Inkompatibilitas Obat. Heru Sasongko, S.Farm.,Apt. D3 Farmasi UNS

dokumen-dokumen yang mirip
Inkompatibilitas Obat. Heru Sasongko, Apt D3 Farmasi UNS

INKOMPATIBILITAS PADA PERESEPAN. Rina Wijayanti, M. Sc., Apt

SERBUK F A R M A S E T I K D A S A R

Pulvis Adspersorius (Bedak Tabur) Prof. Dr. Henny Lucida, Apt

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN ASPEK FARMASETIK PADA RESEP RACIKAN DI TIGA APOTEK DI KABUPATEN PEMALANG PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI

TINJAUAN ASPEK FARMASETIK PADA RESEP RACIKAN DI TIGA APOTEK KOTA SURAKARTA PERIODE JANUARI-JUNI 2008 SKRIPSI

PULVIS FARMASETIKA DASAR

TINJAUAN ASPEK FARMASETIK PADA RESEP RACIKAN DI LIMA APOTEK DI KOTAMADYA PEKALONGAN PERIODE JANUARI-JUNI 2009 SKRIPSI. Oleh : EBTARINI K

SOLUTIO (Larutan) : Sediaan cair yang mengandung satu jenis obat atau lebih dalam pelarut air suling k.ecuali dinyatakan lain.

INTERAKSI OBAT DRA. HELNI, MKES, APT

PRAKTIKUM FARMASETIKA FAK 3211

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KUALITATIF ANION

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

KISI-KISI Bidang Lomba

BAB III GOLONGAN FENOL

Difusi adalah Proses Perpindahan Zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

1. Pengertian Perubahan Materi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ORGANIK DAN FISIK FA2212

Reaksi Dehidrasi: Pembuatan Sikloheksena. Oleh : Kelompok 3

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana praformulasi injeksi Difenhidramin HCl? Bagaimana formulasi injeksi Difenhidramin HCl?

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

LAPORAN PRATIKUM FARMASETIKA II. SEDIAAN INJEKSI RINGER LAKTAT R~en~L. Di susun oleh: : Linus Seta Adi Nugraha No. Mahasiswa : 09.

Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan

INTERAKSI OBAT DILUAR TUBUH MANUSIA

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PERUBAHAN KIMIA. Disusun Oleh. Ari Wahyuni PROGRAM D3 FARMASI LABORATORIUM KIMIA DASAR

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

PEMBUATAN REAGEN KIMIA

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

mikroskop dengan alat foto leitz dan leiva papan tetes Melting point apparatus electrical thermal

SEDIAAN PENGERITING RAMBUT

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

KIMIA ELEKTROLISIS

I. Tujuan Percobaan Memahami identifikasi beberapa zat dan ion secara kualitatif

Bentuk Sediaan cara yang aman dan baik

ISOLASI BAHAN ALAM. 2. Isolasi Secara Kimia

PERUBAHAN MATERI. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat mempunyai bentuk tertent

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMBUATAN TAWAS. Penyusun : Muhammad Fadli ( ) Kelompok 3 ( Tiga) : Pinta Rida.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

1. Werthein E, A Laboratory Guide for Organic Chemistry, University of Arkansas, 3 rd edition, London 1953, page 51 52

Perubahan zat. Perubahan zat

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

1. Ketelitian dan kebersihan dalam penyiapan larutan.

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Revisi BAB I PENDAHULUAN

LOGO. Analisis Kation. By Djadjat Tisnadjaja. Golongan V Gol. Sisa

Bab IV Hasil dan Pembahasan

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

LOGO Analisis Kation

Laporan Praktik Ilmu Resep Kelas XII

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

Bab 1 Pendahuluan. I. Landasan Teori

Standarisasi Larutan

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

Titrasi IODOMETRI & IOdimetri

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

ISONIAZID Nama resmi : Isoniazidum Sinonim : Isoniazid, isonicotinic acid hydrazide; isonicotinoylhydrazin, isonicotinylhydrazine RM / BM : C 6 H 7

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Elektrokimia. Sel Volta

PERCOBAAN VII PEMBUATAN KALIUM NITRAT

BAB IV PROSEDUR KERJA

MK Preskripsi Antonius Nugraha Widhi P., S.Farm., Apt. Bagian Farmasi Komunitas Universitas Jember INKOMPATIBILITAS

