BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam Standar Akuntansi Keuangan (Revisi 2009), laporan keuangan adalah suatu. Menurut Hanafi (2012:27), berpendapat bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai jenis industri pada negara tersebut. Pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba atau profit yang diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Semua hasil kegiatan dari perusahaan diringkas. didalamnya. Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Saham merupakan bukti kepemilikan sebagian perusahaan. Obligasi (bond)

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar yang semakin luas menjadikan persaingan usaha semakin ketat. Pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut harus ditahan dalam perusahaan (Riyanto, 2001:265). Kebijakan dividen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin banyak perusahaan sekuritas yang tumbuh di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga menuntut perusahaan untuk mempertahankan posisinya ditengah persaingan tanpa batas, sehingga perusahaan yang mampu bersaing akan dapat terus bertahan. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan output yang optimal. Manajemen perusahaan dituntut untuk mengelola usahanya secara efektif dan efisien agar tujuan perusahaan dapat tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pihak manajemen harus dapat menyusun rencana perusahaan yang lebih baik untuk periode mendatang, memperbaiki sistem pengawasan, dan menentukan kebijakan-kebijakan yang lebih tepat. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk melakukan aktivitas pendanaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik, namun kegiatan investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk mengurangi risiko tersebut investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan keuangan maupun 1

2 informasi lain yang relevan seperti kondisi politik dan perekonomian suatu negara. Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Selain itu laporan keuangan harus menyajikan informasi yang dapat memperkirakan jumlah waktu dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang yang berasal dari pembagian dividen. Fahmi (2011:2) Untuk mengambil keputusan ekonomi secara bijak, investor memerlukan laporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban manajemen dan memahami serta menganalisis keadaan posisi keuangan suatu entitas pada tanggal tertentu, mengevaluasi kemampuan entitas menghasilkan laba usaha dalam suatu periode tertentu, serta kas dan setara kas dalam waktu yang dapat dipastikan. Dari hasil evaluasi tersebut maka investor dapat mengetahui apakah perusahaan mampu membayar dividen kepada investor tepat pada waktunya. Kartikahadi (2012:83) Investor yang menginvestasikan dananya ke dalam saham tentu memiliki tujuan dan motivasi, yaitu untuk mendapatkan return yang dapat berupa capital gain dan dividend. Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh investor pada saat menjual kembali saham yang dimiliki dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya. Sedangkan dividend merupakan bagian keuntungan atau laba yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham sebagai balas jasa atau imbalan karena telah memiliki dan berinvestasi pada saham. Sutrisno (2012:100)

3 Pentingnya kebijakan dividen bagi manajemen adalah untuk memutuskan apakah laba yang diperoleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba ditahan yang akhirnya mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Pada sisi lain, apabila perusahaan tidak membagikan labanya sebagai dividen akan dapat memperbesar sumber dana intern perusahaan dan akan meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan perusahaan. Sutrisno (2012:266) Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan adalah posisi solvabilitas, posisi likuiditas, kebutuhan untuk melunasi hutang, rencana perluasan, kesempatan investasi, stabilitas pendapatan, dan pengawasan terhadap perusahaan. Sutrisno (2012:267) Analisis rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah untuk mengetahui kondisi keuangan lebih mendalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat bagi pengguna laporan keuangan. Harahap (2009:297) Teknik yang dapat digunakan dalam menganalisis data keuangan untuk kebijakan dividen perusahaan diantaranya menggunakan analisis rasio keuangan. Kebijakan dividen pada rasio keuangan dapat memperhitungkan proporsi

4 pembagian antara pembayaran kepada investor dan reinvestasi dalam perusahaan. Dividend payout ratio adalah rasio yang menunjukan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas. Martono dan Agus (2010:253) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas sangat penting untuk diketahui oleh para pengguna laporan keuangan karena menginformasikan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, semakin besar rasio keuntungan menunjukan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan. Sartono (2010:122) Daya tarik utama investor dalam berinvestasi adalah pada tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajiban tetapnya, yaitu beban bunga dan pajak. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung akan membayar porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Dengan demikian tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor dapat diprediksi salah satunya melaui rasio profitabilitas dari perusahaan. Brigham dan Houston (2006:154) Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil. Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak

5 perlu menyediakan kas yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya tidak stabil harus menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga. Sutrisno (2012:267) Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibankewajibannya yang harus segera dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Sutrisno (2012:15) Posisi likuiditas perusahaan menjadi faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Cash dividend merupakan arus kas keluar bagi perusahaan, oleh karena itu apabila perusahaan membayarkan dividen berarti harus menyediakan uang kas yang cukup banyak, dan akan menurunkan tingkat likuiditas perusahaan. Bagi perusahaan yang kondisi likuiditasnya kurang baik, biasanya cenderung membayarkan dividen tunai dalam jumlah yang kecil, sebab sebagian besar laba digunakan untuk menambah likuiditas. Namun, perusahaan yang sudah mapan dengan likuiditas yang baik cenderung membagian dividen yang lebih besar kepada pemegang saham. Sutrisno (2012:267) Untuk mengetahui ada atau tidaknya fenomena dalam tahun penelitian ini, pada (tabel 1.1) penulis menyajikan data dividend payout ratio selama lima tahun berturut-turut yang dimulai dari periode 2009 sampai dengan 2013 pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada (tabel 1.2)

