SIMBOL SILSILAH KELUARGA

dokumen-dokumen yang mirip
HUKUM MENDEL DAN PENYIMPANGANNYA

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

XII biologi. Kelas PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL I. Kurikulum 2006/2013. A. Pola-Pola Hereditas. Tujuan Pembelajaran

EPISTASI DAN HIPOSTASI Luisa Diana Handoyo, M.Si.

JURNAL GENETIKA PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL

Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID

Persilangan Monohibrid Dan Dihibrd

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA

HEREDITAS PERTEMUAN PERTAMA

- - PEWARISAN SIFAT - - sbl5gen

laporan genetika IMITASI PERBANDINGAN GENETIS

Interaksi Antar Gen-Gen. Suhardi, S.Pt.,MP Peternakan, Universitas Mulawarman Genetika

BAB IV PEWARISAN SIFAT

MODUL E-LEARNING PEWARISAN SIFAT. IPA SMP/MTs KELAS IX ISTIQOMAH

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 1 PERKAWINAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID BESERTA RASIO FILALNYA

HEREDITAS MENDEL DAN POLA-POLA HEREDITAS

Genetika Mendel. (Lanjutan)

Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.2

Hukum Pewarisan Sifat Mendel. Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih,S.Pt.,MP

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Pewarisan Sifat. meliputi

Gambar 1. 7 sifat kontras yang terdapat pada tanaman ercis

INTERAKSI ANTAR GEN. Tetapi setelah F-1 disilangkan dengan F-1, diperoleh perbandingan F-2 : 9:3:3:1 Walnut : 9, mawar 3, ercis 3 dan single 1.

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA IMITASI PERBANDINGAN GENETIS PERCOBAAN MENDEL O L E H. Yulia (F ) Kelompok : Brown

Kombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

MENDELISME. Luisa Diana Handoyo, M.Si.

LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA

12. Gamet yang dibentuk oleh genotip AaBb dimana gen A dan B berpautan adalah... A. AB, Ab, ab, ab B. AB, Ab C. AB, ab D. AB, ab E.

Bab PEWARISAN SIFAT. Bab 5 Pewarisan Sifat 93. (Sumber: i31.photobucket)

SIMULASI PERCOBAAN MONOHIBRID MENDEL. Tujuan : - Mempelajari segregasi pada saat pembentukan gamet F1

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 2 SIMULASI HUKUM MENDEL NAMA : HEPSIE O. S. NAUK NIM : KELOMPOK : III ( TIGA )

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal : 3 : 3 : 1 1 : 3 : 3 : 9 1 : 1 : 1 : 1 3 : 3 : 1 : 9

Definisi Genetika. Genetika Sebelum Mendel. GENETIKA DASAR Pendahuluan dan Genetika Mendel

Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel

a. Hukum Mendel I (Hukum Segregasi)

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim

Pola Hereditas. Reproduksi Sel Hukum Mendel Penyimpangan Semu. Intermediet gen berpautan Pindah Silang Gen Terpaut Seks. Gen Letal

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN MATERI INTERAKSI GEN

Penerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika

PELUANG DAN CHI SQUARE

MODUL MATA PELAJARAN IPA

POLA- POLA HEREDITAS SMA / MA KELAS XII EKO YUWOTO THOYIBAH HANDAYANI KIKI INDRAWATI YULITA WULANDARI

GENETIKA. Agus Joko Sungkono, S.Pd SMPN 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN. ajs

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

KOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL

Dasar pewarisan sifat pada ternak Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak Genetika populasi

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

Simbol untuk suatu gen

DASAR FISIOLOGI PEWARISAN SIFAT. Suhardi, S.Pt.,MP

BIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. TAUTAN/LINKAGE

PEWARISAN DAN PRINSIP-PRINSIP MENDEL

ILMU GENETIKA PENGERTIAN GENETIKA

BAB II KAJIAN TEORI. atau tidak. Guza (2008: 8) mengemukakan bahwa Ujian Nasional pada hakekatnya

Please prepare your mind and ASSALAMUALAIKUM. spirit, because now, we will learn about.

TINJAUAN GENETIKA. BY Setyo Utomo

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

IIA. MENDELIAN GENETICS

A. Judul: Alel Ganda. B. Tujuan 1. Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda. dan menentukan genotipnya sendiri.

