AKSI PARTAI KOMUNIS INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AKSI PARTAI KOMUNIS INDONESIA"

Transkripsi

1 AKSI PARTAI KOMUNIS INDONESIA (Wahyu Wirawan ) A. Pendahuluan Jika kita mendengar istilah komunisme, langsung kita teringat pada pembantaian 65, yang sadis dan kejam. Stigma ini menjadikan sejarah komunis Indonesia sebagai sisi gelap sejarah Indonesia dan tak layak untuk dipelajari. Pantas masuk keranjang sampah, termasuk sosialisme atau apa saja yang mengingatkan kita pada Karl Marx. Naifnya lagi diharamkan! Kalau bukan pembodohan massal apa lagi namanya yang dilakukan oleh rezim Orde Baru di bawah Soeharto melalui Departeman Pendidikan dan Kebudayaan atau Penerangan. Propaganda anti Komunisme/Marxisme-Leninisme merambah juga di kalangan universitas. Padahal kalau kita pahami pasal 3 Ketetapan MPRS Republik Indonesia No: XXV/MPRS/1966 yang berbunyi khususnya mengenai kegiatan mempelajari secara ilmiah, seperti pada universitas-universitas, faham Komunisme/Marxisme-Leninisme dalam rangka mengamankan Pancasila dapat dilakukan secara terpimpin... 1 Berdasarkan Tap MPR tersebut berarti mempelajari faham komunisme walaupun secara terpimpin itu legal dan tidak melanggar hukum, ironisnya, pergulatan ini terjadi bukan di negara-negara komunis yang represif, tetapi di negara liberal kapitalistik, seperti Amerika Utara, Eropa Barat, Australia, Jepang dan India. 2 Studi tentang Komunisme bukan berarti mengajak orang untuk menganutnya tetapi membuat kita memiliki landasan yang kuat untuk menolaknya. Menolaknya secara cerdas bukan membabi buta. Pembodohan gaya Orde Baru terus berlangsung hingga kini, contoh nyata dilakukannya pelarangan buku teks pelajaran sejarah oleh pemerintah melalui Kejaksaan Agung dengan SK 19/A/JA/03/2007 tertanggal 5 Maret Alasan pelarangan adalah tidak memuat pemberontakan Madiun dan serta tidak mencantumkan kata PKI dalam penulisan G30S. 3 Buku sejarah kelas I jelas tidak memuat pemberontakan 1948 dan peristiwa 65. Karena kelas I itu hanya berisi kerajaan-kerajaan di Nusantara yang terpengaruh Hindu, Buddha dan Islam. Demikian pula untuk kelas II...membahas perlawanan rakyat terhadap kolonialisme...untuk Wahyu Wirawan, S.Pd., adalah Alumnus Pendidikan Sejarah USD dan melanjutkan ke Pascasarjana UGM, Fakultas Ilmu Budaya, Program Studi Sejarah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia No: XXV/MPRS/1966. Ketua Jendral TNI A.H. Nasution, Wakil Ketua Osa Maliki, HM. Sumchan ZE, M.Siregar, Brigjen TNI Mashudi. Ariel Heryanto Komunisme. Jakarta. Kompas Ninin Damayanti Buku Sejarah Dilarang, PHBI dan Komunitas Sejarah. Tempointeraktif.

2 kelas III mulailah dibahas perkembangan sejak kemerdekaan Indonesia. 4 Di kelas III materi tersebut diajarkan. Parahnya lagi Jaksa Agung Muda Intelijen Muchtar Arifin mengingatkan pengedar dapat dikenai sangsi kerena telah melanggar Pasal 3 Penetapan Presiden No. 4 Tahun 1963 tentang pengamanan barang cetakan yang menggangu ketertiban umum. 5 Kontroversi pelarangan buku sejarah belum reda, tepatnya satu minggu setelah diskusi Historiografi Tragedi 65 dan Pelarangan Buku Sejarah, yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Sejarah, Papernas dilarang melakukan rapat di Kaliurang. Karena diduga partai ini berideologi komunis dan menyebarkan paham komunisme di Indonesia. Berdasar kejadian di atas ini mengindikasikan bahwa hantu komunis atau tepatnya hasil indoktrinasi Orde Baru yang mendarah daging masih tersisa. Versi tunggal G30S pemerintah yang coba diruntuhkan masih menemui hambatan yang kuat. Kekaburan dalam sejarah memang harus diakui membawa dampak yang luas dalam berbagai bidang, politik, sosial, dan pendidikan. Untuk itu tulisan yang berjudul Aksi Partai Komunis Indonesia ditulis. Karena penulis melihat pentingnya studi tentang komunisme di sekolah-sekolah mulai tingkat SMU/SMK agar kita dapat mengidentifikasikannya dan menolak dengan sadar dan kritis. Dengan mengenalinya, kita tidak lagi dapat ditipu oleh orang-orang atau gerakan-gerakan komunis. 6 Celakanya, larangan itu seringkali datang dari mereka yang tidak paham apa itu Marxisme karena tidak pernah dididik tentangnya ketika bersekolah. Berbeda dari para pendiri bangsa ini yang bersekolah pada jaman kolonial Belanda. Maka, jangan heran sejarah nasional sering bengkok atau gelap pada bagian kisah tentang para tokoh gerakan nasionalis ini. 7 Padahal dalam melakukan analisis sosial teori Marx sangat penting dan layak dipelajari oleh kaum muda Indonesia dan bukan hanya mereka yang hidup di India, Amerika, dan Australia. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai sisi-sisi sejarah Aksi Partai Komunis Indonesia yang meliputi Pemberontakan 1927, Madiun Affair 1948, dan Gerakan Tiga Puluh September Agar pemahaman tentang gerakan komunisme di Indonesia lengkap. B. Pemberontakan PKI 1927 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet adalah pembawa ideologi komunis dari Belanda ke Indonesia. Sebelum pergi ke Indonesia Sneevliet aktif sebagai anggota SDAP (Sociaal Wahyu Wirawan Historiografi Tragedi 65 dan Pelarangan Buku Sejarah. Makalah diskusi Mahasiswa Pendidikan Sejarah (MADIRAH),USD. Media Indonesia Pemerintah Trauma, Tarik Buku Sejarah. Media Indonesia. G. Moedjanto Komunisme dan Pancasila. Jakarta. Kompas. Ariel Heryanto. op.cit. hlm.1

