PROGRAM PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN PERALATAN MEDIK TAHUN 2016 A. PENDAHULUAN Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat berhubungan erat

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Direktur Jendaral Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

PROGRAM PENGELOLAAN PERALATAN RADIOLOGI

PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN UJI PROFISIENSI PENYELENGGARA KALIBRASI INTERNAL ALAT KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

2016, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian

PROGRAM KERJA INSTALASI LABORATORIUM TAHUN 2015 RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS JL. DANAU SUNTER UTARA, SUNTER PARADISE I, JAKARTA

M.A.R.O.N PELAYANAN RADIODIAGNOSTIK, IMAGING DAN RADIOLOGI INTERVENSIONAL RUJUKAN. (Media Ajar Radiografer ONline)

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS TAROGONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI ALFAKES (Asosiasi Perusahaan Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Fasilitas Kesehatan Indonesia)

PEMBERLAKUAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN ALAT MEDIS RUMAH SAKIT KARYA MEDIKA I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

2015, No Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 N

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Sistem Aset Manajemen Rumah Sakit

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

No Urut No E.P

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Radiodiagnostik merupakan tindakan medis yang memanfaatkan radiasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Operating manual adalah buku yang berisi petunjuk mengenai pengoperasian alat sesuai dengan prosedur yang benar.

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 437 K/30/MEM/2003 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

A. KRITERIA AUDIT SMK3

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran

PEDOMAN PENGUJIAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN

LAPORAN ANALISA, MONITORING, EVALUASI, DAN TINDAK LANJUT 34 INDIKATOR MUTU PRIORITAS

2015, No Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika sehingga perlu dilakukan penyesuaian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud p

PROGRAM PEMELIHARAAN UTILITAS RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN dan Anak Yang Unggul, Mudah dan Nyaman, sehingga hal

PETUNJUK TEKNIS ADMINISTRASI KLAIM DAN VERIFIKASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT 2008 PADA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

I. PENDAHULUAN. Banyaknya minat untuk menjadi seorang dokter berpengaruh di dunia pendidikan.

Evaluasi dan Rekomendasi Kebijakan Hasil Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. dua jenis pelayanan kepada masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan

Luwiharsih Komisi Akreditasi RS

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

PANDUAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan perorangan meliputi pelayanan, promotif, preventif, kuratif, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. upaya dan keselamatan kerja (K3) dalam pemakaian alat medis, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

PREVENTIVE MAINTENANCE

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini masyarakat sudah mengenal audit. Masyarakat mengenal kata

KERANGKA ACUAN PERBAIKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017

BAB I. B. TUJUAN Tujuan umum Terpeliharanya sarana,prasarana dan peralatan Rumah Sakit layak pakai dan aman bagi pasien maupun petugas.

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Upaya

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

Perbedaan jenis pelayanan pada:

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

JUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan

BUPATI LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI DIREKTUR WADIR YANMED. Ka.Instalasi. Radiologi. Kaur Instalasi. Radiologi. Penanggungjawa b / Petugas PPR

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1190/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan para tenaga kerjanya (Siswanto, 2001). penting. Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

BAB I PENDAHULUAN. berkarya secara penuh untuk membuahkan hasil yang optimal. Kehadiran

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

TUJUAN? Mengidentifikasi kekuatan & area yang menjadi perhatian dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi Menentukan tindakan yang diperlukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PROGRAM KERJA LABORATORIUM KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN MULYA PONOROGO

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Transkripsi:

PROGRAM PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN PERALATAN MEDIK TAHUN 2016 A. PENDAHULUAN Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat berhubungan erat terhadap ketersedian dan kesiapan peralatan medik di rumah sakit. Peralatan medik yang memiliki mutu yang baik akan membantu terciptanya sistem pelayanan di rumah sakit yang dapat menjamin keakuratan keluaran baik untuk diagnostic, teraphy serta keamanan dan kenyamanan staf, pasien dan keluarganya. Peralatan medik yang baik juga dapat menjamin kesinambungan operasional rumah sakit dari akibat kegagalan atau kerusakan peralatan medik. Untuk mencapai kondisi yang demikian, Peralatan medik yang ada harus dikelola dengan baik, efektif dan efisien. Pengelolaan peralatan medik tersebut dimulai sejak perencanaan, pengadaan, operasional termasuk didalamnya pemeliharaan dan kalibrasi, untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan medik sesuai standard. B. LATAR BELAKANG Berdasarkan undang-undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit pasal 16, bahwa persyaratan peralatan medik meliputi peralatan medis dan non medis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai. PERMENKES 363/MENKES/PER/IV/1998) tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan pada pelayanan kesehatan, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIRNOMOR 9 TAHUN 2011 tentang Uji kesesuaian pesawat sinar X radiodiagnostik dan Intervensional, Dengan demikian peralatan medis harus dikelola dengan baik mulai dari perencanaan, pengadaan, uji fungsi dan uji coba serta pemeliharaan dan kalibrasi untuk mempertahankan unjuk kerja peralatan medis sesuai standard pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai Peralatan medis adalah peralatan yang digunakan langsung untuk penyembuhan pasien baik untuk therapi, pembedahan maupun diagnostik yang terdiri dari : 1. Peralatan Radiologi 2. Instrumen Medik 3. Peralatan Elektromedik 4. Peralatan Laboratorium 5. Peralatan Optik dan Mekanigalus 6. Peralatan Penunjang Operasi

7. Peralatan Penunjang Perawatan C. TUJUAN Ada dua tujuan yang ingin dicapai dari program ini, yakni tujuan umum dan tujuan khusus. 1) Tujuan umum a. Terselenggaranya program pemeliharaan terhadap peralatan medis yang telah ada di rumah sakit. b. Terselenggarannya program penarikan kembali peralatan medis yang telah mencapai umur teknis dan umur ekonomisnya. 2) Tujuan Khusus a. Memastikan peralatan medis dapat berfungsi/ berjalan dengan baik b. Memastikan peralatan medis hasil keluarannya baik/sesuai standar c. Memastikan bahwa peralatan,medis memenuhi kaidah keamanan dan keselamatan baik keselamatan pasien, operator,dan lingkungan. D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Program pemeliharaan peralatan medis disusun setiap tahun yang mencakup aktifitas pemeliharaan: 1. Pemantauan / Inspeksi Merupakan Kegiatan terprogram untuk melihat, merasakan, mendengarkan tanpa atau dengan alat ukur terhadap unjuk kerja utilitas dan menulis dalam checklist lembar kerja. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui terjadinya penyimpangan atau mengidentifikasi tanda-tanda akan terjadinya kerusakan. Dengan kegiatan pemantauan akan dapat diketahui komponen-komponen apa saja yang sudah mengalami gangguan (deterioration) sehingga dapat direncanakan perbaikan sebelum rusak. Inpeksi di lakukan setiap 3 bulan oleh teknisi elektromedik. Jadwal pemantauan/inpeksi terlampir 2. Pemeliharaan preventif Kegiatan Preventif Maintenance (PM) adalah kegiatan perawatan terprogram yang dilakukan terhadap peralatan medis, seperti pembersihan, pelumasan, readjusment, penyetelan, pengukuran dan penggantian-penggantian komponen minor dan komponen yang memiliki umur pemakaian, dengan tujuan untuk menghindarkan system utilitas tidak dapat beroperasi dan meningkatkan umur peralatan medis. Pemeliharaan preventif dilakukan setiap 3 bulan atau tergantung rekomendasi dari pabrik pembuat alat. Pemeliharaan preventif dilakukan oleh

