BAHAN AJAR (HAND OUT)

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2.1 Excavator (Sumber: lit 8)

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB II TEORI DASAR. unloading. Berdasarkan sistem penggeraknya, excavator dibedakan menjadi. efisien dalam operasionalnya.

BAB 2 Landasan Teori

BAB II HYDRAULIC EXCAVATOR

MODIFIKASI DESAIN DIMENSI SILINDER BUCKET PADA HYDRAULIC EXCAVATOR PC

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

SISTEM KERJA HIDROLIK PADA EXCAVATOR TIPE KOMATSU PC DI PT. UNITED TRACTORS TBK.

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan alat berat seperti Volvo Excavator CrawlerEC460B, adalah

Gambar 2.1 Excavator.

Tabel I-1 Aktivitas operasional Alat Berat CV Kurnia Gemilang. Jenis Pekerjaan. Komatsu Type PC Sumber : CV Kurnia Gemilang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. undercarriage

PEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.1 Bucket Wheel Excavator (B.W.E.) Sumber: [lit.11, 2015]]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI II DAFTAR GAMBAR III DAFTAR TABEL IV DAFTAR NOTASI... V DAFTAR LAMPIRAN VI

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

BAB I PENDAHULUAN. satu barang tambang yang dimiliki Indonesia dalam jumlah yang banyak.

BAB V PEMBAHASAN. perkecil ukurannya sebesar ton per bulan. Sedangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TEORI DASAR. 3.1 CAT 320D2 Excavator

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

BAB 1. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. PT. ABC adalah perusahaan penyedia jasa pertambangan yang memiliki

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

ABSTRAK. Kata kunci : data insinyur, data material, data excavator, data dump truck, data proyek. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PROSES GENERAL INSPECTION

BAB III LANDASAN TEORI

PEMBUATAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK MINIATUR LENGAN EXCAVATOR

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

TSI 477 TUGAS I METODE KONSTRUKSI & ALAT BERAT

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNIK ALAT JILID 2 SMK. Budi Tri Siswanto

Berhadapan dengan material atau bahan galian CAPACITY. yang secara alami mempunyai sifat fisik dan mekanik relatif keras, sehingga diperlukan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. modern sehingga persaingan akan pasar menjadi semakin kompetitif, setiap

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

TUGAS AKHIR PEMBUATAN LENGAN PROTOTIPE FRONT SHOVEL DENGAN PNEUMATIC

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Makalah. Pengantar Teknologi Mineral Alat Gali dan Alat Muat. Disusun Oleh : MUSTARI NUR ALAM DBD TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK

KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SIMULATOR EXCAVATOR DENGAN SISTEM KENDALI JARAK JAUH (PENGUJIAN)

PEMBUATAN ALAT PERAGA SISTEM HIDROLIK LENGAN WHEEL LOADER (SILINDER LENGAN)

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN & METODE PENGUMPULAN DATA. PT Grant Artha Dison merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat. Bermula dari manusia yang membuat berbagai macam alat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISA HASIL. penyimpangan atau selisih standard cost setelah perhitungan sebenarnya dengan

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri pertambangan batubara dan mineral, dengan

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

PROSES PENAMBANGAN BATUBARA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

RANCANG BANGUN SIMULASI UNDERCARRIAGE EXCAVATOR DENGAN SISTEM MEKANIK (PENGUJIAN)

BAB I PENDAHULUAN. tipe terbaru dengan teknologi terbaru dan keunggulan-keunggulan lainnya.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

ANALISA BEBAN MAKSIMUM YANG DAPAT DIANGKAT CRAWLER CRANE XCMG QUY55

BAB II LANDASAN TEORI

Undercarriage and Tyre

STANDART OPERASIONAL PROCEDURE

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

CATERPILLAR PRODUCT LINE

RANCANG BANGUN PROTOTYPE BUCKET WHEEL EXCAVATOR (B.W.E) DENGAN SISTEM KENDALI JARAK JAUH (PENGUJIAN)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

BAB I PENDAHULUAN. bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya.

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng. NIP

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Berbagai proses pemesinan dilakukan guna mengubah bahan baku

I. PEMBAGIAN ALAT BERAT

BAB III DASAR TEORI. Gambar 3.1 Powertrain

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KARYAWAN 1. Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Alat

Transkripsi:

BAHAN AJAR (HAND OUT) Matakuliah : Tenologi Alat Berat SKS : 3 SKS Sub Bahasan : Pengenalan komponen dan pengenalan sistem excavator Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Kode : OTO 017 Pertemuan ke : 7 Dosen : Wagino, S. Pd, M.Pd.T Wawan Purwanto, S. Pd, MT Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI : 1. Mengetahui sistem-sistem pada excavator 2. Menganalisis arti lambang dan simbol-simbol yang mendukung dalam pengoperasian excavator 3. Menbedakan fungsi-fungsi komponen pada excavator 4. Mengaitkan kerja sistem dengan teknik pengoperasian excavator Soft skill/ Karakter : Teliti dan bekerja keras memahami teknik pengoperasian dan kerja komponen, ketelitian dan kesabaran dapat di aplikasikan pada setiap pekerjaan yang dikerjakan. Materi : 1. Pengertian sistem-sistem pada excavator 2. Arti lambang dan simbol-simbol pada pengoperasian excavator 3. Fungsi-fungsi komponen pada excavator 4. Teknik-teknik pengoperasian excavator

A. Pengertian excavator Excavator adalah alat berat yang berfungsi sebagai pengali, pengankut, dan pemindah material. Di indonesia excavator terdapat beberapa merk diantaranya Volvo, Komatsu, Caterpilat, Cobelco, Hyundai dan lainnya. Untuk mengidentifikasikan sebuah dozer dapat dilakukan misalnya EC 210 BLc, CAT 320, PC 200-8. Arti nama tersebut memiliki arti sebagai berikut: B. EC = Excavator C. 210 = operating weight (berat operasi) 21 ton D. B = seri B E. Lc = Long crawler keterangan gambar: 1. Bucket 2. Bucket cylinder 3. Arm 4. Arm cylinder 5. Boom 6. Boom cylinder 7. Sprocket 8. Track frame 9. Idler 10. Track shoe Makna operating wight (berat operasi) 21 ton adalah berat excavator pada saat siap di operasikan. Berat tersebut sudah termasuk berat bahan bakar, oli hidrolik serta komponen yang lain yang dapat membantu pada proses pekerjaan. Sedangkan makna CAT 320 adalah: CAT = Caterpilar 320 = operating weight (berat operasi) 32 ton Berat operasi ini juga dapat dimaknai sebagai kelas sebuah excavator. Kelas excavator juga akan menentukan kapasitas beban yang mampu di angkatnya atau kapasitas pekerjaan yang mampu dilakukannya. Semakin besar kelas sebuah excavator maka semakin besar pula kemampuan angkut excavator tersebut dalam mengangkat beban.

