BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PDAM TIRTA MOEDAL KOTA SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA. saat thedakan pada tahun Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 05 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 236 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN LANDAK

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

BAB III PRAKTEK JUAL BELI AIR DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SEMARANG

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 21 TAHUN 2014

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENER MERIAH

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kebumen. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kebumen merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Gambar 4.1: Gedung Operasional PDAM Tirta Indragiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. LEIDING BEDRIJF yang dikelola oleh pemerintah Hindia Belanda, dengan

I. Alamat Kantor PDAM Tirta Taman Sari Kota Madiun. 1. Kantor Utama : Jalan Sulawesi No. 18 Kota Madiun

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 21 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN. Nomor 45 Tahun 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BUPATI KUNINGAN

PEMERINTAH KOTA BLITAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DPPKA KOTA SURAKARTA. 1. Sejarah dan Perkembangan DPPKA Surakarta

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 6 TAHUN 2014 T E N T A N G

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB III PEMBAHASAN MASALAH. 1. Gambaran Umum DPPKA Kota Surakarta di Surakarta terjadi konflik sehubungan dengan adanya

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 36 TAHUN 2003 SERI D NOMOR 29

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2001 TENTANG

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. milik Pemerintah Daerah Kampar. Sesuai dengan surat Keputusan Menteri

BAB II SEJARAH PERUSAHAAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. keharusan dan menyangkut hajat hidup orang banyak, maka. diperlukan suatu badan atau organisasi yang professional yang dapat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR: 2 TAHUN 2000

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirtawening Kota Bandung. : Stadgemente Water Leiding Bandung

GUBERNUR JAWA TENGAH

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1998 SERI D.10

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2008 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2008 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2009

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1992 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 29 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 51 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 9 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang :

Penguatan Organisasi dan Sumber Daya Manusia PDAM Kota Denpasar

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah dan Perkembangan PDAM Kabupaten Sukabumi. Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Sukabumi

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Kampar Bangkinang Kota

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KOTA PADANG

BAB IX PENGEMBANGAN kelembagaan

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

d. Kepala Seksi Seksi Pendapatan Lain-lain; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 02 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang PDAM Kota Semarang sebagai lembaga milik daerah mempunyai fungsi menyelenggarakan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kota Semrang. Kota Semarang merupakan ibu kota provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas luas 37.366,858 Ha. Evelesi Topografi merupakan wilayah berupa pantai, dataran dan perbukitan mulai 0,75 m hingga 395 m yang tertinggi. Berpenduduk kurang lebih 1,3 juta dengan tingkat sosial, ekonomi, dan budaya yang cukup heterogen serta terbagi atas 16 wilayah kecamatan. Sejarah berdirinya PDAM kota Semarang sejak zaman Hindia Belanda tahun 1921 sampai dengan 1923 dengan membangun 4 sumber dari tahun 1923 sampai dengan 1932 di bangun lagi 2 sumber alam. Pada tanggal 7 Desember, kedudukan PDAM Kota Semarang adalah bagian dari dinas pekerja umum, Kota Praja Semarang dengan nama GEMENTER WATER LEIDING SEMARANG. Di masa penjajahan Jepang nama GEMENTER WATER LEIDING SEMARANG diganti dengan nama SEMARANG SIYAKUSYO yang artinya perusahaan air minum Semarang. Di masa kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1945, nama SEMARANG SIYAKUSO dirubah namanya menjadi Perusahaan Air Minum Kota besar Semarang. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1959 sampai dengan tanggal 31 Agustus 1961 Perusahaan Air Minum Kota Semarang berubah berubah statusnya menjadi bagian dari Dinas Penghasilan Daerah Kota Praja Semarang. 9

