BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dibahas simpulan hasil penelitian, yaitu berupa uraian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu kegiatan komunikasi. Iklan digunakan sebagai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Rivansyah Wirahadiutama (Studi pada perokok di kampus Universitas Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya kemajuan teknologi juga tak terhapuskan oleh berkembangnya jiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pandang, gaya hidup dan budaya suatu masyarakat, bahkan perseorangan.

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah suatu kebiasaan penduduk Indonesia. Kebiasaan

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok merupakan suatu kebiasaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan, yang sampai saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Nama : Arindasari Npm : Kelas : 3EA01

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produk barang atau jasa yaitu sebuah iklan. atau suara, dan simbol simbol agar masyarakat sadar dan mengetahuinya.

Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rista Mardian,2013

BAB I PENDAHULUAN. dan meraup keuntungan dari kebiasaan buruk merokok di Indonesia. jumlah perokok 51,1 persen dari total penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kebiasan merokok adalah pemandangan yang tidak. asing lagi untuk kita lihat. Menurut laporan WHO (2002),

I. PENDAHULUAN. Rokok merupakan salah satu produk yang cukup unik (terutama cara

I. PENDAHULUAN. sudah menjadi kebiasaan, dan gaya hidup masyarakat, sehingga meskipun telah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan Pemasaran sekarang di dalam dunia usaha sangatlah penting.

Lampiran 1 Lembar Kuesioner Untuk Variabel (X) Efek Iklan. No. Responden (diisi oleh peneliti)

BAB I PENDAHULUAN. C. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan suatu produk periklanan yang mencakup segala macam

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. pihak ke pihak lainnya. Perkembangan zaman juga mempengaruhi. perkembangan media massa. Dimana media massa merupakan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan generasi muda secara fisik dan psikis dengan baik. Secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

Deni Wahyudi Kurniawan

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian global dan teknologi dewasa ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa yaitu masa remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB V PENUTUP. besar responden, yaitu orang pintar adalah orang yang berpendidikan. Dapat disimpulkan menurut responden slogan Orang Pintar Minum

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan yang terjadi di lingkungan bisnis semakin sulit, dengan

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

VARIASI MAJAS DALAM IKLAN ROKOK DI INTENET.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 1999 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB I PENDAHULUAN. kini. Jika ditanya mengapa orang merokok, masing-masing pasti memiliki. anak muda, remaja yang melakukan kebiasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang demikian pesat, didukung dengan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk unik dalam wacana, sebagai dasar dalam pembahasan teks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rokok pada remaja yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

BAB I PENDAHULUAN. agar perusahaan mampu bersaing dan dapat mempertahankan kelangsungan. dengan kebijakan promosi melalui periklanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahkam teradi kecenderungan usia mullai merokok yang semakin muda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 1 Bulawa merupakan satu-satunya Sekolah Menengah

1. BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu produk (barang, jasa, atau ide). Iklan sering kali menjadi andalan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dalam kehidupan manusia.remaja mulai memusatkan diri pada

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usaha untuk memperkenalkan sebuah produk pada masyarakat pasti dilakukan

Makna Kontekstual Bahasa Iklan Rokok Di Televisi

ROKOK DAN IKLAN ROKOK

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

berjenis kelamin laki-laki dengan prosentase 100 %. Sedangkan

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

KESIMPULAN DAN SARAN

Perlahan tapi pasti segala yang ada di muka bumi ini semakin berkembang. semakin maju dan berkembang, yang menimbulkan adanya perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

[PP NO.19/2003 (PENGAMANAN ROKOK BAGI KESEHATAN)] December 22, 2013

BAB I PENDAHULUAN UKDW. saat sekarang ini. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ini membawa banyak

EFEKTIVITAS PROMOSI IKLAN ROKOK DJARUM 76 DI MEDIA TELEVISI VERSI KONTES JIN TERHADAP PEMIRSA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. Ike Wijayanti dalam iklan Kehilangan Pita Suara

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI MEREK DENGAN EPIC MODEL

BAB I PENDAHULUAN. produsen (komunikator) kepada khalayak sasaran (komunikan). Beriklan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebesar apa pun manfaatnya, jika tidak ada yang tahu tentang keberadaannya,

B. Keterbatasan penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. atau konsumen dari produk mereka. Melalui iklan, produsen berusaha

I. PENDAHULUAN. diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, yaitu dari pengumpulan data,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup bangsa sangat diperlukan agar bangsa Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH. Industri rokok di Indonesia tergolong sebagai industri yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu kebutuhan bagi pengguna atau pemakainya. Iklan

BAB 1 : PENDAHULUAN. karena membunuh 6 juta orang setiap tahunnya (1). Sekitar 21% dari populasi dunia

Transkripsi:

84 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini akan dibahas simpulan hasil penelitian, yaitu berupa uraian jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah. Pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut meliputi (1) teks iklan rokok apa sajakah yang memiliki makna kontekstual, (2) makna apakah yang terkandung dalam teks iklan rokok tersebut, (3) bagaimanakah pengaruhnya terhadap masyarakat dari tayangan iklan tersebut. Penelitian tentang iklan rokok ini semata-mata dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, di antaranya yaitu menemukan teks iklan rokok yang memiliki makna kontekstual, menjelaskan makna yang terkandung dalam teks iklan rokok, serta mendeskripsikan pengaruh iklan rokok terhadap masyarakat dari tayangan iklan rokok tersebut. Iklan rokok yang ditayangkan di televisi yang selama ini dipandang beda dan unik, sedikitnya kini telah memberikan gambaran bagi peneliti sendiri tentang makna dan maksud dari iklan tersebut. Melalui metode deskriptif kualitatif, hasil penelitian ini dipaparkan ke muka pembaca. Berdasarkan data yang terkumpul, sebanyak 20 data yang seluruhnya memiliki makna kontekstual. Slogan yang dimunculkan pada iklan rokok semuanya unik, berbeda dengan iklan-iklan lain pada umumnya. Makna kontekstual yang

85 terdapat pada setiap iklan rokok pada intinya berupaya menarik perhatian para konsumen untuk berlomba memburu produk rokok yang diiklankan. Jika saja sloganslogan yang dihadirkan tersebut bukan milik iklan rokok, tentu akan tampak berbeda, konteksnya pun berbeda. Seperti yang telah dipaparkan pada pembahasan sebelumnya bahwa jika slogan iklan rokok Sampoerna Hijau Nggak ada loe, nggak rame! dilontarkan oleh seseorang yang berada di kampus, tentu maknanya akan berbeda jika slogan tersebut dilontarkan oleh seorang perokok terhadap rokok kesayangannya itu. Slogan yang dilontarkan oleh kedua orang tadi dengan waktu dan tempat yang berbeda tentu maksudnya pun akan berbeda, tergantung konteks. Sebanyak 20 data iklan yang terjaring, seluruhnya mempunyai makna dan maksud. Pesan atau maksud yang ingin disampaikan para produsen dituangkan melalui slogan. Makna yang terkandung dalam teks atau slogan iklan rokok pada intinya sama, yaitu memperkenalkan produk dan mempengaruhi masyarakat atau penonton untuk mengonsumsinya, meskipun pada kenyataannya tidak ada iklan rokok yang secara terang-terangan menyuruh menghisap rokok. Namun itulah iklan rokok, selalu unik dan tidak berhubungan dengan rokok yang diiklankan. Jika masyarakat sudah terpengaruh bahkan sampai membeli produknya maka tujuan dari iklan tersebut tercapai. Melengkapi pertanyaan yang terdapat pada rumusan masalah nomor tiga, peneliti mendatangai 20 responden yang dipilih berdasarkan jenis kelamin dan profesi yang berbeda. Melalui 20 responden tersebut, peneliti memperoleh jawaban bahwa sebagian besar menyatakan tidak terpengaruh terhadap tayangan iklan rokok yang

86 muncul di televisi. Meskipun mereka tahu bahwa kandungan nikotin dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, konsumen seolah tidak terpengaruh. Bahkan di samping iklan rokok mengeluarkan slogan yang intinya mendorong konsumen untuk membeli, produk rokok juga mencantumkan ultimatum tentang bahayanya merokok, yaitu merokok dapat menyebabkan kanker, impotensi, serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin. Pernyataan itu seolah dianggap angin lalu oleh sebagian orang yang gemar merokok. Jika berbicara manfaat, tidak ada manfaatnya sama sekali mengonsumsi rokok. Namun dapat pula dikatakan bahwa rokok adalah produk budaya manusia yang dapat menghancurkan dirinya sendiri. Ketertarikan orang pada rokok mungkin karena daya tariknya yang kuat dengan dibantu oleh tawaran-tawaran melalui slogannya sehingga orang berlomba menghisapnya. Setiap iklan rokok berhasil mengomunikasikan produknya kepada konsumen melalui slogan yang mereka hadirkan. Slogan tersebut diciptakan sebagai promosi produk, namun ada sebagian iklan yang di antaranya tidak mencantumkan nama produk di dalam slogannya. Dari 20 data iklan rokok yang terkumpul, terdapat satu iklan rokok yang terang-terangan menyebutkan nama produknya. Slogan iklan dikatakan unik dan berbeda dengan iklan lain karena tidak ada satu produk iklan rokok pun yang dalam slogannya menyuruh untuk menghisap atau menyuruh orang untuk merokok. Keinginan para pembuat iklan agar pesannya sampai kepada konsumen dituangkan melalui slogan tersebut.

87 5.2 Saran Uraian tentang iklan rokok telah dipaparkan dengan seluruh kemampuan peneliti. Melalui uraian tersebut diperoleh berbagai pelajaran yang patut direnungkan. Iklan rokok dalam mempresentasikan produknya dilakukan melalui pendekatan emosional. Namun secara tidak disadari, merokok merupakan suatu permasalahan yang dilematis bagi para konsumen. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka muncullah harapan-harapan sekaligus saran bagi para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, dan kepada peneliti berikutnya yang berminat melakukan penelitian selanjutnya. Bagi para pembuat kebijakan, ide-ide kreatif yang muncul di balik tekanantekanan slogannya yang berisi pesan haruslah disampaikan komunikatif supaya tujuan yang diharapkan dapat diterima oleh para konsumen. Mengingat bahwa masih ada segelintir iklan rokok yang dalam penyampain pesannya kurang komunikatif. Saran bagi para konsumen rokok atau para penonton iklan rokok, yaitu menyadari sedini mungkin tentang bahaya rokok karena rokok sangat membahayakan kesehatan. Akan seperti apakah bangsa ini jika para pemudanya gemar mengonsumsi rokok. Oleh sebab itu, mulailah hidup sehat dengan tidak mengonsumsi rokok dimulai dari sekarang. Bagi peneliti lanjutan, penulis berharap tulisan ini akan menjadi inspirasi bagi para peneliti berikutnya yang berminat untuk meneliti topik ini. Sepengetahuan penulis, topik yang senada dengan judul ini baru segelintir orang yang meneliti.

88 Alangkah lebih baiknya jika topik ini lebih dikembangkan dengan kajian yang berbeda.