BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin disibukan untuk memegang peranan penting di luar rumah, padahal bersamaan dengan itu mereka dituntut untuk tidak menyalahi kodratnya sebagai wanita dalam hal masalah-masalah yang ada hubungannya dengan keluarga. Bagaimanapun tingginya perkembangan intelek dan kemampuan wanita, baik dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia bisnis atau bahkan menduduki posisi strategis dan menentukan dalam jabatan, wanita tidak boleh begitu saja melepas tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Hakekat seorang istri yang bisa mendidik dan mengurus anak serta suami, tetapi istri yang sehari-hari bekerja ini akan mengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik, kecerdasan serta sosialnya. Kesehatan mungkin juga terganggu dan pertumbuhan kepribadiannya akan mengalami keguncangan yang akibatnya akan terasa sampai ia dewasa bahkan dirasakan seumur hidupnya. Sebaiknya istri yang sehari-hari bekerja di rumah maka ia selalu berada ditengah-tengah keluarganya, juga kesibukannyapun hanya mengurus rumah tangga, keadaan dan suasana yang dihadapinya selalu monoton sehingga ia merasa bosan melihat suasana yang tidak pernah berganti. 1

2 2 Ibu-ibu majelis taklim yang mengikuti pengajian di Masjid Baitul Makmur merupakan ibu-ibu yang pada umumnya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak. Ibu-ibu rumah tangga dapat menyisihkan waktu untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan kewanitaan seperti majelis taklim. Dalam kegiatan pengajian mereka memperoleh pergantian suasana yaitu dapat berkumpul dengan ibu-ibu rumah tangga lainnya (Observasi/ Minggu, 08 Mei 2016, jam WIB). Kemudian berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap salah satu jamaah majelis taklim yang beranisial H diperoleh informasi bahwa mengikuti majelis taklim memiliki hikmah atau manfaat yang banyak. Berikut kutipan wawancara pada salah seorang jamaah majelis taklim: Saya mengikuti majelis taklim ini karena saya ingin memperdalam ilmu pengetahuan saya tentang ajaran islam ini, dan saya juga bosan di rumah terus karna slalu mengurus urusan rumah tangga, makanya saya mengikuti majelis taklim ini supaya saya mendapatkan ketenangan baik secara bathin maupun lahir dan juga bisa berkumpul dengan ibu-ibu jamaah majelis taklim lainnya (Wawancara, 22/5/2016, pukul WIB). Selanjutnya wawancara dengan RK : Kebosanan dan kejenuhanlah yang membuat saya mencari kesibukan untuk mengurangi pikiran yang tegang dalam menghadapi situasi di dalam rumah tangga dan kesibukan dalam pekerjaan saya. Untuk itulah saya ikut serta dalam kegiatan majelis taklim ini (Wawancara, 22/5/2016, pukul WIB). Diperkuat lagi dengan wawancara ke tiga dengan TR : Bagi saya, mengikuti majelis taklim seperti ini bisa membuat saya menjadi lebih mengetahui ajaran-ajaran yang terkandung di dalam alquran dan hati saya merasa damai ketika mendengarkan tausiyah dari

3 3 ustadz-ustadz yang memberikan siraman rohani atau ceramah disini (Wawancara, 22/5/2016, pukul WIB). Dari hasil beberapa wawancara yang telah dilakukan terhadap H, RK, dan TR maka dapat disimpulkan bahwa mengikuti majelis taklim bagi ibu-ibu rumah tangga merupakan sebuah keinginan untuk memperdalam ilmu pengetahuan tentang ajaran agama islam, dan mengikuti acara majelis taklim supaya bisa menghilangkan rasa kebosanan terhadap ibu-ibu dalam mengurus rumah tangga dan juga mengikuti majelis taklim akan mendapatkan ketenangan baik secara lahir dan bathin. Islam tidak melarang kaum wanita untuk ikut serta dalam mencari ilmu, justru disinilah Islam menempatkan kaum wanita sama haknya dengan kaum laki-laki dalam masalah belajar mengajar, sebagaimana di jelaskan dalam Al-Qur an yang berbunyi : ي أ ي ه ا ٱل ذ يه ء ام ى ى ا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف س ح ىا ف ي ٱل م ج ل س ف ٱفس ح ىا ي ف س ح ٱ لل ل ك م و إ ذ ا ق يل ٱوش ز وا ف ٱوش ز وا ي ز ف ع ٱ لل ٱل ذ يه ء ام ى ىا م ىك م و ٱل ذ يه أ وت ىا ٱل ع ل م د ر ج ت و ٱ لل ب م ا ت ع م ل ىن خ ب يز Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Qs. Al Mujaadilah : 11).

