MAKALAH SEJARAH INDONESIA PARTAI KOMUNIS INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KOMUNISME DI INDONESIA. II.1. Awal Masuknya Komunisme Ke Indonesia Dan Pergerakannya

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PKI DI PANDEGLANG

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

Aliarcham, Obor Yang Tak Pernah Padam

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

GERAKAN VSTP SEMARANG ( )

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KISI-KISI SEJARAH KELAS XI IPS

MAKALAH IDEOLOGI KOMUNISME Pendidikan Pancasila Adi Bayu Mahadian M. I. Kom.

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

BAB V KESIMPULAN. Olahraga bulutangkis..., Hary Setyawan, FIB UI, Universitas Indonesia. Universitas Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

BAB II PEMBAHASAN. sosialistis yang berazazkan Marxisme. PKI ingin menjadikan Indonesia sebagai

SAREKAT ISLAM DAN GERAKAN KIRI DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia

AKSI PARTAI KOMUNIS INDONESIA

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

BAB I PENDAHULUAN. Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam

PENGARUH SOSIALISME TERHADAP PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MASA PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA

PENGARUH LIMA ALIRAN TERHADAP KEPEMIMPINAN DI INDONESIA. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

Gerwani dan Tragedi 1965

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat dikatakan identik dengan asal usul dan pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini)

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

Tradisi Marxisme di Nusantara Oleh: Harsa Permata*

BAB I PENDAHULUAN. C. Rumusan Masalah o Sejarah bahasa Indonesia o Kedudukan bahasa Indonesia o Fungsi bahasa Indonesia

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II PERKEMBANGAN AWAL KERETA API DAN DINAMISASI SERIKAT PEKERJA DI JAWA

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan Nasional merupakan salah satu bagian dari perjalanan sejarah

Negara Jangan Cuci Tangan

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Tan Malaka Dan Islam

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu

BAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh

Nasionalisme Liberalisme Sosialisme Demokrasi Pan-Islamisme

PEDOMAN PRAKTIKUM.

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini

SOAL PERGERAKAN NASIONAL IPS KELAS X

MUSSO SEPAK TERJANG DAN GERAKANNYA DALAM PARTAI KOMUNIS INDONESIA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB II BIOGRAFI TAN MALAKA

Tentang Islam Yang Direstui Oleh Negara di Indonesia

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

Transkripsi:

MAKALAH SEJARAH INDONESIA PARTAI KOMUNIS INDONESIA NAMA KELOMPOK : 1. SITI PUJI ASTUTI 2. SOFIATUN 3. TANTRI LESTARI 4. WIDIA ASTUTI KELAS : XI MIA 5 SMA NEGERI 1 KEDUNGREJA 2017/2018 i

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Partai Komunis Indonesia (PKI). Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Kedungreja, November 2017 Penyusun ii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... ` 1 B. Rumusan Masalah... 1 BAB II PEMBAHASAN... 2 A. Sejarah Lahirnya PKI... ` 2 B. Perkembangan Partai Komunis Indonesia... 4 C. Bergabung Dengan Komintern... 6 D. Kemunduran PKI... 7 BAB IV PENUTUP... 9 A. Kesimpulan... 11 B. Saran... 12 DAFTAR PUSTAKA... 13 iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Awal mula PKI adalah ISDV, organisasi yang didirikan oleh Hank Sneevliet dan aktivis komunis Belanda lainya. Anggota ISDV awalnya hanya dari orang Belanda saja, namun aktivitas Sneevliet berhasil melebarkan pengaruh dan keanggotaan isdv ke kalangan pribumi. Sneevliet merekrut para pekerja di Hindia Belanda, terutama pekerja kereta api. Kondisi pekerja saat itu sangat buruk dan banyak yang tertarik dengan idologi komunisme. Pada tahun 1920, ISDV berganti namanya menjadi PKH (Perserikatan Komunis di Hindia). Pada masa ini mereka semakin bertambah anggotanya karena rekrutmen dengan memanfaatkan aktivitas di dalam organisasi Sarekat Islam, yang saat itu merupakan organisasi massa terbesar di Hindia Belanda. Pada tahun 1921, Sarekan Islam di bawah arahan Agus Salim menyadari rekrutmen komunis ini, dan mengusir anggota Sarekat Silam yang berlairan komunis. Para anggota yang dikeluarkan ini kemudian membentuk Sarekat Rakyat. Pada tahun 1924, nama organisasi diganti menjadi Partai Komunis Indonesia dan Sarekat Rakyat menjadi organisasi pendukung PKI. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah lahirnya PKI 2. Bagaimana perkembangan Partai Komunis Indonesia 3. Jelaskan bagaimana Kemunduran PKI 1

BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Lahirnya PKI Awal masuknya ideologi komunisme ke Indonesia tidak pernah terlepas dari peranan seorang warga negara Belanda yang bernama Hendricus Josephus Franciscus Maria Sneevliet. Pada awal masuknya ke Indonesia Sneevliet bekerja disalah satu harian di Surabaya yang bernama Soerabajasche Handelsbad sebagai staff redaksi di harian tersebut. Namun tidak lama berada di Surabaya, Sneevliet memutuskan untuk pindah ke Semarang dan bekerja sebagai sekertaris di salah satu maskapai dagang di kota tersebut. Pada saat itu kota Semarang merupakan pusat organisasi buruh kereta api Vereenigde van Spoor en Tramweg Personnel (VSTP) (M.C. Ricklefs, 2005 : 260). Sneevliet sadar betul bahwa keterkaitannya dengan VSTP merupakan sebuah peluang besar untuk menumbuh kembangkan ideologi komunisme di Indonesia. Pada bulan Juli 1914 bersama personil-personil yang tergabung dalam VSTP seperti P. Bersgma, J.A. Brandstedder, W.H. Dekker (pada saat itu menjabat sebagai sekertaris VSTP) mempelopori berdirinya organisasi politik yang bersifat radikal, Indische Sosial Democratische Vereeniging (ISDV) atau Serikat Sosial Demokrat India. ISDV kemudian menerbitkan surat kabar Het Vrije Woord (suara kebebasan) sebagai media propaganda untuk menyebarkan ajaran ajaran komunisme yang menjadi ideologi dari organisasi tersebut. Oleh karena anggota ISDV terbatas dikalangan orang orang Belanda, maka organisasi ini belum dapat menjamah dan mempengaruhi organisasi pergerakan nasional seperti Boedi Oetomo dan Sarekat Islam (SI) (Poesponegoro, 2008 : 357). Gebrakan yang dilakukan Sneevliet pun diperkuat dengan di terbitkannya koran Soldaten en Mattrozekrant (koran serdadu dan kelasi) dalam lingkungan militer. Isi koran ini selalu diwarnai dengan ide-ide komunisme yang mengedepankan ide-ide perjuangan kelas. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Sneevliet ternyata tercium oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudian pada bulan Desember 1918 Pemerintah Hindia Belanda mengambil tindakan untuk 2

mengusir Sneevliet dari Hindia Belanda karena kegiatan yang dilakukannya dianggap mulai mengancam. Pada bulan Desember 1919 rekan Sneevliet, Brandstedder juga mengalami hal yang sama diusir oleh pemerintah Hindia Belanda. Sekalipun Sneevliet dan Brandstedder telah meninggalkan Hindia Belanda (Indonesia) namun usaha yang mereka lakukan selama ini telah menemukan hasillnya. ISDV akhirnya berhasil menyebarkan ajaran-ajaran komunisme di Semarang dan mempengaruhi pimpinan SI Semarang yang pada saat itu dipimpin oleh Semaun dan Darsono. Ada beberapa hal yang menyebabkan berhasilnya ISDV melakukan infiltrasi kedalam tubuh Serikat Islam : 1. Central Serikat Islam (CSI) sebagai badan koordinasi pusat masih sangat lemah kekuasaanya. Tiap-tiap cabang SI bertindak sendiri-sendiri secara bebas. Para pemimpin lokal yang kuat mempunyai pengaruh yang menentukan di dalam SI cabang. 2. Kondisi kepartaian pada masa itu memungkinkan orang untuk sekaligus menjadi anggota lebih dari satu partai. Hhal ini disebabkan pada mulanya organisasi-organisasi itu didirikan bukan sebagai suatu partai politik melainkan sebagai suatiu organisasi guna mendukung berbagai kepentingan sosial budaya dan ekonomi. Dikalanngan kaum terpelajar menjadi kebiasaan bagi setiap orang untuk memasuki berbagai macam organisasi yang di anggapnya dapat membantu kepentingannya. (Poesponegoro, 2008 : 357) Setelah mendapatkan dukungan penuh dari SI Semarang, ISDV menjadi semakin kuat dan ajaran komunisme semakin dikenal oleh masyarakat. Pada tanggal 23 Mei 1920, tepatnya di gedung SI Semarang, ISDV sepakat mengganti namanya menjadi Perserikatan Komunis di Indie (PKI). Perubahan nama ini diperuntukan supaya organisasi ini lebih tegas dalam mengedepankan nama komunisme sebagai ideologi dari organisasi mereka selama ini. Semaun dipilih sebagai ketua dan Darsono sebagai wakilnya. Beberapa tokoh ISDV yang orang belanda diangkat sebagai pendamping antara lain Bergsma sebagai sekertaris, Dekker sebagai bendahara dan A. Barrs sebagai salah satu anggotanya. Sekalipun Semaun dan Darsono telah menjadi pimpinan PKI, namun mereka tetap menjadi pimpinan SI Semarang. Hal ini disebabkan karena pada saat itu 3

