MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGMENT

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK. Rantiyan SMP 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Abdul Aziz SMP Negeri 2 Kota Tegal, Jawa Tengah

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN METODE SIMULASI. Wirahanteng SMP 2 Kajen Kabupaten Pekalongan

UPAYA MENINGKATKAN EMPATI MELAUI LAYANAN INFORMASI DENGAN METODE DISKUSI KELOMPOK. Taruyi

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH GEGURITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW. Sunandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME TES. Praptiningsih SMP 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar tahun ajaran

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Kustanti Prasetyaningtyas SMP Negeri 1 Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

JEMBER TAHUN PELAJARAN

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF. Rury Muslifar

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII A SMP N 3 Sewon yang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Sri Mulwati

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN PADA HUKUM BACAAN MAD LAZIM MELALUI METODE DRILL. Siti Sofiyah

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

Disusun Oleh : Yanti Jasni, S.Pd Guru SDN 34 Gantung Ciri ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 002

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

Peningkatan Kemampuan Membaca Aksara Jawa Menggunakan Metode Iqro pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2016/2017

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TEKNIK BERMAIN PERAN UNTUK MENGURANGI PERILAKU OFF- TASK DALAM LAYANAN INFORMASI. Slamet Riyadi SMA Negeri 1 Subah Batang, Jawa Tengah

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

PENGGUNAAN MODEL TIPE CURAH PENDAPAT DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI TENTANG KEINDAHAN ALAM

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 3, September 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto Prodi BK Universitas PGRI Semarang Abstrak Tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui layanan penguasaan konten dengan teknik home work assignment. Subyek penelitian berjumlah 26 siswa Kelas VIII dengan metode pengumpulan datanya menggunakan skala psikologis, dokumentasi, wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan rumus Wilcoxon. Hasil penelitian yaitu layanan penguasaan konten dengan teknik home work assignment dapat meningkatkan minat belajar siswa. 2015 Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling Kata Kunci: Layanan Penguasaan Konten; Home Work Assigment PENDAHULUAN Belajar merupakan suatu proses yang tidak akan pernah berhenti selama manusia itu hidup di bumi, tidak akan pernah ada manusia yang mendapat kesuksesan tanpa melalui proses belajar. Dalam proses belajar yang dilakukan siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal siswa. Faktor internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, sedangkan faktor eksternal (faktor dari l uar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa (di rumah, di sekolah dan di masyarakat). Dalam melakukan aktivitas belajar seorang siswa memerlukan adanya dorongan tertentu agar kegiatan belajarnya dapat menghasilkan prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dorongan dalam belajar ini merupakan suatu hal yang sangat diperlukan bagi siswa untuk dapat berkembang dan mampu mencapai hasil belajar yang lebih baik yaitu motivasi belajar. Dalam belajar, faktor minat memegang peranan yang penting karena minat yang dimiliki siswa akan menentukan hasil yang dicapai dari kegiatan pembelajaran. Minat merupakan suatu kekuatan ( power) atau tenaga ( forces) atau daya ( energy) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan ( preparatory set) dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan tersebut. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar ( manipulate and exploring motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama-kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu tersebut. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik (Purwanto, 2007). 21

