BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan suatu perusahaan. Hal ini dibutuhkan agar perusahaan dapat mengelola organisasinya secara optimal sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan dapat berupa profitabilitas, memaksimalkan nilai pemegang saham, meminimalkan resiko dan bertanggung jawab kepada banyak stakeholder. (Anthony dan Govindaradjan, 2005:60). Kinerja Pemerintah Kota Surabaya yang terus mengalami dinamika pada lima tahun terakhir tidaklah lepas dari kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Pemerintah Kota Surabaya khususnya di instansi Dinas Pendidikan Di samping melakukan peningkatan kinerja atau sumber daya manusianya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya juga dituntut untuk peningkatan kualitas pelayanan yang dihasilkan agar mampu bersaing dalam persaingan global. Dalam meningkatkan kualitas, harus melakukan peningkatan dari segi kualitas, inovasi, kreatifitas, dan produktifitas secara konsisten agar dapat menghasilkan produk akhir yang bernilai positif. Keberhasilan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor penting adalah sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang dimiliki oleh 1
organisasi atau perusahaan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Agar tujuan yang telah ditetapkan tersebut dapat diketahui telah tercapai atau tidak maka diperlukan sistem pengukuran kinerja yang tepat. Dengan adanya sistem pengukuran kinerja maka diharapkan manajer dapat selalu meningkatkan atau memaksimalkan kinerja yang dimilikinya, karena dengan adanya sistem pengukuran kinerja dapat mengetahui bahwa kinerja karyawan akan dinlai, oleh karena itu sistem pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja manajeral. Kinerja yang memuaskan dari karyawan tidak terjadi dengan sendirinya dan secara instan namun dibutuhkan evaluasi secara berkelanjutan. Kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Hasil atau prestasi kerja karyawan yang baik akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi. Kinerja karyawan erat kaitannya dengan penilaian kinerja. Penilaian kinerja diperlukan untuk mengetahui hasil atau tingkat keberhasilan karyawan. Melalui penilaian kinerja, hasilnya dapat digunakan untuk tujuan yang meliputi keputusan sumber daya manusia, evaluasi, dan umpan balik Sedangkan penilaian kinerja untuk karyawan tetap menggunakan Daftar Penilaian Pelaksaan Pekerjaan (DP3) yang didalam terdapat 8 (delapan) unsur, yaitu kejujuran, kesetiaan, ketaatan, prestasi kerja, tanggung jawab, kerjasama, kepemimpinan dan prakarsa. Namun DP3 tersebut tidak digunakan oleh instansi
Sub Dinas Pendidikan dalam menilai kinerja karyawan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikembangkan penilaian kinerja karyawan berdasarkan kompetensi, dimana mampu mengakomodir kinerja karyawan. Pada umumnya pengukuran kinerja organisasi hanya ditekankan pada sudut pandang keuangan, hal ini menghilangkan sudut pandang lain yaitu pengukuran kinerja non keuangan. Pengukuran kinerja non keuangan dipercaya bisa digunakan untuk melengkapi figur pengukuran kinerja keuangan jangka pendek dan sebagai indikator kinerja jangka panjang (Kaplan dan Norton, 1996). Sebagai contoh pengukuran kinerja non keuangan adalah survey kepuasan pelanggan, pengukuran market share, tingkat kehilangan persediaan dan survey kepuasan karyawan. Pentingnya manfaat dari sistem pengukuran kinerja bagi perusahaan menarik perhatian para peneliti. Penelitian sebelumnya memfokuskan pada hubungan antara sistem pengukuran kinerja dan hasil dari organisasi seperti kinerja organisasional dan laba atas harga saham (Chenhall, 2003; Ittner et al, 2003). Penelitian lain yang dilakukan oleh Henry (2006) tentang pengaruh budaya organisatoris atau budaya perusahaan terhadap dua atribut dari sistem pengukuran kinerja (performance measurement system atau PMS), yaitu keragaman pengukuran dari penggunaan sistem pengukuran tersebut. Dalam meningkatkan kinerja karyawannya dapat dilakukan beberapa cara misalnya melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan pemberian motivasi. Melalui
proses-proses tersebut, karyawan diharapkan akan lebih memaksimalkan tanggung jawab atas pekerjaan mereka karena para karyawan telah terbekali oleh pendidikan dan pelatihan yang tentu berkaitan dengan implementasi kerja mereka. Sedangkan pemberian kompensasi, lingkungan kerja yang baik serta pemberian motivasi pada dasarnya adalah hak para karyawan dan merupakan kewajiban dari pihak perusahaan untuk mendukung kontribusi para karyawannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Untuk menjamin tercapainya keselarasan tujuan, pimpinan organisasi bisa memberikan perhatian dengan memberikan kompensasi, karena kompensasi merupakan bagian dari hubungan timbal balik antara organisasi dengan sumber daya manusia. Kompensasi menurut Hasibuan (2008) adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Sedangkan menurut Hani (2007) merupakan penghargaan yang diberikan karyawan baik finansial maupun non finansial yang adil kepada karyawan atas sumbangan mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga pemberian kompensasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan manapun guna meningkatkan kinerja karyawannya. Adapun bentuk kompensasi finansial adalah gaji, tunjangan, bonus,dan komisi. Sedangkan untuk kompensasi non-finansial diantaranya pelatihan, wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan mengenai pentingnya unsur manusia dalam pencapaian tujuan organisasi dan upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan penilaian kinerja dan pemberian
kompensasi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Sistem Penilaian Kinerja (E-Performance) dan kompensasi terhadap kinerja pegawai pada dinas pendidikan Kota surabaya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Apakah sistem penilaian kinerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai? 2. Apakah kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai? 1.3 Tujuan Penelitian Bertitik tolak dari rumusan masalah yang akan dijadikan inti pembahasan, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari sistem penilaian kinerja terhadap kinerja pegawai. 2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari kompensasi terhadap kinerja pegawai. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara lain: 1. Kontribusi Teoritis
Untuk menambah wawasan dan pengalaman secara praktik di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai teoritik tentang sistem penilaian kinerja (E-Performance), kompenssasi dan kinerja karyawan 2. Kontribusi Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk mengetahui sejauh mana dari pelaksanaan penilaian kinerja (E-Performance), dan kompenssasi dapat meningkatkan kinerja karyawan. 3. Kontribusi Kebijakan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi ataupun sebagai data pembanding sesuai dengan bidang yang akan diteliti, memberikan sumbangan pemikiran, menambah wawasan pengetahuan serta memberikan bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kompensasi finansial dan nonfinansial terhadap kinerja karyawan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penentuan ruang lingkup ini bertujuan agar penelitian yang dilakukan lebih terfokus dan terencana kepada sasaran yang diteliti. Dengan penelitian yang terfokus dan terarah, diharapkan akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun pembahasan penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Penelitian ini membahas tentang pengaruh sistem penilaian kinerja (E- Performance) dan kompenssi terhadap kinerja pegawai. 2. Dalam hal ini yang menjadi objek yang diteliti adalah Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
3. Populasi dalam penelitian ini yaitu pegawai yang bekerja pada Dinas pendidikan Kota Surabaya yang berjumlah 106 Pegawai. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan April tahun 2016