3 Democractische Arbeiders Partij). Tahun 1909 Sneevliet keluar dan menekuni dunia perdagangan. Pada tahun 1913 H.J.F.M. Sneevliet ( ) tiba di Indonesia. 8 Sneevliet awalnya sebagai seorang penganut mistik katolik dan memulai karirnya di Indonesia sebagai anggota staf redaksi Soerabajaasch Handelsblaad. Kemudian ia hijrah ke Semarang dan bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Semarangsche Handelvereniging. Tanggal 9 Mei 1914 Sneevliet bersama B.J.A. Bransteder, H.W. Dekker, P. Bergsma dan Semaun mendirikan ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereniging). 9 ISDV awalnya mencoba bersekutu dengan Insulinde tetapi tujuannya tidak tercapai dan kerjasama berakhir. ISDV mulai melihat potensi yang dimiliki oleh Sarekat Islam (SI) yang memiliki ratusan ribu pendukung. Kemudian, ISDV menyusup (infiltrasi) ke Sarekat Islam dan berkat dukungan komunisme internasional (Komintern), gerakan komunis ini menjadi Partai Komunis Indonesia. 10 Tepatnya pada bulan Mei 1920 organisasi ini berganti nama menjadi Perserikatan Komunis di Hindia dan pada tahun 1924 berganti nama lagi menjadi Partai Komunis Indonesia. 11 Perubahan nama membuat PKI 12 semakin menguatkan hubungannya dengan Komintern maka dibentuk Front Persatuan dan mulai menentang cita-cita Pan-Islamisme. Dengan demikian PKI sudah menarik garis pertentangan dengan sangat keras terhadap SI. Pihak SI membalas melalui surat kabar dan dalam konggresnya. Untuk mengakhiri infiltrasi yang dilakukan oleh PKI maka dalam Konggres CSI ke 6 di Surabaya Agus Salim dan Abdul Muis mendesak agar disiplin partai ditegakkan dan melarang keanggotaan rangkap. Kemudian muncul nama SI Merah (terpengaruh PKI) dan Si Putih (Islam). Pembersihan itu baru tercapai dalam Konggres CSI ke 7 di Madiun. Sebagai balasan PKI mengadakan konggres di Bandung dan memutuskan bahwa di mana ada SI-Putih di situ pula dididirikan SI-Merah. Pada bulan April 1924 SI-Merah berganti nama menjadi Sarekat Rakyat dan resmi menjadi onder bouw PKI. Kegiatan indoktrinasi diintensifkan. Desember 1924 Sarekat rakyat dilebur ke dalam PKI. Dengan demikian, PKI untuk pertama kalinya mulai memimpin sendiri organisasi massa. 13 Dengan slogan more riches to M.C. Ricklefs. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta. Gajah Mada University Press hlm. 260 Periksa, Wahyu Wirawan Tumbuh dan Berkembangnya Komunisme. HMPS-USD. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jilid 12. Jakarta. PT Cipta Adipustaka hlm.88 M.C. Ricklefs. op.cit. hlm.265 Pengurus baru terdiri dari, Ketua Semaun, Wakil Darsono, Sekretaris Bergsma, Bendahara Dekker, Anggota Baars dan Sugono. George McTurnan Kahin. Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia: Refleksi Pergumulan Lahirnya Republik. UNS Press dan Pustaka Sinar Harapan Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jilid 9. Jakarta. PT Cipta Adipustaka hlm.206

4 the rich, no taxes to the poor, more mosque to the picas, more jobs to the semi literates. 14 Situasi politik semakin memanas, selain meningkatkan permusuhan, juga persaingan untuk memperebutkan massa pendukung terjadi di desa-desa. Tidak jarang teror ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Akibatnya timbul gerakan anti komunis dan pemerintah kolonial Belanda mulai mengambil tindakan tegas. Ketegasan itu diwujudkan dengan penangkapan dan pengasingan terhadap pimpinan komunis dari Indonesia. Diawali dengan Sneevliet tahun Tan Malaka tahun 1922 dibuang dan diusir dari Indonesia. Sedangkan Semaun 1923, dengan demikian semua pemimpin PKI seperti Darsono, Ali Archam, Alimin, Musso merasa terancam. Pada Konggres PKI tanggal di kota Gede Yogyakarta, dibahas mengenai rencana gerakan bersama di seluruh Indonesia. 15 Rencana pemberontakan ini pada awalnya tidak memperoleh persetujuan Komintern. Aksi-aksi seperti pemogokan mendapat perhatian serius oleh pemerintah kolonial Belanda bahkan rapatrapat PKI juga dibubarkan. Januari 1926 Musso, Boedisoetjitro, dan Soegono rencananya akan ditangkap oleh Gubernur Jendral van Limburg Stirum tetapi mereka telah pergi ke Singapura. Kekacauan hari demi hari semakin memuncak dan hampir semua pimpinan PKI berada di luar Indonesia, seperti di Singapura ada Alimin, Musso, Boedisoetjitro, Soegono, Subakat, Sanusi, dan Winata. Sedangkan Tan Malaka di Manila dan Darsono di Uni Soviet. Akhirnya PKI melakukan gerakan dengan gaya lokal dan aksi lokal (local action) yang di antaranya tidak banyak berkaitan dengan komunisme teoritis. Di Banten partai ini menjadi Islam yang berlebihlebihan. PKI berkembang pesat di Sumatra dan Jawa tanpa koordinasi yang kuat, ketika partai ini semakin bertambah menarik bagi unsur-unsur masyarakat pedesaan yang menyukai kekacauan. 16 Selama tahun 1925, unsur-unsur yang lebih mengekstrim dalam Partai Komunis di bawah pengawasan Dahlan dan Soekra, dua pemimpin yang menolak patuh kepada kepemimpinan yang tetap. Mereka terus menghasut dicetuskannya revolusi dan memakai metode-metode teoritis... Dalam usaha-usahanya, mereka didukung oleh dua pemimpin penting yang sudah mapan, Alimin dan Musso. Kelompok ini berhasil menguasai suatu rapat komisi pelaksanaan partai tersebut dan para pemimpin persatuan-persatuan dagang pokok di bawah pengawasan komunis, yang diselenggarakan di Candi Prambanan (antara Yogyakarta dan Surakarta). Pada pertengahan bulan Ruth McVey. The Communist Uprising of in Indonesia: Key Documents. Ithaca. Cornell University Press hlm.xxi Bandingkan dengan Wahyu Wirawan. op.cit. hlm.3 dan G. Moedjanto. Indonesia Abad Ke 20. Yogyakarta. Kanisius hlm.42 M.C. Ricklefs. op.cit. hlm.271

5 Oktober Sebagai hasilnya, revolusi ditetapkan akan diadakan segera. 17 Alimin kemudian ke Manila untuk menemui Tan Malaka 18 selaku wakil Komintern untuk wilayah Asia Tenggara dan Australia. Dengan harapan rencana itu akan mendapat dukungannya, ternyata di luar dugaan Tan Malaka menolak keputusan Parambanan dengan alasan: a. Situasi revolusioner belum ada b. PKI belum cukup berdisiplin c. Seluruh rakyat belum berada di bawah PKI d. Tuntutan/sumbangan konkret belum dipikirkan e. Imperialisme internasional bersekutu melawan komunisme 19 Reaksi Tan Malaka membuat perpecahan dalam organisasi PKI, tetapi Alimin dan Musso tidak gentar. Kemudian Alimin dan Musso pergi ke Moskow untuk membahas tentang keputusan Prambanan 16 Maret Alih-alih mendapat dukungan 20 sebaliknya mereka harus diindoktrinasi lagi. Alimin dan Musso tiba di Malaya melalui Kanton pada pertengahan bulan Desember 1926, setelah aksi terjadi. Pada tanggal 18 Desember 1926 mereka ditahan orang Inggris di Johor dan tidak kembali ke Indonesia lagi. 21 Bagai ayam kehilangan induknya, PKI tanpa pemimpin yang militan. Kegiatannya kacau, ditambah lagi para anggota bingung ikut Tan Malaka atau Alimin-Musso. Tidak adanya George McTurnan Kahin. op.cit. hlm.103 Menurut Tan Malaka, kedudukan ini diberikan kepadanya pada konggres ke 4 Komintern tahun 1922 dan berlaku pada tahun Dalam serangannya yang tajam terhadap Tan Malaka, Alimin tidak mempersoalkan tuntutanya dan secara tidak langsung jelas mendukungnya. Bagaimanapun juga, ia memang mempertahankan bahwa Tan Malaka tidak memiliki suatu kekuasaan veto atas keputusan-keputusan yang diambil oleh PKI. Lihat catatan kaki Kahin no.52 hlm Bandingkan dengan Ahmad Syafii Ma arif dalam Soe Hok Gie. Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan. hlm. ix, Tan Malaka dipecat sebagai Komintern pada 1920-an. Soe Hok Gie. Orang-orang Di Persimpangan Kiri Jalan. Yogyakarta. Bentang Pustaka hlm Untuk kejelasan alasan Tan Malaka baca, Tan Malaka. Aksi Massa. Jakarta. CEDI dan Aliansi Press Buklet ini ditulis Tan Malaka pada pertengahan tahun berisi pokok-pokok pikirannya setelah berkeliling Jawa dan Sumatra, tepat sebelum aksi 1927 meletus. Walaupun akhirnya didukung, The Communist International welcome the revolutionary struggle of the people of Indonesia and pledges its complete support. Workers of the world do not permit the Dutch Imperialists to drown the struggle for freedom of Indonesia in blood. Hasten to the aid of Indonesian fighters. Organize mass meetings. Express your sympathy of the insurrections in Java, and protest againts imperialist teror. Organize demonstrations before the Dutch embassies and Consulates demand freedom for Indonesia people and the military evacuation of the colony. Suppresed people of the world. The insurrectionary Indonesians are your advance guard, the express the will to freedom which is your common property. Do everything in your powered support them in their struggle. Ruth McVey. The Rise of Indonesia Communism. Ithaca. Cornell University Press hlm.374. George McTurnan Kahin. op.cit. hlm.107. Berarti saat aksi terjadi Alimin dan Musso tidak berada di Indonesia.

6 koordinasi para pemimpin ekstrimis, sebut saja Sardjono dan kawankawan merasa berhasil menguasai dan coba mempertahankan pengaruh mereka. Bahkan Suparjo yang kembali ke Indonesia untuk memberitahukan hasil diskusinya dengan Tan Malaka dan Subakat tidak dihiraukan. Walaupun rencana pemberontakan ditunda tetapi akhirnya meletus juga pada malam hari tanggal 12 November di Jawa Barat (Banten, Priangan) dan menyusul 1 Januari 1927 di Sumatra Barat. Pemberontakan di Batavia dapat ditumpas dalam waktu satu hari. Di Banten dan Priangan penumpasan selesai pada bulan Desember. Sedangkan di Sumatra dapat ditumpas selama tiga hari dan mendapat perlawanan yang relatif kuat. Menurut Ricklefs di Jawa seorang Eropa tewas begitu pula di Sumatra. Sekitar orang ditangkap, beberapa orang ditembak, kira-kira orang dijebloskan ke dalam penjara dan orang dikirim ke kamp penjara yang terkenal mengerikan di Boven Digul, Irian, yang khusus dibangun pada tahun 1927 untuk mengurung mereka. 23 PKI hancur dan dilarang oleh pemerintah Kolonial Belanda. C. Partai Komunis Indonesia dan Madiun Affair 1948 Setelah melakukan aksinya di Jawa dan Sumatra, tindakan yang diambil oleh pemerintah kolonial Belanda cukup tegas, sehingga PKI seakan telah mati. Tetapi ternyata PKI mencoba bangun dari tidurnya dan pada tahun 1928, suatu usaha yang relatif lemah untuk berdiri lagi dikembangkan oleh kelompok komunis di Surabaya... di bawah pimpinan Soenarjo dan Marsoeki, teman dekat Musso, mereka mendirikan suatu federasi persatuan dagang yang kecil, Sarekat Kaum Buruh Indonesia. 24 Karena Belanda merasa organisasi ini berbahaya maka segera dibubarkan dan pimpinannya ditangkap. Musso yang lama tak kembali ke Indonesia, tahun 1935 mulai menginjakkan kakinya ke Surabaya. Kemudian ia membentuk gerakan bawah tanah komunis yang berorientasi ke Stalin. Organisasi ini sering disebut sebagai PKI Tidak Resmi. Centraal Comite (CC) terdiri dari Musso, Pamudji, Azis, Sukajat, dan Djoko Soedjono. 25 Kalau kita flash back tokoh PKI 35 ini nantinya yang berperan besar dalam peristiwa Madiun. Kelompok PKI mempunyai orientasi yang berbeda, Pemberontakan PKI di pulau Jawa bulan November 1926 sangat mengejutkan pemerintah Belanda dan semenjak itu pula gerak-gerik Perhimpunan Indonesia diawasi secara ketat dan dituding sebagai motor penggerak pemberontakan tersebut, Baca Ricklefs. op.cit. hlm Bandingkan dengan George McTurnan Kahin. op.cit. hlm diasingkan, 823 dikirim ke Tanah Merah lainnya dibebaskan. Menurut penulis data Kahin lebih masuk akal. George McTurnan Kahin. op.cit. hlm.111. Bandingkan dengan J.D. Legge. Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta. Grafiti hlm.63 Lengkapnya baca Soe Hok Gie. op.cit. hlm Ada banyak kelompok komunis selain PKI 35 yaitu: PKI Digul, Kelompok Ali Archam, PKI Muda, PKI Sibar, Parki, Group mahasiswa di negeri Belanda.

7 mereka tidak mengedepankan revolusi tetapi bersedia bekerja sama sekalipun dengan kelompok borjuis yang notabenenya adalah musuh mereka. Strategi yang mereka jalankan adalah infiltrasi ke dalam organisasi-organisasi pemuda, buruh serta petani. Untuk memahami realitas yang terjadi pada peristiwa Madiun 1948 ada baiknya bila keadaan sosial ekonomi rakyat pada umumnya dibahas lebih dahulu. Keadaan rakyat memang mengenaskan apalagi setelah blokade yang dilakukan oleh Belanda. Harga-harga melambung tinggi, wabah penyakit menyebar di manamana, pemuda di fron tidak mendapat logistik karena transportasi sulit. Sementara itu di Yogya-Solo jendral-jendral show of dengan mobil mewahnya. sedangkan korupsi merebak di mana-mana. Kesulitan hidup di daerah Republik dapat dilihat dari daftar harga kebutuhan di bawah ini (dalam rupiah): Agustus 1947 April 1948 Juni 1948 Agustus 1948 Beras Gula Garam Daging Kedelai Minyak Kelapa (600 cc) Dari harga kebutuhan tersebut, dapat dilihat betapa sulit penghidupan di daerah Republik selama setahun (naik %). 27 Belum lagi jatuhnya Kabinet Syahrir 28 oleh sayap kiri (Front Demokrasi Rakyat) membuat pemuda merasa bangga. Harapan kemudian diletakkan pada Amir Syarifudin, tetapi semua musnah. Amir 29 ternyata memberikan konsesi lebih besar terhadap Belanda dalam Perjanjian Renville yaitu konsesi politis dan teritorial. Menurut Kahin, Republik harus menerima pengungsi I juta 30 dan daerahnya tinggal Jawa Tengah Selatan, Jawa Timur Selatan dan Banten. Dengan demikian Republik harus menarik armada militernya sejumlah pasukan dari Jawa Barat ke Jawa Timur. Tindakan ini membuat kondisi psikologi pemuda benar-benar hancur, terutama anggota Divisi Siliwangi. Sekretaris Panitia Hijrah, Dr. Hutagalung mengaku bahwa mereka sakit lahir dan batin. Itu dapat dilihat dari hidupnya yang terlantar, tidak ada asrama atau markas, Uniknya mereka semua mengaku tunduk kepada Moskow. Soe Hok Gie. op.cit. hlm G. Moedjanto. op.cit. hlm Amir dan sebagian besar pemimpin FDR lainnya di Jateng dan Jatim segera mengakui kekuasaan Musso dan Amir masuk menjadi anggota PKI sejak tahun M.C. Ricklefs. op.cit. hlm.341. Ia mengatakan bahwa ada 6 juta pengungsi.

