Indrajaya. Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HANDS-ON PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX- E SMPN 1 CIREBON TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

Penerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo Kabupaten Banggai

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB III METODE PENELITIAN

HJ. AMINAH. Kepala SMP Negeri 19 Mataram.

Abas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

MOHAMAD YASIN SMA Negeri 1 Kauman Kab. Tulungagung

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Melalui Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Bagi Peserta Didik

Yayuk Jatining Rahayu 4

Oleh Ngaenah Guru SD Negeri 4 Karangpaningal

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PROSIDING ISBN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

Rinendah Sihwinedar 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS 6 SEKOLAH DASAR

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 12 MAKASSAR

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

LATIPA HANIM HARAHAP Guru SMP Negeri 29 Medan

Vol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

PENINGKATAN MOTIFASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PLUS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Vol. 1 No. 1 ISSN

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR POLA BILANGAN DENGAN MENERAPKAN MODEL REALISTIK

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAPAT MENINGKATKAN KENERJA GURU DAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMA NEGERI SAWANG KABUPATEN ACEH SELATAN ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI AJAR VOLUME BANGUN RUANG SISI LENGKUNG. Abu Khaer

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

Inayatul Uliya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMPN 7 BANDA ACEH ABSTRAK

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Andrika Wiriyanti Pemerhati Pendidikan Matematika -

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

24 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEND ENDED UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS BERPIKIR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X2 MAN I MATARAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Indrajaya Staf pengajar Man 1 Mataram, Jl. Pendidikan No. 31, Dasan Agung Baru, Mataram Email : indrajayasape@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X MAN I Mataram pada materi Trigonometri dengan melakukan perbaikan kualitas proses pembelajaran. Perbaikan kualitas proses ini dilakukan dengan menerapkan pembelajaran dengan mengunakan metode opend ended. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang di laksanakan dalam dua siklus di mana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu 1) perencanaan 2) observasi 3) pelaksanaan tindakan dan 4) refleksi. Hasil penelitian menujukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas X MAN I Mataram pada materi Trigonometri. Ketuntasan klasikal mencapai 79,33% pada siklus I sedangkan pada siklus II mencapai 94,1%. Kata kunci : Hasil belajar, pembelajaran opend ended I. PENDAHULUAN Pada proses pembelajaran, guru memiliki peranan dan tanggung jawab yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan merancang dan menggunakan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswa agar menjadi lebih kritis dan kreatif. Sesuai dengan pernyataan tersebut, Slameto (2003: 97) mengemukakan bahwa berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran bergantung pada kemampuan dan kreativitas guru dalam proses pembelajaran dan dapat dilihat dari model pembelajaran yang diterapkan. Berdasarkan pengalaman peneliti selaku guru matematika di MAN I Mataram, diperoleh suatu fakta bahwa terdapat permasalahan pada perkembangan kreativitas berpikir siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika masih belum memuaskan. Dari pengalaman yang dilakukan diketahui bahwa kondisi ini disebabkan 5 faktor utama yaitu: (a) Lebih dari 80% siswa terlihat kurang siap mengikuti pelajaran karena kurang mempersiapkan materi yang akan dibahas sebelum pembelajaran dimulai; (b) Lebih dari delapan puluh lima persen siswa di kelas masih malu untuk bertanya walaupun ada materi yang masih belum dipahami; (c) Semua siswa terbiasa belajar matematika dengan menghafal rumus-rumus dan contoh soal sehingga sering terjadi kekeliruan dalam mengatasi permasalahan matematika yang bervariasi; (d) Lebih dari tujuh puluh lima persen siswa masih cenderung mengikuti jawaban temannya yang pintar, sehingga mereka ketergantungan dan kurang percaya dengan jawabannya sendiri.(e) lebih dari dua puluh persen siswa yang mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan belajar matematika. Pengembangan kreativitas berpikir dalam mengungkapkan suatu masalah matematika pada proses pembelajaran di dalam kelas. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih mau bertanya kepada temannya jika mengalami kesulitan meskipun di luar kegiatan belajar mengajar. Potensi ini dapat dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pemahaman sendiri dalam pembelajaran sehingga siswa dapat berpikir kritis dan kreatif dalam memahami materi serta dalam memecahkan masalah (Nurkencana, 2004:79). Untuk mencapai itu semua, maka guru perlu mencermati model-model pembelajaran yang akan digunakan dalam penyampaian konsep matematika. Guru harus memilih model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa mengungkapkan pendapat dan ide-ide secara bebas dalam menemukan

