IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PUSKESMAS

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN METODE,INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT/SASARAN KEGIATAN UKM

Halaman : 1/4. Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Dedit Kurnianta NIP

Langkah Persiapan PUSKESMAS untuk Akreditasi

Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

UNIT LAYANAN SUNGAI DAREH

INSTRUMEN KAJI BANDING DALAM RANGKA AKREDITASI PUSKESMAS DALAM WILAYAH KOTA TERNATE TAHUN 2016 NO DAFTAR PERTANYAAN ELEMEN PENILAIAN POKJA UKM

SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM Kerangka acuan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,

NOTULEN RAPAT. Pelaksanaan rapat :

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

BAB I PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS ITEM INSTRUMEN 1 Apakah ada SK Jenis jenis Pelayanan sesuai dengan prioritas

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

Langkah persiapan akreditasi Puskesmas. Langkah Pendampingan Akred. rg.

SURVEY UTUK MEMPEROLEH MASUKAN DARI TOKOH MASYARAKAT, LSM DAN SASARAN PROGAM PANDUAN

DOKUMEN INTERNAL BUKTI KEGIATAN/REKAMAN IMPLEMENTASI. 1 Instrumen/ Check list /kuesioner kebutuhan. masyarakat. 2 KAK Identifiksi Kebutuhan Masy

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN

Disahkan Oleh :Kepala Puskesmas Cicalengka DTP

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PEDOMAN SURVEI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

SOP Monitoring pelaksanaan kegiatan program dan pelayanan Puskesmas

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA

PERKESMAS 2. RUANG LINGKUP 3. URAIAN UMUM

KERANGKA ACUAN SURVEY PUSKESMAS PANGKAJENE

FORMAT RENCANA USULAN KEGIATAN

BAB IV KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA

PERANCANGAN APLIKASI PELAPORAN PADA SISTEM INFORMASI DOKTER KELUARGA BERBASIS WEB WILAYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

PEMETAAN DOKUMEN BAB I, BAB II DAN BAB III ADMEN

BAB I. Peyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

BAB V KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KRITERIA 5.1.4

ESENSI BAB I, II DAN III INSTRUMEN AKREDITASI PUSKESMAS

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015

Instrumen Akreditasi Puskesmas

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SEKRETARIAT LAYANAN e-procurement BAGIAN BINA PROGRAM Jl. Jimerto No Surabaya Lt. IV, Telp.

Nomor : 2017 Lampiran : - Perihal : Undangan. Kepada Yth... di Tempat

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2

UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

INSTRUMEN KAJI BANDING

ISI SK KAK SPO TELUSUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA

TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PROSEDUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

PEDOMAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BAGEUR

PELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN SOP identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat/ sasaran terhadap kegiatan UKM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV. Pogram/Upaya Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/SASARAN TERHADAP KEGIATAN UKM. No. Kode : SOP/UKM /PUS-TLW / 038 Terbitan : 1.

Tehnik audit internal

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN KERJASAMA DESA BUPATI TANAH BUMBU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

IDENTIFIKASI DOKUMEN BAB II

BAB IV ANALISIS KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL DI PUSAT PERBUKUAN. dan karyawan-karyawan membangun dan mempertahankan sebuah lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun menitikberatkan

no ep sk a b SK Kepala Puskesmas menjalin komunikasi dengan masyarakat c c d e f a b

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Suatu tindakan yang dilakukan dan dilaksanakan oleh semua warga

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORMAT INSTRUMENT KAJI BANDING. Kondisi di. Puskesmas kaji. banding

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG

PEDOMAN IDENTIFIKASI JENIS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MADURATNA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 119 TAHUN 2012

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

Manual Prosedur Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai. Laboratorium Farmakologi

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelayanan kefarmasian oleh apoteker (Menkes, RI., 2014). tenaga teknis kefarmasian (Presiden, RI., 2009).