CSI (Central Sarekat Islam) masih memperbolehkan anggotanya untuk menjadi anggota dari organisasi lain. B. Perkembangan Partai Komunis Indonesia Setelah berdiri pada tanggal 23 Mei 1920, PKI semakin berkembang pesat. Diperbolehkannya keanggotaan ganda pada tubuh SI dilihat sebagai kesempaatan besar bagi PKI untuk menyusup ke organisasi tersebut yang kemudian bertujuan umtuk memecahnya. Hal ini dilakukan karena PKI menyadari bahwa pada saat itu SI merupakan sebuah organisasi pergerakan nasional yang besar dan kuat. Sehingga timbul keinginan diantara pimpian PKI untuk menguasainya. Gebrakan-gebrakan yang dilakukan PKI dalam tubuh SI terang saja membuat pimpinan CSI menjadi berang. CSI melihat bahwa tindakan tindakan yan dilakukan oleh PKI telah mengarah kepada sebuah ancaman keutuhan didalam tubuh SI sendiri. CSI kemudian menyadari bahwa yang menjadi penyebab pengaruh PKI begitu kuat dalam tubuh SI adalah karena SI memperbolehkan sistem keanggotaan rangkap, sehingga menjadi sangat mudah untuk disusupi oleh orang-orang yang bersal dari organisasi lain. Pada bulan Oktober 1921 dilaksanakan kongres SI yang ke VI di Surabaya. Pada saat itu terjadi suasana panas mewarnai jalannya kongres karena adanya perdebatan yang terjadi diantara fraksi komunis yang diwakili oleh Darsono dan Tan Malaka dengan pimpinan SI pada saat itu Haji Agus Salim. Pada kongres tersebut kemudian diputuskan bahwa dilarangnya keanggotaan rangkap. Artinya anggota SI tidak lagi boleh menjadi anggota dari organisasi lain, jadi bagi anggota yang selama ini merangkap sebagai anggota dari organisasi lain harus memilih antara SI atau organisasi lainnya tersebut. Keputusan ini sontak mendapat perlawanan dari faksi komunis karena hal tersebut akan sangat merugikan bagi mereka. Sadar bahwa keluar dai SI merupakan sesuatu yang akan sangat merugikan bagi kekuatan PKI, maka Semaun selaku ketua PKI dan SI Semarang pada saat itu menolak keputusan kongres dan justru menghimpun kekuatan didalam tubuh SI. Semaun kemudian melakukan propaganda dalam tubuh SI dan mengatakan bahwa apa yang telah diputuskan dalam kongres merupakan sebuah sesuatu 4

