BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu program pendidikan non formal dan dalam rangka ikut

BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:

LAMPIRAN 1 Gambaran umum TBM Plus Mas Raden 1. Sejarah singkat TBM Plus Mas Raden 2. Visi dan Misi TBM Mas Raden

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN LITERASI KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 040/871/ KPAD/ 2015

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan pemanfaatan teknologi di berbagai bidang kehidupan.

BAB III STRATEGI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI BUTA. AKASARA SEBAGAI CAPAIAN MDGs

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2013:2). Kegiatan belajar mengajar

RENCANA STRATEGIS BIDANG PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN NGAWI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga masyarakat yang buta aksara merupakan penghambat utama baginya untuk bisa

Studi pelayanan perpustakaan sekolah menengah atas sebagai sumber belajar (studi kasus di SMA Negeri 7 Surakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Glenn Doman dalam bukunya How to Teach your Baby to Read yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LITERASI DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Pusat Statistik, Penduduk buta aksara usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keilmuan. Membaca merupakan kebiasaan yang diperoleh setelah seseorang

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH SRAGEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

- 1 - LINA PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BERAU

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara.

EVALUASI PROGRAM TAMAN BACAAN MASYARAKAT MAJU JAYA DI DESA TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO

LAYANAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN MASYARAKAT SUBDIT SARANA DAN PRASARANA DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 2012

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diperoleh melalui jalur non-formal salah satunya melalui perpustakaan.

PERAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) MATA AKSARA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA MASYARAKAT TEGALMANDING, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN

Kinerja Tutor Pada Pembelajaran Program Paket B di Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi di segala

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERMASALAHAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH. Oleh Tyas Aningrum

Sosialisasi Implementasi Gerakan Literasi Sekolah

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

PENGESAHAN NIP Tim Akademisi, Mengetahui: Kepala BPPAUDNI Regional III,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah masyarakat manusia umumnya, membaca merupakan

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing lagi melihat anak-anak mengerumuni mobil-mobil dipersimpangan lampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

2 semestinya memberikan nilai lebih yang bisa digali untuk kesejahteraan masyarakat pesisir. Namun pada kenyataannya kekayaan sumber daya alam tersebu

PEMANTAPAN JARINGAN PEMBINAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL TERHADAP PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH: Pembudayaan Literasi Informasi di Kalangan Siswa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN KARANG TARUNA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Upaya mencerdaskan bangsa yang diamanatkan UUD 1945 ditempuh pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara, putus sekolah, dalam dan antar jenjang penduduk usia produktif tidak sekolah dan tidak bekerja, penduduk miskin serta warga masyarakat lainnya yang membutuhkan pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan, maka instrumen penunjang pemberantasan buta aksara melalui Pendidikan Non Formal (PNF) yaitu dengan adanya program budaya baca dan pembinaan perpustakaan atau Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Ditujukan untuk membantu peningkatan minat baca, budaya baca dan cinta buku bagi warga belajar dan masyarakat. Pendidikan non formal diarahkan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang belum sekolah, buta aksara, putus sekolah dan warga masyarakat yang kebutuhan pendidikannya tidak dapat terpenuhi melalui pendidikan formal. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara professional dengan sistem yang baku. Perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan. 1

Saat ini Pendidikan Luar Sekolah berperan sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap untuk melaksanakan berbagai kegiatan sumber daya manusia. Pendidikan luar sekolah dilaksanakan menurut kebutuhan masyarakat. Dimana peran TBM sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat dalam meningkatkan minat baca masyarakat, hal ini sebagai sumber yang utama untuk dapat mengatasi tantangan tersebut seharusnya diberikan pelayanan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat. Ruang Publik: Dalam Buku Juknis Pengajuan dan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan berupa: buku, majalah, tabloid, Koran, komik, dan bahan multimedia lain, yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan litarsi lainnya dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator. (Direktorat Pendidikan Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal, Informal. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012). Taman bacaan dan rumah baca biasanya dikelola oleh kelompok-kelompok dalam masyarakat, yayasan, ataupun perorangan. Taman bacaan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh bahan bacaan. Taman bacaan juga dapat menjadi alat untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca pada masyarakat. Taman bacaan dapat dijadikan sebagai tempat atau sarana untuk membantu menumbuhkan minat baca, karena taman bacaan merupakan sarana yang bersifat eduktif, informative, dan rekreatif. Melalui program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sebagai salah satu wahana pendidikan non formal, diharapkan mewujudkan masyarakat gemar belajar, 2

indikatornya masyarakat gemar membaca bagi yang baru melek aksara, putus sekolah atau tamat sekolah tidak melanjutkan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan memperluas wawasan sebagai bekal untuk mengembangkan diri, bekerja atau berusaha secara mandiri. TBM yang diselenggarakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat bertujuan untuk memberi kemudahan akses kepada warga masyarakat dalam memperoleh bahan bacaan untuk meningkatkan minat baca masyarakat itu sendiri. Taman bacaan masyarakat sebagai suatu lingkungan belajar saat ini telah menjadi salah satu solusi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat untuk meningkatkan minat baca masyarakat, sehingga ilmu yang sudah didapat bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Taman bacaan masyarakat Plus Mas Raden dikembangkan melalui Keinginan sebagian warga masyarakat Medan Johor untuk membaca. Masih minim bahan bacaan yang disediakan oleh pengelola untuk anak sekolah,mahasiswa/mahasiswi, untuk ibu-ibu rumah tangga, bagi yang memiliki minat untuk bertani, beternak, bagi masyarakat yang ingin membuka usaha, dan lain sebagainya. Jumlah taman bacaan masyarakat yang ada di Medan saai ini sebanyak 25 unit dan jumlah taman bacaan masyarakat keseluruhan secara nasional di wilayah Indonesia saat ini berjumlah 6000 unit (2016). Program ini terealisasi setelah pemerintah memfasilitasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu setiap harinya TBM Plus Mas Raden ini dikunjungi oleh masyarakat/anggota TBM sekitar 15-30 orang. TBM Plus Mas Raden ini buka: Senin s/d Jumat pada pukul 17.00-02.00 WIB dan pada hari Sabtu s/d Minggu pada pukul 14.00-02.00 WIB Untuk meningkatkatkan kualitas TBM harus dikembangkan juga program budaya baca yang dilaksanakan selain memberi kemudahan bahan bacaan yang diperlukan oleh masyarakat baik dari aspek sarana dan prasarana, jumlah, jumlah 3

