STUDI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN SAVONIUS SUDU U DENGAN PENAMBAHAN SUDU NACA 0012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PEMANFAATAN POTENSI ANGIN PESISIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012

PERFORMANSI TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN EMPAT SUDU UNTUK MENGGERAKKAN POMPA SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain Turbin Angin Sumbu Horizontal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

START STUDI LITERATUR MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN. PENGUMPULAN DATA : - Kecepatan Angin - Daya yang harus dipenuhi

SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik EKAWIRA K NAPITUPULU NIM

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN TIPE-H DENGAN BENTUK AIRFOIL NACA MODIFIKASI

Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius

ANALISIS KINERJA KINCIR ANGIN SEDERHANA DENGAN DUA SUDU POROS HORIZONTAL

PENGARUH JUMLAH BLADE DAN VARIASI PANJANG CHORD TERHADAP PERFORMANSI TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL (TASH)

BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Energi Angin

PERANCANGAN TURBIN STRAIGHT BLADE DARRIEUS DENGAN TIGA SUDU

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN VERTIKAL JENIS SAVONIUS DENGAN VARIASI PROFIL KURVA BLADE UNTUK MEMPEROLEH DAYA MAKSIMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS DENGAN BLADE TIPE L


BAB III METODOLOGI PENGUKURAN

Pengaruh Desain Sudu Terhadap Unjuk Kerja Prototype Turbin Angin Vertical Axis Savonius

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRINSIP KERJA TENAGA ANGIN TURBIN SAVOUNIUS DI DEKAT PANTAI KOTA TEGAL

Prestasi Kincir Angin Savonius dengan Penambahan Buffle

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

PENGEMBANGAN METODE PARAMETER AWAL ROTOR TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

Bab IV Analisis dan Pengujian

KAJI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN DARRIEUS-H DENGAN BILAH TIPE NACA 2415

Adanya Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang bisa diaplikasikan di daerah pemukiman tersebut tanpa melalui taman nasional

Studi Kinerja Turbin Angin Sumbu Horizontal NACA 4412 Dengan Modifikasi Sudu Tipe Flat Pada Variasi Sudut Kemiringan 0 º, 10 º, 15 º

E =Fu... (1) F = ρav(v-u) BAB II TEORI DASAR. 2.1 Energi Angin. Menurut Kadir (1987) bahwa sebagaimana telah banyak diketahui, angin

BAB II TEORI DASAR. sering disebut sebagai Sistem Konversi Energi Angin (SKEA).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Plat Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Tipe Savonius Terhadap Performa Turbin

PENGGUNAAN BENTUK SUDU SETENGAH SILINDER ELLIPTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TURBIN SAVONIUS

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KARAKTERISTIK RANCANGAN AWAL ROTOR TURBIN ANGIN

Turbin angin poros vertikal tipe Savonius bertingkat dengan variasi posisi sudut

PERANCANGAN TURBIN ANGIN TIPE SAVONIUS L SUMBU VERTIKAL. Hendra Darmawan Penulis, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH,

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN SAVONIUS 200 WATT

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KINCIR ANGIN TIPE HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) UNTUK DAERAH PANTAI SELATAN JAWA

TURBIN ANGIN POROS VERTIKAL UNTUK PENGGERAK POMPA AIR

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN PROTOTYPE TURBIN ANGIN VERTIKAL DARRIEUS TIPE H

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I LANDASAN TEORI. 1.1 Fenomena angin

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengujian Kincir Angin Horizontal Type di Kawasan Tambak sebagai Energi Listrik Alternatif untuk Penerangan

Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT SERANG TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN SUMBU HORISONTAL NACA 4415

Moch. Arif Afifuddin Ir. Sarwono, MM. Ridho Hantoro, ST., MT. Teknik Fisika Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2010

BAB II LANDASAN TORI

Studi Kinerja Turbin Angin Sumbu Horizontal NACA 4412 dengan Modifikasi Sudu Tipe Flat Pada Variasi Sudut Kemiringan 0º, 10 º, 15 º

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE AIRFOIL CLARK-Y FLAT BOTTOM PADA UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

RANCANG BANGUN KINCIR ANGIN SAVONIUS UNTUK MEMBANGKITKAN ENERGI LISTRIK SKALA KECIL

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

UJI KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE DARRIEUS-H NACA 0018 MODIFIKASI DENGAN VARIASI SUDUT PITCH 35 0,40 0,45 0,50 0,55 0,60 0

