BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan. dipertanggungjawabkan (Rusman, 2012:251).

PENGEMBANGAN MEDIA KOTAKATIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK KELAS 1 SEKOLAH DASAR. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan hubungan yang tidak linier antar pendidikan dengan lapangan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 (Sudrajat, 2010),

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

PENINGKATAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE MONTESSORI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. belakangi penelitian. Bab pendahuluan ini dibagi ke dalam beberapa subbab: (a)

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. ilmu dasar murni yang kini telah berkembang pesat baik materi maupun

BAB I PENDAHULUAN. usaha itu ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 SAMBI TAHUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya penelitian dan pengembangan, keterbatasan penelitian pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran dengan mata pelajaran lain dalam satu tema. Alasannya adalah

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF

BAB I PENDAHULUAN. danperkembangan fisik serta psikologis peserta didik. diukur melalui kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tingkatan kelas rendah yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas III dan

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. (mendengarkan), ketrampilan berbicara, ketrampilan menulis, dan ketrampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perubahan global terutama dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan

HARTANTO A

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran wajib diajarkan. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. hal yang wajib dikuasai oleh siswa. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006). Pada kurikulum KTSP

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP ISLAM AL HADI TAHUN PELAJARAN 2008/2009

B B A I P n e d n a d h a u h l u u l a u n La L t a a t r a Be B l e a l k a a k n a g n Ma M s a a s l a a l h

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah pertama (BSNP,

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Majid, 2014: 86). Dari pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. Mustapa (2014: 129) Pembaruan di bidang pendidikan merupakan upaya mutlak untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. secara umum dapat disimpulkan bahwa pengembangan berfikir kritis melalui

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar merupakan fondasi dari semua jenjang pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan metode yang kreatif agar. siswa mudah memahami materi yang disampaikan guru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang penting bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dalam sistem pendidikan nasional termuat dalam UU Sisdiknas, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF DENGAN PERMAINAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

I. PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, pendidikan sangatlah penting. Melalui pendidikan

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat

BAB I PENDAHULUAN. suatu yang sangat penting dan berharga bagi kehidupan manusia. Sekolah sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang guru tidak hanya dituntut berdiri di depan kelas untuk berceramah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, melalui bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di

BAB I PENDAHULUAN. Dala m Undang-Undang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 1 dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar merupakan jenjang terbawah dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena pada zaman Orde Baru Pancasila sedemikian kuat dan dipaksakan agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. baik dari segi kognitif, psikomotorik maupun afektif.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan akan terkena dampak dari setiap perubahan

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya maka dapat dikemukakan beberapa simpulan, implikasi dan saran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dari bayi hingga ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa terus dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Usia tersebut dibagi menjadi dua tahapan dalam sekolah formal pada jenjang Sekolah dasar yakni kelas bawah yaitu kelas 1,2,3 untuk usia 6-9 tahun, sedangkan kelas atas yaitu pada rentan usia 9-12 tahun. Karakteristik anak usia sekolah dasar mereka lebih senang bermain, senang bergerak, dan melakukan segala sesuatu secara langsung. Menurut havighurst (dalam Desmita (2012:35), tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi: Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktifitas fisik, membina hidup sehat, belajar bergaul dan bekerja kelompok, belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, belajar membaca, menulis, berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat, memperoleh sejumlah konsep yang diperlakukan untuk berpikir efektif, mengembangkan kata hati, moral, dan nilainilai, mencapai kemandirian pribadi. Pada dasarnya, karakteristik anak pada tingkat sekolah dasar adalah senang bermain, senang bergerak, senang bekerja kelompok, dan senang melakukan sesuatu secara langsung. Dengan adanya kurikulum yang baru yaitu kurikulum tematik yang berbasis tema yang menitik beratkan pada aktivitas yang dilakukan oleh siswa, kurikulum tematik dalam pelaksaan pembelajarannya harus didukung oleh guru yang kreatif, media pembelajaran yang sesuai. Dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat penting guna menciptakan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia sekolah dasar. Peran guru pada dasarnya adalah 1

2 membantu membentuk perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dalam hal ini terdapat dua hal pokok yaitu proses perubahan perilaku dan kriteria yaitu arah yang dipakai sebagai pedoman mengubah perilaku tersebut, kriteria ini biasa terumuskan dalam tujuan pendidikan (Poerwanti dan Nurwidodo 2000:7). Sebagai seorang tenaga pendidik yang professional, guru harus mampu melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang akan dilakukannya. Inovasi tersebut dapat berupa inovasi baik itu dalam strategi, metode, materi, bahan ajar, media. Selain berinovasi, dalam melaksanakan pembelajaran guru juga harus bisa menggunakan media yang menarik dan bervariasi. Salah satu hal yang harus dilakukan guru sebagai tenaga pendidik yang profesional adalah melakukan pengembangan dalam media pembelajaran. Karena media pembelajaran itu sendiri adalah alat bantu atau perantara yang digunakan guru dalam penyampaian informasi kepada siswa dalam pembelajaran, selaian itu media juga akan memudahkan siswa menyerap informasi yang ada dalam pembelajaran karena siswa terlibat langsung dengan pembelajaran dengan adanya media tersebut. Pada dunia nyata, beberapa guru yang ada di SD Muhammadiyah 04 Batu hanya menggunakan media seperti gambar, video, dan lingkungan sekitar. Beberapa media tersebut kurang sesuai dengan karakteristik perkembangan dan kebutuhan siswa pada usia sekolah dasar, karena seharusnya peserta didik terlibat langsung dengan pembelajaran. pada dasarnya, karakteristik siswa pada usia sekolah dasar yaitu senang

