STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MATEMATIKA.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS STRATEGI LANGKAH MUNDUR DAN BERNALAR LOGIS DALAM MENENTUKAN BILANGAN DAN NILAINYA. Landyasari Riffyanti 1), Rubono Setiawan 2)

Strategi Penemuan Pola pada Pemecahan Masalah

Contoh Masalah Matematika dan Solusinya dengan Menggunakan Strategi Penemuan Pola

ANALISIS STRATEGI MENYEDERHANAKAN MASALAH SERUPA DAN SUDUT PANDANG LAIN PADA PERMASALAHAN NON RUTIN PENJUMLAHAN FUNGSI

Contoh Penalaran Induktif dan Deduktif Menggunakan Kegiatan Bermain-main dengan Bilangan

SEPULUH STRATEGI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENGARUH STRATEGI WORKING BACKWARD DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN SISWA SMP NEGERI KOTA JAMBI. Sufri 1, Ali Idrus 1

Unit 4. MENYUSUN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA Inawati Budiono

Key Words: Identification Strategies, Problem solving, Surface Area and Volume Beams

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN OLIMPIADE MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR?

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KRISTEN 2 SALATIGA DITINJAU DARI LANGKAH POLYA

Contoh Penalaran Induktif dan Deduktif Menggunakan Kegiatan Bermain-main dengan Bilangan

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Slameto (2010:3) belajar adalah proses usaha yang

matematika PEMINATAN Kelas X PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN K13 A. PERSAMAAN EKSPONEN BERBASIS KONSTANTA

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

Alamat Korespondensi: Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, , 2)

BAB I PENDAHULUAN (1982:1-2):

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

A. PENGENALAN PROBLEM SOLVING (PENYELESAIAN MASALAH) George Polya disebut sebagai bapak problem solving modern. Beliau lahir di Hungaria tahun 1887.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Model Treffinger Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Koneksi Matematis Siswa

TAHAPAN DAN STRATEGI MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA. (Sumardyono, M.Pd.) Tahapan Pemecahan Masalah Matematika

Pembuktian Tidak Langsung

Logika Pembuktian. Matematika Informatika 3 Onggo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN OSCAR

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP

TEKNIK BUKTI: I Drs. C. Jacob, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika

PENTINGNYA PEMECAHAN MASALAH Fadjar Shadiq, M.App.Sc (Widyaiswara PPPPTK Matematika)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HAPUS SALAH SATU BILANGAN DAN BERIKAN ALASAN, KENAPA BILANGAN ITU ANDA HAPUS.

BAB II. Kajian Teoretis

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan

BAB II KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAMMATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dimanapun dan kapanpun di dunia pasti terdapat pendidikan. Hakikat

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN

1 INDUKSI MATEMATIKA

2016 KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

PEMBAHASAN. Teorema 1. Tidak ada bilangan asli N yang lebih besar dari semua bilangan bulat lainnya.

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP BERDASARKAN LANGKAH POLYA

HASIL ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR PESERTA DIDIK SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Simpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Terbuka, 2007), h Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Balitbang Depdiknas (2003) menyatakan bahwa Mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

Matematika Rekreasi melalui Permainan Kartu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MATEMATIKA; Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa, oleh Fadjar Shadiq, M.App.Sc. Hak Cipta 2014 pada penulis

BAB I PENDAHULUAN. Hasratuddin : 2006) menyatakan bahwa: matematika merupaka ide-ide abstrak

BAB I PENDAHULUAN. teknologinya. Salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. dahulu kita harus mengetahui definisi dari masalah itu sendiri. Prayitno (1985)

BAB III PELABELAN KOMBINASI

ANALISIS STRATEGI BEKERJA MUNDUR DAN EKUIVALENSI PADA PERMASALAHAN NON RUTIN SISTEM PERSAMAAN. Asma Nurul Fauziah 1), Rubono Setiawan 2)

Kata Kunci: pemecahan masalah, masalah nonrutin, kesalahan siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P - 51 DIAGNOSIS KESALAHAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FAKTORISASI BENTUK ALJABAR

A. Strategi Pemecahan Masalah Menebak dengan Cerdas dan Mengujinya (Intelligent Guessing and Testing)

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Kehidupan yang semakin meng-global ini memberikan tantangan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Teori Dasar Himpunan. Julan HERNADI. December 27, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah, Ponorogo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Amin (dalam Supriyadi, 2000) menyatakan bahwa kegiatan discovery atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kemampuan Penalaran Matematis. a. Pengertian Penalaran Matematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aspek penting dalam menciptakan sumber daya

Beberapa Uji Keterbagian Bilangan Bulat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peran pendidikan matematika sangat penting bagi upaya menciptakan sumber

BAB II KAJIAN TEORI. analisa berasal dari bahasa Yunani kuno analusis yang artinya melepaskan.

