PENGARUH KREDIT GADAI CEPAT DAN AMAN TERHADAP PENDAPATAN BUNGA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG X KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127

BAB II KAJIA PUSTAKA DA KERA GKA PEMIKIRA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB III GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH KENDAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Prosedur Dan Sistem Informasi Akuntansi. harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.

PEGADAIAN ATA 2014/2015 M3/IT /NICKY/

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Profil Pegadaian KC Syariah Raden Intan Lampung

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Perum Pegadaian Kanwil Bandung merupakan tempat dimana penulis

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN INFORMASI KEPADA NASABAH DARI PERUM PEGADAIAN DI CPP BENGKULU. 4.1 Sistem Informasi aplikasi yang sedang bejalan

BAB III METODE PENELITIAN. Salemba, beralamatkan di Jl. Salemba Raya No. 2 Jakarta Pusat

BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang semakin canggih sangat berpengaruh bagi sebuah perusahaan. Persaingan

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

I. PENDAHULUAN. merupakan beban yang amat berat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat.

BAB III ANALISA MASALAH DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

PENGARUH PENYALURAN KREDIT KONSUMTIF TERHADAP PENDAPATAN BUNGA KREDIT PADA PT. BANK DANAMON INDONESIA TBK. I h s a n 1

BAB IV PENGARUH FEE BASED INCOME TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) DI BRI SYARIAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya. Perekonomian Indonesia yang terus berkembang

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Tentang Pelaksanaan Produk Pembiayaan Gadai Emas

PENGARUH JUMLAH NASABAH, TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN DI CABANG SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Pegadaian

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. membayar berbagai kebutuhan masyarakat. Uang merupakan hal yang sangat penting

PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN KREDIT CEPAT AMAN (KCA) PADA KANTOR CABANG PERUM PEGADAIAN KELAS III BANGIL PASURUAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

ARGEN PURNAREZKA EA01

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

RAHN DI PEGADAIAN SYARIAH KARANGPILANG SURABAYA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

BAB I PENDAHULUAN. bank dan lembaga keuangan non bank. Kedua lembaga ini selain memiliki fungsi

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

Influence The Amount Of Credit And The Interest Rate On The Income Of Micro Customers In BRI Units Kabila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB I PENDAHULUAN. melalui PT. Pegadaian. Kistyarini (Kompas, 2011:11) menuliskan bahwa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks membutuhkan

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JANGKA WAKTU PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III PENERAPAN PERHITUNGAN BIAYA IJARAH DI PERUM PEGADAIAN SYARIAH SIDOKARE SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pegadaian dan Sewa Guna Usaha

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau membayar berbagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

ANALISIS PENGARUH KREDIT BERMASALAH DAN CADANGAN PENGHAPUSAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BPR NUSAMBA NGUNUT. Oleh: Dessy Cristyani

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

DILARANG MENGUTIP SEBAHAGIAN ATAU KESELURUHAN ISI JURNAL INI TANPA SEIZIN REDAKSI

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MULTI AKAD DALAM PEMBIAYAAN ARRUM (USAHA MIKRO KECIL) PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS DI PEGADAIAN SYARIAH PONOLAWEN KOTA

BAB III PENERAPAN TIMBANGAN DIGITAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN MARHUN BIH KEPADA NASABAH DI PT PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah masalah perekonomian. Dengan sempitnya lapangan

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP PENJUALAN (LELANG) BARANG GADAI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

EVALUASI SISTEM GADAI BARU DAN PELUNASAN GADAI ULANG PADA PERUM PEGADAIAN CABANG PURWOTOMO SURAKARTA

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai maksimum dan nilai rata-rata (mean) dari setiap variabel yang. a. Analisis Deskriptif Variabel Fluktuasi Harga Emas

III. KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

49 Analisis Pengaruh Suku Bunga terhadap Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Provinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin tinggi. Inflasi sendiri merupakan kenaikan harga secara bersamaan atau

ABSTRAK TINJAUAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT CEPAT DAN AMAN (KCA) PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR WILAYAH X PUNGKUR BANDUNG.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan adalah bank Persero atau bank yang dikelola oleh

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

Transkripsi:

