BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Observasi

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III PROSES PEMBUATAN ENGINE CUTTING. Mulai. Study Literature. Proses Desain Stand : 1. Desain 2D 2. Desain 3D dengan Autocad 2013

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. stand cutting Turbocharger sebagai berikut : 1. Tempat pembuatan Alat : Klaten

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBUATAN SISTEM PERPIPAAN UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN BUNGA KEBUN VERTIKAL

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN. Proses Analisis Sistem Pemindah Tenaga Yamaha Vixion ini dilakukan di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk Pembuatan rancangan trainer sistem kelistrikan body mobil toyota

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

SILABUS KURIKULUM KEAHLIAN MOTOR

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

3.2 Tempat Penelitian 1. Mototech Yogyakarta 2. Laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

BAB IV PROSES PRODUKSI

Adapun tujuan dari perawatan dan perbaikan alat ini adalah :

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

Gambar 3.1. Gambar desain Front shovel

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan alat penelitian ini dilakukan di Bengkel Berkah Jaya, Sidomulyo,

BAB III. Metode Rancang Bangun

RANCANG BANGUN BAGIAN RANGKA PADA MESIN PERONTOK PADI PROYEK AKHIR

BAB III METODE PELAKSANAAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. tanggal 15 Februari 2016 sampai dengan tanggal 15 Agustus 2016.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI BENGKEL SLENDRO MEKANIK TAHUN 2012/2013

1 BAB III METODELOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X sebagai berikut : Tempat pembuatan stand : Bengkel Kampus Fakultas Teknik Mesin Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari 2016-30 April 2016 3.2. Alat Dalam pembuatan stand pada vespa P150X, alat yang diperlukan sebagai berikut : 1. Besi balok 2. Las listrik 3. Tools boxs 4. Dial bore gauge rage:50-160 mm 5. kompresi tester kit G324 6. Jangka sorong 150 ketelitian 0,05mm 7. mikrometer 50-75mm 0,01 8. Ragum kecil tipe micro Krisbow 9. Gerinda penghalus 10. Gerinda duduk 11. Multitester 32

3.3. Bahan Dan dalam pembuatan stand pada mesin vespa P150X, bahan yang diperlukan sebagai berikut : 1. Engine vespa p150x 2. Besi balok 3. Roda kecil 4. Mur dan Baut 5. Dempul 6. Cat 7. Amplas 8. alat Flywheel extractor 3.4. Proses Pelaksanaan Tahap awal melakukan pembuatan stand pada mesin vespa P150X adalah melakukan pengukuran ukuran diameter stand, dan setelah ukurannya sesuai kemudian potongan besi balok di potong dengan menggunakan gerinda duduk sesuai ukuran bentuk yang disepakati dari awal perancangan bentuk stand yang akan dibuat. Setelah potongan besi balok di potong, menuju ke tahap pengelasan atau bisa dibilang tahapan penyambungan antara potongan besi balok yang sudah di bentuk, penyambungan besi ini juga menggunakan model kotak segi empat. a. Setelah besi baloknya tersambung bagus kemudian menuju ketahap penempatan dudukan mesin vespa, yakni bagian belakang mesin ada pegangan shok belakang dan as penyambung mesin dengan body depan 33

vespa, ketika sudah menyepakati posisi dudukan stand dengan mesin kemudian pembuatan roda-roda di bawah kaki-kaki stand. b. Jika sudah terpasang menuju ketahapan penghalusan bekas sambungan las listrik dengan menggunakan gerinda penghalus dengan tujuan menghaluskan bagian permukaan sambungan besi dengan sambungan lasnya, dan pada saat semua sudah dihaluskan, kemudian ketahapan pendumpulan bagian-bagian yang sambungan besi tersebut, dan tahapan selanjutnya ialah langkah pengecatan bagian stand, jika sudah kemudian tahapan terakhir yakni menaikkan mesin vespa p150x tersebut ke stand yang sudah dicat tersebut. 3.5. Langkah Pembuatan Stand 1. Mempersiapkan alat dan bahan Pertama mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam prosen pembuatan engine stand, supaya mudah untuk mengerjakan. 2. Memotong Material Memotong besi kotak panjang, besi siku L, plat besi di potong sesuai dengan ukuran rancangan pembuatan stand. 3. Menyambung material rangka Material yang sudah di potongi disambung menggunakan las asitilin. 4. Memasang dudukan roda kaki stand Setelah membuat dudukan roda selesai langkah selanjutnya dipasang pada rangka dan di las menggunakan las listrik. 5. Merapikan rangka 34

Setelah perancangan rangka selesai perlu perapian pada sambungan las karena terjadi terak pada sambungan las maka perlu di bersihkan menggunakan gerinda supaya rapi. 6. Proses pendempulan las pada stand Proses ini dilakukan pada sambungan las supaya sambungan las kelihatan rapi dan tidak ada lubang pada sambungan las. 7. Pengecatan rangka Sebelum proses pengecatan dimulai perlu membersihkan dan menghaluskan permukaan yang dicat dan selanjutnya penyemprotan cat primer setelah kering lansung car warna. 8. Pemasangan engine Setelah cat mengering engine dipasang pada rangka dan di tempatkan pada bracket. Engine sudah naik perakitan kabel, setting engine, dan memasang komponen lainnya. 9. Pengujian data Komponen mesin kemudian di uji dan di ambil datanya untuk menganalisa kelayakan mesin. 3.6. Langkah Pembongkaran Mesin Vespa P150X 1. Langkah awal yakni membuka mur baut yang ada di chasing silinder, langkah ini bertujuan agar bisa membuka tutup kepala silinder. Gambar 3.1 Pelepasan Kepala silinder 35

2. Kemudian selanjutnya membuka penutup kipas dan penutup karburator. Gambar 3.2 Kipas 3. Dan setelah semua penutupnya sudah dibuka, kemudian langkah membuka kepala silinder/head silinder. Gambar 3.3 Head silinder 4. Setelah Head silinder dilepas, selanjutnya membuka baut pada karburator dan melepas selang bensin yang ada di karburator. 36

Gambar 3.4 Karburator vespa setelah dicopot 5. Kemudian lanjut ketahapan proses melepas rumah kopling, yang bertujuan mengecek kekocakan pada seal/karet pada rumah kopling. Gambar 3.5 Pelepasan rumah kopling 6. Membuka magnet/kipas dengan alat Flywheel extractor Selanjutnya ketahapan membuka sirip kipas/magnet, langkah ini memerlukan alat yang khusus dengan alat traker yang khusus ukuran magnet tersebut. 37

Gambar 3.6 Magnet setelah dicopot 7. Selanjutnya membuka baut pada rumah Platina Gambar 3.7 Membuka rumah platina 8. Selanjutnya ke proses pelepasan baut-baut pada bak mesin, biasanya memakai alat inpack yang dimana agar lebih cepat melepas baut yang ada dimesin. 38

Gambar 3.8 Pelepasan Bak Mesin 9. Setelah melepas baut mesin, lanjut ke tahapan membuka baut oli bawah atau Dril oli pada mesin. Gambar 3.9 Mengeluarkan oli 10. Jika semua baut-baut dilepas, menuju ke tahapan pelepasan penutup bak pada mesin vespa ini, dengan ini komponen dalam mesin sudah bisa dilihat bagian gear transmisi,stang seker,piston. 39

Gambar 3.10 Bagian mesin dalam vespa Langkah terakhir yakni ke tahapan pengecekan komponen komponen dan melakukan perbaikan dari mesin vespa P150X. 3.2.3. Langkah pengecekan komponen mesin vespa P150X 1. Pengecekan Karburator Gambar 3.11 Karburator Langkah ini dengan bertujuan agar komponen yang ada di dalam karburator masih dalam keadaan bagus dan baik maka proses ini sangatlah penting, bukan hanya mengecek bagian dalam komponen karburator melainkan juga untuk bertujuan membersihkan isi dalam dari karburator. 2. Pengecekan lubang silinder 40

Gambar 3.12. Dinding Silinder Setelah melakukan tahapan pembongkaran pada mesin vespa, kemudian melakukan tahapan pengecekan lubang silinder, yang dimana bagian ini sangat mempengaruhi tenaga dari mesin, dan setelah melakukan pengecekan dan hasilnya terdapat goresan yang banyak akibat gesekan dari ring kompressi piston. 3. Pengecekan Kopling/Clucth (tipe multiplate) Gambar 3.13 Kopling tipe multiplat Kopling (Clucth) tipe multiplat ini juga sangat berpengaruh didalam akselerasi dari mesin dengan itu perlu melakukan pengecekan terhadap kopling ini dan hasilnya masih dalam keadaan baik, yang dimana bisa dilihat dari kanvas yang masih tebal dan pegas didalamnya masih dalam keadaan bagus/baik. 41

4. Pengecekan Piston Gambar 3.14 Pengecekan Piston yang sudah aus Langkah pengecekan piston dengan melihat bagian permukaan piston terdapat goressan atau tidak, jika ada terdapat goressan yang cukup parah, maka perlu ada tindakan yaitu melakukan penggantian sesuai dengan ukurran silinder. 5. Pengecekan Crankshaft Gambar 3.15 CrankShaft Jika mesin sudah terbelah menjadi dua bagian, berlanjut ketahapan pengecekan crankshaft yang dimana crankshaft ini merupakan sumber dari tenaga mesin, langkah pengecekan ini bermaksud agar mengetahui keadaan crankshaft dalam keadaan baik atau justru komponen perlu diganti dengan yang baru. 42

6. Pengecekan Seal Gambar 3.16 Seal Crank Shaft Dengan melakukan pengecekan seal pada crank shaft, langkah ini diperlukan untuk mengetahui masih dikatakan layak masih dipakai atau tidak, namun setelah melakukan pengecekan dan hasil dari seal ini masih dalam keadaan bagus/baik, dari permukaan seal tidak terdapat kerusakan. 7. Pengecekan Gear Box Tansmisi Gambar 3.17 Gear Box transmisi Berlanjut ketahapan pengecekan dibagian gear box/transmisi yang bertujuan untuk mengetahui cara kerja dan juga dapat melakukan perhitungan gear rasio pada gear box/transmisi vespa P150X. 43

3.2.4 Diagram Alir (Flow chart) Mulai Studi literatur Pembongkaran Mesin Tidak Perbaikan Mesin Ya Menaikan Mesin Ke Stand Analisis Kesimpulan Selesai Gambar 3.18 Diagram Flowchart 44