DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA PARE PARE TAHUN ANGGARAN 2013

WALIKOTA PAREPARE NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PERINDAGKOP DAN UKM TAHUN ANGGARAN 2012

KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

URAIAN sebelum perubahan

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output)

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Blitar, 17 Juni 2015 KEPALA DINAS KOPERASI DAN UKM DAERAH KOTA BLITAR

DAFTAR INFORAMASI PUBLIK DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

RENCANA AKSI DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I P E N D A H U L U A N

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

PERUBAHAN RENCANA KERJA TAHUN 2014 SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH (SKPA)

RENCANA KERJA (RENJA)

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

URAIAN sebelum perubahan

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN PELALAWAN

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA)

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG KECAMATAN JIPUT. Alamat: Jl. Raya Jiput-Caringin KM.3 Sukacai Kode Pos 42263

BAB I PENDAHULUAN. penentu arah dan pedoman kegiatan organisasi. 2 Tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah, Satuan Kerja

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

RENJA KECAMATAN BELANG 2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG

RENCANA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BLITAR TAHUN 2015

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

B A B PENDAHULUAN. Pertimbangan dilakukan perubahan atas Renja-DPPKD adalah sebagai berikut :

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Hasil Program Program Pelayanan Meningkatnya 1 Tahun - 988,843, ,843,000 1,076,354,895

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2013 dan Prakiraan Maju Tahun 2014 Kabupaten Bogor

Fasilitasi Permasalahan Proses Produksi UKM Rp 349,000,000 Bidang UKM KUMKM sesuai dengan

Tabel 3.3 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kotabaru. Target Capaian Kinerja.

,98 sumber daya air dan listrik b Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional;

RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

Transkripsi:

22 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat serta karunia-nya, atas tersusunnya Rencana Kerja Perubahan SKPD Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2016. Rencana Kerja Perubahan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Parepare Tahun 2016 merupakan acuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan hasil penjabaran dari Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2013-2018. Dalam penyusunan Rencana Kerja Perubahan ini telah memanfaatkan segala data dan informasi yang tersedia. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan masih adanya data atau informasi yang belum masuk sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Kerja Perubahan ini. Oleh karena itu maka diharapkan pada tahap pembahasan selanjutnya, terhadap data dan informasi yang tertinggal tersebut, dapat dimasukan sesuai dengan kebutuhan. Akhirnya semoga Rencana Kerja Perubahan yang telah di susun ini mampu mengakomodir usulan yang telah disampaikan, yang akhirnya dapat diwujudkan dengan baik. KEPALA DINAS, Drs. H.M.AMIR SABBI, M.Si Pangkat : Pembina Utama Muda NIP. 19580505 198102 1 009 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Landasan Hukum... 2 1.3 Maksud dan Tujuan... 2 1.4 Sistematika Penulisan... 3 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2014 2.1 Evaluasi Pelaksanan Renja Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPD... 5 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD... 22 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD... 25 2.4 Review terhadap Rancangan Awal... 30 2.5 Penelaahan Program dan Kegiatan Masyarakat... 40 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi... 42 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja... 43 3.3 Program dan Kegiatan... 45 BAB IV PENUTUP 4.1 Catatan Penting Penyusunan Renja... 52 4.2 Kaidah Pelaksanaan... 52 4.3 Rencana Tindak Lanjut... 53 ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Sebagai dokumen rencana tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, Renja mempunyai arti yang strategis dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan Pemerintahan Daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut : 1. Renja SKPD merupakan dokumen yang secara substansial penerjemahan dari visi, misi dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Instansi sesuai arahan operasional dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (). 2. Renja merupakan acuan SKPD untuk memasukan program kegiatan kedalam KUA dan PPAS dan perencanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2016. 3. Renja SKPD merupakan salah satu instrumen untuk evaluasi pelaksanaan program/kegiatan Instansi untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan sebagai wujud dari kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah. Proses Perubahan Renca Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2016 didasarkan kepada Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2013-2018 dengan tetap memperhatikan program prioritas yang telah dituangkan di dalam Dokumen Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016, agar di dalam pelaksanaan program/kegiatan terwujud sinergitas antara dokumen perencanaan di atasnya (RPJPD, RPJMD, dan Renstra), Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan skala prioritas sesuai dengan kebutuhan dengan sasaran untuk melaksanakan Misi dan Visi yang telah ditetapkan. Perubahan Rencana Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah merupakan dokumen perencanaan untuk 1 tahun. Secara substansial memuat rencana program dan kegiatan serta pendanaannya, yang pelaksanaanya difokuskan pada bulan Oktober, November dan Desember Tahun 2016. 1

1.2. Landasan Hukum Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2016 adalah : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 9. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. 10. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perencanaan dan Penganggaran Daerah Berbasis Masyarakat; 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Kerja Perubahan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah adalah untuk memberikan gambaran mengenai kebijakan, program dan kegiatan beserta indikator kinerja dan pagu indikatif masing-masing program kegiatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang fokus pelaksanaannya pada bulan Oktober, November dan Desember serta mesinkronisasikan program dan kegiatan yang mengalami perubahan karena beberapa faktor yang mempengaruhinya untuk mendukung program prioritas pembangunan dan pencapaian visi dan misi SKPD. Maksud Renja Perubahan secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Memberikan arah bagi seluruh jajaran manajemen Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. 2

2. Sebagai dokumen perencanaan guna membangun kinerja yang lebih akuntabel pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. 3. Sikronisasi perencanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada perubahan anggaran Tahun 2016 Tujuan penyusunan Rencana Kerja Perubahan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2016 adalah: 1. Penjabaran tahunan dari perencanaan strategis yang tertuang dalan Renstra sebagai penjabaran visi dan misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. 2. Sebagai acuan untuk pelaksanaan program dan kegiatan prioritas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Secara Khusus Rencana Kerja ini mempunyai tujuan : 1. Mewujudkan konsistensi dan sinkronisasi perencanaan tahunan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah berdasarkan Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan hasil Musrenbang untuk melaksanakan Fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Parepare. 2. Menjadikan renja sebagai suatu perangkat manajerial dalam manajemen perencanaan yang efektif, efesien, dan akuntabel dalam kurun waktu satu tahun kedepan. 3. Menyelaraskan perencanaan program kegiatan dalam penganggaran tahunan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. 4. Menyediakan Informasi dan Gambaran hasil Evaluasi Pelaksanaan fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta indikator kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang akan diwujudkan dalam pelaksanaan program tahun kedepan. 1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Rencana Kerja Perubahan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2016, adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan 3

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2014 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4 Review terhadap Rancangan Awal 2.5 Penelaahan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja 3.3 Program dan Kegiatan BAB IV PENUTUP 4.1 Catatan Penting Penyusunan Renja 4.2 Kaidah Pelaksanaan 4.3 Rencana Tindak Lanjut 4

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2014 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPD Visi Berdasarkan identifikasi potensi, permasalahan, tugas pokok dan fungsi maka ditetapkan Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM sebagai berikut : Terwujudnya Usaha Koperasi, Industri, Perdagangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah yang peduli sebagai lokomotif perekonomian kedua se-sulawesi selatan dan sebagai pusat studi banding Visi diatas mempunyai makna sebagai berikut : 1. Terwujudnya Usaha Koperasi, Industri, Perdagangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah yang peduli mengandung makna usaha koperasi, industri, perdagangan dan UMKM bahu membahu, bersama-sama maju dan berkembang serta peduli terhadap sesama sehingga pembangunan dan pemerataan kesejahteraan dapat terwujud secara nyata 2. Sebagai lokomotif perekonomian kedua se-sulawesi selatan mengandung makna selama ini fokus perekonomian berada di ibu kota propinsi sehingga dimungkinkan untuk menjadikan Parepare sebagai lokomotif perekonomian kedua setelah Makassar karena didukung oleh kondisi wilayah yang dapat menjadi gerbang perekonomian untuk wilayah Sulawesi Selatan bagian Utara serta dukungan fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai. 3. Sebagai pusat studi banding mengadung makna untuk menambah wawasan usaha koperasi, industri, perdagangan dan UMKM selalu mengarah ke wilayah Indonesia bagian barat (Jawa, Bali) sehingga diupayakan Parepare dapat menjadi mercusuar/pusat studi banding untuk beberapa jenis komoditi industri, perdagangan serta usaha koperasi. Misi Untuk mencapai visi tersebut Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM menetapkan misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur. 2. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur. 3. Meningkatkan keunggulan kompetitif UMKM. 4. Meningkatkan koperasi berkualifikasi/bertaraf nasional. 5. Mengembangkan sistem perdagangan yang berdaya saing dan berorientasi pada konsumen. 6. Optimalisasi perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar. 7. Mengembangkan industri yang maju dan mandiri. 5

Berdasarkan hasil pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2014 telah dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan penyusunan Renja tahun 2016 yaitu: 1) Melakukan efektifitas dan efisiensi dalam pencapaian target kinerja SKPD. 2) Melakukan reviu terhadap pencapaian target indikator sasaran sehingga dalam pelaksanaan program dan kegiatan dapat diprioritaskan yang mendukung pencapaian sasaran. 3) Meningkatkan pembinaan dan pendampingan terhadap UMKM serta koperasi. 4) Optimalisasi dan revitalisasi sarana perdagangan. 5) Meningkatkan pengawasan terhadap barang beredar dan alat UTTP serta perlindungan konsumen melalui BPSK. 6) Mendorong penciptaan wirausaha baru melalui kegiatan pemagangan, pemberian peralatan, serta pelatihan. 7) Mendorong penciptaan inovasi terhadap produk IKM sehingga mampu bersaing dipasar lokal. Evaluasi Renja Tahun 2014 Penyusunan Rencana Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ini pada dasarnya menyajikan pengukuran terhadap hasil kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2014 dan perkiraan target kinerja yang akan dicapai tahun 2016. Dengan demikian maka indikator target-target kinerja yang telah di tetapkan pada tahun sebelumnya tetap menjadi landasan utama untuk menentukan indikator kinerja pada tahun-tahun berikutnya. Kemudian atas dasar penetapan indikator inilah, ditentukan program kegiatan yang relevan. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki Diinas Perindagkop dan UKM. maka berikut ini hasil analisa kinerja tahun anggaran 2014 : Sasaran Pertama : Meningkatnya Kualitas dan Profesionalisme Aparatur Dengan Indikator Kinerja : Persentase kepuasan pegawai dalam pelayanan administrasi Tahun 2014 jumlah pegawai pada Dinas Perindagkop dan UKM sebanyak 49 orang, dari jumlah tersebut 42 orang (85,71%) menyatakan puas dengan pelayanan administrasi umum/kepegawaian sedangkan 7 orang (14,29%) menyatakan kurang puas dengan pelayanan administrasi umum/kepegawaian, sehingga melihat tingkat capaian kinerja maka target yang ditetapkan tidak tercapai. Ada beberapa hal yang menjadi faktor tidak tercapainya target ini antara lain : i) ketersediaan alat tulis kantor, ii) pengurusan berkas mengenai kepegawaian (usulan berkala) sering terlambat. Persentase kepuasan pegawai dalam pelayanan administrasi keuangan Tahun 2014 pelayanan administrasi keuangan, dari 49 orang jumlah pegawai sebanyak 32 orang (65,31%) yang terlayani dengan baik sedangkan 17 orang (34,69%) belum terlayani dengan maksimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain : i) penyusunan SPJ kegiatan yang kurang maksimal, ii) kelengkapan SPJ kegiatan yang sering kurang, iii) pengelolaan uang persediaan belum maksimal. Untuk 6

