PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PENGUKURAN SEL MIKROBA

PERGERAKAN GERAK BAKTERI. B. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum Mikrobiologi dengan topik pergerakan gerak bakteri

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR ISOLASI MIKROORGANISME. Disusun Oleh: Rifki Muhammad Iqbal ( ) Biologi 3 B Kelompok 6

Teknik Isolasi Mikroorganisme

UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI (PENGUKURAN SEL BAKTERI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi Tumbuhan Tumbuhan Sida rhombifolia.l. merupakan tumbuhan dikotil berakar

III. MATERI DAN METODE

PENGERTIAN ISOLASI MIKROORGANISME

Pewarnaan Kapsula Bakteri. LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mikrobiologi Yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si.

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESPIRASI BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi. Yang dibina oleh Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Isolasi dan identifikasi bakteri penambat nitrogen nonsimbiotik

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS PASCASARJANA PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN

IV. KULTIVASI MIKROBA

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SPORA BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM PEWARNAAN SPORA BAKTERI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang diampu oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN SEL MIKROBA

MIKROBIOLOGI BAKTERI

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Isolasi Mikroorganisme yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Aditia Nim :

LAPORAN RAKTIKUM PENGAMATAN PEWARNAAN KAPSULA BAKTERI. Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mikrobiologi yang dibina oleh Bapak Agung Witjoro, S.Pd, M.

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN SEDERHANA,NEGATIF DAN PERGERAKAN BAKTERI. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme.

2.1.Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya.

UJI METABOLISME PADA BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TEKNIK KERJA DAN ASEPTIK; PEMINDAHBIAKAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI ANTAGONISME ANTAR BAKTERI

ANTAGONISME ANTAR BAKTERI. LAPORAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mikrobiologi yang dibina oleh Ibu Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi dengan judul Daya Kerja Antimikroba dan Oligodinamik yang disusun oleh: Nama : Lasinrang Adit

`BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. isolatnya ditunjukkan dalam table 4.1 di bawah ini;

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

Teknik Isolasi Bakteri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

o Archaebacteria o Eubacteria

PEWARNAAN GRAM ABSTRACT Keywords: ABSTRAK Kata Kunci PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL. Karakteristik, Morfologi dan Fisiologi Bakteri Nitrat Amonifikasi Disimilatif

Nova Nurfauziawati VI. PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri tetapi terdapat bersama-sama. Di laboratorium populasi campuran. morfologi, sifat biokimia dan lain sebagainya.

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

ORDO SPIROCHAETALES (BAKTERI SPIRAL)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Disusun Oleh : Drs. Ali Kusrijadi, M.Si.

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

BANGSA CHLAMYDOBACTERIALES. spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

Teknik Isolasi Bakteri

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Mikrobiologi Isolasi dan Identifikasi Dasar Mikroba

III. MATERI DAN METODE

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

Pertumbuhan Mikroorganisme

Pembiakan dan Pertumbuhan Mikroorganisme

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

PEWARNAAN KAPSULA BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Kemurnian Isolat Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Patogen Indikator Morfologi Sel

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

Teknik Pewarnaan Bakteri

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbedaan dan ciri-ciri bakteri garam positif dan bakteri garam negatif: Bakteri garam negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna

II. TINJAUAN PUSTAKA. Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi jamur yang didapat dari Resort Pematang Raman Taman

3. Protoplas dan Sferoplas 4.Spora A. Eksospora B. Endospora

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora OLEH: FITRAH AULIA NIM: D1 B

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR. Pengecatan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri OLEH :

HALAMAN PENGESAHAN. : Laboratorium Budidaya Perairan

BAKTERI TERMO-AMILOLITIK YANG BERASAL DARI SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR E-JURNAL

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagi masyarakat Jawa Timur khususnya pesisir utara, petis merupakan

Transkripsi:

PENGAMATAN MORFOLOGI KOLONI BAKTERI A. Dasar Teori Bakteri merupakan golongan prokariot. Salah satu karakteristik utama bakteri adalah ukuran, bentuk, struktur, dan penataan selnya. Berbagai ciri ini mencakup morfologi sel. Menurut Darkuni (2001) dalam Pelozan dan Chan (1986) bahwa ukuran, bentuk, serta penataan merupakan ciri morfologi kasar suatu spesies bakteri dan penampakan bagian-bagian struktur sel bakteri yang disebut struktur sel halus dan bukan lagi morfologi kasar. Beberapa sifat morfologi bakteri sangat penting dalam hubungannya dengan pertumbuhannya pada makanan dan ketahanannya terhadap pengolahan makanan. Sifat-sifat tersebut misalnya bentuk dan pengelompokan sel, susunan dinding sel, pembentukan kapsul dan pembentukan endospora, struktur bakteri serta sifat-sifat lainnya termasuk pembentukan flagella (Fardiaz, 1992). Golongan prokariot khususnya bakteri tersusun atas koloni yang terdiri atas individu-individu. Oleh karena itu untuk menentukan karakteristik individu dapat dilakukan dengan mengamati karakteristik koloni. Klasifikasi suatu mikroorganisme sebaiknya mengetahui terlebih dahulu karakteristik atau ciri-ciri mikroorganisme tersebut. Tentu saja yang diteliti karakteristik itu berasal dari biakan murni (pure culture) yang hanya mengandung satu macam mikroorganisme (Darkuni, 2001). Pada dasarnya dikenal 3 bentuk yang berbeda dari bakteri. Berdasarkan bentuknya sel bakteri dibagi menjadi 3 kelompok utama, yaitu: 1) Kokus Menurut Fardiaz (1992) bakteri berbentuk bulat (kokus) dapat dibedakan atas beberapa grup berdasarkan pengelompokan selnya, antara lain: a) Diplokokus = sel berpasangan (2 sel) b) Streptokokus = rangkaian sel yang membentuk rantai panjang/pendek c) Tetrad = 4 sel yang membentuk persegi empat d) Stapilokokus = kumpulan sel yang tidak beraturan (seperti buah anggur) e) Sareinae = kumpulan sel berbentuk kubus yang terdiri dari 8 sel atau lebih

2) Basil Basil merupakan bakteri yang bentuknya menyerupai batang atau silinder. Ukurannya sangat beraneka ragam. Beberapa hasil panjang dan lebarnya sama dan bentuknya lonjong. Basil ini sangat menyerupai kokus sehingga disebut koko-basil (Volk dan Wheeler, 1998). 3) Spiral Menurut Volk dan Wheeler (1998) kelompok ini mempunyai keanekaragaman yang tinggi pada bakteri berbentuk silinder, yang bentuknya tidak lurus seperti basil, melainkan melingkar dengan berbagai derajat. Bakteri spiral dibagi menjadi: a) Vibrio adalah batang yang melengkung menyerupai koma. Kadang-kadang vibrio tumbuh sebagai benang-benang membelit atau berbentuk huruf S. b) Spiril (spirilium) adalah spiral atau lilitan yang sebenaranya, seperti kotrek (pembuka gabus) c) Spirochaeta yang juga merupakan bakteri berbentuk spiral, tetapi bedanya dengan spiril dalam hal kemampuannya melenturkan dan melekuk-lekukkan tubuhnya sambil bergerak. Gerakan ini dimungkinkan dari kontraksi benang aksial atau flagel, yang membelit sekitar organisme antara membran plasma dan dinding sel. Menurut Dwijoseputro (1989), sifat-sifat khusus suatu koloni dalam medium padat pada agar-agar lempengan memiliki bentuk titik-titik, bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar, serupa kumparan. Permukaan koloni dapat datar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung, timbul membukit, timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, berombak, berbelahbelah, bergerigi, berbenang-benang dan keriting. Bentuk sel koloninya berupa kokus. B. Tujuan Tujuan dari praktikum kali ini adalah: Untuk mempelajari morfologi koloni bakteri dari biakan murni umur 1x24 jam. Untuk mengetahui jumlah koloni bakteri dari masing-masing biakan.

C. Alat dan Bahan 1. Alat - Penggaris - Jarum inokulasi lurus - Spiritus - Korek - counter 2. Bahan - Biakan bakteri murni umur 1x24 jam (media 1 dan media 2) D. Prosedur Kerja 1. Penghitungan jumlah koloni bakteri Mengambil bakteri biakan murni media 1 Melewarkan cawan di atas nyala api Meletakkan cawan di atas plate count dengan posisi terbalik Merestart penghitungan hingga menunjukkan angka 0 Mengulangi kegiatan di atas pada media 2 pada masing-masing kuadran 2. Mengamati morfologii koloni bakteri Mengambil bakteri biakan murni Menentukan 1 koloni bakteri dalam cawan yang akan diamati morfologinya

