PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

SOLUSI VENTILASI VERTIKAL DALAM MENDUKUNG KENYAMANAN TERMAL PADA RUMAH DI PERKOTAAN

1.1.3 Kenyamanan Termal Pasifsebagai faktor penentu perancangan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/

BAB III TINJAUAN KHUSUS

RESORT DENGAN FASILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB III TINJAUAN KHUSUS. 3.1 Latar Belakang Pemilihan Tema. 3.2 Penjelasan Tema

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di susun oleh : FERIA ETIKA.A.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

BAB V KESIMPULAN UMUM

Iklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bentuk massa bangunan berdasar analisa angin dan matahari

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

Pendekatan Pembentukan Iklim-Mikro dan Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Usaha Tercapainya Model Desain Rumah Susun Hemat Energi

PENDEKATAN PEMBENTUKAN IKLIM-MIKRO DAN PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI USAHA TERCAPAINYA MODEL PENDIDIKAN LINGKUNGAN BINAAN YANG HEMAT ENERGI

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP PERANCANGAN

SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

Pemilihan pohon pada areal lintas berupa pohon jenis palem sebagai pengarah, pohon peneduh diletakan pada area parkir pengunjung, sedangkan.

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-quran dan hadist-hadist diantaranya dalam surat An-Nuur ayat ke-36

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 14 Kenyamanan Termal. Kenyaman termal

KAJIAN KONSERVASI ENERGI PADA BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DITINJAU DARI ASPEK PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V. KajianTeori Kajian Teori Tema Desain Uraian Interprestasi dan Eloborasi Teori Tema Desain

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

PENGARUH IKLIM DALAM PERANCANGAN ARSITEKTUR

FISIKA BANGUNAN 1 DESIGN STRATEGIES COOLING FOR BUILDING (SISTEM PENDINGIN BANGUNAN) TOPIK:

Pengembangan RS Harum

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III ELABORASI TEMA

PERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pengembangan RS Harum

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night

lib.archiplan.ugm.ac.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB IV ANALISA TAPAK

STUDI SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN ALAMI PADA TIPOLOGI UNDERGROUND BUILDING

Perumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

aktivitas manusia. 4 Karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan lahan yang menjadi penyebab utama Bumi menjadi hangat, baik pa

Pathologi Bangunan dan Gas Radon Salah satu faktor paling populer penyebab terganggunya kesehatan manusia yang berdiam

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan tentang aplikasi sistem pengabutan air di iklim kering

5.1.1 Perubahan pada denah Perubahan pada struktur dan penutup atap D Interior dan exterior ruangan

GEDUNG KEDUTAAN BERPALING DARI JALAN UTAMA. Tidak lazim bagi bangunan di koridor Thamrin, Jakarta, memalingkan wajahnya dari jalan.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Kata Kunci : Penghawaan alami, tata massa, bukaan.

TUGAS SAINS ARSITEKTUR II

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dalam maupun luar yang aman dan nyaman, sehingga. penghuninya terhindar dari keadaan luar yang berubah-ubah.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB III TINJAUAN KHUSUS

KENYAMANAN TERMAL GEDUNG SETDA KUDUS

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

ANALISA ECOTECT ANALYSIS DAN WORKBENCH ANSYS PADA DESAIN DOUBLE SKIN FACADE SPORT HALL

RUMAH SUSUN HEMAT ENERGI DI YOGYAKARTA

Perancangan Rumah Susun dengan Aspek Bioklimatik di Kota Malang

PENGARUH SISTEM VEGETASI VERTIKAL TERHADAP KELEMBABAN DAN ALIRAN UDARA PADA HUNIAN TINGKAT RENDAH DI DAERAH TROPIS LEMBAB

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

BAB V KAJIAN TEORI Kajian Teori Penekanan Desain. Arsitektur Tropis. Arsitektur tropis dipilih sebagai tema desain pada pondok retret di

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

PENERAPAN KONSEP PENGHAWAAN ALAMI PADA WISMA ATLET SENAYAN

BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah

PENGARUH LUAS BUKAAN VENTILASI TERHADAP PENGHAWAAN ALAMI DAN KENYAMANAN THERMAL PADA RUMAH TINGGAL HASIL MODIFIKASI DARI RUMAH TRADISIONAL MINAHASA

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG. I Latar Belakang Perancangan. Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan primer.

BAB III: DATA DAN ANALISA

Transkripsi:

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

PENGHAWAAN Penghawaan adalah aliran udara di dalam rumah, yaitu proses pertukaran udara kotor dan udara bersih Diagram sederhana menjelaskan alur pergerakan udara berdasarkan bukaan Salah satu contoh sistem pertukaran udara gabungan (alami dan buatan)

KENYAMANAN DALAM PENGHAWAAN Dalam buku Standart Tata cara Perencanaan Teknis Konservasi Energi pada Bangunan Gedung yang di terbitakan oleh Yayaasan LPMB PU dinyatakan bahwa suhu nyaman untuk orang indonesia adalah Sejuk nyaman antara 20.5 22.8 0 C ET suhu nyaman optimal antara 22.8 25.8 0 C ET Hangat nyaman optimal antara 25.8 29 0 C ET Untuk mencapai kondisi nyaman tersebut di butuhkan PENGHAWAAN yang baik untuk mendapatkan kondisi penghawaan yang baik di butuhkan usaha untuk mendapatkan udara segar baik udara segar dari alam maupun aliran udara buatan

PENGHAWAAN ALAMI suplai udara segar menggantikan udara kotor di dalam ruang secara ALAMI tanpa mngunakan peralatan mekanis Kelebihan Ramah lingkungan Lebih hemat Kekurangan Suhu, kecepatan angin, kelembaban, kualitas udara tidak mudah diatur Gangguan serangga Gangguan lingkungan BUATAN suplai udara segar menggantikan udara kotor di dalam ruang yang melibatkan peralatan mekanis(kipas angin,ac dll) Kelebihan udara di dalam ruang bisa di atur sesuai dengan keinginan kita Kekurangan tidak ramah lingkungan(menyebabkan pemanasan global) pemborosan energi Cenderung ruangnya tertutup

SUMBER PENGHAWAAN ALAMI Sumber penghawaan alami sangat bergantung pada kondisi angin di sekitar bangunan Untuk mendapatkan penghawaan alami ada beberapa hal yang perlu di perhatikan 1. Tersedianya udara luar yang sehat (bebas bau, debu dan polutan) 2. Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (maksimal 28 C) 3. Tidak banyak bangunan disekitar yang akan menghalangi aliran udara horisontal 4. Lingkungan tidak bising

PENGHAWAAN ALAMI DAN IKLIM Penghawaan alami termasuk dalam kategori pendingin pasif, yang dimaksudkan pendingin pasif adalah kondisi di dalam berubah-ubah tergatung arah angin yang datang, karena itulah penghawaan alami juga sangat tergantung pada iklim di sekitar bangunan Karena indonesia terletak di sepanjang garis katulistiwa indonesia memiliki iklim tropis lembab, pada umumnya bangunanbangunan didesain dengan memaksimalkan kecepatan angin untuk dapat mendinginkan struktur bangunan ataupun pencapaian kenyamanan fisiologis.

KENYAMANAN TERMAL Sistem penghawaan alami merupakan kriteria utama untuk mencapai kenyamanan thermal pengguna bangunan Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia, bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda disekitar arsitekturnya atau kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan kepuasan dirinya terhadap lingkungan thermalnya. Kecepatan angin dan pengaruhnya atas kenyamanan FAKTOR KENYAMANAN THERMAL Faktor alam yang dominan Suhu udara Kelembaban udara Pergerakan udara Faktor pilihan manusia Sinar matahari Pakaian Aktivitas

TEMPERATUR DAN KECEPATAN ANGIN Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Untuk mengatasi temperatur yang tinggi seperti di kota besar surabaya memperbanyak dan memberdayakan area taman baik taman depan, samping, dalam, atau belakang untuk mendapatkan penghawaan yang sesuai untuk rumah tinggal atau bangunan

PENERAPAN PENGHAWAAN ALAMI PADA BANGUNAN Penghawaan alami yang paling penting ialah angin/udara alami. Oleh karena itu dalam merencanakan sebuah bangunan kita diharuskan bagaimana memberi bukaan-bukaan atau meletakkan bukaan yang tepat pada setiap bangunan agar penghawaan yang masuk dalam bangunan dapat masuk secara optimal dan dapat memberikan kenyamanan di dalamnya. Dampak bangunan terhadap alam disekitarnya yaitu : 1. Bentuk pola massa 2. Geometri bangunan 3. Kondisi topografi 4. Kekasaran permukiman 5. Orientasi massa bangunan Faktor faktor penghawaan alami yang masuk pada bangunan 1. Tingkat kekuatan angin 2. Pergerakan udara 3. Adanya perbedaan tekanan 4. Adanya perbedaan suhu

