Secara umum tahapan-tahapan proses pembuatan Amoniak dapat diuraikan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
Proses Produksi Amonia

TUGAS PROSES INDUSTRI KIMIA 1 PROSES PEMBUATAN AMONIA

Laju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka

Laju reaksi meningkat menjadi 2 kali laju reaksi semula pada setiap kenaikan suhu 15 o C. jika pada suhu 30 o C reaksi berlangsung 64 menit, maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. MOBIL INDONESIA. Gas alam ini mengandung kotoran-kotoran yang dapat

BAB III KESETIMBANGAN KIMIA. AH = 92 kj

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

Laporan Tugas akhir Departemen Operasi P-IV PT Pupuk Sriwidjaja Palembang HALAMAN PENGESAHAN

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

KATALIS LTS LK SEBAGAI SULFUR GUARD UNIT DESULFURIZER PABRIK AMONIAK KALTIM 2 PUPUK KALTIM

Soal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi:

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

Kesetimbangan Kimia. Bab 4

II. DESKRIPSI PROSES

SOAL-SOAL KESETIMBANGAN KIMIA

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

24 Desember 1959 didirikan pabrik pupuk urea pertama di Indonesia dan diberi nama PT Pupuk Sriwidjaja. Kapasitas terpasang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk urea adalah pupuk buatan senyawa kimia organik dari CO(NH 2 ) 2,

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

II. DESKRIPSI PROSES

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

BAB II PERANCANGAN PRODUK. : Sebagai bahan baku pembuatan ammonia, plastik,

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

LAPORAN KERJA PRAKTEK DEPARTEMEN OPERASI KALTIM - 2. PT. PUPUK KALTIM, Tbk.

TUGAS KELOMPOK PERANCANGAN PROSES KIMIA (4 th Week May 2009)

Kesetimbangan Kimia. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1

Harry Rachmadi (12/329784/TK/39050) ` 1 Zulfikar Pangestu (12/333834/TK/40176) Asia/Pasific North America Wesern Europe Other Regions 23% 33% 16% 28%

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam

4. Apa? Pengertian ammonia, manfaat, pengertian proses Haber-Bosch dan profil tokoh penemu

Butadiena, HCN Senyawa Ni/ P Adiponitril Nilon( Serat, plastik) α Olefin, senyawa Rh/ P Aldehid Plasticizer, peluas

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Proses Pengolahan Gas Alam Gas alam mentah mengandung sejumlah karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan uap air yang bervariasi.

Termodinamika dan Kesetimbangan Kimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

tanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq)

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

EVALUASI KINERJA DAN PREDIKSI PERGANTIAN KATALIS AMMONIA CONVERTER ( D) PADA PABRIK AMMONIA-2 PT. PIM ABSTRAK

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Isopropanolamin dari Propilen Oksida dan Amonia Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Prarancangan Pabrik Etilena dari Propana Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian pabrik metanol merupakan hal yang sangat menjanjikan dengan alasan:

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

PENGGANTIAN PURGE GAS RECOVERY UNIT PABRIK AMONIAK PUSRI IV DENGAN TEKNOLOGI MEMBRAN

PROSES PRODUKSI ASAM SULFAT

MODIFIED PROSES CLAUSE PADA BERBAGAI UMPAN GAS REKAYASA PROSES APRILIANA DWIJAYANTI NIM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

Sulfur dan Asam Sulfat

c. Suhu atau Temperatur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. DESKRIPSI PROSES

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kecuali . kecuali . kecuali

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Seminar Skripsi LABORATORIUM THERMODINAMIKA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011

HAND OUT KIMIA XI IPA BAB IV KESETIMBANGAN KIMIA

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

ERIKA MONA P.SIRAIT NIM:

KINERJA REAKTOR UREA DC-101 DI PT. PUPUK ISKANDAR MUDA ABSTRAK

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

TUGAS KELOMPOK PROSES INDUSTRI KIMIA II. KELOMPOK VII dan KELOMPOK VIII INDUSTRI PUPUK UNIT AMONIA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

A. KESEIMBANGAN DINAMIS

KESETIMBANGAN. titik setimbang

Kromatografi Gas-Cair (Gas-Liquid Chromatography)