PEMBUATAN KODE DESAIN DAN ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DARRIEUS TIPE-H

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGARUH VARIASI SUDUT KEMIRINGAN BILAH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN SUMBUU TEGAK DALAM TEROWONGAN ANGIN SEDERHANA SITI RAHAYU LATIFAH

STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK PADA VERTICAL AXIS WIND TURBINE

Studi Eksperimen Pengaruh Silinder Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Savonius Terhadap Performa Turbin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UNJUK KERJA MODEL KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU DATAR DARI BAHAN TRIPLEK DENGAN SUDUT PATAHAN 10 LEBAR 10,5 CM DENGAN EMPAT VARIASI PERMUKAAN SUDU

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGARUH JUMLAH SUDU TURBIN ANGIN SUMBU TEGAK (TAST) TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI TURBIN LENNI PABRINA PANGARIBUAN

Analisa Bentuk Profile dan Jumlah Blade Vertical Axis Wind Turbine terhadap Putaran Rotor untuk Menghasilkan Energi Listrik

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS DUA TINGKAT EMPAT SUDU LENGKUNG L

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDU PENGARAH ALIRAN (GUIDE VANE) TERHADAP DAYA PADA TURBIN SAVONIUS SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh : GALIH PERMANA NIM. I

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH JUMLAH SUDU TERHADAP TORSI DAN PUTARAN TURBIN SAVONIUS TYPE U

PENGARUH PEMASANGAN SUDU PENGARAH DAN VARIASI JUMLAH SUDU ROTOR TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN ANGIN SAVONIUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Oleh : DANANG KURNIAWAN NIM. I

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE SAVONIUS UNTUK SISTEM PENERANGAN PERAHU NELAYAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

Pengaruh Variasi Pembebanan Pada Poros Utama Turbin Angin Terhadap Putaran, Daya Listrik, dan Kinerja Turbin Angin Golden Blade

KARAKTERISTIK MODEL TURBIN ANGIN UNTWISTED BLADE DENGAN MENGGUNAKAN TIPE AIRFOIL NREL S833 PADA KECEPATAN ANGIN RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA PENGARUH SUDUT PITCH, UNTUK MEMPEROLEH DAYA OPTIMAL TURBIN ANGIN LPN-SKEA 50 KW PADA BEBERAPA KONDISI KECEPATAN ANGIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

STUDI EKSPERIMENTAL TURBIN ANGIN SAVONIUS SUDU U DENGAN PENAMBAHAN SUDU NACA 0012 (1) Muhammad Irfansyah, (2) Mujiburrahman, (3) Meky Royandi (1)(2)(3) Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas islam Kalimantan MAB Jl. Adhiyaksa No. 2 Kayu Tangi, Banjarmasin Email: Irfanuniska@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan poros yang optimal menggunakan turbin angin savonius sudu U dengan penambahan sudu NACA 0012 dengan variasi kecepatan angin, untuk turbin angin savonius U memiliki dimensi diameter 12,7 cm dengan tinggi 50 cm dan NACA 0012 tinggi 50 cm dengan lebar 14 cm. Dari hasil penelitian turbin angin menunjukkan bahwa dengan penambahan sudu NACA 0012 berpengaruh terhadap putaran poros, dengan menggunakan variasi kecepatan angin 2,3 m/s, 3,5 m/s, 4,0 m/s, 6,2 m/s, 7,2 m/s, dari data yang di dapat dengan menggunakan penambahan sudu NACA 0012 kecepatan poros tertinggi 132,9 rpm dengan kecepatan angin 7,2 m/s. Dengan penambahan sudu NACA 0012 putaran poros tertinggi 132,9 rpm dengan kecepatan 7,2 m/s dan kecepatan putaran poros terendah 33,2 rpm dengan kecepatan angin 2,3 m/s. Kata Kunci : Turbin angin, savonius, sudu U, NACA 0012 PENDAHULUAN Dan di antara tanda-tanda kekuasan- Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah- Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-nya; mudah-mudahan kamu bersyukur. (Ar Rum: 46) Energi listrik merupakan energi yang paling banyak digunakan saat ini. Kebutuhan energi yang semakin lama semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini mendorong berbagai upaya menemukan sumber energi baru yang dapat diperbarui sehubungan dengan jumlah ketersediaan energi yang bersumber dari bahan bakar fosil semakin menipis. Salah satu energi alternatif terbarukan yang ramah terhadap lingkungan adalah energi yang berasal dari angin. Energi angin merupakan bentuk tidak langsung dari energi matahari, angin terjadi karena pemanasan yang tak merata pada permukaan bumi oleh matahari dan perputaran bumi pada porosnya. Salah satu jenis turbin angin adalah turbin angin savonius dengan penambahan sudu Naca 0012 yang merupakan salah satu jenis turbin angin berporos tegak. Keuntungan dari turbin angin jenis ini adalah tidak memerlukan mekanisme orientasi pada arah angin. Beberapa usaha dilakukan untuk memperoleh kinerja yang optimal, hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan turbin angin tipe savonius adalah pada bagian bentuk dari sudu. Dengan membuat variasi, maka kita dapat mengetahui jenis dan bentuk sudu yang paling baik untuk menghasilkan 34