Banyak permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah secara umum. Permasalahan yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran adalah rendahnya pemahaman dan minat belajar siswa. Pada umumnya, masih banyak siswa yang kurang menyukai mata pelajaran tertentu. Ketika proses pembelajaran, siswa terlihat malas, bosan dan jenuh sehingga tidak tercipta suasana proses pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah rendahnyanya pemahaman dan minat belajar siswa. Minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam belajar. Apabila mata pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan semangat. Rendahnya pemahaman dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran juga dipengaruhi oleh cara mengajar peneliti. Proses pembelajaran yang sering digunakan oleh peneliti bersifat monoton. Layanan penguasaan konten merupakan layanan dalam Bimbingan dan Konseling yang bertujuan individu dalam menguasai aspek-aspek konten tertentu secara tersinergikan. Prayitno (2012) menjelaskan pengertian penguasaan konten lebih lanjut yaitu merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri -sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Kemampuan atau kompetisi yang dipelajari itu merupakan satu unit konten yang didalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait didalamnya. Dalam Bimbingan dan Konseling layanan penguasaan konten dilaksanakan oleh orang yang berkompeten di bidangnya misalnya peneliti pembimbing. Pelaksanaan layanan tersebut dapat disertakan dengan teknik atau teknik yang mendukung seperti diskusi kelompok, penugasan dan latihan terbatas, survei lapangan; study kepustakaan, percobaan, dan latihan tindakan (dalam rangka pengubahan tingkah laku). Layanan penguasaan konten agar mendapatkan hasil yang optimal maka dilakukan suatu inovasi dengan teknik home work assignment. Menurut Sayekti (1993) t eknik home work assignment merupakan teknik dengan cara klien diberikan tugas-tugas rumah untuk melatih membiasakan diri serta menginternalisasikan system nilai tertentu yang menuntun pola perilaku yang diharapkan. Dengan tugas rumah yang diberikan, klien diharapkan mampu mengurangi atau menghilangkan ide-ide atau perasaan yang irasional atau ilogis dalam situasi tertentu. Rumusan penelitian ini yaitu apakah minat belajar siswa dapat ditingkatkan melalui layanan penguasaan konten dengan menggunakan teknik home work assignment? Sedangkan tujuan dalam penelitian ini mengetahui hasil layanan penguasaan konten dengan menggunakan teknik home work assignment dapat meningkatkan minat belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). ). Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (20 08) model bagan penelitian tindakan secara garis besar terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014 bertempat di SMP PGRI Jati Kudus dengan subjek penelitian yaitu 26 siswa kelas VIII. Metode pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan skala psikologis. Untuk validasi data menggunakan rumus product moment dan reabilitas menggunakan rumus alpha. Teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan rumus Wilcoxon. Penggunaan rumus Wilcoxon dikarenakan jumlah sampel penelitian kurang dari 30 siswa. 22

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil skala psikologis pada pre test, diketahui terdapat 26 siswa yang minat belajar siswa termasuk kategori rendah. Data dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Distribusi Frekuensi Skor Skala Psikologi Minat Belajar Pre test Skor Kategori Jumlah Siswa Prosentase 115-140 Sangat Tinggi 0 0% 89-114 Tinggi 0 0 % 63-88 Rendah 17 65,38% 35-62 Sangat Rendah 9 44,62% Jumlah 26 100% Data distribusi di atas dapat divisualisasikan dalam Gambar 1 sebagai berikut. Gambar 1. Distribusi Frekuensi Skor Skala psikologi Minat Belajar Pre test Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat layanan berupa rencana pelaksanaan layanan penguasaan konten, dan lembar observasi. 2. Pelaksanaan Kegiatan Awal: 1) Peneliti mengucapkan salam dan berdoa bersama. 2) Peneliti mengecek kehadiran siswa. 3) Peneliti menciptakan kondisi kelas yang kondusif sebelum memulai melaksanakan kegiatan bimbingan. 4) Peneliti melakukan kegiatan apersepsi. 5) Peneliti menyampaikan topik dan tujuan yang akan dibahas pada pertemuan ini. Kegiatan Inti: 1) Siswa diberi informasi mengenai cara belajar efektif dan efisien. 2) Peneliti menjelaskan mengenai pentingnya cara belajar efektif dan efisien. 3) Siswa memperhatikan materi yang akan dibahas. 4) Peneliti mengarahkan siswa untuk bertanya disela-sela penjelasan materi. 5) Peneliti memberikan feedback kepada siswa terhadap hasil yang diharapkan. 6) Peneliti mengarahkan siswa untuk mengutarakan dan mendiskusikan materi cara belajar efektif dan efisien. 7) Peneliti meminta siswa untuk menyampaikan apa yang telah diperoleh dari kegiatan yang dilakukan. 8) Peneliti memberi penugasan kepada siswa untuk mencari tahu minat belajar masing-masing diri siswa. 23

