BAB 3. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KKN - PPM

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Andalas. Pengelola Unit Kuliah Kerja Nyata. 31 s.d. 28 April 2018

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tema Memajukan Desa Demulih melalui Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih dan Gerakan Indonesia Tertib.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

Persiapan KKN Institut Teknologi Sumatera. 12 Januari 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. 1.1 JUDUL Peningkatan Penataan Lingkungan di Desa Sulang, Klungkung

Draft PANDUAN UMUM PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI UNIVERSITAS ANDALAS DENGAN DANA BOPTN DAN PNBP

IMPLEMENTASI KEGIATAN PPL PADA PROGRAM STUDI/JURUSAN PGSD MAKALAH

SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR PROGRAM KKN-PPM

PENGERTIAN KKN CATUR DHARMA UST. 1. Pendidikan 2. Penelitian 3. Pengabdian 4. Pembudayaan yang luhur

Observasi Lapangan dan Penyusunan Program Kerja

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 44 TAHUN 2011 TENTANG

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

RENCANA KEGIATAN KKN-PPM

BUPATI PASAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015 WALIKOTA SURABAYA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMAT ERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lem

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

SEMANGAT KARTINI #GREATERNUSANTARA #TFI#3S 3 S (Senyum, Sehat, Santun)

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBEKALAN DOSEN PKPM IBI DARMAJAYA. Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA TAHUN 2013 WALIKOTA SURABAYA,

INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA TAHUN 2014 WALIKOTA SURABAYA,

PROGRAM KERJA DAN EVALUASI KKN TEMATIK

KEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 40 Tahun 2011 TENTANG KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN DAFTAR PARAMETER BIDANG DAN KEGIATAN

AGENDA MENARIK SATU BULAN KKN REGULER UNIT XI.B.1 KEMASAN KARANGTENGAH, IMOGIRI, BANTUL

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN HIV DAN AIDS MELALUI PENDIDIKAN

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DESA BANGUNJIWO NOMOR 02 TAHUN 2015

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN AKHIR KKS PENGABDIAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

BUKU PEDOMAN SATUAN KREDIT PARTISIPASI (SKP) FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA Nama Mahasiswa : N I M : Tempat/Tgl.

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN.

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI. kemasyarakatan yang harus dipahami dn dilakukan oleh seluruh mahasiswa

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BAB VI PROFIL KARANG TARUNA KELURAHAN TENGAH. Nitro PDF Trial. Periode Tahun Kepemimpinan MHR MHR MHR

BAB I PENDAHULUAN. 2) Sebelah selatan dusun gunung rawas. 3) Sebelah timur dusun siwalan.

BAB I PENDAHULUAN a. Analisis Situasi

G U B E R N U R L A M P U N G

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PRORAM KEGIATAN BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 31 TAHUN 2010

WALIKOTA YOGYAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB SEKOLAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 089 TAHUN 2014 TENTANG

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN WILAYAH KECAMATAN TULAKAN KANTOR DESA NGUMBUL Jl.Raya Desa Ngumbul Kecamatan Tulakan Kode Pos : 63571

PENDAHULUAN. Peningkatan Produksi, Kesehatan dan Kualitas Pendidikan Masyarakat. Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

1.3. BIDANG KEGIATAN KKN-PPM

RANCANGAN PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM)

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUKU PANDUAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 2 TAHUN 2017

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

D I N A S BIDANG SUMBER DAYA AIR SEKSI PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN SEKSI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG DAN ARSITEKTUR KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

Oleh: Prastowo LPPM-IPB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA SURABAYA INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA TAHUN 2011

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI. 2016/2017 Dusun Widoro, Kelurahan Sumberwungu, Kecamatan Tepus, Kabupaten

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. alam, benda, tempat, dan makna nama orang hebat atau pintar. Nama juga diberikan pada kafe. Kafe menurut KBBI (2014) merupakan

SK Rektor UNS No : 491/UN27/PP/ /UN27/PP/2013

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 25 TAHUN 2016

PROGRAM KERJA UKS. No. Jenis Program Tujuan Jenis Waktu Sasaran Pelaksana Sumber Dana Ket. pelajaran

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2012/2013 UNIVERSITAS SETIA BUDI

Transkripsi:

BAB 3. PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KKN - PPM 3.1 Penempatan Mahasiswa Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN - PPM) sebagai berikut 1. Tiap 1 (Satu) orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) membimbing 25-40 orang mahasiswa yang ditempatkan di 1 nagari/desa. 2. Mahasiswa wajib dikelompokkan dalam satuan kecil oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dengan jumlah 5 7 orang tiap kelompok. 3. Kelompok kecil ini wajib ditempatkan dan menetap di rumah warga di tingkat jorong kemudian membentuk koordinator tingkat jorong yang terdiri dan ketua dan sekretaris merangkap bendahara. 4. Tiap kelompok jorong/dusun, bergabung dalam satu kelompok nagari/desa untuk membentuk koordinator tingkat nagari/dusun yang terdiri dan ketua dan sekretaris merangkap bendahara. 3.2 Tema dan Bentuk Aksi Bagian ini menjelaskan tentang tema, bentuk aksi, jenis kegiatan dan penilaian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN - PPM) 3.2.1 Tema Adapun tema dari Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN - PPM) Universitas Andalas adalah Pembangunan Karakter Mahasiswa Melalui Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat 3.2.2 Bentuk Aksi a. Mahasiswa hidup di tengah masyarakat sebagai bagian dan anggota masyarakat untuk belajar keanifan Iokal dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan (mahasiswa belajar kepada masyarakat) Kegiatan : belajar adat dan budaya lokal b. Mahasiswa menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dimilikinya untuk kepentingan masyarakat. (masyarakat belajar kepada mahasiswa) dengan program unggulan sebagai berikut o Nagari Pintar o Nagari Sehat o Nagari Hijau 3.3 Jenis Kegiatan dan Penilaian Berdasarkan jenisnya, kegiatan Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN - PPM) dikelompokkan atas: o Kegiatan Utama (Kode : A) o Kegiatan Penunjang (Kode: B) o Kegiatan Tambahan (Kode : C)

o Kegiatan Khusus (Kode: D) Berdasarkan sifatnya, kegiatan Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN - PPM) dikelompokkan atas: o Kegiatan Wajib. Kegiatan kegiatan yang termasuk kegiatan wajib diantaranya kegiatan utama (A) dengan jumlah kegiatan minimal 1 (satu) kegiatan per mahasiswa dan kegiatan tambahan (C) dengan kegiatan belajar adat dan budaya lokal o Kegiatan Pilihan. Kegiatan kegiatan yang termasuk kegiatan pilihan diantaranya kegiatan penunjang (B) dengan jumlah kegiatan maksimal 1 (satu) kegiatan per mahasiswa dan kegiatan khusus (D) dengan jumlah kegiatan tidak terbatas. Semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) kepada masyarakat harus berorientasi kepada 3 (tiga) program unggulan Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN - PPM) Universitas Andalas Tahun 2017 yaitu o Nagari Pintar Kegiatan yang berorientasi Nagari Pintar adalah kegiatan kegiatan yang berorientasi pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) terutama dalam hal pendidikan atau keterampilan. Adapun contoh contoh kegiatan yang berorientasi Nagari Pintar ini adalah pelatihan perakitan dan instalasi komputer, pelatihan desain web, pelatihan desain grafis, pelatihan dokter kecil. o Nagari Sehat Kegiatan yang berorientasi Nagari Sehat adalah kegiatan kegiatan yang berorientasi pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam rangka peningkatan derjat kesehatan masyarakat. Adapun contoh contoh kegiatan yang berorientasi Nagari Sehat ini adalah penyuluhan gizi bagi ibu hamil dan menyusui, pemeriksaan kesehatan masyarakat dan penyuluhan penggunaan obat tradisional. o Nagari Hijau Kegiatan yang berorientasi Nagari Hijau adalah kegiatan kegiatan yang berorientasi pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam rangka pengoptimalan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) untuk kepentingan sosial kemasyarakatan (kesejahteraan masyarakat). Adapun contoh contoh pelatihan pembuatan kompos dan biogas serta pembuatan kebun bergizi. Kegiatan Utama (A). Kegiatan utama adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN - PPM) yang sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang bersangkutan bertindak sebagal ketua panitia pelaksana atau penanggung jawab atas kegiatan tersebut sehingga bertanggungjawab penuh secara operasional. Jumlah kegiatan utama minimal 1 (satu) kegiatan per orang. Jika terdapat lebih dari satu orang mahasiswa yang sama program studinya dalam satu kelompok kecil (jorong) dan mempuyai program utama yang sama maka mahasiswa mahasiswa tersebut menjadi penanggung jawab utama kegiatan. Adapun contoh contoh kegiatan utama sebagai berikut a. Pelatihan dokter kecil oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran (Nagari Sehat)