yang keliru dan oleh sebab itu harus di tinjau kembali keputusannya. Namun, pimpinan SI pada sat itu tetap bersikeras pada apa yang telah diputuskan dalam kongres. Dengan keputusan tersebut maka anggota-anggota SI yang tidak mau keluar dari PKI dikeluarkan dari tubuh SI. Sekalipun keputusan ini akan mengurangi jumlah anggota, namun pimpinan SI tetap menganggap bahwa keputusan ini merupakan hal terbaik yang harus dilakukan. Semaun dan para anggota SI yang juga merupakan PKI tidak tinggal diam dengan keputusan ini. Mereka tetap tidak mau menerima hasil kongres dan tidak keluar dari SI. Mereka kemudian membentuk SI tandingan yang di sebut sebagai SI Merah, sedangkan SI yang menerima hasil kongres tersebut dinamakan sebagai SI Putih. SI tandingan ini tidak hanya terjadi ditingkat pusat, melainkan juga samapi ke cabang di daerah-daerah. Pada kongres PKI II di Bandung Maret 1923 dirumuskan secara jelas bahwa mereka menentang secara terang-terangan SI sebagai kekuatan politik, dan mengubah SI merah menjadi Sarekat Rakyat (SR) sebagai organisasi yang berada dibawah PKI. Pemerintah Hindia Belanda melihat bahwa kekuatan komunis sudah mulai berkembang dan semakin menyebabkan ancaman karena aksi yang dilakukan anggotanya. Kemudian pemerintah Hindia Belanda mengusir tokoh-tokoh komunis seperti Muso, Alimin, Darsono dan Semaun. Tokoh-tokoh ini menyebar ke Asia hingga Eropa. Namun tidak lama kemudian pada akhir tahun 1923 tokoh-tokoh komunis tersebut kembali ke Hindia Belanda. Ternyata kepergian mereka meninggalkan Hindia Belanda telah mengakibatkannya kelemahan dalam kepemimpinan Perserikatan Komunis di Hindia Belanda. Untuk kembali membangkitkan kekuatan komunis tersebut, Semaun dan Darsono mencoba untuk menghimpun kembali kekuatan dengan melakukan kongres pada Juni 1924 di Jakarta. Pada saat itulah nama Partai Komunis Indonesia (PKI) resmi di gunakan. Kongres tersebut juga memutuskan untuk memindahkan markas besar PKI dari Semarang ke Batavia (sekarang Jakarta) dan memilih pimpinan baru yaitu Alimin, Musso, Aliarcham, Sardjono dan Winanta. Dalam kongres tersebut juga diputuskan untuk membentuk cabang cabang di Padang, Semarang, dan Surabaya. 5

Komunisme ternyata telah berhasil memecah bela SI kedalam dua bagian. Bagian pertama adalah mereka yang mempunyai pandangan komunis dalam tubuh SI dan bagian yang kedua adalah mereka yang menentang ajaran komunisme dalam tubuh SI. Sekalipun akibat ulah dari komunisme SI mengalami penurunan dalam jumlah anggotanya, tapi bagi pimpinan SI hal ini harus dilakukan untuk menyelamatkan SI itu sendiri. Atas peristiwa tersebut SI dan PKI pun menjadi dua kekuaan politik yang berdiri sendiri dan saling melakukan persaingan dalam mendapatkan simpati/dukungan dari rakyat. C. Bergabung Dengan Komintern Konvensi pertama PKI di gelar di basecamp Sarekat Islam, di Semarang, Jawa Tengah, pada pertengahan Desember 1920. Ribuan anggota dan simpatisan hadir disana, dan rapat berlangsung tertutup dan underground, karena walaupun partai ini sudah memiliki basis massa yang banyak, tapi keberadaan mereka masih illegal dimata pemerintah saat itu. Agenda utama Konvensi ini adalah memutuskan satu soal penting tentang bergabung tidaknya PKI dengan Komunis Internasional (Komintern). Dari kesepakatan rapat itu, akhirnya mereka memutuskan untuk berafiliasi dengan Komintern yang berpusat di Moscow (Uni Soviet), yang di kepalai oleh Josep Vissarionovich Stalin. Sehingga, kebijakan partai mau tak mau harus segaris dengan apa yang dirumuskan di Moskow (Komintern), dan wakil pertama Indonesia di rapat - rapat Komite Eksekutif Komunis Internasional di Moscow adalah Sneevliet (yang sebelumnya dibuang Belanda), setelah itu ada Semaoen dan Darsono yang selanjutnya mereka menjadi agen - agen kunci Komintern. Saat kongres PKI 24-25 Desember 1921, Tan Malaka (seorang aktivis PKI yang sebelumnya dikirim belajar ke Netherland dan kembali lagi ke Indonesia tahun 1919) dan diangkat sebagai pimpinan partai cabang Asia Tenggara dan Australia. Selain itu juga berkat di perbolehkannya keanggotaan ganda pada SI menyebabkan banyak anggota SI yang kemudian ikut terjun kedalam ISDV. Hal ini karena sebagian besar anggota SI adalah golongan pedagang dan golongan masyarakat kelas bawah. Selain itu karna syarat keanggotaan dari SI yang sangat 6

mudah yaitu hanya beragama Islam membuat SI ini berkembang sedemikian pesatnya. Dari situlah timbul gagasan baru dari Snivleet dan rekan-rekan untuk menyusupi organisasi ini sekaligus menjaring keanggotaan untuk mendirikan PKI. Dari aksi penyusupan itulah banyak orang-orang yang tidak mengerti apa makna dari sebenarnya PKI kemudian menjadi anggota PKI. Bukan hanya itu saja Komunisme mudah menarik bangsa-bangsa terjajah atau mudah diterima oleh masyarakat karena mereka merasa akan dibebaskan dari belenggu penjajahan. Itulah sebabnya komunisme mendapat sambutan tidak sedikit di Indonesia. Karena sebagian besar penduduk indonesia adalah golongan petani maupun pedagang yang kurang mempunyai pengaruh. D. Kemunduran PKI Karena tindakan PKI yang cukup Radikal akhirnya timbul gerakan anti komunis dan pemerintah kolonial Belanda mulai mengambil tindakan tegas. Ketegasan itu diwujudkan dengan penangkapan dan pengasingan terhadap pimpinan komunis dari Indonesia. Diawali dengan Sneevliet tahun 1919. Tan Malaka tahun 1922 dibuang dan diusir dari Indonesia,sedangkan Semaun 1923. Dengan demikian semua pemimpin PKI seperti Darsono, Ali Archam, Alimin, Musso merasa terancam. Pada Konggres PKI tanggal 11-15 Desember 1924 di kota Gede Yogyakarta, dibahas mengenai rencana gerakan bersama di seluruh Indonesia. Rencana pemberontakan ini pada awalnya tidak memperoleh persetujuan Komintern. Aksi-aksi seperti pemogokan mendapat perhatian serius oleh pemerintah kolonial Belanda bahkan rapat-rapat PKI juga dibubarkan (Shiraishi, 1997:432). Pada 25 Desember 1925, pemimpin-pemimpin utama PKI, Sardjono, Boedisoetjitro, Winanta, Moesso, dan beberapa lainnya mengadakan pertemuan di Prambanan, mereka memutuskan untuk membuat rencana pemberontakan yang konkret dan menyerukan semua anggota partai untuk menciptakan suatu struktur partai bawah tanah. PKI memimpin sebuah pemberontakan yang nantinya akan menentukan nasib, bukan hanya PKI, tetapi juga pergerakan pada umumnya (Shiraisi, 1997:436). 7

Selama tahun 1925, unsur-unsur yang lebih mengekstrim dalam Partai Komunis di bawah pengawasan Dahlan dan Soekra, dua pemimpin yang menolak patuh kepada kepemimpinan yang tetap. Mereka terus menghasut dicetuskannya revolusi dan memakai metode-metode teoritis. Dalam usahausahanya, mereka didukung oleh dua pemimpin penting yang sudah mapan, Alimin dan Musso. Kelompok ini berhasil menguasai suatu rapat komisi pelaksanaan partai tersebut dan para pemimpin persatuan-persatuan dagang pokok di bawah pengawasan komunis, yang diselenggarakan di Candi Prambanan (antara Yogyakarta dan Surakarta). Pada pertengahan bulan Oktober 1925. Sebagai hasilnya, revolusi ditetapkan akan diadakan segera (George McTurnan Kahin, 1995:103). Januari 1926 Musso, Boedisoetjitro, dan Soegono rencananya akan ditangkap oleh Gubernur Jendral van Limburg Stirum tetapi mereka telah pergi ke Singapura. Kekacauan hari demi hari semakin memuncak dan hampir semua pimpinan PKI berada di luar Indonesia, seperti di Singapura ada Alimin, Musso, Boedisoetjitro, Soegono, Subakat, Sanusi, dan Winata. Sedangkan Tan Malaka di Manila dan Darsono di Uni Soviet. Akhirnya PKI melakukan gerakan dengan gaya lokal dan aksi lokal (local action) yang di antaranya tidak banyak berkaitan dengan komunisme teoritis. Di Banten partai ini menjadi Islam yang berlebih-lebihan. PKI berkembang pesat di Sumatra dan Jawa tanpa koordinasi yang kuat, ketika partai ini semakin bertambah menarik bagi unsur-unsur masyarakat pedesaan yang menyukai kekacauan, (Ricklefs, 2005:271). Alimin kemudian ke Manila untuk menemui Tan Malaka, selaku wakil Komintern untuk wilayah Asia Tenggara dan Australia. Dengan harapan rencana itu akan mendapat dukungannya, ternyata di luar dugaan Tan Malaka menolak keputusan Parambanan dengan alasan: a. Situasi revolusioner belum ada b. PKI belum cukup berdisiplin c. Seluruh rakyat belum berada di bawah PKI d. Tuntutan/sumbangan konkret belum dipikirkan e. Imperialisme internasional bersekutu melawan komunisme. 8

