PENGENALAN ALAT DISUSUN OLEH : NAMA : NILAM TIKA NIM : G ASISTEN : VIPIN CHRISTINA CHANDRA PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRATIKUM AGRIKLIMATOLOGI

Mengenal Nama dan Fungsi Alat alat Pemantau Cuaca dan Iklim

Stasiun Klimatologi. Semarang

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi

LAPORAN KLIMATOLOGI KUNJUNGAN STASIUN BMKG KENTEN

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari

PANDUAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI PERTANIAN

awan sempurna Obeservasi cuaca permukaan merupakan suatu cara untuk mendapatkan

BAB 2 DATA METEOROLOGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MODUL PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI RATIH KURNIASIH DAN UMMU KALSUM UNIVERSITAS PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

BAB II GAMBARA UMUM BALAI BESAR METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. A.Sejarah Singkat Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

Mengenal Nama dan Fungsi Alat alat Pemantau Cuaca dan Iklim Oleh : Dandan Hendayana,SP*

ANALISA VALIDASI PERALATAN METEOROLOGI KONVENSIONAL DAN DIGITAL DI STASIUN METEOROLOGI SAM RATULANGI oleh

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial

STASIUN KLIMATOLOGI DRAMAGA BOGOR

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH AGROKLIMATOLOGI OLEH NASRUDDIN, SP.

Oleh : Irman Sonjaya, Ah.MG

Hidrometeorologi. Pertemuan ke I

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 012 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.12 TAHUN 2009 TENTANG

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

Unsur gas yang dominan di atmosfer: Nitrogen : 78,08% Oksigen : 20,95% Argon : 0,95% Karbon dioksida : 0,034%

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ACARA I. ALAT-ALAT KLIMATOLOGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

-3 - BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Kepala Badan adalah Kepala Badan Meteorologi,

2012, No.7 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Pe

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

2016, No Geofisika di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klim

TATA CARA TETAP PELAKSANAAN PENGAMATAN DAN PELAPORAN DATA IKLIM DAN AGROKLIMAT

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA

INSTRUKSI KERJA ADMINISTRASI PRAKTIKUM LABORATORIUM HIDROLOGI

SUHU UDARA, SUHU TANAH Dan permukaan laut

ALAT UKUR KELEMBABABAN UDARA

MAKALAH KLIMATOLOGI UNSUR-UNSUR IKLIM: CURAH HUJAN

Gambar 1. Peta Prakiraan Cuaca Hujan Mei 2018 (Sumber : Stasiun Klimatologi Karangploso Malang)

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :

A. Definisi (pengertian)

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

I. INFORMASI METEOROLOGI

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. PENGAMATAN UNSUR-UNSUR CUACA SECARA MANUAL

TERMOMETER MAKSIMUM. Yosik Noman Meteorology I C Akademi Meteorologi dan Geofisika. Abstrak

PENGAMATAN UNSUR UNSUR CUACA SECARA MANUAL

Iklim / Climate BAB II IKLIM. Climate. Berau Dalam Angka 2013 Page 11

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

9/6/2016 KULIAH 4: CUACA DAN IKLIM SERTA UNSUR-UNSURNYA. Output Input. Efisiensi = Impor Indonesia (BPS, 2005)

I. INFORMASI METEOROLOGI

Metode pengolahan data klimatologi

Penerapan metode..., Novi Indriyani, FASILKOM UI, Universitas Indonesia

MODUL DASAR BIDANG KEAHLIAN KODE MODUL SMKP1D03-04DBK

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

I. INFORMASI METEOROLOGI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. IKLIM & METEOROLOGI. Novrianti.,MT_Rekayasa Hidrologi

ALAT ALAT PENGUKUR HUJAN

MINI RISET METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI PERHITUNGAN CURAH HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN KENCANG DI PRAMBON SIDOARJO TANGGAL 02 APRIL 2018

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KARAKTERISTIK CURAH HUJAN DI WILAYAH KABUPATEN GARUT SELATAN

tentang Jenis Indonesia Tahun berlaku dan Geofisika; ologi, dan

SILABUS. 1. Identitas mata kuliah : Meteorologi dan Klimatologi Kode : GG 307

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Karakteristik Intensitas Curah Hujan di Kota Bengkulu

IV KONDISI UMUM TAPAK

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

BAB II LANDASAN TEORITIS

Transkripsi:

Laporan Praktikum Agroklimatologi PENGENALAN ALAT DISUSUN OLEH : NAMA : NILAM TIKA NIM : G111 13 084 KELOMPOK : 2 ASISTEN : VIPIN CHRISTINA CHANDRA PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara terus-menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut-turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan iklimnya, batas-batas ekstrim dan juga pola siklusnya. Pengenalan alat dalam praktikum sangat penting karena akan berpengaruh terhadap kemampuan praktikan itu sendiri. Seorang praktikan akan merasa kesulitan untuk memahami setiap kegiatan praktikum kalau belum mengenal alat-alat praktikum itu sendiri. Dalam laporan praktikum ini praktikan ingin memperkenalkan setiap alat yang digunakan dalam pengukuran intensitas cahaya matahari, suhu udara dan suhu tanah, kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin. Peralatan yang digunakan dalam pengamatan cuaca sangat banyak jumlah dan jenisnya. Peralatan-peralatan tersebut terdiri atas alat pengukur curah hujan, pengukur kelembaban udara, pengukur suhu udara, pengukur suhu tanah, pengukur hujan, pengukur panjang penyinaran matahari, pengukur kecepatan angin, dan pengukur penguapan atau evaporasi. Praktikum ini dilatar belakangi keinginan untuk mengetahui nama,fungsi, dan prinsip kerja dari alat-alat klimatologi. Dimana kita ketahui bahwa klimatologi adalah ilmu yang mempelajari jenis iklim dimuka bumi dan faktor penyebabnya. Berdasarkan uraian diatas serta karena seringnya terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi, menjadikan pentingnya pengetahuan tentang klimatologi dalam hal ini di bidang pertanian, maka dilakukan praktikum agroklimatologi ini.

1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini yakni diharapkan mahasiswa/mahassiswi mengenal stasiun klimatologi dan sistem peralatannya serta mengetahui cara kerja dari peralatan klimatologi. Kegunaan dilakukan praktikum ini adalah sebagai bahan informasi bagi mahasiswa tentang apa saja alat-alat klimatologi dan bagaimana fungsinya serta memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang cara kerja dari alat tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada pengamatan keadaan atmosfer kita di stasiun digunakan beberapa alat yang mempunyai sifat-sifat yang hampir sama dengan alat-alat ilmiah lainnya yang digunakan untuk penelitian di dalam laboratorium, misalnya bersifat peka dan teliti. Perbedaannya terletak pada penempatannya dan para pemakainya. Alat-alat laboratorium umumnya dipakai pada ruang tertutup, terlindung dari hujan dan debudebu, angin dan lain sebagainya serta digunakan oleh observer. Dengan demikian sifat alat-alat meteorologi disesuaikan dengan tempat pemasangannya dan para petugas yang menggunakan (Anonim, 2008). Pada proses pengamatan keadaan amosfer kita ini, digunakan beberapa alat. Sebelum ditemukan satelit meteorologi, satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai keadaan atmosfer adalah dengan memasukkan keadaan yang diamati pada stasiun cuaca di seluruh dunia ke dalam peta cuaca (Neiburger, 1982). Adapun alat-alat yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya alat pengukur curah hujan (Ombrometer tipe Observatorium dan Ombrograf), Alat pengukur kelembaban relatif udara (Psikometer Assman, Psikometer Sangkar, Higrograf, Higrometer, Sling Psikometer), alat pengukur suhu udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum, Termometer Minimum, dan Termometer Maximum- Minimum Six Bellani), alat pengukur suhu air (Termometer Maksimum -Minimum Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran matahari (Solarimeter tipe Jordan, Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Permukaan Tanah, Termometer Selubung Kayu, Termometer Bengkok, Termometer Maksimum- Minimum tanah, Termometer Simons, Stick Termometer), alat pengukur intensitas penyinaran matahari (Aktinograf), alat pengukur evaporasi (Panci Evaporasi Kelas A, Piche Evaporimeter) dan alat pengukur kecepatan angin (Cup Anemometer, Hand Anemometer, Biram Anemometer) (Prawirowardoyo, 1996).