PROFIL BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNCP YANG BERKEMAMPUAN LOGIKA TINGGI DALAM PEMECAHAN MASALAH OPEN ENDED

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi siswa yaitu Sekolah. Melalui pendidikan di

Nita Giovani, Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia sehari-hari. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 1 No.5 Tahun 2016 ISSN :

PROFIL KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH SOAL LINGKARAN BERDASARKAN KECERDASAN EMOSIONAL

ARGUMEN (ARGUMENT) Drs. C. Jacob, M.Pd LOGIKA BERUSAHA UTK MEMBEDAKAN ARGUMEN VALID (CORRECT) & INVALID (INCORRECT)

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dalam suatu kelompok. matematika yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bagaimana Mengintegrasikan Kegiatan Eksplorasi di Kelas? Belajar dari Olimpiade Matematika SD

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

PEMBUKTIAN, PENALARAN, DAN KOMUNIKASI MATEMATIK. OLEH: DADANG JUANDI JurDikMat FPMIPA UPI 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENTINGYA STRATEGI PEMODELAN PADA PROSES PEMECAHAN MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENERAPAN INDUKSI MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

1.6 RULES OF INFERENCE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY (PENEMUAN)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang paling digemari dan menjadi suatu kesenangan. Namun, bagi sebagian

Transkripsi:

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH DALAM MATEMATIKA Karsoni Berta Dinata 1 1 Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Kotabumi email: karsoni.bertadinata@yahoo.com Abstract The main purpose of studying mathematics is to find ways to solve problems or mathematics problems. What is meant by problems or mathematics problems is a thing that final result, or how to solve it is not known. In solving mathematical problems there are several strategies that can be used that are: direct proof, indirect proof, verification with contradiction, proof with examples of denying, reverse working strategy, pattern discovery, and the use of bird house principles. Keywords: Proofing, contradiction, pattern discovery, and bird house principles A. PENDAHULUAN Masalah (Problem) merupakan bagian dari kehidupan manusia baik bersumber dari dalam diri maupun lingkungan sekitar. Hampir setiap hari manusia berhadapan dengan suatu masalah yang perlu dicari jalan keluarnya. Adanya pemasalahan tersebut secara tidak langsung menjadikan pemecahan masalah sebagai aktivitas dasar manusia untuk dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, setiap orang diharapkan mampu berperan sebagai pemecah masalah yang handal untuk dapat mempertahankan hidupnya. Seseorang pemecah masalah terampil tidak dapat terlepas dari kemampuan berpikir sistematis, logis, dan kritis serta kegigihan dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Kemampuan serta kegigihan tersebut tidak serta merta dimiliki seseorang, melainkan dapat dipelajari dan dilatih salah satunya melalui matematika. Dalam pembelajaran matematika, pemecahan masalah merupakan salah satu kompetensi atau kemampuan yang harus dipelajari dan dikuasai. De Lange dalam Shadiq (2014:8) menyatakan ada delapan kompetensi yang harus dikuasai selama proses pembelajaran matematika yaitu: 1) berpikir dan bernalar matematis, 2) berargumentasi matematis, 3) berkomunikasi matematis, 4) pemodelan matematika, 5) pemecahan masalah, 6) representasi, 7) symbol, dan 8) alat dan teknologi. Pembelajaran matematika yang hanya berorientasi pada penyampaian materi secara langsung hanya meningkatkan kemampuan mengingat saja, tetapi akan kurang meningkatkan kemampuan bernalar. Oleh karena itu pembelajaran matematika hendaknya lebih menekankan pada peningkatan kemampuan berpikir matematis. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menghadapkan 1 Tenaga Pengajar pada Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kotabumi

