BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian yang relevan sebelumnya adalah hasil penelitian Murniyati Gobel mahasiswa



dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN PADA SURAT PRIBADI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 6 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan, yakni yang pertama Penerapan EYD pada Surat Dinas Keluar di Pondok

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa (Tarigan 2008 : 3).

PETUNJUK PENULISAN NASKAH BERKALA ILMIAH SIGNIFIKAN

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM SURAT DINAS DI PUSKESMAS SRI BINTAN KABUPATEN BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

II. KAJIAN PUSTAKA. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu (a) menyimak, (b) berbicara, (c)

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, pendapat, dan perasaan yang bahasanya bersifat produktif-aktif

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya

ANALISIS PENGGUNAAN EYD DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JUWIRING KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan isi hatinya, baik perasaan senang, sedih, kesal dan hal lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TITIK DAN KOMA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kegiatan Sehari-hari

4. Berikut ini termasuk ke dalam perintah kerja tertulis, kecuali a. memorandum b. surat pengumuman

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

Pengalaman Sahabatku. Belajar Apa di Pelajaran 4? Menjelaskan urutan petunjuk penggunaan sesuatu melalui kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Makalah Pentingnya Penggunaan EYD dan Pemakaian Kalimat Efektif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prakteknya penggunaan bahasa dalam menulis tidaklah sama dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Purwokerto kelas VII dengan standar kompetensi menulis yaitu mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PENGGUNAAN EJAAN. Oleh: Yayah Churiyah

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Bahan ajar. Mari, Melakukan Sesuatu Berdasarkan Petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari asumsi bahwa bahasa merupakan sarana berkomunikasi antar

SILABUS. Sumber/Bahan Alat (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian. yang berada dalam denah. lisan denah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN. penelitian dari Jamal Purnawan (2010) yang berjudul Peningkatan hasil belajar

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

Bahasa Indonesia. Korespondensi

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pemerintahan desa grugu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk keterampilan menulis (Abidin, 2012:6). keterampilan tersebut diantaranya keterampilan menyimak, keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

PENGGUNAAN TANDA BACA. Oleh AHMAD WAHYUDIN

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN TUKPD II PAKET A SMP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012/2013

LARAS dan RAGAM BAHASA

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

Sekolahku. Belajar Apa di Pelajaran 7?

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

SILABUS PEMBELAJARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ejaan merupakan penggambaran bunyi bahasa dalam kaidah tulis-menulis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk teman sebaya dilihat dari penggunaan huruf kapital, (3) kemampuan siswa menulis surat

ANALISIS PENULISAN TANDA BACA, HURUF KAPITAL, DAN KATA TIDAK BAKU PADA KARANGAN SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMK X Singosari Malang (Mata Pelajaran Korespondensi) Oleh Andisah Choirotun Nisa

BAHASA INDONESIA SURAT LAMARAN PEKERJAAN

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB 13 SURAT DINAS 1. Bahasa Surat Dinas a. Pemilihan kata b. Penerapan Ejaan c. Penyusunan Kalimat d. Penyusunan Paragraf 2. Format Surat Dinas

SMP kelas 7 - BAHASA INDONESIA BAB 2. TEKS DESKRIPSILatihan Soal 2.2

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2

BAB I PENDAHULUAN. bentuk short message service (SMS), melalui internet, dan . Komunikasi

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Penulisan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata, akronim, tanda baca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB II LANDASAN TEORI. Tulisan itu dibuat untuk dibaca orang lain agar gagasan yang ingin disampaikan

