BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

BAB IV. Agama Bojonegoro yang menangani Perceraian Karena Pendengaran. Suami Terganggu, harus mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. dan diabadikan dalam Islam untuk selama-lamanya. Pernikahan secara terminologi adalah sebagaimana yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi sunnatullah, bahwa kehidupan di muka bumi ini diciptakan

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB I PENDAHULUAN. semua mahluk, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Seperti firman Allah

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP DISSENTING OPINION DALAM PUTUSAN PERKARA CERAI GUGAT (Studi Putusan Nomor 0164/Pdt.G/2014/PA.Mlg)

BAB I PENDAHULUAN. menghimpit, menindih atau berkumpul, sedangkan arti kiasanya ialah watha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN NIKAH TUMBUK DESA DI DESA CENDIREJO KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam surat ar-rum ayat 21 sebagai berikut: Artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah Dia menciptakan

BAB III PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM PUTUSAN NOMOR: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg

P U T U S A N Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm

P U T U S A N. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh

P U T U S A N. Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN PROSES MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA DENGAN PROSES PERDAMAIAN DI MAHKAMAH SYARI AH KUCHING SARAWAK MALAYSIA

P U T U S A N. Nomor 140/Pdt.G/2013/PA.Blu BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB III DATA PENELITIAN TENTANG PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SURABAYA NOMOR 340/PDT.G/2010. A. Keberadaan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari kaum laki-laki dan perempuan

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada hakikatnya ketika dilahirkan telah melekat

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

BAB I PENDAHULUAN. perceraian. Selanjutnya persoalan yang terjadi di Indonesia telah diatur bahwa

Prinsip-Prinsip Perkawinan Islam. Musdah Mulia

BAB I PENDAHULUAN. perempuan mendambakan pasangan hidup yang memang merupakan fitrah manusia.

BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Perkara Cerai Gugat Nomor: 1379/Pdt.G/2012/PA.Mlg.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ini. Salah satu jalan dalam mengarungi kehidupan adalah dengan

P U T U S A N. NOMOR /Pdt.G/2015/PA.Sgr. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

Bersama : H. Ahmad Bisyri Syakur,Lc.MA.

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

Siapakah Mahrammu? Al-Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. cikal bakal terbentuknya masyarakat luas. Keluarga adalah pemberi warna. masing-masing keluarga yang terdapat dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akad yang sangat kuat (mitsaqan ghalidhan) untuk mentaati perintah. Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memang diciptakan Allah SWT. untuk berpasang-pasangan antara

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB IV PERNIKAHAN SEBAGAI PELUNASAN HUTANG DI DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG CERAI TALAK

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

PESAN PENDIDIKAN ANAK YANG TERKANDUNG DALAM QUR AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 233

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Islam di Indonesia, Jakarta, Departemen Agama, 2001, hlm. 14.

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

P U T U S A N Nomor 0013/Pdt.G/2014/PTA Pdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN NO. 0051/Pdt.P/PA.Gs/2010 TENTANG WALI ADLAL KARENA PERCERAIAN KEDUA ORANG TUA

BAB V PENUTUP. dengan metode penelitian analisis deskriptif kualitatif dan mengolah data

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang sangat besar dan luas, baik dalam hubungan kekeluargaan. khususnya maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. diputuskanlah dengan adanya ikatan akad perkawinan atau ijab kabul

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu. pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Talak

BAB I PENDAHULUAN. laki-laki dan perempuan, yaitu melalui ikatan perkawinan. 1 Hal ini sesuai. dengan firman Allah dalam surat Al-Ruum ayat 21:

BAB I PENDAHULUAN. insan (yang berlainan jenis) untuk selama-lamanya sampai ajal menjemput,

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

UNTUK KALANGAN SENDIRI

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

P U T U S A N Nomor : 35/Pdt.G/2013/PTA Pdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

ار ا خ ط ب ا خ ذ ك ى ا ي ر اأ ة ف ق ذ ر أ ر ب غ ض ي ا ذ ع ا ن ك اح ا ف ه ف ع م. )ر ا اح ذ اب دا د(

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

P U T U S A N Nomor 239/Pdt.G/2012/PA.Pkc

BAB I PENDAHULUAN. untuk itu. Perkawinan merupakan faktor untuk membina kerja sama antara laki-laki dan

PUTUSAN Nomor : 0027/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan seseorang terdakwa apabila mendapatkan tuduhan dari seseorang.

