TUGAS ONLINE 2 MANAJEMEN REKAM MEDIS

dokumen-dokumen yang mirip
S U R A T E D A R A N No. : HK

6.TATA LAKSANA PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SURAT PERINTAH NOMOR Sprin / / IX /2016 Tentang PEMUSNAHAN BERKAS REKAM MEDIS

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN NOMOR / 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

Keputusan Dirjen Pelayanan Medik No. 78 / Yanmed / RS Umdik / YMU / I / 91 Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dari segi administrasi, tujuan penyusutan arsip ialah:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

JENIS FORMULIR REKAM MEDIS

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

LAMPIRAN 1. Pedoman Wawancara. Untuk Kepala Rekam Medis

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BEKASI. Lampiran 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 54 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. IBNU SUTOWO

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Keputusan Kepala ANRi No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusutan Arsip pada Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan Peraturan Kepala

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

5. HAKEKAT PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG RM dan PERTAURAN TERKAIT LAINNYA LILY WIDJAYA,SKM.,MM D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 749a MENKES/PER/XII/1989 TENTANG REKAM MEDIS/MEDICAL RECORDS

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis pasal 1 ayat 3 adalah

TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 ABSTRAK

Fungsi dan Tata Kelola RM dalam Pelayanan Kesehatan. Radita Ikapratiwi Fetty Siti N Tiara Melodi M

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENATAAN REKAM MEDIS. LILY WIDJAJA, Amd.PK., SKM., MM.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. puskesmas. Menurut Permenkes RI Nomor 75 tahun 2014 tentang. Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 784 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nomor : 57/KPTS/1995. Tentang JADUAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

BAB I PENDAHULUAN. populasi, kebutuhan pemeliharaan sumber daya kesehatan, peningkatan Ilmu. secara efisien dan efektif (Hatta, 2008).

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) Djoti Atmodjo

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1873); 4. Peraturan Kepala A

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

2017, No Pengembangan Ekspor Nasional, dan Bidang Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dim

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS NONAKTIF MENURUT KEBIJAKAN AKREDITASI DI RSUD AMBARAWA TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

2017, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksana

PENYUSUTAN ARSIP. Burhanuddin DR

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang akurat, hal ini dikarenakan arsip dijadikan acuan bagi instansi untuk

2016, No. -2- Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Kep

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

No. Dokumen /RM/10

Transkripsi:

TUGAS ONLINE 2 MANAJEMEN REKAM MEDIS Makalah Sistem Pemusnahan Dokumen Rekam Medis Disusun Oleh : Kelompok 14 Adelina Romaito (2013-31-173) UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT JAKARTA 2014

BAB I PENDAHULUAN Setiap instansi baik instansi pemerintah maupun swasta memiliki dokumen-dokumen penting yang harus tetap disimpan dan dijaga dengan baik, karena berkaitan langsung dengan jalannya instansi tersebut, baik dalam hal kinerja secara internal maupun secara eksternal. Dalam dunia kedokteran arsip atau dokumen atau file sering disebut dengan istilah rekam medis. Rekam medis ini merupakan file-file tempat dimana keseluruhan keberadaan pasien beserta data-data yang dimilikinya termasuk jenis penyakitnya, tercatat atau terekam dalam file-file tersebut. Rekam medis ini merupakan suatu sistem pelayanan yang lebih efisien dan memungkinkan pengguna dapat memanfaatkan pelayanan yang diberikan dengan lebih efektif. Rumah sakit sebagai salah satu instansi yang berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat sudah sepantasnya memberikan layanan tersebut. Rekam medis mempunyai peranan yang sangat penting untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Sebab suatu rekam medis berisikan catatan indifikasi pasien, anamnese, pemeriksaan, diagnosa, pengobatan, tindakan dan pelayanan yang diberikan kepada pasien selama pasien berobat atau dirawat di rumah sakit, baik yang terjadi dimasa lalu, masa kini maupun perkiraan yang akan terjadi dimasa mendatang. Rekam medis adalah milik rumah sakit dan isinya merupakan milik pasien yang harus di pelihara karena banyak pihak yang berkepentingan membentuknya dan sangat bermanfaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit itu sendiri. Dalam hal ini rumah sakit bertanggung jawab untuk melindungi data yang ada di dalam rekam medis terhadap kemungkinan hilangnya keterangan atau pemalsuan data yang ada di dalamnya ataupun digunakan oleh orang yang tidak berhak, serta tidak boleh dibawa keluar dari rumah sakit kecuali permintaan pengadilan dengan izin tertulis dari direktur rumah sakit tersebut. Pengelolaan rekam medis membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Petugas atau pegawai rekam medis pada setiap rumah sakit diharapkan adalah orang-orang yang benar-benar mampu mengelola rekam medis baik fisik maupun isi daripada rekam medis. Pegawai atau unit rekam medis merupakan unit vital dalam pengelolaan, pemeliharaan, pelayanan, serta sampai proses pemusnahan rekam medis. Pegawai rekam medis diharapkan dapat mengontrol siklus daripada rekam medis yang merupakan milik dari setiap pasien rumah sakit tersebut.