koleksi bacaan, waktu layanan buka, jumlah sasaran pengguna, jenis kegiatan, organisasi, dan manajemen, jumlah dan kualitas pengelola. Selain itu juga untuk mengembangkan budaya baca harus bersendikan kemudahan memperoleh bahan bacaan, keterbatasan bahan bacaan, kemenarikan bahan bacaan, kenyamanan lingkungan membaca dan faktor lainnya yang mendukung tumbuhnya minat dan kegemaran membaca. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah suatu lembaga/tempat yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan sebagai tempat penyelenggaraan program pembinaan kemampuan membaca dan belajar, sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi masyarakat. Minat baca merupakan faktor utama dalam upaya meningkatkan kualitas masyarakat dilihat dari segi pendidikan. Dengan tumbuhnya minat baca, masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi yang lebih luas. Minat baca yang rendah tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua warga negara dalam menyediakan bahan bacaan yang berkualitas. Melalui Badan Perpustakaan Daerah pemerintah selalu menggalakkan budaya membaca pada masyarakat, bahkan mendorong pihak-pihak pemerhati pendidikan untuk membuka atau menyediakan taman bacaan. Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan minat baca dengan mengayomi masyarakat. Berdasarkan pengamatan peneliti saat berkunjung ke TBM Plus Mas Raden, peneliti ingin mengetahui dampak TBM tersebut dalam meningkatkan minat baca warga masyarakat sekitar dan juga para pengunjung lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari pengelola TBM Plus Mas Raden masih banyak warga yang belum 4

paham guna atau manfaat dari TBM tersebut sehingga masyarakat masih tergolong rendah yang mengunjungi TBM. Kebanyakan yang berkunjung ke TBM tersebut ialah pelajar dikarenakan tuntutan tugas dari sekolah yang belum sempat dikerjakan juga karena kurang lengkapnya bahan bacaan yang disediakan di sekolah. Waktu layanan buka TBM Plus Mas Raden juga mulai sore sampai malam sehingga masyarakat dan pengunjung lain kurang termotivasi karena sudah lelah bekerja seharian. Bagi masyarakat yang ingin mengembangkan keterampilan dapat berkunjung ke TBM karena ada juga buku pedoman keterampilan, baik untuk bertani, beternak, dan lain sebagainya akan tetapi masih kurang lengkap dikarenakan jumlahnya yang masih minim (9 buku) dan masih belum sesuai dengan jumlah pengunjung di TBM Plus Mas Raden. Harapan didirikannya TBM Plus Mas Raden di Kecamatan Medan Johor, agar masyarakat di sekitar TBM bisa meningkatkan minat baca masyarakat itu sendiri dan masyarakat dapat mengembangkan keterampilannya karena pengelola telah menyediakan bahan bacaan tentang keterampilan. TBM Plus Mas Raden tersebut juga memiliki peran sebagai tempat informasi, juga sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, sebagai tempat hiburan, sebagai pembinaan watak dan moral, dan yang terakhir sebagai tempat keterampilan. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan masalah yang dikemukakan pada latar belakang dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Masih minimnya bahan bacaan bagi masyarakat untuk mengembangkan keterampilan mereka. 5

b. Masih minimnya partisipasi sebagian masyarakat untuk memanfaatkan bahan bacaan yang ada di Taman Bacaan Masyarakat Plus Mas Raden c. Layanan buka yang disediakan oleh pengelola TBM kurang sesuai dengan keinginan masyarakat. d. Bahan bacaan yang disediakan di sekolah bagi pelajar masih kurang lengkap sehingga pelajar bisa datang ke TBM untuk mengerjakan pekerjaan rumah ataupun meminjam buku. e. Masih minim sosialisasi dari pihak pengelola TBM kepada masyarakat tentang kegunaan TBM. 3. Batasan Masalah Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang semula direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis menetapkan batasan-batasan yakni Dampak Taman Bacaan Masyarakat Plus Mas Raden Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Di Medan Johor yaitu hanya masyarakat yang ada di sekitar TBM Plus Mas Raden 4. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang diidentifikasi sebelumnya maka masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Seberapa besar dampak Taman Bacaan Masyarakat Plus Mas Raden dalam meningkatkan minat baca masyarakat di TBM Plus Mas Raden Medan Johor? 5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak Taman Bacaan Masyarakat Plus Mas Raden dalam meningkatkan minat baca masyarakat di Taman Bacaan Masyarakat Plus Mas Raden. 6

6. Manfaat Penelitian a) Manfaat secara Teoritis Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan luar sekolah. b) Manfaat secara Praktis a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk menetapkan kebijakan dalam hal penyediaan informasi b. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang taman bacaan masyarakat dan minat baca c. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lanjutan mengenai penelitian yang sama dengan metode yang berbeda. 7