b. Pembuatan kebun bergizi oleh mahasiswa Fakultas Pertanian (Nagari Hijau) c. Kursus Bahasa Inggris bagi murid murid sekolah dasar (SD) oleh mahasiswa program studi Sastra Inggris (Nagari Pintar) Kegiatan Penunjang (B). Kegiatan penunjang adalah kegiatan di luar bidang ilmu/kompetensi mahasiswa karena ada mahasiswa yang mempunyai ilmu dan keterampilan tambahan di luar bidang ilmunya. Jumlah kegiatan penunjang maksimal adalah 1 (satu) kegiatan. Adapun contoh kegiatan penunjang ini adalah a. Pelatihan jurnalistik yang diberikan oleh mahasiswa Fakultas Teknik (Nagari Pintar) b. Pelatihan sablon yang diberikan oleh mahasiswa Fakultas Peternakan (Nagari Pintar) c. Pelatihan komputer yang diberikan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (Nagari Pintar) Untuk kegiatan penunjang ini tidak termasuk kegiatan bimbingan belajar atau mengadakan kursus private. Untuk pembobotan perolehan poin kegiatan utama (A) dan kegiatan penunjang (B) sebagai ketua panitia diperlihatkan pada Tabel 3.1 berikut Tabel 3.1 Pembobotan Perolehan Poin Kegiatan A dan B Jumlah (Kali) Pertemuan Per Kegiatan Kegiatan A Poin Kegiatan B 1 20 10 2 21 11 3 22 12 4 23 13 5 24 14 Lebih dari 5 25 15 Untuk pembobotan perolehan poin kegiatan utama (A) dan kegiatan penunjang (B) sebagai anggota panitia diperlihatkan pada Tabel 3.2 berikut Tabel 3.2 Pembobotan Perolehan Poin Jumlah (Kali) Pertemuan Per Poin Kegiatan 1 2 10 3 5 12 Lebih dari 5 15 Penjelasan: Jika jumlah anggota kegiagan sebanyak 5 orang, maka poin kegiatan yang diperoleh dibagi 5, misalnya poin total kegiatan sebesar 10 maka setiap anggota memperoleh 2 poin. Selain itu untuk penentuan poin untuk kegiatan A dan B tidak ditentukan oleh seberapa banyak lokasi atau tempat kegiatan, tapi lebih didasarkan kepada apakah materi/topik yang