VOLUME 20 NO 1, JANUARI 2018 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS PENGARUH KREDIT GADAI CEPAT DAN AMAN TERHADAP PENDAPATAN BUNGA PADA PERUM PEGADAIAN CABANG X KOTA PADANG Yenni Del Rosa 1, Idwar 1, Mohammad Abdilla 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas ABSTRACT This study aims to determine the effect of Secured Fast Credit (KCA) to interest income in Perum Pegadaian branch 'X' Padang city. Research data for 5 years (2012-2016) in the form of time series data. All BLUE tests (normality and all classical assumption tests) meet the requirements so that the research can proceed. Results of simple linear regression Y = 2.65.710,47 + 0.053421X1 + e. Partial test at the 5% significance level indicates that Quick Secured Loans have a significant positive effect on interest income because t count is greater than t table (5.9314> 3.182). Correlation coefficient value = 0.96 means KCA with interest income is very strong relationship. The value of coefficient of determination = 0.9216 means that interest income is influenced by KCA 92.16% while the remaining 7.84 is influenced by other factors not included in the research model. Keywords: Secure Fast Credit; Interest Income PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari uang selalu dibutuhkan untuk membeli atau membayar berbagai keperluan. Terkadang yang menjadi masalah kebutuhan yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimiliki. Jika terjadi hal yang demikian kita terpaksa mengurangi membeli berbagai keperluan yang dianggap tidak penting. Untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada. Jika kebutuhan dana berjumlah besar maka dalam jangka pendek sulit untuk dipenuhi apalagi jika melalui lembaga perbankan. Namun jika dana yang dibutuhkan relatiif kecil tidak menjadi masalah karena banyak sumber dana murah dan cepat mulai dari pinjam ke tetangga, tukang ijon dan pinjam kelembaga keuangan lainnya seperti pegadaian. Bagi mereka yang memiliki barang-barang berharga kesulitan dana dapat segera diatasi dengan menjual barang tersebut sehingga sejumlah uang yang dibutuhkan dapat cepat terpenuhi. Tapi resiko menjual barang berharga akan hilang dan sulit didapat kembali kemudian jumlah uang yang diperoleh terkadang lebih besar dari yang diinginkan sehingga dapat menyebabkan pemborosan. Untuk mengatasi kesulitan di atas kebutuhan dana dapat dipenuhi tanpa kehilangan barang berharga dengan menjaminkan barang tersebut ke 144

pegadaian. Barang yang dijaminkan tersebut pada waktu tertentu dapat ditebus kembali setelah pinjamannya dilunasi. Kegiatan menjaminkan barang berharga untuk memperoleh sejumlah uang dan dapat ditebus kembali setelah jangka waktu tertentu disebut usaha gadai. Dengan usaha gadai masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang berharganya dan jumlah uang yang diinginkan dapat disesuaikan dengan harga barang yang dijaminkan. Secara resmi satu-satunya usaha gadai di Indonesia hanya dilakukan oleh Perum Pegadaian sebagai salah satu lembaga pemerintah yang bergerak di bidang jasa penyaluran pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan jaminan barang bergerak. Untuk mengatasi fenomena tersebut di atas Perum Pegadaian mempunyai motto mengatasi masalah tanpa masalah dengan menawarkan sejumlah alternatif pembiayaan sesuai kebutuhan dan keinginan nasabah salah satunya Kredit Cepat dan Aman (KCA) yang akan memberikan kemudahan kepada semua lapisan masyarakat yang bergerak diberbagai sektor usaha dalam permodalan tapi tidak memiliki akses ke perbankan. Perum Pegadaian berperan penting melindungi Usaha Kecil Menengah yang sedang mengalami goncangan ekonomi akibat krisis ekonomi yang sedang melanda Indonesia saat ini dengan memberikan pinjaman kredit sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Barang yang digadaikan masyarakat ke Perum Pegadaian berbentuk barang kantong dan barang gudang. Barang kantong adalah barang jaminan yang diserahkan oleh nasabah berupa emas perhiasan, berlian dan intan. Sedangkan barang gudang berupa barang jaminan selain emas perhiasan seperti sepeda motor, barang elektronik, mobil dan lain sebagainya yang disimpan dan dirawat oleh masingmasing petugas yang berbeda sebagai penanggung jawabnya. Untuk mengetahui berapa jumlah barang kantong, barang gudang dan jumlah pendapatan bunga KCA Perum Pegadaian Tapi cabang X kota Padang tahun 2012 2016 dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Tabel 1 Jumlah KCA yang Disalurkan dan Jumlah Pendapatan Bunga KCA Tahun 2012 2016 Perum Pegadaian Cabang X Kota Padang (dalam Jutaan Rupiah) Tahun Barang Kantong Barang Gudang Jumlah KCA Jumlah Pendapatan Bunga 2012 8.843.600. 4.153.264 12.996.864. 1.035.405,9 2013 11.998.168 3.749.338 15.747.556. 1.308.334,2 2014 14.912.212 2.526.385 17.438.597. 1.396.819,4 2015 25.515.301 2.399.037 27.914.338. 1.719.078,4 2016 28.762.356 2.217.368 30.979.724. 2.185.622,6 Sumber: Perum Pegadaian Cabang X Kota Padang, Tahun 2016 Berdasarkan data tabel 1 di atas jumlah KCA yang diperoleh dari barang kantong dan barang gudang setiap tahun mengalami kenaikan yang diikuti oleh kenaikan jumlah pendapatan bunga. Hal ini terjadi karena adanya ekspansi usaha yang dilakukan oleh Perum Pegadaian dengan menambah 1.500 outlet sehingga masyarakat bebas memilih sesuai dengan tempat domisilinya yang mempengaruhi semua unit kerja yang ada pada Perum Pegadaian Cabang X kota Padang sehingga citra pegadaian dimata masyarakat semakin baik. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA) terhadap pendapatan bunga pada Perum Pegadaian Cabang X kota Padang? Sedangkan tujuan penelitiannya untuk mengetahui pengaruh Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA) terhadap pendapatan bunga pada Perum Pegadaian Cabang X kota Padang. Menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998 kredit adalah penyediaan 145