BAB II PEMBAHASAN 2.1.1 Langkah Langkah (Alur) Dalam Sistem Pemusnahan Tahapan dalam sistem pemusnahan, yaitu : 1. Jadwal Retensi Arsip Rekam Medis (SE 1995) Untuk pertama kalinya sebelum melakukan proses pemusnahan harus terlebih dahulu ditetapkan jadwal Retensi Arsip Rekam Medis sebagaimana berikut : a. Umum Umum = Aktif 5-15 Tahun., In Aktif 2-5 Tahun. No Kelompok Aktif In aktif Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Jalan Rawat Inap 1 Umum 5 th 5 th 2 th 2 th 2 Mata 5 th 5 th 2 th 2 th 3 Jiwa 10 th 5 th 5 th 5 th 4 Orthopaeda 10 th 10 th 2 th 2 th 5 Kusta 16 th 15 th 2 th 2 th 6 Ketergantungan Obat 15 th 15 th 2 th 2 th 7 Jantung 10 th 10 th 2 th 2 th 8 Paru 5 th 10 th 2 th 2 th b. Anak : di retensi menurut kebutuhan tertentu. c. KIUP + Register + Indek, disimpan permanen atau abadi. d. Retensi berkas-berkas Rekam Medis berdasarkan penggolongan penyakit. Rumah Sakit harus membuat ketentuan sendiri bila retensinya lebih lama dari ketentuan umum yang ada, antara lain untuk : Riset dan edukasi Kasus-kasus terlibat hukum ( legal aspek) minimal 23 tahun setelah ada ketetapan hukum

Untuk kepentingan tertentu Penyakit jiwa, ketergantungan obat, Orthopaedi, kusta, Mata Perkosaan HIV Penyesuaian kelamin Pasien orang asing Kasus adopsi Bayi Tabung Cangkok Organ Plastik Rekontruksi e. Retensi berdasarkan diagnosa Masing-masing Rumah Sakit berdasarkan keputusan Komite Rekam Medis/ Komite Medis menetapkan jadual Retensi dari diagnosis tertentu, bila lebih dari ketentuan umum dengan pertimbangan nilai guna. Indikator Nilai Guna Primer : Adminstrsi, Hukum, Keuangan dan IPTEK. Sekunder : Pembuktian dan Sejarah. 2. Alur Proses Pemusnahan PEMINDAHAN PENILAIAN PEMUSNAHAN 3. Tata Cara Pemindahan Berkas Rekam Medis Aktif Menjadi Berkas Rekam Medis In Aktif a) Dilihat dari tanggal kunjungan terakhir. b) Setelah 5 (lima) tahun dari kunjungan terakhir tersebut berkas dipisahkan di ruang lain/terpisah dari berkas RM aktif. c) Berkas rekam medis inaktif dikelompokkan sesuai dengan tahun terakhir kunjungan. 4. Tata Cara Penilaian. 5. Tata Cara Pemusnahan

