Pengolahan dan Pengawetan Ikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMUNDURAN MUTU IKAN SEGAR SECARA SENSORI, KIMIAWI, DAN MIKROBIOLOGI. Oleh : Rendra Eka A

PEMBEKUAN. AINUN ROHANAH Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Program Studi Mekanisasi Universitas Sumatera Utara

Pengeringan Untuk Pengawetan

Blansing kemudian pembekuan Ditambahkan saus, keuntungannya : - memperbaiki flavor - menutupi off flavor - mencegah oksidasi - menambah kemudahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

Dewi Maya Maharani, STP, MSc

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

Pengawetan pangan dengan pengeringan

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Pendinginan dan Pembekuan. Kuliah ITP

Menerapkan Teknik Pemanasan Tidak Langsung dalam Pengolahan KD 1: Melakukan Proses Pengasapan Ikan

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. H.Yusdin Abdullah dan sebagai pimpinan perusahaan adalah Bapak Azmar

42. PENGAWETAN BUAH SEGAR

PENGGUNAAN ES SEBAGAI PENGAWET HASIL PERIKANAN

Bunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura

BAB VII SUHU TINGGI RENDAH

III. TINJAUAN PUSTAKA

Pembekuan. Shinta Rosalia Dewi

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

PENGARUH EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP MIKROBA PADA ISOLAT IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TIM DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi jenis ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) secara sepintas

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

PAPER BIOKIMIA PANGAN

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

Kamariah Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Musamus

5.1 Total Bakteri Probiotik

Nama : Fitriyatun Nur Jannah Nim : Makul : Teknologi Pangan TEKNOLOGI PENGAWETAN MAKANAN

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

MENGELOLA KOMPOSISI AIR SUSU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PENGARUH JENIS KEMASAN YANG BERBEDA TERHADAP MUTU DENDENG LUMAT IKAN PATIN (Pangasius hypopthalmus) SELAMA PENYIMPANAN PADA SUHU KAMAR.

TINJAUAN PUSTAKA. Ikan merupakan salah satu sumber zat gizi penting bagi proses

Pengolahan dengan suhu tinggi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

Pengawetan bahan pangan

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

IKAN ASAP 1. PENDAHULUAN

mikrobiologi dan keamanan pangan, dan Kegiatan Belajar 4 membahas mengenai kerusakan biologis dan mikrobiologis ikan.

Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

BAB I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

PENGOLAHAN PANAS DAN PENGOLAHAN PEMBEKUAN KELOMPOK 1

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan merupakan hasil olahan dari kacang kedelai yang kaya akan

Freezing adalah keadaan dimana suhu atau temperaturnya dibawah titik beku. Atau disebut dengan Freezing Injury.

PENANGANAN PASCA PANEN

penyimpanan bahan makanan segar

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul-molekul obat

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Absorpsi atau penyerapan zat aktif adalah masuknya molekul-molekul obat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. freezer selama 5 hari, 10 hari, 15 hari dan 20 hari dapat dilihat pada table ini.

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM :

I. PENDAHULUAN. dalam negeri maupun ekspor. Hewan ini sangat digemari, terutama di negaranegara

BLANSING. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan gizi pada ikan adalah protein, lemak, vitamin-vitamin, mineral,

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. pangan adalah mencegah atau mengendalikan pembusukan, dimana. tidak semua masyarakat melakukan proses pengawetan dengan baik dan

Bawang daun adalah salah satu sayuran yang diminati

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh berbagai kalangan. Menurut (Rusdi dkk, 2011) tahu memiliki

Karakteristik mutu daging

DASAR-DASAR PENGOLAHAN IKAN Lanjutan

PENGERINGAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus kehidupan,

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

Modifikasi Coolbox Dengan Insulasi Pendinginan Freon Pada Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional

Modifikasi Coolbox Dengan Insulasi Pendinginan Freon Pada Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional

Transkripsi:

Pengolahan dan Pengawetan Ikan Kelompok 2 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Nama Anggota Agung Kurniawan Dhinda Rachmawati Ria Rizki Y Praditya Alya W Agus Fera J Rani Anggraeni Shindi Puspitaneng P Najizul Ma ruva Siti Rima J Ariyanto Dwi Marisa Yuanita C Cep Surya M Moch. Sofyan M. Ferry Azhari Nur Hanifah A Angela Natalie Wisnu Wardhana Yoga Rionaldy Farah Ainun J Ruri A Erlyana Agustia Citra Andina Elsa Yolanda Ibrahim Hasan

Pengenalan Proses pengolahan dan pengawetan ikan merupakan salah satu bagian penting dari mata rantai industri perikanan Adapun tujuan utama proses pengawetan dan pengolahan ikan adalah: 1. Mencegah proses pembusukan pada ikan, terutama pada saat produksi melimpah 2. Meningkatkan jangkauan pemasaran ikan 3. Melaksanakan diversifikasi pengolahan produkproduk perikanan 4. Melaksanakan pendapatan nelayan atau petani ikan, sehingga mereka terangsang untuk melipat gandakan produksi

Proses pengolahan dan pengawetan ikan dapat dilakukan dengan cara Menggunakan Suhu Rendah Menggunakan Suhu Tinggi Mengurangi Kadar Air Menggunakan Zat Antiseptik Menggunakan Ruang Hampa Udara

Pengolahan dan pengawetan pada suhu rendah meliputi pendinginan dan pembekuan. Kedua cara tersebut mempunyai prinsip sama, yaitu mengurangi atau menghentikan aktivitas organisme pembusuk.

Prinsip Penanganan Dengan Suhu Rendah Pengawetan ikan dengan suhu rendah merupakan suatu proses pengambilan atau pemindahan panas dari tubuh ikan ke bahan lain Prinsip dasar penyimpanan pada suhu rendah: 1. Menghambat pertumbuhan mikroba 2. Menghambat reaksi-reaksi enzimatis, kimiawi dan biokimiawi

Penyimpanan pada suhu rendah dapat menghambat kerusakan makanan, antara lain kerusakan fisiologis, kerusakan enzimatis maupun kerusakan mikrobiologis. Pada pengawetan dengan suhu rendah dibedakan antara pendinginan dan pembekuan.

Pendinginan Pendinginan atau refrigerasi ialah penyimpanan dengan suhu rata-rata yang digunakan masih di atas titik beku bahan. Kisaran suhu yang digunakan biasanya antara 1 o C sampai + 4 o C. Pada suhu tersebut, pertumbuhan bakteri dan proses biokimia akan terhambat.

Berkat kemajuan teknologi, ada cara lain untuk mendinginkan ikan tanpa menggunakan es batu, yaitu sebagai berikut : 1. Menggunakan Es Kering (dry ice) 2. Menggunakan Larutan Garam Dingin 3. Menggunakan RSW (refrigerated sea water) 4. Menggunakan Udara Dingin 5. Menggunakan Obat Pendingin

MACAM MACAM PENDINGINAN IKAN Sejauh yang sudah diterapkan secara komersial di seluruh dunia, maka praktek pendinginan ikan dapat dikelompokkan atas tiga metode, yaitu : Metode pendinginan dengan es atau peng es an (licing) Metode pendinginan dengan udara dingin (chilling in cold air) Metode pendinginan dengan air yang didinginkan (chilling in water)

Penanganan di Dalam Palka Ikan yang sudah dilakukan penyiangan dan dicuci bersih, atau ikan ikan kecil yang sudah dilakukan sortasi berdasar ukuran dimasukkan hati hati kedalam palka. Penyusunan ikan dalam palka dapat dilakukan dengan tiga cara: Shelfing Boxing

Shelfing dilakukan dengan cara mengatur ikan diatas rak(sekat sekat dari kayu, plastic pejal, atau bahan lain) dan hanya satu lapis ikan pada tiap rak. Sekat sekat tersebut merupakan sekat hidup yang dipasang dengan jarak 20 cm dari rak diatasnya.