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menurut (Hasibuan, 2004) kredit adalah penyediaan uang atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi kewajiban berupa pokok pinjaman, bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan setelah jangka waktu tertentu.selanjutnya (Suyatno, 2003) menyatakan bahwa kredit merupakan kepuasan menerima pembayaran atau kewajiban melakukan pembayaran pada waktu yang diterima atau pada waktu yang akan datang karena penyerahan barang-barang sekarang. Sebelum kredit diberikan untuk meyakinkan bank bahwa nasabah benarbenar dapat dipercaya maka bank terlebih mengadakan analisis kredit bertujuan agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman dan tidak akan membahayakan bank misalnya kredit macet. Menurut (Kasmir, 2002) tujuan utama pemberian kredit adalah sbb :1) mencari keuntungan dalam bentuk bunga yang diterima bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah, 2) membantu usaha nasabah yang butuh dana untuk investasi dan dana modal kerja, 3) membantu pemerintah menyalurkan kredit untuk peningkatan pembangunan diberbagai sektor. Keuntungan pemberian kredit oleh pemerintah adalah sbb : 1) penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh, 2) membuka kesempatan kerja dengan adanya perluasan usaha, 3) meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat, 4) menghemat devisa negara terutama untuk produk-produk impor, 5) meningkatkan devisa negara bila produk kredit dibiayai untuk keperluan ekspor. Fungsi fasilitas kredit adalah sbb : 1) meningkatkan daya guna uang, 2) meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, 3) meningkatkan daya guna barang, 4) meningkatkan peredaran barang, 5) sebagai alat stabilitas ekonomi, 6) meningkatkan gairah usaha, 7) meningkatkan pemerataan pendapatan. 8) meningkatkan hubungan internasional. Keuntungan Usaha Gadai dan Besar Jumlah Pinjaman Tujuan utama usaha gadai (Kasmir, 2002) mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ketangan rentenir yang bunganya relatif tinggi. Perum Pegadaian menyediakan pinjaman dengan jaminan barang-barang berharga. Keuntungan perusahaan pegadaian dibandingkan dengan lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya adalah sbb : 1) waktunya relatif singkat untuk memperoleh uang karena prosedurnya praktis, 2) persyaratannya sangat sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk memenuhi, 3) pihak Perum Pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan untuk apa sehingga sesuai dengan keinginan nasabah. Besar jumlah pinjaman pegadaian tergantung dari nilai pinjaman (barang-barang berharga) yang diberikan. Tapi biasanya pegadaian hanya melayani sampai jumlah tertentu dan biasanya yang menggunakan jasa pegadaian adalah masyarakat menengah ke bawah. Kepada nasabah yang memperoleh pinjaman akan dikenakan sewa modal (bunga pinjaman) per bulan yang besarnya tergantung dari jumlah pinjamannya. Besar sewa modal dapat berubah sesuai dengan bunga pasar. Dalam menentukan besar jumlah pinjaman maka barang-barang jaminan 146

