Prime Costs. Prime Costs. Direct Materials. Direct Labor + = 2003 Prentice Hall Business Publishing, Cost Accounting 11/e, Horngren/Datar/Foster 2-1

dokumen-dokumen yang mirip
AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR

AKUNTANSI BIAYA MODUL 3 HARGA POKOK PENJUALAN & IKHTISAR RUGI LABA

PRODUCTION COST. Production cost itu ada yg: a. Direct, yaitu Direct material dan Direct labor b. Indirect, yaitu Factory Overhead (FOH)

CHAPTER 4 COST SYSTEM AND COST ACCUMULATION. a Membeli material secara kredit $ Materials Accounts Payable 100.

Clara Susilawati, MSi Ruang Dosen 3 Lt. 3 Gedung Yustinus. Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

Akuntansi Biaya. Modul ke: 04FEB JOB ORDER COSTING. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si dan Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi. Program Studi Akuntansi

Semua expense adalah cost, tetapi tidak semua cost adalah expense.

CHAPTER 2 COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM. i. The Cost Concept Cost: Harga perolehan (pengorbanan) untuk mendapatkan manfaat.

BAB IV HARGA POKOK PESANAN

COST SYSTEM AND COST ACCUMULATION

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Harga pokok produksi, metode job order costing, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Systems Design: Job-Order costing

Systems Design: Job-Order costing. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. 1

Systems Design: Job-Order costing. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

BAB 9 AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Pengelompokan Biaya. 1-konsep akuntansi biaya 04/01/14

Mulyadi: Metode harga pokok pesanan merupakan metode pengumpulan biaya yang memperlakukan pesanan sebagai suatu unit

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

Akuntansi Biaya Job Order Costing

PENILAIAN PERSEDIAAN: PENDEKATAN DASAR BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VARIABLE & ABSORPTION COSTING

dihasilkan selama suatu periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga jual, harga pokok produk, job order costing method, full costing, variable costing. Universitas Kristen Maranatha

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

BAB II BIAYA PRODUKSI PADA CV. FILADELFIA PLASINDO SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Makalah Kewirausahaan. Ketegasan dalam Aspek Produksi. Disusun oleh: Ambar Dwi Wuladari. Irfan Priabodo

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Unit yang diproduksi Biaya bahan baku total ( Rp) Per unit ( Rp )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Definisi usaha kecil dan menengah menurut Hermawan Kartajaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen membutuhkan informasi untuk

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan, dan Akuntansi Biaya

BAB II BIAYA OVERHEAD PABRIK Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya. Untuk itu suatu perusahaan menyelenggarakan akuntansi, guna memperoleh

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhitungan biaya produksi dan mengambil beberapa referensi yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRACT. Keywords: Standard costing, production costs, efficiency.

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

Budgeting for Planning and Control

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

a. Direct production cost Komponen biaya Direct production cost terdiri dari: Raw Material, Utility, Operating Labor dan Operating Supervision

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

BAB II KERANGKA TEORI. keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

ABSTRAK. Kata Kunci: harga pokok produksi, full costing, variable costing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Hansen dan Mowen (2007: 429), segmen adalah:

AKUNTANSI MANAJEMEN KA2163. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FACTORY OVERHEAD COST (BIAYA OVERHEAD PABRIK)

APLIKASI SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS KEUANGAN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PERHITUNGAN BIAYA POKOK PENJUALAN DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA INDUSTRI MEBEL

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN

Apa yang yang Dijual Dijual? Bagaiman a a Menentukan Laba Laba Usaha

ANALISIS PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. XYZ OLEH: RELIK CANRA MANURUNG ABSTRAK

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II UKM DAN BIAYA

Factory Overhead is generally defined as indirect materials, indirect labor, and all other factory costs that cannot be conveniently identified with

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

Transkripsi:

Prime Costs Direct Materials Direct Labor + = Prime Costs 2-1

Prime Costs What are the prime costs for Bicycles by the Sea? Direct materials used $200,000 + Direct labor 105,500 = $305,000 2-2

Conversion Costs Direct Labor Manufacturing + = Conversion Overhead Costs Indirect Labor Indirect Materials Other 2-3

