PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

PROVINISI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENT ANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2016 TENT ANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016

WALIKOTA MOJOKERTO, PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENT ANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENT ANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA MOJOKERTO

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENT ANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

W ALIKOTA MOJOKERTO WALIKOTA MOJOKERTO,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

(berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : )

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 70 Tahun : 2016

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999;

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 4 TAHUN 2011 TENT ANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 79 TAHUN 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT

KABUPATEN TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA DUMAI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI BALI

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BLITAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 14 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 14 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang Mengingat bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 2 Ayat (2) Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mojokerto, maka perlu mengatur Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mojokerto yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Mojokerto. 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/Jawa Tengah/Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

2 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Indonesia Tahun 1982 Nomor 74,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Prociuk Hukum Daerah; 8. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kata Mojokerto (Lembaran Daerah Kota Mojokerto Tahun 2016 Nomor 8); WALIKOTA MOJOKERTO Menetapkan MEMUTUSKAN: PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MOJOKERTO BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Mojokerto. 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Mojokerto. 3. Walikota adalah Walikota Mojokerto. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Mojokerto.

3 5. Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto. 6. Standar Pelayanan yang selanjutnya disingkat SP adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 7. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disingkat SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. 8. Sistem Pengendalian Intern yang selanjutnya disingkat SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 9. Survei Kepuasan Masyarakat yang selanjutnya disingkat SKM adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari penyelenggara pelayanan publik. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal2 (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas pokok melaksanakan menyelenggarakan urusan perindustrian dan perdagangan. (2) Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota. Pasal3 (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan.

4 (2) Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana pad a ayat (1 ), menyelenggarakan fungsi: a. Merekomendasi Penerbitan izin di bidang perindustrian dan perdagangan; b. Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan sarana, usaha, produksi, aspek manajemen, permodalan dan pemasaran serta pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang industry; c. Pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan; d. Rekomendasi penerbitan PKAPT dan pelaporan rekapitulasi perdagangan kayu atau pulau; e. Pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan; f. Pembinaan terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan barang kebutuhan pokok dan barang penting; g. Pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat pasar; h. Melakukan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga pang an; i. Pengawasan pupuk dan pestisida; j. Pelaksanaan pengadaan, penyaluran dan penggunaan pupuk bersubsidi; k. Penyelenggaraan promosi dagang melalui pameran dagang internasional, nasional, regional dan local; I. Penyelenggaraan kampanye pencitraan produk dalam negeri; m. Pelaksanaan metrologi legal berupa tera, tera ulang dan pengawasan atau melalui kerjasama dengan kabupaten/kota lain; n. Pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) o. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5 BAB Ill SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4 (1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri atas : 1. Kepala; 2. Sekretariat, membawahi: a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; b. Subbagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Perindustrian, membawahi : a. Seksi Pembinaan lndustri Aneka ; b. Seksi Pembinaan lndustri Non Aneka; c. Seksi lnformasi. 4. Bidang Perdagangan, membawahi ; a. Seksi Bina Usaha ; b. Seksi Distribusi ; c. Seksi Perlindungan Konsumen. 5. Bidang Standarisasi dan Promosi, membawahi : a. Seksi Standarisasi Prociuk; b. Seksi Promosi. 6. Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD); 7. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dan Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. BABIV URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama SEKRETARIAT Pasal5 (1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan, perencanaan dan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum serta mengkoordinasikan secara teknis dan administrative pelaksanaan kegiatan dinas.

6 (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Sekretariat mempunyai fungsi : a. Penyusunan Renstra dan Renja; b. Penyusunan RKA; c. Penyusunan dan pelaksanaan DPA dan DPPA; d. Penyusunan PK; e. Pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan; f. Pengelolaan urusan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan; g. Pelaksanaan urusan rumah tangga; h. Pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian; i. Pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; j. Pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; k. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah; I. Pengelolaan anggaran belanja; m. Pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai; n. Pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan; o. Pengkoordinasian penyusunan tindak lanjut hasil pemeriksaan; p. Penyusunan dan pelaksanaan SP dan SOP; q. Pelaksanaan SPI; r. Pelaksanaan SKM dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan; s. Penyusunan Laporan Kinerja Perangkat Daerah; t. Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang perindustrian dan perdagangan; u. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah; v. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan w. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas pokoknya.