perlu ditaksir dulu oleh pihak pegadaian yang memiliki ahli-ahli taksir yang nilai taksirannya lebih rendah dari nilai pasar hal ini dimaksudkan jika terjadi kemacetan terhadap pembayaran pinjaman maka dengan mudah pihak pegadaian melelang barang yang diberikan nasabah di bawah harga pasar. Di samping itu pihak pegadaian juga mempunyai timbangan serta alat ukur tertentu misalnya untuk mengukur karat emas atau gram emas. Tujuan akhir dari penilaian ini adalah untuk menentukan besarnya jumlah pinjaman yang dapat diberikan. Barang Jaminan Pegadaian Perum Pegadaian dalam hal jaminan telah menetapkan ada beberapa jenis barang berharga yang dapat diterima untuk digadaikan. Barangbarang tersebut nantinya akan ditsksir nilainya sehingga dapat diketahui berapa nilai taksiran dari barang yang digadaikan. Besar jaminan diperoleh 80% - 90% dari nilai taksiran. Jenis-jenis barang berharga yang dapat diterima dan dapat dijadikan jaminan oleh Perum Pegadaian adalah sbb : 1) barang atau benda perhiasan, 2) barang-barang kendaraan, 3) barang-barang elektronik lainnya, 4) mesin, 5) barang-barang keperluan rumah tangga dengan catatan barang-barang yang dijaminkan harus dalam kondisi baik dan bernilai guna. Prosedur Pinjaman Pegadaian Secara garis besar prosedur peminjaman uang di Perum Pegadaian adalah sbb : 1) nasabah datang langsung ke bagian informasi untuk memperoleh penjelasan tentang pegadaian, 2) langsung membawa barang jaminan ke bagian penaksir untuk ditaksir nilai jaminan yang diberikan yang disertai bukti diri, 3) Bagian penaksir akan menaksir nilai jamian yang diberikan kemudian ditetapkan nilai taksir barang, 4) menentukan jumlah pinjaman beserta sewa modal (bunga) yang dikenakan kemudian diinformasikan kecalon peminjam, 5) jika calon peminjam setuju maka barang jaminan ditahan untuk disimpan dan nasabah memperoleh pinjaman dengan surat bukti gadai. Untuk proses pembayaran kembali pinjaman baik yang sudah jatuh tempo maupun yang belum dapat dilakukan sbb : 1) pembayaran kembali pinjaman berikut bunga langsung dilakukan di kasir dengan menunjukkan surat bukti gadai, 2) pihak pegadaian menyerahkan barang jaminan bila pembayarannya sudah lunas dan diserahkan langsung ke nasabah untuk diperiksa kebenarannya, 3) pembayaran kembali pinjaman dan bunga dapat dilakukan sebelum jangka waktu pinjaman jatuh tempo, 4) bagi nasabah yang tidak dapat membayar pinjamannya maka barang jaminannya akan dilelang secara resmi ke masyarakat luas, 5) hasil penjualan lelang diberitahukan kepada nasabah dan jika uang hasil lelang setelah dikurangi pinjaman dan biayabiaya masih lebih maka akan dikembalikan ke nasabah. Kegiatan Usaha Pegadaian Lainnya Selama ini masyarakat hanya mengenal usaha pegadaian sebagai tempat peminjaman uang dengan cara menggadaikan barangnya. Dalam prakteknya Perum Pegadaian juga melakukan usaha lain sbb : 1) melayani jasa taksiran bagi masyarakat yang ingin menaksir berapa nilai riil barang-barang berharga miliknya, 2) melayani jasa titipan barang bagi masyarakat yang ingin menitipkan barang-barang berharganya, 3) memberikan kredit terutama bagi karyawan yang mempunyai penghasilan tetap, 4) ikut serta dalam usaha tertentu yang bekerjasama dengan pihak ketiga. METODE PENELITIAN Tahapan penelitian ini terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penulisan laporan. Penelitian 147

dilaksanakan di Perum Pegadaian Cabang X kota Padang sebagai salah satu tempat masyarakat melakukan pinjaman dengan menggadaikan barangbarang berharganya sebagai jaminan. Variabel penelitian terdiri dari pendapatan bunga sebagai variabel terikat (Y) adalah jumlah uang yang diperoleh Perum Pegadaian Cabang X kota Padang sebagai imbalan dari KCA. Variabel bebas (X) KCA adalah kredit yang diterima oleh nasabah dari Perum Pegadaian Cabang X kota Padang dengan memberikan jaminan barangbarang berharga berbentuk barang kantong dan barang gudang. Data dari variabel penelitian menggunakan data time series tahun 2012 2016. Bunga merupakan pendapatan dari sebuah bank dan lembaga keuangan lainnya yang digunakan untuk berbagai biaya opersional dan menjaga eksistensi perusahaan. Agar bank dan lembaga keuangan lainnya tetap eksis maka perlu memperhatikan bunga yang kompetitif sehingga nasabah makin banyak untuk melakukan pinjaman (kredit). Model penelitiannya dapat dilihat pada gambar 1. berikut : Gambar 1 Model Penelitian Kredit Gadai Cepat dan Aman (X) Pendapatan Bunga (Y) Hipotesis penelitian ini adalah diduga Kredit Cepat dan Aman berpengaruh signifikan terhadap pendapatan bunga Perum Pegadaian Cabang X kota Padang tahun 2012 2016. Rancangan penelitian disesuaikan dengan jenis penelitian kuantitatif yang mengkombinasikan statistik deskriptif dan statistik inferensial guna mencari solusi masalah penelitian. Rancangan deskriptif digunakan dalam rangka mendeskripsikan hasil pengolahan dan analisis dari setiap variabel penelitian dilengkapi paparan secara kualitatif terutama terhadap hasil pengolahan data yang sifatnya ekstrim. Rancangan kausal digunakan untuk mengukur hubungan dan pengaruh antar variabel dalam penelitian. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian studi dokumentasi dengan menggunakan data berkala ( time series ) untuk variabel bebas dan variabel terikatnya. Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.2.berikut : Observasi Gambar 2. Rancangan Penelitian Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian dalam bentuk data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi Sumatera Barat dan Perum Pegadaian cabang X kota Padang. Teknik analisis data yang digunakan regresi linier sederhana dengan menggunakan data time series untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap satu variabel terikat dengan model regresi linier sederhana berbentuk Y = a + bx + e Menetapkan Teori Menetapkan Variabel Menetapkan Analisis Tujuan Penelitian dimana Y = pendapatan bunga (Rp) X = Kredit Gadai Cepat dan Aman (Rp) b = koefisien regresi variabel X dan e = error term. Pengujian hipotesis berupa uji Koefisien Determinasi (R 2 ) yang mengukur berapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel bebas. Koefisien determinasi memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas dalam model regresi dimana dalam setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah 148

pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R 2 meskipun nilai yang dimaksudkan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya (Suliyanto, 2011). Uji t digunakan untuk menguji kebeartian koefisien regresi secara parsial dengan membandingkan t hitung dan t tabel pada taraf nyata α = 0,05 (Suliyanto, 2011). Uji t berpengaruh signifikan jika t hitung t tabel atau probabilitas kesalahan lebih kecil dari 5% (P < 0,05) dan sebaliknya berpengaruh tidak signifikan jika t hitung < t tabel atau probabilitas kesalahan lebih besar dari 5% ( P > 0,05). HASIL DAN PEMBAHASAN Saat ini pegadaian telah berusia lebih dari 100 tahun dan manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat dengan misinya public service obligation. Perum Pegadaian merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bernaung di bawah Departemen Keuangan dan termasuk ke dalam Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan juga berfungsi sebagai agen pembangunan yang bersifat dinamis dan bertanggung jawab. Sebagai BUMN Perum Peagadaian mempunyai misi ganda. Disatu sisi sebagai perusahaan harus menciptakan keuntungan yang wajar guna mempertahankan hidup perusahaan sedangkan di pihak lain harus berorientasi kepada masyarakat. Untuk itu Perum Pegadaian harus menetapkan prinsip perusahaan untuk tetap mencapai efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Visi dan Misi Perum Pegadaian Visi Perum Pegadaian menjadi champion dalam pembiayaan mikro dan kecil yang berbasis gadai bagi masyarakat menengah ke bawah dengan misinya sbb : Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan terbaik melalui penyaluran pinjaman berskala mikro, kecil dan menengah atas dasar hukum gadai. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik dan konsisten. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya. Produk Perum Pegadaian Perum Pegadaian memiliki produk yang sangat beragam diantaranya yang lebih dikenal oleh masyarakat adalah sebagai berikut : Kredit Cepat dan Aman (KCA) Merupakan kredit jangka pendek berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Jaminannya berupa benda bergerak (barang perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan dan alat rumah tangga lainnya). Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan (120 hari) dan dapat diperpanjang dengan cara hanya membayar sewa modal dan biaya administrasi. Kredit Angsuran Sistem Fidusia (KREASI) Kredit ini membantu mengembangkan UMKM dengan kelebihannya sbb : 1) prosedur pengajuannya sederhana, mudah dan cepat, 2) kredit bisa cair dalam waktu 3 hari, 3) dapat diproses di kantor cabang seluruh Indonesia, 4) jangka waktu pinjaman mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan dan 36 bulan, 5) sewa modal relatif murah hanya 1% per bulan flat, 6) agunan BPKB kendaraan bermotor (mobil plat kuning/hitam serta sepeda motor) dapat tetap digunakan untuk mendukung operasional usaha, 7) pelunasan kredit dilakukan dengan 149

angsuran tetap setiap bulan, 8) pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon untuk sewa modal. Persyaratan pinjaman untuk KREASI adalah sebagai berikut : 1) fotocopi KTP dan kartu keluarga, 2) menyerahkan dokumen usaha yang syah, 3) usaha telah berjalan minimal satu tahun, 4) menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, fotocopi STNK dan faktur pembelian), 5) memenuhi kriteria kelayakan usaha. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA) Kredit ini diberikan kepada para pengusaha mikro dan kecil dalam rangka pengembangan usaha atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran dengan kelebihannya sbb : 1) proses mudah dan kredit bisa cair dalam waktu relatif cepat, 2) jangka waktu pinjaman fleksibel mulai dari 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun, 3) sewa modal relatif murah hanya 1% per bulan flat, 4) agunan perhiasan hanya emas, 5) pinjaman bisa mencapai 95% dari nilai taksiran agunan, 6) pelunasan kredit dilakukan dengan cara mengangsur setiap bulan dengan jumlah angsuran tetap, 7) dalam memberikan pelayanan didukung oleh pegawai yang berpengalaman, 8) pelunasan dapat dilakukan sekaligus sewaktu-waktu dengan pemberian diskon sewa modal. Persyaratan pinjaman untuk KRASIDA sbb: 1) membawa agunan berupa perhiasan emas, 2) fotocopi KTP dan KK, 3) fotocopi Surat Izin Usaha atau surat keterangan domisili usaha dari Lurah / Kepala Desa. Gadai Syariah (Rahn) Merupakan produk jasa gadai yang berlandaskan prinsip syariah dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrsi dan ijaroh. Persyaratan pinjaman Rahn sbb : 1) membawa fotocopi KTP atau identitas, 2) mengisi formulir permintaan Rahn, 3) menyerahkan barang jaminan (marhun) bergerak. Jasa Taksiran Merupakan layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau nilai harta benda miliknya. Masyarakat dapat mengetahui dengan pasti tentang nilai atau kualitas barang miliknya setelah terlebih dahulu diperiksa dan ditaksir oleh juru kasir berpengalaman dengan biaya relatif ringan. Kepastian nilai atau kualitas suatu barang berharga dapat memberikan rasa aman dan rasa pasti bahwa barang tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi tinggi. Jasa Titipan Jasa ini bertujuan agar harta dan surat berharga tidak sampai hilang, rusak atau disalahgunakan orang lain. Perum Pegadaian juga dapat mengamankan penyimpanan harta dan surat berharga dengan jangka waktu penitipan 2 minggu sampai 1 tahun dan dapat diperpanjang. Kredit Usaha Rumah Tangga (KRISTA) Kredit ini membantu mengembangkan usaha rumah tangga dan mensejahterakan masyarakat dengan membantu pengembangan usaha produktif melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah. Arrum Pembiayaan ini berprinsip syariah diperuntukkan bagi para pengusaha kecil mikro dengan keunggulannya sbb : 1) persyaratan mudah dan cepat hanya 3 hari dengan biaya yang kompetitif serta relatif murah, 2) jangka waktu pembiayaan mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan sampai 36 bulan, 3) jaminan kendaraan berupa BPKB fisik kendaraan tetap berada pada nasabah untuk keperluan operasional usaha, 4) nilai pembiayaan 150

dapat mencapai hingga 70% dari nilai taksiran agunan, 4) pelunasan dapat dilakukan secara angsuran setiap bulan dengan jumlah tetap, 5) pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian diskon ijaroh, 6) dalam memberikan pelayanan didukung oleh pegawai yang berpengalaman, ramah dan santun. Mulia Logam mulia atau emas merupakan investasi bernilai stabil, likuid dan aman secara riil serta mempunyai nilai estetis tinggi. Mulia merupakan penjualan logam mulia oleh Perum Pegadaian kepada masyarakat secara tunai dan agunan dengan jangka waktu fleksibel. Akad murabahah logam mulia untuk investasi abadi merupakan persetujuan yang dibuat bersama antara Perum Pegadaian dengan nasabah atas sejumlah pembelian logam mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang disepakati. Kiriman Uang Cara Instan Cepat Aman (KUCICA) Adalah produk pengiriman uang dalam negeri dan luar negeri yang bekerja sama dengan Western Union dengan keunggulannya sbb : 1) dapat dilayani di kantor cabang seluruh Indonesia, 2) standar layanan berkualitas dalam hal kemanan, oprasional dan layanan langganan, 3) pengirimannya cepat dan mudah ke seluruh dunia, 4) transaksi aman dan hanya dibayarkan kepada orang yang dituju, 5) biaya cukup kompetitif, 6) tidak harus memiliki rekening bank, 7) tidak ada biaya apapun untuk penerima uang. Struktur Organisasi Perum Pegadaian Cabang X Kota Padang Perum Pegadaian cabang X kota Padang menggunakan struktur organisasi garis karena dalam struktur organisasi ini hubungan pimpinan dan karyawan bersifat langsung, jumlah karyawannya masih sedikit dan tujuan organisasi masih sederhana. Kebaikan struktur organisasi garis sbb: 1) adanya kesatuan dalam pimpinan dan pemerintahan, 2) pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan tanpa perlu konsultasi dengan orang lain, 3) pimpinan dapat lebih cepat memberikan perintah karena perintah tersebut diberikan langsung kepada bawahan, 4) hemat biaya sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh satu orang saja. Keburukan struktur organisasi garis sbb : 1) sering terdapat birokrasi yang menghambat jumlah perusahaan, 2) tidak adanya spesialisasi sehingga tugas cukup berat bagi para petugas yang menyebabkan terjadinya in effisiensi, 3) kurang kerja sama antara masing-masing bagian. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Perum Pegadaian Cabang X kota Padang dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini : Gambar 3 Struktur Organisasi Perum Pegadaian Cabang X Kota Padang Pemimpin Cabang Manajer Operasional Penaksir Kasir Fungsional KUMK Penyimpan BJ Emas Pemegang Gudang 151