Conversion Costs What are the conversion costs for Bicycles by the Sea? Direct labor $105,500 + Indirect manufacturing costs 194,500 = $300,000 2-4

APA SAJA BIAYA-BIAYA YANG DIPERLUKAN DALAM PEMBUATAN SEBUAH PRODUK? Daun teh, gula, air, bahan pengawet, botol/kemasan kotak, mesin, gedung pabrik, tenaga kerja, alat angkut dll 2-5

Kalau kita kategorikan dalam : 1. Direct Material : Daun teh, gula, air 2. Direct Labor : Tenaga kerja (buruh) yang terlibat langsung dalam pembuatan produk - upah 3. Factory Overhead : Bahan pengawet, botol, biaya yg terkait dgn mesin, gedung pabrik, alat angkut (biaya penyusutan, pemeliharaan, bahan bakar mesin, biaya asuransi gedung pabrik). DM + DL = Prime Cost DL + FOH = Conversion Cost (karena mengubah bahan baku menjadi bahan jadi) 2-6

LO 2 PRODUCTION COST (BIAYA PRODUK) Production costs include Direct materials Direct labor Overhead 7

PRODUCTION COST (BIAYA PRODUK) Direct materials Barang yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi Contoh: Plat baja di mobil Kayu di furniture Alcohol in cologne 8

PRODUCTION COST (BIAYA PRODUK) Direct labor Tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi Pekerja di Pabrik Koki pada sebuah restaurant Airline pilot 9

PRODUCTION COST (BIAYA PRODUK) Overhead Selain bahan dan tenaga kerja langsung Depresiasi pada bangunan dan peralatan Perawatan Persediaan Pengawasan Listrik 10

PRODUCTION Biaya yang tidak COST dapat (BIAYA PRODUK) dinvetarisasikan (Noninventoriable <period> costs) dibebankan dalam periode waktu terjadinya. Dibagi dalam dua kategori umum: Baiaya penjualan personnel (marketing) dan biaya administrasi Salaries and commissions of sales Advertising (marketing) Legal fees (administrative) Printing the annual report (administrative) 11

PRODUCTION COST Prime Cost : Direct Materials Costs + Direct Labor Costs Conversion Cost: Direct Labor Costs + Overhead Costs 12

LO 3 What is biaya produksi (cost of goods manufactured)? Cost of goods manufactured merupakan total biaya produksi (direct materials & labor & overhead) dalam satu periode 13

INCOME STATEMENT: Manufacturing Firm LO 3 14

Statement of Cost of Goods Manufactured For the Year Ended December 31, 2008 Direct materials: Beginning inventory $200,000 Add: Purchases 450,000 Materials available $650,000 Less: Ending inventory 50,000 Direct materials used $ 600,000 Direct labor 350,000 Manufacturing overhead: Indirect labor $122,500 Depreciation 177,500 Rent 50,000 Utilities 37,500 Property taxes 12,500 Maintenance 50,000 450,000 Total manufacturing costs added $1,400,000 continued on next slide 15

Total manufacturing costs added $1,400,000 Add: Beginning work in process 200,000 Total manufacturing costs $1,600,000 Less: Ending work in process 400,000 Cost of goods manufactured $1,200,000 Work in process consists of all partially completed units found in production at a given point in time. 16

Service Organization Income Statement For the Year Ended December 31, 2008 Sales $300,000 Less expenses: Cost of services sold: Beginning work in process $ 5,000 Service costs added: Direct materials $ 40,000 Direct labor 80,000 Overhead 100,000 220,000 Total $225,000 Less: Ending work in process 10,000 215,000 Gross margin $ 85,000 Less operating expenses: Selling expenses $ 8,000 Administrative expenses 22,000 30,000 Income before income taxes $ 55,000 17

LO 3 How does the income statement for a service company differ from that of a manufacturing company? A service company doesn t have the manufacturing costs associated with producing a product. 18

