LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR MOMEN INERSIA. Tanggal percobaan: Selasa, 15 November Tanggal pengumpulan: Minggu, 20 November 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI

FIsika DINAMIKA ROTASI

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

Tujuan. Pengolahan Data MOMEN INERSIA

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

PAPER FISIKA DASAR MODUL 7 MOMEN INERSIA

FISIKA XI SMA 3

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR

Gambar 7.1 Sebuah benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada garis lurus

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

BAB DINAMIKA ROTASI DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Dari gamabar diatas dapat dinyatakan hubungan sebagai berikut.

SOAL SOAL FISIKA DINAMIKA ROTASI

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 1 Keseimban gan dan Dinamika Rotasi

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

5. Tentukanlah besar dan arah momen gaya yang bekerja pada batang AC dan batang AB berikut ini, jika poros putar terletak di titik A, B, C dan O

Statika. Pusat Massa Dan Titik Berat

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

Wardaya College. Soal Terpisah. Latihan Soal Olimpiade FISIKA SMA. Spring Camp Persiapan OSN Part I. Departemen Fisika - Wardaya College

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

SILABUS ROTASI BENDA TEGAR UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

Antiremed Kelas 11 FISIKA

MAKALAH MOMEN INERSIA

SOAL DINAMIKA ROTASI

Bab VI Dinamika Rotasi

Penentuan Koefisien Momen Inersia dengan Video Analisis

MAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz

Antiremed Kelas 11 FISIKA

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Momen Inersia. distribusinya. momen inersia. (karena. pengaruh. pengaruh torsi)

SOAL TRY OUT FISIKA 2

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

Jadi momentum anguler adalah jumlah momen dari momentum linear jika sumbu putar sistem berhimpit.

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

LAPORAN PERCOBAAN 1 GAYA PADA BIDANG MIRING

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

1. Latar Belakang Masalah

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018

MODUL. DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM SMA NEGERI 1 MATARAM JL. PENDIDIKAN NO. 21 TELP/Fax. (0370) MATARAM

SOAL MID SEMESTER GENAP TP. 2011/2012 : Fisika : Rabu/7 Maret 2012 : 90 menit

GERAK ROTASI. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

PUNTIRAN. A. pengertian

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

Smart Solution TAHUN PELAJARAN 2012/201 /2013. Pak Anang. Disusun Per Indikator Kisi-Kisi UN Disusun Oleh :

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA

DEPARTMEN IKA ITB Jurusan Fisika-Unej BENDA TEGAR. MS Bab 6-1

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

SASARAN PEMBELAJARAN

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

3.6.1 Menganalisis momentum sudut pada benda berotasi Merumuskan hukum kekekalan momentum sudut.

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

MODUL 5 BANDUL MATEMATIS DAN FISIS

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

BAB I. Penyusun SUMARTI SEKOLAH MENENGAH ATAS. Kata Pengantar. Modul Keseimbangan Benda Tegar 2

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

Studi Aplikasi Flywheel Energy Storage Untuk Meningkatkan Dan Menjaga Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB IX MEKANIKA BENDA TEGAR

PAKET UJIAN NASIONAL Pelajaran : FISIKA Waktu : 120 Menit

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

SNMPTN 2011 Fisika KODE: 559

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

Gerak rotasi: besaran-besaran sudut

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR MOMEN INERSIA Tanggal percobaan: Selasa, 15 November 2016 Tanggal pengumpulan: Minggu, 20 November 2016 Waktu: 100 menit Nama praktikan : Dini Istiqomah Nim : 11160163000039 LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JAKARTA 2016

A. Judul percobaan MOMEN INERSIA B. Tujuan percobaan 1. Menentukan konstanta pegas spiral pada alat momen inersia 2. Menentukan periode diri alat momen inersia 3. Menentukan periode benda 4. Menentukan momen inersia benda 5. Membandingkan nilai momen inersia benda secara teori dan praktikum 6. Menentukan periode piringan C. Dasar Teori: Momen gaya merupakan hasil perkalian antara gaya (F) dengan lengan gaya(l). Momen gaya dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu momen lentur, momen puntir (torsi) dan kopel atau sering disebut sebagai momen kopel. Besaran pada gerak rotasi yang analog dengan massa pada gerak translasi dikenal sebagai momen inersia(i). Perbedaan nilai antara massa dan momen inersia adalah besar massa suatu benda hanya tergantung pada kandungan zat dalam benda tersebut, tetapi momen inersia tidak hanya tergantung pada jumlah zat tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana zat tersebut terdistribusi pada benda tersebut(umar,2013). Momen inersia merupakan ukuran kelembaman suatu benda untuk berputar. Momen inersia partikel dirumuskan sebagai: I = MR², dengan I = Momen inersia(kg.m²) M = Massa benda(kg) R = Jarak massa ke sumbu putar (m) Momen inersia bergantung pada bentuk benda, massa benda, dan letak sumbu putar(tim Solusi Cerdas,2015). Momen gaya atau torsi terhadap suatu poros didefinisikan sebagai hasil kali besar gaya F dan lengan momennya. Secara umum momen gaya τ dirumuskan: τ= F d sin α τ= Momen gaya (Nm) F= Gaya(N) d= Lengan gaya momen(m) α= Sudut antara gaya dan lengan gaya(tim Masmedia,2015) Mengapa engsel pintu dan gagang pintu selalu ditempatkan pada ujungujung yang berlawanan? Bayangkan jika anda mencoba merotasikan pintu dengan memberikan gaya sebesar F yang tegak lurus pada permukaan pintu, tetapi pada jarak berbeda-beda dari engsel. Anda akan mendapatkan bahwa kelajuan rotasi pintu akan lebih tinggi jik kita memberikan gaya didekat gagang pintu daripada di dekat engsel(jewett,2009). Momen inersia suatu benda kaku dengan bentuk sederhana (sangat simetris) relatif lebih mudah dihitung jika sumbu rotasinya sama dengan sumbu simetrinya. Meskipun demikian, perhitungan momen inersia terhadap suatu sumbu yang sembarang sangat sulit bahkan untuk benda yang sangat simetris(jewett,2009)