2.2 Penilaian Dokumen Rekam Medis 2.2.1 Tata Cara Penilaian Dokumen Rekam Medis Melakukan penyusutan rekam medis dengan melakukan pemindahan yakni menjadikan berkas rekam medis aktif menjadi berkas medis in aktif, dengan cara : 1. Dilihat dari kunjungan terakhir. 2. Setelah 5 tahun dari kunjungan terakhir tersebut berkas dipisahkan di ruang lain atau terpisah dari berkas rekam medis aktif. 3. Berkas rekam medis in aktif dikelompokkan sesuai dengan tahun terakhir kunjungan. Tata cara penilaian, yaitu : 1. Berkas rekam medis yang dinilai adalah berkas rekam medis yang telah 2 tahun inaktif. 2. Indikator yang digunakan untuk menilai rekam medis inaktif, yaitu : a. Seringnya rekam medis digunakan untuk pendidikan dan penelitian. b. Memperhatikan nilai gunanya, yaitu : Primer : administrasi, hukum, keuangan, iptek Sekunder : pembuktian dan sejarah c. Lembar rekam medis yang dipilah, yakni : Ringkasan masuk dan keluar Resume Lembar operasi Identifikasi bayi Lembar persetujuan Lembar kematian d. Berkas rekam medis sisa dan berkas rekam inaktif. e. Lembar rekam medis sisa dan berkas rekam medis rusak tidak terbaca disiapkan untuk dimusnahkan. 2.2.2 Pihak Yang Terlibat Dalam Penilaian Dokumen Rekam Medis Tim yang melakukan tahapan penilaian rekam medis yaitu tim penilai yang dibentuk dengan SK Direktur yang beranggotakan komite rekam medis atau

komite medis, petugas rekam medis senior, perawat senior dan tenaga lain yang terkait. 2.3 Pemusnahan Dokumen Rekam Medis 2.3.1 Tata Cara Pemusnahan Dokumen Rekam Medis Tata cara dalam pemusnahan dokumen rekam medis antara lain: 1. Pembentukan tim pemusnah yang terdiri dari komite rekam medis sebagai ketua, kepala rekam medis sebagai sekretaris, tata usaha dengan beranggotakan petugas filing dan tenaga lainnya yang terkait berdasarkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit. 2. Tim Pemusnah membuat daftar pertelaan dokumen rekam medis in aktif yang akan dimusnahkan. Daftar pertelaan berisi tentang Nomor rekam medis, tahun terakhir kunjungan, jangka waktu penyimpanan dan diagnosis terakhir. 3. Cara pemusnahan dokumen rekam medis dapat dilakukan dengan cara antara lain: a. Dibakar dengan menggunakan incenerator atau dibakar biasa. b. Dicacah dibuat menjadi bubur. c. Dilakukan oleh pihak ketiga dengan disaksikan oleh tim pemusnah. 4. Tim Pemusnah membuat berita acara pemusnahan pada saat pemusnahan berlangsung yang ditandatangani oleh ketua tim pemusnah dan sekretaris tim pemusnah yang diketahui oleh direktur rumah sakit. 5. Berita acara pemusnahan rekam medis, yang asli disimpan di rumah sakit, lembar ke 2 dikirim kepada pemilik rumah sakit (rumah sakit, vertikal kepada Dirjen. pelayanan medik). 6. Khusus untuk dokumen rekam medis yang sudah rusak atau tidak terbaca dapat langsung dimusnahkan dengan terelebih dahulu membuat pernyataan diatas kertas bersegel yang ditandatangani oleh direktur yang isinya menyatakan bahwa dokumen rekam medis sudah tidak dapat dibaca sama sekali sehingga dapat dimusnahkan. Adapun isi dari daftar pertelaan sebagai berikut:

Tabel 2.2 Format Daftar Pertelaan Arsip Rekam Medis In Aktif Yang Akan Dimusnahkan No Nomor Rekam Tahun Jangka Waktu Diagnosis Medis Penyimpanan Akhir 1 2 3 4 5 Sumber: (DepKes, RI. 2006) 2.3.2 Pihak Yang Terlibat Dalam Pemusnahan Dokumen Rekam Medis Tim yang melakukan tahapan pemusnahan rekam medis yaitu komite medis sebagai ketua, kepala rekam medis sebagai sekretaris dan beranggotakan petugas filing.

DAFTAR PUSTAKA Arsip Nasional RI. 2001. Manajemen Arsip Dinamis, Edisi 2, Jakarta : ANRI. Permenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis. PP RI Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan. www.google.com