10 Mulai tanggal 1 september 1961 sampai akhir tahun 1964, namanya berubah lagi menjadi Dinas Air Minum Kota Praja Semarang. Kemudian di awal tahun 1965 Dinas Air Minum Kota Praja Seamrang berubah nama menjadi Perusahaan Air Minum Kota Praja Semarang berdasarkan SK.DPR Nomor 48/Kep/DPR/64, tanggal 22 Desember 1964. Kemudian Perusahaan Daerah Air Minum (PAM) Kota Praja Semarang bergabung menjadi salah satu cabang Perusahaan Daerah Kotamadya Semarang (PERDAKOSEM) berdasarkan Peraturan Daerah Kotamadya Semarang tentang Perusahaan Daerah Kotamadya Semarang tanggal 5 September 1967, yang telah disahkan oelh Gubernur Jawa Tengah dengan SK.Gubernur Nomor G.67/5/68, tanggal 1 Maret 1968. Pada tanggal 11 Februari 1975, berdasarkan SK.Walikota Semarang Nomor 27/WK/75 tentang pelepasan Cabang Air Minum dari PERDAKOSEM menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tinggkat II Semarang, Perusahaan Daerah Air Minum Kota Praja Semarang pisah dari PERDAKOSEM dan bernama Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tinggkat II Semarang, yang langsung bertanggung jawab kepada Walikota Semarang. SK. Walikota Semarang Nomor 27/WK/75 tanggal 1 Februari 1975 kemudian dilengkapi dengan Peraturan Daerah Tinggat II Semarang Nomor 12 Tahun 1978 tentang pendirian Perusahaan Derah Air minum Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang, lantas berdiri secara resmi nama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang yang berkantor di jalan Kelut Raya Semarang. Peraturan Daerah tersebut kemudian di tahun 1983 disempurnakan dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 7 tahun 1978 tentang perubahan untuk pertama kali peraturan Daerah Kotamadya

11 Daerah Tingkat II Semarang Nomor 12 tahun 1978 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang, yang kemudian di tahun 1999 dengan diberlakukannya undang-undang nomor 12 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, nama Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Tingkat II Semarang berubah menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semrang. Mengingat sekarang ini jumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang sangat besar, yaitu mencapai 79.337 pelanggan yang tersebar di 6 (enam) cabang Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang, maka Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang bukan saja memanfaatkan air yang diperoleh dari sumber-sumber alam, sumur- sumur artetis yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semrang, tetapi juga memanfaatkan air sungai Kaligarang yang diolah secara sehat agar memenuhi standar kelayakan untuk dikonsumsi sebagai air minum. Dengan jumlah pelanggan yang cukup besar tersebut, Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang disamping berusaha memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Kota Semarang, juga berusaha memberi pelayanan yang lebih baik dan berusaha melakukan pembenahan di dalam perusahaan agar lebih berdaya dan berhasil. Minimal dapat mengoptimalkan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang sebagai BUMN agar dapat memberi sumbangan yang besar jumlahnya bagi PADS kota Semarang. Wujud pembenahan ke dalam tersebut diantaranya adalah, merasionalisasi jumlah karyawan dan bidang kerja serta pergantian para pergantian di lingkungan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang. Kalaupun selama ini selama ini utuk susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang mengacu kepada Keputusan Walikotamadya kepada Daerah Tingkat II Semarang Nomor 690/225/Tahun

12 1989 tanggal 1 Juni 1989 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Tingkat II Semarang, maka acuan tersebut berusaha dioptimalkan pelaksanaannya. 2.2 Visi dan Misi 2.2.1 Visi Menjadi Perusahaan Daerah Penyedia Air Minum Terbaik di Indonesia 2.2.2 Misi Mandiri dalam mengelola perusahaan. Memberikan Pelayanan Prima secara efektif dan efisien. Menyediakan Air Minum yang terjangkau masyarakat dengan memenuhi standar kapasitas, kuantitas, dan kualitas kesehatan. Mengembangkan kapasitas karyawan yang professional dengan menerapkan technology tepat guna. Memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah yang berkesinambungan. 2.3 Struktur Organisasi PDAM Tirta Moedal Kota Semarng Pengorganisasian yang baik sangat diperlukan oleh Perusahaan karena dapat mendorong kinerja yang baik di dalam Perusahaan yang nantinya menciptakan suasana kerja menyenangkan. Salah satu cara untuk menciptakan pengorganisasian yang baik adalah dengan menyusun struktur organisasi.