8 jauh dari keluarga. Kejadian ini membuat posisi Sudirman semakin sulit. Keadaan ini diperparah dengan adanya rasionalisasi tentara di tengah suasana frustasi. Akibatnya tentara terkena rasionalisasi. Kondisi jadi tidak menentu. Dengan demikian yang ada hanya kemelut, kemelaratan yang dieksploitasi oleh suasana politik yang menambah kacau keadaan. Belum lagi ada pemogokan di Delanggu. 31 Suatu gebrakan telah terjadi FDR pada bulan September membubarkan diri dan bergabung ke dalam PKI. Dalam politbiro itu terdapat Aidit (tokoh PKI mendatang). PKI terus menggalakkan demonstrasi, pemogokan dan mendorong pengambilan tanah dari tuan tanah. Chaos terjadi antara Masyumi (santri) dengan anggota masyarakat yang dimobilisasi oleh kaum komunis. Sementara itu pernyataan-pernyataan Musso membuat simpati Amerika untuk Indonesia dipertanyakan. Belum lagi Tan Malaka (Troskyis) memang berseberangan dengan Musso (Stalinis). Gesekan akhirnya terjadi September 1948 terjadi antara kekuatan bersenjata yang pro-pki dan pro-republik di Surakarta. Pada tanggal 17 September PKI terdesak oleh Divisi Siliwangi, dan PKI mengambil posisi di Madiun. Pada tanggal 18 September para pendukung PKI tersebut merebut tempat-tempat strategis di daerah Madiun, membunuh tokoh-tokoh yang pro pemerintah, dan mengumumkan melalui radio bahwa pemerintah fron nasional telah terbentuk. 32 Sekitar tengah malam tanggal 18, kira-kira 20 jam setelah dimulainya kup di Madiun... Musso, Syarifudin, Setiadjit, Wikana tiba di rumah Sumarsono...dekat pinggiran kota Madiun. 33 Situasi demikian ini memaksa Musso dan kawan-kawan menangani atau melanjutkan aksi yang sudah berjalan. Dipilihlah melanjutkan dengan alasan tidak ada pilihan lain. Uniknya Sudirman bersimpati pada satuan-satuan yang pro PKI tetapi ia tidak mendukung tindakan pemerintah Republik dan juga menetang apa yang dilakukan oleh Musso. Tanggal 19 september 1948 sekitar 200 anggota PKI yang berada di Yogyakarta ditangkap. Sukarno mengecam keras para pemberontak melaui pidato di radio. Inti pidatonya yaitu: Kemarin pagi, Partai Komunis Musso sudah melakukan kup di Madiun dan membentuk suatu pemerintahan Soviet di sana dengan pimpinan Musso. Mereka menganggap perebutan kekuasaan secara paksa ini sebagai suatu langkah pendahuluan untuk merebut kekuasaan seluruh pemerintah Republik Indonesia. Dari kenyataan ini, jelaslah bahwa insiden-insiden yang terjadi di Solo dan Madiun bukanlah insiden-insiden yang terpisah, tetapi merupakan unsur-unsur pokok dari pola aksi Pemogokan ini adalah pemogokan buruh pabrik tekstil milik negara. M.C. Ricklefs. op.cit. hlm.344 Kahin. op.cit. hlm.370

9 keseluruhan yang dirancang untuk meggulingkan pemerintah Republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan akhir ini, kaum pemberontak sudah menggunakan kesatuan-kesatuan dari Brigade ke-29, yang dulunya menjadi pasukan tetap di bawah pimpinan Letkol. Dahlan. Dengan berbuat demikian, Dahlan telah menghianati negara dan telah melanggar sumpah keprajuritan. Oleh karena itu, dengan ini saya memecat Dahlan dari ketentaraan. Saudara-saudara, pertimbangkan dengan cermat makna kenyataan ini; Partai Komunis Musso sedang berusaha merebut Republik Indonesia yang kita cintai. Rakyatku tercinta, atas nama perjuangan kemerdekaan Indonesia, saya mengunjungi kalian pada saat yang sangat kritis, saat kalian dan saya sendiri menghadapi ujian terbesar untuk memilih antara ikut Musso dan Partai Komunisnya yang akan menggangu tercapainya suatu negara Indonesia yang merdeka, atau ikut Seokarno-Hatta yang dengan bantuan Allah SWT, akan menjadikan republik Indonesia suatu negara Indonesia merdeka yang tidak akan dijajah oleh bangsa lain manapun juga... Dukunglah pemerintah, baktikan dirimu sekuat tenaga untuk membantu organ-organ pemerintah dalam berjuang melawan pemberontak, dan mengembalikan pemerintah yang sah di wilayah yang sedang bergolak. Madiun harus kembali ke tangan kita secepat mungkin. 34 Mendengar ultimatum Soekarno, Musso tidak gentar bahkan mencoba membalasnya dengan nada yang tak kalah kerasnya: Pada tanggal 18 September 1948, penduduk Madiun merebut kekuasaan segera dengan tangan mereka sendiri. Dengan demikian, penduduk Madiun sudah menjalankan tugas mereka dalam revolusi nasional yang semestinya harus dipimpin oleh rakyat dan bukan oleh golongan lain manapun. Revolusi kita sudah berlangsung selama tiga tahun di bawah pimpinan kelas borjuis nasional, yang selalu penuh keraguan dan sikapnya tidak jelas dalam menghadapi negara-negara imperialis pada umumnya dan Amerika khususnya. Inilah salah satu alasan kenapa kondisi politik dan kondisi di dalam Republik terus berkembang lebih memburuk. Inilah sebabnya mengapa rakyat pada umumnya, dan para pekerja pada khususnya belum lagi mampu menemukan suatu perbedaan antara kondisi yang sekarang dan kondisi yang ada di bawah rejim Belanda dan kondisi di bawah rejim Jepang. Sebenarya, mereka yang duduk dalam pemerintahan telah memanfaatkan revolusi kita untuk memperkaya diri sendiri. Selama pendudukan Jepang, orang-orang tersebut menjadi Quislings, penghianat, pedagang Romusa (pekerja paksa) dan 34 Ibid. hlm