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Revisi Tanggal Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi UB Agustus 2013 MP-UJM-P-FIA-UB

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG ASPIRATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan

Jenis layanan. Sk, pedoman/kak, SOP survei ikm, register, bukti umpan balik/ survei pengguna, evaluasi kemudahan mendapatkan pelayanan.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

Diklat Pendamping Akreditasi FKTP MATERI INTI 6 TEKNIK AUDIT INTERNAL

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

Transkripsi:

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PUSKESMAS I. PENDAHULUAN Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Kegiatan-kegiatan dalam setiap program Puskesmas disusun oleh Kepala Puskesmas dan penanggungjawab program tidak hanya mengacu pedoman atau acuan yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan Kota tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat terutama sasaran program. Kebutuhan dan harapan masyarakat maupun sasaran progran dapat diidentifikasi melalui survey, kotak saran, maupun temu muka dengan tokoh masyarakat. Komunikasi perlu dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang program kepada masyarakat, kelompok masyarakat maupun individu yang menjadi sasaran program. II. LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan program kesehatan yang baik cenderung mengalami perubahan seiring dengan perubahan pola hidup dan kejadian penyakit. Seiring dengan perbaikan derajat kesehatan dan lingkungan, telah terjadi pergeseran penyebab kesakitan terbesar di banyak daerah dari penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif. Perubahan permintaan tersebut memiliki dampak yang cukup besar terhadap manajemen Puskesmas.. Puskesmas harus memiliki suatu mekanisme untuk memantau permintaan masyarakat secara teratur karena perubahan permintaan masyarakat akan berdampak terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas. Puskesmas harus tanggap terhadap perubahan lingkungan yang cepat dan terbuka terhadap perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program Puskesmas sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program Puskesmas, sehingga tujuan dari program Puskesmas dapat tercapai tepat sasaran. III. TUJUAN A. Tujuan Umum Mengetahui/mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program Puskesmas Sukamaju.

B. Tujuan Khusus 1. Mendefinisikan kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program Puskesmas 2. Mendapatkan informasi program yang paling dibutuhkan oleh masyarakat 3. Mengetahui program yang sudah/belum sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat 4. Mendapatkan masukan tentang program yang dibutuhkan masyarakat, tapi belum ada dalam rencana kegiatan program 5. Membuat rencana tindak lanjut hasil pembahasan kebutuhan dan harapan masyarakat IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN A. Pengumpulan informasi melalui kotak saran, 12.0pt; line-height: 150%;">1. Koordinator kelompok kerja administrasi dan manajemen (admin) Puskesmas Sukamaju membuka kotak saran di Puskesmas Sukamaju setiap bulan, 2. Koordinator admen merekap isi kotak saran didalam rekapan harapan pelanggan Puskesmas Sukamaju, 3. Koordinator admen memisahkan/ memilah- milah sesuai dengan kelompok kerja proram, 4. Koordinator admen memberikan rekapan kotak saran sesuai dengan kelompok kerja, 5. Koordinator program Puskesmas Sukamaju menerima rekapan kotak saran, dan dimasukan kedalam rekapan kelompok program Puskesmas Sukamaju 6. Koordinator pelaksana program menandatangani tanda terima penyerahan dari koordinator admen, 7. Koordinator program dan seluruh anggota pemegang program membahas hasil rekapan koordinator harapan program Puskesmas 8. Koordinator program membuat rencana tindak lanjut hasil pembahasan harapan pelanggan, 9. Koordinator program membagi tugas kepada pelaksana program didalam menyelesaikan permasalahan harapan pelanggan, 10. Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu, 11. Koordinator program melapor kepada kepala Puskesmas Sukamaju tentang hasil bahasan harapan program Puskesmas 12. Kepala Puskesmas Sukamaju meneliti dan memberi umpan balik atas laporan koordinator program Puskesmas Sukamaju. B. Informasi langsung dari pelanggan.