Hukum Mendel. Dr. Pratika Yuhyi Hernanda

BAB II DASAR-DASAR PEWARISAN MENDEL

Suhardi, S.Pt.,MP. Genetika DALAM PEMULIAAN TERNAK

ALEL OLEH : GIRI WIARTO

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1

TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill) berasal dari daratan Cina, yang kemudian

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kata Kunci. 58 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas IX. Pewarisan Sifat. Persilangan/ perkawinan. Hereditas pada manusia.

Penerapan Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Sifat pada Manusia

PERKAWINAN. HEREDITAS PADA MANUSIA

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA

TEST χ 2 (CHI SQUARE)

II. TINJAUAN PUSTAKA. jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai

Topik 3 Analisis Genetik Hk. Mendel

Gambar 1.1. Variasi pada jengger ayam

Teknologi Rek e a k y a a y s a a s a G e G n e e n t e i t k i a

Beberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex

Aplikasi Teori Kombinatorial dalam Analisis Genetika Mendelian

GENETIKA DASAR Perluasan Analisis Mendelian dan Interaksi Gen

IIA. MENDELIAN GENETICS

B. Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan singkat dan jelas.

LEMBAR KERJA SISWA. SIFAT BEDA YANG JELAS, BERBUNGA SEMPURNA, DAN MEMILIKI WAKTU GENERASI YANG PENDEK. PEWARISAN SIFAT (GENETIKA)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

GENETIKA POPULASI DAN INTERAKSI GEN KELOMPOK VII KELAS B

INTERAKSI GEN SUATU PROSES INTERAKSI DARI KERJA GENA YANG

Lembar Kerja Siswa. sifat beda yang jelas, berbunga sempurna, dan memiliki waktu generasi yang pendek. PEWARISAN SIFAT (Genetika)

I. PENDAHULUAN II. KOMBINATORIAL

Penerapan Kombinatorial dan Peluang Diskrit serta Pohon pada Analisis Genetik

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Keanekaragaman tingkat gen, spesies, ekosistem. Ciri-ciri makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEWARISAN SIFAT (HUKUM MENDEL I DAN II)

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL UJIAN NASIONAL MATERI PEWARISAN SIFAT DI SMA NEGERI 1 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA. Alel Ganda Pada Golongan Darah dan Rambut pada Jari Tangan Manusia

IMPLEMENTASI SISTEM HEREDITAS MENGGUNAKAN METODE PERSILANGAN HUKUM MENDEL UNTUK IDENTIFIKASI PEWARISAN WARNA KULIT MANUSIA ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Ayam

GAMETOGENESIS. Terdiri atas : Spermatogenesis ---- Spermatozoa (n) Oogenesis ---- Ovum (n) dan Badan Kutub

BAB 7 KEMUNGKINAN 18 MARET 2010 BAMBANG IRAWAN

Transkripsi:

SIMBOL SILSILAH KELUARGA Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan teori tentang pewarisan sifat perolehan 2. Menjelaskan Hukum Mendel I 3. Menjelaskan Hukum Mendel II GENETIKA Genetika ialah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan pemindahan informasi dari satu sel ke sel lain dan pewarisan sifat (hereditas) dari induk ke anaknya. A. Istilah-istilah yang perlu diketahui untuk memahami Genetika 1. Parental (Induk P) Parental berarti Induk atau orang tua 2. Filial (Turunan F) Filial adalah keturunan (generasi) yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan Parental. adalah keturunan pertama F2 adalah keturunan kedua F3 adalah keturunan ketiga dan seterusnya 3. Dominan Dominan adalah sifat-sifat yang muncul pada keturunannya, yang atinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat mengalahkan sifat pasangannya. Gen Dominan adalah gen yang dapat mengalahkan atau menutupi gen lain yang merupakan pasangan alelanya, sifat dominan disimbolkan dengan huruf besar. 4. Resesif Resesif adalah sifat-sifat yang tidak muncul pada keturunannya, yang artinya dalam suatu perkawinan sifat ini dapat dikalahkan (ditutupi) oleh sifat pasangannya. Gen Resesif adalah gen yang dikalahkan atau ditutupi oleh gen lain yang merupakan pasangan alelanya. Sifat resesif disimbolkan dengan huruf kecil. 5. Genotipe Genotipe adalah bentuk atau susunan genetic suatu sifat yang dikandung suatu individu yang menyebabkan munculnya sifat-sifat pada fenotipe 6. Fenotipe Fenotipe adalah sifat lahiriah yang tampak atau merupakan bentuk luar yang dapat dilihat atau diamati. Contoh : warna bunga, rasa buah manis, batang pohon tinggi, warna bulu coklat. Fenotipe merupakan gabungan antara genotype dan lingkungan. 7. Alel Alela adalah anggota pasangan gen yang mempunyai sifat alternative sesamanya. Gen tersebut terletak pada lokus yang bersesuaian dari suatu kromosom yang homolog. 8. Homozigot Homozigot adalah pasangan kedua alel atau gen-gen yang sama. Contoh : Homozigot dominan : BB, AA, TT Homozigot resesif : bb, aa, tt 9. Heterozigot Heterozigot adalah pasangan kedua alel atau gen-gen yang tidak sama Contoh : Bb, Aa, Tt 10. Pembastaran Pembastaran adalah perkawinan antara kedua individu yang mempunyai sifat beda. Hobrida adalah keturunan hasil penyerbukan silang dengan sifat-sifat yang berbeda Monhibrida : hibrida yang memiliki satu sifat beda Dihibrida : hibrida yang memiliki dia sifat beda Polihibrida : hibrida yang memiliki banyak sifat

B. HUKUM MENDEL I Hukum Mendel I (Hukum Segregasi bebas atau pemisahan gen sel alel) yaitu pada pembentukan sel gamet, 2 gen yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam dua sel anak secara bebas. Monohibrid Mendel melakukan penyilangan 2 individu kacang kapri yang memiliki satu sifat beda (monohibrida) yaitu antara kapri berbatang tinggi dengan kapri berbatang rendah, sifat tinggi dominan terhadap rendah. P : TT (tinggi) X tt (rendah) G : T t : Tt (tinggi) X Tt (tinggi) G T, t T, t F2 T T TT Tt t Tt tt Rasio fenotipe : Tinggi : rendah = 3 : 1 Rasio genotype: TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1 Backcross Backcross adalah menyilangkan atau mengawinkan individu hasil hibrid () dengan salah satu induknya Tujuan backcross adalah untuk mencari genotip orang tua 1) Tt (tinggi) X TT (tinggi dari induk) T T TT Tt Hasil backcross maka 100% tinggi 2) Tt (tinggi) X tt (rendah dari induk) T t Tt tt Hasil rasio fenotip backcross : tinggi : rendah = 1 : 1 Testcross Testcross adalah perkawinan antara dengan salah satu induk yang resesif Tujuannya : untuk mengetahui apakah suatu individu bergenotip homozigot (galur murni) atau homozigot Jika hasil testcross menunjukkan perbandingan fenotip keturunannya 1 : 1, maka dapat disimpulkan bahwa individu yang diuji tersebut adalah bukan galur murni (heterozigot) Jika hasil testcross 100% berfenotip sama berarti homozigot. Hipotesis Mendel : a. Sifat-sifat organism dikendalikan oleh sepasang factor keturunan (gen) satu dari induk jantan dan lainnnya dari induk betina b. Tiap pasangan factor keturunan menunjukkan bentuk alternative sesamanya c. Satu dari pasangan alel bersifat dominan akan menutup alel yang resesif d. Pasangan factor keturunan akan memisah secara bebas t t t

