MEKANIKA FLUIDA I HMKK 325. Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT

dokumen-dokumen yang mirip
I PUTU GUSTAVE S. P., ST., M.Eng. MEKANIKA FLUIDA

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

MEKANIKA FLUIDA BAB I

Definisi dan Sifat Fluida

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

FLUIDA STATIS 15B08001 ALFIAH INDRIASTUTI

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

BAB II SIFAT-SIFAT ZAT CAIR

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Torsi. Pertemuan - 7

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

LEMBAR PENILAIAN. 1. Teknik Penilaian dan bentuk instrument Bentuk Instrumen. Portofolio (laporan percobaan) Panduan Penyusunan Portofolio

GAYA GESER, MOMEN LENTUR, DAN TEGANGAN

BAB II DASAR TEORI. Aliran hele shaw..., Azwar Effendy, FT UI, 2008

BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya

FLUIDA STATIS. Seekor serangga hinggap di atas permukaan air tanpa basah. Penjepit kertas

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

MEKANIKA FLUIDA CONTOH TERAPAN DIBIDANG FARMASI DAN KESEHATAN?

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

TEGANGAN PERMUKAAN MATERI POKOK

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!

Rheologi. Stress DEFORMASI BAHAN 9/26/2012. Klasifikasi Rheologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Proses Perpindahan Panas Konveksi Alamiah dalam Peralatan Pengeringan

Terjemahan ZAT PADAT. Kristal padat

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

Mekanika Rekayasa/Teknik I

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

SIMAK UI Fisika

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

WUJUD ZAT. Perubahan wujud zat dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut: Zat padat. Keterangan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

Membahas mengenai gerak dari suatu benda dalam ruang 3 dimensi tanpa

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang berasal dari

Hukum Hooke. Diktat Kuliah 4 Mekanika Bahan. Ir. Elisabeth Yuniarti, MT

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

Laporan Kimia Fisika Penentuan Tegangan Permukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita perhatikan akan

TRANSFER MOMENTUM. Massa = m B

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai bintang yang paling dekat dari planet biru Bumi, yaitu hanya berjarak sekitar

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

BAB 16. MEDAN LISTRIK

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

BAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Metode Spin Coating

Gerak Melingkar Pendahuluan

Fluida Statik & Dinamik

9/17/ FLUIDA. Padat. Fase materi Cair. Gas

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

MODUL I TEKANAN HIDROSTATIS

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

VII ELASTISITAS Benda Elastis dan Benda Plastis

SURFACE TENSION ( Tegangan Permukaan )

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

Matematika Teknik Dasar-2 11 Aplikasi Integral - 2. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

9/17/ KALOR 1

1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

F L U I D A. Besaran MKS CGS W Newton Dyne. D n/m 3 dyne/cm 3 g m/det 2 cm/det 2

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

BAB FLUIDA A. 150 N.

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

PUNTIRAN. A. pengertian

PENENTUAN BESAR PENGANGKATAN MAKSIMUM PADA SUDUT ELEVASI TERTENTU DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN AIRFOIL SAYAP PESAWAT

9. Dari gambar berikut, turunkan suatu rumus yang dikenal dengan rumus Darcy.

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Prinsip Pengukuran tegangan permukaan berdasarkan metode berat tetes

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

FLUIDA STATIS. 1. Perhatikan gambar, tabung yang penuh berisi air keluar melalui lubang A, B dan C

DEFINISI DAN SIFAT-SIFAT FLUIDA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA. Tegangan Permukaan. Disusun oleh: Wawan Gunawan

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd

I. TEGANGAN NORMAL DAN TEGANGAN GESER

MENENTUKAN TEGANGAN PERMUKAAN ZAT CAIR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

2.1 Zat Cair Dalam Kesetimbangan Relatif

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Proses Perpindahan Panas Konveksi Alamiah dan Peralatan Pengering

Gambar 2.1.(a) Geometri elektroda commit to Gambar user 2.1.(b) Model Elemen Hingga ( Sumber : Yeung dan Thornton, 1999 )

MODUL- 9 Fluida Science Center U i n versit itas Brawijijaya

Melalui kegiatan diskusi dan praktikum, peserta didik diharapkan dapat: 1. Merencanakan eksperimen tentang gaya apung

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

MEKANIKA FLUIDA I HMKK 325 Dr. Aqli Mursadin Rachmat Subagyo, MT

FLUIDA SEBAGAI KONTINUM Dalam membahas hubungan-hubungan aliran fluida secara matematik atau analitik, perlu diperhatikan bahwa struktur molekuler yang sebenarnya (nyata) diganti dengan suatu medium (zat antara) hipotetik yang kontinu atau disebut sebagai kontinuum Fluida sebagai kontinum