13 Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur, serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dipakai dengan efisien. Struktur organisasi meunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan hubungan diantara fungsi fungsi, bagian bagian atau posisiposisi, maupun orang orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda beda dalam suatu organisasi. Guna mencapai tujuan yang telah ditentukan, kegiatan kegiatan yang dilaksanakan perusahaan memerlukan wadah agar terdapat suatu arah dan tujuan yang dikehendaki yaitu dalam bentuk organisasi. Jadi organisasi merupakan suatu bentuk perikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Perusahaan ini menggunakan bentuk struktur organisasi lini dan staf. Pada bentuk struktur organisasi ini daerah kerjanya luas, mempunyai bidang tugas yang beragam dan jumlah kerja karyawan yang cukup banyak. Tujuan struktur organisasi dalam perusahaan adalah untuk mempermudah pimpinan perusahaan dalam melaksanakan tugas yang telah dibagi sesuai dengan bidang masing masing serta menunjukkan alur wewenang dan tanggung jawab karyawan dalam perusahaan. Berdasarkan susunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kota Semarang tercantum dalam SK Walikota Semarang No. 690/225/Th. 1998, tanggal 1 Juni 1989, kemudian pada tanggal 29 Januari 2004 berubah SK Walikota Semarang No. 061.1/15. Perusahaan Daerah Air Minum Kota Semarang menggunakan struktur organisasi fungsional. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi organisasi PDAM Tirta Moedal Kota Semarang dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini :

14 Gambar 2.1 Struktur Organisasi PDAMTirta Moedal Kota Semarang WALIKOTA DIREKTUR UTAMA BADAN PENGAWAS STAF AHLI - PM NRW - PM SM - PM PIN DIREKTUR UMUM DIREKTUR TEKNIK BIDANG LITBANG SUB BIDANG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMATIKA SUB BIDANG LITBANG UMUM DAN KEUANGAN BAGIAN SEKRETARIAT TATA USAHA RUMAH TANGGA DAN HUKUM HUMAS DAN PROTOKOL BAGIAN KEPEGAWAIAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI BAGIAN KEUANGAN ANGGARAN KAS BAGIAN PERLENGKAPAN PENGADAAN PERSEDIAAN BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI PERENCANAAN TEKNIK PENGENDALIAN KONSTRUKSI BAGIAN PRODUKSI I IPA AIR PERMUKAAN I MATA AIR DAN AIR BWH TANAH BAGIAN PRODUKSI II IPA AIR PERMUKAAN II AIR BAKU DAN LIMBAH BAGIAN TRANSMISI & DISTRIBUSI TRANSMISI & DISTRIBUSI I TRANSMISI & DISTRIBUSI II BAGIAN PERALATAN & PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN BENGKEL DAN KENDARAAN METER AIR,MESIN & ELEKTRIKAL SATUAN PENGAWAS INTERN SUB BIDANG PENGAWASAN UMUM SUB BIDANG PENGAWASAN TEKNIK DAN LANGGANAN SUB BIDANG LITBANG TEKNIK KEAMANAN & KETERTIBAN PENGEMBANGAN KARIER AKUNTANSI PENGELOLAAN ASSET EVALUASI PROGRAM PENGENDALIAN MUTU PROD I PENGENDALIAN MUTU PROD II PENGATURAN ALIRAN GEDUNG DAN TAMAN CABANG UTARA CABANG TIMUR CABANG TENGAH CABANG SELATAN CABANG BARAT SEKSI PERENCANAAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI PERENCANAAN SEKSI ADM DAN KEUANGAN SEKSI ADM DAN KEUANGAN SEKSI ADM DAN KEUANGAN SEKSI ADM DAN KEUANGAN SEKSI ADM DAN KEUANGAN SEKSI TEKNIK SEKSI TEKNIK SEKSI TEKNIK SEKSI TEKNIK SEKSI TEKNIK SEKSI HUBUNGAN LANGGANAN SEKSI HUBUNGAN LANGGANAN SEKSI HUBUNGAN LANGGANAN SEKSI HUBUNGAN LANGGANAN SEKSI HUBUNGAN LANGGANAN SEKSI PENERTIBAN PELANGGAN SEKSI PENERTIBAN PELANGGAN SEKSI PENERTIBAN PELANGGAN SEKSI PENERTIBAN PELANGGAN SEKSI PENERTIBAN PELANGGAN Sumber : PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Cabang Semarang Barat

