HUKUM PAJAK ( TAX LAW ) MK-14 JULIUS HARDJONO

dokumen-dokumen yang mirip
Perpajakan internasional

Feber Sormin, SE.,M.Ak.,Ak.,CA

Bab 3 PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA (P3B)

PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA

PERTEMUAN KE 4 DOSEN KEDUA PAJAK INTERNASIONAL

PAJAK INTERNASIONAL. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Pembagian Hak Pemajakan Atas Suatu Jenis Penghasilan Tulisan Ilmiah Perpajakan Internasional Jurnal Perpajakan KUP

HUKUM PAJAK INTERNASIONAL. Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan

Konsep Dasar Perpajakan Internasional (Bag.I)

PERPAJAKAN INTERNASIONAL

PENGERTIAN PAJAK INTERNASIONAL

Bab 4 PASAL-PASAL TAX TREATY DAN PENJELASANNYA

MEMAHAMI TAX TREATY. Taxes Covered

BAB 1 PENDAHULUAN. Seluruh negara di dunia memperoleh sumber pendanaan utamanya adalah dari

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGANTAR PAJAK INTERNASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

HUKUM PAJAK INTERNASIONAL

TAX JURISDICTION. Original Paper Created by : Eka Daswindar

Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B)

MAKALAH PAJAK INTERNASIONAL MODEL PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA

PESUIIT ANDI. Pajak 8erganda? Pedoman Mudah. dan. Praktis Memahami Tax Treaty. Djoko Muljono

Transaksi Lintas Batas Negara dan Konsep Dasar Pemajakannya

BAB I PENDAHULUAN. berganda (double taxation). Untuk menghindari double taxation, maka dibuat

PERPAJAKAN INTERNASIONAL BAB 1 : PENDAHULUAN

Ruth Rassita Kembaren. Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan Jakarta Barat

TRANSAKSI LINTAS BATAS NEGARA DAN KONSEP DASAR PEMAJAKANNYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Hukum Pajak Internasional. pendapat ahli hukum pajak, yaitu:

2017, No September 1991 di Kuala Lumpur, yang telah diubah dengan Protokol yang ditandatangani pada tanggal 12 Januari 2006 di Bukit Tinggi; b.

Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Tgl. Berlaku : Mei 2012 Versi/Revisi : 01/00

BAB 2 LANDASAN TEORI

BENTUK USAHA TETAP BUT. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

MODEL PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA [TAX TREATY]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH DITERAPKANNYA PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA ANTARA INDONESIA-CHINA TERHADAP PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA-CHINA

Metode penhindaran pajak berganda berdasarkan Perjanjian internasional dan ketentuan UU PPh. Feber Sormin, SE.,M.Ak.,Ak.,CA

BAB 4 PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan status..., Benny Mangoting, FH UI, 2010

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini semakin memudarkan batas geografis antar negara

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wprdpress.com

Santi Wijaya ; Maya Safira Dewi. Binus University, Jl.Kebun Jeruk Raya no.27, ABSTRACTS

No Nama Pengajar Alamat 1

UN Model, OECD Model & Indonesian Model. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

SILABUS MATA AJAR PERPAJAKAN 3 SKS

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB III PERLAKUAN PENETAPAN SUATU KEGIATAN SEBAGAI BUT AGEN YANG TIDAK BEBAS BERDASARKAN KETENTUAN DOMESTIK

ANALISA PENGARUH PENERAPAN TAX TREATY INDONESIA - HONGKONG TERHADAP INVESTASI MODAL DI INDONESIA

BENEFICIAL OWNER DI DALAM TAX TREATY (STUDI KASUS TAX TREATY INDONESIA BELANDA)

BAB I PENDAHULUAN. investor asing berkenaan dengan permasalahan utama bagi setiap investor untuk

BAB II TAX TREATY, PDBM, BPM DAN FDI Pengertian Hukum Pajak Internasional

Silabus CA Ikatan Akuntan Indonesia MANAJEMEN PERPAJAKAN. Jakarta, 23 June Christine Tjen, SE.Ak., M.Int.Tax,CA

PEDOMAN WAWANCARA. 1. Bagaimana perbedaan fixed base dengan Permanent Establishment dalam

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERPAJAKAN INTERNASIONAL KASUS TAX TREATY

Perpajakan Internasional. Yurisdiksi Pemajakan. 30 Agustus Benny Januar Tannawi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pajak menurut Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007:

PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN TERHADAP WAJIB PAJAK ORANG ASING SEBAGAI UPAYA PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA

ERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 125/PMK.010/2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Silabus. EKA 5341 Perpajakan Internasional. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ASPEK HUKUM PENERAPAN PERSETUJUAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA INTERNASIONAL. Abstrak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONTRADIKTIF PENERAPAN HUKUM PAJAK BERGANDA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting dalam Anggaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK IDONESIA,

ANALISIS PERBANDINGAN BENTUK USAHA TETAP DI INDONESIA UNTUK NEGARA SINGAPURA, MALAYSIA, DAN JEPANG

BAB II LANDASAN TEORI / PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian bank menurut Pasal 1 Undang-undang No.10 Tahun 1998

PERTEMUAN 7 By Ely Suhayati SE MSi Ak PENGKREDITAN PPH PASAL 24 DAN ANGSURAN PPH PASAL 25

PERLAKUAN PERPAJAKAN TERHADAP BENTUK USAHA TETAP DI INDONESIA BERDASARKAN PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA (TAX TREATY)

MINGGU KE LIMA PPH PASAL 23, 26, DAN 25 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

KEDUDUKAN HUKUM P3B, METODE PENERAPAN, DAN STRUKTUR P3B

ANALISIS MENGENAI PERBANDINGAN BENEFICIAL OWNER DI DALAM TAX TREATY (STUDI KASUS ANTARA NEGARA INDONESIA BELANDA DAN INDONESIA HONG KONG)

Perpajakan I. Modul ke: 01FEB. Pengantar Perpajakan. Fakultas. Dra. Muti ah, M.Si. Program Studi AKUNTANSI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERLAKUAN PERPAJAKAN TERHADAP BENTUK USAHA TETAP DI INDONESIA BERDASARKAN PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA SKRIPSI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI (EXCHANGE OF INFORMATION)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor. : Put-58606/PP/M.VIB/13/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2006

BAB II TINJAUAN LITERATUR

KEDUDUKAN BILATERAL INVESTMENT TREATIES (BITs) DALAM PERKEMBANGAN HUKUM INVESTASI DI INDONESIA

TERM OF REFERENCE TAX ON SEMINAR CONFERENCE : Transfer Pricing : Practice and Theory in Transparency Era

BAB IV. yang tidak terikat dan didasarkan pada keahlian professional yang dimilikinya. 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MUTUAL AGREEMENT PROCEDURE AS A SOLUTION FOR DOUBLE TAXATION IN FRANCE AND INDONESIA. Oleh:

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah N

REPUBLJI[ INDONESIA. 1. Untuk kepentingan Pasal 11 ayat (3), "suatu institusi keuangan"mempunyai arti:

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dipungut kepada obyek

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok,

REPUBLJI[ INDONESIA. 1. Untuk kepentingan Pasal 11 ayat (3), "suatu institusi keuangan"mempunyai arti:

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENELITIAN. penelitian ini menggunakan satu metode dalam mengumpulkan data yang. serta karakter dari masalah yang diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Controlled Foreign..., Stenny Mariani Lumban Tobing, FISIP UI, 2008

BAB IV ANALISIS PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN ATAS EMPLOYEE STOCK OPTION. A. Analisis Saat Pengenaan Pajak yang Tepat atas ESOP

CONTOH PEMANFAATAN TAX TREATY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

I.PENDAHULUAN. Perkembangan kehidupan bersama bangsa-bangsa dewasa ini semakin tidak mengenal batas

Transkripsi:

HUKUM PAJAK ( TAX LAW ) MK-14 JULIUS HARDJONO

HUKAKDSAhUKU PENGATAR HUKUM PAJAK INTERNATIONAL

Istilah : - PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA (P3B) - International Tax Treaty (perjanjian Pajak international ) Contoh : AGREEMENT BETWEEN JAPAN AND THE REPUBLIC OF INDONESIA FOR THE AVOIDANCE OF DOUBLE TAXATION AND THE PREVENTION OF FISCAL EVASION WITH RESPECT TO TAXES ON INCOME

Munculnya Tax Treaty?

Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Contoh : Mr. Dickilless memproduksi kacamata di India dan memasarkan serta menjual ke Indonesia. Disamping ini Mr. Dickilless juga memproduksi pesawat terbang dimana pabriknya di Rusia. Negara mana yang berhak memajaki atas penghasilan : - Penjualan kacamata? - Penjualan pesawat terang? - Penghasilan pribadi Mr. Dickilless?

Dasar Hukum - UUD 1945 Pasal 11 Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. - UU PPh 36/2008, Pasal 32A Pemerintah berwenang untuk melakukan perjanjian dengan pemerintah negara lain dalam rangka penghindaran pajak berganda dan pencegahan pengelakan pajak."

Pengertian HPI 1. Prof.Dr.Ottmar Buchler Arti sempit : Ketentuan, kaedah-kaedah, dan norma-norma yang menyelesaikan perselisihan yang didasarkan pada hukum antarbangsa atau hukum international publik lalu ditambah dengan peraturan nasional yang mempunyai objek perpajakan dan mengandung norma hukum perselisihan

Pengertian HPI 2. Rosendorff Keseluruhan hukum pajak nasional dari semua negara yang ada di dunia.

Pengertian HPI 3. Dr.P.Verloren van Themaat Keseluruhan norma-norma (kebiasaan atau traktat) internasional, yang membatasi kedaulatan suatu negara dalam soal pajak.

Pengertian HPI 4. Prof.Dr. PJA Adriani Hukum Pajak Internasional sebagi suatu kesatuan hukum. Ia mengupas problem ketentuan pemajakan orangorang luar negeri dan penghindaran pajak berganda serta traktat yang mencakup oleh UU Perpajakan nasional.