kinerja yang maksimal. variasi penambahan sudu agar bisa memperoleh kinerja turbin angin yang maksimal. (2.4) 16 1 P... Av. 27 2 3 TINJAUAN PUSTAKA Daya Angin Sebagaimana diketahui menurut ilmu fisika klasik energi kinetik dari sebuah benda dengan massa m dan kecepatan v adalah E = 0,5 m.v 2, dengan ketentuan, kecepatan tidak mendekati kecepatan cahaya. Rumus itu berlaku juga untuk angin, yang merupakan udara yang bergerak. Sehingga : (2.1) 1 E. m. v 2 2 Bilamana suatu blok udara, yang mempunyai penampang A (m 2 ), dan bergerak dengan kecepatan v (m/s), maka jumlah massa yang melewati sesuatu tempat adalah : (2.2) m Av.. Dengan demikian maka energi yang dapat dihasilkan peratuan waktu adalah: (2.3) 1 P.. Av. 2 3 Efisiensi η teoretikal atau ideal atau maksimum juga disebut dengan cefisien power (Cp). Cp dari turbin angin adalah 16/27= 0,59, artinya bahwa turbin angin dapat mengkonversikan tidak lebih dari 60% tenaga total angin menjadi tenaga berguna. Daya angin maksimum yang dapat diekstrak oleh turbin angin dengan luas sapuan rotor A adalah : Dimana : P = Daya (Watt) E = Energi (Joule) ρ = Kepadatan udara (1,165 kg/m 3 ) A = Luas penampang (m 2 ) v = Kecepatan angin (m/s) m = Masa udara (Kg) Cp/η = Koefisien daya/efisiensi (%) Untuk angka 16/27 (59.3%) ini disebut batas Betz (Betz limit), diambil dari ilmuwan Jerman, yaitu Albert Betz. Pada kenyataannya karena roda turbin angin tidak dapat menutup sempurna, ada rugi-rugi gesekan dan kerugian diujung sudu, dalam praktiknya turbin angin hanya dapat mencapai 50%-70% dari Cp (efisiensi maksimumnya). Efisiensi η ini akan lebih kecil lagi yaitu berkisar pada harga maksimum 30%- 40% saja (Astu Pudjanarsa dan Djati Nursuhud 2013), bahkan Hugg Piggot berpendapat bahwa turbin angin hanya dapat mengekstrak energi mentah angin hanya 15% dari efisiensi maksimumnya. Difinisi dari Density adalah massa dari suatu fluida dalam satu satuan volume, atau ρ = m/v, yaitu T (temperatur) dan S (Salinity untuk air laut). Kenaikan T memberikan kontribusi penurunan kerapatan pada sebuah Boudery System yang seragam. Kerapatan udara kering yang diambil sebagai konstanta pada perhitungan daya keluaran sebuah pembangkit listrik tenaga angin adalah 1.165 kg/m 3. Diameter rotor dapat dihitung menggunakan persamaan berikut : (2.5) D ( P/ (Cp. / 2. / 4.v )) 3 0,5 35