10 propagandis Heiho (badan-badan kerja). Lebih dari dua juta wanita menjadi janda karena suami mereka dijadikan Romusa. Dan kini, orang-orang yang sama itu, sekali lagi akan menjual Indonesia dan rakyatnya kepada Imperialis Amerika. Dengan memakai tuduhan-tuduhan dan bukti palsu, Soekarno menuding FDR dan PKI Musso sebagai kaum pengacau. Apakah Soekarno sudah lupa bahwa di Solo, dia memanfaatkan para penghianat pengikut Trosky untuk menteror dan menculik semua orang-orang komunis? Apakah Soekarno sudah lupa bahwa ia meningkatkan dan mendukung kejahatan-kejahatan Divisi Siliwangi dan kaum teroris tersebut? Apa maksud Soekarno, orang yang dulunya pedagang Romusa itu, membebaskan Tan Malaka, seorang penjahat yang ingin menjatuhkan kedudukannya sebagai presiden? Sudah jelas bahwa selama tiga tahun yang lalu, Soekarno-Hatta, kedua pedagang Romusa itu, pengkhianat jahanam, telah melaksanakan suatu kebijakan kapitulasi dengan Belanda dan Inggris dan pada saat itu juga, mereka akan menjual Indonesia dan rakyatnya kepada imperialis Amerika. Dapatkah orang-orang seperti ini mengatakan bahwa mereka benar-benar berhak memerintah Republik kita? Rakyat Indonesia tidak buta! Mereka mengerti bahwa para pedagang Romusa ini tidak cocok memerintah negara ini? Penduduk Madiun dan beberapa tempat lain sedang berusaha memutuskan hubungan dengan satelit-satelit imperialis tersebut... Bukan Soekarno atau Hatta yang menentang Belanda, Inggris dan sekarang Amerika, tapi adalah rakyat Indonesia sendiri. Oleh karena itu, kejadian-kejadian di Madiun dan tempattempat lain, adalah tanda bagi seluruh rakyat untuk merebut kekuasaan-kekuasaan negara ke dalam tangan mereka sendiri. Inilah satu-satunya jaminan agar Republik akan menjadi benar-benar berdaulat, dan mampu menghadapi semua serangan dari dalam dan mampu membebaskan diri dari sateli-satelit imperialis tersebut. Rakyat Indonesia diminta oleh Soekarno untuk memilih Soekarno atau Musso! Rakyat seharusnya menjawab Soekarno-Hatta, budak Jepang dan Amerika! Penghianat harus mati! Kami rakyat Indonesia akan berkata: Musso selalu mengabdi rakyat Indonesia Ibid. hlm.372. Versi resmi PKI dari surat kabar pemerintah revolusioner tanggal September Untuk program pemerintah Front Nasional, baca Kahin hlm Pada 19 September 1948, Presiden Soekarno dalam pidato yang disiarkan melalui radio menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk memilih: Musso atau Soekarno-Hatta. Maka pecahlah konflik bersenjata, yang pada waktu itu disebut sebagai Madiun Affairs (Peristiwa Madiun), dan di zaman Orde Baru kemudian dinyatakan sebagai pemberontakan PKI. Periksa

11 Mendengar reaksi Musso, penumpasan segera dilakukan oleh pemerintah Republik. Penumpasan terhadap pemberontak Musso terus dilakukan oleh Divisi Siliwangi. Setelah 10 hari bertempur kelompok pemberontak terdesak dan keluar Madiun. 36 Tanggal 31 Musso tewas 37 dalam pertempuran. Amir Syarifudin ditangkap oleh pasukan Divisi Siliwangi. Mantan Mentri Pertahanan sekaligus Perdana Mentri dihukum mati. Tawanan lain adalah Sudjono, Soeripna, Hardjono, Oei Gee Hwat, Djoko Soedjono, Katamhadi, dan Setiadjit. Dengan matinya Musso dan Amir Syarifudin maka pemerintah waktu itu menyatakan kasus Madiun selesai. Semua adalah putra terbaik nasion Indonesia. Semua hanya mau rakyat hidup bahagia sejahtera. Dengan adanya Madiun affair maka ini menjadi tonggak perang antara PKI dan tentara. D. PKI dan Gerakan Tiga Puluh September 1965 PKI setelah peristiwa Madiun sudah dihancurkan oleh pemerintah Republik namun tidak dilarang. Kondisi ini berbeda dengan peristiwa 1927, di mana PKI dilarang oleh pemerintah Kolonial Belanda melalui gubernur Jendral van Limburg Stirum. Akhirnya, Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dihancurkan tetapi tidak dilarang pada tahun 1948, hampir siap untuk melakukan pemunculan kembali yang paling menakjubkan dari sejarahnya yang berganti-ganti. 38 Pemberontakan 1927 melahirkan Musso, maka tahun 1948 Aidit, Lukman, Sudisman dan Nyoto. Mereka yang membangun PKI, sehingga tahun 1951 Aidit dibantu ketiga rekannya itu mulai membangun basis yang diorganisasikan melalui SOBSI (Sentral Serikat Buruh Seluruh Indonesia). Aidit memilih strategi defensif sebab penyesuaian perlu dilakukan. Ia juga membawa pembaharuan yang sangat drastis. Aidit tidak mempertahankan komunisme sebagai ideologi politik tetapi masa depan kepartaian. 39 Semua itu dapat diketahui dari orientasi politik Aidit. Walaupun begitu PKI terus dapat bertahan selama 15 tahun. PKI dalam pemilu tahun 1955 mampu menempati posisi 4 besar di bawah PNI, Mayumi, dan NU. PKI mulai mendapat angin setelah demokrasi terpimpin mulai diterapkan dan PKI terus mendukung Soekarno. Strategi PKI mulai berubah dari defensif menjadi ofensif untuk mendapat kekuasaan. Tahun 1963 PKI menuntut agar UU land reform segera diberlakukan. Aksi ini Ada sejumlah tokoh PKI seperti Aidit, Lukman melarikan diri keluar negeri antara lain ke Cina dan Vietnam. Aidit berpendapat kaum komunis terprovokasi sehingga peristiwa Madiun terjadi. D.N. Aidit. Menggugat Peristiwa Madiun Dalam Pilihan Tulisan I. Jakarta. Pembaharuan hlm Musso berada di kamar mandi dan tidak mau menyerah kemudian ditembak. M.C. Ricklefs. op.cit. hlm.361 Alimin yang sudah dua kali melihat kehancuran PKI menyatakan bahwa kepemimpinan Aidit lunak, oportunis, dan menyimpang dari politik komunis. Akhirnya Alimin wafat tahun 1964, satu tahun sebelum PKI hancur untuk yang ketiga kalinya.