25 pemecahan dari suatu masalah yang diberikan sehingga mampu memupuk dan merangsang berkembangnya kreativitas berpikir siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran opend ended. Model pembelajaran opend ended merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang memberikan peluang kepada siswa untuk mengkonstruksi pemahaman sendiri dalam pembelajaran sehingga siswa dapat berpikir kritis dan kreatif. Selain itu, dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan beberapa teknik menjadikan kreativitas berpikir serta minat belajar siswa meningkat didalam pencapaian hasil belajar yang optimal. Penerapan model pembelajaran opend ended dalam menjelaskan materi matematika dapat mengurangi rasa bosan siswa pada proses belajar mengajar di dalam kelas. Dalam pembelajaran siswa dituntut untuk mampu mengkonstruksi serta menemukan sendiri konsep/prinsip/hubungan yang kemudian digunakan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan materi. Selain itu siswa memiliki banyak kesempatan mengembangkan ide-ide dan pendapatnya dalam pemahaman konsep serta pemecahan masalah. Oleh sebab itu, diduga salah satu upaya untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa dalam pembelajaran di kelas adalah dengan menerapkan model pembelajaran opend ended. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk menerapkan model pembelajaran opend ended pada Materi Trigonometri untuk meningkatkan kreativitas berpikir dan hasil belajar siswa kelas X MAN I Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut Bagaimana penerapan model pembelajaran opend ended untuk meningkatkan kreativitas berpikir dan hasil belajar siswa pada materi Trigonometri kelas X MAN I Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014. II. LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Opend ended Salah satu prinsip penting dalam psikologi belajar adalah guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa. Guru dapat membantu mengkonstruksi pemahaman mereka, dengan cara memberi kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan sendiri ide-ide, sehingga secara sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar (Nur, 2000:56). Menurut Rusoni (dalam Depdiknas, 2003:77), belajar matematika tidak hanya untuk mengetahui hasil akhirnya saja (learning to know), tetapi juga dengan matematika kita belajar melakukan (learning to do), belajar menjiwai (learning to be), dan terutama belajar bersosialisasi dan berbagi, baik bersama guru, teman, maupun lingkungan (learning to live together). Rusoni (dalam Depdiknas, 2003:81) juga mengatakan matematika sebagai salah satu bidang dari keilmuan eksakta dalam proses kegiatan memiliki satu tujuan akhir berupa jawaban sebagai penyelesaian suatu persoalan. Layaknya keilmuan eksakta,tentu saja matematika hanya memiliki satu jawaban akhir yang pasti. Namun demikian, mendapatkan penyelesaian tersebut juga tidak terpaku hanya pada satu cara saja. Rusoni (dalam Depdiknas, 2003:8) mengartikan bahwa dalam opend ended suatu permasalahan matematika diformulasikan dan ditampilkan sedemikian rupa, sehingga dalam mendapatkan jawaban dapat ditempuh dengan berbagai cara. Siswa diasah kemampuannya untuk dapat menganalisa persoalan dengan melihat secara menyeluruh dari berbagai segi,serta dapat menemukan metode tersendiri dalam menyelesaikan masalah sesuai daya kreativitasnya. Menurut Rusoni (dalam Depdiknas 2003:170), terdapat beberapa hal yang sudah menjadi keharusan apabila pendidik ingin menyampaikan pembelajaran matematika dengan opend ended : 1. Mengkonstruksi Masalah Terbuka Pendidik harus mengkonstuksi dan mengembangkan masalah secara matang dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa yang beragam, serta tidak terdapat pembatasan terhadap siswa untuk memecahkan persoalan matematikanya. 2. Menyajikan Permasalahan atau Persoalan Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan guru untuk menjadi pegangan dalam menyiapkan persoalan adalah: a. Menyampaikan bentuk persoalan dengan media yang nyata sehingga

