GE+ Disentri R/ Metronidazole 6 hari. R/ Metronidazole. R/ Metronidazole. 200 mg Q8H i.v. R/ Cotrimoxazole 2x 1 cth

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif terhadap semua variabel yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Upaya

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA NON-PNEUMONIA PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan diagnosa penyakit diare di bangsal rawat inap RSUD Dr. Moewardi tahun

I. PENDAHULUAN. besar di Indonesia, kasus tersangka tifoid menunjukkan kecenderungan

SKRIPSI. Oleh : Octy Jen Camila K

BAB I PENDAHULUAN. yang rasional dimana pasien menerima pengobatan yang sesuai dengan

R 150 Bulan 12 VII H 100

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pneumonia, mendapatkan terapi antibiotik, dan dirawat inap). Data yang. memenuhi kriteria inklusi adalah 32 rekam medik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian yang berjudul Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antibiotik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang. Obat-obat andalan

F. Originalitas Penelitian. Tabel 1.1 Originalitas Penelitian. Hasil. No Nama dan tahun 1. Cohen et al Variabel penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Tahun 2006, World Health Organization melaporkan lebih dari seperempat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data rekam medik yang sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

Peresepan Antibiotik pada Pasien Anak Rawat Jalan di BLUD RS Ratu Zalecha Martapura: Prevalensi dan Pola Peresepan Obat

I. PENDAHULUAN. Penyakit infeksi saluran pernafasan akut saat ini merupakan masalah

DRUG RELATED PROBLEMS (DRP s) OF ANTIBIOTICS USE ON INPATIENTS CHILDREN IN SARI MEDIKA CLINIC AMBARAWA

Nama Pasien :.. BB:.. Kg No.RM :. Penyakit Utama : Kejang Demam Kompleks Kode ICD: LOS : hari Ruang rawat/kelas :../...

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Data mentah peresepan obat Diare

PROFIL PENGOBATAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS RAMBANGARU TAHUN 2015

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

BAB 1 PENDAHULUAN. jamur, dan parasit (Kemenkes RI, 2012; PDPI, 2014). Sedangkan infeksi yang

BAB I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Salah satu dari tujuan Millenium Development. Goal(MDGs) adalah menurunkan angka kematian balita

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN GASTROENTERITIS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI JUNI 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB I PENDAHULUAN. (mordibity) dan angka kematian (mortality). ( Darmadi, 2008). Di negara

BAB IV HASIL PENELITIAN

BUKU REGISTER PERINATOLOGI DI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Di berbagai negara khususnya negara berkembang, peranan antibiotik dalam

KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA KASUS DIARE AKUT DI SERTAI INFEKSI BAKTERI PADA ANAK USIA 1-6 TAHUN PASIEN RAWAT INAP DI RSI KLATEN TAHUN 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan antibiotik pada saat dirawat di rumah sakit. Dari jumlah rekam medik

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan

sex ratio antara laki-laki dan wanita penderita sirosis hati yaitu 1,9:1 (Ditjen, 2005). Sirosis hati merupakan masalah kesehatan yang masih sulit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kuman Salmonella Typhi (Zulkoni, 2011). Demam tifoid banyak ditemukan. mendukung untuk hidup sehat (Nani dan Muzakir, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari (Navaneethan et al., 2011). Secara global, terdapat 1,7 miliar kasus diare

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting khususnya di negara berkembang (Kemenkes, 2011). Di Indonesia,

INTISARI. Kata Kunci : Antibiotik, ISPA, Anak. Muchson, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten 42

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak dan dewasa muda. Penyakit ini mencapai lebih dari 13 juta kematian per

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru

Pembelajaran E-learning

Pembelajaran E-learning

Pembelajaran E-learning

KESESUAIAN DOSIS PEMBERIAN AMOXICILLIN PADA PASIEN ANAK DI POLI KIA PUSKESMAS PANJATAN I PERIODE OKTOBER-DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan. ureter, kandung kemih dan uretra merupakan organ-organ yang

BAB I PENDAHULUAN. paru. Bila fungsi paru untuk melakukan pembebasan CO 2 atau pengambilan O 2 dari atmosfir

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak dikategorikan ke dalam

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DIARE DI BANGSAL MELATI RSUD SRAGEN

LAPORAN JAGA. 26/1/ 2010 pukul WITA 21-22/6/2014 pukul WITA. Jaga : Ludi Dokter Jaga : dr. Fahroni Dokter Jaga : dr.

* Dosen FK UNIMUS. 82

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH APENDISITIS DI RSUD PEKANBARU PADA TAHUN 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun), usia bermain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2011 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat didefinisikan oleh World Health Organization (WHO)

BAB III METODE PENELITIAN. cross-sectional dan menggunakan pendekatan retrospektif, yaitu penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya masih tinggi, bahkan

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di indonesia terutama pada anak-anak. Diare harus

Lampiran 1. Data Efisiensi Biaya Penggunaan Obat Kanker Payudara di RSUD Dr. Pirngadi Medan Pasien : Jamkesmas Bulan : Mei 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh agens infeksius. Kasus pneumonia tidak memiliki kriteria usia

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Infeksi ini diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRACT...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua yaitu, infeksi saluran napas atas dan infeksi saluran napas bawah.

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI

BAB VI PEMBAHASAN. subyek penelitian di atas 1 tahun dilakukan berdasarkan rekomendasi untuk. pemberian madu sampai usia 12 bulan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan rumah sakit. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis atau sering disebut dengan istilah TBC merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan anak merupakan suatu hal yang penting karena. mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

Transkripsi:

Lampiran 1. Data Penggunaan Antibakteri Pada Pasien Anak Diare No Jenis Kelamin Usia BB (Kg) Diagnosa Resep Lama penggunaan Permasalahan 1 Pr 1 thn 5.8 GE+ Gizi Buruk 200 mg Q24H i.v 6 hari 2 Lk 13 bln 7.5 GE+ 200 mg Q8H i.v 1 hari Lama penggunaan tidak tepat 3 Lk 21 bln 8.5 GE+ISPA R/ Cefotaxime Kejang Demam 300 mg Q12H i.v Lama penggunaan tidak tepat 4 Lk 16 bln 10 GEA+ 200 mg Q8H i.v Lama penggunaan tidak tepat 5 Pr 2.8 thn 12.5 Indikasi tidak tepat 6 Pr 1.5 thn 8 GE+ISPA Hernia 200 mg Q8H i.v Obat tidak tepat 1 hari Obat tidak tepat 7 Lk 18 bln 9 Frekuensi pemberian tidak tepat 8 Lk 2.3 thn 12 GEA+ 9 Lk 10 bln 5.9 GEA+ 150 mg Q12H i.v Lampiran 1. (Lanjutan) Dosis berlebih 10 Pr 18 bln 9 37

11 Pr 9 bln 7.9 12 Pr 2 thn 10 13 Lk 4 thn 11 14 Pr 1.4 thn 8 15 Lk 8 bln 7 16 Lk 16 bln 9 17 Pr 2 thn 18.5 18 Pr 2 thn 8 GEA Kejang Demam GEA GE Kejang Demam 250 mg Q8H i.v R/ Cefotaxime 250 mg Q12H i.v 100 mg Q8H i.v 4 hari Indikasi tidak tepat 6 hari Indikasi tidak tepat Dosis subterapi Lama penggunaan tidak tepat Dosis subterapi Indikasi tidak tepat 38

Lampiran 1. (Lanjutan) 19 Lk 3 thn 9.2 20 Pr 16 bln 7.8 21 Lk 14 bln 10 22 Lk 11 bln 6 23 Pr 12 thn GEA 24 Pr 10 bln 6 25 Lk 11 thn 25 26 Lk 2 bln 4.2 27 Lk 1.5 thn 7.3 GE+ Dispepsia GEA DRS GEA DRS Hipokalemia 250 mg Q8H i.v 500 mg Q12H i.v 2x 2 cth R/ Cefotaxime 650 mg Q12H i.v R/ Cefotaxime 125mg Q12H i.v 3x 1/2 cth 6 hari Indikasi tidak tepat lama penggunaan tidak tepat dosis berlebih 4 hari Indikasi tidak tepat 4 hari Indikasi tidak tepat Indikasi tidak tepat Obat tidak tepat Lama penggunaan tidak sesuai 39

Lampiran 1. (Lanjutan) 28 Pr 1 thn 6.5 29 Lk 11 bln 7 30 Lk 1.5 thn 9 31 Lk 4 thn 14 32 Lk 5 bln 6.4 33 Pr 8 bln 6.8 34 Lk 2 thn 9.5 35 Pr 3 thn 8 GE GE+ GE+ 100 mg Q8H i.v 500 mg Q24H i.v 3x 1/2 cth R/ Cefixime 2x 1 ml 1 hari lama penggunaan tidak sesuai Indikasi tidak tepat Dosis Subterapi Obat tidak tepat 4 hari Frekuensi pemberian tidak tepat 4 hari Dosis Subterapi lama penggunaan tidak tepat 40