15 Tugas serta tanggungjawab masing masing yang terdapat dalam struktur organisasi pada PDAM Tirta Moedal Kota Semarang adalah sebagai berikut : 1. Walikota adalah Walikota Semarang 2. Badan Pengawas Badan pengawas mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan memberikan pendapat serta saran kepada Walikota terhadap kebijakan Perusaan Daerah. Fungsi Badan Pengawas sebagai berikut : a. Pengawasan kegiatan operasional Perusahaan Daerah. b. Pemberian pendapat dan saran kepada Walikota terhadap pengangkatan dan pemberhentian Direksi kerja. c. Pemberian pendapat dan saran kepada Walikota terhadap Program Kerja Perusahaan Daerah. d. Pemberian pendapat dan saran kepada Walikota terhadap kinerja Perusahaan Daerah. e. Pemberian pendapat dan saran kepada Walikota terhadap kinerja Perusahaan Daerah. f. Pemberian pendapat dana saran kepada Walikota terhadap persetujuan dan penolakan ikatan hukum kepada pihak lain yang diajukan Direksi. g. Pemberian teguran kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan Program Kerja. h. Pemeriksaan terhadap Direksi yang diduga merugikan perusahaan. i. Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Daerah. j. Penerimaan atau penolakan pertanggungjawaban keungan dan program kerja tahun berjalan. k. Penyusunan laporan pertanggungjawaban terhadap kinerja Badan Pengawasan.

16 3. Direksi Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direksi bertanggung jawab kepada Walikota melalui Badan Pengawas. A. Direktur Utama Direktur Utama mempunyai tugas sebagai berikut : a. Melaksanakan ketentuan ketentuan dakam peraturan Daerah Kotamadya Darah Tingkat II Semarang No 12 Tahun 1978 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1978 tentang pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingat II Semarang. b. Memimpin seluruh aparat bawahannya secara langsung maupun melalui Direktur Utama dan Direktur Teknik. c. Melaksanakan pembinaan administrasi, organisasi, kepegawaian, dan tata laksana seluruh unusur dalam lingkungan Perusahaan Daerah serta mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang perencanaan, produksi, distribusi peralatan teknik dan pelayanan kepada masyarakat dan atau pelanggan serta pengendalian anggaran Perusahaan Daerah. d. Membantu Walikota dalam menyelesaikan pemerintahan dan pembangunan daerah dibidang air minum. B. Direktur Umum Direktur Umum mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tugas perusahaan daerah dalam bidang sekertariat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan operasional cabang di bidang umum. a. Bagian Sekertariat Bagian Sekertariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum dalam bidang Sekertariat. Bagian Seketariat terdiri atas:

17 Sub Bagian Tata Usaha Rumah Tangga Sub Bagian Humas dan protokol Sub Bagian Keamanan dan Ketertiban Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Sekertariat. b. Bagian Kepegawaian Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Direktur Umum dalam bidang kepegawaian. Bagian Kepegawaian terdiri atas : Sub Bagian Administrasi Kepegawean Sub Bagian Kesejahteraan Pegawai Sub Bagian Pengembangan Karier Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Kepegawaian. c. Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktur Utama dalam bidang Keuangan. Bagian Keungan terdiri atas : Sub Bagian Anggaran Sub Bagian Kas Sub Bagian Akuntansi Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Keuangan. d. Bagian Perlengkapan Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum dalam bidang perlengkapan. Bagian Perlengkapan terdiri atas :

18 Sub Bagian Pengadaan Sub Bagian Persediaan Sub Bagian Pengelolaan Aset Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Perlengkapan. C. Direktur Teknik Direktur Teknik mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tugas perusahaan daerah dalam bidang perencanaan dan evaluasi, produksi, trasmisi, distribusi, peralatan, dan pemeliharaan serta operasional bidang cabang dibidang teknik. a. Bagian Perencanaan dan Evaluasi Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktur Teknik dalam bidang perencanaan. Bagian Perencanaan dan Eavaluasi terdiri atas : Sub Bagian Perecanaan Teknik Sub Bagian Pengendalian Sub Bagian Program Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Perencanaan dan Evaluasi. b. Bagian Produksi I Bagian Produksi I mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas Direktur Teknik dalam bidang produksi. Bagian Produksi I terdiri dari: Sub Bagian IPA Air Permukaan I Sub Bagian Mata Air & Air Bawah Tanah Sub Bagian Pengendalian Mutu Produksi I

19 Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Produksi I c. Bagian Produksi II Bagaian Produksi II mempunyai tugas melaksnakan sebagian tugas Direktur teknik dalam bidang produksi. Bagian Produksi II terdiri dari: Sub Bagian IPA Air Permukaan II Sub Bagian Air Baku dan Limbah Sub Bagian Pengendalian Mutu Produksi II Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Produksi II. d. Bagian Transmisi dan Distribusi Bagian Transmisi dan Distribusi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktur teknik dalam bidang trasmisi dan distribusi. Bagian Transmisi dan Distribusi terdiri atas : Sub Bagian Transmisi dan Distribusi I Sub Bagian Transmisi dan Distribusi II Sub Bagian Pengaturan Aliran Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Transmisi dan Distribusi. e. Bagian Peralatan dan Pemeliharan Bagian Peralaan dan pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktur teknik dalam bidang peralata. Bagian Peralatan dan pemeliharaan terdiri atas : Sub Bagian Pemeliharaan Bengkel dan Keamanan Sub Bagian Meter Air, mesin, dan Elektrikal Sub Bagian Gudang dan Taman