4 4 Ayat di atas menjelaskan tentang keutamaan orang-orang beriman dan berilmu pengetahuan. Karena orang yang beriman dan memiliki ilmu pengetahuan luas akan dihormati oleh orang lain, diberi kepercayaan untuk mengendalikan atau mengelola apa saja yang terjadi dalam kehidupan ini. Ini artinya tingkatan orang yang beriman dan berilmu lebih tinggi dibanding orang yang tidak berilmu. Akan tetapi perlu diingat bahwa orang yang beriman, tetapi tidak berilmu, dia akan lemah. Oleh karena itu, keimanan seseorang yang tidak didasari atas ilmu pengetahuan tidak akan kuat. Begitu juga sebaliknya, orang yang berilmu, tetapi tidak beriman, ia akan tersesat. Karena ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak untuk kebaikan sesama. Untuk dapat mewujudkannya muslimat dituntut adanya kesiapan dari persiapan berbagai aspek kehidupan sehingga mampu menjadi orang feminis menurut konsep Allah swt dengan kebutuhan sama haknya. Kesiapan dan persiapan inilah yang mendorong ibu-ibu majelis taklim mencari ilmu agama maupun ilmu-ilmu yang lain dimana dalam mencari ilmu ini tidak hanya diperoleh di lembaga pendidikan formal, namun juga bisa diperoleh di lembaga-lembaga non formal seperti majelis taklim dengan kegiatan utamanya adalah mengadakan pengajian yang tujuan utamanya adalah sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan ilmu. Pengajian yang ada didalam majelis taklim umumnya menggunakan metode ceramah walaupun sering juga diselingi dengan metode yang lain.

5 5 Pengajiaan berarti ajaran, pelajaran membaca alquran dan penyelidikan pelajaran agama islam yang mendalam (Poerwadarminto, 2006:433). Menurut Daradjat, Kesehatan mental ialah terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, dapat menyesuaikan diri, dapat memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan bersama serta mencapai keharmonisan jiwa dalam hidup (Sundari, 2005:1). Sementara itu, pengertian majelis taklim yaitu tempat perkumpulan orang banyak untuk mempelajari agama Islam melalui pengajian yang diberikan oleh guru-guru agama maupun dari para tokoh atau pemuka agama Islam. Di daerah Kota Padang, tepatnya di Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji, terdapat sebuah Masjid Baitul Makmur yang memiliki anggota majelis taklim dengan jumlah peserta 60 orang yang terbentuk pada 16 April 2013 yang lalu dimana dalam pengajian ini memiliki spesifikasi meningkatkan martabat wanita di dunia maupun di akhirat. Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti secara mendalam tentang: Hubungan Antara Keaktifan Mengikuti Pengajian Dengan Kesehatan Mental Ibu-Ibu Majelis Taklim Baitul Makmur Kota Padang. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat di dentifikasikan sebagai berikut:

6 6 a. Kurangnya minat ibu-ibu majelis taklim dalam mengikuti pengajian b. Kurangnya sosialisasi ibu-ibu majelis taklim dengan masyarakat tentang pengajian c. Minimnya pengetahuan ibu-ibu majelis taklim tentang keaktifan mengikuti pengajian yang akan berdampak pada kesehatan mentalnya sendiri d. Ibu-ibu majelis taklim mengikuti pengajian hanya seperlunya saja 1.3 Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Seberapa tinggi tingkat keaktifan ibu-ibu dalam mengikuti pengajian majelis taklim? 2. Seberapa tinggi tingkat kesehatan mental ibu-ibu yang mengikuti pengajian majelis taklim? 3. Apakah ada hubungan keaktifan mengikuti pengajian dengan kesehatan mental ibu-ibu majelis taklim? 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian dengan kesehatan mental ibu-ibu majelis taklim Baitul Makmur Kota Padang?

7 7 1.5 Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini di antaranya yaitu : a. Untuk mengetahui tingkat keaktifan ibu-ibu dalam mengikuti pengajian majelis taklim? b. Untuk mengetahui tingkat kesehatan mental ibu-ibu yang mengikuti pengajian majelis taklim? c. Untuk mengetahui ada atau tidak hubungan keaktifan mengikuti pengajian dengan kesehatan mental ibu-ibu majelis taklim? 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu : a. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya keilmuan dibidang Psikologi Islam dalam kehidupan bermasyarakat. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat mengetahui tingkat kesehatan mental ibu-ibu majelis taklim baitul makmur melalui meningkatkan keaktifan dalam mengikuti pengajian. 1.7 Sistematika Penulisan Penelitian Agar lebih mudah dipahami, karya tulis ini disusun atas 5 (lima) BAB, dengan tujuan agar mempunyai suatu susunan yang sistematis, dapat memudahkan untuk mengetahui hubungan antara

8 8 bab yang satu dengan bab yang lain sebagai suatu rangkaian yang konsisten. Adapun sistematika yang dimaksud adalah : BAB I : PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang ditulisnya karya ilmiah ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. BAB II : LANDASAN TEORI Berisikan teori-teori yang melatar belakangi penelitian ini merupakan landasan teori yaitu teori pengajian, dan teori kesehatan mental. Kemudian juga berisi tentang hasil penelitian relevan, kerangka konseptual, dan hipotesis penelitian. BAB III :METODE PENELITIAN Membahas tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisikan tentang pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan penelitian tentang hubungan antara keaktifan mengikuti pengajian terhadap kesehatan mental ibu-ibu majelis taklim Baitul Makmur Kota Padang.

9 9 BAB V :PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pengolahan data penelitian.