SILABUS PEMBELAJARAN

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai kelebihan

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. gerak manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian yang relevan sebelumnya adalah hasil penelitian Murniyati Gobel mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Gorontalo tahun 2013 dengan judul Penerapan Ejaan yg Disempurnakan Pada Surat Pribadi Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian tersebut mengangkat permasalahan, (1) bagaimanakah penggunaan huruf kapital pada surat pribadi yang ditulis peserta didik kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013? (2) bagaimanakah penulisan kata pada surat pribadi yang ditulis peserta didik Kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013 (3) bagaimanakah penggunaan tanda baca pada surat pribadi yang ditulis peserta didik kelas Kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Murniyati, data yang diperoleh adalah (1) ejaan yang digunakan pada surat pribadi peserta didik belum mencerminkan ketentuan yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (2) penggunaan huruf kapital banyak terdapat kesalahan di awal kata, tengah kata dan akhir kata, (3) penulisan kata yang meliputi: a) kata ganti ku, mu yang tidak ditulis serangkai, (b) kata depan di,ke, dan dari terdapat pada kesalahan penulisan yang menunjukkan tempat, yaitu tidak ditulis terpisah, (c) kata ulang yang tidak menggunakan tanda hubung, (d) partikel lah, kah yang ditulis tidak serangkai; (4) pemakaian tanda baca yang meliputi : a) tanda titik yang salah penggunaannya, b) tanda koma di akhir kalimat, c) tanda tanya yang dibubuhi pada kalimat yang bukan kalimat tanya, d) tanda seru yang digunakan pada kalimat yang bukan seruan, melainkan kalimat tanya, e) tanda hubung yang banyak digunakan adalah bukan tanda hubung yang sesuai dengan EYD

melainkan tanda petik ( ) dan angka 2, (5) penghilangan tanda baca ang meliputi: a) tanda titik yang banyak dihilangkan ketika di akhir kalimat, b) tanda koma yang banyak terdapat pada penulisan tempat dan tanggal penulisan surat, c) tanda tanya banyak terdapat pada kalimat yang seharusnya diakhiri dengan tanda tanya malah tidak dibubuhi tanda tanya, d) tanda hubung yang tidak dipakai pada kata yang berbentuk ulang. Berdasarkan uraian penelitian relevansi di atas, dapat dikatakan bahwa relevansinya terdapat pada aspek menulis surat pribadi. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Murniyati lebih mengacu pada keseluruhan aspek ejaan yang disempurnakan. Sedangkan, penelitian surat pribadi yang dilakukan peneliti sekarang adalah penulisan sistematika surat dan hanya meneliti sebagian aspek ejaan yaitu penggunaan huruf kapital dan tanda baca (titik dan koma). Selain pada aspek sistematika surat dan ejaan, perbedaan penelitian yang sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu pada lokasi penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Murniyati mengambil lokasi penelitian pada kelas VII SMP Negeri 6 Gorontalo, sedangkan lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang yaitu pada siswa kelas IV SDN 4 Kabila. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Murniyati Gobel ada persamaan dan ada perbedaan. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Hakikat Menulis Sumarjo dalam Komaidi (2008:6) berpendapat bahwa menulis merupakan suatu proses melahirkan tulisan yang berisi gagasan. Dalam menulis, seseorang bisa menulis hal apa saja, baik menulis artikel, menulis novel, menulis cerpen, menulis puisi, bahkan bisa saja menulis surat.

Jadi, menulis merupakan sebuah proses aktif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, dan menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah tulisan atau karangan. Selain itu, menulis juga dapat diartikan sebagai komunikasi jarak jauh yang disampaikan melalui tulisan, sehingga orang lain dapat mengerti dan memahami apa yang kita rasakan dan kita inginkan. Langan (dalam Pateda, 2004: 76) mengatakan di dalam tulisan, setiap ide yang dikemukakan harus didukung oleh alasan yang cukup. Dengan kata lain, menulis adalah pengalihan bahasa lisan ke dalam bentuk tertulis. Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis berarti mengarang (menyusun atau merangkai bukan menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang mengusung pokok persoalan. Menurut Tarigan (2008: 22) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir kritis (Tarigan 2008 : 22). Akhadiah dkk (1998: 13) berpendapat bahwa menulis adalah suatu aktifitas bahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya.tulisan itu terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan pungtuasi.sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal (bahasa), menulis juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan

penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya.pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan.adapun tulisan merupakan sebuah sistem komunikasi antarmanusia yang menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya.di dalam komunikasi tertulis terdapat empat unsur yang terlibat.keempat unsur itu adalah (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) pesan atau tulisan, (3) saluran atau medium tulisan, dan (4) pembaca sebagai penerima pesan. 2.2.2 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi tertulis atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak yang lain (Marjo, 2011:15). Surat merupakan bentuk percakapan yang disajikan secara tertulis. Perbedaannya dengan percakapan biasa ialah karena dalam surat surat jawaban orang yang diajak berbicara tidak dapat diterima secara langsung. Oleh karena itu, bentuk bahasa dalam surat dapat dikatakan mengarah pada bahasa percakapan biasa. Menurut Suprapto (2006: 1) surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seorang penulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan atau menginformasikan suatu gagasan dan pikirannya kepada pihak lain, baik atas nama pribadi atau yang lainnya. Kosasih dan Sutari (2003: 11) mengatakan bahwa, surat adalah media komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan seseorang atau lembaga lainnya. Berbagai maksud dan kepentingan dapat kita sampaikan lewat surat. Menurut Nurjamal dan Sumirat (2010: 114) surat adalah sarana komunikasi tertulis antara satu pihak dengan pihak yang lain yang saling berkepentingan. Rumusan lain tentang surat dapat dikemukakan bahwa surat adalah sehelai kertas yang memuat suatu bahan komunikasi

berupa pemberitahuan, permohonan, undangan, yang disampaikan seseorang kepada orang/pihak lain, atas nama pribadi maupun karena kedudukannya dalam suatu organisasi, instansi, atau perusahaan. Berdasarkan pendapat para pakar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa surat adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi melalui tulisan yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada orang dituju. 2.2.3 Fungsi Surat Pada latar belakang pemikiran telah disinggung bahwa fungsi surat adalah memberitahukan, menanyakan, meminta, melaporkan, atau menyampaikan buah pikiran lainnya kepada orang lain. Menurut Kosasih dan Sutari (2003 : 12) fungsi surat terbagi atas 5 bagian yakni : (1) surat berfungsi sebagai alat bukti tertulis, sebagai bukti hitam di atas putih, (2) surat berfungsi sebagai alat pengingat, (3) surat bisa dijadikan sebagai bukti historis, yakni digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki kegiatan seseorang atau organisasi pada masa silam, (4) dalam urusan kedinasan, surat berfungsi pula sebagai pedoman dalam bertugas atau dalam melaksanakan kegiatan, dan (5) surat dapat juga mencerminkan keterpelajaran, mentalitas, dan kewibawaan penulisnya. Pateda ( 2011 : 183 ) mengemukakan pendapat bahwa fungsi surat terdiri dari delapan fungsi yaitu : (1) alat komunikasi. Sebagai alat komunikasi, surat berfungsi menghubungkan seseorang atau pihak tertentu dengan orang lain atau pihak lain, (2) buku tertulis. Sebagai bukti tertulis, surat berfungsi sebagai alat buku jika diperlukan, misalnya untuk kepentingan persidangan di pengadilan. (3) pengingat tertulis. Sebagai alat untuk mengingat, surat berfungsi meningkatkan seseorang untuk sesuatu yang telah lama berlangsung. (4) bukti secara historis. Sebagai bukti secara historis, surat berfungsi mengungkapkan sejarah sesuatu yang telah lama

berlangsung, misalnya surat wasiat. (5) petunjuk kegiatan. Sebagai petunjuk kegiatan, surat berfungsi menjadi pedoman, petunjuk, bagaimana seseorang melaksanakan sesuatu, atau apa yang dikerjakan. Berdasarkan pedoman atau petunjuk tersebut, maka instruksi atau tugas, atau apa saja yang diminta, akan segera dilaksanakan. Surat seperti ini terlihat pada jenis surat edaran, surat instruksi, surat petunjuk pelaksanaan, atau surat petunjuk teknis. (6) pembangkit semangat. Sebagai pembangkit semangat, surat berfungsi membangkitkan semangat penerima surat sehingga terdorong semangatnya untuk melaksanakan sesuatu. Surat semacam ini terlihat pada surat yang berisi dorongan, imbauan, atau perintah. (7) duta pengiriman surat. Sebagai duta, maka surat berfungsi menggambarkan karakter, visi dan misi pengirim surat. (8) penyalur keinginan, perasaan, dan pikiran. Sebagai penyalur, surat berfungsi menyampaikan keinginan, perasaan, dan pikiran pribadi atau pihak tertentu. Surat seperti ini terlihat pada halaman surat kabar, misalnya di harian KOMPAS ada ruangan Redaksi Yth yang berisi kritik dan saran pembaca. Sebagai penyalur keinginan, surat berfungsi menyalurkan keinginan seseorang atau pihak tertentu, misalnya surat permohonan untuk mendapatkan pekerjaan. 2.2.4 Jenis-jenis Surat Surat merupakan media komunikasi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif dan efisien, surat juga dapat berfungsi sebagai alat untuk menjalin kekerabatan, hubungan bisnis antara seseorang yang berjauhan tempat tinggalnya. Ada beberapa jenis surat yang biasa digunakan oleh masyarakat di Indonesia dan salah satu di antaranya adalah surat pribadi. Menurut Pateda (2011 : 199) ada empat jenis surat yakni : (1) surat pribadi adalah surat yang berasal dari pribadi tertentu yang ditujukan kepada pihak lain, (2) surat bisnis atau surat dagang adalah surat yang berasal dari dunia bisnis atau dagang yang ditujukan kepada pihak lain,

(3) surat dinas adalah surat yang berasal dari dinas atau jawatan tertentu yang biasanya dikelola oleh pemerintah, dan (4) surat organisasi adalah suatu yang keluar dari organisasi tertentu kepada pihak lain. Suprapto (2006 : 3) membagi surat pribadi menjadi dua jenis yakni : (1) surat pribadi kekeluargaan, yakni surat pribadi yang dikirimkan kepada anggota keluarga, sanak famili, sahabat, kenalan, dan sebagainya, (2) surat pribadi kedinasan, yakni surat pribadi yang dikirimkan kepada pengurus organisasi, pimpinan instansi, jawatan, perusahaan, dan sebagainya karena ada hubungannya dengan tugas atau pekerjaannya. Ali (2009 : 10) mengemukakan surat pribadi terdiri dari dua sifat yaitu : 1. Surat pribadi yang bersifat kekeluargaan, seperti persahabatan dan perkenalan 2. Surat pribadi yang bersifat resmi, seperti surat lamaran pekerjaan dan surat permohonan. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Suprapto dan Ali tadi, jenis surat yang akan diteliti pada penelitian ini adalah jenis surat pribadi yang bersifat kekeluargaan. 2.2.5 Surat Pribadi Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang dan ditujukan kepada orang lain, baik yang ditujukan untuk keluarga, kenalan, sahabat, dan teman yang isinya menyangkut masalah pribadi. Kosasih dan Sutari (2003 : 16) mengatakan bahwa surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan keluarga. Umumnya surat jenis ini bersifat tidak resmi, baik dalam ragam bahasa maupun struktur penyampaiannya.