1. Koordinator program, penanggungjawab program dan pelaksana program menerima informasi harapan program baik bicara langsung, telpon maupun SMS, dari masyarakat/ dari karyawan Puskesmas Sukamaju, 2. Informasi dari pelanggan direkap kedalam rekapan harapan pelanggan setiap pelaksana program, 3. Pelaksana program menyerahkan informasi harapan pelanggan individu ke penanggungjawab program, 4. Pelaksana program menandatangani serah terima informasi harapan pelanggan individu, 5. Penanggungjawab program menyerahkan rekapan informasi harapan pelanggan kepada Koordinator program dan direkap kedalam rekapan koordinator, 6. Koordinator program menandatangani serah terima harapan pelanggan individu, 7. Koordinator program dan seluruh anggota pemegang program membahas hasil rekapan koordinator harapan program Puskesmas 8. Koordinator program membuat rencana tindak lanjut hasil pembahasan harapan pelanggan, 9. Koordinator program membagi tugas kepada pelaksana program didalam menyelesaikan permasalahan harapan pelanggan, 10. Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu, 11. Koordinator program melapor kepada kepala Puskesmas Sukamaju tentang hasil bahasan harapan program Puskesmas 12. Kepala Puskesmas Sukamaju meneliti dan memberi umpan balik atas laporan koordinator program Puskesmas Sukamaju. C. Pengumpulan informasi melalui Survey 1. Pelaksana program menyiapkan kuesioner : a. Kuesioner dengan pertanyaan tertutup b. Kuesioner dengan pertanyaan terbuka mengenai kebutuhan dan harapan program Puskesmas 2. Pelaksana program menentukan besarnya sampel 3. Pelaksana program menentukan metode pengambilan sampel dengan cara cross sectional, secara acak 4. Pelaksana program menentukan jadwal dan waktu survei

5. Pelaksana program melakukan survei sesuai jadwal 6. Survei dilakukan kepada sasaran program, dengan petugas survei berada didekatnya. Petugas meminta pelanggan mengisi kuesioner, bila ada pertanyaan kuisioner yang kurang jelas bisa ditanyakan kepada petugas survei 7. Pelaksana program mengecek isian kuisioner apabila belum lengkap meminta pelanggan untuk melengkapi. 8. Pelaksana program melakukan analisis hasil survei dan melaporkan kepada penanggungjawab program dan koordinator program 9. Koordinator program, penanggungjawab program dan pelaksana program membahas hasil survey tentang harapan program Puskesmas 10. Koordinator program membagi tugas kepada pelaksana program didalam menyelesaikan permasalahan harapan pelanggan, 11. Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu, 12. Koordinator program melapor kepada kepala Puskesmas Sukamaju tentang hasil bahasan harapan program Puskesmas 13. Kepala Puskesmas Sukamaju meneliti dan memberi umpan balik atas laporan koordinator program Puskesmas Sukamaju D. Pengumpulan informasi melalui Musyawarah Masyarakat 1. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan 2. Petugas mendampingi masyarakat untuk : a. mengidentifikasi permasalahan kesehatan di masyarakat b. mengidentifikasi potensi masyarakat c. membahas dan melengkapi urutan prioritas masalah d. membahas dan melengkapi potensi penyelesaian masalah e. merumuskan cara penanggulangan masalah sesuai potensi f. menetapkan rencana kegiatan penanggulangan masalah 3. Petugas mencatat hasil musyawarah dan melaporkan ke Penanggungjawab program dan koordinator program, 4. Koordinator program, penanggungjawab program dan pelaksana program membahas hasil musyawarah masyarakat tentang harapan program Puskesmas

5. Koordinator program membagi tugas kepada pelaksana program didalam menyelesaikan permasalahan harapan pelanggan, 6. Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas yang telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu, 7. Koordinator program melapor kepada kepala Puskesmas Sukamaju tentang hasil bahasan harapan program Puskesmas 8. Kepala Puskesmas Sukamaju meneliti dan memberi umpan balik atas laporan koordinator program Puskesmas Sukamaju. V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Kotak Saran 2. Survey kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program 3. Secara Langsung : tatap muka, sms, telepon 4. Musyawarah Masyarakat BAHAN AKREDITASI PUSKESMAS Pembahasan BAB 4.1 Kebutuhan Akan Upaya Kesehatan Masyarakat Di Analisis. Pada tulisan saya sebelumnya tentang cara identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat sudah membahas berbagai cara konvensional terapan yang dapat digunakan untuk memenuhi elemen penilaian tersebut. Sebagai tambahan secara garis besar beberapa instrumen yang dapat di gunakan untuk identifikasi tersebut diantara nya adalah : 1. Wawancara. Tim UKM puskesmas dapat mewawancari sasaran sesuai dengan kebutuhan. Tentunya quisionernya sudah di siapkan terlebih dahulu sehingga memudahkan pada saat wawancara. Mengingat sasaran mungkin tidak memiliki banyak waktu. 2. Pengamatan. Mengamati apa sebetulnya kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Contoh, jam buka puskesmas pukul 8:00 WIB tetapi calon pasien sudah berkumpul pada pukul 7:30 WIB. Ini dapat di tarik kesimpulan bahwa sebetulnya masyarakat ingin puskesmas buka jam pelayanan lebih pagi. 3. Angket. Dengan menyebarkan angket dengan metode pertanyaan yang sudah dibuatkan oleh tim puskesmas.