12 memancing konflik antara santri dan kaum abangan yang dipengaruhi PKI terjadi lagi. Dengan adanya pemberontakan daerah, kondisi politik menjadi tidak stabil, perang dingin (cold war), ditambah lagi inflasi naik menjadi 134 % tahun Belum lagi rivalitas antara PKI dan Tentara semakin kuat dan memanas. Situasi semakin memanas, tanggal 30 September malam Letnan Kolonel Untung yang mendengar akan ada kudeta oleh Dewan Jendral mencoba mendahuluinya dengan membuat kelompok dengan nama Gerakan 30 September. Terjadilah penculikan 41 terhadap Panglima Angkatan Darat Letjen. A. Yani, Brigjen Panjaitan, Mayjen S. Parman, Brigjen Sutoyo, Mayjen Suprapto dan Lettu Tendean serta Nasution tetapi ia dapat meloloskan diri. 1 Oktober 1965 Soeharto 42 mengambil alih komando atas angkatan bersenjata. Kemudian Untung mengumumkan melalui radio bahwa Gerakan 30 Setember adalah kelompok militer yang bertindak untuk melindungi presiden Soekarno. Kemudian berdasarkan hipotesis Yoga Sugomo, Soeharto mengumumkan PKI sebagai pihak yang harus bertanggung jawab. Senjata Soeharto adalah Super Semar 43. Ia mengeluarkan Kepres untuk membubarkan dan menghabisi PKI beserta simpatisannya. 44 Terjadilah pembantaian massal 1965 di Jawa Tengah, Bali 45 yang dilakukan atas prakarsa Untuk mengetahui penelitian terbaru tentang G30S baca: Baskara T. Wardaya. Bung KARNO MENGGUGAT! Dari Marhaen, CIA, Pembantaian Massal 65 hingga G30S. Yogyakarta. Galang Press hlm Bagaimana pembunuhan terhadap jendral-jendral itu, periksa Benedict Anderson Dalam Baskara T.W. (ed) Menuju Demokrasi: Politik Indonesia Dalam Perspektif Sejarah. Jakarta. Gramedia hlm P.J.Suwarno. Tatanegara Indonesia: Dari Sriwijaya Sampai Indonesia Modern. Yogyakarta. USD hlm P.J.Suwarno. Gerakan Politik Tentara Nasional Indonesia : Dari TKR Sampai Supersemar. Yogyakarta. USD hlm Bagaimana pembunuhan terhadap jendral-jendral itu, periksa Benedict Anderson Dalam Baskara T.W. (ed) Menuju Demokrasi: Politik Indonesia Dalam Perspektif Sejarah. Jakarta. Gramedia hlm apa yang dikatakan oleh Jakarta, sama sekali tidak masuk akal. Karena mengikuti apa yang terjadi di Solo, Yogya dan sebagainya, kita lihat bahwa pembunuhan massal mulai di Solo, Jawa Tengah, persis pada hari itu baret merah masuk. Sebelumnya tidak ada. Terus satu bulan lagi kira-kira tanggal 17 November 1965 itu sudah mulai di Surabaya persis pada waktu RPKAD masuk. Dan sebaliknya, baru di pertengahan Desember 1965, dus hampir tiga bulan setelah G30S, pembunuhan mulai di Bali. Sekali lagi, ketika baret merah masuk. Prof. Ben Anderson tentang Suharto, G30S, PKI, Orde Baru, TNI dll. Wawancara radio Nederland siaran Indonesia, 2 September Baskara T.Wardaya. MEMBONGKAR SUPERSEMAR:Dari CIA hingga Kudeta Merangkak Melawan Bung Karno. Yogyakarta. Galang Press Dilengkapi dengan data dari Kedubes AS, Deplu AS, CIA, Gedung Putih dan National Security Agency. Menurut beberapa sumber antara jiwa sampai 2 juta jiwa tewas dibunuh. Ribuan lainnya mendekam dalam penjara atau dibuang ke Pulau Buru. Lihat Partai_Komunis_Indonesia. Baca I Ngurah Suryawan. Jejak-jejak Manusia Merah. Yogyakarta. BB dan Elsam Stanley dan Aris Santoso (ed). Soe Hok Gie: Zaman Peralihan.

13 Soeharto. E. Penutup Dari ketiga peristiwa tersebut dapat diketahui bahwa PKI adalah organisasi yang poorly organized, tidak seperti apa yang didengung-dengungkan dan membuat rakyat serta pejabat ketakutan. Terbukti pada saat terjadi pemberontakan pimpinannya selalu tidak ada di tempat, bukan melarikan diri tetapi koordinasinya memang lemah. Jadi dalam pemberontakan 1927, Madiun Affair 1948 PKI memang menjadi sponsor tetapi saat Madiun Affair hanya PKI Madiun dan Pati saja yang mendukung, yang lain tidak. Sedangkan dalam penculikan dan pembunuhan para jendral tahun 1965, berdasarkan penelitian yang ada dalangnya tidak tunggal melainkan lebih dari satu. Namun satu hal yang pasti operasi militer itu dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya Gerakan Tigapuluh September yang dipimpin oleh Untung. Dengan demikian tidak sepantasnya kita merasa takut terus terhadap hantu yang bernama komunis atau Marxis. Selama itu diajarkan di sekolah tidak akan berbahaya. Sebaliknya yang harus diwaspadai adalah sisa-sisa otoritarianisme gaya Orde Baru yang tumbuh kembali. Daftar Pustaka Ariel Heryanto. Komunisme Jakarta. Kompas Baskara T.Wardaya MEMBONGKAR SUPERSEMAR: Dari CIA hingga Kudeta Merangkak Melawan Bung Karno. Yogyakarta. Galang Press Menuju Demokrasi: Politik Indonesia Dalam Perspektif Sejarah. Jakarta. Gramedia Bung KARNO MENGGUGAT! Dari Marhaen, CIA, Pembantaian Massal 65 hingga G30S. Yogyakarta. Galang Press. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jilid Jakarta. PT Cipta Adipustaka Jilid Jakarta. PT Cipta Adipustaka. George McTurnan Kahin Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia: Refleksi Pergumulan Lahirnya Republik. UNS Press dan Pustaka Sinar Harapan. I Ngurah Suryawan Jejak-jejak Manusia Merah. Yogyakarta. BB dan Elsam. Jakarta. Gagas Media hlm

14 J.D. Legge Kaum Intelektual dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta. Grafiti. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia No: XXV/MPRS/1966. McVey, Ruth The Communist Uprising of in Indonesia: Key Documents. Ithaca. Cornell University Press The Rise of Indonesia Communism. Ithaca. Cornell University Press. Media Indonesia. Pemerintah Trauma, Tarik Buku Sejarah Media Indonesia. Moedjanto, G. Komunisme dan Pancasila Jakarta. Kompas Indonesia Abad Ke 20. Yogyakarta. Kanisius. Ninin Damayanti. Buku Sejarah Dilarang, PHBI dan Komunitas Sejarah Tempointeraktif. Ricklefs. M.C Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Soe Hok Gie Orang-orang Di Persimpangan Kiri Jalan. Yogyakarta. Bentang Pustaka. Stanley dan Aris Santoso (ed) Soe Hok Gie: Zaman Peralihan. Jakarta. Gagas Media. Suwarno, P.J Tatanegara Indonesia: Dari Sriwijaya Sampai Indonesia Modern. Yogyakarta. USD Gerakan Politik Tentara Nasional Indonesia : Dari TKR Sampai Supersemar. Yogyakarta. USD. Tan Malaka Aksi Massa. Jakarta. CEDI dan Aliansi Press. Wahyu Wirawan. Historiografi Tragedi 65 dan Pelarangan Buku Sejarah Makalah diskusi Mahasiswa Pendidikan Sejarah USD Tumbuh dan Berkembangnya Komunisme HMPS- USD. Wawancara Radio Nederland Siaran Indonesia. 2 Septembr Prof. Ben Anderson tentang Suharto, G30S, PKI, Orde Baru, TNI dll. Partai_Komunis_Indonesia.