Menurut Pateda (2011 : 199) surat pribadi adalah surat yang berasal dari pribadi tertentu yang ditujukan kepada pihak lain. Pihak lain tersebut tidak hanya ditujukan kepada orang tertentu, tetapi juga kepada dinas organisasi atau perusahaan tertentu. Pendapat lain mengatakan yakni pendapatnya Suprapto (2006 : 3) bahwa surat pribadi adalah surat yang ditulis untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan lembaga. Memperhatikan pendapat para pakar di atas, maka peneliti dapat memberikan pendapat bahwa surat pribadi merupakan surat yang ditujukan kepada orang lain, baik ditujukan kepada lembaga organisasi maupun kepada teman sebaya. Jika surat pribadi itu bersifat resmi, maka tata cara penulisannya tentulah menggunakan bahasa yang resmi atau bahasa baku. Sebaliknya, jika surat tersebut ditujukan kepada keluarga atau teman sebaya, maka penulisan surat pribadi tidak perlu menggunakan bahasa yang resmi. 2.2.6 Sistimatika Surat Pribadi Sistimatika surat pribadi menurut Pateda (2011 : 199) terdiri atas : (a) tanggal surat, (b) alamat yang dituju, (c) salam pembuka, (d) Isi surat, (e) salam penutup, (f) tanda tangan, (g) nama pengirim surat. Sistematika surat pribadi akan dijelaskan berikut ini. a. Tanggal surat yang dimaksud adalah tanggal pembuatan surat. Misalnya :Gorontalo, 06 Agustus 1987 b. Alamat yang dituju adalah tempat tujuan surat yang akan dikirim. Misalnya : Ninik Catur Yuliati Jln. Gotong royong No. 14 I/I Tinjomoyo, Banyumanik Semarang c. Salam pembuka adalah kalimat awal ketika menyapa seseorang yang dituju pada surat tersebut. Misalnya : Ninik yang manis,

d. Isi surat adalah inti dari surat tersebut atau kalimat yang akan disampaikan kepada penerima surat. Misalnya : Eh, Nik, bulan depan aku mau ke rumah tanteku yang ada di semarang. Jadi aku bisa sekalian mampir ke rumah kamu. Boleh kan kalau aku main ke rumah kamu? Harus boleh lho, soalnya aku sudah kangen benget dengan kamu. Awas, kalau tidak boleh! Jangan marah lho Nik, aku kancuma bercanda. Nik, kamu masih punya anjing tidak?berapa sekarang jumlahnya?pasti udah tambah banyak.mereka lucu-lucu dan pinter-pinter deh. e. Salam penutup adalah kalimat terakhir untuk menutup percakapan dalam surat. Misalnya :sekian dulu, ya. Assalamu alaikum. f. Tanda tangan yang dimaksud adalah tanda tangan si pengirim surat. g. Nama pengirim surat dimaksud adalah nama orang yang mengirim surat kepada teman atau keluarga. 2.2.7 Ciri-ciri Surat Pribadi Selain sistimatika penulisan berbeda, ciri-ciri surat pribadi berbeda dengan ciri-ciri surat dinas atau resmi. Hal yang paling menonjol dalam perbedaan penulisan surat dinas dan surat pribadi adalah penggunaan bahasa, jika surat dinas menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka penulisan surat pribadi bahasanya bebas. Hal itu dapat dilihat pada ciri-ciri surat pribadi berikut. (1) Tidak menggunakan kop surat/kepala surat (2) Tidak menggunakan nomor surat (3) Salam pembuka dan penutup surat bervariasi (4) Penggunaan bahasa bebas, sesuai dengan keinginan si penulis surat (5) Format surat bebas

Contoh surat pribadi yang ditujukan kepada teman Bandung, 1 J uni 2007 Kakakku Wisnu Di Jakarta Assalamu alaikum wr.wb. Apa kabar, Kak? Sehat-sehat saja, kan? Maaf ya, Kak baru kali ini Rina baru bisa kirim kabar. Harap maklum, karena Rina sibuk belajar untuk menghadapi ujian akhir semester. Oh iya, bagaimana keadaan Kakak sekarang, mudah-mudahan selalu sehat juga baik-baik saja dan pekerjaan Kakak berjalan dengan lancar.ibu dan Bapak alhamdulillah kabarnya baik-baik saja. Mereka kirim salam buat Kakak dan mereka pesan supaya Kakak jaga kondisi tubuh dengan baik dan jangan lupa beribadah yang paling utama. Kak, Bapak dan Ibu sekarang aktif lho berolahraga. Mereka setiap pagi rajin jalan pagi, malah sekarang mereka ikut senam jantung sehat yang diadakan di lapangan RW kita. Kak, sebentar lagi, kan bulan Ramadhan. Kakak pulang ke Bandung atau tidak? Supaya kita bisa berkumpul kembali samasama berpuasa dan buka puasa bareng-bareng. Oh iya, Kak, kalau Kakak memang nggak bisa datang di bulan Ramadhan nanti, Rina harap kakak usahakan datang sebelum hari raya Idul Fitri, ya.kalau Kakak mau pulang ke Bandung, tolong sebelumnya kasih kabar dulu, ya. Supaya kita bisa jemput di stasiun. Kak, udahan dulu, ya. Kita di sini selalu berdoa kepada Allah supaya Kakak selalu diberikan kesehatan, kemudahan dalam pekerjaan, dan sukses selalu. Cukup sekian dulu, Kak, lain waktu disambung lagi. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Adikmu, Ttd. Rina Wati Sumber: Buku Bahasa Indonesia karangan Drs. Mokhamad Irman