4. Fokus diskusi. Meluangkan waktu untuk sambil berdiskusi dengan masyarakat pada acara-acara tertentu. Dengan membawa pesan spesial tentang apa yang mereka inginkan dari puskesmas. 5. Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan. pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata. Yuk kita bahas satu persatu bagaimana menyelesaikan elemen penilaian 1 7 yang ada pada Bab 4.1. >4.1.1.1 Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat dan individu yang merupakan sasaran kegiatan.berikut ini cara menyelesaikannya : puskesmas melakukan berbagai kegiatan guna mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Ingat pada telusurnya bahwa kegiatan ini harus dilakukan karena yang di nilai adalah proses melakukan identifkasinya. Nanti yang akan di tanya adalah kepala puskesmas, PJ UKM, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Dokumen : Sebelum melakukan kegiatan identifikasi tersebut hendaknya di buatkan SOP nya dan ini yang menjadi dokumen penilaian. >4.1.1.2 Identifikasi kebutuhan masyarakat dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat dan individu yang merupakan sasaran kegiatan dilengkapi dengan kerangka acuan, metode dan instrumen, cara analisis yang di susun oleh PJ UKM. Dokumen : ada 3 dokumen yang harus disiapkan. Kerangka acuan. Buat kerangka acuan dengan format yang benar. Buat sedetail mungkin apa yang nanti akan dikerjakan. Metode. Dengan metode apa yang nanti akan dikerjakan. Kalau metodenya angket maka siapkan dokumen angkatnya, bila metode wawancara maka siapkan dokumen wawancaranya. Instrumen analisis. ini adalah cara untuk melakukan analisisnya. Dokumennya adalah hasil dari metode yang dikerjakan. Bisa berupa rekapan hasil wawancara. Mau Kaji Banding Akreditasi Puskesmas?, Berikut Tahapannya Dalam akreditasi puskesmas kegiatan kaji banding diperlukan sebagai kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Admen, UKM dan UKP puskesmas di puskesmas yang lain dan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan kinerja masing-masing puskesmas. Sebelum kaji banding dalam akreditasi sebaiknya teman-teman menyiapkan instrumen kaji banding puskesmas, rencana pelaksanaan kaji banding, kerangka acuan kaji banding. Ada baiknya juga dilakukan evaluasi internal sebagai acuan bagian mana saja yang akan diperbaiki

nanti. Saya coba mendeskripsikan hal tersebut untuk memudahkan teman-teman dalam pelaksanaannya nanti. 1. Rencana pelaksanaan kaji banding. Dalam perencanaan pelaksanaan kaji banding puskesmas sebaiknya memperhatian beberapa hal berikut : Target puskesmas kita apa dalam hasil penilaian akreditasi nanti. Topografi yang mirip ( misalnya dari segi budaya, demografi, wilayah ) Ini berfungsi untuk mengukur berapa besar biaya nanti yang akan dikeluarkan dalam pelaksanaan kahi banding tersebut. Tentukan waktu yang tepat termasuk administrasinya ( surat tugas, surat permohonan kaji banding ke puskesmas yang di tuju, nota dinas bila perlu, stake holder terkait bila memungkinkan ). Rencanakan waktu sebaik mungkin. Bila memungkinkan semua penanggung jawab bab dapat ikut serta sehingga dapat mempelajari secara menyeluruh. 2. Kerangka acuan kaji banding. Membuat kerangka acuan sesuai petunjuk yang sudah ada. 3. Instrumen kaji banding. Adalah alat bantu yang akan di gunakan pada saat kaji banding misalnya ( ceklist wawancara, kamera, quisioner, bahan persentasi, diskusi personal dan observasi ). Setelah pelaksanaan kaji banding dilakukan. Tugas selanjutnya adalah 1. Laporan kaji banding. Tim akreditasi membuat laporan perjalanan dinas yang isi nya memuat tentang apa saja yang dikerjakan pada saat kaji banding ( misalnya, diskusi apa saja, diterima siapa, hal apa saja yang di dapat dan akan diterapkan di puskesmas ). 2. Rencana perbaikan. Membuat rencana dan time line pelaksanan perbaikan setelah kajibanding. 3. Laporan pelaksanaan perbaikan. Setelah implementasi perbaikan dilaksanakan. Di buatkan laporan perbaikan. Di sisi mana saja yang sudah di perbaiki atau diperbaharui sesuai dari hasil kaji banding tersebut. 4. Hasil evaluasi kaji banding. Membuat laporan matrik hasil evaluasi kaji banding. 5. Hasil evaluasi perbaikan kaji banding. Setiap kegiatan di evaluasi perbaikannya sehingga terukur arah perubahannya ( membuat matrik evaluasi perbaikan kaji banding dapat melibatkan tim auditor ).