JOB ORDER COSTING & PROCESS COSTING 2-19

Sistem - Sistem Akuntansi Biaya a. Menurut prosedur terjadinya biaya (Nature of Manufacturing) 1. Job Order Costing (Berdasarkan pesanan) 2. Process Costing ( Berdasar Proses ) b. Menurut jenis data yang digunakan 1. Actual / Historical Costing 2. Standard Costing

b. Menurut jenis data yang digunakan 1. Actual / Historical Costing menggunakan data ongkos/biaya yang riil dikeluarkan (Khususnya untuk biaya bahan dan buruh. Untuk biaya overhead, beberapa perlu ditaksir / diperkirakan (Predetermined) 2. Standard Costing Biaya bahan-buruh-overhead ditetapkan dengan menggunakan standard-standard (baik jumlah dan harganya) Perbedaan antara hasil perhitungan biaya menurut standard aktualnya disebut : Variance Variance yang terjadi harus dianalisis untuk diketahui apa penyebabnya

Metode Perhitungan Biaya Berdasar Pesanan (Job Order Cost Method) Metoda perhitungan biaya menurut pesanan (Job Order Cost Method) umumnya digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan berdasar pesanan seperti pesanan untuk membuat produkproduk tertentu pada industri manufaktur; membangun gedung, membuat kapal; dan seterusnya. Melalui cara ini, berbagai biaya yang timbul untuk membuat dan menjual jenis produk tertentu dicatat dan diklasifikasi secara terpisah sehingga dengan mudah dapat terlihat setiap saat, berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk pembuatan produk tersebut Metoda perhitungan biaya menurut pesanan dilakukan dengan menggunakan bantuan formulir pencatatan biaya menurut pesanan Job Order Cost Sheet

Job Order Costing (Berdasarkan pesanan) Didasarkan pada kontrak / pekerjaan. Setiap kontrak mempunyai administrasi pencatatan ongkos / biaya yang terpisah Cocok untuk perusahaan-perusahaan multi product, bengkel, percetakan, kontraktor / pemborong, pabrik Pesawat Unit costnya : kontrak; pekerjaan ybs Digunakan bila unsur-unsur / elemen-elemen biayanya mudah dikenali Menggunakan Job Order Cost Sheet / Cost Sheet

No.Order :.. PT. PALING LARIS LEMBAR BIAYA PENGERJAAN ( Job Order Cost Sheet ) Ongkos yang dikeluarkan dan dibebankan di bagian ini Produk :... Bagian Bahan Buruh Langsung Overhead Jumlah Manufakturunit Langsung yang dibuat Jam :... Biaya Tanggal Tarif Biaya mulai... Tanggal Ringkasan selesai Total... Biaya & Biaya Per unit Total Biaya Biaya Perunit Bahan langsung yang digunakan XXXX XXXX Buruh Langsung XXXX XXXX Overhead Pabrik XXXX XXXX Ongkos barang jadi yang diproduksi XXXX XXXX Gambar 1 Job Order Cost Sheet

PT. PALING LARIS No.Order :.. LEMBAR BIAYA PENGERJAAN ( Job Order Cost Sheet ) Bagian Produk Manufaktur : Komponen Jet. Pump Tanggal Pembubutan mulai 3 April 20A Jumlah unit yang dibuat : 100 unit Tanggal selesai 21 April 20A Ringkasan Total Biaya & Biaya Per unit Total Biaya Biaya Perunit Ongkos yang dikeluarkan dan dibebankan di bagian ini Bahan Langsung Buruh Langsung Overhead Jam Biaya Tarif Biaya Rp. 1.000.000 700 Rp. 1.400.000 150 % Rp. 2.100.000 Finishing Rp. 1.500.000 300 Rp. 600.000 150 % Rp. 900.000 T o t a l Rp. 2.500.000 - Rp. 2.000.000 - Rp. 3.000.000 Bahan langsung yang digunakan Rp. 2.500.000 Rp. 25.000 Buruh Langsung Rp. 2.000.000 Rp. 20.000 Overhead Pabrik Rp. 3.000.000 Rp. 30.000 Ongkos barang jadi yang diproduksi Rp. 7.500.000 Rp. 75.000