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah tertuang dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1974 jo. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Tentang Perkawinan.

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak laki-laki dan perempuan untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

PUTUSAN Nomor : 002/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 0804/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor 0009/Pdt.G/2015/PTA.Pdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang berbeda yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Swt. menciptakan manusia agar saling berpasang-pasangan. Tujuan dari berpasang-pasangan tersebut tidak lain adalah agar manusia saling mengasihi dan menyayangi. Agar laki-laki dan perempuan bisa saling mengasihi dan menyayangi, perlu adanya ikatan yang mensahkan keduanya. Dalam Islam ikatan tersebut dinamakan Perkawinan. Perkawinan dalam Islam disebut dengan pernikahan, yaitu akad yang kuat atau dalam Al-Qur an disebutkan mitsaqan galidzan yang dimaksudkan untuk menta ati perintah Allah Swt. dan melaksanakannya merupakan ibadah. Hal ini disebutkan dalam firman-nya dalam Surat an- Nisa ayat 21: و ك ي ف ت أ خ ذ ون ه و ق د أ ف ض ىب ع ض ك م إ ل ىب ع ض و أ خ ذ ن م ن ك م م يث اق ا غ ل يظ ا Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu janji yang kuat. Melalui perkawinan diharapkan terciptanya rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-nya Surat ar-rum ayat 21: 1

و م ن آي ات ه أ ن خ ل ق ل ك م م ن أ ن ف س ك م أ ز و اج ال ت س ك ن ىا إ ل ي ه ا و ج ع ل ب ي ن ك م م ى د و إ دنف ل ي ا ا ل ى ي ت ف دك ون Dan di antara tanda-tanda kekuasaannya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa nyaman kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir Setiap orang yang melakukan pernikahan berharap pernikahannya hanya terjadi satu kali selama hidupnya. Artinya setiap orang mendambakan atau mencita-citakan kehidupan yang harmonis selama pernikahan. Akan tetapi ada satu hal yang perlu diingat, bahwa sebuah perkawinan pada dasarnya menyatukan dua orang yang memiliki sifat, karakteristik, latar belakang keluarga serta masalah yang berbeda satu sama lain. Oleh karenanya tidak mengherankan bahwa dalam kehidupan rumah tangga yang dijalani tidak seharmonis dan seindah yang dibayangkan. Permasalahan demi permasalahan akan muncul setiap hari yang jika dibiarkan akan menumpuk sehingga membuat kehidupan perkawinan menjadi sulit dan hambar. Di era modernisasi seperti sekarang ini, seharusnya membuat manusia bergerak menuju ke arah yang lebih baik, namun pada kenyataannya justru sebaliknya. Manusia yang sebelumnya bercorak moral, religius dan terikat dengan kaidah keagamaan semakin terabaikan oleh dampak dari perubahan-perubahan sosial. Perubahan zaman yang begitu cepat juga menuntut masyarakat kita mengubah cara berpikir dan berkehidupan sehari-hari. Lembaga 2