teknisi elektromedik rumah sakit atau teknisi agen tunggal di Indonesia (kontrak service). Jadwal pemeliharaan preventif terlampir 3. Uji fungsi dan Uji coba peralatan medis Setiap peralatan baru harus dilakukan uji fungsi dan uji coba bersama-sama antara teknisi agen tunggal, user/pemakai alat dan teknisi elektromedik rumah sakit 4. Training/pelatihan Setiap pembelian peralatan medic baru harus dilakukan training/pelatihan baik untuk user/pemakai maupun teknisi. 5. Pemeliharaan kuratif Merupakan kegiatan perbaikan atau pemulihan peralatan medis yang mengalami kerusakan atau penurunan unjuk kerja, berupa perbaikan dan atau penggantian komponen-komponen yang mengalami kerusakan, penyetelan dan pengukuran. Pemeliharaan kuratif dilakukan oleh teknisi elektromedik rumah sakit dan teknisi agen tunggal bila teknisi rumah sakit tidak mampu dan kontrak service dengan agen tunggal untuk peralatan medis tertentu. 6. Kalibrasi/Pengujian. Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan atau internasional, bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan medis dalam kondisi siap pakai, akurat dan aman. Tindakan kalibrasi minimal dilakukan 1 tahun sekali oleh lembaga yang berwenang. Pengujian dan kalibrasi peralatan medis dilakukan Badan Pengawas Fasilitas kesehatan atau institusi lain yang sudah memiliki ijin. Pengujian dan kalibrasi dapat dilakukan oleh teknisi elektromedik Rumah sakit dengan persyartan Alat ukur yang di gunakan tertelusur, Teknisi memiliki sertifikat pelatihan kalibrasi, serta memiliki metode atau standar prosedur operasi kalibrasi.jadwal Kalibrasi terlampir. 7. Penggantian sistem utama Merupakan kegiatan perencanaan penggantian peralatan medis yang telah mencapai umur teknis maupun umur ekonomis.. 8. Perbaikan peralatan medis utama dan penggantian atau pengembangan terhadap peralatan medis yang telah ada, disusun tersendiri dalam lampiran program ini. Rincian pengembangan atau penggantian peralatan medic terlampir.

E.PENTAHAPAN KEGIATAN Program pemeliharaan peralatan medis dilakukan malai dari : 1. Inventarisasi peralatan medis, termasuk bila ada penambahan alat baru dan pengurangan akibat penggantian alat, 2. Membuat SPO masing-masing alat medis 3. Membuat rencana kerja tahunan pemelihraan alat medis 4. Schedule/jadwal Inpeksi dan pemeliharaan Preventif 5. Schedule kalibrasi peralatan medis 6. Program kontrak service dengan Supplier untuk alat medis yang utilitasnya tinggi tidak ada alat pengganti serta lembaga yang berwenang belum mampu melakukan kalibrasi. 7. Membuat logbook/kartu catatan pemeliharaan masing-masing alat medis F.SASARAN a. Sasaran dari program adalah semua peralatan medis yang telah ada, dapat dipelihara dan dipastikan dapat bekerja dengan baik dan aman b. Tercapainya target umur teknis dan ekonomis peralatan medis. H.SKEDUL PELAKSAAN KEGIATAN Skedule pelaksanaan kegiatan dituangkan dalam lampiran program ini, disesuaikan dengan prioritas kebutuhan masing masing peralatan medis. I. EVALUASI a. Evaluasi dari program pemeliharaan peralatan medis, dilaksanakan secara periodik 6 (enam) bulanan. b. Evaluasi meliputi volume kegiatan, pencapaian target dan perbaikan program pemeliharaan atas dasar hasil evaluasi. J. PENCATATAN DAN PELAPORAN a. Setiap melakukan aktifitas Pemantauan terhadap masing masing peralatan medis dicatat dalam form laporan kerja inpeksi kualitatif dan kuantitaif b. Setiap melakukan aktifitas Pemeliharaan preventif terhadap masing masing peralatan medic dicatat dalam form laporan kerja inpeksi kualitatif dan kuantitaif. c. Setiap hasil aktifitas pengujian atau kalibrasi terhadap masing masing peralatan medis di rekapitulasi sebagai bahan evaluasi dan sertifikat kalibrasi harus di dokumentasikan dengan baik di Instalasi Pemeliharaan Rumah Sakit. d. Setiap kegiatan inpeksi, pemeliharaan preventif dan kalibrasi setiap alat harus diberi label.

e. Kegiatan a s/d d tersebut direkap setiap bulan, dan dibuat pelaporan setiap 6 bulan untuk di laporkan kepada direktur Umum dan Operasional Kepala Instalasi pemeliharaan Sarana