Reaksi Tan Malaka membuat perpecahan dalam organisasi PKI, tetapi Alimin dan Musso tidak gentar. Kemudian Alimin dan Musso pergi ke Moskow untuk membahas tentang keputusan Prambanan 16 Maret 1926. Alih-alih mendapat dukungan sebaliknya mereka harus diindoktrinasi lagi. Alimin dan Musso tiba di Malaya melalui Kanton pada pertengahan bulan Desember 1926, setelah aksi terjadi. Pada tanggal 18 Desember 1926 mereka ditahan orang Inggris di Johor dan tidak kembali ke Indonesia lagi (Soe Hok Gie. 2005. hlm.10-11). Bagai ayam kehilangan induknya, PKI tanpa pemimpin yang militan. Kegiatannya kacau, ditambah lagi para anggota bingung ikut Tan Malaka atau Alimin-Musso. Tidak adanya koordinasi para pemimpin ekstrimis, sebut saja Sardjono dan kawankawan merasa berhasil menguasai dan coba mempertahankan pengaruh mereka. Bahkan Suparjo yang kembali ke Indonesia untuk memberitahukan hasil diskusinya dengan Tan Malaka dan Subakat tidak dihiraukan. Walaupun rencana pemberontakan ditunda tetapi akhirnya meletus juga pada malam hari tanggal 12 November 1926 di Jawa Barat (Banten, Priangan) dan menyusul 1 Januari 1927 di Sumatra Barat. Pemberontakan di Batavia dapat ditumpas dalam waktu satu hari. Di Banten dan Priangan penumpasan selesai pada bulan Desember. Sedangkan di Sumatra dapat ditumpas selama tiga hari dan mendapat perlawanan yang relatif kuat. Menurut Ricklefs di Jawa seorang Eropa tewas begitu pula di Sumatra. Sekitar 13.000 orang ditangkap, beberapa orang ditembak, kira-kira 4.500 orang dijebloskan ke dalam penjara dan 1.038 orang dikirim ke kamp penjara yang terkenal mengerikan di Boven Digul, Irian, yang khusus dibangun pada tahun 1927 untuk mengurung mereka. PKI hancur dan dilarang oleh pemerintah Kolonial Belanda (Ricklefs, 2005: 272). Dari pengantar diatas terdapat beberapa perbandingan mengenai Partai Komunis Indonesia dengan Organisasi-organisasi pergerakan lain PKI merupakan salah satu organisasi yang terbentuk atas prakarsa dari orang-orang luar seperti H.J.M Snivleet dan rekan-rekannya, bukan golongan bumi putera, sehingga segala sesuatunya selalu mendapatkan masukan dari orang-orang luar. Jadi bisa kita tarik kesimpulan bahwa organisasi PKI ini segala 9

akar pemikirannya berasal dari luar. Berbeda dengan organisasi seperti Budi Utomo yang bersifat kedaerahan dan menjunjung segala sesuatu yang berbau kedaerahan terutama daerah Jawa. Tokoh ISDV/PKI terlalu menonjolkan unsur internasional dalam program perjuangan PPKR, Sarekat Islam mengutamakan unsur Islam sebagai landasan untuk mempersatukan bangsa, sedangkan Sarekat Hindia (Insulinde) justru menekankan kepada unsur kenasionalan sebagai unsur yang harus lebih dipentingkan daripada pertimbangan-pertimbangan keagamaan, perjuangan kelas dan kedaerahan dalam usaha untuk membangkitkan aspirasi nasional dan kesadaran sosial. Alur gerakan PKI secara langsung dikendalikan oleh moscow atau dari luar negeri, karena pada waktu itu pusat dari paham komunis itu sendiri adalah Moscow (Rusia) yang kemudian menyebar keseluruh dunia termasuk wilayah daratan Asia terutama Cina, Korea Utara dan Indonesia itu sendiri. Dari beberapa buku yang kami baca banyak sekali yang menyebutkan tentang betapa radikalnya tindakan PKI itu seperti melakukan berbagai macam pemberontakan yang pada akhirnya terjadi pada tahun 1926 yang merupakan tanda kehancuran bagi PKI itu sendiri. Adapun tujuan berdirinya PKI adalah untuk membentuk sebuah negara yang berpaham komunis. Dalam hal ini Indonesia menjadi sasarannya karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah kaum buruh/petani (proletar) sehingga sesuai dengan tujuan PKI yakni tergabung dalam Proletar dunia. Selain itu mereka juga dalam mencari perhatian dengan masyarakat dengan cara membangun konflik di dalam masyarakat maupun tubuh keanggotaan PKI itu sendiri. 10

