LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS. Penyusun : Muhammad Fadli ( ) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida.

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

Laporan praktikum kimia logam dan non logam

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI CIS DAN TRANS KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT ( III )

PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil)

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.

Elektrokimia. Sel Volta

Jurnal Kimia Anorganik 2 26 Maret 2014 PEMBUATAN TAWAS. Eka Yulli Kartika. Kelompok 3: Eka Noviana N.A,Masfufatul Ilma, Nina Afria Damayanti

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

LAPORAN PRAKTIKUM ASPIRIN

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

I. PENDAHULUAN. senyawa kompleks bersifat sebgai asam Lewis sedangkan ligan dalam senyawa

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

KIMIA ELEKTROLISIS

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Rumus Kimia. Mol unsur =

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Metodologi Penelitian

PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNSUR TAHUN 2017 TIM KIMIA ANORGANIK

Hand Out HUKUM FARADAY. PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibina oleh Pak I Wayan Dasna. Oleh: LAURENSIUS E. SERAN.

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

PERCOBAAN IV ANODASI ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

REAKSI KIMIA. 17 Oktober Muhammad Rusdil Fikri UIN JAKARTA. Abstrak

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Revisi BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Alumunium Sulfat dari Asam Sulfat dan Kaolin Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

I. Tujuan. Dasar Teori

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang lama adalah daya pengikatnya yang besar untuk elemen-elemen tertentu, terutama

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

2. Eveline Fauziah. 3. Fadil Hardian. 4. Fajar Nugraha

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

1.3 Tujuan Percobaan Tujuan pada percobaan ini adalah mengetahui proses pembuatan amil asetat dari reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat

MENYARING DAN MENDEKANTASI

HALAMAN PENGESAHAN. Pembuatan Kalium Nitrat dan NatriumKlorida yang disusun oleh: : Arsiaty Ada

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

Analisis Kation Golongan III

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

Ringkasan Sifat-Sifat Kimia/Fisik Unsur-unsur Periode 3 Berupa kristal logam raksasa: Na, Mg dan Al Berupa kristal kovalen raksasa ; Si Berupa

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

Sintesis Asam Salisilat Dari Minyak Gandapura Dan Kenaikan Titik Leleh

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ORGANIK DAN FISIK FA2212

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penentuan Kesadahan Dalam Air

Kimia UMPTN Tahun 1981

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

Teori Asam-Basa Arrhenius

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

Sel Elektrolisis: Pengaruh Suhu Terhadap ΔH, ΔG dan ΔS NARYANTO* ( ), FIKA RAHMALINDA, FIKRI SHOLIHA

3 Metodologi Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS Penyusun : Muhammad Fadli (1301782) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida Serlin Oktavia Ade Amelia NST Dosen :1.Dra. Bayharti, M.Sc 2. Miftahul Khair, S.si 3. Eka Yusmaita M.Pd 4. Dra. Andromeda M.Si Asisten : 1. Rian Setiawan 2. Gusfaria Palendra LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014 0

PEMBUATAN KAI(SO 4 ) 2.12H 2 O A. TUJUAN 1. Memahami beberapa aspek kimia tentang unsur Aluminium 2. membuat tawas B. TEORI DASAR Sepanjang sejarah peradaban manusia, senyawa aluminium sudah digunakan di berbagai bidang. Tanah liat pada dasarnya adalah hidrat aluminium silikat dan tembikar sudah dikenal sejak 8000 tahun yang lalu. Tawas (aluminium kalium sulfat), AlK(SO 4 ) 2 sudah digunakan dibidang obat-obatan dan pencelupan tekstil selama kurang lebih 4000 tahun. Aluminium adalah logam yang ringan, stabil di udara, mudah dibuat, kuat daan tahan terhadap korosi. Di antara logam golongan III (Boron-Aluminium), aluminium adalah logam terpenting. Berdasarkan massa, aluminium menempati urutan ketiga diantara unsur yang terbesar kelimpahannya dikerak bumi. Bijih aluminium yang terpenting adalah bauksit yang mengandung Al 2 O 3. Untuk ekstraksi aluminium, bauksit perlu dimurnikan berdasarkan sifat amfoter dari aluminium dan senyawanya. Mula-mula pada bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat, yang akan melarutkan Al 2 O 3, kemudian zat pengotor yang tidak melarut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Al 2 O 3 (s) + 2OH - 2Al O 2 - + H2O Jika filtrat mengandung AlO2 - diasamkan akan terbentuk endapan Al(OH) 3 AlO 2 - + H 3 O + Al(OH) 3 (s) Setelah disaring, Al(OH) 3 dipijar dan hasil pemijarannya adalah Al 2 O 3(s). 2 Al(OH) 3(s) Al 2 O 3(s) + 3H2O (s) 1