C. HUKUM MENDEL II Hukum pengelompokkan gen secara bebas yaitu bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua macam sifat atau lebih, maka penurunan sifat yang satu tisak tergantung pada sifat yang lain. Dihibrida Contoh : Penyilangan dengan dua sifat beda antara kacang kapri bulat kuning dengan kacang kapri keriput hijau. B : bulat, dominan terhadap keriput b : keriput K : kuning, dominan terhadap hijau k : hijau P : BBKK X bbkk (keriput hijau) G : BK bk : BbKk G : BK, Bk, bk, bk BK Bk bk bk BK Bk bk bk BBKK BBKk BbKK BbKk BBKk BBkk (bulat hijau) BbKk Bbkk (bulat hijau) BBKK BbKk bbkk (keriput kuning) bbkk (keriput kuning) BbKk Bbkk (bulat hijau) bbkk (keriput kuning) bbkk (keriput hijau) Rasio fenotip : bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 1 Trihibrida Contoh : Penyilangan kapri dengan 3 sifat beda yaitu tinggi batang, warna kulit biji, bentuk Biji T : gen untuk sifat tinggi batang, dominan terhadap rendah t : gen untuk sifat rendah K : gen untuk sifat warna kuning, dominan terhadap hijau k : gen untuk sifat warna hijau B : gen untuk sifat bentuk biji bulat, dominan terhadap keriput b : gen untuk sifat biji keriput P : TTKKBB (tinggi,kuning,bulat) X ttkkbb (rendah, hijau, keriput) G : TKB tkb TtKkBb (tinggi,kuning,bulat) G : TKB, TKb, TkB, Tkb, tkb, tkb, tkb, tkb Rasio fenotip F2 : Tinggi kuning bulat : tinggi kuning keriput : tinggi hijau bulat : tinggi hijau keriput : rendah kuning bulat : rendah kuning keriput : rendah hijau bulat : rendah hijau keriput = 27 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 1

Hubungan antara sifat beda dan jumlah kemungkinan kombinasi serta pemisahan pada F2 untuk fenotip dan genotip Jumlah sifat beda Jumlah macam gamet Jumlah macam kemungkinan genotip F 2 Kemungkinan fenotip F 2 Rasio fenotip F 2 Jumlah individu F 2 1 2 1 : 2 3 2 3 : 1 4 2 2 2 : 4 9 4 9 : 3 : 3 : 1 16 3 2 3 : 8 27 8 27:9:9:9:3:3:3:1 64 N 2 n 3 n 2 n 4 n D. PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL 1. Sifat Intermediat (semidominan atau kodominan) Intermediat adalah penyilangan dengan satu sifat beda, yang mana sifat dominan tidak mampu menutupi sifat resesif, tetapimenampakkan sifat diantara keduanya. Hal ini disebabkan beberapa gen yang tidak dominan dan juga tidak resesif. Contoh : Percobaan terhadap bunga Antherhinum mayus P : MM (Merah) X mm () : Mm ( muda) Apabila disilangkan dengan sesamanya maka akan dihasilkan F2 : M m M MM () Mm ( muda) m Mm ( muda) Mm () Rasio fenotip : : muda : = 1 : 2 : 1 Rasio genotip: MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 2. Interaksi antargen Peristiwa dua gen atau lebih yang bekerjasama atau menghalang-halangi dalam memperlihatkan fenotip Bentuk jengger ayam ada empat yaitu : 1) Ercis atau biji (pea), dengan genotip rrp- 2) Mawar atau gerigi (rose), dengan genotip R-pp 3) Sumpel (walnut), dengan genotip R-P- 4) Belah atau tunggal (single), dengan genotip rrpp Perkawinan ayam berjengger rose dengan pea didapatkan yang semuanya bertipe walnut. P1 : RRpp X rrpp rose pea G Rp rp RrPp Walnut RP, Rp, rp, rp RP Rp rp rp RP RRPP RRPp RrPP RrPp walnut walnut walnut walnut Rp RRPp RRpp RrPp Rrpp walnut rose walnut rose rp RrPP RrPp rrpp rrpp walnut walnut pea pea rp RrPp Rrpp rrpp rrpp walnut rose pea single Perbadinngan fenotip F2 : walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1

3. Kriptomeri (epistasis resesif) Kriptomeri adalah peristiwa pembastaran, dimana suatu factor dominan tersembunyi oleh suatu factor dominan lainnya dan baru tampak bila tidak bersama-sama dengan factor penutup Contoh : Penyilangan bunga Linaria maroccana berwarna (AAbb) dengan (aabb), maka hasilnya adalah bunga ungu (AaBb) P1 : AAbb X aabb G Ab ab AaBb ungu AB, Ab, ab, ab AB Ab ab ab AB AABB AABb AaBB AaBb ungu ungu ungu ungu Ab AABb AAbb AaBb Aabb ungu ungu ab AaBB AaBb aabb aabb ungu ungu ab AaBb Aabb aabb aabb ungu Perbadinngan fenotip F2 : ungu : : = 9 : 3 : 4 4. Epistasis hipostasis Epistasis-hipotasis adalah peristiwa dimana gen dominan menutupi gen dominan lain yang bukan alelanya. Contoh : Gandum berkulit biji warna disilangkan dengan gandum berkulit biji warna kuning H = gen kulit biji warna, epistasis terhadap K h = gen kulit biji warna hipostasis terhadap K K = gen kulit biji warna kuning, hipostasis(tertutup) terhadap H k = gen kulit biji warna P1 : HHkk X hhkk kuning G Hk hk HK, Hk, hk, hk HK Hk hk hk HK Hk hk hk HHKK HHKk HHKk HHkk Hhkk HhKK hhkk kuning hhkk kuning Hhkk hhkk kuning Hhkk Perbadinngan fenotip F2 : : kuning : = 12 : 3 : 1

