PENGANGGARAN DAN JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK DISUSUN OLEH:

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK JENIS JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI PEMERINTAHAN ANGGARAN MAHSINA, SE., MSI

Materi kuliah ASP dapat di unduh (download) di : Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

Perkembangan Sistem Anggaran Publik Anggaran Tradisional dan Anggaran New Public Management

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Sektor Publik Pengertian Akuntansi Sektor Publik Bastian (2006:15) Mardiasmo (2009:2) Abdul Halim (2012:3)

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. terperinci menurut waktu yang telah ditentukan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Anggaran: kumpulan pernyataan mengenai perkiraan atas penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu tahun atau beberapa periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penganggaran merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu organisasi,

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL-MODEL ANGGARAN PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DAN PERKEMBANGANNYA 1 Oleh: Syarifuddin,SE.,M.Soc.Sc.,Ak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bergesernya paradigma manajemen pemerintahan dalam dua dekade terakhir yaitu dari

PENGERTIAN ANGGARAN FUNGSI ANGGARAN. Anggaran berfungsi sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Anggaran Negara dan Keuangan Negara. Menurut Revrisond Baswir (2000:34), Anggaran Negara adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang undangan. Tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengatur dan mengevaluasi jalannya suatu kegiatan. Menurut M. Nafarin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan pemerintah mengacu pada clean governance, transparan dan

Manajemen Keuangan Publik. Pengertian, Ruang Lingkup, Konsep dan Asas Keuangan Negara Pertemuan 2 Nurjati Widodo, S.AP, M.AP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik merupakan tahapan yang cukup rumit. Hal tersebut berbeda

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti bahwa seseorang yang memiliki kecakapan atau kesanggupan untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OTONOMI DAERAH SEBAGAI UPAYA MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DAERAH

BAB 7 PENGANGGARAN PUBLIK. Prof. Indra Bastian, Ph.D, MBA, Akt

REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH SUATU PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan seluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan perubahan secara holistik terhadap pelaksaaan pemerintahan orde baru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DALAM ERA OTONOMI DAERAH

Makalah Akuntasi Sektor Publik. Akuntansi Manajemen Sektor Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2. Pengertian anggaran menurut Mulyadi (2001), yaitu: 3. Pengertian anggaran menurut Mulyadi (2001), yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah sarana atau alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang harus diketahui oleh publik untuk dievaluasi, dikritik,

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dampak

Tugas E-learning Administrasi Bisnis. DI Susun oleh : Joko Purnomo

BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2009:12) anggaran merupakan pernyataan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

PENGANGARAN BERBASIS KINERJA DAN UPAYA MEWUJUDKAN GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep, Konstruk, dan Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada ketersediaan anggaran. Kinerjalah yang diubah-ubah sesuai

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Konsep, Konstruk dan Variabel Penelitian. dalam upaya untuk menciptakan sistem pengelolaan anggaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purnomo (2015) melakukan penelitian tentang Penilaian Kinerja Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance) menuntut negara-negara di dunia untuk terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan adanya ketimpangan pendapatan dan pengelolaan antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA DALAM MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan baru dari pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diukur dalam satuan rupiah yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara

Anggaran Sektor Publik

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

SISTEM EKONOMI PANCASILA:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemerintahan merupakan organisasi sektor publik proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah dicapai oleh suatu organisasi. Kualitas anggaran berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. aspek transparasi dan akuntabilitas menjadi hal penting dalam pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu Undang-Undang

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA ANGGARAN PADA DINAS PU BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BLITAR. Yuni Purwadi Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

BAB II LANDASAN TEORI. pembangunan dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga,

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah yang sedang bergulir merupakan bagian dari adanya

BAB II LANDASAN TEORI

ASPEK PERENCANAAN DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja manajerial hingga kini masih menjadi issue yang menarik diteliti,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan suatu alat perencanaan mengenai pengeluaran dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bougette (Perancis) yang berarti sebuah tas kecil. Menurut Indra Bastian (2006),

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik

Transkripsi:

PENGANGGARAN DAN JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK DISUSUN OLEH: Evans Sembada S Nova M. Widodo Vitalis Ari W (S431308009) (S431308043) (S431208023) UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MAGISTER AKUNTANSI 2014

PENGANGGARAN PUBLIK A. Konsep Anggaran Sektor Publik Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan anggaran. Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi : 1. aspek perencanaan 2. aspek pengendalian 3. aspek akuntabilitas publik Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Proses penganggaran lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus (oversight body) yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran. B. Pengertian Anggaran Sektor Publik Menurut Freeman (2003) anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya kepada kebutuhankebutuhan yang tidak terbatas (the process of allocating resources to unlimited demands). Anggaran publik merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan : berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat dan berapa banyak serta bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut. C. Pentingnya Anggaran Sektor Publik Kebijakan fiskal merupakan usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai tujuan tertentu. Anggaran adalah alat utama kebijakan fiskal. Kriteria anggaran sektor publik, meliputi: 1. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat. 2. Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah, pemerintah propinsi atau pemerintah daerah. Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan: Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumberdaya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat D. Fungsi Anggaran Sektor Publik Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi, yaitu : Anggaran sebagai alat perencanaan. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut. Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan adalah: 1. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan, 2. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya, 3. Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun 4. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi. Anggaran sebagai alat pengendalian. Anggaran sektor publik dapat digunakan untuk mengendalikan (membatasi kekuasaan) eksekutif. Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya overspending, underspending dan salah sasaran (misappropriation). Empat cara dalam melakukan pengendalian anggaran publik, yaitu: 1. Membandingkan kinerja actual dengan kinerja yang dianggarkan 2. Menghitungkan selisih anggaran (favourable dan unfavourable variances) 3. Menentukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) atas suatu varians 4. Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal. Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiscal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksiprediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mndorong,

memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi. Anggaran sebagai alat politik. Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan, keungan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah teknis akan tetapi lebih merupakan alat politik (political tool). Oleh karena itu, pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para manajer publik. Manajer publik harus sadar sepenuhnya bahwa kegagalan dalam melaksanakan anggara yang telah disetujui dapat menjatuhkan kepemimpinannya, atau paling tidak menurunka kredibilitas pemerintah. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi. Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Disamping itu, anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja. Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja eksekutif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa yang berhasil dicapai kemudian dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang digunakan efektif untuk pengendalian dan penilaian kinerja. Anggaran sebagai alat motivasi. Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging but attainable atau demanding but achieveable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai..

Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik. Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik. E. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua yaitu: Anggaran Operasional Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah "belanja rutin". Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi penmerintah. Disebut "rutin" karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun. Anggaran Modal/Investasi Anggaran modal menunjukan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap. Pengeluaran modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan pinjaman. Belanja investasi / modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaan. F. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik Prinsip-prinsip anggaran sektor publik, meliputi: a. Otorisasi oleh legislatif Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif terlebih dulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut. b. Komprehensif Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pleh karena itu, adanya dana non-budgetair pada dasarnya adalah menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif. c. Keutuhan anggaran Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum (general fund).

d. Nondiscretionary appropriation Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif. e. Periodik Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi-tahunan. f. Akurat Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai pemborosan dan inefisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan overestimate pengeluaran. g. Jelas anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan. h. Diketahui publik anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas. G. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik Tujuan penyusunan anggaran, antara lain: 1. Meningkatkan transparasi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR/DPRD dan masyarakat luas. 2. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah. 3. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritas. 4. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja. Faktor dominan dalam proses penganggaran a. Tujuan dan target yang hendak dicapai. b. Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah). c. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target. d. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, misalnya: fluktuasi pasar, adanya peraturan pemerintah yang baru, bencana alam, dan sebagainya

Siklus anggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas: 1. Tahap persiapan anggaran. Tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Uncertainty (tingkat ketidakpastian) perlu diperhatikan dalam melakukan estimasi anggaran pendapatan yang secara bersamaan dengan membuat keputusan tentang anggaran pengeluaran 2. Tahap ratifikasi. Tahap berikutnya adalah budget ratification. Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga harus mempunyai political skill, salesmanship dan coalition building yang memadai. Integritas dan kesiapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini. 3. Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran. Sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan anggaran. Manajer keuangan public dalam hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal untuk perencanaan dan pengendalian anggran yang telah disepakati, dan bahkan dapat diandalkan untuk tahap penyusuanan anggaran periode berikutnya. 4. Tahap pelaporan dan evaluasi. Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi anggaran. Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntanbilitas. Jika tahap implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak menemui banyak masalah..

JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK A. Perkembangan anggaran sektor publik Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang sesuai dinamika perkembangan manajemen sektor publik dan tuntutan yang muncul di masyarakat. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran sektor publik. Secara garis besar ada dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar. a) Anggaran tradisional atau anggaran konvensional. b) New public management. Jenis Anggaran : 1. Anggaran Tradisional Ciri utama pendekatan anggaran tradisional, yaitu: Cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism. Berarti hanya menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam. Struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item. Struktur anggaran ini didasarkan atas dasar sifat (nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Metode lineitem budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran. Cenderung sentralistis Bersifat spesifikasi Tahunan Menggunakan prinsip anggaran bruto

Kelemahan Anggaran Tradisional: Hubungan yang tidak memadai antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang. Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak pernah diteliti secara menyeluruh efektifitasnya Lebih berorientasi pada input daripada output, yang menyebabkan anggaran tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat kebijakan dan pilihan sumber daya, atau memonitor kinerja. Sekat-sekat antar departemen yang kaku membuat tujuan nasional secara keseluruhan sulit dicapai, sehingga berpeluang menimbulkan konflik, overlapping, kesenjangan dan persaingan antar departemen. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal/investasi. 2. Anggaran Publik dengan Pendekatan NPM Model NPM berfokus pada manajemen sektor publik yang berorientasi pada kinerja, bukan berorientasi kebijakan. Salah satu model pemerintahan di era NPM adalah model pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan Gaebler (1992) dalam Mardiasmo (2002), yang tertuang dalam pandangannya yang dikenal dengan konsep reinventing government. Perspektif baru pemerintah menurut Osborne dan Gaebler tersebut adalah : Pemerintahan katalis, fokus pada pemberian pengarahan, bukan produksi pelayanan publik. Pemerintahan milik masyarakat, memberdayakan masyarakat daripada melayani. Pemerintah yang kompetitif, menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik. Pemerintah yang digerakkan oleh misi, mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi. Pemerintah yang berorientasi hasil, membiayai hasil bukan masukan. Pemerintah berorientasi pada pelanggan, memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi. Pemerintahan wirausaha, mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan. Pemerintah antisipatif, pemerintah wirausaha tidak hanya mencoba untuk mencegah masalah, tetapi juga berupaya keras untuk mengantisipasi masa depan. Pemerintah desentralisasi, dari hierarki menuju partisipatif dan tim kerja.

Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar, mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar dan bukan dengan mekanisme administratif. Perbandingan Anggaran Tradisional dengan Anggaran Berbasis Pendekatan NPM ANGGARAN TRADISIONAL Sentralis Berorientasi pada input Tidak terkait dengan perencanaan jangka panjang Line-item da incrementalism Batasan departemen yang kaku (rigid department) Menggunakan aturan klasik: vote accounting Prinsip anggaran bruto Bersifat tahunan Spesifik NEW PUBLIC MANAGEMENT Desentralis &devolved management Berorientasi pada input, output, dan outcome (value for money) Utuh dan komprehensif dengan perencanaan jangka panjang Berdasarkan sasaran kinerja Lintas departeman (crossdepartment) Zero-base budgeting, planning programming budgeting system Sistematik dan rasional Bottom-up budgeting 3. Perubahan Pendekatan Anggaran Pendekatan baru dalam sistem anggaran publik cenderung memiliki karakteristik umum yaitu:komprehensif/ komparatif, terintegrasi dan lintas departemen, proses pengambilan keputusan yang rasional, berjangka panjang,spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas, analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost), berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input, dan adanya pengawasan kinerja. 4. Anggaran Kinerja Anggaran dengan pendekatan kinerja sangat menekankan pada konsep value for money dan pengawasan atas kinerja output. Pendekatan ini juga mengutamakan mekanisme penentuan dan pembuatan prioritas tujuan serta pendekatan yang sistematik dan rasional dalam proses pengambilan keputusan. Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh karena itu, anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penilaian kinerja didasarkan pada pelaksanaan value for money dan efektivitas anggaran. Pendekatan ini cenderung menolak pandangan anggaran tradisional yang menganggap bahwa tanpa adanya arahan dan campur tangan, pemerintah akan menyalahgunakan kedudukan mereka dan cenderung boros (overspending).