pada ekstraksi alumunium, Al 2 O 3(s) dilarutkan dalam leburan kriolit Na 3 AlF 6 kemudian dielektrolisa. Reaksi-reaksi ion Al 3+ dalam air Bila garam alumunium dilarutkan ke dalam air ion Al3+ mengalami hidrasi Al 3+ + 6H 2 O Al(H2 O) 6 3+ Ion heksa aqua alumunium ( III ) atau disingkat Al 3+(aq) Oleh karena kerapatan ion Al 3+ sangat besar maka ion ini dapat menarik elektron dalam ikatan OH dari air ke dekatnya sehingga air merupakan donor proton. Al(H 2 O) 6 3+ + H2O Al(H2 O) 5 (OH) 2+ + H 3 O + Oleh karena itu larutan garam Al3+ bersifat asam asetat. Jika basa yang lebih kuat dari air seperti S 2- dan CO 3 2- ditambahkan pada larutan alumunium, ion H+ akan dilepaskan dari Al(H2O) 6 3+ 2 Al(H 2 O) 6 3+ (aq) + 3S 2 2Al(H 2 O) 3 (OH) 3 (s) + 3H 2 S(g) reaksi yang mirip terjadi jika basa kuat seperti NaOH(aq) ditambahn pada larutan garam alumunium, Al(H 2 O) 6 3+ (aq) + 3OH - (aq) Al(H2 O) 3 (OH) 3(s) + 3H 2 O (l) Dengan NaOH(aq) berlebih endapan akan melarut, Al(H 2 O)(OH) 3(s) + OH - (aq) Al(H2 O) 2 (OH) 4(aq) + H 2 O Meskipun tidak tepat reaksi antara ion alumunium dengan NaOH(aq), biasanya ditulis sebagai berikut : 2

Al 3+ (aq) + 3OH - Al(OH) 3(s) Endapan putih Al(OH) 3(s) + OH - (aq) Al(OH) 4- (aq) Larutan jernih Alumunium hidroksida seperti halnya alumunium oksida adalah amfoter, melarut dalam membentuk aluminat dan dalam asam membentuk garam alumunium.sesuai dengan harga potensial elektrodanya ( -1,66 volt ) dapat diramalkan bahwa alumunium lebih reaktif dari seng dan logam ini mudah bereaksi dengan oksigen, melarut asam encer dan membebaskan hidrogen. Meskipun tidak terklihat dengan jelas, sebenarnya alumunium bereaksi dengan oksigen. Namun setiap permukaan alumunium baru segera dilapisi oleh alumunium yang sangat tipis. Lapisan oksida yang hanya setebal 10-8 m sangat keras, stabil dan tidak berpori itu melindungi alumunium dari reaksi dengan oksigen sehingga terhalang dari oksidasi selanjutnya.(tim staff praktikum kimia anorganik, 2014) Aluminium merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air dan 2 jenis garam, salah satunya Al (SO 4 ) 2. Aluminium kalium juga sering dikenal dengan aluminium yang mempunyai rumus formula K 2 SO 4 Al 2 (SO 4 ) 3. 24H 2 O. alum kalium merupakan jenis alum yang paling penting. Alum kalium merupakan jenis alum yang tidak berwarna dan mempunyai bentuk Kristal octahedral atau kubis ketika kalium bersifat asam. Alum kalium sangat larut dalam air panas. Ketika kalium bersifat Kristal ini dipanaskan terjadi pemisahan secara kimia dan sebagian garam yang terhidrasi larut dalam air. Alum kalium memiliki titik leleh 900 c. Umumnya Na +, Fe +. Aluminium sulfat biasanya dihasilkan dari reaksi antara aluminium hidroksida dan asam sulfat. Produk yang dihasilkan berupa padatan terhidrat dari larutan. Ada 2 macam prosedur untuk reaksi yaitu reaksi terus menerus dan batch. Dilihat dari segi waktu untuk reaksi lengkap dengan waktu yang cukup panjang, reaksi batch yang biasa digunakan. (Keenan, 1993) 3

Tawas merupakan pengawasan garam kompleks yaitu yang mempunyai rumusan kimia K 2 SO 4 Al 2 (SO 4 ) 3 dan Na 2 SO 4 (SO 4 ) 3. 24H 2 O. bahan galian ini banyak kegunaannya yaitu sebgai bahan untuk membershikan air, bahan cat, bahan penyamak kulit, bahan persenyawaan kimia, sumber natrium dan kalium pada bahan-bahan antiseptic, pengawet minuman dan obat-obatan. Persenyawaaan kedua zat ini membutuhkan media-media atau medium berasal dari kata lain medium yang berarti tengah atau antara.(cotton, 1989) Misalnya Al 2 O 3.H 2 O dan Al 2 O 3.3H 2 O. senyawa oksida di reaksikan dengan asam sulfat menghasilkan aluminium sulfat pekat panas. Al 2 O 3 + H 2 O 4 Al 2 (SO 4 ) 3 + 3H 2 O Senyawa ini mengkristal dari larutan sebagai Al 2 (SO 4 ) 3.18H 2 O. Larutan berair yang mengandung jumlah molar yang sama dari Al 2 (SO 4 ) 3 dan K 2 SO 4 mengkristal sebagai kalium aluminium sulfat (KAl(SO 4 ) 2.12H 2 O). garam ini yang dikenal dengan patas alum atau tawas, termasuk dalam golongan, termasuk dalam golongan senyawa dengan nama alum atau tawas.(sugiyarto, 2004) Alum mempunyai kegunaan yang sama dengan garam pembentuknya. Satu keguanan penting dari batas alum adalah sebagai zat pewarna. Alum atau tawas (AlK(SO 4 ) 2 ) dapat dibuat dengan mereaksikan senyawa aluminium sulfat (Al 2 (SO 4 ) 3 ) dengan kalium sulfat (K 2 SO 4 ). Reaksi yang terjadi sebagai berikut : K 2 SO 4 +Al 2 (SO 4 ) 3 2KAl(SO 4 ) 2 4

C. ALAT DAN BAHAN ALAT : 1. Gelas kimia 100 m 2 buah 2. Cawan penguapan 1 buah 3. Bunsen, kaki tiga + kas ; 1 buah 4. Batang pengaduk 1 buah 5. Corong Buchner 1 buah BAHAN : 1. Al 2 (SO 4 ) 3. 18H 2 O 2. K 2 SO 4 5

D. PROSEDUR KERJA Dilarutkan 16,7 gram Al2(SO4)3 H2O dalam 12,5 ml air 80 C Dilarutkan 4,35 gram K2SO4 dalam 25 ml air Dicampurkan kedua larutan. Pindahkan campuran ini ke dalam cawan penguap Didinginkan pada suhu kamar sehingga terbentuk kristal Dicuci kristal dengan sedikit air dan keringkan dengan kertas saring 6

E.TABEL PENGAMATAN Perlakuan Dilarutkan sebanyak 16.67 gr Al 2 (SO 4 ) 3 H 2 O dalam12,5 ml air 80 0 C. Dilarutkan sebanyak 4,3 gr K 2 SO 4 dalam 25 ml air biasa. Dicampurkan kedua larutan dan dipindahkan kedalam cawan penguap Didinginkan pada suhu kamar lebih kurang 4 hari. Pengamatan Cepat larut. Larutan bening Sukar larut dalam air, kelarutan tidak sempurna. Terbentuk Kristal. Dengan data : Berat Kristal :14,3 gram PERHITUNGAN Reaksi : K 2 SO 4 (s) + Al(SO 4 ) 3(s) + 24H 2 O(l) K 2 SO 4.Al 2 (SO 4 ) 3.24H 2 O (l) Diketahui : 4,3 g 16,67 g Mr K 2 SO 4 MrAl(SO 4 ) 3.18H 2 O = 174 g/mol = 670 g/mol Mol K 2 SO 4 = = 0,025 mol MolAl(SO 4 ) 3.18H 2 O = = 0,025 mol K 2 SO 4 (s) + Al(SO 4 ) 3(s) + 24H 2 O(l) K 2 SO 4.Al 2 (SO 4 ) 3.24H 2 O (s) 0,025 mol 0,025mol 0,025 mol MolKAl(SO 4 ) 2.12H 2 O = Massa Jadi, massa teoritis adalah 11,85 gram % rendemen = 14,3/11.85 x 100% = 0,025 mol. 474 g/mol = 11,85 gram 7