Ikan disusun dalam peti (dari kayu, plastic, aluminium dan lain lain) dengan dicampur es yang cukup banyak jumlahnya ikan disusun dalam peti (dari kayu, plastic, aluminium dan lain lain) dengan dicampur es yang cukup banyak jumlahnya

Perubahan-perubahan yang terjadi pada pendinginan Perubahan tekstur kerusakan gel - pengerasan Perubahan flavor hilangnya flavor asal Perubahan warna pemucatan warna khlorofil - Pencoklatan Perubahan zat gizi

PEMBEKUAN

Pembekuan ikan berarti menyiapkan ikan untuk disimpan di dalam suhu rendah (cold storage). Pembekuan bukanlah sebuah cara pengawetan. Pembekuan ikan harus dilakukan menurut garis garis tertentu, sebab jika tidak dilakukan dengan semestinya, pembekuan justru akan merusak ikan. Pembekuan atau freezing ialah penyimpanan di bawah titik beku bahan, jadi bahan disimpan dalam keadaan beku. Pembekuan yang baik dapat dilakukan pada suhu kira-kira 17 o C atau lebih rendah lagi. Pada suhu ini pertumbuhan bakteri sama sekali berhenti. Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu antara 12 o C sampai 24 o C. Dengan pembekuan, bahan akan tahan sampai bebarapa bulan, bahkan kadangkadang beberapa tahun.

3 Golongan Laju Pembekuan Menurut King (1971) Pembekuan lambat waktu pembekuan 30 menit per 1 cm bahan yang dibekukan Pembekuan sedang waktu pembekuan 20-30 per 1 cm bahan yang dibekukan Pembekuan cepat waktu pembekuan <20 per 1 cm bahan yang dibekukan.

Metode Pembekuan Kontak Langsung Udara dingin ditiupkan dengan suhu rendah secara langsung dengan bahan pangan Kontak Tak Langsung misalnya alat pembeku lempeng dimana makanan atau cairan yang telah dikemas kontak dengan permukaan logam yang telah didinginkan dengan mensirkulasikan cairan pendingin, perendaman langsung bahan pangan dengan cairan pendingin atau menyemprotkan cairan pendingin (freon, nitrogen cair, larutan garam atau gula).

Penyegaran Kembali dapat Dilakukan dengan Perantaraan: udara dingin, misalnya alat pendingin atau refrigerator air hangat air pada suhu kamar pemasakan langsung tanpa penyegaran kembali udara terbuka

Pengeringan beku (FREEZY DRYING) Menurut Melor (1978), Keunggulan pengeringan beku dibandingkan metoda lainnya, antara lain adalah : Mempertahankan stabilitas produk (menghindari perubahan aroma, warna, dan unsur organoleptik lain). Mempertahankan stabilitas struktur bahan (pengkerutan dan perubahan bentuk setelah pengeringan sangat kecil). Meningkatkan daya rehidrasi (hasil pengeringan sangat berongga dan lyophile sehingga daya rehidrasi sangat tinggi dan dapat kembali ke sifat fisiologis, organoleptik dan bentuk fisik yang hampir sama dengan sebelum pengeringan).

Pengeringan beku umum diterapkan pada kategori bahan, sebagai berikut: bahan pangan dan bahan farmasi (obatan) plasma darah, serum, larutan hormon, organ untuk transplantasi sel hidup, untuk mempertahankan daya hidupnya dalam jangka waktu yang lama.

Pembekuan Mempengaruhi: a. Jaringan b. Mikroorganisme c. Protein d. Enzim e. Lemak f. Vitamin g. Parasit

ALAT PEMBEKU IKAN Tipe tipe cold storage: COLD STORAGE 1. Jacketed cold storage ( cold storage berjaket) 2. Gridded cold storage(cold storage dengan pipa pendingin polos) 3. Finned grid stores (cold storage dengan pipa bersirip) 4. Cold storage dengan Unit cooler

Terima Kasih