1 Universitas Kristen Maranatha

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. (Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keadaan bangsa mendatang tergantung dari usaha yang dilakukan bangsa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1

BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL B. LATAR BELAKANG MASALAH. Desain Interior Lansia Therapist Center di Surakarta dengan Konsep. Surga

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tabel 1. 1 Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun ,7 Juta (61,8%) 5,85 Juta (19,37%) 12,85 Juta (42,43%)

Universitas Sumatera Utara. Gambar 1.2 Area parkir yang kurang memadai, akibatnya lobby menjadi area parkir. Sumber: (peneliti 2013)

BAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi

Windrayana Raditya, I Wyn ( ) Seminar Tugas Akhir KBA (Alur Desain) BAB PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fungsi utamanya dapat dipisahkan satu sama lain. Keluarga. dengan baik maka akan terjadi suatu ketimpangan antar anggota keluarga

2016 PERANAN POLA ASUH PENGURUS PANTI ASUHAN DALAM MENINGKATKAN SOLIDARITAS SOSIAL ANTAR ANAK

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kereta api di negara-negara sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2004 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah bidang bangunan. Pembangunan gedung-gedung saat ini

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas hanya kamera Digital Single Lens Reflect (DSLR) tetapi terdapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RUMAH PANTI ASUHAN YATIM PIATU

BAB 1 PENDAHULUAN. Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. publik terhadap kehidupan anak anak semakin meningkat. Semakin tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN. A.1 Latar Belakang Permasalahan

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 1994

BAB I PENDAHULUAN. mendidik anak-anak mereka sebaik-baiknya. Orang tua akan merasa kesulitan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang eksis hampir di semua masyarakat. Terdapat berbagai masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. 1 SLB Golongan A di Jimbaran. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB I LATAR BELAKANG

Konsep kebutuhan mencintai dan dimiliki. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Persentase penduduk lansia di dunia, Asia dan Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. ( diakses 2 Maret 2015) ( diakses 2 Maret 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak penyandang tuna daksa (memiliki kecacatan fisik), seringkali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. PMKS secara umum dan secara khusus menangani PMKS anak antara lain, anak

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai resiliency pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan serta dinikmati oleh manusia. Ketika seorang manusia lahir kedunia

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

I. PENDAHULUAN. perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. yang nyaman. Bangunan ataupun hunian terdiri dari bangunan pribadi yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada masa remaja dianggap sebagai masa transisi dari masa kanak-kanak ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa kanak-kanak. Masa

Panti Asuhan Anak Terlantar di Solo BAB I PENDAHULUAN

Panti Wredha di Kabupaten Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA Arsitektur Perilaku. Catherine ( ) 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi negara berkembang seperti Indonesia, kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) sangat penting untuk membantu kemajuan dalam berbagai bidang. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM adalah dengan membantu generasi penerus bangsa yang lebih baik. Untuk itu perhatian pada anak-anak harus lebih ditingkatkan, karena bagaimanapun masa depan Indonesia ada di tangan mereka. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk memberikan kontribusi sesuai bidang ilmu yang saat ini ditekuni pada anak-anak yang akan menjadi penerus generasi saat ini. Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa jumlah anak-anak yang terlantar semakin meningkat, sementara hanya sebagian kecil dari mereka (kirakira 15%) yang mampu ditampung di panti asuhan, baik swasta maupun pemerintah. Realitas juga menunjukan bahwa mereka yang beruntung (diasuh di panti asuhan) saja menunjukkan perkembangan kepribadian dan penyesuaian sosial yang kurang memuaskan, dapat dibayangkan keadaan yang lebih memprihatinkan lagi pada anak-anak terlantar yang belum terjangkau penanganan dari pihak yang berwenang. Oleh karena itu, sebagai warga negara yang peduli terhadap hal tersebut harus memikirkan cara untuk membantu peningkatan standar sumber daya manusia di indonesia. Regenerasi sangatlah penting, dalam hal ini anak-anak di Indonesia harus menjadi pusat perhatian, khususnya untuk anak-anak yatim piatu yang terlantar. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah membangun tempat penampungan untuk anak-anak yatim piatu yang terlantar, dengan maksud agar mereka merasa diperhatikan sehingga tidak membuat mereka melakukan halhal yang merugikan bangsa dan negara di kemudian hari. 1 Universitas Kristen Maranatha