= 120,7 % F. PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini, tujuannya adalah memahami beberapa aspek kimia tentang unsuraluminium dan membuat tawas dengan rumus KAl(SO 4 ) 2.12H 2 O dimana terbentuk garam rangkap yang berasal dari dua garam, yaitu K 2 SO 4 dan Al 2 (SO 4 )3.H 2 O. Reaksi yang terjadi adalah : K 2 SO 4 + Al(SO 4 ) 3 + 24H 2 O K 2 SO 4.Al 2 (SO 4 ) 3.24H 2 O Rumus tawas yang dihasilkan tersebut disederhanakan dengan membuat rumus empirisnya menjadi KAl(SO 4 ) 2.12H 2 O Dalam percobaan ini, bahan yang digunakan adalah ½ resep. Langkah pertama yang dilakukan adalah melarutkan 16,67 gram Al 2 (SO 4 ) 3.18H 2 O dalam air panas dengan suhu 80 0 C, suhu ini tidak boleh melebihi 80 0 C karena karena akan terjadi hidrolisis sehingga terbentuk Al(OH) 3 karena Al bersifat amfoter yang berasal dari asam lemah, sehingga jika terhidrolisis akan berbentuk basa. Dari hasil pengamatan, didapatkan Al 2 (SO 4 ) 3.18H 2 O larut dalam air panas, Selanjutnya melarutkan 4,3 gram K 2 SO 4 dalam air biasa, ternyata K 2 SO 4 sulit untuk larut dalam air biasa, sehingga harus dilakukan pengadukan yang lebih lama hingga larutannya bening, kemudian dicampurkan kedua larutan dalam cawan penguap sampai mengkristal. Setelah proses pelarutan selesai, dilakukan proses penyaringan, proses penyaringan ini bertujuan untuk menyaring ion-ion pengganggu, dan yang tersisa hanya tinggal filtratnya.kristal terbentukkira-kira 5hari setelah dilakukan percobaan. Setelah lebih kurang 5 hari terbentuk kristal. Menurut teori Kristal tawas yang terbentuk adalah heksagonal yang berbentuk polygon. Massa Kristal tawas yang didapatkan dari percobaan adalah sebesar 14,3 gram. Sedangkan menurut teori massa tawas yang seharusnya dihasilkan adalah 11,85 gram. Artinya massa yang didapatkan berlebih dari massa menurut teori, Hal ini mungkin terjadi karena kesalahan pada saat praktikum yang dilakukan oleh praktikan. Bertambahnya massa 8

yang didapat bisa jadi saja karena terlalu banyak penambahan air yang akan jadi pelarut pada praktikum ini sehingga membuat masssa juga bertambah dan juga kesalahan praktikan dalam menimbang massa zat, karena digunakan neraca ochauss yang ketelitian na jga kurang begitu bagus shngga dapat jga membuat hasil yang didapat tidak sesuai. Selanjutnya dilakukan perhitungan rendemen dari Kristal tawas yang didapatkan adalah sebesar 120,7%. Setelah didapatkan tawas nya, praktikan melakukan pengetesan terhadap tawas tersebut dengan air yang keruh dan didapatkan air air yang keruh tersebut menjadi bening, hal ini menunjukkan bahwa tawas yang dibuat itu telah berhasil.. G. KESIMPULAN Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan adalah : a. Suhu pemanasan tawas diatas 80 0 C dapat menyebabkan tawas terhidrolisis. b. TawasKAl(SO 4 ) 2.12H 2 O merupakan rumus empiris dari K 2 SO 4.Al 2 (SO 4 ) 3.24H 2 O c. Suhu larutan Al2(SO 4 ) 3 tidak boleh lebih dari 80 0 C karena akan terhidrolisis sehingga terbentuk Al(OH) 3 d. Rendemen dari tawas yang didapatkan adalah 120,7% 9

DAFTAR PUSTAKA Cotton, wilkinson dan. (1989). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press. Keenan, D. (1993). Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga. Sugiyarto, K. (2004). Kimia Anorganik. Yogyakarta: JICA. Tim staff praktikum kimia anorganik. (2014). Modul Praktikum Kimia Anorganik 1. Padang: Fmipa UNP. 10