Strategi Pemecahan Masalah dalam Matematika (Karsoni Berta Dinata) pada soal atau masalah yang cukup menantang dan menarik, kemudian berdiskusi untuk menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama. Dalam menyelesaikan masalah matematika ada beberapa strategi yang dapat digunakan. Dalam artikel ini hanya akan dipaparkan secara singkat beberapa strategi yang biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan matematika beserta contoh dan penyelesaianya. B. PEMBAHASAN 1. Masalah Matematika Berbicara masalah matematika, Lencher dalam Wardhani (2010:7) mendeskripsikan sebagai soal matematika yang strategi penyelesaiaanya tidak langsung terlihat, sehingga dalam penyelesaiannya memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang telah dipelajari sebelumnya. Lebih lanjut Polya dalam Saraswati, dkk (2013:2) mengemukakan dua macam masalah matematika yaitu: a) Masalah untuk menemukan (problem to find). Masalah ini diartikan sebagai masalah yang harus dipecahkan dengan mencoba untuk mengkontruksi semua jenis objek atau informasi yang dapat digunakan. b) Masalah untuk membuktikan (problem to prove). Masalah ini diartikan sebagai masalah yang harus ditunjukkan kebenaranya. Masalah ini mengutamakan hipotesis atau konklusi dari suatu teorema yang kebenarannya harus dibuktikan. 2. Pemecahan Masalah Matematika Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting. Hal ini dikarenakan siswa akan memeroleh pengalaman dalam menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki untuk menyelesaikan soal yang tidak rutin. Sependapat dengan pernyataan tersebut, Lencher dalam Wardhani, dkk (2010:15) mendefinisikan pemecahan masalah sebagai proses menerapkan pengetahuan matemtika yang telah dipeoleh sebelumnya ke dalam situasi yang baru. Pembicaraan mengenai pemecahan masalah matematika tidak dapat terlepas dari tokoh utamanya, yakni George Polya. Menurut Polya dalam Budhi (2003:2) ada 4 langkah yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan masalah matematika. a. Memahami soal yang ada Dalam memahami soal ada baiknya dimunculkan pertanyaan diantaranya sebagai berikut: 1) Apakah kita mengetahui arti semua kata yang digunakan? Kalau tidak, carilah di kamus dan lainnya. 2) Apakah kita mengetahui yang dicari atau ditanya? 55

Jurnal Eksponen Volume 7 Nomor 2, September 2017 3) Apakah kita mampu menyajikan soal dengan menggunakan kata-kata sendiri? 4) Apakah soal dapat disajikan dengan cara lain? 5) Apakah kita dapat menggambar sesuatu yang dapat digunakan sebagai bantuan? 6) Apakah informasi cukup untuk dapat menyelesaikan soal? 7) Apakah informasi berlebihan? 8) Apakah ada yang perlu dicari sebelum mencari jawaban dari soal? b. Menyusun Strategi Ada beberapa kiat yang dapat dilakukan dalam menyusun strategi yaitu: 1) Kita akan membahas berbagai strategi yang ada, tetapi jangan raguragu untuk mencoba salah satu dari strategi untuk digunakan dalam menyelesaikan soal yang kita hadapi. 2) Pada umumnya, strategi yang berhasil diketemukan setelah beberapa kali mencoba strategi yang gagal. Kegagalan adalah langkah kecil untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. c. Melakukan Strategi yang dipilih Langkah ini lebih mudah dibandingkan menyusun strategi. Disini hanya diperlukan kesabaran dan kehati-hatian dalam menjalankan. d. Melihat kembali pekerjaan yang telh dilakukan. 3. Karakteristik yang Baik dalam Melakukan Pemecahan Masalah Di Amerika Serikat, penyelidikan tentang pemecahan masalah telah dilakukan beberapa puluh tahun yang lalu. Menurut Dodson dan Holander dalam Budhi (2003:3) karakteristik yang harus ditumbuhkan dalam pemecahan masalah matematika, yaitu sebagai berikut: a. kemampuan mengerti konsep dan istilah matematika; b. kemampuan untuk mencatat kesamaan, perbedaan, dan analogi; c. kemampuan untuk mengidentifikasi elemen terpenting dan memilih prosedur yang benar; d. kemampuan untuk mengetahui hal yang tidak berkaitan; e. kemampuan untuk menaksir dan menganalisa; f. Kemampuan untuk memvisualisasi dan menginterpretasi kuantitas atau ruang; g. Kemampuan penalaran induktif; h. Kemampuan mengganti metode yang diketahui; i. Mempunyai kepercayaan diriyang cukup dan merasa senag terhadap materinya. 4. Strategi Pemecahan Masalah Matematika Strategi pemecahan masalah matematika merupakan cara berpikir yang dapat digunakan ketika hendak me- 56