Sumber : Perum Pegadaian Cabang X Kota Padang, 2017. Uraian tugas masing-masing struktur organisasi pada gambar 3 di atas adalah sbb : Pemimpin Cabang Merupakan pejabat yang bertanggung jawab penuh dalam operasional dan kegiatan yang ada di Perum Pegadaian cabang X kota Padang. Setiap kegiatan harus diketahui dan dizinkan oleh pemimpin cabang dan pemimpin cabang bertanggung jawab kepada pemimpin wilayah. Setiap kegiatan operasional yang ada di kantor cabang akan dikoordinir oleh pemimpin cabang dan diawasi oleh kantor wilayah. Manajer Operasional Merpakan pejabat yang membantu tugas pemimpin cabang yang tugasnya mengawasi operasional kantor cabang dan melaporkannya ke pemimpin cabang. Penaksir Merupakan petugas yang akan melakukan penilaian barang jaminan yang akan dijadikan agunan oleh calon nasabah. Penaksir bertanggung jawab penuh atas taksirannya. Setiap barang yang akan diterima sebagai jaminan herus melewati penaksir dulu sebagai penilai. Kasir Merupakan petugas yang memegang uang kas sebagai bagian dari transaksi operasional kantor cabang. Kasir melakukan pembayaran kredit, penerimaan pelunasan, pembayaran uang kelebihan dan segala kegiatan Thn yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran uang kas. Fungsional KUMK Merupakan petugas yang mengelola kredit mikro dan menengah dengan melakukan kegiatan penerimaan berkas permohonan kredit, analisis kelengkapan data, survei, analisa kelayakan usaha, pencairan, pemantauan kredit dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kredit mikro dan menengah. Penyimpan Barang Jaminan Emas Merupakan petugas yang bertanggung jawab atas barang jaminan emas saat diterima sebagai jaminan kredit sampai barang jaminan tersebut ditebus atau diambil kembali oleh nasabah. Pemegang Gudang Merupakan petugas yang bertanggung jawab atas segala barang jaminan selain emas seperti mobil, sepeda motor, tekstil, barang rumah tangga dan sebagainya. Pemegang gudang wajib memelihara dan menjaga barang jaminan nasabah sampai barang tersebut diambil atau ditebus kembali oleh nasabah. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk mengetahui pengaruh Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA) terhadap pendapatan bunga pada Perum Pegadaian Cabang X kota Padang hasil analisisnya dapat dilihat tabel 2 berikut ini : Tabel 2 Worksheet Analisis Regresi Linier Sederhana (Rp.000) Jumlah KCA (X) Pendapatan Bunga (Y) X 2 Y 2 XY 2012 12.996.865 1.035.405,9 1,689184998 x 10 20 1,072065378 x 10 12 1,34570307 x 10 16 2013 15.747.556 1.308.334,2 2,4798552 10 20 1,711738379 x 10 12 2,060306608 x 10 16 2014 27.914.338 1.719.078,4 7,79210266 x 10 20 2,955230545 x 10 12 4,798693551 x 10 16 2015 17.438.597 1.396.819,4 3,041046653 x 10 20 1,951104436 x 10 12 2,43585706 x 10 16 2016 30.979.724 2.185.622,6 9,597432991 x 10 20 4,776946149 x 10 12 6,770998492 x 10 16 152