2.2.8 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Surat Pribadi Walaupun surat pribadi khususnya surat yang ditujukan kepada teman sebaya bentuknya berbeda dengan surat resmi atau surat dinas, tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat pribadi. Baik itu sistimatika surat, dan ejaan yang disempurnakan. Dalam penelitian ini ejaan yang dimaksud yaitu : penggunaan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma. 1. Sistematika surat Menurut Marjo (2011 : 43) sistematika atau bentuk tubuh surat adalah pola atau tata letak (layout) susunan-susunan kalimat-kalimat dengan segala materi yang terdapat pada keseluruhan surat, dengan bagian-bagiannya yang lengkap. Komponen-komponen dalam surat harus disusun sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di dalam surat-menyurat. Ejaan merupakan komponen bahasa ragam tulis yang sangat menentukan benar salahnya sebuah tulisan. Ejaan yang kita gunakan sekarang ialah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) (Jauhari, 2009:47). Ruang lingkup yang dibahas dalam Ejaan Yang Disempurnakan adalah : (a) pemakaian huruf, (b) pemenggalan kata, (c) pemakaian huruf kapital dan huruf miring, (d) penulisan kata (kata dasar, kata turunan, bentuk ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, si dan sang, partikel, singkatan dan akronim, angka dan lambang bilangan, penulisan unsur serapan; (e) pemakaian tanda baca yang terdiri atas : tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, titik dua, tanda hubung, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, garis miring, dan tanda penyingkat (apostrof).

Dari ruang lingkup yang dikemukakan di atas, penulis memfokuskan pada aspek yakni : (a) penggunaan huruf kapital, (b) penggunaan tanda titik, dan (c) pengunaan tanda koma. 2. Penggunaan Tanda Titik a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan misalnya : - Bapak sedang iktikaf di masjid. - Ya Allah, sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil. b. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang misalnya : - M. Dodo Mahmud. c. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik. misalnya : - a.n. : atas nama - u.b : untuk beliau - dkk : dan kawan-kawan d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Misalnya : - Pukul 2.24.30 (pukul 2 lewat 24 menit 30 detik) 3. Penggunaan Tanda Koma a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya : - Iqbal, Bargas, dan Rahma sedang mengikuti ceramah. b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, dan melainkan. Misalnya :

- Saya ingin naik haji, tetapi belum mampu. c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat misalnya : - Kalau mendapat rezeki yang banyak, kamu harus bersedekah. d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun demikian, akan tetapi, meskipun begitu, dan namun, Misalnya : - Lagi pula, mengapa engkau meninggalkan sholat. - Akan tetapi, aku bisa melakukannya minggu depan. - Meskipun begitu, perbuatanmu tetap saja kurang baik. - Karena itu, mungkin kamu suka meninggalkannya. - Jadi, aku harus bagaimana? - Oleh karena itu, lebih baik tinggalkan saja kegiatan itu. e. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan yang terdapat pada awal kalimat, dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat Misalnya : O, itukah hobimu? Ya, daripada membaca komik lebih baik membaca Al-quran Ah, bapak seperti tidak tahu kesenangan anak muda saja.