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Awal masuknya ideologi komunisme ke Indonesia tidak pernah terlepas dari peranan seorang warga negara Belanda yang bernama Hendricus Josephus Franciscus Maria Sneevliet. Pada awal masuknya ke Indonesia Sneevliet bekerja disalah satu harian di Surabaya yang bernama Soerabajasche Handelsbad sebagai staff redaksi di harian tersebut. Namun tidak lama berada di Surabaya, Sneevliet memutuskan untuk pindah ke Semarang dan bekerja sebagai sekertaris di salah satu maskapai dagang di kota tersebut. Pada saat itu kota Semarang merupakan pusat organisasi buruh kereta api Vereenigde van Spoor en Tramweg Personnel (VSTP) (M.C. Ricklefs, 2005 : 260). Setelah berdiri pada tanggal 23 Mei 1920, PKI semakin berkembang pesat. Diperbolehkannya keanggotaan ganda pada tubuh SI dilihat sebagai kesempaatan besar bagi PKI untuk menyusup ke organisasi tersebut yang kemudian bertujuan umtuk memecahnya. Hal ini dilakukan karena PKI menyadari bahwa pada saat itu SI merupakan sebuah organisasi pergerakan nasional yang besar dan kuat. Sehingga timbul keinginan diantara pimpian PKI untuk menguasainya. Karena tindakan PKI yang cukup Radikal akhirnya timbul gerakan anti komunis dan pemerintah kolonial Belanda mulai mengambil tindakan tegas. Ketegasan itu diwujudkan dengan penangkapan dan pengasingan terhadap pimpinan komunis dari Indonesia. Diawali dengan Sneevliet tahun 1919. Tan Malaka tahun 1922 dibuang dan diusir dari Indonesia,sedangkan Semaun 1923. Dengan demikian semua pemimpin PKI seperti Darsono, Ali Archam, Alimin, Musso merasa terancam. Pada Konggres PKI tanggal 11-15 Desember 1924 di kota Gede Yogyakarta, dibahas mengenai rencana gerakan bersama di seluruh Indonesia. Rencana pemberontakan ini pada awalnya tidak memperoleh persetujuan Komintern. Aksi-aksi seperti pemogokan mendapat perhatian serius 11

oleh pemerintah kolonial Belanda bahkan rapat-rapat PKI juga dibubarkan (Shiraishi, 1997:432). B. Saran Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya 12

DAFTAR PUSTAKA George McTurnan Kahin. 1995.Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia: RefleksiPergumulan Lahirnya Republik. UNS Press dan Pustaka Sinar Harapan. M.C. Ricklefs. 2005. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Poesponegoro, Marwati Djoened. 2008. Sejarah Nasional Indonesia V Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Hindia Belanda. cet-2 Edisi Pemuktahiran. Jakarta : Balai Pustaka. Shiraishi, Takashi. 1997. Zaman Bergerak: radikalisme rakyat di Jawa, 1912-1926. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Soe Hok Gie. 2005. Orang-orang Di Persimpangan Kiri Jalan. Yogyakarta. Bentang Pustaka. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28277/4/chapter%20ii.pdf, (diakses pada hari senin,10 maret 2014, pukul 15:00 WIB). http://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/jurnal%20historia%20vitae/vol21no1april 2007/AKSI%20PARTAI%20KOMUNIS%20INDONESIA%201926%20wahyu%20wi rawan.pdf (diakses pada hari Senin, 10 Maret 2014, pukul 15:05 WIB). 13