20 Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Peralatan dan pemeliharaan. 4. Unsur staf A. Bidang Penelitian dan Pengembangan Mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tugas pokok dalam bidang penelitian. Yang terdiri dari : Sub Bagian Pengembangan Teknologi Informasi Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan umum Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Teknik Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan. B. Bagian Pengawas Intern Mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tugas pokok Perusahaan Daerah dalam bidang pengawasan yang menjadi tanggungjawabnya, yang terdiri dari : Sub Bagian Pengawasan Umum Sub Bagian Pengawasn Teknik dan Langganan Masing masing Sub Bagian dimimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Pengawasan Intern. C. Bagian Cabang Perusahaan a. Kepala Cabang Kepala Cabang mempunyai tugas sebagai berikut : Bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Melaksanakan tugas tugas yang diberikan Direktur Utama. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan perusahaan. Menyusun dan merencanakan program kerja.

21 Mengurus dan mengelola kekayaan kantor cabang. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan perencanaan, Administrasi dan keuangan, Teknik, Hubungan langganan, dan penertiban langganan. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. b. Seksi Perencanaan Seksi perencanaan mempunyai tugas sebagai berikut : Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang. Melaksanakan Program Kerja seksi Perencanaan. Melaksanakan administrasi seksi perencanaan. Menyusun program dan rencana kerja seksi perencanaan. Mengumpulkan dan mengolah data data sebagai bahan perencanaan. Melaksanakan suvey dan pengukuran dalam rangka perencanaan. Menyusun anggran biaya dan jadwal pelaksanaan dalam rangka perencanaan. Menentukan penggunaan pelatan yang paling sesuai ditinjau dari segi kualitas standard dan harga dalam rangkat perencanaan. Membuat, menyimpan, dan menggandakan gambar perencanaan produksi. Merencanakan pembuatan,penggantian,penambahan perihal instalasi baru. Merencanakan penambahan kapasitas produksi. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. c. Seksi Administrasi dan Keuangan Seksi Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut : Bertanggung jawab kepada kepala Cabang. Melaksanakan program kerja seksi Administrasi dan Keuangan.

22 Melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang pembukuan keuangan, anggaran, dan pelaporan. Melaksanakan menyelenggaraan perencanaan dan pengawasan penggunaan sumber-sumber pendapatan dan kekayaan lain milik PDAM. Melaksanakan perencanaan pengelolaan pendapatan secara menyeluruh. Melaksanakan penagihan rekening pemakaina air. Melakukan denda kepada pelanggan yang belum membayar dengan batas waktu yang ditentukan. Melaksanakan koordinasi dengan unit lain. d. Seksi Teknik Seksi Teknik mempunyai tugas sebagai berikut : Bertanggung jawab kepada kepala Cabang. Melaksanakan program kerja Seksi Teknik Melaksanakan pemasangan pasang abru. Melaksanakan pemasangan kebocoran pada pipa. Melaksanakan pemasangan buka kembali. Melaksanakan pencatatan meter induk. Melaksanakan pemasangan rehap pipa. Melaksanakan koordinasi dengan unit lain. e. Seksi Hubungan Langganan Seksi Hubungan mempunyai tugas sebagai berikut : Bertanggung atas Kepala Cabang. Melaksanakan program kerja seksi Hubungan Langganan. Melaksanakan adimistrasi seksi Hubungan Langganan. Memberikan informasi pada pelanggan. Menciptakan dan menjalin komunikasi dengan pelanggan.