15

MAKALAH SEJARAH INDONESIA PARTAI KOMUNIS INDONESIA

MAKALAH SEJARAH INDONESIA PARTAI KOMUNIS INDONESIA MAKALAH SEJARAH INDONESIA PARTAI KOMUNIS INDONESIA NAMA KELOMPOK : 1. SITI PUJI ASTUTI 2. SOFIATUN 3. TANTRI LESTARI 4. WIDIA ASTUTI KELAS : XI MIA 5 SMA NEGERI 1 KEDUNGREJA 2017/2018 i KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Nusantarapos,- Apakah Pantas Soeharto Diampuni?, Ada seorang ahli sejarah yang sempat meneliti tentang kejadian yang menimpa bangsa kita di tahun 1965, mengatakan bahwa di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Gerakan Partai Komunis Indonesia : Strategi Partai Dalam Mencapai Kekuasaan Politik Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Wawancara dengan Soe Tjen: Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Tak ada yang memberitahu Soe Tjen tentang nasib ayahnya dan genosida anti-komunis. Sampai ia mendengar kisah itu dari ibunya, setelah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Terdapat beberapa hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang 168 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dipaparkan dalam bab ini merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh penulis di dalam bab sebelumnya. Terdapat

Lebih terperinci

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Selasa 26 September 2017, 15:58 WIB CIA Pantau PKI Momen Krusial! Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Fitraya Ramadhanny detiknews https://news.detik.com/berita/d-3658975/momen-krusial-ini-pantauan-cia-saat-kejadian-g30spki

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia telah memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS Pada tanggal 16 Desember 1949, Jakarta ibu kota Republik Indonesia Serikat yang baru, rakyat Indonesia secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme

Lebih terperinci

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. BY HANDOKO WIZAYA ON OCTOBER 4, 2017POLITIK https://seword.com/politik/partai-pdip-dan-pembasmian-pki-melalui-supersemar/ Menurut Sekretaris Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gagalnya Konstituante dalam menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) dan diikuti keadaan politik yang semakin rawan dengan munculnya rasa tidak puas dari daerah terhadap

Lebih terperinci

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA A. Sidang PPKI 18 19 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 hanya menyatakan Indonesia sudah merdeka dalam artian tidak mengakui lagi bangsa

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

G30S dan Kejahatan Negara

G30S dan Kejahatan Negara Telah terbit Buku: G30S dan Kejahatan Negara Catatan Penyunting Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 7 pagi, saya bermain catur dengan ayah saya, Siauw Giok Tjhan di beranda depan rumah. Sebuah kebiasaan

Lebih terperinci

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965

Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Buku «Memecah pembisuan» Tentang Peristiwa G30S tahun 1965 Tulisan ini bukanlah resensi buku. Melainkan seruan atau anjuran kepada orang-orang yang mempunyai hati nurani dan berperkemanusiaan, atau yang

Lebih terperinci

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para

Gerakan 30 September Hal tersebut disebabkan para kader-kader Gerwani tidak merasa melakukan penyiksaan ataupun pembunuhan terhadap para BAB 5 KESIMPULAN Gerwani adalah organisasi perempuan yang disegani pada masa tahun 1950- an. Gerwani bergerak di berbagai bidang. Yang menjadi fokus adalah membantu perempuan-perempuan terutama yang tinggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun

I. PENDAHULUAN. sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan keadilan bagi masyarakatnya sejak jaman kemerdekaan berkali-kali menghadapi ujian. Pada tahun 1950-1959 di Indonesia berlaku

Lebih terperinci

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN Nama : DIMAS DWI PUTRA Kelas : XII MIPA 3 SMAN 1 SUKATANI 2017/3018 Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

G 30 S PKI. DISUSUN OLEH Aina Aqila Rahma (03) Akhlis Suhada (04) Fachrotun Nisa (14) Mabda Al-Ahkam (21) Shafira Nurul Rachma (28) Widiyaningrum (32)

G 30 S PKI. DISUSUN OLEH Aina Aqila Rahma (03) Akhlis Suhada (04) Fachrotun Nisa (14) Mabda Al-Ahkam (21) Shafira Nurul Rachma (28) Widiyaningrum (32) G 30 S PKI Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah DISUSUN OLEH Aina Aqila Rahma (03) Akhlis Suhada (04) Fachrotun Nisa (14) Mabda Al-Ahkam (21) Shafira Nurul Rachma (28) Widiyaningrum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965

Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965 Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965 Hasan Kurniawan http://daerah.sindonews.com/read/1057848/29/kesaksian-siauw-giok-tjhan-dalam-gestapu-1965-1446312109/ Senin, 2 November 2015 05:05 WIB Siauw

Lebih terperinci

Generasi muda Wajib Meneruskan Revolusi yang Belum Selesai

Generasi muda Wajib Meneruskan Revolusi yang Belum Selesai Generasi muda Wajib Meneruskan Revolusi yang Belum Selesai Mohon perhatian para pembaca kepada sebuah artikel dalam harian Sinar Harapan tanggal 24 Agustus 2011 yang berjudul «Dari Pemuda Proklamator ke

Lebih terperinci

Presiden Seumur Hidup

Presiden Seumur Hidup Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan

Lebih terperinci

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA BARU PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABUS Fakultas

Lebih terperinci

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Sejarah Pada

Lebih terperinci

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME NASIONALISME Nasionalisme diartikan sebagai perangkat nilai atau sistem legitimasi baru yang mendasari berdirinya sebuah negara baru Dekolonisasi diartikan sebagai proses menurunnya kekuasaan negara-negara

Lebih terperinci

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd Lampiran 2 SILABUS Tgl Efektif : No. Dokumen :FM-AKM-03-002 No.Revisi : 00 FAKULTAS PROGRAM STUDI MATA KULIAH KELAS/SKS WAKTU DOSEN : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : PENDIDIKAN SEJARAH : SEJARAH

Lebih terperinci

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun

1.PENDAHULUAN. Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun 1 1.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemikiran politik modern di Indonesia mulai sejak bangkitnya nasionalisme tahun 1900 yang diawali dengan munculnya sekelompok mahasiswa yang membentuk perkumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berasal dari Tuhan, dan tidak dapat diganggu gugat oleh. Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu nilai dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, dan mempunyai derajat yang luhur sebagai manusia, mempunyai budi dan karsa yang merdeka sendiri. Semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara

Lebih terperinci

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Oleh: Didin Saripudin Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Konsep IPS-Sejarah dalam Memaknai Zaman Pergerakan Nasional di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

Akui Dulu Pembantaian, Baru Minta Maaf

Akui Dulu Pembantaian, Baru Minta Maaf Akui Dulu Pembantaian, Baru Minta Maaf BY WEBMASTER OCTOBER 27, 2015 HTTP://1965TRIBUNAL.ORG/ID/AKUI-DULU-PEMBANTAIAN-BARU-MINTA-MAAF/ Menolak lupa, menjadi saksi (selama hayat di kandung badan). Galeri

Lebih terperinci

Ketika Bung Karno Didemo Tentara

Ketika Bung Karno Didemo Tentara Ketika Bung Karno Didemo Tentara http://www.berdikarionline.com/bung-karno-dan-peristiwa-17-oktober-1952/ Apa yang terjadi pada 17 oktober 1952? Pagi-pagi sekali, 17 oktober 1952, 5000-an orang muncul

