Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

dokumen-dokumen yang mirip
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Fisika Dasar. Pertemuan 11 Muatan & Gaya Elektrostatis

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

CIRCUIT DASAR DAN PERHITUNGAN

Induksi Elektromagnet

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC

ARUS BOLAK BALIK. I m v. Gambar 1. Diagram Fasor (a) arus, (b) tegangan. ωt X(0 o )

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum

Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

BAB IV ARUS BOLAK BALIK. Vef = 2. Vrt = Vsb = tegangan sumber B = induksi magnet

20 kv TRAFO DISTRIBUSI

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

BAB II LANDASAN TEORI

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

Generator menghasilkan energi listrik. Sumber: Dokumen Penerbit, 2006

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m)

BAB 5 KEMAGNETAN. A. SIFAT MAGNET 1. Garis Gaya Magnet

Assalamuaalaikum Wr. Wb

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

Fisika UMPTN Tahun 1986

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran

BAB II LANDASAN TEORI

ARUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALIK

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

DAN TEGANGAN LISTRIK

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Magnet Rudi Susanto 1

Sumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

drimbajoe.wordpress.com 1

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

Kelas XII Semester 1

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

KISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL

SOAL SOAL TERPILIH 1. maksimum dan arus efektif serta frekuensinya?

TOPIK 7 RANGKAIAN AC. Perbedaan Arus AC and DC

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

Lab Elektronika Industri Fisika 2 BAB 5 MAGNET

JADWAL KEGIATAN PER TATAP MUKA (TM) Tatap Muka

MAKALAH FISIKA. Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB 6 INDUKSI ELEKTROMAGNET

BAB 1. RANGKAIAN LISTRIK

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

IMBAS ELEKTRO MAGNETIK.

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

Induksi elektromagnetik

Antiremed Kelas 12 Fisika

Arus & Tegangan bolak balik(ac)

Dasar Rangkaian Listrik

KETENTUAN MENGIKUTI PELAJARAN FISIKA : ^_^

KISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA NEGERI 16 SURABAYA

D. 85 N E. 100 N. Kunci : E Penyelesaian : Kita jabarkan ketiga Vektor ke sumbu X dan dan sumbu Y, lihat gambar di bawah ini :

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

BAB XII INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DAN ARUS BOLAK BALIK

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu?

BAB II LANDASAN TEORI

MEDAN MAGNETIK DISEKITAR KAWAT BERARUS

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015

Copyright all right reserved

LATIHAN UJIAN NASIONAL

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB I PENDAHULUAN. pemasangan atau pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.

TUGAS FISIKA DASAR 2

Transkripsi:

Menganalisis rangkaian listrik Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat menarik benda-benda ringan seperti sobekan kertas. Dari hal tersebut maka dikatakan batu ambar tersebut bermuatan listrik

Hukum Coulomb Neraca puntir coulomb Besarnya gaya interaksi antara dua buah benda titik yang bermuatan listrik adalah berbanding lurus dengan perkalian antara masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan titik tersebut.

Untuk muatan listrik yang berada diruang vakum (hampa udara) : F= k X ( q 1.q 2 /r 2 ) Untuk muatan yang berada dimedium dielektrik : F= k/k e X ( q 1.q 2 /r 2 )

Keterangan : F : besar gaya interaksi yang dialami oleh masing masing muatan satuannya Newton (N). q1,q2 : besar masing-masing muatan, satuannya Coulomb (C) ke : konstanta dielektrik dari medium (permitivitas relatif). k : konstanta pembanding harga konstanta diambil : 9. 109Nm/coulomb2 e0 : permitivitas ruang vakum (ruang hampa) : 8,9. 10-12 C2/Nm2 r : jarak antara kedua muatan listrik, satuannya meter ( m ) Hubungan k dengan ke adalah : K e = ε / ε 0

Hukum Faraday Sebuah garis gaya dalam suatu medan listrik adalah sebuah garis gaya yang dilukiskan apabila garis singgung pada setiap titiknya menunjukkan arah medan listrik pada titik tersebut.

Hukum Oersted Jika muatan listrik mengalir melalui kawat penghantar konduktor, maka akan timbul pengaruh magnetik disekitar kawar berarus tersebut. Pengaruh magnetik ini mampu menarik bahan magnetik lainnya. Jika serbuk besi diletakkan disekitar kawat berarus maka serbuk besi tersebut akan berarah secara teratur

Percobaan Oersted

Medan disekitar kawat berarus Disekitar medan magnet permanen atau kawat penghantar berarus merupakan daerah medan magnet. Vektor dalam medan magnet tersebut dilambangkan dengan B atau disebut dengan induksi medan magnet. Dalam SI, satuan induksi magnet B adalah Tesla.

