JURNAL KFL GOL. VITAMIN (THIAMIN HCL)

dokumen-dokumen yang mirip
Modul 1 Analisis Kualitatif 1

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS OBAT, KOSMETIK, DAN MAKANAN PENETAPAN KADAR VITAMIN B1 DALAM TABLET NEURALGIN

Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN SIRUP VIT. B1 (TIAMIN HCL) SECARA GRAVIMETRI DAN VOLUMETRI BAB 1 PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai. bulan Maret 2012 di Laboratorium Pengolahan Pangan, Laboratorium Analisa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

BAB III METODE PENELITIAN

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

PANDUAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KLINIK DAN LINGKUNGAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

kimia TITRASI ASAM BASA

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

PENENTUAN KADAR KLORIDA

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II TURUNAN ASAM HIDROKSI BENZOAT

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS HASIL PERTANIAN

PENENTUAN KOMPOSISI MAGNESIUM HIDROKSIDA DAN ALUMINIUM HIDROKSIDA DALAM OBAT MAAG

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

Penentuan Kesadahan Dalam Air

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN MARGARIN TERHADAP KADAR ASAM LEMAK BEBAS

Pupuk kalium sulfat SNI

Metodologi Penelitian

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

tetapi untuk efektivitas ekstraksi analit dengan rasio distribusi yang kecil (<1), ekstraksi hanya dapat dicapai dengan mengenakan pelarut baru pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah:

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

BAB III METODE PENELITIAN. 2003). Berdasarkan waktu pelaksanaannya, desain studi yang digunakan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III METODE PENGUJIAN. Rempah UPT.Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Jl. STM

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. 2. TUJUAN Mampu memeriksa kadar Nitrat dalam air.


Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Pupuk super fosfat tunggal

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dimana penelitian dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Menentukan Kadar Ion Br- dan KSCN dengan Metode Argentometri-Volhard (METODE VOLHARD) Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

PEMERIKSAAN SISA KLOR METODE IODOMETRI

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.

Transkripsi:

JURNAL KFL GOL. VITAMIN (THIAMIN HCL) ANALISIS KUANTITATIF GOLONGAN OBAT VITAMIN (VITAMIN B1) DENGAN METODE ALKALIMETRI ABSTRACT In this experiment aims to determine the levels of the drug classes vitamin is vitamin B1 to use the appropriate method. The method used to measure the levels of vitamin B1 in tablet dosage vitamin B1 is alkalimetry method. In this method, the sample solution is titrated with a solution of vitamin B1 pentiter 0.1 N sodium hydroxide which is alkaline then the percent level obtained is 98.39%. ABSTRAK Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar golongan obat vitamin yaitu vitamin B1 dengan menggunakan metode yang sesuai. Metode yang digunakan untuk mengukur kadar vitamin B1 dalam sediaan tablet vitamin B1 adalah metode alkalimetri. Pada metode ini, larutan sampel vitamin B1 dititrasi dengan larutan pentiter natrium hidroksida 0,1 N yang bersifat basa maka % kadar yang diperoleh adalah 98,39 %. PENDAHULUAN Kimia analitik adalah suatu disiplin yang merupakan tulang punggung ilmu kimia dan tidak dapat diberikan dalam suatu bentuk bahan studi yang saling terpisahkan dari ilmu kimia karena akan menurunkan kemampuan analisis seorang peneliti. (Khopkar, 2010) Kimia analitik melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya dan bahan kimia pada umumnya. Analisis kualitatif merupakan analisis yang melakukan identifikasi elemen, spesies dan / atau senyawa senyawa yang ada didalam sampel. Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolute atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada didalam sampel. Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kadar vitamin B1 yang terdapat dalam tablet vitamin B1 secara alkalimetri. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan menentukan kadar vitamin B1 yang terdapat dalam tablet vitamin B1 secara alkalimetri.