Cara Strategis Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas terutama dalam kegiatan UKM ( Usaha Kesehatan Masyarakat ) tentunya mengacu pada panduan atau pedoman yang sudah ada pada masing masing program UKM sesuai dengan kebijakan program tersebut. Kegiatan yang dilakukan yang objeknya masyarakat atau pelanggan guna memacu peran serta masyarakat. Disamping mengacu pada pedoman yang sudah ada. Puskesmas tentunya harus berinovasi untuk mendapatkan masukan yang lebih rasional untuk menciptakan kegiatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat yang menjadi sasaran program programnya. Pada instrumen penilaian akreditasi puskesmas hal diatas tertuang dalam BAB IV standar 4.1 kriteria 4.1.1 dan elemen penilaian 1 sampai 7. Dalam hal menampung masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat hendaknya puskesmas menggunakan berbagai metode aspiratif untuk mengkompilasinya. Berikut beberapa metode strategis untuk mengatasi hal tersebut : 1. Memanfaatkan rapat rapat perangkat desa yang dilaksanakan pada setiap desa pada wilayah kerja puskesmas tersebut. 2. Mengikuti rapat dengar pendapat yang biasanya dilaksanakan di tingkat kecamatan dimana setiap kepala desa berkumpul pada acara tersebut. 3. Memanfaatkan temu kader kesehatan. 4. Kotak saran juga dapat di gunakan untuk menampung aspirasi masyarakat ( dengan membuat SOP ). 5. Melakukan survey aspirasi kebutuhan masyarakat ( bisa dilakukan dengan metode terbuka atau metode tertutup dengan sudah kita siapkan pertanyaannya ). 6. Temu pamong dan tokoh masyarakat dalam acara adat juga dapat di manfaatkan dengan meminta waktu khusus. 7. Grup diskusi internal yang memanfaatkan komunitas komunitas kecil dalam masyarakat. Hasil identifikasi tersebut di catat dan di rangkum serta di analisis sesuai dengan kapasitas dan kemampuan puskesmas. Semakin banyak puskesmas menampung aspirasi masyarakat maka semakin dapat mendekati harapan dan kebutuhan masyarakat. Puskesmas dapat mengidentifikasi secara rasional dan mengkomparasinya dengan anggaran dan pedoman yang sudah ada. Tentunya tidak semua kebutuhan masyarakat dapat di penuhi oleh puskesmas, skala prioritas menjadi tolak ukur dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.

Setelah rangkuman hasil identifikasi kebutuhan masyarakat tersebut di analisis oleh tim puskesmas dan di dapati prioritas kegiatannya selanjutnya kepala puskesmas menetapkan kegiatan tersebut dalam rencana kerja puskesmas yang nantinya akan di sinkronkan dengan anggaran puskesmas baik itu bersumber dari APBD maupun dari sumber lain seperti BOK dan CSR. Langkah selanjutnya adalah puskesmas menginformasikan kegiatan kegiatan tersebut ke masyarakatnya berikut jadwal kegiatan, sasaran, waktu pelaksanaan dan implikasi dari kegiatan tersebut.