Hukum Ohm Jika beda potensial pada ujung kawat dapat dipertahankan konstan, maka akan menimbulkan aliran muatan listrik atau yang disebut dengan aliran arus listrik. Definisi arus listrik (I) adalah jumlah muatan (Q) listrik yang mengaklir dalam penghantar tiap satuan waktu (t). Jadi 1 Ampere sama dengan 1 coulomb perdetik I = Q / t

Hukum Ohm Menyatakan bahwa tegangan V antara ujungujungsebuah tahanan adalah sebanding dengan arus I yang melaluinya. Hubungan tersebut dituliskan sebagai : V = R.I dimana : V : tegangan, dalam Volt, V I : arus, dalam Ampere, A R : tahanan, dalam Ohm

Hukum Kirchoff Hukum Kirchoff 1 adalah Hukum Kirchoff Tentang Arus (KCL). Jumlah aljabar keseluruhan arus yang menuju titik percabangan adalah nol. Titik percabangan adalah titik pertemuan tiga atau lebih arus ke- atau dari unsur rangkaian atau sumber tegangan

I1 + I2 + I4 = I3 atau I1 + I2 I3 + I4 = 0

Hukum Kirchoff 2 Hukum Kirchoff tentang tegangan (KVL) Jumlah aljabar keseluruhan penurunan tegangan (voltage drops) dalam suatu rangkaian tertutup (loop) yang dibaca satu arah tertentu sama dengan nol

Yang dimaksud dengan penurunan tegangan dalam hukum tersebut dalam hubunganya dengan satu arah tertentu adalah sebagai berikut :

Untuk unsur tahanan Apabila tegangan dibaca dari + ke -, dengan arah baca yang sama dengan arah arus I yang mengalir, maka harga V=RI adalah penurunan tegangan. Untuk memahaminya beri tanda positif (+) pada V dan beri tanda positif (+) pada RI. Sedangkan apabila pembacaan tegangan berlawanan dengan arah arus berilah tanda (-) V atau (-)RI

Untuk sumber tegangan Bila arah baca dari a ke b, maka adalah suatu penurun tegangan berilah tanda positif pada V. Atau dengan kata lain, apabila menuruti arah baca + dari sumber tegangan, tulis V positif. Sebalik jika pembacaan dari kutub sumber tegangan maka V ditulis dengan tanda negatif.

Rangkaian Arus Bolak-balik Gaya gerak listrik dapat dihasilkan oleh kumparan yang bergerak diantara medan magnet. Gaya gerak listrik (ggl) yang dihasilkan berupa tegangan yang dapat dilukiskan sebagai berikut : Grafik tegangan bolak-balik

Tegangan listrik yang berubah dengan waktu seperti gambar diatas sering disebut dengan tegangan bolak-balik (AC = Alternating Current). Jika kumparan tersebut berputar dengan frekuensi sudut ω, maka persamaan tegangan bolak-balik dapat dinyatakan denganfungsi sinusoida sebagai berikut : V(t) = V m. sin ωt. Dimana : V(t) : tegangan sesaat, dalam satuan volt V m : tegangan maksimum, dalam satuan volt ω : frekuensi sudut, dalam satuan rad/detik t : waktu, dalam satuan detik

Hubungan antara frekuensi sudut (ω) dengan frekuensi (f)adalah : ω = 2πf dimana : f : frekuensi, dalam satuan Hertz (Hz), dengan frekuensi merupakan se-per satuan periode(t), dalam satuan detik.

Sumber tegangan bolak-balik dihasilkan oleh generator AC. Dalam tegangan bolak-balik dikenal beberapa besaran, yang dijabarkan sebagai berikut : 1. Tegangan sesaat (Vt) adalah tegangan pada suatu waktu (t) detik. 2. Tegangan maksimum (Vm) adalah tegangan dengan harga maksimum dari tegangan nominal. 3. Tegangan puncak-puncak (Vpp) merupakan beda tegangan maksimum dengan tegangan minimum, dirumuskan dengan : Vpp = 2. Vm 4. Tegangan rata-rata (Vrata-rata) adalah tegangan rata-rata yang sering digunakan, dirumuskan dengan : Vrata-rata = 2Vm /π 5. Tegangan efektif (Vef) adalah tegangan root mean square (rms) atau yang berarti tegangan akar kuadrat rata-rata. Nilai tegangan efektif dapat dirumuskan dengan : V efektif =Vm / 2

Arus sesaat Arus maksimum Arus puncak-puncak Arus rata-rata Arus efektif : i(t); : im : ipp = 2. im : irata-rata : iefektif

Rangkaian Resistor (R) Beban resistor yang terhubung dengan sumber tegangan bolak balik, maka tegangan pada ujung-ujung resistor dapat dinyatakan dengan rumus: V = Vm. sin ω t.