II. DESKRIPSI PROSES. (2007), metode pembuatan VCM dengan mereaksikan acetylene dengan. memproduksi vinyl chloride monomer (VCM). Metode ini dilakukan

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

MODUL KESETIMBANGAN. Perhatikan reaksi berikut

Transkripsi:

PROSES PEMBUATAN AMONIAK ( NH3 ) Amoniak diproduksi dengan mereaksikan gas Hydrogen (H 2) dan Nitrogen (N 2) dengan rasio H 2/N 2 = 3 : 1. Disamping dua komponen tersebut campuran juga berisi inlet dan gas-gas yang dibatasi kandungannya, seperti Argon (Ar) dan Methan (CH4). Secara umum tahapan-tahapan proses pembuatan Amoniak dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Feed Treating dan Desulfurisasi 2. Reforming Section 3. Gas Purification 4. Synthesa Loop dan Amoniak Refrigerant 1. Feed Treating dan Desulfurisasi Natural Gas sebagai bahan baku utama dalam pembuatan Amoniak haruslah di treatment terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan senyawa kimiawi yang dapat mengganggu jalannya proses melalui beberapa tahapan berikut : 1.1. Desulfurization Sponge Iron Sejumlah H 2S dalam feed gas diserap di Desulfurization Sponge Iron dengan sponge iron sebagai media penyerap. Fe2O3.6H2O + H 2S Fe2S3 6 H 2O + 3 H 2O 1.2. CO 2 Removal Pretreatment Section Feed Gas dari Sponge Iron dialirkan ke unit CO 2 Removal Pretreatment Section Untuk memisahkan CO 2 dengan menggunakan larutan Benfield sebagai penyerap. Unit ini terdiri atas CO 2 absorber tower, stripper tower dan benfield system. 1.3. Co-Mo /ZnO Desulfurizer Seksi ini bertujuan untuk memisahkan sulfur organik yang terkandung dalam feed gas dengan cara mengubahnya terlebih dahulu mejadi Hydrogen Sulfida dan mereaksikannya dengan ZnO. RSH + H 2 H 2S + RH H 2S + ZnO ZnS + H 2O 2. Reforming Section 2.1. Primary Reformer

Seksi ini bertujuan untuk mengubah feed gas menjadi gas sintesa secara ekonomis melalui dapur reformer dengan tube-tube berisi katalis nikel sebagai media kontak feed gas dan steam pada temperature (824 o C)dan tekanan (45 46 kg/cm 2 ) tertentu. Adapun kondisi operasi acuan adalahperbandingan steam to carbon ratio 3,2 : 1. CH 4 + H 2O CO + 3 H 2 - Q CO + H 2O CO 2 + H 2 + Q Secara overall reaksi yang terjadi adalah reaksi endothermic sehingga membutuhkan burner dan gas alam sebagai fuel. 2.2. Secondary Reformer Gas yang keluar dari primary reformer masih mengandung kadar CH 4 yang cukup tinggi, yaitu 12 13 %, sehingga akan diubah menjadi H 2 pada unit ini dengan perantaraan katalis nikel pada temperature 1002,5 o C. CH 4 + H 2O 3 H 2 + CO Kandungan CH 4 yang keluar dari Secondary reformer ini diharapkan sebesar 0.34 % mol dry basis. Karena diperlukan N 2 untuk reaksi pembentukan Amoniak maka melalui media compressor dimasukkan udara pada unit ini. Reaksi ; 2H 2 + O 2 2H 2O CO + O 2 2CO 2 3. Gas Purification 3.1. High Temperature Shift Converter (HTS) Setelah mengalami reaksi pembentukan H 2 di Primary dan Secondary Reformer maka gas proses didinginkan hingga temperature 371 o C untuk merubah CO menjadi CO 2 dengan reaksi sebagai berikut : CO + H 2O CO 2 + H 2 + heat Kadar CO yang keluar dari unit ini adalah 3,5 % mol dry basis dengan temperature gas outlet 432 o C 437 o C. 3.2. Low Temperature Shift Converter (LTS)

Karena tidak semua CO dapat dikonversikan menjadi CO 2 di HTS, maka reaksi tersebut disempurnakan di LTS setelah sebelumnya gas proses didinginkan hingga temperature 210 o C. Diharapkan kadar CO dalam gas proses adalah sebesar 0,3 % mol dry basis. 3.3. CO 2 Removal Karena CO 2 dapat mengakibatkan degradasi di Amoniak Converter dan merupakan racun maka senyawa ini harus dipisahkan dari gas synthesa melalui unit CO 2 removal yang terdiri atas unit absorber, striper serta benfield system sebagai media penyerap. System penyerapan di dalam CO 2 absorber ini berlangsung secara counter current, yaitu gas synthesa dari bagian bawah absorber dan larutan benfield dari bagian atasnya. Gas synthesa yang telah dipisahkan CO 2-nya akan keluar dari puncak absorber, sedangkan larutan benfield yang kaya CO 2 akan diregenerasi di unit CO 2 stripper dan dikembalikan ke CO 2 absorber. Sedangkan CO 2 yang dipisahkan digunakan sebagai bahan baku di pabrik urea. Adapun reaksi penyerapan yang terjadi : K 2CO 3 + H 2O + CO 2 2KHCO 3 3.4. Methanasi Gas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung CO 2 dan CO relative kecil, yakni sekitar 0,3 % mol dry basis yang selanjutnya akan diubah menjadi methane di methanator pada temperature sekitar 316 o C. CO + 3H 2 CH 4 + H 2O + heat CO 2 + 4H 2 CH 4 + 2H 2O + heat 4. Synthesa Loop dan Amoniak Refrigerant 4.1. Synthesis Loop Gas synthesa yang akan masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan perbandingan H 2/N 2 = 2,5 3 : 1. gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan tekanannya menjadi sekitar 177.5 kg/cm 2 oleh syn gas compressor dan dipisahkan kandungan airnya melalui sejumlah K.O. Drum dan diumpankan ke Amoniak Converter dengan katalis promoted iron. 3H2 + N 2 2NH 3 + heat Kandungan Amoniak yang keluar dari Amoniak Converter adalah sebesar 12,05-17,2 % mol. 4.2. Amoniak Refrigerant Amoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah tertentu gas-gas terlarut. Gas-gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amoniak Refrigerant yang berfungsi untuk : Mem-flash amoniak cair berulang-ulang dengan cara menurunkan tekanan di setiap tingkat flash drum untuk melepaskan gas-gas terlarut.

5. Produk Amoniak Sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil panas dari gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari Loop Synthesa dengan memanfaatkan tekanan dan temperature yang berbeda di setiap tingkat refrigeration. Produk Amoniak yang dihasilkan terdiri atas dua, yakni : Warm Ammonia Product (30 o C) yang digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik urea. Cold Ammonia Product (-33 o C) yang disimpan dalam Ammonia Storage Tank. Sumber : http://shcommunity.wordpress.com/2008/10/25/proses-pembuatan-amoniak-nh3/ Pabrik Amoniak ialah pabrik yang menghasilkan amoniak sebagai hasil utama dan carbon dioxide sebagai hasil samping yang keduanya merupakan bahan baku pabrik urea. Proses Pembuatan Amoniak Bahan baku pembuatan amoniak adalah gas bumi yang diperoleh dari Pertamina dengan komposisi utama methane (CH4) sekitar 70% dan Carbon Dioxide (CO2) sekitar 10% Steam atau uap air diperoleh dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses pengolahan tertentu di Pabrik Utilitas. Sedangkan udara diperoleh dari lingkungan, dan sebelum udara ini digunakan sebagai udara proses, ditekan terlebih dahulu oleh kompressor udara. Secara garis besar proses dibagi menjadi 4 unit, dengan urutan sebagai berikut : 1. Feed Treating Unit 2. Reforming Unit 3. Purification & Methanasi 4. Compression Synloop & Refrigeration Unit (1) Feed Treating Unit Gas Alam yang masih mengandung kotoran (impurities), terutama senyawa belerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada Katalisator di Reforming Unit. Untuk menghilangkan senyawa belerang yang terkandung dalam gas alam, maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut Desulfurizer. Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya dikirim ke Reforming Unit. (2) Reforming Unit Di reforming unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air, dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil rekasi yang berupa gas-gas hydrogen dan carbon dioxide dikirm ke Secondary Reformer dan direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas sebagai berikut : Hidrogen Nitrogen Karbon Dioksida

