PERAN AHLI GIZI DI BIDANG KLINIK brought to you by: Restu, Jen, Arin, Duhita, Rafifa, sopo neh PJ HO Etika Profesi

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS)

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI

PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK)

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016

PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

PEDOMAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO

APLIKASI SIKAP PROFESIONAL TENAGA GIZI DI BIDANG ASUHAN GIZI DAN DIETETIC. Miranti Gutawa Sumapradja RSUP dr Hasan Sadikin Bandung

DIAJUKAN KOMPETENSI. 1 Berpenampilan (Unjuk Kerja) sesuai dengan kode etik profesi gizi

DISAMPAIKAN OLEH IBNU FAJAR, SKM, MKES

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ 40633

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA MUTU PERKULIAHAN

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

URAIAN TUGAS KEPERAWATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit

URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP

asuhan gizi, penyelenggaraan makanan, kegiatan penelitian dan pengembangan gizi (Depkes, 2006). Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan hak setiap

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI GIZI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN PELAYANAN GIZI KLINIK

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA (PPK) / PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT PPK

TINJAUAN TEORITIS. peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

2 1. Pelayanan Kesehatan Tradional Empiris adalah penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris. 2. Pelayanan K

NI-2.1: Inadequate oral food/beverage intake dll. NI-3: Asupan cairan NI-4: Zat bioaktif

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara

DIAGNOSA GIZI PELATIHAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

PANDUAN ATAU PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

No Jabatan Jumah (orang) Kepala Instalasi Gizi Petugas konsultasi

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN TERAPI OKUPASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah

Perawat & Program Perawatan di Rumah Sakit

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN KEFARMASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Nutrition Care Process (NCP),

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang

KEPUTUSAN DIREKTUR TETANG TIM PENYUSUN KURIKULUM INSTITUSI

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN. Law & Regulation MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM 11/22/12 REKAM MEDIS PARAGRAF 3. Pasal 46

BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat

HEALTH RECORDS IN LONG TERM CARE AND REHABILITATION FACILITIES

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkot

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

Status Gizi. Keadaan Gizi TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN. Malnutrisi. Kurang Energi Protein (KEP) 1/18/2010 OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

A. PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas (quality improvement) pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan mutlak diperlukan untuk

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

Materi Konsep Kebidanan

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi politik dan ekonomi saat ini mengakibatkan perubahan pada tingkat

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LTC DAN REHABILATION C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. yang memproses penyembuhan pasien agar menjadi sehat seperti sediakala.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT

MAKALAH TEORI, TIPE KEPEMIMPINAN, PERAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

Transkripsi:

PERAN AHLI GIZI DI BIDANG KLINIK brought to you by: Restu, Jen, Arin, Duhita, Rafifa, sopo neh PJ HO Etika Profesi [Susetyowati, DCN, M.Kes] COVER MENYESESUAIKAN STANDAR SITU AJAH..... A. PENDAHULUAN Pelayanan gizi Suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan, dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit (Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, 2013) Gizi klinik Suatu ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara makanan dan kesehatan tubuh manusia termasuk mempelajari zat-zat gizi dan bagaimana dicerna, diserap, digunakan, dimetabolisme, disimpan dan dikeluarkan dari tubuh (PGRS, 2013) B. DEFINISI PELAYANAN GIZI KLINIK Pelayanan gizi klinik adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien/klien/personal dengan tujuan mengatasi masalah/penyakit terkait gizi (nutrition related disease) yang dilakukan oleh tenaga gizi dengan prinsip aman, efektif, dan efisien, serta berbasis bukti (The American Dietetic Association Quality Management Committee, 2008) Pelayanan Gizi Klinik menyediakan layanan gizi melalui penerapan Proses Asuhan Gizi Terstandar. PAGT meliputi Pengkajian Data Gizi, Penegakan Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi dan Monitoring Evaluasi (NCP-ASDI, 2007). Proses Asuhan Gizi di Rumah Sakit C. PROFESI GIZI 1. Nutrisionist Registered

Tenaga gizi Sarjana Terapan Gizi dan S1 Gizi yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan 2. Registered Dietisien (RD) Tenaga gizi sarjana terapan gizi atau S1 gizi yg telah mengikuti pendidikan profesi (internship) dan telah lulus uji kompetensi serta teregistrasi sesuai ketentuan peraturan peraturan perundangundangan berhak mengurus ijin memberikan pelayanan gizi, makanan dan dietetik dan menyelenggarakan praktik gizi mandiri. 3. Technical Registered Dietisien (TRD) Seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan D3 Gizi sesuai aturan yang berlaku atau Ahli Madya Gizi yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. D. TUGAS POKOK AHLI GIZI Memproduksi layanan gizi Menjaga mutu pelayanan gizi Menyusun skala prioritas program pelayanan gizi Melakukan inovasi dan continues improvement tentang produk dan prosedur layanan Gizi Termasuk lingkup Pelayanan Gizi ialah pelayanan gizi untuk pasien rawat inap, rawat jalan, petugas; kegiatan penyuluhan. Penyusunan rencana dan Laporan Kegiatan dalam lingkup pelayanan gizi E. AREA PRAKTIK Setting pelayanan gizi klinik dilakukan di : Ruang Rawat Inap (in-patient care) pembahasan lanjut di bagian G Rawat Jalan (out-patient care) pembahasan lanjut di bagian H Rawat Rumah (home-care) Praktik mandiri Pusat kebugaran Wirausaha, pusat bisnis dan komunikasi Institusi spesifik (pusat pelatihan, asrama, sekolah, militer, panti, industri, dan lain-lain) F. RUANG LINGKUP PRAKTIK GIZI KLINIK Ruang Lingkup Praktik : peran, fungsi, tanggung jawab dan aktivitas profesional gizi yang mendapat pendidikan formal dan mempunyai wewenang untuk melaksanakan asuhan gizi (The American Dietetic Association Quality Management Committee, 2008). Ruang lingkup praktik gizi klinik diklasifikasikan menjadi kegiatan: 1. Pelayanan Langsung Kepada Pasien/Klien 2. Pelayanan Tidak Langsung Kepada Pasien/Klien (National Guard Health Affairs, Kingdom of Saudi Arabia, 2013) 1. PELAYANAN LANGSUNG KEPADA KLIEN/PASIEN Pelayanan langsung kepada klien/pasien menggunakan 4 langkah dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar yang bertujuan untuk memberikan pelayanan

gizi yang aman, efektif, dan efisien, dan memfasilititasi praktik berbasis bukti (The American Dietetic Association Quality Management Committee, 2008) TRD dan RD melaksanakan pelayanan terapi gizi medis pada kondisi : o Defisiensi zat gizi o Infeksi o Gizi Anak &Tumbuh Kembang o Gizi Lanjut Usia o Gizi Onkologi o Gizi Neurologi o Gizi Nefrologi (gizi pada ginjal dan hipertensi) o Gizi Bedah (perioperatif nutrition) o Bedah umum o Bedah digestif o Gizi Diabetes dan Gangguan Metabolik o Gizi Gangguan Kehamilan o Gizi Kardiovaskular o Gizi pada Pasien Kritis (critical ill) o Gizi Olahraga/sport dietetic o Gizi Gastrohepato-Intestinal o Gizi pada Penyakit Paru o Gizi Muskoloskeletal o HIV/AIDS o Behavior related nutrition (eating disorder, mental illness) o Weight management (pengelolaan berat badan) G. ASUHAN GIZI RAWAT INAP o Pengertian Serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet pasien sampai di ruang rawat inap.

o Tujuan Memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap agar memperoleh gizi yang sesuai dengan kondisi penyakit mempercepat proses penyembuhan. o Pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat : a) Membaca catatan medik pasien dan menganamnese makanan pasien bila diperlukan b) Merancang diit bersama pasien menurut ketetapan diit dari dokter ruangan c) Penyuluhan/konsultasi gizi bagi pasien yang memerlukan d) Pemesanan makanan ke dapur utama e) Monitoring dan evaluasi diit f) Pengiriman daftar permintaan makanan ruangan g) Melakukan pengawasan, pencatatan dan pelaporan ke unit terkait (Depkes, 1990) o Uraian tugas ahli gizi ruangan a) Jam dinas b) Kualifikasi Latar belakang pendidikan Pengalaman kerja c) Garis kewenangan Secara teknis Secara fungsi d) Fungsi Memimpin dan mengawasi penyelenggaraan makanan di ruang rawat inap Melaksanakan kegiatan asuhan gizi rawat inap

2. PELAYANAN SECARA TIDAK LANGSUNG Berupa : 1. Berkoordinasi dengan unit Produksi Makanan dalam hal pemesanan makan klien/pasien, termasuk formula enteral. 2. Mengembangkan pedoman asuhan gizi dan materi edukasi. 3. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada staf institusi dan siswa/mahasiswa praktik. 4. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ilmiah. 5. Mengembangkan kegiatan penelitian gizi aplikatif, khususnya di bidang gizi klinik. 6. Melaksanakan pembelajaran berkelanjutan sepanjang hayat (National Guard Health Affairs, Kingdom of Saudi Arabia, 2013) Contoh : Pelayanan Makanan a) Mengecek dan menyetujui bon permintaan makan b) Mengecek kebersihan pantry pasien dan alat makan c) Mengecek kesesuaian diit d) Mengecek distribusi snack dan makan pasien e) Mengkoordinasikan kegiatan pramusaji dalam kegiatan pelayanan makan pasien maupun petugas f) Melakukan perencanaan dan pengawasan peralatan makan pasien dan petugas g) Melakukan perencanaan kebutuhan dan pengawasan pemakaian susu. Enteral, gula + teh + kopi dll h) Mengatasi permasalahan gizi pasien maupun petugas i) Membuat laporan bulanan kegiatan pelayanan gizi Pencatatan dan pelaporan rawat inap o Buku catatan harian pasien o Formulir permintaan makanan pasien baru o Formulir pembatalan makan o Formulir perubahan diet o Formulir permintaan makan pagi, siang dan sore o Laporan harian konseling gizi