meningkatkan pelayanan administrasi keuangan perlu koordinasi antara PPK, pejabat penatausahaan keuangan dan bendahara pengeluaran. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan alokasi anggaran Rp. 927.740.000,- dan realisasi sebesar Rp. 734.868.163,- atau 79,21% dan realisasi kinerja sebesar 98,58%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Penyediaan jasa surat menyurat, dengan hasil terlaksananya kegiatan surat menyurat sebanyak 1.000 surat keluar dan realisasi kinerja sebesar 99,70%. 2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, dengan hasil terlaksananya pembayaran tagihan listrik, air, telpon dan internet sebanyak 114 rekening dan realisasi kinerja sebesar 88,60%. Tidak maksimalnya pencapaian karena untuk pembayaran rekening air pasar lakessi tidak ada realisasi karena pengalihan dari meteran PDAM ke sumur bor. 3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor, dengan hasil terlaksananya pembelian spanduk, bendera dan umbul-umbul sebanyak 24 bahan dan realisasi kinerja sebesar 100%. 4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional, dengan hasil terlaksananya pembayaran pajak tahunan kendaraan dinas sebanyak 15 unit dan realisasi kinerja sebesar 100%. 5. Penyediaan jasa administrasi keuangan, dengan hasil terlaksananya pembayaran jasa pengelola keuangan dan honorarium PTT sebanyak 546 jasa dan realisasi kinerja sebesar 93,96%. 6. Penyediaan jasa kebersihan kantor, dengan hasil terciptanya lingkungan kantor yang bersih dan rapi serta pembayaran jasa tenaga kebersihan kantor sebanyak 12 jasa dan realisasi kinerja sebesar 100%. 7. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja, dengan hasil terpeliharanya peralatan kerja berupa AC, laptop dan PC sebanyak 25 unit dan realisasi kinerja sebesar 100%. 8. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor, dengan hasil terpenuhinya peralatan penerangan listrik/penerangan sebanyak 92 bahan dan realisasi kinerja sebesar 100%. 9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, dengan hasil tersedianya bahan ionformasi, referensi dan penambahan wawasan pegawai sebanyak 108 eksemplar dan realisasi kinerja sebesar 100%. 10. Penyediaan bahan logistik kantor, dengan hasil terpenuhinya kebutuhan logistik harian pegawai sebanyak 564 bahan dan realisasi kinerja sebesar 100%. 11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, dengan hasil terjalinnya komunikasi dan koordinasi antara K/L/D/I dalam pelaksanaan tugas kedinasan sebanyak 40 kali dan realisasi kinerja sebesar 100%. 12. Operasional UPTD pasar lakessi, dengan hasil terpenuhinya kebutuhan operasional UPTD pasar serta pembayaran jasa tenaga honorer pasar sebanyak 34.762 bahan dan realisasi kinerja sebesar 99,34%. 7

13. Penyediaan operasional administrasi kesekretariatan/perkantoran, dengan hasil tersedianya alat tulis kantor dalam mendukung operasional kesekretariatan sebanyak 1.780 bahan dan realisasi kinerja sebesar 100%. Ketepatan waktu penyampaian laporan Dalam rangka peningkatan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan di Dinas Perindagkop dan UKM maka sesuai dengan Permenpan 29 Tahun 2010, Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare telah menyusun LAKIP tahun 2013 dan TAPKIN 2014 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan yaitu pada akhir Bulan Maret 2014. Hal ini sesuai dengan target yang ditetapkan bahwa penyelesaian LAKIP/TAPKIN paling lambat tanggal 31 Maret 2014. Agar penyusunan LAKIP dan Perjanjian Kinerja dapat berjalan lebih efektif dan efisien maka perlu dilakukan pengumpulan data hasil pelaksanaan program dan kegiatan lebih awal melalui evaluasi internal SKPD. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan alokasi anggaran Rp. 25.500.000,- dan realisasi sebesar Rp. 25.499.300,- atau 99,997% dan realisasi kinerja sebesar 100%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, dengan hasil disetujuinya laporan kinerja SKPD sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas fungsi pokok SKPD sebanyak 1 dokumen dan realisasi kinerja sebesar 100%. 2. Penyusunan anggaran SKPD, dengan hasil disetujuinya dokumen rencana kerja dan anggaran (RKA), dokumen pelaksaaan anggaran (DPA) dan dokumen pelaksanaan perubahan anggaran (DPPA) sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan SKPD sebanyak 3 dokumen dan realisasi kinerja sebesar 100%. 3. Penyusunan Renstra SKPD, dengan hasil disetujuinya Rencana Strategis SKPD 2013-2018 sebanyak 1 dokumen dan realisasi kinerja sebesar 100%. 4. Penyusunan Renja SKPD, dengan hasil disetujuinya Rencana Kerja Tahunan SKPD sebagai penjabaran dari Renstra SKPD serta pedoman penyusunan anggaran sebanyak 1 dokumen dan realisasi kinerja sebesar 100%. Meningkatnya aparatur yang mengikuti diklat/pelatihan Untuk peningkatan kualitas sumber daya aparatur lingkup Dinas Perindagkop dan UKM maka pada tahun 2014 ada 2 orang pegawai yang mengikuti DIKLATPIM di Makassar sehingga jumlah pejabat lingkup Dinas Perindagkop dan UKM sebanyak 19 orang yang memenuhi persyaratan sebanyak 14 orang. Selain itu terdapat 2 orang pegawai yang mengikuti pelatihan pembuatan website. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan alokasi anggaran Rp. 10.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 9.800.000,- atau 98,00% dan realisasi kinerja sebesar 100%. 8

Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Pendidikan dan pelatihan formal, dengan hasil meningkatnya kualitas SDM pegawai melalui diklat, bimtek serta pelatihan formal sebanyak 4 orang dan realisasi kinerja sebesar 100%. Sasaran Kedua : Meningkatnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana Kantor yang Memadai Dengan indikator kinerja : Persentase sarana dan prasarana kantor yang memadai Pada tahun 2014 jumlah sarana dan prasarana kantor dalam kondisi baik sebanyak 155 unit, kurang baik sebanyak 42 unit dan rusak berat sebanyak 23 unit. Sehingga persentase sarana dan prasarana kondisi layak pakai sebesar 89,55% dari target sebesar 80 % dengan capaian kinerja sebesar 111,94%. Sarana dan prasarana yang ada pada Dinas Perindagkop dan UKM sebagian besar telah melampaui umur ekonomisnya sehingga diperlukan pemeliharaan yang intensif agar tetap digunakan. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan alokasi anggaran Rp. 24.705.000,- dan realisasi sebesar Rp. 24.235.000,- atau 98,10% dan realisasi kinerja sebesar 100%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, dengan hasil terpeliharanya bangunan gedung kantor untuk mendukung pelaksanaan tugas pegawai sebanyak 2 unit dan realisasi kinerja sebesar 100%. 2. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor, dengan hasil terpeliharanya perlengkapan gedung kantor sebanyak 4 buah dan realisasi kinerja sebesar 100%. 3. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pasar, dengan hasil tersedianya lods ikan pasar labukkang sebanyak 1 unit dan realisasi kinerja sebesar 100%. Persentase kendaraan dinas layak pakai Kendaraan dinas yang ada pada Dinas Perindagkop dan UKM tahun 2014 sebanyak 29 unit terdiri dari 1 unit mobil dan 28 unit motor. Kendaraan dinas yang layak pakai sebanyak 19 unit (65,52%). Capaian kinerja tidak tercapai karena beberapa kendaraan dinas khususnya motor dalam kondisi rusak berat dan diusulkan untuk dihapus dari aset kendaraan. Selain itu ada kendaraan dinas yang sudah melewati usia ekonomisnya sehingga perlu pemeliharaan yang intensif agar tetap digunakan. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan alokasi anggaran Rp. 164.310.000,- dan realisasi sebesar Rp. 149.124.200,- atau 90,76% dan realisasi kinerja sebesar 100%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, dengan hasil terpeliharanya kendaraan dinas/operasional dalam mendukung pelaksanaan tugas sebanyak 15 unit dan realisasi kinerja sebesar 100%. 9

Sasaran Ketiga : Meningkatnya UMKM di Dengan indikator kinerja : Jumlah usaha mikro Jumlah usaha mikro sebanyak 8.000 unit dari target 8.549 unit dengan capaian 93,58%. Terjadi penurunan jumlah usaha mikro karena memang sudah tidak beroperasi lagi dan ada yang meningkat menjadi usaha kecil. Jumlah usaha kecil Jumlah usaha kecil sebanyak 1.931 unit dari target 1.371 unit dengan capaian 140,85%. Terjadi peningkatan jumlah usaha kecil karena peningkatan jumlah modal usaha bagi usaha mikro sehingga digolongkan menjadi usaha kecil dan munculnya usaha baru. Jumlah usaha menengah Jumlah usaha menengah sebanyak 113 unit dari target 95 unit dengan capaian 118,95%. Terjadi peningkatan jumlah usaha menengah karena peningkatan jumlah modal usaha bagi usaha kecil sehingga digolongkan menjadi usaha menengah dan munculnya usaha baru. Jumlah UMKM Jumlah seluruh UMKM di sebanyak 10.044 unit dari target 10.015 unit dengan capaian sebesar 100,29%. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya perekonomian di dan semakin kondusifnya iklim investasi. Persentase usaha mikro Usaha mikro yang merupakan jenis usaha terbanyak di memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apabila dibandingkan dengan jumlah seluruh UMKM di jumlah usaha mikro sebesar 79,65% dari target 85,36% dengan capaian sebesar 93,31%, target ini tidak terpenuhi karena keterbatasan aparat kami dalam mendata semua usaha mikro di Kota Parepare sehingga masih ada usaha mikro yang belum terdata pada tahun 2014. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif dengan alokasi anggaran Rp. 118.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 100.567.375,- atau 85,23% dan realisasi kinerja sebesar 66,67%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Fasilitasi pengembangan usaha kecil menengah, dengan hasil terlaksananya pemagangan pelaku usaha ke luar propinsi 0 orang dan realisasi kinerja sebesar 0%. Tidak ada pemagangan pelaku usaha karena keterbatasan anggaran sehingga dialihkan menjadi pelatihan untuk pengembangan SDM pelaku usaha. 2. Pelatihan dan pemberian peralatan usaha menjahit dan pengadaan gerobak jualan, dengan hasil terlaksananya pemberian peralatan usaha sebanyak 20 UMKM dan realisasi kinerja sebesar 100%. 10

3. Pelatihan manajemen bagi UKM, dengan hasil terlaksananya pelatihan manajemen bagi UKM sebanyak 30 orang dan realisasi kinerja sebesar 100%. Sasaran Keempat : Meningkatnya Kemampuan dan Kualitas UMKM Dengan indikator kinerja : Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah UKM non BPR/LKM UKM yang ada di pada tahun 2014 sebanyak 2.044 unit dari target 4.358 unit dengan capaian sebesar 46,90%. Target tidak terpenuhi karena jenis usaha yang ada di didominasi oleh usaha mikro, tetapi hal ini bukan menjadi alasan utama sehingga tidak tercapainya target. Dukungan dari Pemerintah Kota melalui Dinas Perindagkop dan UKM diharapkan mampu meningkatkan jumlah UKM sehingga tingkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat terpenuhi. Dukungan berupa modal, peralatan, pelatihan kewirausahaan baik dari Pemerintah maupun pihak lain masih perlu ditingkatkan sehingga minat dan kemauan masyarakat untuk menciptakan lapangan usaha terus berkembang. Jumlah UMKM yang mendapat pendampingan Kendala yang dihadapai pelaku usaha di umumnya masalah permodalan, pemasaran produk, keterbatasan peralatan dan sumber daya manusia. Pada tahun 2014 pendampingan UMKM melalui promosi produk UMKM tidak terlaksana begitu pula dengan pemberian permodalan, peralatan usaha dan pelatihan untuk peningkatan sumber daya manusia. Target 100 UMKM yang direncanakan menerima pendampingan tidak teralisasi. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dengan alokasi anggaran Rp. 120.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 84.061.400,- atau 70,05% dan realisasi kinerja sebesar 75,00%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah, dengan hasil keikutsertaan dalam penyelenggaraan pameran luar dan dalam propinsi sebanyak 1 kali dan realisasi kinerja sebesar 0%. Tidak dilaksanakan karena anggaran yang tersedia tidak memungkinkan untuk dipergunakan dalam keikutsertaan event promosi yang direncanakan di luar propinsi. 2. Penagihan dan penyelesaian dana bergulir, dengan hasil terlaksananya penagihan dana bergulir yang masih ada pada debitur sebanyak 1 laporan dan realisasi kinerja sebesar 100%. 3. Penyelenggaraan pameran smart angin mammiri V makassar, dengan hasil keikutsertaan dalam penyelenggaraan pameran HUT propinsi sebanyak 1 kali dan realisasi kinerja sebesar 100%. 4. Fasilitasi pengembangan UKM melalui profil UKM, dengan hasil terlaksananya penyusunan profil UKM se- sebanyak 1 dokumen dan realisasi kinerja sebesar 100%. 11

Sasaran Kelima : Meningkatnya Koperasi Aktif Dengan indikator kinerja : Jumlah koperasi aktif Tahun 2014 dari 204 koperasi yang ada hanya 109 koperasi yang aktif melakukan Rapat Anggota Tahunan dari target 113 koperasi dengan capaian 96,46%. Jika dilihat perbandingan jumlah seluruh koperasi dengan jumlah koperasi yang aktif terlihat perbedaan yang cukup tinggi, hal ini menjadi salah satu permasalahan yang harus diselesaikan. Dengan mengintensifkan pembinaan dan monitoring terhadap koperasi yang tidak aktif mencari permasalahan dan memberikan solusi agar koperasi tersebut menjadi lebih baik Jumlah seluruh koperasi Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan, inti dari koperasi adalah kerjasama antara anggota dan pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian. Tahun 2014 jumlah koperasi yang berbadan hukum di sebanyak 204 koperasi dengan target 204 koperasi sehingga capaian mencapai 100%. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif dengan alokasi anggaran Rp. 42.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 41.993.500,- atau 99,985% dan realisasi kinerja sebesar 100%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Pengawasan pelaksanaan perkreditan KSP/USP, dengan hasil terlaksananya pengawasan koperasi terhadap pelaksanaan kegiatan simpan pinjam sebanyak 80 koperasi dan realisasi kinerja sebesar 100%. 2. Penilaian kesehatan koperasi, dengan hasil terlaksananya penilaian kesehatan koperasi berdasarkan form yang telah ditentukan sebanyak 70 koperasi dan realisasi kinerja sebesar 100%. Sasaran Keenam : Meningkatnya Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB (ADH-K) Dengan indikator kinerja : Persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Produk domestik regional bruto (PDRB) merupakan alat yang dapat digunakan untuk melihat kondisi perekonomian suatu wilayah. Dengan melakukan perbandingan PDRB antar tahun dapat dilihat pertumbuhan ekonomi yang terjadi akibat adanya aktifitas perekonomian selama kurun waktu satu tahun berjalan. Persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB ADH Konstan tahun 2014 sebesar 16,24%. 12

Sasaran Ketujuh : Meningkatnya Tertib Hukum Legalitas Usaha Perdagangan Dengan indikator kinerja : Jumlah izin usaha perdagangan Tertib hukum legalitas usaha berupa TDP, SIUP, TDG dan TDR wajib dimiliki para pelaku usaha yang ada di. Untuk mengantisipasi adanya pelaku usaha yang tidak melengkapi perizinannya dilakukan pengawasan secara intensif dan memberikan teguran kepada pelaku usaha ynag belum melengkapai dokumen perizinannya. Pada tahun 2014 jumlah berkas izin usaha TDP, SIUP, TDG dan TDR yang mendapat rekomendasi sebanyak 916 izin terdiri dari perpanjangan dan pengurusan izin baru, realisasi ini lebih tinggi dari target sebanyak 720 izin usaha dengan capaian 127,22%. Hal ini menunjukkan kesadaran pelaku usaha untuk melengkapi dan memperpanjang surat izin usahanya semakin baik. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri dengan alokasi anggaran Rp. 28.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 27.999.500,- atau 99,998% dan realisasi kinerja sebesar 100%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha, dengan hasil terlaksananya monitoring legalitas usaha perdagangan sebanyak 12 laporan dan realisasi kinerja 100%. Sasaran Kedelapan : Meningkatnya Sarana Umum Perdagangan Dengan indikator kinerja : Jumlah pasar yang termanfaatkan Sarana distrubusi perdagangan yang ada di sudah cukup banyak, terdapat hampir di semua kecamatan antara lain : i) pasar semi modern lakessi, ii) pasar labukkang, iii) pasar sumpang minanage, iv) pasar senggol, v) pasar kuliner, vi) pasar UKM, vii) pasar wekke e, viii) pasar agribisnis. Jumlah pasar yang ada di sebanyak 8 pasar sedangkan yang aktif pada tahun 2014 sebanyak 4 pasar. Diharapkan pada tahun 2018 semua pasar yang ada di dapat dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri dengan alokasi anggaran Rp. 250.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 221.127.000,- atau 88,45% dan realisasi kinerja sebesar 100%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan, dengan hasil terlaksananya monitoring harga bahan pokok dan bahan strategis sebanyak 12 laporan dan realisasi sebesar 100%. 2. Pelaksanaan operasi pasar sembako, dengan hasil terlaksananya operasi pasar untuk mengatasi lonjakan harga pada waktu tertentu sebanyak 2 kali dan realisasi sebesar 100%. 13