area sapuan sudu (luas penampang) seperti yang terlihat pada persamaan listrik, daya keluaran dari turbin angin bervariasi liniearly dengan luas menyapu rotor, untuk turbin angin daerah menyapu rotor diberikan oleh persamaan berikut : (2.6) 3,14 A 2 4. D Menghitung perbandingan kecepatan ujung bilah (tip speed ratio) dengan menggunakan persamaan berikut ini: R = jari-jari Blade Airfoil Savonius Tipe U Turbin angin Savonius salah satu tipe turbin angin sumbu vertikal yang (VAWT) yang digunakan untuk mengubah kekuatan angin menjadi torsi pada poros berputar. Turbin angin Savonius tergolong sederhana. Secara aerodinamis, turbin ini digerakkan oleh gaya hambat (drag force) terhadap angin yang ditangkap oleh sudu. (2.7) Dimana : B = Jumlah sudu λ = Perbandingan kecepatan untuk menghitung kecepatan putar poros dapat digunakan persamaan berikut : (2.8) Dimana : 60. v. Ss. D S s = Kecepatan Poros (rpm) = Kecepatan ujung bilah/tip speed ratio Sedangkan untuk menghitung nilai torsi, dengan persamaan berikut : (2.9) Dimana : λ = Tip Speed Ratio v = Kecepatan angin dalam m/s Gambar 2.1 Turbin angin savonius (Sumber https://www.pinterest.com) Airfoil Naca Seri 4 Digit Sekitar tahun 1932, NACA melakukan pengujian beberapa bentuk airfoil yang dikenal dengan NACA seri 4 digit seperti pada gambar 2.7. Distribusi kelengkungan dan ketebalan NACA seri empat ini diberikan berdasarkan suatu persamaan. Distribusi ini tidak dipilih berdasarkan teori, tetapi diformulasikan berdasarkan pendekatan bentuk sayap yang efektif yang digunakan saat itu, seperti yang dikenal adalah airfoil Clark Y. Pada airfoil NACA seri empat, digit pertama menyatakan persen maksimum camber terhadap chord. Digit kedua menyatakan persepuluh posisi maksimum camber pada chord dari leading edge. Sedangkan dua digit terakhir menyatakan persen ketebalan airfoil terhadap chord. Contoh : airfoil NACA 2412 memiliki maksimum camber 0,02 terletak pada 0,4c dari leading edge dan memiliki ketebalan maksimum 12% chord atau 0,12c. Airfoil yang tidak 36

memiliki kelengkungan, dengan camber line dan chord berhimpit disebut airfoil simetrik. Contohnya adalah NACA 0012 yang merupakan airfoil simetrik dengan ketebalan maksimum 0,12c. Parameter Penelitian Parameter yang ingin di capai pada penelitian ini adalah putaran poros yang dihasilkan (Rpm). Variabel Bebas Penelitian 1. Sudu savonius U dengan penambahan Naca 0012. 2. Variasi kecepatan angin 2,3 m/s, 3,5 m/s, 4 m /s, 6,2 m/s, 7,2 m/s. Skema Pengujian Gambar 2.2 NACA 0012 (Sumber: http://michael suseno.blogspot) Turbin angin Angin Keluar Anemometer 600 mm Wind Tunnel 800 mm Blower Angin Masuk METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pendekatan secara teoritis dan eksperimental. Kajian secara teoritis untuk mendapatkan parameterparameter utama turbin angin vertikal dengan berbagai sumber literatur baik berupa buku teks, jurnal, maupun internet. Sedangkan metode eksperimental (experimental research) yaitu melakukan pengujian langsung terhadap turbin angin savonius dengan penambahan NACA 0012 untuk mencari data sebab akibat dalam suatu proses melalui eksperimen sehingga dapat mengetahui pengaruh variasi penambahan sudu terhadap kinerja turbin angin vertikal. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian di jalan Trans Kalimantan handil bakti kabupaten barito kuala, Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2017 sampai dengan Juli 2017, objek yang akan diteliti yaitu turbin angin savonius sudu U dengan penambahan sudu NACA 0012. 1000 mm 700 mm 500 mm SKEMA PENGUJIAN TURBIN ANGIN PADA PENGARAH ANGIN TAMPAK ATAS Gambar 3.1 Skema Pengujian Pada Pengarah Angin (Sumber: Desain Pribadi) Pengujian lapangan dilakukan dengan menguji turbin angin vertikal savonius sudu U, dan dengan penambahan NACA 0012 yang disimulasikan dengan kipas yang sudah dikalibrasi untuk pengaturan kecepatannya, dan di ukur menggunakan anemometer digital yang di pasang pada pengarah angin, lalu turbin yang akan di uji ditempatkan didepan pengarah angin selanjutnya mengukur, putaran poros turbin hasil pengujian, kemudian dimasukan dalam persamaan torsi dan daya untuk mendapatkan nilai torsi dan daya yang dihasilkan. Seperti pada skema pengujian gambar 3.1. Spesifikasi Rancangan Turbin Tabel 3.1. Spesifikasi Turbin Angin Pengatur Kecepatan 37