TATA MASSA BANGUNAN Tata massa dalam perancangan sangat mempengaruhi pergerakan udara. Melalui pengolahan tata massa dapat memecah, menghalangi, dan mengarahkan angin pada bangunan Pola tata massa bangunan dapat mempengaruhi pergerakan angin yang dapat menghasilkan sistem penghawaan alami dalam suatu bangunan melalui bukaan, yang dapat menimbulkan kenyamanan thermal pengguna bangunan

POLA TATANAN MASSA kecepatan aliran udara tidak dapat merata masuk dalam bangunan. Udara akan masuk dari sisi depan dan belakang bangunan saja. Karena tidak ada jarak antar bangunan yang dapat membantu aliran udara menyebar ke berbagai sisi bangunan Pola tata massa berderet diatas sudah terdapat jarak antar massa untuk mempermudah aliran udara masuk ke seluruh ruang dalam bangunan. Namun karena jarak terlalu sempit, maka kemerataan aliran udara pada tiap-tiap bangunan kurang terpenuhi Penataan pola massa berderet seperti ini, dengan diberikan jarak yang cukup. Maka aliran udara dapat menyebar masuk dalam tiap sisi hunian. Sehingga kecepatan angin yang ditangkap oleh hunian dapat lebih merata. Pada penataan massa majemuk seperti gambar diatas, aliran udara dapat mengalir lebih mudah daripada tata massa berderet. Namun tidak ada jarak antar massa bangunan, maka kecepatan aliran udara juga tidak dapat mengalir merata pada masing-masing bangunan Pola tata massa majemuk diatas lebih baik daripada pola tata massa majemuk sebelumnya, karena terdapat jarak antar bangunan. Sehingga kecepatan aliran udara dapat membelok dan merata ke masing-masing bangunan dari berbagai sisi secara maksmima Tata massa majemuk diatas merupakan tata massa yang paling baik. Karena jarak yang digunakan sangat cukup. Sehingga kecepatan angin dapat mengalir dan membelok pada merata pada tiap bangunan. Angin yang ditangkap oleh bangunan juga lebih banyak karena aliran udara merata pada masing-masing

BENTUK MASSA BANGUNAN udara mengalir dari tempat bertekanan tinggi menuju ke daerah bertekan rendah. Tekanan udara dapat di manipulasi degan mengatur lokasi dan ukuran bukaan. Jika kecepatan udaranya rendah, outletnya di perbesar. Aliran udara pada ruangan dan sirkulasi udara pada ruangan

RADIASI SINAR MATAHARI Radiasi matahari adalah penyebab utama tingginya suhu di dalam rumah. Sebisa mungkin hindari banyak bukaan di arah timur dan barat. Apabila tidak bisa dihindari, bisa diupayakan adanya barrier terhadap radiasi panas matahari, terutama matahari sore di arah barat. Barrier bisa berupa tanaman atau vegetasi, atau elemen bangunan berupa sun shading. Sun shading berupa elemen vertikal (sirip) atau elemen horizontal (topi-topi/over hang).

VENTILASI SEBAGAI BUKAAN bukaan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi pergerakan angin. bukaan yang menyediakan ruang untuk terjadinya pertukaran udara yang disebut dengan ventilasi Sirkulasi udara yang baik di dalam bangunan dapat memberikan kenyamanan. Aliran udara dapat mempercepat proses penguapan di permukaan kulit sehingga dapat memnerikan kesejukan bagi penghuni bangunan

Menurut arah gerak udara dalam ruang Ventilasi silang (gerakan udara horizontal) Ventilasi vertikal (gerakan udara ke atas) Ventilasi vertical (gerakan udara ke atas) Terjadi karena daya alami yang terjadi akibat perbedaan suhu udara. Udara dengan suhu lebih tinggi mempunyai berat yang lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas dan tempat yang d tinggalkan akan di isi oleh udara dengan suhu lebih rendah.

Ventilasi silang (gerakan udara horisontal) Yang dinamakan dengan ventilasi silang adalah bukaan yang jumlahnya ada dua pada satu ruangan dan berada pada posisi yang saling berhadapan Adapun fungsi utama nya yaitu agar sirkulasi udara atau perputaran angin dalam ruang bisa berjalan dengan terus menerus tiada henti. Agar udara kotor bisa terbuang