Peneliti mencoba membuat desain sebuah Panti Asuhan untuk anak yatim piatu. Definisi dari anak yatim piatu sendiri adalah Maternal orphan (anak yatim) anak-anak berusia di bawah 18 tahun yang mana ibu atau mungkin bapaknya telah meninggal dunia (termasuk anak yatim piatu). Pada Umumnya anak-anak yatim memiliki perasaan kesepian, sendiri, merasa tidak ada yg memperhatikan dan kurang kasih sayang. Maka dari itu tempat mereka tinggal dan bertumbuh harus lebih diperhatikan dan bisa menanggulangi perasaanperasaan yang dimiliki anak-anak tersebut sehingga pertumbuhan anak-anak menjadi dewasa tidak terganggu, tempat yang bisa menampung mereka, memberikan ketrampilan dan mampu mandiri untuk bekal mereka di masa depan salah satunya adalah panti asuhan. Maka dari itu panti asuhan harus dibangun sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan bisa membuat anak-anak yatim piatu tersebut tinggal nyaman di panti asuhan, sehingga mereka bisa bertumbuh dan berkembang menjadi generasi yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia. Disamping permasalahan anak yatim piatu, ada pula masalah mengenai anak-anak dengan orang tuanya yang tidak memiliki cukup waktu untuk selalu menjaga dan mengasuh anak-anaknya karena pekerjaan. Sehingga anak-anak mereka kurang diperhatikan dan itu pun dapat menjadi masalah dalam proses perkembangan anak menjadi dewasa. Lingkungan yang salah dan informasiinformasi yang buruk tanpa bimbingan orang tua akan sangat berpengaruh buruk bagi perkembangan anak. Bahkan pada saat ini sering sekali terdengar adanya kekerasan pada anak oleh suster atau pembantu pada saat orang tua pergi bekerja, dan jika hal tersebut terjadi tanpa sepengetahuan orang tua akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Maka saat ini telah banyak dibangun tempat penitipan anak dengan orang tua yang memiliki kesibukan untuk bekerja atau keperluan lainnya. Peneliti mencoba membuat konsep mutualisme antara tempat penitipan anak (Daycare) dengan Panti Asuhan. Untuk itu anak-anak panti asuhan yang telah mendapatkan perhatian dan bimbingan dari para ahli di bidang psikologi dan pendidikan dan juga melalui seleksi khusus dapat menjadi tenaga perawat untuk anak-anak yang 2 Universitas Kristen Maranatha

dititipkan di panti asuhan selama orang tuanya sibuk bekerja. Selama anak-anak panti asuhan merawat dan menjaga anak-anak, mereka mendapat pengawasan dari para tenaga psikologi yang profesional. Untuk anak-anak panti asuhan yang telah siap bekerja nantinya akan dibantu disalurkan menurut kemampuan masing-masing anak yang dimiliki dan dilatih selama di panti asuhan. Sehingga anak-anak panti asuhan tersebut menjadi sumber daya manusia yang siap untuk membantu Indonesia menjadi Negara yang lebih maju. Berdasarkan atas alasan-alasan di atas, maka diusulkan suatu fasilitas panti asuhan yang tedapat pelatihan-pelatihan untuk anak panti asuhan dan memiliki tempat penitipan anak bagi orang tua yang tidak memiliki banyak waktu untuk anak-anak nya. 1.2 Gagasan Proyek Proyek ini merupakan penggabungan dari sebuah Panti Asuhan dengan tempat penitipan anak bagi anak yang orang tuanya tidak memiliki banyak waktu untuk mengasuh anaknya karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Untuk membuat panti asuhan seperti yang dijelaskan diatas maka dibutuhkan lokasi yang dekat dengan kota atau di pusat kota agar masyarakat lebih mudah menjangkau panti asuhan ini. Lokasi panti asuhan juga sebaiknya dekat dengan sekolahsekolah untuk memudahkan berjalannya kegiatan panti asuhan. 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di jabarkan di atas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana menerapkan program ruang pada panti asuhan dan daycare sehingga fungsi yang ada di dalamnya dapat terpenuhi. 2. Bagaimana menerapkan disain panti asuhan yang dapat membuat penghuni panti asuhan dapat hidup mandiri. 3. Bagaimana menerapkan konsep disain mutualisme kupu-kupu dan bunga dalam panti asuhan dan daycare. 3 Universitas Kristen Maranatha

1.4 Tujuan Perancangan Dari identifikasi masalah yang ada maka tujuan dari perancangan ini adalah untuk: 1. Mengatur pembagian ruang semaksimal mungkin dan melakukan penggabungan ruang yang memiliki fungsi sejenis sehingga seluruh kebutuhan ruang dapat dipenuhi. 2. Membuat disain panti asuhan yang membuat anak panti asuhan dapat hidup mandiri. 3. Membuat disain panti asuhan dengan warna-warna dan bentuk yang menarik sesuai dengan konsep mutualisme kupu-kupu dan bunga 1.5 Sistematika Penulisan Untuk dapat memberikan gambaran mengenai perancangan ini dapat disusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, gagasan proyek, identifikasi masalah, Tujuan perancangan, dan sistematika penulisan. BAB II Teori tentang disain yang sesuai dengan psikologi anak panti asuhan dan penitipan anak. Berisi tentang literatur yang dilakukan oleh penulis berdasarkan data yang telah diperoleh yaitu landasan teori, standaritas bangunan yang sesuai dengan kebutuhan yang berasal dari buku-buku, majalah, wawancara dan internet. BAB III Deskripsi Panti Asuhan Sosial Putra Maranatha Bala Keselamatan Berisi tentang deskripsi objek studi, analisa fisik, analisa fungsional, dan ide implementasi pada objek studi. BAB IV Desain Berisi tentang analisis ide atau konsep yang akan diterapkan terhadap objek studi yang telah diambil dan alasan pengambilan keputusan disain tersebut. BAB V Simpulan 4 Universitas Kristen Maranatha

Berisi jawaban dari pertanyaan dan masalah yang diajukan di bab1 pendahuluan beserta saran bagi pembaca yang akan melakukan perancangan interior panti asuhan. 5 Universitas Kristen Maranatha