perkawinan yang semula ikatan keagamaan dan sakral berubah menjadi ikatan yang sifatnya formalitas belaka. Salah satu dampak yang muncul karena hal tersebut adalah semakin meningkatnya kasus perselingkuhan yang mengakibatkan perceraian. Di Indonesia sendiri, angka perceraian meningkat setiap tahunnya. Bahkan bisa dikatakan sangat mengkhawatirkan. Di Indonesia angka pernikahan di tahun 2009 mencapai 2.162.268 dan angka perceraian di tahun yang sama sebanyak 10 persen dari angka pernikahan yaitu 216.268 peristiwa. Sementara pada berikutnya 2010, peristiwa pernikahan di Indonesia sebanyak 2.207.364. Adapun peristiwa perceraian di tahun tersebut meningkat tiga persen dari tahun sebelumnya yakni berjumlah 285.184 peristiwa. 1 Pada 2011, terjadi peristiwa nikah sebanyak 2.319.821 sementara peristiwa cerai sebanyak 158.119 peristiwa. Berikutnya pada 2012, peristiwa nikah yang terjadi yakni sebanyak 2.291.265 peristiwa. Sementara yang bercerai berjumlah 372.557. 2 Pada pendataan terakhir tahun 2013, jumlah peristiwa nikah menurun dari tahun lalu menjadi sebanyak 2.218.130 peristiwa. Namun tingkat perceraian meningkat menjadi 14,6 persen atau sebanyak 324.527. 3 1 http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/11/14/nf0ij7-tingkat-perceraianindonesia-meningkat-setiap-tahun-ini-datanya. diakses pada tanggal 29 september 2015 pada pukul 20.17. 2 Ibid. 3 Ibid. 3

Angka perceraian di Kota Malang sendiri yang tercatat di Pengadilan Agama Malang meningkat. Peningkatan terjadi di tahun 2014 sekitar 9 persen dari tahun sebelumnya, yakni 2.577 perkara pada tahun 2013 menjadi 2.839 perkara. 4 Sebagian besar yang mengajukan gugatan cerai adalah pihak perempuan. Pihak perempuan menuding ketidakharmonisan keluarga atau perselingkuhan menjadi alasan utama gugatan cerai. 5 Hukum perceraian dalam Islam adalah mubah dalam artian dibolehkan. Akan tetapi perceraian merupakan hal yang dibenci oleh Allah Swt. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: Dari Abdullah Ibn Umar: dan dari Nabi SAW. Besabda: perbuatan halal yang paling dibenci Allah Ta ala adalah thalaq (cerai). HR. Abu Daud. 6 Penulisan skripsi ini akan menganalisa pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg. Dalam alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat, Penggugat mengeluhkan mengenai nafkah yang dianggap tidak layak/tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama satu bulan penuh dan mengenai dugaan bahwa Tergugat telah berselingkuh dengan wanitawanita lain. 4 http://www.antaranews.com/berita/477172/tiga-penyebab-angka-perceraian meningkatdi-malang. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2015 pada pukul 20.31. 5 http://gaya.tempo.co/read/news/2013/02/01/205458369/selingkuh-jadi-pemicu-naiknyaperceraian-di-malang. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2015 pada pukul 21.38. 6 Sayyid Ahmad Al-Hasyimi, Terjemahan Mukhtarul Hadits, Jakarta: Pustaka Amani, 1995), hal. 4 4

Dalam fakta persidangannya, Hakim menyebutkan alasan-alasan lain sebagai penguat putusannya. Adapun alasan-alasan Hakim Pengadilan Agama Malang dalam memutus perkara ini yaitu: 1. Antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan hubungan Tergugat dengan wanitawanita lain pada tahun 2001 dan 2004, dan sebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran yang terjadi pada tanggal 11 November 2014 yaitu karena Penggugat ditegur oleh Tergugat yang bermain facebook hingga larut malam. 2. Bahwa sejak perselisihan dan pertengkaran tersebut, antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah rumah karena Tergugat diusir oleh Penggugat. 3. Perselisihan dan pertengkaran itu berlanjut dengan saling menuduh berselingkuh. Sedangkan Penggugat telah melaporkan Tergugat atas tuduhan KDRT terhadap Penggugat. 4. Penggugat bersikukuh ingin bercerai sedangkan Tergugat ingin mempertahankan keutuhan rumah tangganya. 5. Pihak Pengadilan Agama Malang telah berupaya untuk mendamaikan kedua belah pihak baik melalui mediasi maupun Majelis Hakim, namun tidak berhasil. 6. Majelis Hakim juga sudah memberi kesempatan kepada Tergugat untuk melakukan upaya agar dapat rukun lagi akan tetapi tidak berhasil. 5