105.077.080 7.645.260,5 24,5996225 x 10 20 12,46708489 x 10 12 17,41155878 x 10 16 Sumber : Data Diolah, 2017. Hasil analisis data berdasarkan output SPSS dapat juga dilihat pada tabel 3. berikut: Tabel 3. Coefficient a Unstandardized Coefficient Standardized Coefficient Model B Standar Error Beta t Sig Constant KCA 2.651710,47.053421 1E + 007.323 3.101 5.9314.003.004 a. Dependent Variable : Pendapatan Bunga Sumber : Data Diolah, 2017. Berdasarkan tabel 2 dan 3 di atas didapat nilai a = 2.651.710,47 dan b = 0,0534221 sehingga formula regresi linier sederhananya Y = 2.651.710,47 + 0,0534221X + e dengan interpretasinya sebagai berikut : a = 2.651.710,47 berarti jika Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA) tidak ada maka pendapatan bunga sebesar Rp 2.651.710.470,- dengan asumsi ceteris paribus. b = 0,0534221 berarti jika jumlah KCA naik sebesar Rp 1,- maka pendapatan bunga akan naik sebesar Rp 534.221,- Untuk melihat hubungan Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA) dan nilai Koefisien Determinasinya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini : Tabel 4 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of Estimate Durbin Watson 1.96 a.9216.913 1716490.886 1.795 b. Dependent Variable : Pendapatan Bunga Nilai koefisien korelasi 0,96 yang dapat dilihat pada tabel 4 menunjukkan hubungan jumlah KCA dengan pendapatan bunga sangat kuat sehingga jumlah KCA dengan pendapatan bunga tidak dapat dipisahkan. Nilai Koefisien Determinasi (KD) = r 2 = (0,96) 2 = 0,9216 berarti pendapatan bunga pada Perum Pegadaian Cabang X kota Padang dipengaruhi oleh jumlah KCA sebesar 92,16% sedangkan sisanya 7,84% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk ke dalam model penelitian. Pengujian hipotesis menggunakan formula t hitung = r n 2 / 1 r 2 sehingga didapat nilai t hitung = 5,9314 dan nilai t tabel untuk tingkat signifikansi (α) = 5% pada degree of freedom 5 2 = 3 sebesar 3,182. Kemudian t hitung dibandingkan dengan t tabel 5,9314 > 3,182 sehingga dapat disimpulkan hipotesis penelitian diterima yaitu Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA) berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan bunga pada Perum Pegadaian Cabang X kota Padang. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Formula persamaan regresi linier sederhana Y = 2.651.710,47 + 0,053421X + e Menunjukkan bahwa jika jumlah Kredit Gadai Cepat dan Aman (KCA) = 0 maka pendapatan bunga sebesar Rp 2.651.710,47 dengan asumsi ceteris paribus. Jika jumlah kredit KCA naik Rp 1,- maka pendapatan bunga naik Rp 0,053421. Nilai koefisien korelasi r = 0,96 berarti jumlah KCA dengan pendapatan bunga hubungannya sangat kuat. Nilai Koefisien Determinasi (KD) = 0,9216 = 92,16% berarti pendapatan bunga pegadaian dipengaruhi oleh jumlah KCA sedangkan sisanya 7,84% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian. Berdasarkan uji t pada tingkat signifikansi 5% ternyata t hitung > t tabel sehingga hipotesis diterima berarti KCA berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan bunga pada Perum Pegadaian Cabang X kota Padang. 153

Saran yang dapat diberikan sesuai dengan kesimpulan di atas adalah Perum Pegadaian Cabang X kota Padang hendaknya dapat lebih meningkatkan lagi jumlah KCA sehingga pendapatan bunga juga akan meningkat. Kemudian kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi pendapatan bunga pegadaian serta menambah jumlah data time series penelitian sehingga hasil penelitian diharapkan tidak bias. DAFTAR PUSTAKA Djumhana, Muhammad. 2000. Hukum Perbankan di Indonesia. Bandung : PT Citra Adytia Bakti. Hasibuan, Melayu. 2004. Dasar Dasar Perbankan Cetakan Ketiga. Jakarta : PT Bumi Aksara. Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Krisnawati, Arina. 2011. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Produk Domestik Bruto, Suku Bunga Kredit dan Inflasi Terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Umum Di Indonesia Tahun 1995 2009. http : // eprints.upnjatim.ac.id / 1790. Lukman, Dendawijaya. 2000. Analisa Perkreditan. Bandung : Alfabeta. Rahmat, Revol.2006.Pengaruh Bunga Kredit BRI Unit, Bunga Kredit Bank Pesaing, Jaminan Jumlah Debitur Terhadap Jumlah Kredit Di Propinsi Jawa Timur Tahun 2001 2005. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Risnawati. 2013. Pengaruh Pendapatan Pegadaian, Jumlah Nasabah dan Tingkat Bunga Terhadap Penyaluran Kredit Cepat Aman Di Perum Pegadaian Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Hasanuddin. Sekaran, Umar. 2006.Research Methods for Business Edisi 4 Buku 2. Jakarta : Salemba Empat. Sinungun, Mucharsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta : PT Bumi Aksara. Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi SPSS. Yogyakarta : Andi. Suryanti, Dwi. 2006. Pengaruh Modal, Pendapatan Operasional dan Jumlah Agunan Terhadap Besar Kredit Di Perum Pegadaian Bantul Yogya. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Susilo Y. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Salemba Empat. Thomas, Suyatno. 2000. Dasar - Dasar Perkreditan Edisi Ketiga. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Umar, Husein. 2007. Desain Penelitian Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah. Jakarta : PT Raja Grafindo. Undang Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. 2002. Jakarta : PT Sinar Grafika. Wahyudi, Amen. 2007. Analisis Penyaluran Kredit Perum Pegadaian. Skripsi. Universitas Islam Yogya Indonesia. 154