Excavator banyak di operasikan pada sektor pertambangan, konteruksi dan kehutanan. Dewasa ini sebuah excavator juga banyak diaplikasikan sebagai pencuci parit serta perawatan bendungan dalam pembuangan sampah. Pada sektor pertambangan excavator sebagai peralatan utama dalam mengangkat material batu bara, maupun lapisan tanah bagian atas hasil peledakan (blasting). Excavator merupakan suatu alat yang menggunakan track shoe atau roda sebagai penumpu beban mesin serta di lengkapi dengan attachment dalam melakukan pekerjaan. Kelas excavator biasanya di dilihat dari beban unit excavator. Dengan kata lain unit tersebut berada pada keadaan siap pakai, sedangkan angka delapan pada PC 200-8 menunjukkan generasi unit atau keluaran yang telah terjadi improvement pada sistem yang ke delapan. Sedangkan makna BLc pada EC 210 BLc memiliki makna long Crawler atau unit excavator ini memiliki jenis Crawler (undercarriage) lebih panjang bila di banding dengan undercarriage yang standard. Excavator juga merupakan alat yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu Upper structure (terdiri dari cabin motor swing keatas) dan undercarriage (motor swing kebawah. Dalam proses kerjanya excavator Upper structure dapat berputar (Swing) terhadap undercarriage sejauh 360 0 atau lebih. Excavator memiliki beberapa bagian utama yang sangat penting diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Upper structure Upper structure adalah komponen pada excavator pada bagian atas, pemisah antara upper structure dan lower structure adalah swing gear. Bagian upper structure terdapat cabin, engine, motor swing, boom, arm dan bucket serta silinder pada masing-masing attachment. Semua proses kerja pada excavator diatur pada upper structure. 2. Lower structure Lower structure adalah bagian bawah excavator yang lebih dikenal dengan istilah undercarriage. Undercarriage adalah komponen yang digunakan untuk moving (jalan) pada excavator. Macam -macam undercarriage di bagi terbagi atas crawler undercarriage atau sering dikenal dengan istilah track dan wheel undercarriage (undercarriage roda).

Pada wheel undercarriage, dapat diartikan bahwa unit excavator tersebut di gunakan untuk moving dalam waktu yang lama, sedangkan pada crawler excavator, unit tersebut tidak di rancang untuk kepeluan travel dengan jarak temph terlalu jauh. Jarak temupuh yang direkomendarikan pada crawler excavator tidak lebih dari 700 m dan harus berhenti untuk keperluan pendinginan. 3. Cabin operator Cabin operator adalah tempat beradanya operator untuk mengoperasikan excavator demi kepentingan kerja. Pada excavator keluaran terbaru pada cabin operator terdapat Vehicle Electronic Control Unit (V-ECU) dan Display Electronic control unit (D -ECU). Selain itu segala jenis sistem kemudi pada cabin operator seperti joystick untuk gerakan maju atau mundur (travel), attachment (boom, arm, bucket). Pada teknologi terbaru excavator cabin dibuat senyaman mungkin dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pada operator dalam melakukan kerja, sehingga productivitas meningkat. Kenyamanan yang ada pada cabih excavator adalah Air conditioner (AC), seat belt, dan suspense pada tempat duduk yang sertai dengan suspense udara.

4. Boom Adanya suspensi yang dapat menyebabkan faktor terbentuknya kenyamanan operator saat melakukan kerja tanpa harus terjadi getaran-getaran pada saat melakukan kerja. Terserapnya getaran pada tempat duduk operator dapat berdampak pada konsentrasi operator saat menjalankan excavator. Boom adalah komponen pada excavator yang akan menghubungkan Arm dan bucket pada excavator. Boom biasanya difungsikan pada saat pengangkatan beban. Komponen boom pada excavator memiliki beban yang sangat berat, sehingga pada proses pengangkatannya boom memiliki dua silinder untuk memberikan respon dan mempermudah terjadinya pengangkatan. 5. Arm Arm adalah komponen yang di gunakan untuk membantu menarik material dalam melakukan pengambilan material oleh bucket. Selain itu arm pada excavator juga berfungsi sebagai pemuat material kedalam sebuah truck atau dump truck. Cepat atau lambatnya kerja sebuah excavator dalam melakukan pemuatan biasanya juga ditentukan oleh gerakan boom. Semakin cepat gerakan boom saat bergerak kearah keluar atau kedalam maka akan semakin cepat proses pemuatan atau pemindahan material kedalam sebuah truck. Bagian dari arm excavator memiliki satu single action silinder diatasnya. Perhatikan bagian dari arm di bawah ini:

6. Bucket Bucket adalah bagian dari excavator yang berfungsi sebagai pengambil material untuk dipindahkan dari satu tempat ketempat yang lainnya. Ukuran bucket excavator biasanya tergantung pada operating weight dan aplikasi excavator itu sendiri. Tetapi pada aplikasinya bucket excavator yang di berikan pabrik selalu berukuran standard. Perhatikan bagian-bagian bucket dibawah ini: