Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 3, September 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto Prodi BK Universitas PGRI Semarang Abstrak Tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui layanan penguasaan konten dengan teknik home work assignment. Subyek penelitian berjumlah 26 siswa Kelas VIII dengan metode pengumpulan datanya menggunakan skala psikologis, dokumentasi, wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan rumus Wilcoxon. Hasil penelitian yaitu layanan penguasaan konten dengan teknik home work assignment dapat meningkatkan minat belajar siswa. 2015 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling Kata Kunci: Layanan Penguasaan Konten; Home Work Assigment PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses yang tidak akan pernah berhenti selama manusia itu hidup di bumi, tidak akan pernah ada manusia yang mendapat kesuksesan tanpa melalui proses belajar. Dalam proses belajar yang dilakukan siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal siswa. Faktor internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, sedangkan faktor eksternal (faktor dari l uar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa (di rumah, di sekolah dan di masyarakat). Dalam melakukan aktivitas belajar seorang siswa memerlukan adanya dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dorongan dalam belajar ini merupakan suatu hal yang sangat diperlukan bagi siswa untuk dapat berkembang dan mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik yaitu motivasi belajar. Dalam belajar, faktor minat memegang peranan yang penting karena minat yang dimiliki siswa akan menentukan hasil yang dicapai dari kegiatan pembelajaran. Minat merupakan suatu kekuatan ( power) atau tenaga ( forces) atau daya ( energy) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan ( preparatory set) dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan tersebut. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar ( manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama-kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu tersebut. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik (Purwanto, 2007). 21
Banyak permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah secara umum. Permasalahan yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran adalah rendahnya pemahaman dan minat belajar siswa. Pada umumnya, masih banyak siswa yang kurang menyukai mata pelajaran tertentu. Ketika proses pembelajaran, siswa terlihat malas, bosan dan jenuh sehingga tidak tercipta suasana proses pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah rendahnyanya pemahaman dan minat belajar siswa. Minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam belajar. Apabila mata pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan semangat. Rendahnya pemahaman dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran juga dipengaruhi oleh cara mengajar peneliti. Proses pembelajaran yang sering digunakan oleh peneliti bersifat monoton. Layanan penguasaan konten merupakan layanan dalam Bimbingan dan Konseling yang bertujuan individu dalam menguasai aspek-aspek konten tertentu secara tersinergikan. Prayitno (2012) menjelaskan pengertian penguasaan konten lebih lanjut yaitu merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri -sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan atau kompetisi yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait didalamnya. Dalam Bimbingan dan Konseling layanan penguasaan konten dilaksanakan oleh orang yang berkompeten di bidangnya misalnya peneliti pembimbing. Pelaksanaan layanan tersebut dapat disertakan dengan teknik atau teknik yang mendukung seperti diskusi kelompok, penugasan dan latihan terbatas, survei lapangan; study kepustakaan, percobaan, dan latihan tindakan (dalam rangka pengubahan tingkah laku). Layanan penguasaan konten agar mendapatkan hasil yang optimal maka dilakukan suatu inovasi dengan teknik home work assignment. Menurut Sayekti (1993) t eknik home work assignment merupakan teknik dengan cara klien diberikan tugas-tugas rumah untuk melatih membiasakan diri serta menginternalisasikan system nilai tertentu yang menuntun pola perilaku yang diharapkan. Dengan tugas rumah yang diberikan, klien diharapkan mampu mengurangi atau menghilangkan ide-ide atau perasaan yang irasional atau ilogis dalam situasi tertentu. Rumusan penelitian ini yaitu apakah minat belajar siswa dapat ditingkatkan melalui layanan penguasaan konten dengan menggunakan teknik home work assignment? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui hasil layanan penguasaan konten dengan menggunakan teknik home work assignment dapat meningkatkan minat belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). ). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (20 08) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 bertempat di SMP PGRI Jati Kudus dengan subjek penelitian yaitu 26 siswa kelas VIII. Metode pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan skala psikologis. Untuk validasi data menggunakan rumus product moment dan reabilitas menggunakan rumus alpha. Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan rumus Wilcoxon. Penggunaan rumus Wilcoxon dikarenakan jumlah sampel penelitian kurang dari 30 siswa. 22