Adapun prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan titrasi alkalimetri sampel yang bersifat asam dititrasi dengan larutan NaOH yang bersifat basa. TINJAUAN PUSTAKA A. URAIAN TENTANG GOLONGAN OBAT VITAMIN Vitamin adalah komponen tambahan makanan yang berperan sangat penting dalam gizi manusia. Vitamin sintetik dipakai secara luas untuk menggantikan vitamin yang hilang dan untuk mengendalikan rasa kandungan vitamin dalam makanan. (Deman, J., 1997) Vitamin, pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu vitamin yang larut dalam lemak yakni vitamin A, D, E, K; serta vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan vitamin C. (Rohman dan Sumantri, 2007) 1. Vitamin A (Retinol) Vitamin A ditemukan dalam minyak hati ikan dan berupa 3 dehidroretinol. (Deman, J., 1997) 2. Vitamin D Vitamin D terdiri dari vitamin D2 dan vitamin D3. Vitamin D2 banyak terdapat dalam bahan nabati, sementara vitamin D3 banyak terdapat pada minyak ikan. (Rohman dan Sumantri, 2007) 3. Vitamin E (Tokoferol) Tokoferol penting sebagai antioksidan dalam makanan, terutama dalam minyak tumbuhan. (Deman, J., 1997) 4. Vitamin K Sumber vitamin K yang baik adalah sayur berwarna hijau tua, kacang polong dan serealia. Produk hewan mengandung sedikit vitamin K, kecuali hati babi yang merupakan sumber yang baik. (Deman, J., 1997) 5. Vitamin C (Asam L askorbat) Vitamin C adalah vitamin yang paling tidak stabil dari semua vitamin dan mudah rusak selama pemprosesan dan penyimpanan. Sumber utama ialah sayur dan buah. (Deman, J., 1997) 6. Vitamin B Secara umum, vitamin B1 berperan penting dalam metabolisme didalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Sumber utama vitamin B1 berasal dari susu, gandum, ikan dan sayur sayuran hijau. Vitamin B1 terdiri dari vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9 dan B12.

B. URAIAN TENTANG VITAMIN B1 Thiamin atau vitamin B1 merupakan gabungan dari senyawa dengan cincin utama pirimidinnya dan senyawa dengan cincin utama tiasol. Karena peranannya sebagai koenzim dalam metabolisme perantara dari asam alfa- keto dan karbohidrat, maka tiamin terdapat pada hampir semua tanaman dan hewan. Sayuran dan buah-buahan mengandung sedikit vitamin B1. Vitamin B1 terdapat dalam jumlah yang tinggi pada biji-bijian, terutama dalam bagian kecambah dan bekatul padi. (Deman, J., 1997) Vitamin B1 (thiamyne) adalah salah satu dari macam vitamin yang mempunyai tingkat kestabilan yang kurang. Berbagai operasi pengolahan makanan dapat sangat mereduksi kandungan vitamin B1 dalam bahan pangan. Panas, oksigen, belerang dioksida, dan ph netral atau basa dapat mengakibatkan perusakan vitamin B1 ini sedangkan cahaya tidak mengurangi vitamin ini. Thiamin merupakan vitamin larut air yang stabil pada kondisi asam dan tidak stabil dalam kondisi netral atau basa. ph optimumnya adalah pada 2-3. (Deman, J., 1997) Vitamin B1 berfungsi untuk pengobatan defisiensi vitamin B1 pada kondisi : beri beri, wernicke s encephalophyta syndrom, peripheral neuritis yang disertai dengan kehamilan pecandu alcohol dengan komplikasi pada saraf sensor, penderita kelainan metabolik. (PIO, 2009) C. ANALISA VITAMIN B1 1. Metode Spektrofluorometri Prinsip kerja metode ini adalah tiamin dioksidasi oleh kalium heksasianofera (III) atau kalium ferrisianida menghasilkan tiokrom, suatu senyawa yang berfluoresensi biru. (Rohman dan Sumantri, 2007) 2. Metode Kolorimetri Dasar metode ini adalah pereaksi antara tiamin dengan 6 aminotimol yang telah didiazotasi. Hasil penguraian tiamin tidak menghasilkan warna dengan pereaksi ini. 3. Metode Alkalimetri Prinsip kerja dari metode ini adalah dengan adanya hidroklorida dalam tiamin hidroklorida dapat dititrasi dengan natrium hidroksida 0,1 N menggunakan indikator brom timol biru. 4. Metode Titrasi Bebas Air Prinsip kerja dari metode ini adalah tiamin hidroklorida dalam asam asetat glasial dapat dititrasi dengan asam perklorat dengan sebelumnya ditambah raksa (II) asetat berlebihan. 5. Metode Argentometri