7. Pihak keluarga Penggugat dan Tergugat sudah tidak sanggup lagi untuk merukunkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat. 8. Ditambah sikap Penggugat yang sejak awal sampai akhir teguh pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat. Dari uraian di atas, maka judul yang penulis angkat pada penulisan skripsi ini adalah Analisa Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang Dalam Memutus Perkara Perceraian Nomor 2227/PDT.G/2014/PA.MLG Ditinjau Dari Hukum Islam dan Hukum Positif. B. Definisi Operasional Hukum Islam : yang dimaksud hukum islam dalam penulisan skripsi ini adalah hukum islam yang berkaitan dengan fiqih. Dan fiqih yang digunakan dalam tinjauan hukum islam yaitu fiqih munakahat. C. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu bagaimana tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang dalam memutus perkara Nomor: 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami tinjauan hukum Islam dan hukum positif 6

terhadap pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang dalam memutus perkara Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg. E. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dapat dipetik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis, Untuk memperluas cakrawala pandang sekaligus berpartisipasi aktif dalam menyumbangkan pikiran guna menambah khasanah keilmuan khususnya dalam hal tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap pertimbangan hakim dalam memutus perkara Nomor 2227.Pdt.G/2014/PA.Mlg. 2. Manfaat praktis, Agar dapat dijadikan bahan bacaan bagi para pelajar atau mahasiswa yang lain dalam memahami ilmu-ilmu agama dan hukum positif yang berkaitan dengan analisa pertimbangan Hakim Pengadilan Agama. F. Metode Penelitian Dalam mendukung penelitian yang akan dilakukan dan juga agar penelitian yang dilakukan terfokus, peneliti menggunakan beberapa teknik penelitian yang dipakai, antara lain: 1. Jenis Penelitian Penelitian ini akan menganalisa putusan Pengadilan Agama Malang Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. 7

2. Sumber Data Penelitian ini akan meneliti putusan Pengadilan Agama Malang. Adapun sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah putusan Pengadilan Agama Malang Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg ditunjang dengan buku-buku, jurnal, artikel dan lain sebagainya. 3. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan yaitu analisis yuridis. Dimana peneliti akan menganalisa dasar hukum pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang dalam mengabulkan perkara gugatan cerai. Data yang diperoleh melalui Kantor Pengadilan Agama Malang. G. Sistematika Penulisan Dalam rangka meyusun penelitian ini agar menjadi sebuah karya ilmiah yang mudah dipahami dan sistematis, maka penulis menggunakan sistem penulisan sebagai berikut: Bab I yaitu pendahuluan. Dalam bab ini peneliti memaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan metode penelitian yang digunakan. Bab II yaitu tinjauan pustaka. bab ini penulis akan menjelaskan pengertian serta istilah-istilah yang dipakai penulis dalam memberikan pembatasan dan menyeragamkan pengertian serta istilah-istilah dalam penulisan, antara lain pengertian perceraian dan alasan-alasan perceraian, akibat perceraian terhadap nafkah anak, bentuk-bentuk perceraian, 8

tinjauan tentang nusyuz Selanjutnya akan dijelaskan mengenai jejaring sosial dan hubungannya dengan kehidupan perkawinan. Bab III yaitu pembahasan. Dalam bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai analisa pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Malang dalam memutus perkara Nomor 2227/Pdt.G/2014/PA.Mlg dengan ditinjau dari hukum Islam dan hukum positif. Bab IV yaitu penutup. Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan mengenai pembahasan terkait penelitian yang dilakukan serta saran yang memuat rekomendasi pada pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. 9