Lampiran 1. (Lanjutan) 36 Lk 2 thn 11 37 Lk 8 bln 7 38 Pr 15 bln 7.4 GEA DRS 39 Lk 11 bln 7.5 GE+ 40 Lk 14 bln 6 41 Lk 13 bln 8 42 Lk 8.5 bln 6 250 mg Q8H i.v 100 mg Q8H i.v lama penggunaan tidak tepat 4 hari 6 hari 7 hari Lama pemberian tidak tepat Lama pemberian tidak tepat Indikasi tidak tepat Indikasi tidak tepat Terapi IGD Indikasi tidak tepat 6 hari Indikasi tidak tepat 6 hari Indikasi tidak tepat 41

Lampiran 1. (Lanjutan) 43 Lk 6 thn 15 44 Lk 9 bln 7 GEA 45 Lk 18 bln 8.5 46 Lk 7 bln 6.7 47 Lk 22 bln 12 48 Lk 2.4 thn 8 GEA 49 Pr 4 4 50 Pr 1 thn 7 GEA 500 mg Q24H i.v 100 mg Q8H i.v R/ Cefotaxime 125 mg Q12H i.v R/ Cefotaxime 225 mg Q12H i.v Dosis Subterapi 1 kali Indikasi tidak tepat Indikasi tidak tepat Indikasi tidak tepat Obat tidak tepat 42

Lampiran 1. (Lanjutan) 51 Pr 3 thn 10 52 Lk 2.5 thn 11 53 Lk 3 bln 3.8 54 Lk 1 thn 7 55 Lk 3.5 thn 11 Dermatitis Artritis Malnutrisi TB Paru R/ Gentamicin 25 mg Q12H i.v 3x 1/2 cth 200 mg Q8H i.v R/ Isoniazid 1x 100 mg R/ Rifampin 1x 100 mg Frekuensi pemberian tidak tepat Peresepan berlebih/double Dosis Subterapi 8 hari 8 hari 43

Lampiran 1. (Lanjutan) 56 Lk 2 thn 7.5 57 Lk 2 thn 11 58 Lk 20 bln 8.6 59 Lk 19 bln 7.3 60 Lk 1 thn 8 61 Pr 22 bln 10 GEA DRS Malnutrisi GEA DRS Hematoskezia R/ Pirazinamid 1x 300 mg 200 mg Q8H i.v 8 hari Terapi lanjutan 1 kali Dosis Subterapi Terapi pengganti 44

Lampiran 1. (Lanjutan) 62 Pr 4 thn 11 63 Pr 8 bln 6.5 Intoksisitas Buah Jarak Indikasi tidak tepat Indikasi tidak tepat Keterangan: JK = Jenis Kelamin GE = Gastroenteritis DRS = Dehidrasi Ringan Sedang BB = Berat Badan GEA = Gastroenteritis Akut Pr = Perempuan i.v = Intra Vena = Broncho-Pneumonia Lk = Laki-laki ISPA = Infeksi Saluran Pernapasan Atas 45

Lampiran 2. Pedoman Penggunaan Antibakteri No Antibakteri Indikasi Dosis Lama Penggunaan 1. Metronidazole Pengobatan Amoeba 2. Cotrimoxazole Pengobatan untuk infeksi Shigella, Salmonella, infeksi saluran urin 3. Cefotaxime Pengobatan untuk infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia 4. Gentamicin Pengobatan jangka pendek untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif 15-50 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3 dosis TMP 6-12 mg/kgbb/hari SMX 30-60 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 dosis 50-100 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3 dosis 3-7,5 mg/kgbb/hari dibagi dalam 3 dosis 5-10 hari 3-7-10 hari 3-4 hari (pemakaian jangka pendek) Sumber: Tan dan Rahardja (2010); Shann (2005) 46

Lampiran 3. Data Awal Epidemiologi Sepuluh Besar Penyakit Di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Langsa 47

Lampiran 4. Surat Permohonan Izin Penelitian/Pengambilan Data 48

Lampiran 5. Surat Izin Pengambilan Data Awal 49

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian 50

Lampiran 7. Surat Pernyataan Telah Selesai Melakukan Penelitian 51

Lampiran 8. Surat Perubahan Judul Penelitian 52