BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
kimia KTSP & K-13 KOLOID K e l a s A. Sistem Dispersi dan Koloid Tujuan Pembelajaran

Buku Saku. Sistem Koloid. Nungki Shahna Ashari

BAB PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KOMPETENSI DASAR PETA KONSEP

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

Kimia Koloid. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc. Jurusan Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Kimia Koloid KIM 3 A. PENDAHULUAN B. JENIS-JENIS KOLOID KIMIA KOLOID. materi78.co.nr

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

Materi Koloid. No Larutan sejati Koloid Suspensi. Antara homogen dan. 5 Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring

Purwanti Widhy H, M.Pd

XI IA 4 SMA Negeri 1 Tanjungpinang

Download Soal dan Pembahasan Lainnya di: SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN..

Menu Utama SK/KD SK/KD. Komponen utama minyak bumi INDIKATOR SIFAT LARUTAN KOLOID. Fraksi fraksi minyak bumi PENJERNIHAN AIR MINUM

KISI-KISI TES KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISTEM KOLOID. Prediksi Andre jika filtrasi dikenakan cahaya

Jenis Nama Contoh. padat sol padat sol padat kaca berwarna, intan hitam. gas sol gas aerosol padat asap, udara berdebu

SISTEM KOLOID. Sulistyani, M.Si.

Sistem Koloid. A. Pengertian Sistem Koloid. Lampiran A.7

Jenis larutan : elektrolit dan non elektrolit

Koloid. Bab. Peta Konsep. Kompetensi Dasar OLOID 153. Kimiaia untukk SMA dan MA kelas XIII

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

BAB VII SISTEM KOLOID

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI PATIKRAJA Jalan Adipura 3 Patikraja Telp (0281) Banyumas 53171

BAB.4 LAJU REAKSI. Suatu reaksi yang diturunkan secara eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIFAT-SIFAT KOLOID DAN KEGUNAANNYA

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KOLOID

Campuran koloid, suspensi, dan larutan sejati dijelaskan berdasarkan komponen-komponen pembentuknya

PEMETAAN / ANALISIS SK-KD (Kelas Eksperimen)

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN I )

MODUL 5 KIMIA KOLOID

Sistem Koloid 11/10/2017. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal Tentang Dispersi. Perbandingan sifat Macam macam koloid

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk memecahkan masalah baik secara individu maupun kelompok. Oleh karena

A. PEMBUATAN SISTEM KOLOID B. DISPERSI KOLOID C. JENIS-JENIS KOLOID D. SIFAT-SIFAT KOLOID E. KOLOID LIOFIL DAN KOLOID LIOFOB F

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I. Standar Kompetensi Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KOLOID DAN PROSES PEMBUATANNYA : SMAN 16 SURABAYA MATA PELAJARAN : KIMIA. KELAS / SEMESTER : XI / 2 (dua)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan

18/06/2015. Dispersi KOLOID. Dhadhang Wahyu

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. Pengetahuan bukanlah

BAB II KAJIAN TEORI. Penerapan juga bisa diartikan sebagai kemampuan siswa untuk mengggunakan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, dan perubahan itu sendiri karena usaha yang disengaja.

BAB 9 SISTEM KOLOID. Gambar 9.1 Sistem koloid Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual, bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menghadapi tuntutan masa depan yang penuh tantangan dan

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN TEORI. pengajaran secara tepat dan penuh arti. 19 Hasil belajar adalah pola-pola

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sendiri. Pengetahuan bukanlah suatu imitasi dari kenyataan (realitas). Von

BAB 10 SISTEM KOLOID. Tujuan Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang untuk memperoleh perubahan suatu tingkah laku yang baru

MODUL PEMBELAJARAN. Standart Kompetensi. Memahami konsep Kesetimbangan reaksi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan hal pokok dalam proses pendidikan. Pengertian belajar sudah

PENGARUH PEMBELAJARAN MAKE A-MATCH PADAA MATERI SISTEM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XISMAN 5 BANDA ACEH S K R I P S I.

MODUL KIMIA sma XII MIPA SISTEM KOLOID. Yovita Emiliana Irmayanti

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Saling membantu

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

Bab XII TUJUAN PEMBELAJARAN. Koloid. Koloid 251. Demonstrasi efek Tyndall oleh koloid. Berkas cahaya yang melewati koloid akan terlihat nyata.

mengajar yang bervariasi merupakan manifestasi dari kreativitas seorang guru agar siswa tidak jenuh atau bosan dalam menerima pelajaran.