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

Bab III Metodologi Penelitian. Sintesis CaCu(CH 3 COO) 4.xH 2 O. Karakterisasi. Penentuan Rumus kimia

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Sumber:

SOAL DAN KUNCI JAWABAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

INTERAKSI OBAT DILUAR TUBUH MANUSIA ATIKA JAYA RANI ( )

KULIAH KE- 4(11) KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

4 Hasil dan Pembahasan

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH 7 Oktober 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4. Sebanyak 3 gram glukosa dimasukkan ke dalam 36 gram air akan diperoleh fraksi mol urea sebesar.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

Analisis Vitamin C. Menurut Winarno (1997), peranan utama vitamin C adalah dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

3. Metodologi Penelitian

FUN CHEMISTRY. Putri Anjarsari

Transkripsi:

Inkompatibilitas Obat Heru Sasongko, S.Farm.,Apt. D3 Farmasi UNS

Pengertian Inkompatibilitas atau tak tercampurkan adalah perubahan-perubahan yang tak diinginkan pada waktu mencampurkan bahan obat atau pengaruh-pengaruh yang terjadi jika obat yang satu dicampurkan dengan yang lainnya. Inkompatibilitas dibagi 3 yaitu TERAPETIK, FISIKA dan KIMIA

Peristiwa yg termasuk inkompatibilitas secara fisika: 1. Meleleh dan menjadi lembabnya campuran serbuk 2. Tidak dapat larut dan tidak dapat bercampur 3. Penggaraman 4. Adsorbsi

Peristiwa yg termasuk inkompatibilitas secara kimia: 1. Reaksi terbentuk suatu endapan yang tak larut 2. Reaksi-reaksi yang berasal dari pengaruh zatzat yang bereaksi asam atau basa 3. Reaksi-reaksi yg terjadi karena oksidasi atau reduksi 4. Perubahan warna 5. Tak tercampurkannya dg sediaan galenika 6. Tidak stabil dalam larutan

1.Meleleh dan menjadi lembabnya campuran serbuk Apabila ada dua macam serbuk kering dicampur dan terjadi pelelehan atau campuran menjadi lembab dan lengket, disebabkan sebagai berikut: A. Penurunan titik lebur Penurunan tekanan uap relatif Bebasnya air hablur

A. Penurunan titik lebur Terjadi penurunan titik lebur campuran serbuk dibandingkan titik lebur masing-masing serbuk Misal: R/ Menthol 6 Campor 5 ZnO 5 Talc. Venet ad mf. Pulv.adsp S.u.c Pro Tn Andi Adanya menthol dan campor akan menghasilkan serbuk yang lembek. Contoh lain antara hexamin dan asetosal.

temp TA TC TK TE TB TA: titik lebur zat A TB: titik lebur zat B TE. Titik eutecticum TK temperatur kamar A 100% C B 100% Zat A dengan titik lebur TA dan zat B dengan titik lebur TB. Kedua zat dicampur dengan perbandingan campuran A dan B, maka temperatur lebur dari campuran terletak pada kurva, yang terdiri dari garis yang saling memotong. Titik potong ini disebut TE <titik eutecticum>

terjadi penurunan titik lebur campuran serbuk Pengatasan: masing-masing zat dicampur sendiri-sendiri dengan serbuk netral lain seperti SL, amilum larutkan campor dengan spiritus fortior dalam mortir sampai cukup larut qs, aduk tambahkan dg SL sampai spiritus fort menguap semua. Jangan ditekan untuk menghindari campor menggumpal, begitu jg dg menthol, setelah itu baru dicampur kedua zat.

B. penurunan tekanan uap relatif Basah atau mencairnya serbuk dapat pula disebabkan campuran serbuk lebih higroskopis. Apabila tek uap lebih kecil maka zat akan menyerap air dari udara. Apabila campuran kedua zat memiliki tek uap relatif dibawah tek uap atmosfer maka campuran serbuk akan menjadi basah. Tek uap dari larutan jenuh sbb: NaBr 20* 0,61 KBr 25* 0,78 NaBr + KBr 25* 0,56

Contoh: R/ Kalii Bromida 0,2 Natrii Iodida 0,4 SL qs mf. Pulv dtd no xv S.t. dd p.i Pro Tn Andi Campuran serbuk menjadi lembab disebabkan karena adanya KBr dan NaI. Pengatasan: Menggerus bahan serbuk kristal dengan mortir panas, dicampur sendiri-sendiri.

C. Bebasnya air hablur Disebabkan oleh terbentuknya suatu garam rangkap dengan air hablur yang lebih sedikit daripada air hablur garam-garam penyusunnya, atau bebasnya air yang disebabkan oleh terjadinya suatu reaksi kimia. Contoh: R/ Magnesii sulfat 10 Natrii sulfat 13 Natrii chlorida 5 mf. Pulvis S.t. dd C.I Pro Tn Andi Campuran serbuk menjadi lembab disebabkan karena terbentuknya garam rangkap dengan bebasnya air hablur dari MgSO4 dan Na2SO4

2. Tidak dapat larut dan tidak dapat bercampur R/ OBH Syr. Tyhmi aa 50 Sulfadiazin 6 m.f pot S.t.dd C.I Sulfadiazin sukar larut dalam air sehingga zay ini mengendap dalam sediaan obat tsb. Pengatasan???

3. Penggaraman/salting Out Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yg mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Misal R/ Chinin HCl 2 Amm. Chloride 10 Aqua 150 m.f pot S.t.dd. C.I Pro. Tn Andi Sebagian chinin HCl tidak dapat larut lagi dengan adanya Amm. chlorida

4. Adsorbsi Contoh: R/ Codein HCl Ext. Belladon Bolus alba mf. Pulv. dtd no xii S.b.d.d pulv I Pro. Tn Andi Bolus alba akan mengadsorbsi alkaloid, pengatasan???

Inkompatibilitas kimia Perubahan-perubahan yg terjadi oleh karena timbulnya reaksi-reaksi kimia pada waktu mencampurkan bahan-bahan obat dan hasil reaksinya bermacam-macam

Jika borat diatas diganti dengan asam borat, hasilnya akan jernih 1.Reaksi terbentuk suatu endapan yang tak larut R/ Zinci sulfat Natrii borat Aquadest ad 100 s. Collyrium Pro Ana Menghasilkan campuran yang keruh karena terbentuknya seng borat basa

2.Reaksi-reaksi yang berasal dari pengaruh zatzat yang bereaksi asam atau basa Reaksi karena pengaruh zat-zat yg bereaksi asam dan basa dapat mengakibatkan pembentukan gas R/ amm chloride 10 codein 0,12 m.f pil no 60 S.3. dd.pil I Pro Ana

3. Reaksi-reaksi yg terjadi karena oksidasi atau reduksi Reaksi ini banyak dipengaruhi oleh cahaya R/ Bismuth subnitrat 10 ZnO Talk venetum Glycerin Aquadest aa ad 100 S. Lotion Terjadi perubahan warna, menjadi hitam

R/ Aminopilin 0.2 Epedrin HCl 0.015 Prednison 0.005 Phenobarbital 0.05 Vit C 0.05 m.f pulv dtd no xxx s.prn.pulv I Pro ana 4.Perubahan warna Terjadi perubahan warna coklat dan lembab, pengatasannya vit C dibuat serbuk tersendiri

Inkompatibilitas Terapetik Bila obat yang satu dicampur/dikombinasikan dengan obat yang lain akan mengalami perubahan-perubahan demikian rupa hingga sifat kerjanya dalam tubuh (in vivo) berbeda dari yang diharapkan.istilah lain: Interaksi Obat Absorpsi dari tetrasiklin akan terhambat bila diberikan bersama-sama dengan suatu antasida (yang mengandung kalsium, aluminium, magnesium atau bismuth). Fenobarbital dengan MAO--inhibitors menimbulkan efek potensiasi dari barbituratnya. Mencampur hipnotik dan sedatif dengan kafein hanya dalam perbandingan yang tertentu saja rasionil.

Interaksi obat adalah kejadian di mana suatu zat mempengaruhi aktivitas obat. Efek-efeknya bisa meningkatkan atau mengurangi aktivitas, atau menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya. Interaksi bisa saja terjadi antara obat dengan makanan, obat dengan herbal, obat dengan mikronutrien, dan obat injeksi dengan kandungan infus.