Konsep Penyebab Penyakit (orang, tempat dan, waktu) PERTEMUAN 5 Ira Marti Ayu KESMAS/ FIKES

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI ORANG TEMPAT WAKTU

Riwayat Alamiah Penyakit PERTEMUAN 6 IRA MARTI AYU FIKES/ KESMAS

I. PENDAHULUAN. Diantara kota di Indonesia, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah

BAB II ISI A. Definisi Epidemiologi Deskriptif

DASAR MACAM DASAR EPIDEMIOLOGI MACAM APLIKASINYA DALAM KEBIDANAN

PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA UMUM DAPAT DIBEDAKAN ATAS :

Hand Out Epidemiologi : Prodi D III Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta SMT IV Tahun 2008 Oleh : Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM.

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

Pencegahan dan penanggulangan PTM PERTEMUAN 6 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

EPIDEMIOLOGI. Agus Samsudrajat S, SKM. STIKes Kapuas Raya Sintang, Sintang

Xpidemiologi Klinik adalah Penerapan prinsip prinsip dan metode

BAB I DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI. KOMPETENSI DASAR 1. Memahami substansi tentang pengertian epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

Pasal 3 Pedoman Identifikasi Faktor Risiko Kesehatan Akibat Perubahan Iklim sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

DASAR EPIDEMIOLOGI &

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KONTRAK PERKULIAHAN. Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep dasar epidemiologi yang meliputi;

KONSEP EPIDEMIOLOGI. Oleh : Suyatno, Ir. MKes

LINGKUP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. By. Irma Nurianti, SKM, M.Kes

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang berada pada periode triple

BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

1. BAB I PENDAHULUAN

SYLABUS. Kode : Bd Semester : V (Lima) / 2011 Dosen Pengampu

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

Pengantar Epidemiologi. Aria Gusti, SKM, M.Kes Created for : Akbid PBH Batusangkar

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

MAHASISWA D-III KEBIDANAN SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2009/2010. Oleh NIP

MAHASISWA D-III KEBIDANAN SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2009/2010. Oleh NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

FM-POLTEKKES-SKA-BM-09-04/R0 SYLABUS MATA KULIAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.344, 2011 KEMENTERIAN KESEHATAN. Strategi Adaptasi. Perubahan Iklim. Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pada kulit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Predileksi awal penyakit

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1018/MENKES/PER/V/2011 TENTANG

AGEN, HOST, DAN LINGKUNGAN SERTA HUBUNGANNYA

Gangguan Akibat kekurangan Yodium (GAKY)

SCREENING. Pengertian. untuk mengidentifikasi penyakit2 yg tidak diketahui/tidak terdeteksi. menggunakan. mungkin menderita. memisahkan.

Epidemiologi Kecelakaan Lalu Lintas PERTEMUAN 9 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

AGENT AGENT. Faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi. Jenis. Benda hidup Tidak hidup Enersi Sesuatu yang abstrak

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAB I PENDAHULUAN. Aedes aegypti adalah jenis nyamuk yang tidak. asing di kalangan masyarakat Indonesia, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETAATAN BEROBAT DENGAN DERAJAT SISTOLE DAN DIASTOLE PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi pada kelompok umur 56 tahun ke atas yang. mengkonsumsinya di bawah kebutuhan minimal di provinsi Jawa Barat

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

SYLABUS : MKDK 009.S1.K. Dosen Pengampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. 1

Konsep Dasar Gender PERTEMUAN 4 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

KONSEP PENYEBAB PENYAKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. keadaan gizi : contohnya gizi baik, gizi buruk, gizi kurang ataupun gizi lebih. Untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbricoides dengan prevalensi yang masih tinggi di dunia, dengan rata-rata kejadian

PERTEMUAN 1 PENGANTAR GIZI MASYARAKAT PUTRI RONITAWATI, SKM, M.Si PROGRAM STUDI GIZI FIKES

BAB I PENDAHULUAN. manusia melalui perantara vektor penyakit. Vektor penyakit merupakan artropoda

KEJADIAN LUAR BIASA. Sri Handayani

KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan. salah satu masalah kesehatan lingkungan yang cenderung

Perencanaan Program Kesehatan: na i lisis M asa h a Kesehatan Tujuan Metode

Food-borne Outbreak. Saptawati Bardosono

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang beriklim tropis, penularan penyakit oleh parasit menjadi

OVERVIEW KLB KERACUNAN PANGAN

SYLABUS. Kode : Bd Dosen Pengampu

BAB I PENDAHULUAN. Waktu survival (survival time) merupakan salah satu penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO), juta orang di seluruh dunia terinfeksi

BAB I. dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat akut

Proses Penyakit Menular

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diprioritaskan dalam perencanaan dan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008).

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Sehat merupakan kondisi yang ideal secara fisik, psikis & sosial, tidak terbatas pada keadaan bebas dari penyakit dan cacad (definisi WHO)

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

Deferensiasi Ilmu Kesehatan Masyarakat

1. Penyakit Kronik. 2. Penyakit Non Infeksi. 3. New Communicable Disease. 4. Penyakit Degeneratif. Kelangsungan PTM biasanya Kronik.