II. TINJAUAN PUSTAKA

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. para ahli pendidikan di Jepang, kegiatan studi pembelajaran (lesson study) atau

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year :

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Arti sederhana dari teori belajar sebenarnya adalah penjelasan bagaimana informasi

BAB II KAJIAN TEORITIS. 1. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Learning Start With A Question.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Von Glasersfeld (Sardiman, 2007) konstruktivisme adalah salah satu

LAPORAN KIMIA FISIK KI-3141

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK PERCOBAAN H-3 SOL LIOFIL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN / PERTEMUAN III) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Teoretis. 1. Strategi Pembelajaran Aktif. Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja

Suryani NIM. K

Sistem Koloid 12/10/2016. Apa sistem koloid. Sifat sifat koloid. Pembuatannya. Penerapannya. Soal. Tentang Dispersi. Perbandingan sifat

Percobaan H-1 dan H-2 Pengendapan Sol Hidrofob oleh Elektrolit dan Pengendapan Timbal Balik Sol Hidrofob

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam proses pembelajaran IPA

OAL TES SEMESTER II. I. PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT!

Penerapan Praktikum Aplikatif Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Koloid.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Teori konstruktivistik dikembangkan oleh Piaget pada pertengahan abad 20.

SKRIPSI. Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang

Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMK pada Topik Koloid

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. A. Kajian Pustaka

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA)

Bab 9. Sistem Koloid. A. Penggolongan dan Sifat-Sifat Koloid B. Kestabilan Koloid C. Pembuatan Koloid

BAB V KESIMPULAN. diperoleh dengan skor 3,76 termasuk dalam kategori baik. b. Ketuntasan indikator tercapai dengan menerapkan pendekatan scientific

BAB II ZAT DAN WUJUDNYA

SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SMK NEGERI 1 WONOSOBO Jalan Bhayangkara No. 12 (0286) Wonosobo

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses belajar dapat terjadi melalui banyak cara baik. Sekolah sebagai lembaga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PEMETAKAN SK/KD

SILABUS. : 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.

BAB II KAJIAN TEORI. data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem koloid merupakan bentuk campuran dari dua atau lebih suatu bentuk campuran dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1-100 nm), sehingga terkena efek Tyndall (adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar). Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Kimia koloid menjadi kajian tersendiri dalam kimia industri karena kepentingannya. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Koloid? 2. Apa jenis-jenis Koloid? 3. Apa sifat-sifat Koloid? 4. Seperti apa pembuatan sistem Koloid? 5. Seperti apa kegunaan Koloid? 1

1.3 Tujuan 1. Memahami pengertian Koloid 2. Memahami jenis-jenis Koloid 3. Memahami sifat-sifat Koloid 4. Memahami pembuatan sistem Koloid 5. Memahami kegunaan Koloid 1.4 Sistematika Penulisan Kata pengantar, Daftar isi, Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan juga sistematika penulisan yang terdapat pada makalah ini.bab II terdiri dari isi yang membahas mengenai Koloid. Bab III merupakan bab penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari apa yang dibahas pada makalah ini, daftar pustaka. 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Koloid Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya antara larutan dan suspensi. Larutan memiliki sifat homogen dan stabil. Suspensi memiliki sifat heterogen dan labil. Sedangkan koloid memiliki sifat heterogen dan stabil. Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat "didispersikan" ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nanometer (nm) hingga satu mikrometer (µm). perhatikan perbedaan tiga contoh campuran di bawah ini : a. Campuran antara air dengan sirup. b. Campyuran antara air dengan susu. c. Campuran antara air dengan pasir. Jika kita campurkan air dengan sirup maka sirup akan terdispersi (bercampur) dengan air secara homogen (bening) Jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa maupun penyaringan yang lembut (penyaringan mikro). Secara makroskopis maupun mikroskopis mcampuran ini tampak homogen, tidak dapat dibedakan mana yang air dan mana yang sirup. Campuran seperti inilah yang disebut larutan. Jika kita campurkan susu (misalnya, susu instan) dengan air, ternyata susu "larut" tetapi "larutan" itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan (hasil penyaringan tetap keruh). Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika 3

diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan partikel-partikel lemak susu yang tersebar di dalam air. Campuran seperti inilah yang disebut koloid. Jika kita campurkan air dengan pasir maka pasir akan terdispersi (bercampur) dengan air secara heterogen dan langsung memisah antara air dengan pasir, yang keadaannya pasir akan mengendap di dasar air dan dapat dipisahkan dengan penyaringan biasa, bahkan dapat dipisahkan dengan cara dituang perlahan-lahan. Secara makroskopis campuran ini sudah tampak hetrogen, dapat dibedakan mana yang air dan mana yang pasir. Campuran seperti inilah yang disebut suspensi. Jadi, koloid tergolong campuran heterogen (dua fase) dan setabil. Zat yang didipersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut medium dispersi. Fase terdispersi bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan medium dispersi bersifat kontinu. Pada campuran susu dengan air, fase terdispersi adalah lemak, sedangkan medium dispersinya adalah air. 2.2 Pembuatan Koloid 1. Cara Kondensasi a. Dilakukan dengan cara menggabungkan atau mengumpulkan molekul atau ion dari larutan sejati menjadi partikel koloid b. Dapat dilakukan melalui : Reaksi Redoks, Reaksi Hidrolisis, Reaksi Penggaraman 2. Cara Dispersi a. Proses mengubah partikel kasar menjadi partikel koloid. b. Dilakukan melalui : Cara mekanik (penggerusan), cara peptisasi (penambahan ion sejenis dalam endapan), cara busur bredig (cara listrik) 4

Cara Kondensasi Cara kondensasi termasuk cara kimia. Partikel molekular ------> Partikel koloid contoh : Reaksi Redoks 2 H2S(g) + SO2(aq) ------> 3 S(s) + 2 H2O(l) Reaksi Hidrolisis FeCl3(aq) + 3 H2O(l) ------> Fe(OH)3(s) + 3 HCl(aq) Reaksi Substitusi 2 H3AsO3(aq) + 3 H2 ------> S(g) As2S3(s) + 6 H2O(l) Reaksi Penggaraman Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr, PbI2, BaSO4 dapat membentuk partikel koloid dengan pereaksi yang encer. AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) ------> AgCl(s) + NaNO3(aq) (encer) 3. Cara Dispersi Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara fisika: Partikel Besar ------> Partikel Koloid 5

4. Cara Mekanik Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan. 5. Cara Busur Bredig Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam. 6. Cara Peptisasi Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Contoh: - Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin. - Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3 2.3 Sifat Koloid 1. Efek Tyndall Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. 2. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari partikel koloid. 3. Adsorbsi Beberapa partikel koloid mempunyai sifat adsorbsi (penyerapan) terhadap partikel atau ion atau senyawa yang lain. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorbsi (harus dibedakan dari absorbsi yang artinya penyerapan sampai ke bawah permukaan). Contoh : 6

(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H+. (ii) Koloid As2S3 bermuatan negatit karena permukaannya menyerap ion S2. 4. Koagulasi Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan. 5. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan dan medium pendispersinya cairan. Koloid Liofil: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya besar terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat Koloid Liofob: sistem koloid yang affinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol belerang, sol emas. 7

Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah hemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7. 2.4 Rangkuman Sistem Koloid Sistem disperesi adalah pencampuran secara nyata antara dua zat atau lebih di mana zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut dengan fase terdispersi dan zat yang jumlahnya lebih banyak disebut medium pendispersi. Berdasarkan ukuran fase terdispersinya, system dipersi dibedakan menjadi tiga, yaitu : larutan sejati, koloid dan suspensi. Sifat dari masing masing system disperse tersebut adalah Larutan Sejati Koloid Suspensi: a. Homogen meskipun dengan mikroskop ultra b. Jernih c. Satu Fase d. Tidak dapat disaring e. Stabil / tidak memisah f. Diameter < 10-7 cm 8

a. Tampak homogen, tetapu heterogen dengan mikroskosp ultra b. Tidak jernih c. Dua Fase d. Dapat disaring dengan kertas saring ultra e. Stabil f. diameter : 10-7 10-5 cm a. Heterogen b. Tidak Jernih c. Dua Fase d. Dapat disaring dengan kertas saring biasa e. Tidak Stabil f. Diamater : > 10-5 cm Berdasarkan jenis fase terdispersi dan medium pendispersinya dikenal delapa macam system koloid,yaitu : No. Fase Medium Nama Koloid Contoh 1. Gas Cair Buih / Busa Buih sabun, buih sampho, buih detergen, krim kocok,ombak, dll 2. Gas Padat Busa padat Batu apung, karet busa, lava, biscuit 3. Cair Gas Aerosol Cair Kabut, awan, pengeras rambut(hair sparay), dan obat semprot 4. Cair Cair Emulsi cari Susu, santan, es krim, minyak ikan, dan mayones, 9