Mengamati warna koloni, bentuk koloni, tepi koloni dengan mata telanjang Mengamati elevasi koloni dengan memandang dari arah samping cawan Mengarahkan cawan ke arah cahaya untuk melihat mengkilap/tidaknya permukaan koloni Mengamati kepekatan koloni dengan cara mengambil koloni dengan jarum inokulasi yang sudah disterilkan Menghitung diameter koloni dengan menggunakan penggaris Mengulangi kegiatan di atas pada media 2 dengan memilih salah satu kuadran saja E. Data Hasil Pengamatan Data Hasil Pengamatan Jumlah Koloni Bakteri Asal I II III IV V VI Permukaan 12 - - 60 - - 0,5 meter - 33 - - 73-1 meter - - 18 - - 22 Kuadran 1 55 52 19 226 4 34 Kuadran 2 141 134 66 145 34 314 Kuadran 3 58 120 0 3 0 37 Kuadran 4 0 0 1 1 0 0

Data Hasil Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri Keterangan Media 1 (Tangkapan) Media 2 (Kuadran) Warna Putih Putih Bentuk Bulat Bulat Tepi Licin Licin Elevasi Cembung Cembung Kepekatan Pekat Pekat Mengkilap/tidak Mengkilap Mengkilap Diameter 1 mm 1 mm F. Analisis Data Pengamatan dilakukan dengan menggunakan bakteri biakan murni umur 1x24 jam pada media 1 dan media 2. Media 1 merupakan bakteri tangkapan dari depan kamar mandi lantai 1 Biologi pada ketinggian 0 meter dari permukaan. Media 2 terdiri dari 4 kuadaran. Kuadran 1 merupakan bakteri yang berasal dari ibu jari, kuadran 2 dari jari telunjuk yang sebelumnya sudah dicuci dengan menggunakan sabun, kuadran 3 dari jari tengah yang sebelumnya sudah diberi lisol, sedangkan kuadran 4 tanpa diberi perlakuan (merupakan kontrol). Pada penghitungan jumlah koloni data dari semua kelompok dikompilasi. Media 2 perlakuannya sama. Untuk media 1, 3 kelompok menangkap bakteri dari depan kamar mandi Biologi lantai 1 dan 3 kelompok menangkap bakteri dari lorong Biologi. Masing-masing tempat ditangkap pada ketinggian 0 meter, 0,5 meter dan 1 meter dari permukaan. Dari 2 tempat tersebut bakteri tangkapan yang lebih banyak adalah pada lorong Biologi.dengan total 155. Dari kedua tempat tersebut, bakteri yang paling banyak yaitu pada ketinggian 0,5 meter dari permukaan. Pada media 2, bakteri yang didapat paling banyak dari kelompok 6 dengan junlah total 385. Sedangkan bakteri yang paling sedikit didapat adalah dari kelompok 5 dengan junlah 38. Pengamatan morfologi bakteri meliputi warna koloni, bentuk koloni, tepi koloni, elevasi koloni, kepekatan, mengkilap atau tidak permukaan koloni, dan diameter koloni yang dihitung dengan menggunalan penggaris. Untuk mengamati morfologi ini dari masing-masing media dipilih satu saja yang akan diamati