Pengertian HPI 5. Prof. Mr. H. J. Hofstra merupakan keseluruhan peraturan hukum yang membatasi wewenang suatu negara untuk memungut pajak dari hal-hal internasional. Batasan yang dikemukakan Hofstra lebih menekankan pada kewenangan suatu negara atau yuridiksi suatu negara dalam hal memungut pajak yang materinya berkaitan atau berhubungan dengan negara-negara lain (dalam arti orang-orang asing yang bukan warga negara suatu negara).

6. Prof. Rochmat Soemitro adalah hukum pajak nasional yang terdiri dari kaedah, baik berupa kaedah-kaedah nasional maupun kaedah-kaedah yang berasal dari traktat antarnegara dan dari prinsip atau kebiasaan yang telah diterima baik oleh negara-negara di dunia, untuk mengatur soal-soal perpajakan dan di mana dapat ditunjukan adanya unsurunsur asing, baik mengenai subjeknya maupun mengenai objeknya. Ia mengemukakan bahwa HPI itu terdiri dari norma-norma nasional yang diterapkan pada hubungan internasional.

Pengertian P3B Perjanjian pajak antara dua negara (bilateral) yang mengatur mengenai pembagian hak pemajakan (taxing right) atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh penduduk dari salah satu atau kedua negara pihak pada persetujuan (both contracting state)

Tujuan P3B - Secara Umum : untuk mencegah seminimal mungkin terjadinya pengenaan pajak berganda.

Tujuan P3B : lainnya a. mencegah timbulnya pengelakan pajak; b. memberikan kepastian; c. pertukaran informasi; d. penyelesaian sengketa di dalam penerapan P3B; e. non diskriminasi; f. bantuan dalam penagihan pajak; g. penghematan dalam cash flow. h. tidak terjadi pemajakan ganda yang memberatkan iklim dunia usaha;

Tujuan P3B: lainnya i. peningkatan investasi modal dari luar negeri ke dalam negeri; j. peningkatan sumber daya manusia;d. pertukaran informasi guna mencegah pengelakan pajak; K. keadilan dalam hal pemajakan penduduk antar kedua negara.

Prinsip-prinsip yang harus dipahami dalam pemajakan internasional Doernberg (1989) menyebut 3 unsur netraliats yang harus dipenuhi dalam kebijakan pemajakan internasional:

1. Capital Export Neutrality (Netralitas Pasar Domestik): Kemanapun kita berinvestasi, beban pajak yang dibayar haruslah sama. Sehingga tidak ada bedanya bila kita berinvestasi di dalam atau luar negeri. Maka jangan sampai bila berinvestasi di luar negeri, beban pajaknya lebih besar karena menanggung pajak dari dua negara. Hal ini akan melandasi UU PPh Psl 24 yang mengatur kredit pajak luar negeri.

2. Capital Import Neutrality (Netralitas Pasar Internasional): Darimanapun investasi berasal, dikenakan pajak yang sama. Sehingga baik investor dari dalam negeri atau luar negeri akan dikenakan tarif pajak yang sama bila berinvestasi di suatu negara. Hal ini melandasi hak pemajakan yang sama dengan WPDN terhadap permanent establishment (PE) atau Badan Uasah Tetap (BUT) yang dapat berupa cabang perusahaan ataupun kegiatan jasa yang melewati time-test dari peraturan yang berlaku.

3. National Neutrality: Setiap negara, mempunyai bagian pajak atas penghasilan yang sama. Sehingga bila ada pajak luar negeri yang tidak bisa dikreditkan boleh dikurangkan sebagai biaya pengurang laba.

Model-model perjanjian Pajak International : 1. UN Model (united Nations) 2. OECD Model (Organization for economic cooperation and development). 3. US Model

Struktur P3B 1. Subjek yang tercakup (Personal scope) 2. Objek yang tercakup (Taxes Covered) 3. Pengertian umum (general definition) 4. Residen suatu negara 5. Permanen establishment 6. Treaty harta bergerak & tak bergerak 7. Limited right to tax 8. Exclusive right to tax 9. Associated Enterprises 10.Devidends 11.Bunga 12.Royalty 13.Capital gains 14.Independent Personal services

15. Dependent personal services imployment Income 16. Directors fees 17. Artist and athletes 18.Pensions 19.Govermental Functional 20. Professors and Teachers 21.Student 22.Extraordinary income 23.Elimination of Double Taxation 24.Method of Elimination 25.Mutual Agreement Procedure 26 Exchange of Infoemation 27. Tax Exemption for economis and technical Cooperation 28. Corp Diplomatic and corp consulair 29. Entry info force (saat mulai berlaku perjanjian) 30.Termination (saat berakhirnya perjanjian)

Hubungan hukum pajak domestik dengan international : Ketentuan dalam UU Pajak Penghasilan tidak berlaku apabila di dalam perjanjian perpajakan diatur lain, misalnya : -Tarif PPh pasal 26 = 20% -Branch Profit tax (pph 26=20%)