5. Cair Padat Emulsi padat Keju, mentega, mutiara, selai, jeli, nasi, agar-agar, lateks, semir padat, dan lem padat 6. Padat Gas Aerosol padat Asap, debu di udara, dan asap buangan knalpot 7. Padat Cair Sol (gel) Sol emas, sol belerang, cat, tinta, kanji, lotion, putih telur, air Lumpur, semir cair, dan lem cair 8. Padat Padat Sol padat Paduan logam (alloy), kaca berwarna, gelas warna,intan, tanah, permata, perunggu, dan kuningan 2.5 Sifat Sifat Koloid 1. Efek Tyndal a. Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid b. Penyebabnya : ukuran yang dimiliki oleh partikel koloid 2. Gerak Brown Gerak lurus tak beraturan (zig-zag) dari partikel koloid dalam medium pendispersi Terjadi akibat tabrakan antara partikel koloid dengan mendium pendispersinya Gerak semakin cepat jika ukuran partikel koloid semakin kecil Gerak Brown menyebabkan system koloid bersifat stabil 3. Elektroforesis 10

adalah pergerakan koloid di bawah pengaruh medan listrik. partikel koloid data bermuatan listrik karena terjadi penyerapan ion pada permukaan Manfaat Elektroforesis a. Untuk menentukan muatan partikel koloid b. Untuk memproduksi barang barang industri yang terbuat dari karet c. Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik d. dengan alat yang disebut Cottrel 4. Adsorpsi a. Adalah proses penyerapan suatu zat di permukaan zat lain. b. Zat yang diserap disebut fase terserap dan zat yang menyerap disebut adsorpen. c. Disebabkan karena gaya tarik molekul-molekul pada permukaan adsorpen. d. Pemanfaatan adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari antara lain : Proses pemutihan gula pasir Penyembuhan sakit perut dengan serbuk karbon atau norit Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawa (Al2(SO4)3) 5. Penggunaan arang aktif 11

a. Penggunaan arang halus pada masker, berfungsi untuk menyerap gas yang beracun b. Filter pada rokok, yang berfungsi untuk mengikat asap nikotin dan tar 6. Koagulasi a. peristiwa pengendapan atau penggumpalan partikel koloid b. terjadi karena kerusakan stabilitas system koloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan. c. terjadi dalam 3 cara Mekanik, yakni dengan pengadukan, pemanasan dan pendinginan Penambahan elektrolit Pencampuran koloid yang berbeda muatan elektroforesis Proses Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari terjadi pada : perebusan telur, perebusan Tahu, pembuatan lateks, proses penjernihan air, pembentukan delta di muara sungaipengolahan asap atau debu. 7. Koloid Pelindung system koloid yang ditambahkan pada koloid lain agar diperoleh koloid yang stabil contoh : gelatin yang digunakan pada pembuatan es krim untuk mencegahpembentukan kristal es yang keras dan kasar 12

8. Dialisis a. proses penghilangan ion-ion penggangu kestabilan koloid dengan menggunakan selaput Semipermeabel. b. Selaput semipermeabel adalah selaput yang hanya dapat dilewati oleh ion dan air, Tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel koloid. c. Aplikasi dalam kehidupan : Dalam proses cuci darah penderita gagal ginjal, proses dialysis Berfungsi untuk menghilangkan urea dari darah. 9. Koloid Liofil dan Liofob a. Koloid Liofil : koloid yang partikelnya menarik (suka) medium pendispersinya. Contoh : agar-agar, lem, kanji, gelatin b. Koloid Liofob ; koloid yang tidak menarik (tidak suka) medium pendispersinya. Contoh : koloid logam 13

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian bahasan KOLOID dapat disimpulkan bahwa : Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Koloid banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya saja di alam, kedokteran, pertanian, dsb; 3.2 Saran Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh karena itu kritik dan saran baik itu dari bapak/ibu Guru maupun rekan siswa/i yang bersifat konstruktif sangat diharapkan guna memperbaiki penulisan lebih lanjut. 14

DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/sistem_koloid http://sistemkoloid.tripod.com/kegunaan.htm http://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/38/koloid http://user.cbn.net.id/johanoni/koloid.htm http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas_x/koloid/ 15