VISKOSITAS Kita perhatikan apabila sebuah fluida kita tempatkan diantara 2 buah plat tipis, ketika gaya P diberikan pada pelat atas, pelat tersebut akan bergerak secara kontinu dengan kecepatan U. Perilaku ini konsisten dengan definisi sebuah fluida apabila sebuah fluida diberikan sebuah tegangan geser maka fluida tersebut akan berdeformasi secara kontinu. Pemeriksaan lebih mendalam terhadap gerakan fluida antara kedua plat akan menunjukan bahwa fluida yang bersentuhan dengan plat atas bergerak dengan kecepatan pelat U, dan fluida yang bersentuhan dengan pelat bawah tetap memiliki kecepatan nol. Fluida diantara kedua plat bergerak dengan kecepatan u= u(y) yang akan terlihat berubah secara linier, u= Uy/b seperti diperlihatkan pada gambar 1.3. Jadi sebuah gradien kecepatan, du/dy, terbentuk dalam fluida antara pelat-pelat tersebut. Dalam kasus khusus ini, gradien kecepatan adalah konstan karena du/dy=u/b, tetapi didalam situasi aliran yang lebih rumit, persoalannya tidak selalu demikian. Viskositas Fluida/ Rachmat Subagyo, MT

Gambar 1 (a). Deformasi material yang ditempatkan antara dua pelat sejajar Gambar 1 (b) perilaku dari sebuah fluida yang ditempatkan antara dua plat paralel Viskositas Fluida/ Rachmat Subagyo, MT

Dalam pertambahan waktu yang kecil, δt, garis vertikal semu AB pada fluida akan berotasi sebesar sudut, δβ, sehingga: Kita perhatikan bahwa δβ bukan hanya fungsi dari P tetapi juga fungsi waktu, kemudian kita akan mendefinisikan laju regangan geser (rate of shearing strain ), Sebagai : Yang dalam hal ini sama dengan Viskositas Fluida/ Rachmat Subagyo, MT

Kelanjutan dari eksperimen ini akan menunjukan bahwa jika tegangan geser, meninggkat dengan meningkatkan P (ingat bahwa ), maka laju regangan geser akan meningkat dengan berbanding langsung artinya: Atau Hasil ini menunjukan bahwa untuk fluida-fluida biasa seperti air,minyak, bensin dan udara, tegangan dan laju regangan geser (gradien kecepatan) dapat dikaitkan dengan suatu hubungan dalam bentuk: Dimana konstanta kesebandingannya disimbolkan dengan (mu) dan disebut sebagai viskoitas mutlak, viskositas dinamik atau viskositas saja dari fluida tersebut Viskositas Fluida/ Rachmat Subagyo, MT

TEGANGAN PERMUKAAN Pada permukaan temu (antarmuka) antara zat cair dan gas, atau antara dua zat cair yang tidak bercampur, timbul gaya-gaya di permukaan cairan yang menyebabkan permukaan tersebut berperilaku seakan-akan merupakan suatu kulit atau membran yang membentang pada seluruh massa fluida. Contoh : Sebuah jarum baja akan terapung diatas air jika diletakan dengan hati-hati pada permukaannya karena tegangan yang timbul di kulit hipotesis tersebut menopang jarum itu Sebuah gaya tarik dapat dianggap bekerja pada bidang permukaan sepanjang suatu garis di permukaan. Intensitas gaya tarik molekuler per satuan panjang sepanjang suatu garis dipermukaan ini disebut tegangan permukaan dan dilambangkan dengan huruf σ (sigma) Tegangan dalam satu butir tetesan zat cair dapat dihitung dengan menggunakan diagram benda bebas pada gambar 2. jika butiran bulat tersebut dipotong separuhnya (seperti ditunjukan) gaya yang timbul di sekeliling tepinya karena tegangan permukaan adalah 2πRσ. Gaya ini harus diimbangi oleh perbedaan tekanan, p, antara tekanan dalam, Pi, dan tekanan luar Pe, yang bekerja pada permukaan bundar πr². jadi, Tegangan permukaan/ Rachmat Subagyo,MT

Gambar 2. gaya-gaya yang bekerja pada separuh bagian dari butiran zat cair Atau Ketinggian h, ditentukan oleh nilai tegangan permukaan, σ, jari-jari tabung R, berat jenis cairan,, dan sudut kontak, θ, antara fluida dan tabung. Dari diagram benda bebas pada gambar 2b. Kita lihat bahwa gaya vertikal karena tegangan permukaan sama dengan 2πRσcosθ dan berat fluida adalah πr²h dan kedua gaya ini harus saling menyeimbangi untuk suatu kesetimbangan maka: Tegangan permukaan/ Rachmat Subagyo,MT

Gambar 3. Pengaruh aksi kapiler di tabung kecil (a) kenaikan kolom pada fluida yang membasahi tabung, (b) diagram benda bebas untuk menghitung ketinggian kolom. (c)penurunan kolom untuk zat cair yang tidak membasahi dinding Sehingga ketinggian diberikan dengan hubungan: Sudut kontak adalah sebuah fungsi dari zat cair dan permukaan. Untuk air yang bersentuhan dengan gelas bersih, θ= 0 Tegangan permukaan/ Rachmat Subagyo,MT

Latihan Soal 1. Tekanan kadang-kadang ditentukan dengan mengukur ketinggian kolom zat cair di dalam tabung vertikal. Berapakah diameter dari tabung gelas bersih yang dibutuhkan agar kenaikan air pada 20 C didalam tabung karena aksi kapiler (sebagai lawan dari tekanan di dalam tabung) kurang dari 1,0 mm? Tegangan permukaan/ Rachmat Subagyo,MT