Metode perhitungan biaya berdasar Proses (Process Costing ) Berbeda dengan Job Order Cost System yang banyak digunakan untuk produk-produk yang dibuat berdasar pesanan, Process Cost System umumnya digunakan untuk produksi masal (Mass Production) dengan karakteristik bahwa output suatu bagian akan menjadi input untuk bagian berikutnya. Dalam metode pencatatan dan perhitungan biaya menurut proses, besarnya biaya per unit diperoleh dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan dengan jumlah produk yang dihasilkan. [dalam Job Order Cost, biaya per unit dapat segera diketahui dari Job Order Cost Sheet ] Metode pencatatan dan perhitungan biaya menurut proses banyak digunakan dalam industri perminyakan, kimia, tekstil, dst. Pencatatan dan perhitungan biaya dalam metode ini menggunakan Process Cost Sheet

Process Cost Cocok untuk perusahaan-perusahaan dgn Mass Production seperti industri kimia, tekstil, pengilangan minyak Unit cost dihitung dengan membagi biaya total dengan jumlah produk yang dihasilkannya selama perioda tersebut Digunakan bila Sukar untuk memisahkan satu produk dengan produk lain selama proses pembuatan/produksi berlangsung Hasil suatu proses menjadi bahan baku untuk proses berikutnya (tahapan proses)

Dalam suatu proses dapat / mungkin dihasilkan macammacam produk (Joint Cost) serta produk samping (By Product Costing) Menggunakan Process Cost sheet atau Cost of Production Report Catatan : umumnya perusahaan menggunakan gabungan kedua cara diatas.

PT. Makmur Laporan Biaya Produksi Bagian Pencampuran Bahan (Mixing Departement ) Bulan Januari 20A Jumlah Unit : Jumlah unit saat awal pemrosesan 50.000 Jumlah unit dikirimkan ke bagian penghalusan 45.000 Biaya yang terjadi di bagian pencampuran bahan Total Biaya Biaya per unit Jumlah - Material unit masih dalam proses Rp. ( 24.500.000 100% bahan Rp. 500 ; - Buruh Rp. 29.140.000 Rp. 620 - Overhead 50% buruh Rp. dan 28.200.000 overhead Rp. 600 ) 4.000 TOTAL Rp. 81.840.000 Rp. 1.720 Jumlah unit hilang selama Gambar proses 3 Contoh perhitungan biaya menurut Proses ( Process Cost Sheet ) 1.000 untuk Bagian Pencampuran Bahan

PT. Makmur Laporan Biaya Produksi Bagian Pencampuran Bahan (Mixing Departement ) Bulan Januari 20A Perhitungan Biaya Dikirim ke bagian penghalusan : 45.000 X Rp. 1720 Persediaan Akhir barang dalam proses - Material 4000 X Rp.500 - Buruh 4000 X 1/2 X Rp. 620 - Overhead 4000 X 1/2 X Rp. 600 Rp. 2.000.000 Rp. 1.240.000 Rp. 1.200.000 Rp.77.400.000 SUB TOTAL TOTAL Rp. 4.440.000 Rp.81.840.000 Perhitungan Tambahan Produksi ekivalen - material = 45.000 + 4.000 = 49.000 unit Buruh dan overhead = 45.000 + 50% x 4.000 = 47.000 unit Gambar 3 Contoh perhitungan biaya menurut Proses ( Process Cost Sheet ) untuk Bagian Pencampuran Bahan Biaya perunit - Material = Rp. 24.500.000 / 49.000 = Rp.

PT. Makmur Laporan Biaya Produksi Bagian Penghalusan Jumlah Unit (Refining : Departement ) Jumlah unit saat Bulan awal pencampuran Januari 20A 45.000 Jumlah unit dikirimkan ke bagian penyelesaian Biaya dari bagian pencampuran 40.000 Diterima dalam bulan ini 45.000 unit Rp. 77.400.000 Jumlah Penyesuaian unit terhadap masih biaya dalam tersebut proses (1/3 buruh dan Biaya Bagian Penghalusan Total Biaya Biaya per unit [ Rp.77.400.000 : (45.000 2.000 unit hilang) ] overhead) Biaya yg terjadi di bagian 3.000 ybs/penghalusan Buruh Jumlah Overhead unit hilang selama proses 2.000 45.000 SUB TOTAL Total Biaya Keseluruhan Rp. 37.310.000 Rp. 32.800.000 Rp. 70.110.000 Rp.147.510.00 0 Gambar 4 Contoh perhitungan biaya menurut Proses ( Process Cost Sheet ) untuk Bagian Penghalusan Rp. 1.720 Rp. 1.800 Rp. 910 Rp. 800 Rp. 1.710 Rp.3.510

PT. Makmur Laporan Biaya Produksi Bagian Penghalusan (Refining Departement ) Bulan Januari 20A Perhitungan Biaya Dikirim ke bagian Penyelesaian : 40.000 X Rp.3.510 Persediaan Akhir barang dalam proses - Penyesuaian biaya dari bagian pencampuran 3000 x Rp.1.800 Rp. 5.400.000 Rp.140.400.000 - Buruh : 3000 X 1/3 X Rp. 910 - Overhead : 3000 X 1/3 X Rp. 800 Rp. 910.000 Rp. 800.000 SUB TOTAL Total Biaya Keseluruhan Rp. 7.110.000 Rp.147.510.000 Perhitungan Tambahan Produksi ekivalen buruh & overhead = 40.000 + 3.000 x 1/3 = 41.000 unit Gambar 4 Biaya perunit Contoh perhitungan biaya menurut Proses ( Process Cost Sheet ) untuk Bagian Penghalusan - Buruh : Rp.37.310.000 / 41.000 = Rp. 910 / unit

PT. Makmur Laporan Biaya Produksi Bagian Penyelesaian (Finishing Departement ) Bulan Januari 20A Jumlah Unit : Jumlah unit saat awal Penghalusan 40.000 Jumlah unit dikirimkan ke Gudang Biaya Bagian Penyelesaian Total Biaya Biaya per unit Biaya dari bagian Penghalusan 35.000 Diterima dalam bulan ini 40.000 unit Rp. 140.400.000 Penyesuaian terhadap biaya tersebut Jumlah [ Rp.140.400.000 unit : (40.000 masih 1.000 dalam unit hilang) proses ] (1/4 buruh dan Biaya yg terjadi di bagian Penyelesaian overhead) Buruh 4.000 Rp. 32.400.000 Overhead Rp. 19.800.000 Jumlah unit hilang selama proses SUB TOTAL Rp. 52.200.000 1.000 Total Biaya Keseluruhan Rp.192.600.000 Gambar 5 Contoh perhitungan biaya menurut Proses ( Process Cost Sheet ) untuk Bagian Penyelesaian 40.000 Rp. 3.510 Rp. 3.600 Rp. 900 Rp. 550 Rp. 1.450 Rp. 5.050

PT. Makmur Laporan Biaya Produksi Bagian Penyelesaian (Finishing Departement ) Bulan Januari 20A Perhitungan Biaya Dikirim ke bagian Gudang : 35.000 X Rp.5.050 Persediaan Akhir barang dalam proses - Penyesuaian biaya dari bagian pencampuran 4000 x Rp.3.600 Rp. 14.400.000 - Buruh : 4000 X 25% X Rp. 900 - Overhead : 4000 X 25% X Rp. 550 SUB TOTAL Total Biaya Keseluruhan Rp. 900.000 Rp. 550.000 Gambar 5 Contoh perhitungan biaya menurut Proses ( Process Cost Sheet ) untuk Bagian Penyelesaian Rp.176.750.000 Rp. 15.850.000 Rp.192.600.000 Perhitungan Tambahan Produksi ekivalen buruh & overhead = 35.000 + 4.000 / 4 = 36.000 unit Biaya perunit - Buruh : Rp.32.400.000 / 36.000 = Rp. 900

b. Menurut jenis data yang digunakan 1. Actual / Historical Costing menggunakan data ongkos/biaya yang riil dikeluarkan (Khususnya untuk biaya bahan dan buruh. Untuk biaya overhead, beberapa perlu ditaksir / diperkirakan (Predetermined) 2. Standard Costing Biaya bahan-buruh-overhead ditetapkan dengan menggunakan standard-standard (baik jumlah dan harganya) Perbedaan antara hasil perhitungan biaya menurut standard aktualnya disebut : Variance Variance yang terjadi harus dianalisis untuk diketahui apa penyebabnya