7 Pasal6 (1) Sekretariat membawahi : a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; b. Subbagian Umum dan Kepegawaian. (2) Masing-masing Subbagian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal7 (1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan melaksanakan tugas pokok perencanaan, pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan. (2) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas : a. Penyusunan Renstra dan Renja; b. Penyusunan RKA; c. Penyusunan dan pelaksanaan DPA dan DPPA d. Penyusunan PK; e. Penyusunan laporan dan dokumentasi pelaksanaan program dan kegiatan; f. Penyusunan dan pelaksanaan SP dan SOP; g. Pelaksanaan penatausahaan keuangan; h. Pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan; i. Penyusunan dan penyampaian laporan penggunaan anggaran; j. Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan semesteran dan akhir tahun; k. Penyusunan administrasi dan pelaksanaan pembayaran gaji pegawai; I. Pelaksanaan SPI; m. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas pokoknya. Pasal8 (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian melaksanakan tugas pokok pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, ketatausahaan, kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, kehumasan dan kepustakaan serta kearsipan, evaluas dan pelaporan.

8 (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Subbagian Um um dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan DPA dan DPPA; b. Pelaksanaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan kearsipan; c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian; d. Pelaksanaan kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan; e. Pelaksanaan urusan rumah tangga; f. Pelaksanaan pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; o. Penyusunan Laporan Kinerja Perangkat Daerah; p. Pelaksanaan SKM dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan; g. Penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah; h. Pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi; i. Pelaksanaan dan penatausahaan barang milik daerah; j. Pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang perindustrian dan perdagangan; k. Pelaksanaan SPI; I. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi; dan m. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas pokoknya. Bagian kedua BIDANG PERINDUSTRIAN Pasal9 (1) Bidang Perindustrian mempunyai tugas melakukan pengelolaan kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan dan pengawasan di Bidang Perindustrian serta tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Untuk melaksanakan tug as sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Bidang Perindustrian mempunyai fungsi : a. Penyusunan petunjuk bimbingan teknis dan penyiapan pedoman pembinaan kegiatan usaha di bidang industri besar, industri menengah dan industri kecil;

9 b. Memverifikasi bahan rekomendasi penerbitan ijin di bidang industri; c. Penyiapan pemberian bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan sarana, usaha dan produksi serta aspek manajemen, permodalan dan pemasaran di bidang industri kecil; d. Penyiapan bimbingan teknis peningkatan mutu hasil produksi, penerapan standar, pengawasan mutu, diversifikasi produk dan inovasi teknologi; e. Penyiapan bahan pembinaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang industri besar, industri menengah dan industri kecil; f. Pelaksanaan analisis iklim usaha dan peningkatan kerja sama dengan dunia usaha di bidang industri besar, industri menengah dan industri kecil; g. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); h. pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan standar operasional prosedur (SOP) ; i. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 10 (1) Bidang Perindustrian terdiri atas : a. Seksi Pembinaan lndustri Aneka ; b. Seksi Pembinaan lndustri Non Aneka; c. Seksi lnformasi. (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala seksi yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perindustrian. Pasal 11 Seksi Pembinaan lndustri Aneka, mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : a. Menyusun program kegiatan seksi pembinaan industry aneka;

10 b. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka rencana kegiatan pembinaan dan pengembangan industry aneka; c. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis industri aneka; d. Melaksanakan koordinasi dengan lintas seksi dan bidang; e. Melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); f. Melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) ; g. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 12 Seksi Pembinaan lndustri Non Aneka, mempunyai tugas : a. Menyusun program kegiatan seksi pembinaan non aneka; b. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka rencana kegiatan pembinaan dan pengembangan industri non aneka; c. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis industri non aneka; d. Melaksanakan koordinasi dengan lintas seksi dan bidang; e. Melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); f. Melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) ; g. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 13 Seksi lnformasi, mempunyai tugas: a. Menyusun program kegiatan seksi informasi; b. Mengolah data industry aneka dan non aneka untuk kelompok industry kecil, menengah maupun besar; c. Mengumpulkan informasi data perkembangan perusahaan industry secara berkala; d. Membuat peringatan tertulis pada perusahaan industry yang lalai menyampaikan informasi industry;

11 e. Mengembangkan system informasi industry kota Mojokerto sesuai ketentuan; f. Membangun konektivitas system informasi industry dengan system informasi perindustrian provinsi maupun pusat; g. Melaksanakan koordinasi dengan lintas seksi dan bidang; h. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); i. Melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); j. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian ketiga BIDANG PERDAGANGAN Pasal 14 (1) Bidang Perdagangan mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan dan pengelolaan di Bidang Perdagangan serta tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1 ), Bidang Perdagangan mempunyai tugas : a. Penyusunan petunjuk bimbingan teknis dan penyiapan pedoman pembinaan kegiatan usaha perdagangan; b. Memverifikasi rekomendasi Penerbitan izin, pendaftaran perusahaan usaha perdagangan; c. Rekomendasi penerbitan PKAPT dan pelaporan rekapitulasi perdagangan kayu atau pulau; d. Pembangunan perdagangan; dan pengelolaan saran a distribusi e. Pembinaan terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya; f. Pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat pasar; g. Melakukan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga pangan; h. Penyelenggaraan perdagangan antar pulau (misi dagang);

12 I. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 15 (1) Bidang Perdagangan, membawahi a. Seksi Bina Usaha; b. Seksi Distribusi; c. Seksi Perlindungan Konsumen. (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala seksi yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perdagangan Pasal 16 Seksi Bina Usaha, mempunyai tugas dan fungsi : a. Menyusun program dan rencana kegiatan seksi binas usaha; b. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka rencana kegiatan pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan; c. Menganalisis rekomendasi penerbitan ijin usaha perdagangan PKAPT dan ijin perdagangan lainnya; d. Menganalisis rekomendasi di bidang perdagangan; e. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi sarana perdagangan dan sarana penunjang perdagangan; f. Menyiapkan bahan pembinaan pengawasan, monitoring dan evaluasi kegiatan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan kemitraan usaha; g. Menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan rekomendasi izin atau pendaftaran jasa usaha dan ijin usaha perdagangan lainnya; h. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi rzin usaha perdagangan barang kategori dalam pengawasan yang diterbitkan pemerintah Kota Mojokerto; 1. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang usaha perdagangan;

13 h. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi izin usaha perdagangan barang kategori dalam pengawasan yang diterbitkan pemerintah Kota Mojokerto; i. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang usaha perdagangan; j. Melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); k. Melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) ; I. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 17 Seksi Distribusi mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : a. Menyusun program dan kegiatan seksi distribusi; b. Melaksanakan pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan; c. Melakukan pembinaan terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya; d. Pemantauan harga dan stok barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat pasar; e. Melakukan operasi pasar dalam rangka stabilisasi harga pangan; f. Melakukan distribusi barang melalui perdagangan antar pulau (misi dagang); g. Melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); h. Melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) ; i. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya Pasal 18 Seksi Perlindungan Konsumen, mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: a. Menyusun program dan rencana kegiatan seksi perlindungan konsumen; b. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pengawasan barang beredar;

14 c. Melaksanakan pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan; d. Mengkoordinasikan pengawasan penyaluran dan penggunaan pupuk bersubsidi dan pestisida; e. Melaksanakan metrology legal berupa tera, tera ulang dan pengawasan atau kerjasama pelaksanaan kemetrologian dengan kabupaten atau kota lain; f. Melaksanakan pembinaan, sosialisasi, publikasi dan implementasi perlindungan konsumen serta koordinasi dengan pihak terkait penanganan penyelesaian sengketa konsumen; g. Melakukan pengawasan terhadap barang dan jasa yang beredar, baik produk dalam negeri maupun impor terkait standar barang, keamanan barang dan tempat penyimpanan (gudang); h. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); i. Melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) ; j. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya Bagian keempat BIDANG STANDARISASI DAN PROMOSI Pasal 19 (1) Bidang Standarisasi dan Promosi, mempunyai tugas melakukan pengelolaan kebijakan teknis, koordinasi, dan pembinaan bidang perlindungan standarisasi dan promosi serta tugas tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ), Bidang Standarisasi dan Promosi mempunyai fungsi : a. Penyusunan program kegiatan dan petunjuk bimbingan teknis dan pedoman pembinaan standarisasi produk industry dan promosi dagang;