6 disajikan rasio profitabilitas yang diukur dengan return on asset dan return on equity serta rasio likuiditas yang diukur dengan current ratio dan quick ratio. Tabel 1.1 Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 Tahun KAEF DVLA 2009 30,04% 70,31% 2010 20,02% 30,30% 2011 20.37% 29,17% 2012 15.29% 25,94% 2013 25.00% 30,80% Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali) Tabel diatas menggambarkan dividend payout ratio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Terlihat penurunan maupun peningkatan dividend payout ratio seperti yang terjadi pada PT. Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA). Perubahan tersebut menjadi hal yang penting untuk dijadikan tolak ukur bagi para investor dalam berinvestasi pada saham dengan harapannya memperoleh dividen, sebaiknya investor memiliki informasi yang relevan seperti informasi kinerja perusahaan yang disajikan pada laporan keuangan untuk mengurangi risiko ketidakpastian apakah perusahaan dapat membayarkan dividen sesuai dengan jumlah yang diharapkan. Investor memiliki kepentingan informasi terhadap perubahan return on asset (ROA), return on equity (ROE), current ratio (CR), dan quick ratio (QR) dalam memprediksi berapa besar dividen yang akan diterima pada masa yang akan datang.

7 Tabel 1.2 Return on Asset, Return on Equity, Current Ratio, dan Quick Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 Tahun KAEF DVLA ROA ROE CR QR ROA ROE CR QR 2009 4,00% 6,28% 199,84% 114,22% 9,22% 13,02% 305,02% 246,21% 2010 8,37% 12,45% 242,55% 160,25% 12,98% 17,31% 371,67% 316,04% 2011 9,57% 13,71% 274,75% 175,54% 13,03% 16,61% 483,04% 400,94% 2012 9,68% 14,01% 282,50% 181,57% 13,86% 17,69% 431,02% 361,74% 2013 8,72% 13,28% 242,67% 156,77% 10,60% 13,80% 424,00% 328,26% Sumber : www.idx.co.id (Data diolah kembali) Bedasarkan (tabel 1.1), data menunjukan bahwa dividend payout ratio (DPR) PT. Kimia Farma Tbk. (KAEF) pada tahun 2012 sebesar 15,29%, dapat dilihat pada (tabel 1.2) tingkat profitabilitas yang diukur melalui return on asset (ROA) pada tahun 2012 sebesar 9,68%, akan tetapi pada tahun 2013 (DPR) naik menjadi 25,00% dengan tingkat (ROA) yang turun menjadi 8,72%. Terdapat pula fenomena pada tahun 2011, data menunjukan bahwa dividend payout ratio (DPR) pada PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) sebesar 29,17% dengan tingkat profitabilitas yang diukur dengan return on equity (ROE) sebesar 16,61%, akan tetapi pada tahun 2012 (DPR) naik menjadi 25,94% dengan tingkat (ROE) yang turun menjadi 17,69%. Hal ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Sutrisno, bahwa stabilitas pendapatan merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Dapat dilihat pada tahun 2012 data menunjukan bahwa dividend payout ratio (DPR) PT. Darya Varia Laboratoria Tbk. (DVLA) sebesar 25,94% dengan tingkat likuiditas yang diukur dengan current ratio (CR) sebesar 431,02%, akan

8 tetapi pada tahun 2013 (DPR) naik menjadi 30.80% dengan tingkat (CR) yang turun menjadi 424,00% dan fenomena yang sama terjadi pada tingkat likuiditas yang diukur dengan quick ratio (QR). Dengan demikian hal ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Sutrisno, bahwa posisi likuiditas merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Penelitian yang dilakukan oleh Rina Wulan Suriyani (2013) yang berjudul pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan pertambangan periode 2010-2012. Penelitian ini menunjukan bahwa return on asset, return on equity, earning per share, dan current ratio secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian yang dilakukan oleh Rialdi (2014) yang berjudul pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur periode 2007-2011. Penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial hanya return on assets dan current ratio yang berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Sedangkan empat rasio lainnya yaitu, net profit margin, debt to asset ratio, dan debt to asset ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013).

9 1.2 Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis bahwa profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Hal tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut : a. Apakah profitabilitas dan likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen? b. Apakah profitabilitas dan likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen? 1.3 Tujuan Penelitian Bedasarkan identifikasi masalah-masalah yang telah dikemukaan di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan, yaitu : a. Untuk mengetahui profitabilitas dan likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap kebijakan dividen. b. Untuk mengetahui profitabilitas dan likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan hasil yang berguna bagi pihak-pihak yang terkait, diantaranya :

10 a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen. b. Bagi Manajemen Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan perbaikan dan bahan masukan mengenai profitabilitas, likuiditas, dan kebijakan dividen untuk meningkatkan ketertarikan para investor dalam berinvestasi. c. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan informasi sebagai dasar pertimbangan untuk berinvestasi pada saham terkait dengan harapannya dalam memperoleh dividen. d. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya yang lebih baik. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bandung dengan melakukan observasi data pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Dengan data laporan keuangan yang diperoleh dari website www.idx.co.id (Indonesian Stock Exchange), waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan selesai.