5. Polimeri Adalah gen denngan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi mempengaruhi bagian yang sama dari suatu organism Contoh : Penyilangan gandum berwarna (M1M1M2M2) dengan gandum berwarna (m1m1m2m2) P1 : M1M1M2M2 X m1m1m2m2 G M1M2 m1m2 M1M2 M1m2 m1m2 m1m2 M1M2, M1m2, m1m2, m1m2 M1M2 M1m2 m1m2 m1m2 M1M1M2M2 M1M1M2m2 M1m1M2M2 M1M1M2m2 M1m1m2m2 M1m1m2m2 M1m1M2M2 m1m1m2m2 m1m1m2m2 Perbadinngan fenotip F2 : : = 15 : 1 M1m1m2m2 m1m1m2m2 m1m1m2m2 6. Gen-gen komplementer Gen komplementer adalah interaksi antara dua gen dominan, jika terdapat bersamasama akan saling melengkapi sehingga muncul fenotip alelanya, bila salah satu tidak ada, maka pemunculan sifat terhalang Contoh : Perkawinan pria dengan wanita P1 : rrbb X RRbb G rb Rb Normal RB, Rb, rb, rb RB Rb rb rb RB Rb rb rb RRBB RRBb RrBB RRBb RRbb Rrbb RrBB rrbb rrbb Rrbb rrbb rrbb Perbadinngan fenotip F2 : : = 9 : 7

7. Gen dominan rangkap Penyimpangan semu ini terjadi karena terdapat dua gen dominan yang mempengaruhi bagian tubuh makhluk hidup yang sama. Jika berada bersama-sama, fenotipnya merupakan gabungan dari kedua sifat gen-gen dominan tersebut. Sehingga perbandingan fenotipnya = 9 : 6 : 1 Contoh : Penyilangan tanaman berbuah bentuk oval dan bulat P1 : RRBB X rrbb oval bulat G RB rb oval RB, Rb, rb, rb RB Rb rb rb RB RRBB RRBb RrBB oval oval oval oval Rb RRBb RRbb Rrbb oval lonjong oval lonjong rb RrBB rrbb rrbb oval oval lonjong lonjong rb Rrbb rrbb rrbb oval lonjong lonjong bulat Perbadinngan fenotip F2 : oval : lonjong : bulat = 9 : 6 : 1 8. Gen penghambat Merupakan penyimpangan semu hokum mendel, karena terdapat dua gen dominan yang jika bersama-sama pengaruhnya akan menghambat pengaruh salah satu gen dominan tersebut, sehingga perbandingan fenotipnya = 13 : 3 Contoh : Persilangan ayam berbulu dengan ayam berbulu C = gen yang menghasilkan warna c = gen yang tidak menghasilkan warna I = gen yang menghalang-halangi keluarnya warna (inhibitor) i = gen yang tidak menghalangi keluarnya warna P1 : CCII X ccii Putih G CI ci CcIi CI, Ci, ci, ci CI Ci ci ci CI CCII CCIi CcII CcIi Ci CCIi CCii CcIi Ccii berwarna berwarna ci CcII CcIi ccii ccii ci CcIi Ccii ccii Ccii berwarna Perbadinngan fenotip F2 : : berwarna = 13 : 3

Pustaka Drs. Wildan Yatim, 1983, Genetika, Transito Bandung John W. Kimball 1983, Biologi Edidi kelima, Erlangga Dra. Pratiwi dkk, 1996, Biologi SMU Jilid 3 untuk kelas 3, Erlangga