15 b. Pelaksanaan bimbingan teknis terhadap pelaksanaan kebijakan fasilitasi dan pembinaan standarisasi produk, perlindungan HKI (Hak Kekayaan lntelektual), sertifikasi mutu produk dan desain industry; c. Pengembangan produk industry perdagangan dengan penyelenggaraan promosi dagang melalui pameran tingkat nasional, local dan pembuatan profil industry perdagangan melalui website; d. Pelaksanaan koordinasi dengan lintas bidang dan sector serta pihak swasta untuk pelaksanaan standarisasi dan promosi; e. Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); f. Pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); g. Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal20 (1) Bidang Standarisasi dan Promosi, membawahi : a. Seksi Standarisasi Prociuk; b. Seksi Promosi. (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala seksi yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal21 Seksi Standarisasi Prociuk, mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: a. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka rencana kegiatan pembinaan standarisasi produk industry; b. Menyusun program dan rencana kegiatan seksi standarisasi produk, HKI serta sertifikasi produk;

16 c. Melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan standarisasi, HKI, sertifikasi produk dan desain produk; d. Melaksanakan koordinasi lintas seksi bidang dan kerjasama penerapan standarisasi, HKI, sertifikasi produk dan desain industry; e. Melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); f. Melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP); g. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal22 Seksi Promosi, mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: a. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka rencana kegiatan promosi dagang; b. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang promosi; c. Menyelenggarakan promosi dagang melalui pameran dagang nasional, pameran dagang local; d. Menyelenggarakan kampanye pencitraan produk ekspor skala daerah/provinsi; e. Melaksanakan promosi melalui website dengan pembuatan profil industry perdagangan; f. Melaksanakan koordinasi dengan lintas seksi dan bidang dalam pelaksanaan promosi; g. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan pengawasan barang beredar dan jasa; h. Melaksanakan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan (OPAP); i. Melaksanakan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) ; j. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan

17 k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya. BABV UNIT PELAYANAN TEKNIS DINAS (UPTD) Pasal23 (1) UPTD adalah unit yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang tertentu (2) Pembentukan UPTD ditetapkan dalam Peraturan Walikota setelah dikonsultasikan secara tertulis kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat. BABVI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal24 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan kegiatan teknis di bidang keahlian masing-masing. (2) Kelompok jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayatt (1) pasal ini, dipimpin oleh tenaga Fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (3) Kelompok jabatan fungsional dapat dibagi ke dalam sub-sub sesuai dengan kebutuhan dan masing-masing dipimpin oleh tenaga fungsional senior. (4) Jumlah Tenaga fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis beban kerja yang ada. (5) Pembinanan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peratran perundang-undangan yang berlaku. BABVI PENUTUP Pasal 25 Pada saat Peraturan Walikota ini berlaku, maka Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 36 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

18 Pasal26 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Serita Daerah Kota Mojokerto. Ditetapkan di Mojokerto pada tanggal VVAILIIIKOTA IMOJIOIKEIRTO ttd IM.AS 1 UD YUINUS diundangkan di Mojokerto pada tanggal SEIKRETAIRIIS DAEIRAIH IKOTA IMOJIOIKEIRTO IMAS AGOES INIIIRBIITO.IM.VV.,S.IH.,IM.Si. Pembina Ut r a Mad a NIP 195 70917 198 309 1 001 d SERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 NOMOR Sali'nan sesual dengan asllnya KEPALA BA.GIAN HUKUM, ttd PUDJI HARDJONO, SH NIP. 196007.29 198503 1 007

19 PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENT ANG KEDUDUKAN, ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MOJOKERTO BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MOJOKERTO I KEPALA DINAS SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Bl DANG PERINDUSTRIAN Bl DANG PERDAGANGAN Bl DANG STANDARISASI DAN PROMOSI SEKSI PEMBINAAN INDUSTRI ANEKA SEKSI BINA USAHA l SEKSI STANDARISASI PRODUK SEKSI PEMBINAAN INDUSTRI NON ANEKA SEKSI DISTRJBUSI --- --, SEKSI PERLINDUNGANI KONSUMEN SEKSI PROMOS! SEKSI INFORMASI UPTD \A.fA.LIKOTA MOJ'OKERTO ttd MAS'UID YUN US