Kegiatan Penutup: 1) Siswa diminta menyampaikan manfaat yang diperoleh setelah menerima layanan. 2) Siswa menyimpulkan materi bersama peneliti. 3) Peneliti mengajak berdoa bersama dan mengucapkan salam. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan terhadap siswa maupun peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I kepada siswa tentang minat belajar memperoleh rata-rata 82,67%. 4. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses layanan penguasaan konten. Pada siklus I guru telah melaksanakan layanan penguasaan konten dengan baik dan hasil minat belajar siswa pada siklus I belum mencapai peningkatan yang ideal. Maka diperlukan revisi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan layanan penguasaan konten selanjutnya dapat meningkatkan proses layanan sehingga tujuan layanan dapat tercapai Siklus II 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat layanan berupa rencana pelaksanaan layanan penguasaan konten, dan lembar observasi. 2. Pelaksanaan Kegiatan Awal: 1) Peneliti mengucapkan salam dan berdoa bersama. 2) Peneliti mengecek kehadiran siswa. 3) Peneliti menciptakan kondisi kelas yang kondusif sebelum memulai melaksanakan kegiatan bimbingan. 4) Peneliti melakukan kegiatan apersepsi. 5) Peneliti menyampaikan topik dan tujuan yang akan dibahas pada pertemuan ini. Kegiatan Inti : 1) Siswa diberi informasi mengenai sikap mental positif dalam belajar. 2) Peneliti menjelaskan mengenai pentingnya sikap mental positif dalam belajar. 3) Siswa memperhatikan materi yang akan dibahas. 4) Peneliti mengarahkan siswa untuk bertanya disela-sela penjelasan materi. 5) Peneliti memberikan feedback kepada siswa terhadap hasil yang diharapkan. 6) Peneliti mengarahkan siswa untuk mengutarakan dan mendiskusikan materi cara belajar efektif dan efisien. 7) Peneliti meminta siswa untuk menyampaikan apa yang telah diperoleh dari kegiatan yang dilakukan. 8) Peneliti memberi penugasan kepada siswa untuk mengaitkan minat belajar dengan sikap mental belajar. Kegiatan Penutup: 1) Siswa diminta menyampaikan manfaat yang diperoleh setelah menerima layanan. 2) Siswa menyimpulkan materi bersama peneliti. 3) Peneliti mengajak berdoa bersama dan mengucapkan salam. 3. Observasi Observer melakukan pengamatan terhadap siswa maupun peneliti. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II kepada siswa tentang minat belajar memperoleh rata-rata 93,33%. 4. Refleksi Pada siklus II guru telah melaksanakan layanan penguasaan konten dengan baik dan dan dilihat dari observasi aktivitas siswa minat belajar siswa pada siklus II sudah mencapai peningkatan yang ideal, maka tidak perlu direvisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan layanan sehingga tujuan layanan dapat tercapai. Adapun peningkatan hasil komunikasi antar pribadi pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat Tabel 2. 24

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Skor Skala psikologi Minat Belajar Pretest dan Posttest Kriteria Pre test Post test Skor % Skor % Sangat Tinggi 0 0% 5 19,23% Tinggi 0 0% 21 80,77% Rendah 17 65,38% 0 0% Sangat Rendah 9 34,62% 0 0% Jumlah 26 100% 26 100% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 berikut: Gambar 2. Distribusi Frekuensi Skor Skala psikologi Minat Belajar (pre test dan post test) SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dari perhitungan uji ranking bertanda wilcoxon diperoleh hasil Zhitung = 4,127171, selanjutnya dibandingkan dengan Ztabel pada taraf signifikan 5% (0,05), diperoleh Ztabel =1,645. maka thitung = 4,127171 > ttabel =1,645. Dengan demikian koefisien thitung sebesar 4,127171 adalah signifikan pada taraf 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa layanan penguasaan konten dengan teknik home work assignment dapat meningkatkan minat belajar siswa. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Heri Saptadi Ismanto,M.Pd. Kons. Sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, dan kepada Kepala Sekolah, Peneliti dan Siswa kelas VIII SMP PGRI Jati Kudus. 25

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, Suharjono, & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: FIP Universitas Negeri Padang Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya Sayekti. 1993. Berbagai Pendekatan dalam Konseling. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta 26