Strategi Pemecahan Masalah dalam Matematika (Karsoni Berta Dinata) nyelesaikan suatu masalah. Pemecahan suatu masalah matematika dapat ditempuh dengan berbagai macam metode maupun strategi, akan tetapi yang menjadi persoalan adalah bagaimana menentukan strategi yang terbaik dan terefisien. Hal ini terkait dengan masalah yang dihadapi terlihat lebih sederhana sehingga mudah untuk dipecahkan. Berikut akan dipaparkan beberapa strategi pemecahan masalah matematika beserta contoh masalah dan penyelesaian. a. Metode Pembuktian Langsung Dalam membuktikan pernyataan p q menggunakan metode pembuktian langsung dilakukan dengan cara sebagai berikut: Asumsikan bahwa p bernilai benar, kemudian dengan menggunakan pernyataan jika-maka yang lain, dapat diperlihatkan bahwa q juga benar. Oleh karena itu pernyataan p q bernilai benar. Secara abstrak, penjelasan tersebut dikenal sebagai silogisme: Contoh: p r r q p q Buktikan jika n bilangan bulat ganjil, maka n 2 juga bilangan bulat ganjil! Penyelesaian: Karena n bilangan bulat ganjil dapat dituliskan n = 2k + 1, dengan k bilangan bulat. Sehingga n 2 = (2k + 1) 2 = 4k 2 + 4k + 1 = 2(2k 2 + 2) + 1 Hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa n 2 merupakan jumlah bilangan genap ditambah 1, sehingga n 2 merupakan bilangan ganjil. b. Pembuktian Tak Langsung atau Kontrapositif Dalam logika implikasi, pernyataan p q ekuivalen dengan pernyataan ~q ~p. Oleh karena itu dengan membuktikan secara langsung bahwa ~q bernilai benar, maka ~p juga benar. Sehingga telah dibuktikan ~q ~p dan sekaligus p q bernilai benar. Contoh: Buktikan jika n 2 bilangan genap, maka n bilangan genap! Penyelesaian: Untuk membuktikan kebenaran pernyataan tersebut dapat menggunakan metode pembuktian tak langsung, artinya perlu pengubahan pernyataan dalam bentuk ekuivalennya yaitu: Jika n ganjil (tidak genap) maka n 2 ganjil. Pernyataan ini sudah dibuktikan sebelumnya. Sehingga terbukti benar bahwa jika n 2 bilangan genap, maka n bilangan genap. c. Metode Pembuktian dengan Kontradiksi Untuk membuktikan pernyataan p q ber nilai benar dengan kontradiksi adalalah 57

Jurnal Eksponen Volume 7 Nomor 2, September 2017 dengan cara anggap p benar. Kemudian kita anggap p qsalah, sehingga q harus bernilai salah atau ~q benar. Misalkan kita menemukan pernyataan r sehingga diperoleh pernyataan 1) yaitu p (~q) r (~r) bernilai benar. Perhatikan bahwa r (~r) akan selalu salah, sehingga agar pernyataan 1) bernilai benar maka pernyataan p (~q) harus bernilai salah atau ~(p (~q)) yang ekuivalen dengan p q bernilai benar. Contoh. Buktikan ϕ A Penyelesaian: Misalkan φ A, pernyataan ini dapat diartikan bahwa ada anggota himpunan himpunan kosong yang tidak menjadi anggota himpunan A. suatu keadaan yang tidak mungkin terjadi karena ϕ tidak mempunyai anggota. Dengan keadaan yang kontradiksi ini, dapat disimpulkan bahwa pemisalan tadi yaitu φ A bernilai salah. Yang benar adalah ϕ A. d. Metode Pembuktian dengan Contoh Penyangkal Metode ini digunakan dengan memilih salah satu contoh sehingga suatu pernyataan menjadi salah. Contoh: Buktikan untuk setiap bilangan Jawab: asli n ε N, n 2 + n + 1 merupakan bilangan prima! Pada soal ini, kita cukup membuktikan bahwa pernyataan itu salah. Sehingga cukup diperlihatkan bahwa ada bilangan asli sehingga n 2 + n + 1 bukan bilangan prima. Dengan mengambil n= 4 diperoleh hasil 21 yang merupakan bukan bilangan prima. e. Strategi Bekerja Mundur Permasalahan yang menggunakan strategi ini terjadi jika hasil akhir diketahui dalam soal dan diminta untuk menyatakan kejadian asli. Contoh: Rata-rata 11 nilai ulangan harian matematika Jery adalah 80. Gurunya mengumumkan bahwa siswa harus mengeliminasi salah satu nilai mereka lalu menghitung rata-ratanya. Jery mengeliminasi nilai 30 yang dia dapatkan pada ulangan yang pertama. Berapakah rata-rata nilai ulangan Jery yang baru? (Posamentier & Krulik, 1998) Jawab: Rata-rata 11 nilai ulangan Jery adalah 80, jadi jumlah nilai ulanganya adalah: 11 x 80 = 880 880 30 = 850 850 : 10 = 85 Jadi, rata-rata nilai Jery yang baru adalah 85. f. Strategi Penemuan Pola Penemuan pola adalah salah satu strategi dalam problem solving dimana kita dapat mengamati informasi yang 58