Gas gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit purifikasi dan Methanasi untuk dipisahkan gas karbon dioksidanya. (3) Purification & Methanasi Karbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit dipisahkan dahulu di Unit Purification, Karbon Dioksida yang telah dipisahkan dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea. Sisa karbon dioksida yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan racun pada katalisator ammonia converter, oleh karena itu sebelum gas proses ini dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke Methanator (4) Compression Synloop & Refrigeration Unit Gas Proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan gas hidrogen : nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi pembentukan, uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amoniak dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea. Hasil / produk pada proses di atas adalah gas ammonia cair serta karbon dioksida yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan Urea. Sumber : http://www.pusri.co.id/indexb0302.php Pembuatan Amonia dengan Proses Haber Bosch Tabel : Kondisi Optimum Pembuatan NH 3 No Faktor N 2(g) + 3H 2(g) 2NH 3(g) H= -924 kj 1. Suhu 1. Reaksi bersifat eksoterm 2. Suhu rendah akan menggeser kesetimbangan kekanan. 3. Kendala:Reaksi berjalan lambat 2. Tekanan 1. Jumlah mol pereaksi lebih besar dibanding dengan jumlah mol produk. 2. Memperbesar tekanan akan menggeser kesetimbangan kekanan. 3. Kendala Tekanan sistem dibatasi oleh kemampuan alat dan faktor keselamatan. 3. Konsentrasi Pengambilan NH 3 secara terus menerus akan menggeser kesetimbangan kearah kanan Kondisi Optimum 400-600 o C 150-300 atm _ 4. Katalis Katalis tidak menggeser kesetimbangan Fe dengan campuran kekanan, tetapi mempercepat laju reaksi secara Al 2O 3 KOH dan garam keseluruhan lainnya Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah : N 2(g) + 3H 2(g) 2NH 3(g) H = -92,4Kj Pada 25 o C : Kp = 6,2 105 Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukannh 3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500 o C sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar

500 o C dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al 2O 3, MgO, CaO, dan K 2O. Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka reaksi berjalan sangat lambat. Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan atmosfer fasanya gas. Titik didih Amonia -33,35 o C, titik bekunya -77,7 o C, temperatur & tekanan kritiknya 133 o C & 1657 psi. Entalpi pembentukan ( H), kkal/mol NH 3(g) pada 0 o C, -9,368; 25 o C, -11,04. Pada proses sintesis pd suhu 700-1000 o F, akan dilepaskan panas sebesar 13 kkal/mol. Kondisi optimum untuk dapat bereaksi dengan suhu 400-600 o C, dengan tekanan 150-300 atm. Kondisi optimum pembuatan amonia (NH 3) dapat digambarkan pada tabel berikut : Pengaruh katalis pada sistem kesetimbangan adalah dapat mempercepat terjadinya reaksi kekanan atau kekiri, keadaan kesetimbangan akan tercapai lebih cepat tetapi katalis tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang bereaksi atau dengan kata lain katalis tidak mengubah nilai numeris dalam tetapan kesetimbangan. Peranan katalis adalah mengubah mekanisme reaksi kimia agar cepat tercapai suatu produk. Katalis yang dipergunakan untuk mempercepat reaksi memberikan mekanisme suatu reaksi yang lebih rendah dibandingkan reaksi yang tanpa katalis. Dengan energi aktivasi lebih rendah menyebabkan maka lebih banyak partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan energi aktivasi sehingga jumlah tumbukan efektif akan bertambah sehingga laju meningkat. Perbandingan reaksi dengan katalis dan tanpa katalis dapat dilihat pada gambar dihalaman berikut: Dengan kemajuan teknologi sekarang digunakan tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk ammonia. Sumber : http://rahmatzoom.blogspot.com/2012/11/pembuatan-amonia-dengan-proses-haber_15.html