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. sosialistis yang berazazkan Marxisme. PKI ingin menjadikan Indonesia sebagai

BAB II PEMBAHASAN. sosialistis yang berazazkan Marxisme. PKI ingin menjadikan Indonesia sebagai 15 BAB II PEMBAHASAN A. Letak Geografis Kota Madiun Partai Komunis Indonesia memiliki keinginan untuk mendirikan negara sosialistis yang berazazkan Marxisme. PKI ingin menjadikan Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965

PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965 PEMBERONTAKAN GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965 1. LATAR BELAKANG GERAKAN 30 SEPTEMBER PKI 1965 Pemberontakan PKI tanggal 30 September 1965 bukanlah kali pertama bagi PKI. Sebelumnya, pada tahun 1948 PKI sudah

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka

Lebih terperinci

SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN

SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN NAMA : 1. Aris Hadi Pranoto (14144600203) 2. Desi Muji Hartanti (14144600178) 3. Puput Wulandari (14144600191) 4. Muhammad Hafizh Alhanif (14144600215) Kelas: A5-14 SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN 1959-1966

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia

Lebih terperinci

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, Soekarno tampil dihadapan peserta sidang dengan pidato

Lebih terperinci

BAB III POKOK BAHASAN. Madiun affair adalah suatu peristiwa sejarah revolusi Indonesia yang

BAB III POKOK BAHASAN. Madiun affair adalah suatu peristiwa sejarah revolusi Indonesia yang 29 BAB III POKOK BAHASAN A. Gerakan Pemberontakan PKI di Madiun Madiun affair adalah suatu peristiwa sejarah revolusi Indonesia yang terjadi pada bulan September sampai dengan Desember tahun 1948 di karesidenan

Lebih terperinci

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL Faktor ekstern dan intern lahirnya nasionalisme Indonesia. Faktor ekstern: Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasakom merupakan hasil buah pikiran Presiden Soekarno yang dijadikannya sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita yang belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti yang kita ketahui dua figur tersebut pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ami Abdullah Fahmi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ami Abdullah Fahmi, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terbentuknya sebuah negara pada esensinya adalah untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama oleh sekelompok orang. Begitupun yang terjadi di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras

Lebih terperinci

TENTANG Orang Pertama PKI D.N. AIDIT

TENTANG Orang Pertama PKI D.N. AIDIT Kolom IBRAHIM ISA Jum'at, 06 September 2013 ---------------------------------- SEJARAWAN HOESEIN RUSDHY: TENTANG Orang Pertama PKI D.N. AIDIT Suatu gejala positif dan patut disambut adalah tulisan sejarawan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini

BAB V KESIMPULAN. Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB. Agresi Militer Belanda II. mengadakan diplomasi lewat jalan perundingan. Cara diplomasi ini BAB V KESIMPULAN Periode 1946-1949 merupakan periode perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya dari kekuasaan penjajah Belanda. Pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan oleh Belanda

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959

LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 LATAR BELAKANG LAHIRNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 A. Latar Belakang 1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan persaingan partai politik yang semakin menajam.

Lebih terperinci

BAB II PEMBENTUKAN KABINET HATTA I. Periode revolusi fisik tahun 1945 sampai 1950 dalam Pemerintah Republik

BAB II PEMBENTUKAN KABINET HATTA I. Periode revolusi fisik tahun 1945 sampai 1950 dalam Pemerintah Republik BAB II PEMBENTUKAN KABINET HATTA I A. Kondisi Politik Sebelum Kabinet Hatta I Periode revolusi fisik tahun 1945 sampai 1950 dalam Pemerintah Republik Indonesia identik dengan jatuh bangunnya kabinet. Menurut

Lebih terperinci

Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit

Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit Hasan Kurniawan http://daerah.sindonews.com/read/1053972/29/kesaksian-elite-pki-tentang-sepak-terjang-aidit-1445105212 Minggu, 18 Oktober 2015 05:05 WIB

Lebih terperinci

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. 13. Mata Pelajaran Sejarah Untuk Paket C Program IPS A. Latar Belakang Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENELITI AJARAN-AJARAN PEMIMPIN BESAR REVOLUSI BUNG KARNO

TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENELITI AJARAN-AJARAN PEMIMPIN BESAR REVOLUSI BUNG KARNO K E T E T A P A N REPUBLIK INDONESIA No. XXVI/MPRS/1966 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENELITI AJARAN-AJARAN PEMIMPIN BESAR REVOLUSI BUNG KARNO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 berlakulah dualisme hukum di Indonesia, yaitu di samping berlakunya hukum Belanda kuno

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Sabtu, 3 Agustus 2013 14:51 WIB Saya iseng bertanya ke mesin pencari Google: Siapa Walikota Perempuan Pertama di Indonesia? Sejumlah nama pun muncul.

Lebih terperinci

Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI

Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI Bahan Renungan Sekitar G30S, Bung Karno, Suharto dan PKI Menjelang tanggal 30 September 2011 dalam website http://umarsaid.free.fr/ akan diusahakan penyajian secara berturut-turut tulisan atau artikel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih merasa mempunyai kekuasaan atas Hindia Belanda yaitu negara bekas

PENDAHULUAN Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih merasa mempunyai kekuasaan atas Hindia Belanda yaitu negara bekas PENDAHULUAN Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih merasa mempunyai kekuasaan atas Hindia Belanda yaitu negara bekas jajahan masih di bawah kekuasaan Kerajaan Belanda. Setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan komunis di Indonesia mengalami perubahan yang garis politiknya. Pada masa awal berdiri, PKI bernama Indische Sociaal Democratische Vereeninging

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA.

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KETETAPAN MPRS DAN MPR RI BERDASARKAN KETETAPAN MPR RI NO I/MPR/2003 PASAL 2 DAN PASAL 4 35 36 PASAL 2 KETETAPAN MPR RI NO I/MPR/2003 37 38 MAJELIS PERMUSYAWARATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah sebagai suatu narasi besar diperlihatkan melalui peristiwa dan tokoh besar dengan mendokumentasikan asal-usul kejadian, menganalisis geneologi, lalu membangun

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio. Tugas IPS. Drama : Sejak pagi hari sebelum naskah Proklamasi dikumandangkan, sejumlah pemuda yang mengikuti pertemuan di kediaman Maeda disibukkan dengan kegiatan menyebarkan berita Proklmasi. Dengan semangat

Lebih terperinci

Berbagai Kisah G30S Oleh Asvi Warman Adam

Berbagai Kisah G30S Oleh Asvi Warman Adam http://www.kompas.com/kompas-cetak/0209/30/opini/berb04.htm Berbagai Kisah G30S Oleh Asvi Warman Adam PELURUSAN sejarah, berarti menjadikan sejarah yang dulu seragam menjadi beragam. Bila dulu cuma ada

Lebih terperinci

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII A. Organisasi Militer TII Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan menyempurnakan angkatan perang TII. Sejak waktu itu susunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Sekutu tanggal 6 Agustus 1945, keesokan harinya tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua jatuh di Kota Nagasaki, Jepang

Lebih terperinci

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK KISI-KISI UKG 2015 SEJARAH Indikator Pencapaian b c d e 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, 1.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet Sarekat Islam Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet (keturunan arab) Tujuan SDI Bogor adalah meningkatkan

Lebih terperinci