diketahui dari Daftar Transaksi Pengguanaan Fasilitas Pembiayan Dana Berputar (DTPFPDB) dan saldo rata-rata harian rekening pembiayaan yang digunakan nasabah yang bersangkutan pada bulan tersebut. (Contoh bulan Februari 2016) dengan menggunakan rumus : Realisasi Pendapatan Bank = NB Bank x PPB x SRRH Rek Pembiayaan Plafond Pembiayaan NB Bank PPB : Nisbah bagi hasil bank : Proyeksi penjualan tiap bulan SRRH Rek Pembiayaan : Saldo rata-rata harian rek pembiayaan
72 Tabel 4.1 Contoh Transaksi Saldo Rata-rata Harian Bapak R No Tanggal Transaksi Debet (Rp) Kredit (Rp) Saldo 1 03/02/2016 Penarikan 100.000.000 100.000.000 2 06/02/2016 Penarikan 150.000.000 250.000.000 3 08/02/2016 Setoran 70.000.000 180.000.000 4 12/02/2016 Penarikan 50.000.000 230.000.000 5 16/02/2016 Setoran 50.000.000 180.000.000 6 18/02/2016 Setoran 100.000.000 80.000.000 7 19/02/2016 Penarikan 60.000.000 140.000.000 8 23/02/2016 Setoran 20.000.000 120.000.000 9 25/02/2016 Penarikan 60.000.000 180.000.000 10 26/02/2016 Setoran 100.000.000 80.000.000 420.000.000 340.000.000 1.540.000.000 Dari hasil tabel 4.1 diatas dapat dilihat data transaksi yang dilakukan bapak R atas PDB yang batas plafondnya sebesar Rp 550.000.000,-. Bapak R melakukan transaksi penarikan dana PDB sebanyak 5 (lima) kali dengan total Rp 420.000.000,- dan melakukan transaksi setoran sebanyak 5 (lima) kali dengan total Rp 340.000.000,-. Jadi sisa plafond pembiayaan yang masih ada berjumlah Rp 420.000.000 Rp 340.000.000 = Rp 80.000.000,- Dari data transaksi diatas, maka dapat dihitung saldo rata-rata harian bapak R selama bulan Februari dengan menggunakan rumus :
73 SRRH = Total Saldo Harian Jumlah Transaksi SRRH = 1.540.000.000 10 = Rp 154.000.000,- Jadi dapat dihitung realisasi pendapatan atau bagi hasil untuk bank pada bulan yang bersangkutan (Februari 2016) adalah : Realisasi Pendapatan Bank = 2,44% x Rp 305.000.000 x 154.000.000 = Rp 7.442.000 x 0,28 550.000.000 = Rp 2.083.760,- (sebelum dikurangi pajak) Jadi dalam contoh kasus ini nasabah (bapak R) harus menyetorkan dana bagi hasil untuk bank sebesar Rp 2.083.760 setiap bulannya. Nasabah (bapak R) diwajibkan menyerahkan Daftar Transaksi Penggunaan Fasilitas Pembiayaan Dana Berputar (DTPFPDB) yang berisikan informasi penggunaan fasilitas pembiayaan pada bulan tersebut (Februari 2016) selambat-lambatnya tanggal 1 Maret 2016. Jika tanggal tersebut jatuh bukan pada hari kerja, maka penyerahannya dilakukan pada hari kerja berikutnya. Untuk melunasi Pembiayaan Dana Berputar (PDB) ini, nasabah bisa membayarnya dengan cara menyetor atau mengisi rekening giro nasabah yang bersangkutan. Secara otomatis sistem akan memindahbukukan ke rekening Pembiayaan Dana Berputar nasabah untuk mengurangi baki debet nasabah.