H. ASUHAN GIZI RAWAT JALAN o Penyuluhan gizi serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi untuk mencapai tujuan tertentu. o Konsultasi gizi proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar penderita dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan seharihari. o Uraian tugas ahli gizi klinik gizi : a) Jam dinas b) Kualifikasi Latar belakang pendidikan Pengalaman kerja /kursus / pelatihan c) Garis kewenangan Secara langsung dan tidak langsung d) Fungsi Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan konsultasi gizi di rawat jalan, PKMRS dan Penyuluhan Gizi di luar RS Memberi konsultasi gizi kepada pasien o Uraian tugas : 1. Pelayanan Rawat Jalan

o Membuat laporan bulanan konsultasi gizi, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) Menyusun jadwal penyuluhan gizi di lingkungan rumah sakit (PKMRS) Menyusun jadwal penyuluhan gizi di luar RS Pengembangan media konseling (leaflet dll) 2. Asuhan Gizi Pasien Melakukan Antropometri Melakukan anamnesa gizi dan recall sehari Mengkaji data biokimia dan klinik Interpretasi data A, B, C dan D Menentukan diagnosis gizi pasien Merencanakan terapi diit pasien Implementasi konseling gizi dan evaluasi Jawaban konsultasi / pengisian dalam RM Membuat surat kontrol pasien Pencatatan pelaporan rawat jalan Registrasi pasien Pengisian leaflet Formulir riwayat gizi Formulir asuhan gizi Laporan penyuluhan, konseling I. ROLE AND ACTIVITIES OF RD (The Academy Quality Management Committee and Scoop of Practice Subcommittee of The Quality Management Committee 2012) 1. Melaksanakan pengkajian status gizi pasien bekerja sama dengan anggota team interdisiplin untuk koordinasi perawatan (contoh : kemampuan menelan dalam kasus pasien dengan disfagia, mengkonsultasikan interaksi obat dan makanan). 2. Melengkapi pengkajian fisik yang berfokus pada gizi melalui evaluasi sistem tubuh, otot, dan penurunan lemak subkutan, kesehatan mulut, kemampuan menghisap/ menelan/ bernafas, kondisi kulit, nafsu makan, dan pengaruhnya. 3. Menerapkan proses asuhan gizi terstandar dalam pelayanan gizi untuk individu. 4. Menyediakan Medical Nutrition Therapy dalam perawatan penyakit dan kondisi medis secara langsung dalam rangka perawatan yang berkelanjutan. 5. Menyediakan konseling gizi, terapi perilaku gizi, konseling menyusui, pelatihan gizi dan kesehatan, konseling latihan, dan pendidikan kesehatan sebagai komponen pencegahan, terapi dan perawatan pemulihan kesehatan. 6. Mengevaluasi dan memberikan konseling terkait gizi genomik, interaksi genetis diet dan penyakit, interaksi makanan dan obat, interaksi gizi dan obat, dan interaksi gizi obat dan suplemen.

7. Mengatur pelayanan gizi, dan berkolaborasi dengan profesional kesehatan maupun profesional gizi yang lain. Merujuk pada sumber daya gizi dan program yang sesuai atau pada profesi kesehatan yang lain, menurut kebutuhan dari individu/pasien atau klien. 8. Mengkaji, merekomendasikan dan mengimplementasikan protokol yang telah disusun dan disetujui mengenai penyakit/kondisi yang spesifik. Merujuk kepada praktisi (dokter), memutuskan intervensi dalam protokol untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi individu. 9. Mengkolaborasikan atau mengarahkan penelitian dalam bidang pangan dan gizi, serta membangun kebijakan dan rekomendasi dalam pangan dan gizi untuk individu, kelompok, maupun populasi tertentu. 10. Mendidik dan mengawasi DTR, siswa dietetik, praktik dietetik, dan personil pendukungnya yang mendampingi dalam pelaksanaan perawatan klien/pasien. 11. Penugasan dengan memperhitungkan komponen dari NCP dan pelatihan kompetensi dalam fungsi-fungsi yang telah ditugaskan pada pasien/klien yg spesifik atau populasi. 12. RD pada akhirnya bertanggung jawab kepada pasien/klien, dokter, regulator, dan akreditasi organisasi. "I am not sure exactly what heaven will be like, but I know that when we die and it comes time for God to judge us, he will not ask, 'How many good things have you done in your life?' rather he will ask, 'How much love did you put into what you did?'" Mother Teresa