D. Alat dan Bahan No Nama Alat dan Bahan Gambar 1 Multimeter digital 2 Kabel 3 Catu daya E. Langkah percobaan: Untuk mengukur tegangan: 1. Set knob pada multimeter pada posisi volt atau tegangan 2. Pasangkan posisi multimeter dengan sumber tegangan secara parallel 3. Tempelkan probe hitam pada kutub negatif dan probe merah pada kutub positif 4. Mulailah batas ukr yang paling besar 5. Putar voltage ke angka 3 untuk percobaan pertam, ke angka 6 untuk percobaan kedua, dan ke angka 9 untuk percobaan ketiga Untuk mengukur kuat arus: 1. Set knob pada multimeter posisi arus 2. Pasangkan posisi multimeter dengan sumber tegangan secara seri 3. Tempelkan probe hitanm pada salah satu komponen yang akan diukur arusnya dan tempelkan probe merah pada komponen lainnya. 4. Mulailah batas ukur yang paling besar 5. Putar voltage ke angka 3 untuk percobaan pertam, ke angka 6 untuk percobaan kedua, dan ke angka 9 untuk percobaan ketiga F. Data percobaan Percobaan1 :Menghitung Momen Inersia Secara Teori

NO Nama Benda Massa (g) Diameter Luar (m) Diameter Dalam (cm) Tinggi (cm) 1 Bola Pejal 480 g 11 cm 8,2 cm 11 cm 2 Silinder Pejal 484 g 8 cm 14,3 cm 14,5 cm 3 Silinder Berongga 487 g 7,2 cm 6,2 cm 5,4 cm 4 Piringan Besar Cakram 2 cm 5 Piringan Kecil Cakram 3 cm 474 g 21,8 cm 3,4 cm 2 cm 472 g 18,3 cm 2,3 cm 2 cm 6 Kerucut 483 g 14 cm 4,3 cm 12 cm Percobaan2 :Menentukan Konstanta Pegas Spiral pada Alat Momen Inersia NO Massa Simpangan ( ) θ rat 1 2 3 1 50 g 42 42 42 41,7 2 100 g 71 72 71 71,3 3 150 g 93 94 94 93,7 4 200 g 105 106 105 105,3 5 250 g 113 114 113 113,3 Percobaan3 :Menentukan Periode Diri Alat Momen Inersia Waktu 3 Getaran T (s) t 1 t 2 t 3 t rata-rata 2 s 2 s 2 s 2 s 0,4 s Percobaan4 :Menghitung Periode benda No Nama Benda t 1 t 2 t 3 t rata-rata T (s) 1 Bola Pejal 2 s 4 s 4 s 3,3 s 1,1 s 2 Silinder Pejal 2 s 2 s 2 s 2 s 0,7 s 3 Silinder Berongga 2 s 2 s 2 s 2 s 0,7 s 4 Piringan 213 4 s 5 s 5 s 4,7 s 1,75

5 Piringan 714 5 s 4 s 4 s 4,3 s 1,4 s 6 Kerucut 2 s 3 s 2 s 2,3 s 0,7 s Percobaan5 :Periode Piringan (cm) Waktu 3 getaran T (s) t 1 t 2 t 3 t rata-rata 0 0,85 0,80 0,75 0,80 0,27 2,5 1,34 1,40 1,30 1,34 0,67 5 2,14 2,22 2,42 2,26 1,13 7,5 2,61 3,25 3,13 2,99 1,49 10 3,46 3,52 3,59 3,52 1,76 G. Pengelola data Percobaan1 :Menghitung Momen Inersia Secara Teori Percobaan2 :Menentukan KonstantaPegas Spiral pada Alat Momen Inersia Percobaan3 :Menentukan Periode Diri Alat Momen Inersia Percobaan4 :Menghitung Periode benda Percobaan5 :Periode Piringan H. Pembahasan I. Kesimpulan Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Kita dapat menentukan konstanta pegas spiral pada alat momen inersia 2. Kita dapat menentukan periode diri alat momen inersia 3. Kita dapat menentukan periode benda 4. Kita dapat menentukan momen inersia benda 5. Kita dapat membandingkan nilai momen inersia benda secara teori dan praktikum 6. Kita dapat menentukan periode piringan J. Komentar 1. Pada saat praktikum diperlukan memahami setiap langkah kerja yang dilakukan

2. Pada saat praktikum diperlukan ketelitian saat melakukan pengukuran 3. Pada saat praktikum dibutuhkan keakuratan saat menghitung banyaknya getaran K. Daftar Pustaka Jewett, Serway. Fisika Untuk Sains dan Teknik. 2009. Salemba Teknika: Jakarta Umar, Efrizon. Fisika dan Kecakapan Hidup. 2013. Ganeca Exact: Jakarta Tim Solusi Cerdas. Shortcut Fisika. 2015. Sekata Media: Jakarta Tim Masmedia. New Mentor Untuk SMA/MA Fisika 2016. 2015. PT Masmedia: Jakarta