23 Menyusun dan melaksanakan kegiatan pertemuan dengan pelanggan. Melaksanakan pembinaan hubungan dengan pelanggan. Menerima dan melaksanakan proses permohonan pendaftaran sambung baru pelanggan. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. f. Seksi Penertiban Pelanggan Seksi penertiban mempunyai tugas sebagai sebagai berikut : Bertanggung jawab kepada Kepala Cabang. Memberitahu dan menjelaskan mengenai adanya pelanggaran pelanggan. Memberi sanksi berupa denda kepada pelanggan yang melakukan pelanggaran. Melaksanakan pemantauan dan pengecekan pelanggan. Memberikan sanksi penutupan pada pelanggan yang menunggak pembayaran melebihi batas yang ditentukan. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Masing masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Cabang. 2.4 Tata kerja PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Tata kerja PDAM Tirta Moedal Kota Semarang tercantum dalam SK. Walikota Semarang No. 690 / 225 / Tahun 1989 tanggal 1 juni 1989, kemudian pada tanggal 29 januari 2004 berubah sesuai SK. Walikota Semarang No. 061. 1 /15, yaitu : 1. Kepala Cabang dan Kepala Bagian dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi. 2. Direksi dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota melalui Badan Pengawas.

24 3. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi, Kepala Bidang, Kepala Satuan Pengawas Intern, para Kepala Cabang dan bagian wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi secara vertikal dan horizontal dalam lingkungan pemerintah daearh serta dengan instalasi lain sesuai dengan tugas pokok masing masing. 4. Setiap pemimpin satuan kerja dalam lingkungan perusahaan daerah bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan bawahan masing-masing dam memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tuagasnya serta menyampaikan laporan secara berkala kepada Direksi. 5. Kepala bidang penelitian dan pengembangan penyampaian atas pelaksanaan tugas maupun laporan secara berkala kepada Direktur Utama. 6. Kepala Satuan pengawas Intern menyampaikan atas pelaksanaan tugas maupun laporan hasil pemeriksaan kepada Direktur Utama. 7. Para Kepala Cabang, Kepala Bagian menyampaikan laporan secara berkala kepada Direktur. 8. Kepala Sekertariat dan kepala Bagian Keuangan bersama-sama menyusun laporan hasil pemeriksaan untuk disampaikan kepada Badan Pengewas melalui Direksi. 2.5 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi PDAM Kota Semarang a. Kedudukan PDAM Kota Semarang. b. PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Direksi yang bertanggungajawab kepada Walikota melalui Dewan Pengawas. c. PDAM diselenggarakan atas azas Manajemen Ekonomi Perusahaan dalam kesatuan sistem Pembinaan Ekonomi Indonesia berdasarkan Pancasila yang menjamin kelangsungan demokrasi ekonomi yang berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. d. Tugas pokok PDAM Kota Semarang

25 Tugas pokok PDAM adalah menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan, dan pelayanan umum. e. Fungsi PDAM Kota Semarang Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, PDAM mempunyai fungsi : 1. Pengurusan dan pengelolaan air minum sesuai dengan kebijaksanaan Umum Pemerintah Daerah. 2. Pelaksanaan dan penyelenggaraan segala usaha guna mewujudkan peningkatan pelayanan penyediaan air minum untuk masyarakat. 3. Perencanaan pengelolaan air minum untuk meningkatan pelayanan penyediaan air minum. 2.6 Bidang Usaha dan Wilayah Kerja 2.6.1 Bidang Usaha PDAM Semarang adalah perusahaan milik pemerintah Kota Semarang yang mempunyai fungsi sebagai unit pelayanan yang menyelenggarakan pengelolaan dan penyediaan air bersih bagi masyarakat Kota Semarang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan, dan pelayanan umum. 2.6.2 Wilayah Kerja Semakin berkembangnya jumlah penduduk di Kota Semarang mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah kebutuhan air. Tak hanya kapasitas produksi air yang ditambah, pelayanan terhadap pelanggan juga harus ditingkatkan. Untuk itu Walikota bersama pemimpin PDAM Kota Semarang menambah beberapa cabang yaitu :

26 Kantor Pusat Semarang Tengah Alamat : Jalan kelud Raya No 60 Cabang Semarang Barat Alamat : Jalan Wr Supratman No 25 Cabang Semarang Timur Alamat : Jalan Parangkesit Tlogosari Cabang Semarang Utara Alamat : Jalan Dr. Cipto No 103 2.7 Permodalan PDAM Kota Semarang merupakan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang bergerak dalam bidang pelayanan air yang ada dikota Semarang. Modal dasar PDAM Kota Semarang berasal dari pemerintah Kota Semarang. Selain itu terdapat juga modal penyertaan dari pemerintah pusat RI dan hibah yang berasal dari Perumnas Cabang V Semarang.