semuanya. Pengamatan kelompok kami menemukan ciri yang sama dari masingmasing media. Baik pada media 1 maupun media 2 warna koloni putih, bentuk koloni bulat, tepi koloni licin. Elevasi koloninya cembung, permukaannya mengkilap, diameter 1 mm, dan saat diambil dengan jarum inokulasi yang sudah disterilkan koloninya pekat. G. Pembahasan Dalam praktikum ini kami mengamati bakteri biakan murni umur 1x24 jam. Sampel bakteri media 1 diambil dari depan kamar mandi lantai 1 Biologi. Dari masing-masing biakan bakteri tersebut ditentukan 1 koloni bakteri untuk diamati dan dibiakkan dalam medium. Dari masing-masing koloni bakteri tersebut diamati ciri-ciri morfologinya. Menurut Dwijoseputro (1989), sifat-sifat khusus suatu koloni dalam medium padat pada agar-agar lempengan memiliki bentuk titik-titik, bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar, serupa kumparan. Permukaan koloni dapat datar, timbul mendatar, timbul melengkung, timbul mencembung, timbul membukit, timbul berkawah. Tepi koloni ada yang utuh, berombak, berbelahbelah, bergerigi, berbenang-benang dan keriting. Bentuk sel koloninya berupa kokus. Berdasarkan hasil pengamatan warna koloni putih, bentuk koloni bulat, tepi koloni licin. Elevasi koloninya cembung, permukaannya mengkilap, diameter 1 mm, dan saat diambil dengan jarum inokulasi yang sudah disterilkan koloninya pekat. Adanya warna pada koloni bakteri didukung oleh pernyataaan Waluyo (2007), dimana kuman ynag ditumbuhkan pada medium tidak cair, maka terjadi suatu kelompok mikroba yang disebut koloni. Warna dari mikroorganisme baru tampak jelas bila mikroba diamati dalm kelompok. Kebanyakan bakteri mempunyai warna keputih-putihan, kelabu, kekuning-kuningan, atau hampir bening, tapi pada beberapa spesies mempunyai pigmen warna yang lebih tegas. Adapun warna pada mikroorganisme dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperature, ph, oksigen bebas. Morfologi koloni dipengaruhi oleh suhu lingkungan, ph, serta kondisi yang menguntungkan bagi perkembangan bakteri. Bakteri umumnya berkembang

baik pada suhu 37 0 C, sedangkan ph pada medium padat yang merupakan medium NA yang cocok untuk perkembangan bakteri yaitu 6,5-7,5, sehingga ditemukan berbagai jenis koloni bakteri (Kusnadi, 2003). Berhubungan dengan kepekatan koloni bakteri, spesies bakteri dicirikan oleh pembentukan embel-embel setengah kaku yang disebut tangkai yang memanjang dari sel. Tangkai tersebut merupakan suatu substansi yang lengket pada ujung yang jauh dari sel, yang memungkinkan sel tersebut melekat pada permukaan padat. Bakteri bertangkai dijumpai di lingkungan air tawar. Di lingkungan semacam itu kemampuan melekat pada permukaan padat amat penting bagi pertumbuhan dan ketahanan hidupnya (Pelezar dan Chan, 2007). Dalam pengamatan dan penghitungan jumlah bakteri dalam praktikum ini digunakan metode plate count. Satu bakteri dapat tumbuh menjadi satu koloni yang terhitung mewakili jumlah bakteri hidup yang terdapat dalam tiap volume pengenceran yang digunakan. Dari hasil pengamatan pada 2 tempat yang berbeda (depan kamar mandi dan lorong), bakteri tangkapan yang lebih banyak adalah pada lorong Biologi.dengan total 155. Dari kedua tempat tersebut, bakteri yang paling banyak yaitu pada ketinggian 0,5 meter dari permukaan. Hal ini disebabkan karena pada lorong banyak orang yang lewat sehingga banyak bakteri beterbangan yang hinggap. Pada media 2, bakteri yang didapat paling banyak dari kelompok 6 dengan junlah total 385. Sedangkan bakteri yang paling sedikit didapat adalah dari kelompok 5 dengan junlah 38. (menurutmu kenapa???) H. Kesimpulan Pengamatan morfologi bakteri meliputi warna koloni, bentuk koloni, tepi koloni, elevasi koloni, kepekatan, mengkilap atau tidak permukaan koloni, dan diameter koloni. Baik pada media 1 maupun media 2 warna koloni putih, bentuk koloni bulat, tepi koloni licin. Elevasi koloninya cembung, permukaannya mengkilap, diameter 1 mm, dan saat diambil dengan jarum inokulasi yang sudah disterilkan koloninya pekat. Dalam pengamatan dan penghitungan jumlah bakteri dalam praktikum ini digunakan metode plate count. Bakteri tangkapan yang lebih banyak adalah pada lorong Biologi. Banyaknya orang yang lewat menyebabkan banyaknya

bakteri yang tersebar. Pada media 2, bakteri yang didapat paling banyak dari kelompok 6 dan yang paling sedikit adalah dari kelompok 5. I. Diskusi

Daftar Rujukan Darkuni, 2001. Mikrobiologi. Malang: FMIPA UM. Dwidjoseputro, 1989. Dasar-dasar Mikrobiologi. Malang: Djambatan. Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. Malang: JICA. Volk and Wheeler. 1998. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Waluyo, Lud. 2007. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press..