Sasaran Kesembilan : Meningkatnya Pengawasan Alat UTTP Dengan indikator kinerja : Jumlah alat UTTP yang ditera dan tera ulang Banyaknya alat ukur, takar timbang dan perlengkapannya (UTTP) yang dipergunakan masyarakat dalam proses perdagangan memungkinkan terjadinya kecurangan dalam transaksi jual beli. Untuk memininalkan kecurangan dalam proses ini dilakukan pengawasan secara kontinue dan intensif, memberikan teguran dan menyita alat UTTP yang diindikasi tidak sesuai dengan semestinya dan melakukan tera dan tera ulang bagi alat UTTP. Semakin sedikit jumlah alat UTTP yang disita dari pedagang semakin kondusif dan tertibnya proses ukur, takar dan timbang di. Tahun 2014 alat UTTP yang dirazia sebanyak 1.603 UTTP dari target sebanyak 2.140 UTTP dengan capaian sebesar 74,91%. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan alokasi anggaran Rp. 40.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 40.000.000,- atau 100% dan realisasi kinerja sebesar 100%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah, dengan hasil terlaksananya monitoring UTTP dan pelaksanaan tera dan tera ulang sebanyak 2.140 alat UTTP dan realisasi kinerja sebesar 74,91%. Capaian kinerja kurang maksimal karena terlalu tingginya target serta kewenangan melaksanakan tera masih ada di Propinsi sehingga untuk memaksimalkan pelayanan tera masih terkendala waktu yang disiapkan oleh TIM kemetrologian dari Propinsi. Sasaran Kesepuluh : Meningkatnya Penyelesaian Sengketa Konsumen Dengan indikator kinerja : Jumlah kasus sengketa konsumen Penyelesaian permasalahan pengaduan konsumen menjadi salah satu tugas Dinas Perindagkop dan UKM untuk mencarikan solusi pemecahan masalah apabila terjadi kasus sengketa konsumen sebelum beralih ke pihak kepolisian dan kejaksaan. Banyaknya jenis usaha yang ada di memungkinkan munculnya kasus sengketa konsumen yang dirugikan atas tindakan suatu pihak. Tahun 2014 jumlah kasus sengketa konsumen yang diselesaikan melalui mediasi BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) sebanyak 16 kasus dari target 24 kasus dengan capaian 66,67%. Kasus sengketa konsumen masih didominasi oleh lembaga pembiayaan yang bersengketa dengan nasabahnya. Semaksimal mungkin diupayakan penyelesaian kasus sengketa secara kekeluargaan sebelum dilimpahkan keaparat penegak hukum (polisi atau kejaksaan). Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan alokasi anggaran Rp. 124.600.000,- dan realisasi sebesar Rp. 112.018.500,- atau 89,90% dan realisasi kinerja sebesar 100%. 14

Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen, dengan hasil terlaksananya mediasi sengketa konsumen dan produsen serta pembayaran jasa anggota BPSK sebanyak 14 orang dan realisasi kinerja sebesar 100%. 2. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa, dengan hasil terlaksananya monitoring barang beredar yang ada di sebanyak 12 laporan dan realisasi kinerja sebesar 100%. Sasaran Kesebelas : Meningkatnya Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB (ADH-K) Dengan indikator kinerja : persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB Produk domestik regional bruto (PDRB) merupakan alat yang dapat digunakan untuk melihat kondisi perekonomian suatu wilayah. Dengan melakukan perbandingan PDRB antar tahun dapat dilihat pertumbuhan ekonomi yang terjadi akibat adanya aktifitas perekonomian selama kurun waktu satu tahun berjalan. Persentase kontribusi sektor industri terhadap PDRB ADH Konstan tahun 2014 sebesar 84,31%. Sasaran Keduabelas : Meningkatnya Tertib Hukum Legalitas Usaha Industri Dengan indikator kinerja : Jumlah izin usaha industri Tertib hukum legalitas usaha berupa SITU dan TDI wajib dimiliki para pelaku usaha yang ada di. Untuk mengantisipasi adanya pelaku usaha yang tidak melengkapi perizinannya dilakukan pengawasan secara intensif dan memberikan teguran kepada pelaku usaha yang belum melengkapai dokumen perizinannya. Hal ini diperlukan mengingat pencapaian target ini berkaitan dengan penerimaan PAD dari retribusi izin usaha. Pada tahun 2014 jumlah berkas izin usaha SITU dan TDI yang mendapat rekomendasi sebanyak 724 izin terdiri dari perpanjangan dan pengurusan izin baru, realisasi ini lebih tinggi dari target sebanyak 500 izin usaha dengan capaian 144,80%. Hal ini menunjukkan kesadaran pelaku usaha untuk melengkapi dan memperpanjang surat izin usahanya semakin baik. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial dengan alokasi anggaran Rp. 90.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 86.262.500,- atau 95,85% dan realisasi kinerja sebesar 100%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Monitoring SITU dan TDI, dengan hasil terlaksananya monitoring legalitas usaha perdagangan sebanyak 9 laporan dan realisasi kinerja sebesar 100%. 15

Sasaran Ketiga belas : Meningkatnya Keanekaragaman Produk IKM Dengan indikator kinerja : Jumlah produk IKM Meningkatnya jumlah IKM yang ada di berbanding lurus dengan keanekaragaman jenis produk yang dihasilkan. Kreatifitas dan kemampuan menciptakan inovasi terhadap produk sangat dituntut dilakukan oleh pelau usaha untuk bersaing secara sehat dan mengurangi ketergantungan dengan barang impor dari luar. Pada tahun 2014 berdasarkan hasil monitoring terhadap jenis usaha dan produk IKM di Kota Parepare terdapat 48 jenis produk usaha yang masih tetap diproduksi di baik itu berupa barang dan jasa, makanan, minuman. Capaian sasaran ini sebesar 82,75% karena target tidak terpenuhi. Hal ini disebabkan pada saat monitoring dilaksanakan sudah ada jenis produk yang tidak diproduksi lagi dan adanya penyempurnaan KBLI yang berlaku secara nasional. Untuk mendukung pencapaian target kinerja sasaran didukung oleh program/kegiatan yaitu : Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial dengan alokasi anggaran Rp. 100.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 68.011.613,- atau 68,01% dan realisasi kinerja sebesar 50%. Program tersebut dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, antara lain : 1. Penyelenggaraan pameran Dekranas, dengan hasil keikutsertaan dalam pameran promosi yang dilaksanakan dekranasda sebanyak 2 kali dan realisasi kinerja sebesar 50%. Capaian tidak maksimal karena seharusnya pelaksanaan pameran dekranas sebanyak 2 kali, tetapi untuk event yang dilaksanakan dalam propinsi tidak diikuti karena kurangnya persiapan karena agenda pelaksanaan yang dimajukan dari jadwal seharusnya. Sasaram Keempatbelas : Meningkatnya Usaha Industri Dengan indikator kinerja : Persentase usaha industri Perkembangan usaha industri di pada tahun 2014 mengalami penurunan jumlah unit usaha, hal ini dikarenakan ada beberapa jenis usaha yang dulunya terdata masuk kedalam kategori IKM setelah dilakukan pendataan ulang jenis usaha tersebut masuk dalam golongan UKM seperti : usaha service motor dan mobil yang tergolong jenis usaha yang menawarkan jasa. Tahun 2014 jumlah usaha industri di sebanyak 1.338 unit sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 1.552 unit usaha, terjadi penurunan sebesar (15,99%). Untuk lebih detail pelaksanaan program dan kegiatan dalam pencapaian sasaran strategis Dinas Perindagkop dan UKM Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini. 16

Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Kinerja SKPD s/d Tahun 2015 Kode Urusan/Bidang Jurusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcomes) / Kegiatan (Output) Target Kinerja Capaian Kinerja SKPD Tahun 2018 (Akhir Periode Renstra SKPD) Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 (n-2) Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program dan Kegiatan Renja Tahun 2015 (n-1) Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun 2015 (n-1) Realisasi Capaian Tingkat Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 8 = (7/6)x100 (9) 10 = (5+7+9) 11 = (10/4)x100 SEKRETARIAT 2.06.01.01 2.06.01.01.01 2.06.01.01.02 2.06.01.01.03 2.06.01.01.06 2.06.01.01.07 2.06.01.01.08 2.06.01.01.09 2.06.01.01.12 2.06.01.01.15 2.06.01.01.16 2.06.01.01.18 2.06.01.01.76 Program pelayanan adinistrasi perkantoran Penyedian jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan jasa peraatan dan perlengkapan kantor Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional Penyediaan jasa administrasi keuangan Penyediaan jasa kebersihan kantor Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan bahan logistik kantor Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Operasional UPTD pasar lakessi Persentase layanan administrasi 100% 100 100 75,51 75,51 100 Jumlah surat keluar 5.000 surat keluar 1000 1.000 997 99,70 1.000 1.997 39,94 Jumlah tagihan yang terbayar Jumlah spanduk, umbul-umbul dan bendera Jumlah jasa perizinan kendaraan dinas/ operasional Jumlah jasa administrasi keuangan Jumlah jasa tenaga kebersihan Jumlah peralatan kerja yang diperbaiki Jumlah komponen/ bahan-bahan listrik Jumlah bahan bacaan/surat kabar dan majalah Jumlah bahan logistik kantor Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi Jumlah bahan operasional UPTD pasar 636 rekening 96 114 101 88,60 147 248 38,99 100 bahan 24 24 24 100 17 41 41,00 89 STNK 14 15 15 100 17 32 35,96 1.981 jasa 516 546 513 93,96 494 1.007 50,83 60 jasa 0 12 12 100 12 24 40,00 167 unit 22 25 25 100 25 50 29,94 705 bahan 92 92 92 100 205 297 42,13 951 eksemplar 96 108 108 100 205 313 32,91 4.507 bahan 655 564 564 100 1.023 1.587 35,21 262 kali 44 40 40 100 84 124 47,33 20.438 bahan 416 34.762 34.533 99,34 18.575 53.108 259,85 17

Kode Urusan/Bidang Jurusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcomes) / Kegiatan (Output) Target Kinerja Capaian Kinerja SKPD Tahun 2018 (Akhir Periode Renstra SKPD) Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 (n-2) Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program dan Kegiatan Renja Tahun 2015 (n-1) Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun 2015 (n-1) Realisasi Capaian Tingkat Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 8 = (7/6)x100 (9) 10 = (5+7+9) 11 = (10/4)x100 Penyediaan operasional Jumlah bahan administrasi 2.06.01.01.79 operasional 160.410 bahan 3.128 1.780 1.780 100 34.175 35.955 22,41 kesekretariatan/ perkantoran perkantoran 2.06.01.02 2.06.01.02.22 2.06.01.02.24 2.06.01.02.26 2.06.01.02.263 2.06.01.05 2.06.01.05.01 2.06.01.06 2.06.01.06.01 2.06.01.06.06 2.06.01.06.24 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Pembangunan sarana dan prasarana pendukung pasar Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pendidikan dan pelatihan formal Program Peningkatan Pengembangan Sistem pelaporan Capaian Kinerja Keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Penyusunan anggaran SKPD Penyusunan Renstra SKDP 2.06.01.06.34 Penyusunan Renja SKPD UKM DAN KOPERASI 1.15.01.15 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif Persentase sarana dan prasarana aparatur Jumlah gedung yang terpelihara Jumlah kendaraan dinas kondisi baik Jumlah perlengkapan gedung kantor yang terpelihara Jumlah sarana dan prasarana pasar Persentase aparat yang memiliki kompetensi Jumlah aparat yang mengikuti diklat/pelatihan Persentase hasil pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Penyusunan dokumen anggaran Penyusunan rencana strategis SKPD Penyusunan rencana kerja SKPD Persentase usaha ekonomi lokal yang berbasis klaster 80% 80 80 77,54 96,92 80 5 unit 2 2 2 100 1 3 60,00 95 unit 14 15 15 100 19 34 35,79 28 buah 3 4 4 100 4 8 28,57 17 buah 2 1 1 100 10 11 64,71 90% 63 73 73,68 100,94 78 33 orang 4 4 4 100 12 16 48,48 100% 100 100 100 100 100 5 dokumen 1 1 1 100 1 2 40,00 15 dokumen 3 3 3 100 3 6 40,00 1 dokumen 0 1 1 100-1 100 5 dokumen 1 1 1 100 1 2 40,00 6,5% 0 2 5 18