5. Zero Based Budgeting (ZBB) Penyusunan anggaran dengan menggunakan konsep Zero Based Budgeting dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-base). ZBB tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini, namun penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini. Proses implementasi ZBB terdiri dari tiga tahap, yaitu: Identifikasi unit-unit keputusan. Struktur organisasi pada dasarnya terdiri dari pusatpusat pertanggungjawaban (responsibility center). Zero Based Budgeting merupakan sistem anggaran yang berbasis pusat pertanggungjawaban sebagai dasar perencanaan dan pengendalian anggaran. Penentuan paket-paket keputusan. Paket keputusan merupakan gambaran komprehensif mengenai bagian dari aktivitas organisasi atau fungsi yang dapat dievaluasi secara individual. Paket keputusan dibuat oleh manajer pusat pertanggungjawaban dan harus menunjukkan secara detail estimasi biaya dan pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk pencapaian tugas dan perolehan manfaat. Terdapat dua jenis paket keputusan, yaitu:paket keputusan mutually-exclusive dan paket keputusan incremental. Meranking dan mengevaluasi paket keputusan. Jika paket keputusan telah disiapkan, tahap berikutnya adalah meranking semua paket berdasarkan manfaatnya terhadap organisasi. Keunggulan ZBB: Jika ZBB dilaksanakan dengan baik maka dapat menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien ZBB berfokus pada value for money Mempermudah untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektivan biaya Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer Kelemahan ZBB: Prosesnya memakan waktu lama, terlalu teoritis, dan tidak praktis ZBB cenderung menekankan manfaat jangka pendek Implementasi ZBB membutuhkan teknologi yang maju Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses meranking dan mereview paket keputusan

6. Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS) PBBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi. PBBS ini ditujukan untuk membantu manajemen pemerintah dalam membuat keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik. Karakteristik PPBS Berfokus pada tujuan dan aktivitas untuk mencapai tujuan PBBS berorientasi pada masa depan Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif dan program yaitu identifikasi tujuan, identifikasi secara sistematik alternatif program untuk mencapai tujuan, estimasi biaya total dari masing-masing alternatif program, dan estimasi manfaat yang ingin diperoleh dari masing-masing alternatif program. Langkah-langkah implementasi PPBS, sebagai berikut: a. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas. b. Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-benefit dari masing-masing program. d. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil. e. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui. PPBS mensyaratkan organisasi menyusun rencana jangka panjang untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui program-program. Program-program yang disusun terkait dengan tujuan organisasi dan tersebar ke seluruh bagian organisasi. Karakterikstik PPBS adalah: 1. Berfokus pada tujuan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan. 2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang karena PPBS berorientasi pada masa depan. 3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi. 4. Melakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif program.

Kelebihan PPBS yaitu: 1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke manajemen menengah. 2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja. 3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalu pendekatan sadar biaya (costconsciousness/cost awareness) dalam perencanaan program. 4. Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antar departemen. 5. Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaian tujuan organisasi. 6. PPBS menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi sumber daya secara optimal. Kelemahan PPBS adalah: 1. PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya sistem pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi. 2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya besar karena PPBS membutuhkan teknologi yang canggih. 3. PPBS bagus secara teoritis, namun sulit untuk diimplementasikan. 4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan manusia yang kompleks. 5. PPBS merupakan teknik anggaran yang statistically oriented. Penggunaan statistik kurang bagus untuk mengukur efektivitas program dan hanya bisa untuk mengukur beberapa program tertentu. 6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis. Referensi : Jones, Rowen dan Maurice Pendlebury. 2010. Public accounting sector. Sixth edition. Prentice Hall. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta.