UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

SKL: Pasal 5 26/03/2015

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO

STANDAR INTERNASIONAL UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PANDUAN MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Yusuf Bilfaqih

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain


STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN MONEV PEMBELAJARAN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR MUTU UNIIVERSIITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS TRILOGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI INTERNAL PROSES PEMBELAJARAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

UNIVERSITAS GUNADARMA STATUTA

KENYAMANAN, DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

PEDOMAN PEMBELAJARAN & MONITORING EVALUASI PEMBELAJARAN

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Implementasi Kurikulum

DAFTAR ISI. Standar SPMI

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

KEBIJAKAN SPMI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET :

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PEDOMAN Pengembangan Suasana Akademik dan Otonomi Keilmuan FOR/SPMI-UIB/PED

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

MODEL PKL TERPADU. Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS Edy Cahyono

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI

SOSIALISASI PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI FE - UST TAHUN AKADEMIK 2015/2016

DRAF STANDAR MUTU TAHUN

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CP-MK) Nurul Widiastuti, PhD

PROSES PEMBELAJARAN TURUNAN STANDAR MUTU UNIVERSITAS MADURA 2016 STANDAR SPMI UNIRA KODE DOKUMEN STANDAR TANGGAL DIKELUARKAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMENTAN/SM.220/5/2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN

DAFTAR ISI. ii P E R A T U R A N A K A D E M I K U N G

SOSIALISASI AKADEMIK PRODI MANAJEMEN FE-UST

UNIVERSITAS PERJUANGAN BUKU III STANDAR SPMI

Disajikan Pada Seminar Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan Konsorsium ASPROPENDO UIN SUSKA Riau, Okt 2016

MENGENAL KEHIDUPAN AKADEMIK UNIVERSITAS NASIONAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Draft Standar Mutu UB * *Proses Pengesahan Rektor dan Senat Universitas Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Tentang STANDAR MUTU

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

PEDOMAN Peninjauan dan Penyusunan Visi Misi di Lingkungan UIB FOR/SPMI-UIB/PED.01-00

STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR MUTU

STANDAR 2 STANDAR ISI

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 22/P/SK/HT/2006

FIL PENGANTAR ILMU KOMPUTER. SISTEM AKADEMIK di FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI. No Standar Mutu Sasaran Mutu

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

Transkripsi:

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Penanggung jawab Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal 1. Perumusan Rina S. Shahrullah, Ph.D. Tim Penyusun 1 September 2. Pemeriksaan Dr. Hepy H. Ariyanto Kepala QAC 1 September 3. Persetujuan Dr. Meiliana Wakil Rektor I 1 September 4. Penetapan Prof. Dr. Handoko Karjantoro, CPA. Rektor 1 September 5. Pengendalian Dame A. Sihombing, SE. QAC 1 September

Hal. 2 dari 7 1. Visi dan Misi Universitas Internasional Batam Visi Universitas Internasional Batam Menjadi Universitas dengan standar kualitas Internasional yang menghasilkan lulusan yang dapat mengikuti perubahan global yang dinamis. Misi Universitas Internasional Batam 1. Menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standar internasional untuk pengembangan ilmu, profesionalisme dan kepemimpinan. 2. Melakukan penelitian sesuai dengan standar nasional dan internasional. 3. Memberikan pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam konteks global melalui penerapan ilmu, teknologi dan seni. 4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di tingkat nasional maupun internasional. 5. Memberikan pelayanan akademik dan non akademik yang bermutu dan profesional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. 2. Rasional ditetapkan untuk memastikan tercapainya Kompetensi Lulusan dan mendukung terlaksananya Isi. 3. Pihak yang Bertanggungjawab untuk Mencapai 1. Wakil Rektor I 2. Dekan 3. Pengelola Program Studi 4. Dosen Pengampu (Tim Dosen) 5. Academic Development Center 4. Definisi Istilah dalam 1. adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. 2. Interaktif adalah karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen. 3. Holistik adalah karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. 4. Integratif adalah karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin. 5. Saintifik adalah karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan. 6. Kontekstual adalah karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.

Hal. 3 dari 7 7. Tematik adalah karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan Program Studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. 8. Efektif adalah karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum. 9. Kolaboratif adalah karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 10. Berpusat pada mahasiswa adalah karakteristik proses pembelajaran yang menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan. 5. Pernyataan Isi 1. Rektor menetapkan bahwa standar proses pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan yang mencakup: a. karakteristik proses pembelajaran; b. perencanaan proses pembelajaran; c. pelaksanaan proses pembelajaran; dan d. beban belajar mahasiswa. 2. Rektor menetapkan karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. 3. Rektor menetapkan perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam silabus dan Rencana Semester (RPS). 4. Rektor menetapkan silabus dan RPS ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam Program Studi. 5. Rektor menetapkan silabus paling sedikit memuat: a. nama Program Studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks; b. deskripsi singkat mata kuliah; c. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; dan e. daftar referensi yang digunakan. 6. Rektor menetapkan RPS paling sedikit memuat: a. nama Program Studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; b. capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; c. kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; d. bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; e. metode pembelajaran; f. waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;

Hal. 4 dari 7 g. pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; h. kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan i. daftar referensi yang digunakan. 7. Rektor menetapkan proses pembelajaran dapat menggunakan referensi dalam bahasa asing.* 8. Rektor menetapkan silabus dan RPS dibuat dalam dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.* 9. Rektor menetapkan bahwa menyusun RPS wajib merujuk pada hasil rapat internal, focus group discussion, Capaian (CP) setiap mata kuliah yang disesuaikan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi, KKNI dan kebutuhan masyarakat yang terintegrasi dengan perkembangan IPTEK dan kewirausahaan dilakukan sebelum perkuliahan semester dimulai. 10. Rektor menetapkan bahwa dalam RPS yang disusun wajib dicantumkan model pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata kuliah, seperti diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah atau metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. 11. Rektor menetapkan silabus dan RPS wajib ditinjau dan disesuaikan setiap tahun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 12. Rektor menetapkan pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. 13. Rektor menetapkan proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan sesuai RPS dan karakteristik proses pembelajaran. 14. Rektor menetapkan proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian mahasiswa wajib mengacu pada Penelitian. 15. Rektor menetapkan proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa wajib mengacu pada Pengabdian Kepada Masyarakat. 16. Rektor menetapkan proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur. 17. Rektor menetapkan proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. 18. Rektor menetapkan metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan proses pembelajaran mata kuliah meliputi: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. 19. Rektor menetapkan setiap mata kuliah dapat menggunakan satu atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran dan diwadahi dalam suatu bentuk pembelajaran.

Hal. 5 dari 7 20. Rektor menetapkan bentuk pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa dapat berupa: a. kuliah secara luar dan dalam jaringan;* b. responsi dan tutorial; c. seminar; d. praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan; e. penelitian, perancangan, atau pengembangan di bawah bimbingan dosen dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing bangsa; dan f. pengabdian kepada masyarakat di bawah bimbingan dosen dalam rangka memanfaatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. 21. Rektor menetapkan setiap mata kuliah wajib menggunakan Learning Management System.* 22. Rektor menetapkan Massive Open Online Course (MOOC) diakui sebagai bagian dari proses pembelajaran.* 23. Rektor menetapkan beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks. 24. Rektor menetapkan semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. 25. Rektor menetapkan satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester reguler dan 1 (satu) semester antara. 26. Rektor menetapkan semester antara diselenggarakan: a. selama paling sedikit 8 (delapan) minggu; b. beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks; c. sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan; dan d. tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir, apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan. 27. Rektor menetapkan masa dan beban belajar penyelenggaraan program pendidikan, yaitu: a. paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk Program Sarjana dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks; dan b. paling lama 4 (empat) tahun akademik untuk Program Magister setelah menyelesaikan Program Sarjana dengan beban belajar mahasiswa paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks. 28. Rektor menetapkan 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri atas: a. kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; dan c. kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester. 29. Rektor menetapkan 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri atas: a. kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan b. kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.

Hal. 6 dari 7 30. Rektor menetapkan perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, proyek dan bentuk lain ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran. 31. Rektor menetapkan 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester. 32. Rektor menetapkan beban belajar mahasiswa Program Sarjana yang berprestasi akademik tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat) sks per semester pada semester berikut. 33. Rektor menetapkan mahasiswa berprestasi akademik tinggi pada Program Sarjana merupakan mahasiswa yang mempunyai Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih besar dari 3,00 (tiga koma nol nol) dan memenuhi etika akademik. 34. Rektor menetapkan mahasiswa berprestasi akademik tinggi pada Program Magister merupakan mahasiswa yang mempunyai Indeks Prestasi Semester (IPS) lebih besar dari 3,50 (tiga koma lima nol) dan memenuhi etika akademik. 35. Rektor menetapkan bahwa pembimbingan akademik mahasiswa dilakukan oleh dosen dengan jumlah minimal pertemuan sebanyak 2 (dua) kali atau lebih sesuai dengan konteks dan kebutuhan.* 36. Rektor menetapkan bahwa pembimbingan mata kuliah Kerja Praktek, Skripsi, dan Tesis dilakukan oleh dosen dengan jumlah minimal pertemuan sebanyak 1 (satu) kali setiap minggu atau lebih sesuai dengan konteks dan kebutuhan.* 37. Rektor menetapkan setiap Program Studi menyelenggarakan kuliah umum dan/atau seminar lokal/ nasional minimal 4 (empat) kali per semester dan kuliah umum dan/atau seminar internasional minimal 2 (dua) kali dalam satu semester. 38. Rektor menetapkan bahwa Dekan dan Pengelola Program Studi dalam menyelenggarakan program pembelajaran wajib dengan menggunakan metode yang berpusat pada mahasiswa dan memanfaatkan teknologi informasi (learning management system).* 6. Strategi Pelaksanaan 1. Menerbitkan SK Rektor tentang Pedoman Pelaksanaan. 2. Menerbitkan SK Rektor tentang Pedoman Penyusunan/Peninjauan Silabus dan RPS. 3. Menerbitkan SK Rektor tentang Pedoman Pembimbingan Akademik dan Tugas Akhir. 4. Academic Development Center melakukan sosialisasi Pedoman Pelaksanaan dan Pedoman Penyusunan/Peninjauan Silabus dan RPS kepada Dekan, Pengelola Program Studi dan Dosen. 5. Dekan, Pengelola Program Studi dan Dosen menyelenggarakan lokakarya penyusunan silabus dan RPS seluruh mata kuliah. 6. Academic Development Center bekerjasama dengan Pengelola Program Studi untuk menyelenggarakan pelatihan bagi dosen untuk meningkatkan kualitas hasil proses pembelajaran, seperti:

Hal. 7 dari 7 a. metode pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa; b. pembelajaran dalam jaringan bagi dosen; c. metode penelitian dan pengolahan data; d. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berbasis IPTEK; e. metode pembimbingan akademik yang efektif, f. strategi pembimbingan Kerja Praktek/Skripsi/Tesis, dll. 7. Pengelola Program Studi menyelenggarakan pelatihan pembelajaran dalam jaringan bagi dosen. 8. Pengelola Program Studi bekerjasama dengan mitra institusi dalam dan luar negeri untuk melaksanakan kuliah umum, seminar dan/atau kegiatan lainnya untuk meningkatkan kualitas hasil proses pembelajaran. 7. Indikator Ketercapaian 1. Seluruh mata kuliah mempunyai silabus dan RPS dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 2. Seluruh silabus dan RPS mengikuti pedoman pembuatan silabus dan RPS. 3. Seluruh RPS menggunakan metode pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa. 4. Seluruh dosen memanfaatkan LMS dalam proses pembelajaran. 5. Seluruh Program Studi melaksanakan kuliah sesuai dengan pertemuan yang tercantum dalam RPS. 6. Setiap Program Studi menyelenggarakan kuliah umum dan/atau seminar lokal/nasional minimal 4 (empat) kali per semester dan kuliah umum dan/atau seminar internasional minimal 2 (dua) kali dalam 1 semester. 8. Dokumen terkait Pelaksanaan 1. Spesifikasi Program Studi 2. Pedoman Akademik. 3. Pedoman Penyusunan/Peninjauan Silabus dan RPS. 4. Pedoman Pelaksanaan Kerja Praktek, Skripsi dan Tesis. 5. Pedoman Penulisan Laporan Kerja Praktek, Skripsi dan Tesis. 6. Pedoman Pelaksanaan dalam Jaringan. 7. SOP Pelaksanaan Kuliah Umum dan Seminar Tingkat Lokal, Nasional dan Internasional. 8. SOP Pelaksanaan Praktikum 9. Referensi 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 4. Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Nasional Pendidikan Tinggi. 5. Permenristekdikti Nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal. 6. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dari Direktorat Kemenristekdikti. 7. Panduan Penyusunan Capaian Lulusan dari Direktorat Kemenristekdikti. 8. Statuta Universitas Internasional Batam 9. Rencana Strategis Universitas Internasional Batam