Strategi Pemecahan Masalah dalam Matematika (Karsoni Berta Dinata) diberikan seperti gambar, angka, huruf, dll. Dengan mengamati pola kita dapat memecahkan masalah yang diberikan dengan menentukan apa yang terjadi pada elemen selanjutnya. Contoh. Tentukan digit terakhir 8 19? (Posamentier & Krulik, 1998) Jawab: Banyak orang akan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan kalkulator, tetapi kalkulator tidak dapat memberikan hasil karena terbatasnya ruang tampil digit. Sehingga perlu metode lain dengan menggunakan pola perpangkatan yaitu 8 1 = 8 8 2 = 64 8 3 = 512 8 4 = 4096 8 5 = 32768 8 6 = 262144 8 7 = 2097152 8 8 = 16777216 Perhatikan pola yang terjadi, digit terakhir berulang melingkar empat kali. Pangkat yang dicari adalah pangkat 19, jika dibagi 4 maka akan ber-sisa 3 sehingga digit terakhir dari 8 19 adalah 2. g. Menggunakan Prinsip Rumah Burung Prinsip rumah burung dinyatakan sebagai berikut: Jika diketahui tersedia rumah burung sebanyak n dan ada n+1 burung, maka salah satu dari rumah burung tersebut terdiri dari lebih dari satu burung. Contoh: Seorang tukang listrik harus mengambil sekering listrik yang terdiri dari skering 15 A dan 20 A tanpa dapat memilih. Dalam satu kali ambil, ia menginginkan ada dua sekering yang mempunyai ukuran yang sama besar. Tentukan jumlah minimal sekering yang harus ia ambil? Jawab Jika ia hanya mengambil 1 sekering jelas hanya satu dapat diperoleh, yaitu sekering 15 A atau 20 A. Jika ia mengambil 2 sekering maka kemungkinannya; 1. Dua buah sekering 15 A dan tidak ada yang berukuran 20 A. 2. Satu buah sekering 15 A dan satu buah sekering 20 A. 3. Tidak ada sekering 15 A dan dua buah sekering 20 A. Oleh karena itu agar diperoleh dua buah sekering yang berukuran sama, tukang listrik tersebut harus mengambil 3 buah sekering secara acak. Sesuai dengan prinsip rumah burung, jika ada 3 burung (dalam hal ini banyak sekering dalam sekali pengambilan) dan 2 rumah burung (dalam hal ini jenis sekering), maka terdapat sekering yang sama. C. PENUTUP Dalam memecahkan permasalahan matematika ada banyak srategi yang dapat digunakan diantaranya adalah, 1) pembuktian langsung, 2) pembuktian tak 59

Jurnal Eksponen Volume 7 Nomor 2, September 2017 langsung, 3) pembuktian dengan kontradiksi, 4) pembuktian dengan contoh penyangkal, 5) strategi bekerja mundur, 6) penemuan pola, dan 7) penggunaan prinsip rumah burung. Tentu saja dalam penggunaan strategi tersebut, pemecah masalah harus cerdas dalam memahami masalah matematika dan memilih strategi yang tepat. DAFTAR PUSTAKA Budhi, Wono Setya. 2003. Langkah Awal Menuju ke Olimpiade Matematika. Jakarta: Rizki Grafis Shadiq, Fadjar. 2014. Pembelajaran Matematika: Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa. Yogyakarta: Graha Ilmu. Saraswati, Sari, dkk. 2014. Matematika: Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta: Graha Ilmu Wardhani, dkk. 2010. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. Posementier & Krulik. 1998. Problem-Solving Strategi For Efficient and Elegant Solutions; A Resource For the Mathematics Teacher. Thousand Oaks: Corwin Press, inc 60