26 konsep-konsep matematika dapat diamati secara langsung oleh siswa. b. Menyajikan bentuk-bentuk atau bangunbangun (geometri) sehingga siswa dapat membentuk suatu hubungan. c. Memberikan contoh yang konkret, kemudian dilanjutkan dengan pemberian latihan soal yang serupa. 3. Pengorganisasian pembelajaran Dalam pembelajaran pada tahap ini siswa dituntut untuk benar-benar mampu berpikir kreatif, karena sesuai dengan karakteristik dari pembelajaran opend ended. Guru dapat menerapkan metode diskusi mengingat model pembelajaran ini memberikan peluang kepada siswa menggunakan segala pengetahuan untuk memberikan pemecahan yang terbaik karena terdapat lebih dari satu jawaban benar. Hal ini relevan dengan fungsi diskusi, yaitu memberikan jalan untuk menemukan jawaban yang paling tepat. Semua konsep yang akan dibahas pada pembelajaran materi Trigonometri ini disajikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai bahan untuk diskusi. 4. Mengembangkan Rencana Pembelajaran Pada tahap ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka oleh perwakilan masing-masing kelompok. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan guru adalah: a. Memperhatikan dan mengamati respons yang diberikan siswa dalam mengungkapkan ide-ide matematikanya pada pelaksanaan pembelajaran. b. Memeriksa waktu yang tersedia karena interaksi dan komunikasi antara siswa dan guru yang terbingkai dalam suatu aktivitas matematis merupakan hal yang esensial dalam penerapan pembelajaran opend ended. c. Memperjelas tujuan yang hendak dicapai sebagai bentuk bimbingan dan pengarahan. Hal ini diperlukan untuk evaluasi dan membuat rangkuman pelaksanaan kegiatan belajar secara keseluruhan setelah proses pembelajaran selesai. 5. Mengevaluasi Pembelajaran Pada tahap ini guru memberikan soal latihan yang sesuai dengan konsep yang sudah diuraikan pada tahap-tahap sebelumnya untuk diselesaikan oleh siswa secara individual. 6. Membuat Kesimpulan Pada tahap ini guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman tentang konsep Trigonometri pada LKS yang sudah didiskusikan baik secara kelompok maupun diskusi kelas. B. Hasil Belajar Menurut Poerwadarminta (dalam Djamarah, 2010: 20), Hasil adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan yang telah dilakukan atau dikerjakan. Sedangkan menutut Arikunto (2010: 4), Hasil merupakan hasil yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Hasil dapat digambarkan dengan suatu simbol yang menyatakan nilai, baik dalam bentuk huruf maupun angka, dimana unsur pertimbangan atau kebijaksanaan seorang pendidik tentang usaha dan tingkah laku peserta didik tidak boleh diikutkan dalam penilaian tersebut. Dalam institusi pendidikan,baik langsung maupun tidak langsung hasil atau hasil belajar terkait dengan evaluasi. Hasil belajar bukan merupakan hasil dari kegiatan belajar pembelajaran semata, namun hasil merupakan hasil kerja yang keadaannya sangat kompleks. Sementara Nasrun Harahap (dalam Djamarah, 2010:91) memberi batasan bahwa hasil adalah penilaian pendidik tentang perkembangan dan kemajuan peserta didik yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka. Hasil belajar akan dihasilkan selama seseorang melakukan kegiatan belajar sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi belajar juga ikut mempengaruhi hasil belajar. Menurut Ahmadi (2004:66), hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yng mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dri luar diri (faktor eksternal) individu. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal yaitu diri siswa dalam kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat berperan aktif demi peningkatan hasil belajar. Faktor eksternal yaitu guru dalam menerapkan pembelajaran yang menuntut siswa aktif dan kreatif berpikir kritis dalam mengembangkan ide sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar yang akan berdampak pada Hasil belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa perubahan tingkah laku seseorang secara

27 akademik berdasarkan kemampuan dan keterampilan berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran melalui proses belajar mengajar yang dinyatakan dengan angka atau nilai. III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan dikerjakan secara maksimal yang terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan dengan tujuan dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran (Arikunto, 2010:89). B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti atau subjek yang menjadi sasaran peneliti (Arikunto, 2010:45). Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MAN I Mataram Tahun Pelajaran 2013/2014. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini akan berlangsung dalam beberapa siklus, akan tetapi apabila pada siklus I tidak terjadinya peningkatan hasil belajar atau belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, maka akan dilanjutkan pada siklus ke II. Berikut siklus tahapan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), gambar pelaksanaan Siklus I dan Siklus II, serta Rencana Pelaksanaan Siklus Pembelajaran untuk 2 (dua) siklus. Adapun bentuk kerja tindakan dari siklus ke siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagan Perencanaan Penelitian Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Observasi dan evaluasi Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Observasi dan Evaluasi Gambar 1. Siklus Tahapan Penelitian akan Kelas (Kasbolah, 1999 : 167) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Siklus 1 terdiri dari 3 (tiga) kali pertemuan dengan waktu masing-masing 2x45 menit yaitu tanggal 4,6,11 february 2014 dan pada tanggal 13 february di lakukan evaluasi di siklus I dan siklus II adapun hasil persiapan hasil observasi aktivitas guru dan siswa sbb: Data hasil observasi guru siklus I dan siklus II

28 Tabel 1. Hasil observasi guru siklus I dan siklus II No Kompenen Utama Skor Penilaian Persiklus % I/1 I/2 I/3 II/1 II/2 II/3 1. 2. 70 80 3. 4. 5. Kesiapan siswa Pemberian motivasi dan apersepsi Penggunaan konteks nyata Penggunaan model open endind Penggunaan interaktivitas 80 80 85 Dari tabel di atas bahwa semua pada siklus I belum semua komponen dapat terlaksana dengan baik.sedangkan pada siklus II, setelah dilakukan perbaikan, semua kompoonen yang semua menjadi tahapan pembelajaran dengan mengunakan model opend endid sudah terlaksana.demikian juga dengan aktivitas belajar siswa.partisipasi siswa pada siklus II lebih baik dari siklus I Tabel 2. Persiapan hasil belajar siswa siklus I kelas X 2 MAN 1 MATARAM No Hasil Evaluasi Siklus I Jumlah 1. 2. 34 33 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jumlah siswa Siswa yang mengikuti tes Siswa yang tidak mengikuti tes Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas Nilai maksimum Nilai minimum Nilai rata-rata Ketuntasan klasikal 1 21 12 89 43 68,72 79,33% Dari 34 peserta yang mengikuti test. 21 orang siswa yang tuntas sedangkan 12 orang siswa yang tidak tuntas.sehingga prosentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 79,33%, masih di bawah standar yang di tetapkan oleh peneliti yang mencapai indikator keberhasilan ketuntasan klasikal lebih besar 85% dan standar ketuntasan belajar minimal 75 oleh karna itu peneliti perlu melakukan ke siklus berikutnya Setelah peneliti mengetahui hasil evaluasi siklus I peneliti mekakukan refleksi atas tindakan yang sudah di lakukan sehingga di ketahui penyebab masih rendahnya daya serap pencapaian hasil belajar siswa Bedasarkan hasil refleksi di ketahi beberapa hal berikut yang menjadi penyebab utama masih rendahnya ketuntasan belajar siswa. 1. Siswa masih cenderung bekerja sendiri meskipun mereka dalam kelompok sehingga sebagian siswa hanya melihat teman kelompoknya yang bekerja 2. Fokus kerja kelompok hanya untuk menyelesaikan soal yang di berikan oleh guru, sehingga ketika soal sudah selesai di jawab maka diskusi kelompok berhenti meski sebagaian anggota kelompok belum memahami soal yang di berikan. 3. Sebagaian besar siswa masih sungkan untuk mengemukakan pendapatnya saat diskusi kelompok maupun ketika memberikan tanggapan saat persentasi di lakukan. 4. Siswa tidak menyimpulkan apa yang di pelajarinya. Mengacu pada hasil refleksi tersebut di ambil beberapa langkah perbaikan yang di anggap dapat mengatasi masalah yang terjadi. Langkah pebaikan tersebut adalah 1. Kelompok di bagi ulang. Pembagian ulang ini di lakukan dengan memperhatikan heterogenitas lkemampuan bedasarkan hasil siklus I 2. Jumlah kelompok harus di tambah sehingga semua siswa yang ada dalam kelompok itu dapat mengemukakan pendapat secara bergantian 3. Setelah persentasi siswa di berikan soal secara mandiri 4. Siswa dapat menyimpulkan apa yang diskusikan Setelah melakukan perbaikan pada siklus I partisipasi siswa juga meningkat.hal ini dapat di lihat dari hasil belajar pada siklus II yang menunjukan perubahan sangat tinggi dari ketuntasan klasikal 79,33% siklus I menjadi 94,1% pada sikus II

29 Tabel 3. Rekapan hasil belajar siklus II kelas X 2 MAN 1 Mataram No Hasil Evaluasi Siklus Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Jumlah siswa Siswa yang mengikuti tes Siswa yang tidak mengikuti tes Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas Nilai maksimum Nilai minimum Nilai rata-rata Ketuntasan klasikal 34 34-32 2 72 89,63 94,1% Dari tabel di atas terlihat bahwa yang tuntas 32 orang dan 2 orang tidak tuntas dari 34 siswa yang mengikuti tes dengan prosentasi ketuntasan klasikal 94,1% dengan ketuntasan belajar minimal 75 untuk hasil belajar siswa X 2 MAN 1 Mataram sudah mencapai klasikalnya melebihi standar ketuntasan klasikal lebih besar 85%. B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan di atas, maka secara deskriptif hasil penelitian tindakan kelas mengungkapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi Trigonometri siswa kelas X2 MAN 1 Mataram, setelah pelaksanaan tindakan melalui penerapan model pembelajaran opend ended. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa, aktivitas guru, aktiviats siswa maupun respon belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan setelah pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi pada siklus II dapat dikatakan bahwa respon belajar siswa mengalami peningkatan. Dilihat dari respon belajar siswa yaitu mengalami peningkatan dari siklus I rata-rata sebesar 68,72 kategori cukup menjadi 89,63 pada siklus II dengan kategori sangat Baik. Begitu juga dengan persentase ketuntasan klasikal hasil belajar siswa, dimana pada siklus I ketuntasan klasikal hanya mencapai 79,33% meningkat menjadi 94,1% pada siklus II artinya dari hasil menerapkan model pembelajaran opend ended sudah memenuhi standar indikator keberhasilan. Berdasarkan uraian pembahasan di atas, terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada materi Trigonometri siswa kelas X2 MAN 1 Mataram, setelah pelaksanaan tindakan melalui penerapan model pembelajaran opend ended. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan kategori tinggi terhadap hasil evaluasi belajar siswa, respon siswa dari cukup mengalami peningkatan ke kategori sangat Baik dan skor rata-rata yang diperoleh siswa dari hasil pemberian tes tertulis. Hal ini mengindikasikan perhatian, minat, motivasi serta respon siswa materi pelajaran matematika sangat baik. Disamping terjadinya peningkatan peningkatan hasil belajar siswa pada materi Trigonometri kelas X2 MAN 1 Mataram, setelah pelaksanaan tindakan melalui penerapan model pembelajaran opend ended. juga terjadi beberapa perubahan sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung yaitu : Kehadiran siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan semakin berkurangnya siswa yang tidak hadir pada saat proses belajar mengajar berlangsung pada pelajaran matematika, Peran serta siswa untuk menjawab pertanyaan dalam proses pembelajaran semakin meningkat, ini ditandai dengan adanya kemampuan siswa untuk menemukan sendiri jawaban soal-soal yang diberikan oleh guru, Serta semakin aktifnya siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya siswa yang bertanya dan menjawab soal-soal latihan dan adanya siswa yang lain yang bisa membimbing teman yang lain. V. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang berlangsung selama dua siklus dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran opend ended dapat mengaktifkan siswa kelas X2 MAN I MataramTahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari nilai ratarata skor siswa pada siklus I adalah 68.72 dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 21siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa. dan ketuntasan klasikalnya 79.33%, tetapi pada siklus II terjadi peningkatan yaitu nilai rata-rata skor siswa adalah 87.63 dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 32 siswa sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa, serta ketuntasan klasikal yaitu 94,1%

30 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ahmadi, A dan Supiyono, W. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2003. Media Informasi, Komunikasi, dan Pengembangan Sumberdaya. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis (PPGT). Semiawan dan S. C. U. Munandar. 2000. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT Gramedia. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-fakyor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Ditjen Dikdasmen. 2005. Matematika, buku 2. Jakarta: Departement Pendidikan Nasional Djamarah, S. B. 2010. Hasil Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Fadjar, A. M. 2005. Holistika Pemikiran Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Hamalik, O. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. Harun Rasyid, 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV. Wacana Prima Kasbolah, K. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: Depdikbud. Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep Karakteristik dan Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Margono S, 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Nurkancana dan P. P. N. Sunartana. 2004. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Nur, M. dkk.1999. Teori Belajar : Surabaya. Satiadarma dan F. E. Waruru. 2003. Mendidik Kecerdasan. Jakarta: Pustaka Populer Obor.