Argentometri merupakan titrasi penentuan analit yang berupa ion halida dengan menggunakan larutan standar perak nitrat (AgNO 3). Penentuan kadar vitamin B1 dengan menggunakan metode ini karena adanya klorida dalam tiamin hidroklorida. 6. Metode Gravimetri Prinsip kerja dari metode ini adalah dengan cara mengendapkan larutan tiamin menggunakan asam silikowolframat. METODOLOGI PRAKTIKUM A. DESAIN PRAKTIKUM Praktikum dilakukan secara eksperimen sederhana untuk menentukan kadar tiamin dalam tablet vitamin B1 dengan menggunakan metode alkalimetri B. WAKTU DAN TEMPAT Praktikum dilaksanakan pada hari senin tanggal 28 Januari 2013 pada jam 13.00 selesai di Laboratorium Kimia Farmasi, universitas Indonesia Timur, Makassar. C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat alat yang digunakan a. Batang pengaduk b. Buret c. Corong gelas d. Erlenmeyer e. Gelas kimia f. Gelas ukur g. Handscoon h. Kompor listrik i. Labu takar j. Lumpang k. Masker l. Pipet tetes m. Sendok tanduk n. Stamper o. Statif

p. Timbangan analitik 2. Bahan bahan yang digunakan a. Aluminium foil b. Aquadest c. Indikator brom timol biru 0,04 % d. Kertas perkamen e. Natrium hidroksida 0,1 N f. Tablet vitamin B1 g. Tissue D. METODE KERJA 1. Penyiapan sampel Pada percobaan ini disiapkan 10 tablet vitamin B1 yang ditimbang satu per satu, dihitung bobot rata rata tiap tablet. Tablet digerus hingga halus lalu ditimbang sebanyak 400 mg. 2. Pembuatan larutan a. Pembuatan larutan baku NaOH 0,1 N Ditimbang NaOH sebanyak 2 gram lalu dilarutkan dengan aquadest. Dimasukkan campuran tersebut ke dalam labu takar 500 ml dan cukupkan volumenya sampai tanda batas dan homogenkan. b. Pembuatan larutan baku NaOH 0,01 M Ditimbang NaOH sebanyak 0,004 gram lalu dilarutkan dengan aquadest. Dimasukkan campuran tersebut ke dalam labu takar 500 ml dan cukupkan volumenya sampai tanda batas dan homogenkan. c. Pembuatan larutan indikator brom timol biru 0,04 % Ditimbang brom timol biru sebanyak 100 mg lalu dilarutkan dengan NaOH 0,01 M sebanyak 16 ml lalu dihomogenkan. Kemuadian diencerkan dengan aquadest sebanyak 2,34 ml sampai membentuk larutan. d. Pembuatan pelarut air bebas CO 2 Dipanaskan aquadest secukupnya yang ditutup dengan aluminium foil sampai mendidih. Setelah mendidih, aluminium foil dibuka. 3. Prosedur kerja Ditimbang tiamin hidroklorida sebanyak 400 mg lalu dilarutkan dengan 75 ml air bebas CO 2. Larutan dititrasi dengan NaOH 0,1 N menggunakan indikator brom timol biru 0,04 %. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. TABEL PENGAMATAN Rep. Volume Pembacaan Skala Buret Volume Titrasi Sampel Titik awal Titik akhir (ml) 1. 0,04 g 0 ml 13 ml 13 ml 2. 0,04 g 13 ml 23 ml 10 ml 3. 0,04 g 23 ml 35 ml 12 ml Rata Rata (ml) 11,67 ml