Dengan mengabaikan GGL induksi yang timbul pada resistor, besarnya arus listrik yang mengalir melalui resistor dapat ditentukan dengan hukum ohm persamaan: I = V/R I = Vm sin ωt/r Dengan mengganti besaran Vm/R = im (arus maksimum), maka persamaan dapat dituliskan: I = im. sin ωt.

Grafik V dan I untuk rangkaian resistor Dari grafik diatas tampak bahwa V dan I mencapai nilai maksimum, nol dan minimum pada saat yang bersamaan. Pada keadaan demikian, dikatakan bahwa V dan i mempunyai fase yang sama (sefase).

Rangkaian Induktor (L) Beda tegangan bolak-balik pada ujung-ujung rangkaian induktor dinyatakan dengan : V = Vm. sin t.

Arus listrik dapat dituliskan kembali dengan persamaan : I = Im sin ( ωt π/2 ) Grafik hubungan V dan i rangkaian induktor

Rangkaian Capasitor (C) Sebuah kapasitor dengan kapasitansi C dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik V = Vm sin ωt. I = Im cos ωt Grafik V dan i untuk rangkaian capasitor

Impedansi R, L Dan C V = Vm.sin (ωt + Φ), dimana : Vm = tegangan maksimum Φ = beda fasa antara tegangan V dan arus I

Besaran impedansi rangkaian RLC, dilambangkan dengan Z, dengan persamaan : Z = R2 + ( X L + X C ) dalam sisten SI, satuan untuk Z adalah ohm (Ω). besar sudut (Φ) dapat ditentukan pula dengan menggunakan persamaan : tg Φ = ( X L + X C ) / R

Resonansi Seri Rangkaian seri RLC dalam keadaan demikian terjadi resonansi. Besarnya frekuensi resonansi dapat ditentukan dengan : ω = 1/ LC karena ω = 2πf, maka besarnya frekuensi resonansi dapat diketahui dengan persamaan : F = (1/(2π) ) ( 1/ LC )

Besaran cos Φ ini disebut dengan faktor kerja (power faktor), dan untuk rangkaian seri RLC berlaku : cos Φ = R / Z Untuk tahanan murni harga cos Φ = 1, sedangkan untuk induktor murni berlaku cos Φ = 0. seperti halnya rangkaian arus searah, daya yang hilang pada arus bolak-balik dapat juga dinyatakan dedngan persamaan : Prata-rata = i efektif. R atau Prata-rata = (V efektif/z).cos Φ

ELEKTROMAGNETIK Yang dimaksud dengan elektromagnetik adalah magnet yang timbul pada suatu penghantar lurus atau kumparan pada waktu dialiri arus listrik. Berdasarkan teori elektron mengatakan bahwa elektron di dalam kawat penghantar bergerak dari kutub negatif ( ) ke kutub positif (+), tetapi pengertian arus listrik menurut perjanjian (kesepakatan atau konvensi) yaitu arus listrik mengalir dari kutub positif (+) menuju ke kutub negatif ( ). Hal ini penting untuk diketahui karena setiap perkataan arus berarti arus menurut perjanjian yang mengalir dari positif ke negatif

Percobaan membuktikan adanya medan elektromagnet

Garis Gaya Magnet dan Fluks Magnet Garis gaya magnet batang Garis gaya magnet tapal kuda

Medan Magnet dari Penghantar Lurus Dengan menggunakan kompas kecil

Dengan menggunakan kaidah tangan kanan

Arah arus dalam tanda (+) menjauhi kita dan (-) menuju kita

Medan Magnet dari Elemen Arus Arah arus pada penghantar tak lurus : (1) medan elektromagnet suatu rangkaian, (2)medan elektromagnet pada penghantar melingkar, (3) medan elektromagnet pada kumparan

Menentukan kutub magnet dari kumparan