Transkripsi:

Konsep Penyebab Penyakit (orang, tempat dan, waktu) PERTEMUAN 5 Ira Marti Ayu KESMAS/ FIKES

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan karakter orang-tempat waktu dari suatu permasalahan kesehatan masyarakat

Pada setiap kelompok penduduk, tiap individu yang membentuk kelompok tersebut memiliki tingkat/ derajat keterpaparan atau risiko yang berbeda pada setiap penyakit tertentu. Mereka yang mempunyai derajat keterpaparan yang sama terhadap suatu penyakit tertentu, tidak semuanya menderita penyakit tersebut secara sama pada waktu dan tempat tertentu Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor Sehingga diperlukan penjelasan karakteristik berdasarkan orang, tempat dan waktu

Orang Perbedaan sifat/ keadaan karakteristik individu secara tidak langsung dapat memberikan perbedaan sifat/ keadaan keterpaparan maupun derajat risk (relative exposure) dan reaksi individu terhadap setiap keadaan keterpaparan sangat berbeda/ dapat dipengaruhi oleh berbagai karakteristik tertentu 1. faktor genetis yang lebih bersifat tetap seperti jenis kelamin, ras, data kelahiran dll 2.Faktor biologis seperti umur, status gizi, kehamilan dll 3.Faktor perilaku yang berpengaruh seperti mobilitas, status perkawinan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal dan sebagainya

Tempat Keterangan tentang tempat dapat bersifat 1)Keadaan geografi 2)Batas administratif/ politik 3)Kota dan pedesaan 4)Negara 5)Regional Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi penyakit

Tempat Untuk kepentingan mendapatkan pengertian tentang etiologi penyakit, perbanding menurut batas-batas alam lebih berguna daripada menurut batas-batas administrasi pemerintahan Hal-hal yang memberikan kekhususan pola penyakit di suatu daerah dengan batas-batas alam ialah : temperatur, kelembapan, curuh hujan, ketinggian di atas permukaan laut, keadaan tanah, sumber air, derajat isolasi terhadap pengaruh luar yang tergambar dalam tingkat kemajuan ekonomi, pendidikan industri, pelayanan kesehatan, bertahannya tradisi-tradisi yang merupakan hambatan pembangunan, faktor sosbud, sifat lingkungan biologis (ada tidaknya vektor, reservoir) dll

Tempat Variasi geografis pada terjadinya beberapa penyakit atau keadaan lain mungkin berhubungan dengan satu atau lebih dari beberapa faktor berikut : Lingkungan fisik, kimia, biologis, sosial, ekonomi yang berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lainnya Susunan genetis dan etnis dari penduduk yang berbeda, bervariasi seperti karakteristik demografi Variasi kultural terjadi dalam kebiasaan, pekerjaan, keluarga, praktek higiene perorangan, dan bahkan defenisi sehat dan sakit Variasi administratif termasuk tersedianya dan efisiensi pelayanan medis, program sanitasi dll

Contoh penyakit : Tempat Penyakit demam kuning, kebanyakan terdapat di Amerika Latin. Distribusinya disebabkan oleh adanya reservoir infeksi (manusia atau kera), vektor (Aedes aegypty), penduduk yang rentan dan keadaan iklim yang memungkinkan suburnya agent penyakit Schitosomiasis di daerah dimana terdapat vektor keong (lembah nil, jepang) Endemis gondok di daerah yang kekurangan zat yodium Daerah pesisir tinggi hipertensi

Waktu Ada beberapa hal yang berkaitan dengan timbulnya penyakit yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu meliputi jenis penyebab dan keadaan serta kegiatan faktor penyebab yang mungkin mengalami perubahan dari waktu Perubahan berbagai faktor dari wkatu ke waktu seperti perubahan jumlah dan komposisi umur penduduk, perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis dan sosial, perubahan kriteria penyakit, dan alat diagnosis yang semakin canggih dan kemajuan cara pengobatan maupun berbagai teknologi kedokteran Terjadi perubahan pola penyakit dalam masyarakat dari waktu ke waktu sebagai akibat keberhasilan usaha pencegahan maupun usaha penanggulangan penyakit disamping munculnya berbagai masalah kesehatan lain dalam masyarakat

Perubahan frekuensi penyakit dalam masyarakat menurut waktu, dapat dibedakan menjadi : 1) Fluktuasi jangka pendek 2) Perubahan secara siklis (periodik) 3) Perubahan-perubahan sekular

Daftar Pustaka Bustan, MN. 2012. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta CDC. 2012. Principles of Epidemiology in Public Noor, Nur Nasri. 2014. Epidemiologi. Jakarta : Rineka Cipta Sutrisna, Bambang. 1994. Rakyat Pengantar Metoda Epidemiologi. Jakarta : Dian Timrmreck, Thomas C, 2005, Epidemiologi, Suatu Pengantar, Jakarta: EGC