No Airfoil Savonius Airfoil Naca 1 Jenis Airfoil : Jenis Airfoil : Naca tipe U 0012 2 Dia rotor : 40 cm Dia rotor : 40 cm 3 Tinggi rotor : 50 Tinggi rotor : 50 cm cm 4 Lebar sudu : 14,7 cm Lebar sudu : 14 cm 5 Tebal sudu : 0,4 cm Tebal sudu : 2 cm 6 Dimensi poros : Dimensi poros :19 19 mm 7 Material : paralon Material : kayu Desain Airfoil Savonius tipe U Rotor Turbines Airfoul Savonius U Tampak Atas Airfoil Naca 0012 Sudu Turbin Rotor Atas Tampak Samping Gambar 3.3. Desain Airfoil Savonius tipe U, dengan penambahan Airfoi NACA 0012 (Sumber : Desain Alat Uji) Poros Turbin Rotor Atas Rotor Turbines Airfoul Savonius U Rotor Atas Poros Turbin Sudu Turbin Perlengkapan Pengujian 1. Anemometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur menentukan kecepatan angin. Tampak Atas Tampak Samping Rotor Atas Gambar 3.2. Desain Airfoil Savonius tipe U (Sumber : Desain Alat Uji) Desain Airfoil Savonius tipe U, dengan Penambahan Airfoil NACA 0012 Gambar 3.4. Anemometer (Sumber: Data pribadi) 2. Tachometer sebuah alat pengujian yang didesain untuk mengukur kecepatan rotasi dari sebuah objek. 38

Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan pengamatan langsung pada objek yang diteliti pada saat operasional dengan peralatan yang telah tersedia. Langkah pengambilan data dalam penelitian ini adalah : Gambar 3.5 Tachomete (Sumber: Data pribadi) 3. Blower, berfungsi sebagai sumber energii angin yang di hembuskan. Gambar 3.6 Blower (Sumber: Data pribadi) 4. Sudu (Blade), berfungsi untuk menangkap dan merubah energi angin menjadi energi mekanis. Gambar 3.7 Sudu savonius (Sumber: Data pribadi) 1. Menyiapkan dan merakitan turbin angin dengan sudu yang sudah di tentukan. 2. Menyiapkan kipas angin kemudian menghidupkan dengan mengatur kecepatan angin pada kecepatan angin 2,3 m/s, 3,5 m/s, 4 m/s, 6,2 m/s, 7,2 m/s menggunakan anemometer. 3. Mengukur kecepatan putaran poros menggunakan tachometer digital, berdasarkan kecepatan angin yang sama sesuai dengan variasi kecepatan angin dengan 2 jenis sudu berbeda, kemudian catat hasil kecepatan putar poros. Teknik Pengolahan data Setelah melakukan dan melewati beberapa pengujian, maka penguji dapat melakukan pengumpulan data dan dapat menganalisa. 1. Grafik Grafik ini dapat dihasilkan dengan mengolah dan mengumpulkan data. 2. Analisa Untuk dapat memeriksa keadaan sebenarnya dari hasil penelitian ini diperluan beberapa hal yang dapat membantu suatu analisa yaitu : a) Data b) Grafik c) Perhitungan d) Lampiran dan tabel e) Sumber tertulis dan tidak tertulis yang dapat mendukung dalam proses analisa. 3. Kesimpulan Berisikan kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan dan 39

analisa data pengujian serta saran yang dapat diberikan dari hasil pengujian. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Data yang di dapat dari hasil pengujian sebagai berikut : Tabel 4.2. Hasil Pengujian Airfoil Savonius Tipe U Airfoil Savonius Tipe U Sudu 3 No Kecepatan Angin (m/s) Putaran (rpm) 1 2,3 81,6 2 3,5 126,8 3 4,0 143,8 4 6,2 237.8 5 7,2 278,3 Tabel 4.3. Hasil Pengujian Airfoil Savonius Tipe U dengan NACA 0012 Airfoil Savonius Tipe U Sudu 3 No Kecepatan Angin (m/s) Putaran (rpm) 1 2,3 96,4 2 3,5 145,2 3 4,0 156,6 4 6,2 224,9 5 7,2 265,8 Grafik 4.2 Hubungan kecepatan angin pada putaran poros, hasil pengujian, savonius U dan dengan penambahan naca 0012. Pada kecepatan angin terendah 2,3 m/s terlihat bahwa turbin sudu savonius U dengan penambahan NACA 0012 memiliki putaran poros tertinggi yaitu 81,6 rpm. Sedangkan pada kecepatan angin tertinggi 7,2 m/s turbin savonius U memiliki putaran poros 278,3 rpm. Secara keseluruhan data hasil eksperimen menunjukan tren yang identik dengan hasil perhitungan. Jadi dengan pertimbangan kecepatan angin secara real dengan kisaran 2 2,5 m/s (BMKG 2016) maka modifikasi sudu savonius U dengan penambahan NACA 0012 dapat dii implementasikan. Pada Grafik 4.2 terlihat adanya pergeseran data antara savonius U dengan penambahan NACA 0012 yaitu pada kecepatan angin 6,2 m/s. Hal ini terlihat sudu savonius U menghasikan putaran poros lebih baik dari sudu savonius U dengan penambahan NACA 0012. Berdasarkan hasil penelitian Haqqqi, dkk (2013) disebutkan bahwa hal ini terjadi karena meningkatnya beban turbin atau gaya hambat maka aliran yang melewati sudu memiliki sapuan lebih besar yang akan menyebabkan tabrakan aliran udara lebih besar pula. Penelitian yang dilakukan Latif (2013) menggunakan turbin savonius 2 sudu menunjukan bahwa pengujian tanpa beban menghasilkan kecepatan putaran poros 531 rpm pada kecepatan angin 4,5 m/s. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa dengan beban 200 ohm hubungan Y dihasilkan efisiensi daya rata-rata 4,8% sedangkan dengan beban 200 ohm hubungan dihasilkan efisiensi rata-rata 14,5%. Berdasarkan hasil penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan dengan 3 sudu dan penambahan NACA 0012 masih berada di bawah hasill penelitian Latif (2013). 40

KESIMPULAN Dari hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kecepatan angin rendah yang menghasilkan putaran poros tertinggi terdapat pada turbin sudu savonius U dengan penambahan NACA 0012 2. Pada kecepatan angin tinggi sudu savonius U menghasilkan putaran poros lebih baik dari penambahan NACA 0012. 3. Perbandingan hasil perhitungan dengan eksperimen menunjukan tren yang identik. REFERENSI [1] Abdul Kadir, 2010, Energi: Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik, Dan Potensi Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta [2] Astu Pudjanarsa Dan Djati Nursuhud, 2013, Mesin Konversi Energi, Penerbit Andi, Yogyakarta. [3] Archie W Culp Jr, 1984, Prinsip- Prinsip Konversi Energy, Penerbit Erlangga. [4] Gerry Van Klinken, Energy Dalam Masyarakat Modern, Satya Wacana, Semarang. [5] Sulistyo Atmadi Dan Ahmad Jamaludin Fitroh, 2010, Rancang Bangun Rotor Turbin Angin 10 Kw Untuk Memperoleh Daya Optimum Pada Variasi Jumlah Dan Diameter Sudu, Pusat Teknologi Dirgantara Terapan, Lapan. [6] Ruzika Sumiati,2012, Pengujian Turbin Angin Savonius Tipe U Dilokasi Pantai Air Tawar Padang. [7] Frisco Merry Androga, Indra Herlamba Siregar, 2015, Uji Eksperimental Model Turbin Angin Darrieus Tipe H 2 Tingkat Dengan Kombinasi 3 Bilah Naca 0018 Dan 2 Bilah Savonius Per Tingkat. [8] Nofi Febriyanto, Sarjito, Nur Aklis, 2014, Studi Perbandingan Karakteristik Airfoil Naca 0012 Dengan Naca 2410 Terhadap Koefisien Lift Dan Koefisien Drag Pada Berbagai Variasi Sudut Serang Dengan Cfd. [9] Achmada Jaya Pradana, Gunawan Nugroho, Dan Ali Musyafa, 2013, Rancang Bangun Turbin Angin Vertikal Jenis Savonius Dengan Variasi Profil Kurva Blade Untuk Memperoleh Daya Maksimum. [10] M. Haqqqi, Gunawan Nugroho, Ali Musyafa, 2013, Rancang Bangun Turbin Angin Vertical Jenis Savonius Dengan Variasi Jumlah Blade Terintegrasi Circular Shield Untuk Memperoleh Daya Maksimum. [11] Melda Latif, 2013, Efisiensi Prototype Turbin Savonius Pada Kecepatan Angin Rendah 41