3 bermain, senang bekerja kelompok, dan senang melakukan sesuatu secara langsung. Apabila media yang digunakan guru hanya gambar dan video, maka siswa tidak terlibat secara langsung dalam pembelajaran karena siswa hanya melihat saja tanpa terlibat dalam penggunaan media. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diadakannya pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah penggunaan media kotakatik dalam pembelajaran. media kotakatik ini cocok digunakan pada tema peristiwa alam. Dengan adanya media kotakatik ini diharapkan akan akan membantu siswa dan dapat memahami bagaimana proses terjadinya hujan dan mereka juga akan terlibat langsung dalam penggunaan media ini. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian pengembangan media pembelajaran tematik dengan judul Pengembangan Media Kotakatik dalam Pembelajaran Tematik Untuk Kelas 1 Sekolah Dasar. B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan media kotak katik dalam proses pembelajaran tematik di kelas 1 sekolah dasar. Pengembangan media ini bertujuan untuk membantu siswa agar lebih mudah memahami proses pembelajaran dan menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan.

4 C. Spesifikasi Produk yang Diharapkan Media kotakatik adalah media pembelajaran tematik yang digunakan sebagai alat bantu dalam memahami proses terjadinya hujan dan juga sebagai alat bantu dalam membaca serta mencocokkan jam. Untuk dapat menghasilkan media kotakatik yang baik dan menarik dalam pembelajaran, perancang membuat media ini dengan berbagai ciriciri khusus di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Media kotak katik adalah media yang berbentuk kotak balok yang nantinya pada setiap sisi bisa disisipkan gambar gambar baik berupa gambar siklus hujan dan jam dinding. Sesuai dengan materi pembelajaran satu pada sub tema musim hujan, tema peristiwa alam. 2. Setiap balok nantinya dapat diputar pada setiap sisinya. 3. Media ini akan dikemas dengan berbagai warna sehingga akan lebih menarik. D. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan Pengembangan media kotakatik ini dilakukan sebagai salah satu usaha untuk membuat pembelajaran tematik menjadi bermakna dan menyenangkan. Adapun pentingnya pengembangan media kotakatik pada pembelajaran tematik adalah sebagai berikut : 1. Bagi siswa Dengan adanya media ini akan dapat membantu siswa dalam menangkap dan menyerap informasi yang ada pada tema peristiwa alam selama proses pembelajaran, selain itu juga media ini dapat

5 menarik minat dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. 2. Bagi Guru Bagi guru adalah memberikan inovasi dalam pembuatan media yang dapt digunakan dalam pembelajaran tematik serta sebagai referensi guru apabila ingin membuat media untuk pembelajaran tematik. 3. Bagi Peneliti Pengembangan media kotakatik bertujuan untuk menambah pengrtahuan dan pengalaman dalam hal pengembangan media pembelajaran yang mana nantinya akan dapat menunjang profesi peneliti sebagi seorang guru. E. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan 1. Penelitian dan pengembangan media ini didasarkan pada asumsi sebagai berikut : a. Media kotakatik ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran, selain itu media ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi guru, media ini tidak hanya dapat digunakan dalam satu tetapi juga dapat digunakan dalam pembelajaran lain. b. Media kotakatik ini juga dapat digunakan guru sebagai alternatif media pembelajaran. c. Media kotakatik ini dikemas dengan tampilan yang menarik sehingga akan menarik minat siswa untuk belajar.

6 2. Keterbatasan dalam penelitian dan pengembangan media ini adalah media kotakatik ini terbatas digunakan pada pembelajaran 3 pada sub tema musim hujan, tema peristiwa alam. F. Penjelasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman istilah dalam judul penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah dan ruang lingkup penelitian. Penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan media adalah mengembangkan suatu media yang sudah ada dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Media adalah alat yang digunakan sebagai pengantar pesan atau informasi. 3. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar untuk menambah informasi baru pada diri siswa ( Haryono, 2014 : 48). 4. Media kotakatik adalah media yang berbentuk kubus yang sisinya dapat berputar dan setiap sisinya disisipkan gambar.