Kode Urusan/Bidang Jurusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcomes) / Kegiatan (Output) Target Kinerja Capaian Kinerja SKPD Tahun 2018 (Akhir Periode Renstra SKPD) Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 (n-2) Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program dan Kegiatan Renja Tahun 2015 (n-1) Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun 2015 (n-1) Realisasi Capaian Tingkat Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 8 = (7/6)x100 (9) 10 = (5+7+9) 11 = (10/4)x100 1.15.01.15.08 Fasilitasi pengembangan usaha kecil dan menengah Jumlah UMKM yang melakukan pemagangan 11 orang 2 2 18,18 1.15.01.15.20 1.15.01.15.21 1.15.01.17 1.15.01.17.09 Pelatihan dan pemberian peralatan usaha menjahit dan pengadaan gerobak Pelatihan manajemen bagi UKM Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM Penyelenggaraan promosi produk UMKM 1.15.01.17.22 Penagihan dana bergulir 1.15.01.17.38 1.15.01.17.43 1.15.01.18 1.15.01.18.19 1.15.01.18.22 PERDAGANGAN 2.06.01.15 2.06.01.15.02 2.06.01.15.03 Penyelenggaraan pameran smart anging mammiri Fasilitasi pengembangan UKM melalui profil UMKM Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Pengawasan pelaksanaan perkreditan KSP/USP Penilaian kesehatan koperasi Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Fasilitasi penyelesaian permasalahanpermasalahan konsumen Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa Jumlah UMKM yang menerima Jumlah peserta pelatihan Jumlah UMKM yang mendapat dukungan pemerintah jumlah penyelenggaraan pameran UMKM Jumlah laporan penagihan dana bergulir Jumlah penyelenggaraan pameran smart anging mammiri Jumlah dokumen data UMKM Persentase koperasi aktif Jumlah koperasi dalam pengawasan pelaksanaan perkreditan Jumlah koperasi yang dinilai kesehatannya Persentase penyelesaian sengketa konsumen Jumlah anggota BPSK Jumlah laporan pengawasan peredaran barang dan jasa 20 UMKM 0 20 20 100-30 100 30 orang 0 30 30 100-30 100 25 UMKM 100 5 2 40,00 5 7 kali 2 1 3 3 42,86 2 laporan 1 1 1 100 1 2 100 5 kali 1 1 1 100 1 2 40,00 1 dokumen 0 1 1 10 1 100 64,76 52,94 55,39 53,43 96,46 57,77 80 koperasi 80 80 80 10 80 100 370 koperasi 80 70 70 100 70 140 37,84 100 100 100 78,57 78,57 100 60 orang 14 14 14 100 14 28 46,66 60 laporan 12 12 12 100 12 24 40,00 19

Kode Urusan/Bidang Jurusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcomes) / Kegiatan (Output) Target Kinerja Capaian Kinerja SKPD Tahun 2018 (Akhir Periode Renstra SKPD) Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2013 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 (n-2) Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program dan Kegiatan Renja Tahun 2015 (n-1) Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun 2015 (n-1) Realisasi Capaian Tingkat Capaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 8 = (7/6)x100 (9) 10 = (5+7+9) 11 = (10/4)x100 Operasionalisasi dan Jumlah alat UTTP 2.06.01.15.04 pengembangan UPT 11.490 UTTP 1.900 2.140 1.603 74,91 2.200 3.803 33,10 yang ditera kemetrologian daerah 2.06.01.18 2.06.01.18.02 2.06.01.18.06 2.06.01.18.13 PERINDUSTRIAN 2.07.01.19 2.07.01.19.20 2.07.01.19. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan Pelaksanaan operasi pasar sembako Program Pengembangan Sentra- Sentra Industri Potensial Pemberian kemudahan perizinan usaha Penyelenggaraan pameran dekranas Persentase saran distribusi produk yang aktif Jumlah laporan monitoring izin usaha perdagangan Jumlah laporan monitoring bahan pokok dan bahan strategis Jumlah penyelenggaraan operasi pasar Jumlah industri yang potensial Jumlah laporan monitoring izin gangguan Jumlah penyelenggaraan pameran dekranas 100% 50 50 55,55 111,10 75 60 laporan 12 12 12 100 12 24 40,00 60 laporan 12 12 12 100 12 24 40,00 8 kali 2 2 2 100 1 3 37,50 8 jenis industri 0 4 4 100 5 39 laporan 9 9 9 100 6 15 38,46 5 kali 2 2 1 5 1 20,00 20

Capaian Renstra SKPD Berdasarakan hasil pengukuran, secara umum tingkat pencapaian sasaran Dinas Perindagkop dan UKM Tahun 2014, dapat dilihat pada tabel berikut : No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Nilai Capaian (%) 1 Meningkatkan kualitas Persentase kepuasan 100% 85,71% 85,71 sumber daya aparatur pegawai dalam pelayanan administrasi Persentase kepuasan 100% 65,31% 65,31 pegawai dalam pelayanan administrasi keuangan Ketepatan waktu 3 bln 3 bln 100 penyampaian laporan Meningkatnya aparatur yang mengikuti diklat/pelatihan 4 orang 4 orang 100 2 Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur 3 Meningkatnya UMKM di 4 Meningkatnya kemampuan dan kualitas UMKM Persentase sarana dan prasarana dalam kondisi baik 80% 89,55% 111,94 Persentase kendaraan dinas layak pakai 80% 65,52% 65,52 Jumlah usaha mikro 8.549 unit 8.000 unit 93,57 Jumlah usaha kecil 1.371 unit 1.931 unit 140,84 Jumlah usaha 95 unit 113 unit 118,95 menengah Jumlah UMKM 10.015 unit 10.044 unit 100,29 Persentase usaha 85,36% 79,65% 93,31 mikro Jumlah UKM non 4.358 unit 2.044 unit 46,90 BPR/LKM UKM Jumlah UMKM yang 100 UMKM - - mendapatkan pendampingan 5 Meningkatnya koperasi aktif Jumlah koperasi aktif 113 koperasi 109 koperasi 96,46 Jumlah seluruh 204 koperasi 204 koperasi 100 koperasi 6 Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB (ADH-K) Persentase kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB 22,30% 16,24% 72,82 7 Meningkatnya tertib hukum legalitas usaha perdagangan 8 Meningkatnya pengawasan alat UTTP Jumlah izin usaha perdagangan Jumlah alat UTTP yang ditera dan tera ulang 9 Meningkatnya penyelesaian sengketa konsumen Jumlah kasus sengketa konsumen 10 Meningkatnya sarana umum Jumlah pasar yang perdagangan termanfaatkan 11 Meningkatnya kontribusi Persentase kontribusi sektor industri terhadap sektor industri PDRB (ADH-K) terhadap PDRB 12 Meningkatnya tertib hukum Jumlah izin usaha legalitas usaha industri industri 13 Meningkatnya Jumlah jenis produk keanekaragaman produk IKM IKM 14 Meningkatnya usaha industri Persentase usaha industri 720 izin 916 izin 127,22 2.140 UTTP 1.603 UTTP 74,91 24 kasus 16 kasus 66,67 4 pasar 4 pasar 100 2,55% 2,15% 84,31 500 izin 724 izin 144,80 58 produk 48 produk 82,75 16,03% (15,99)% ----- 21