Dalam bidang pertanian ilmu prakiraan penentuan kondisi iklim atmosfer ini adalah untuk menentukan wilayah pengembangan tanaman. Iklim mempengaruhi dunia pertanian. Presipitasi, evaporasi, suhu, angin, dan kelembaban nisbi udara adalah unsur iklim yang penting. Dalam dunia pertanian, air, udara, dan temperatur menjadi faktor yang penting. Kemampuan menyimpan air oleh tanah itu terbatas. Sebagian air meninggalkan tanah dengan cara transpirasi, dengan evaporasi, dan dengan melalui drainase (Wisnubroto 1999). Prakiraan cuaca baik harian maupun prakiraan musim, mempunyai arti penting dan banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Prakiraan cuaca 24 jam yang dilakukan oleh BMG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk pelaksanaan pemupukan dan pemberantasan hama. Misalnya pemupukan dan penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi hari atau ditunda jika menurut prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan musim hujan mempunyai arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah. Jadi, bidang pertanian ini memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari bagaimana perencanaan sampai dengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003). Iklim adalah sintesis atau kesimpulan atau rata-rata perubahan unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu wilayah.sintesis tersebut dapat diartikan pula sebagai nilai statistik yang meliputi antara lain nilai rata-rata, maksimum, minimum, frekuensi kejadian, atau peluang kejadian dari cuaca. Iklim dapat pula diartikan sebagai pola kebiasaan serta perubahan cuaca di sutau tempat atau wilayah ( Fortain,2002). Mengingat iklim adalah sifat cuaca dalam jangka waktu panjang pada tempat tertentu atau daerah yang luas, maka data cuaca yang digunakan hendaklah mewakili keadaan atmosfer seluas mungkin di tempat atau wilayah yang bersangkutan.demikian pula datanya haruslah murni dan terhindar dari gangguan lokal.pada prinsipnya data iklim harus terbentuk dari data cuaca yang dapat mewakili (representative) secara benar keadaan atmosfer suatu tempat atau wilayah luas dan dalam jangka waktu sepanjang mungkin ( Muin, 2012 )

BAB III METODOLOGI Nama alat Gambar Fungsi Campble Stokes Digunakan untuk mengukur lama penyinaran. Thermometer bola kering dan thermometer bola basah Thermometer maksimum 1. Thermometer Bola Kering : Tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya. 2. Thermometer Bola Basah : Tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. Untuk mengukur suhu ekstrim tinggi

Thermometer minimum Untuk mengukur suhu ekstrim rendah Sangkar cuaca Panci evaporasi sebagai tempat alat-alat pengukur cuaca tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan untuk mengukur evaporasi/penguapan pada periode waktu tertentu Penakar hujan jenis hellman berfungsi untuk mengukur intensitas, jumlah, dan waktu terjadinya hujan (mencatat sendiri ) Penakar Hujan Manual Type Observatorium Berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan (tidak mencatat sendiri )

Actinography Alat ini untuk mengukur intensitas radiasi matahari total yang jatuh pada bidang horizontal Barometer Mengukur tekanan udara distasiun yang dinyatakan dalam milibar (Mb) Cup counter anemometer Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin selama periode waktu tertentu Thermohygrograph Alat ini untuk mengukur suhu dan kelembaban secara mekanis.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Terdapat banyak alat dalam mengukur unsur cuaca /iklim yakni compbell stokes, termometer dan termograf, higrometer, anemometer, evaporimeter dan ombrometer. 2. Setiap peralatan unsur iklim/cuaca memiliki cara kerja yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi masing-masing alat ukur dengan tata letaknya. Pemasangan alat ukur umumnya dilakukan/dipasang di tempat terbuka. Cara kerja tiap alat ukur akan menghasilkan data pencatatan yang akurat, bila penggunaannya dilakukan dengan baik dan benar tanpa kesalahan. 3. Cara pengamatan peralatan ukur unsur iklim/cuaca disesuaikan dengan kerja masing-masing alat ukut tersebut. Pengamatan umumnya dilakukan pada pagi hari dan berlangsungnya bisa dalam harian, mingguan, bulanan, ataupun tahunan. 4.2 Saran Untuk praktikum selanjutnya diharapkan agar praktikum berjalan dengan lancar dan tertib agar praktikan mampu memahami materi dengan jelas.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Pengenalan Alat-Alat. (http://www.klimatologibanjarbaru.com/artikel /2008/12/pengenalan-alat-alat/). Diakses tanggal 02 Oktober 2014. Fontain, A. 2002. Meteorology. (http://www.kompas.com). Diakses tanggal 02 Oktober 2014. Neiburger, dkk.1982. Memahami Lingkungan Atmosfer Kita. Bandung: ITB. Nur Muin, S. 2012. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Unib. Bengkulu Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung. Setiawan, A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan pertanian. (http : // www.bmg.ac.id). Diakses tanggal 02 Oktober 2014. Wisnubroto, S. 1999. Meteorologi Pertanian Indonesia. Mitra Gama Widya, Yogyakarta.