BAB 9 Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Oleh Adila Prabasiwi, S.K.M, M.K.M Pengertian SKN Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 Maksud dan Kegunaan SKN Sebagai pedoman dalam pengelolaan kesehatan baik oleh Pemerintah, Pemda, dan atau masyarakat termasuk badan hukum, badan usaha, dan lembaga swasta. 1
Alur Pikir Rencana Pembangunan Kesehatan dan Sistem Kesehatan Nasional Gambaran Unsur-Unsur Pembangunan Kesehatan dan Subsistem SKN serta Tata Hubungannya dengan Lingkungan Strategis yang Mempengaruhi SKN Subsistem SKN 1. Upaya kesehatan 2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 3. Pembiayaan kesehatan 4. SDM kesehatan 5. Sediaan farmasi, alkes dan makanan 6. Manajemen dan informasi kesehatan 7. Pemberdayaan masyarakat 2
1. Upaya kesehatan Melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan pemulihan kesehatan 2. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan data kesehatan berbasis bukti 3. Pembiayaan Kesehatan Melalui mekanisme asuransi sosial 4. SDM Kesehatan cukup dalam jumlah jenis, dan kualitas. Terdistribusi secara adil dan merata. 5. Sediaan Farmasi, Alkes, Makanan Kegiatan untuk menjamin aspek keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi, alkes, dan makanan yang beredar 6. Manajemen, Informasi, dan Regulasi Kesehatan meliputi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, hukum kesehatan dan informasi kesehatan 7. Pemberdayaan Masyarakat masyarakat bukan sebagai objek, melainkan subjek/ penyelenggara pembangunan kesehatan Sub sistem Sediaan Farmasi, Alkes dan Makanan Definisi: Pengelolaan berbagai upaya yang menjamin keamanan, khasiat/manfaat, mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan Sediaan farmasi: obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika. Tujuan:tersedianya sediaan farmasi, alat kesehatan,dan makanan yang terjamin aman, berkhasiat/bermanfaat dan bermutu, dan khusus untuk obat dijamin ketersediaan dan keterjangkauannya guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 3
Unsur-Unsur komoditi Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus tersedia dalam jenis, jumlah, khasiat, manfaat, dan fungsinya pemberdayaan masyarakat sumber daya SDM yang kompeten Fasilitas memenuhi Pembiayaan cukup pengawasan Komprehensif Masyarakat aktif Penyediaan unit pelayanan publik pelayanan kefarmasian Menjamin penggunaan yg aman, rasional, bermutu di semua faskes Prinsip Aman, berkhasiat, bermanfaat, bermutu 1 Tersedia, merata, dan terjangkau 2 3 Rasional Transparan dan bertanggung jawab 4 Kemandirian 5 Penyelenggaraan 1. Upaya ketersediaan, pemerataan, keterjangkauan obat dan alat kesehatan 2. Upaya pengawasan untuk menjamin persyaratan keamanan khasiat/ manfaat, mutu produk, serta perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalagunaan obat 3. Upaya penyelenggaraan pelayanan kefarmasian 4. Upaya penggunaan obat yang rasional 5. Upaya kemandirian sediaan farmasi melalui pemanfaatan sumber daya dalam negeri 4
Perkembangan dan Masalah SKN Sediaan Farmasi (1) 1. Pasar sediaan farmasi masih didominasi oleh produksi domestik, sementara bahan baku impor mencapai 85% dari kebutuhan. Di Indonesia, terdapat 9.600 jenis tanaman yang berpotensi mempunyai efek pengobatan, dan baru 300 jenis tanaman yang telah digunakan sebagai bahan baku. 2. Pemerintah telah melakukan upaya penurunan harga obat, namun masih banyak kendala yang dihadapi Perkembangan dan Masalah SKN- Sediaan Farmasi (2) 3. Penggunaan obat rasional belum dilaksanakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, masih banyak pengobatan yang dilakukan tidak sesuai formularium. 4. Konsep obat esensial generik belum sepenuhnya diterapkan. Lebih dari 90% obat yang diresepkan di Puskesmas merupakan obat esensial generik. Namun tidak di fasilitas kesehatan lainnya seperti RS Pemerintah (<76%), RS Swasta (49%), Apotek (<47%) SUMBER REFERENSI: Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 5
Pertanyaan Apa saran Anda dalam menanggulangi masalah/isu di bidang farmasi: 1. Masih banyak tanaman yang belum dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. 2. Harga obat yang masih mahal. 3. Penggunaan obat yang tidak rasional. 4. Konsep obat esensial generik belum sepenuhnya diterapkan. 6