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil skala psikologis pada pre test, diketahui terdapat 26 siswa yang minat belajar siswa termasuk kategori rendah. Data dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skor Skala Psikologi Minat Belajar Pre test Skor Kategori Jumlah Siswa Prosentase 115-140 Sangat Tinggi 0 0% 89-114 Tinggi 0 0 % 63-88 Rendah 17 65,38% 35-62 Sangat Rendah 9 44,62% Jumlah 26 100% Data distribusi di atas dapat divisualisasikan dalam Gambar 1 sebagai berikut. Gambar 1. Distribusi Frekuensi Skor Skala psikologi Minat Belajar Pre test Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat layanan berupa rencana pelaksanaan layanan penguasaan konten, dan lembar observasi. 2. Pelaksanaan Kegiatan Awal: 1) Peneliti mengucapkan salam dan berdoa bersama. 2) Peneliti mengecek kehadiran siswa. 3) Peneliti menciptakan kondisi kelas yang kondusif sebelum memulai melaksanakan kegiatan bimbingan. 4) Peneliti melakukan kegiatan apersepsi. 5) Peneliti menyampaikan topik dan tujuan yang akan dibahas pada pertemuan ini. Kegiatan Inti: 1) Siswa diberi informasi mengenai cara belajar efektif dan efisien. 2) Peneliti menjelaskan mengenai pentingnya cara belajar efektif dan efisien. 3) Siswa memperhatikan materi yang akan dibahas. 4) Peneliti mengarahkan siswa untuk bertanya disela-sela penjelasan materi. 5) Peneliti memberikan feedback kepada siswa terhadap hasil yang diharapkan. 6) Peneliti mengarahkan siswa untuk mengutarakan dan mendiskusikan materi cara belajar efektif dan efisien. 7) Peneliti meminta siswa untuk menyampaikan apa yang telah diperoleh dari kegiatan yang dilakukan. 8) Peneliti memberi penugasan kepada siswa untuk mencari tahu minat belajar masing-masing diri siswa. 23
Kegiatan Penutup: 1) Siswa diminta menyampaikan manfaat yang diperoleh setelah menerima layanan. 2) Siswa menyimpulkan materi bersama peneliti. 3) Peneliti mengajak berdoa bersama dan mengucapkan salam. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan terhadap siswa maupun peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I kepada siswa tentang minat belajar memperoleh rata-rata 82,67%. 4. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses layanan penguasaan konten. Pada siklus I guru telah melaksanakan layanan penguasaan konten dengan baik dan hasil minat belajar siswa pada siklus I belum mencapai peningkatan yang ideal. Maka diperlukan revisi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan layanan penguasaan konten selanjutnya dapat meningkatkan proses layanan sehingga tujuan layanan dapat tercapai Siklus II 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat layanan berupa rencana pelaksanaan layanan penguasaan konten, dan lembar observasi. 2. Pelaksanaan Kegiatan Awal: 1) Peneliti mengucapkan salam dan berdoa bersama. 2) Peneliti mengecek kehadiran siswa. 3) Peneliti menciptakan kondisi kelas yang kondusif sebelum memulai melaksanakan kegiatan bimbingan. 4) Peneliti melakukan kegiatan apersepsi. 5) Peneliti menyampaikan topik dan tujuan yang akan dibahas pada pertemuan ini. Kegiatan Inti : 1) Siswa diberi informasi mengenai sikap mental positif dalam belajar. 2) Peneliti menjelaskan mengenai pentingnya sikap mental positif dalam belajar. 3) Siswa memperhatikan materi yang akan dibahas. 4) Peneliti mengarahkan siswa untuk bertanya disela-sela penjelasan materi. 5) Peneliti memberikan feedback kepada siswa terhadap hasil yang diharapkan. 6) Peneliti mengarahkan siswa untuk mengutarakan dan mendiskusikan materi cara belajar efektif dan efisien. 7) Peneliti meminta siswa untuk menyampaikan apa yang telah diperoleh dari kegiatan yang dilakukan. 8) Peneliti memberi penugasan kepada siswa untuk mengaitkan minat belajar dengan sikap mental belajar. Kegiatan Penutup: 1) Siswa diminta menyampaikan manfaat yang diperoleh setelah menerima layanan. 2) Siswa menyimpulkan materi bersama peneliti. 3) Peneliti mengajak berdoa bersama dan mengucapkan salam. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan terhadap siswa maupun peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II kepada siswa tentang minat belajar memperoleh rata-rata 93,33%. 4. Refleksi Pada siklus II guru telah melaksanakan layanan penguasaan konten dengan baik dan dan dilihat dari observasi aktivitas siswa minat belajar siswa pada siklus II sudah mencapai peningkatan yang ideal, maka tidak perlu direvisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan layanan sehingga tujuan layanan dapat tercapai. Adapun peningkatan hasil komunikasi antar pribadi pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat Tabel 2. 24
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Skala psikologi Minat Belajar Pretest dan Posttest Kriteria Pre test Post test Skor % Skor % Sangat Tinggi 0 0% 5 19,23% Tinggi 0 0% 21 80,77% Rendah 17 65,38% 0 0% Sangat Rendah 9 34,62% 0 0% Jumlah 26 100% 26 100% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 berikut: Gambar 2. Distribusi Frekuensi Skor Skala psikologi Minat Belajar (pre test dan post test) SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dari perhitungan uji ranking bertanda wilcoxon diperoleh hasil Zhitung = 4,127171, selanjutnya dibandingkan dengan Ztabel pada taraf signifikan 5% (0,05), diperoleh Ztabel =1,645. maka thitung = 4,127171 > ttabel =1,645. Dengan demikian koefisien thitung sebesar 4,127171 adalah signifikan pada taraf 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan penguasaan konten dengan teknik home work assignment dapat meningkatkan minat belajar siswa. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Heri Saptadi Ismanto,M.Pd. Kons. Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, dan kepada Kepala Sekolah, Peneliti dan Siswa kelas VIII SMP PGRI Jati Kudus. 25
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Suharjono, & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: FIP Universitas Negeri Padang Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya Sayekti. 1993. Berbagai Pendekatan dalam Konseling. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta 26