diberikan sama atau berbeda. Jika materi atau topik sama meskipun lokasi atau tempat berbeda maka kegiatan tersebut tetap dihitung 1 kegiatan. Adapun contoh dari penjelasan diatas sebagai berikut Kegiatan Pelatihan Dokter Kecil (Kegiatan A). Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran sebagai ketua pelaksana. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di 2 (dua) tempat yang berbeda yaitu Sekolah Dasar (SD) A jorong X Nagari Z dan Dasar (SD) B jorong X Nagari Z. Kedua kegiatan ini dianggap sama karena materinya sama. Untuk perolehan poin didapatkan jumlah poin sebesar 25 poin. Jumlah poin ini diperoleh berdasarkan perhitungan, dimana jumlah pertemuan 2 (dua) kali seminggu pada 2 (dua) tempat sehingga dalam 1 bulan dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan. Dengan berpedoman pada Tabel 3.1 maka diperoleh jumlah poin sebesar 25 poin. Kegiatan Pelatihan Penanaman Coklat (Kegiatan A). Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian sebagai ketua pelaksana. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di 2 (dua) tempat yang berbeda yaitu kelompok tani A jorong X Nagari Z dan kelompok tani B jorong X Nagari Z. Kedua kegiatan ini dianggap sama karena materinya sama. Untuk perolehan poin didapatkan jumlah poin sebesar 21 poin. Jumlah poin ini diperoleh berdasarkan perhitungan, dimana jumlah pertemuan 1 (satu) kali pertemuan pada 2 (dua) tempat sehingga total pertemuan menjadi 2 pertemuan. Dengan berpedoman pada Tabel 3.1 maka diperoleh jumlah poin sebesar 21 poin. Kegiatan Pelatihan Jumalistik (Kegiatan B). Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik sebagai ketua pelaksana. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di 2 (dua) kelas yang berbeda yaitu siswa siswi kelas 5 (lima) sekolah dasar (SD) dan siswa siswi kelas 6 (enam) sekolah dasar (SD). Jenis kegiatan ini dianggap berbeda karena materi berbeda untuk tiap kelas dan dianggap sebagai 2 kegiatan. Untuk perolehan poin didapatkan jumlah poin sebesar 26 poin. Jumlah poin ini diperoleh berdasarkan perhitungan dimana jumlah pertemuan 2 (dua) kali seminggu selama 2 (dua) minggu sehingga jumlah pertemuan sebanyak 4 kali pertemuan. Dengan berpedoman pada Tabel 3.1 maka diperoleh jumlah poin sebanyak 13 poin setiap pertemuan. Jumlah pertemuan ada 2 sehingga total poin yang diperoleh sebanyak 26 poin. Kegiatan Tambahan (C). Kegiatan tambahan adalah kegiatan yang berasal dari perguruan tinggi dan mitra luar seperti pemerintah provinsi, pemerintah kota dan pemerintah kabupaten, CSR dan sebagainya serta kegiatan kegiatan terstruktur dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) atau dosen lain yang berkaitan dengan penelitian dan atau pengabdian kepada masyarakat, yang dikerjakan oleh mahasiswa KKN PPM. Jumlah kegiatan tambahan ini jumlahnya tidak terbatas. Adapun contoh kegiatan tambahan ini adalah o Kegiatan tema Universitas Andalas (Unand). Adapun kegiatannya dalam bentuk belajar adat istiadat, seni dan budaya lokal dari tokoh adat atau tokoh masyarakat. Selain itu mahasiswa juga diwajibkan untuk mengamati budaya lokal yang unik dan spesifik dimana merupakan ciri khas daerah tersebut seperti cara jamuan makan, cara bercocok tanam, budaya obat tradisional dan sebagainya. o Kegiatan tema fakultas atau program studi. Kegiatan KKN PPM yang masuk dalam kategori ini adalah Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) tematik kebencanaan.

o Kegiatan tema mitra luar seperti Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) model kakao, model kelapa dan model kopi kerjasama dengan Dinas Perkebunan Sumbar, Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) model kelapa sawit kerjasama Kampus III Universitas Andalas Dharmasraya dengan PT. Incasi Raya. Untuk pembobotan perolehan poin kegiatan tambahan (C) diperlihatkan pada Tabel 3.3 berikut Tabel 3.3 Pembobotan Perolehan Poin Kegiatan C No Jenis Kegiatan Poin Tiap Mahasiswa 1 Tema Universitas Andalas 10 2 Tema Fak/Jur/Prodi 10 3 Tema mitra luar 10 Kegiatan Khusus (C). Kegiatan khusus adalah kegiatan yang bersifat khusus yang dijalankan oleh mahasiswa berdasarkan kebutuhan tertentu. Adapun contoh kegiatan khusus ini adalah o Menjadi koordinator jorong/dusun atau nagani/desa/kelurahan o Membantu kegiatan keagamaan seperti ceramah/kultum pada shalat tarwih atau mengajar mengaji di TPA/TPSA o Membina kegiatan keolahragaan pada karang taruna, pemuda dan kelompok tertentu lainnya. o Menyelenggarakan kegiatan seremonial yang dikunjungi oleh pejabat daerah dan institusi lainnya seperti gubernur, rektor dan pimpinan universitas lainnya, bupati/walikota, kepala dinas. o Menulis artikel/berita tentang Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) di media massa o Membantu kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti Pramuka, PMR, Rohis, Upacara Bendera/PBB, Bimbingan belajar dan sebagainya. Untuk pembobotan perolehan poin kegiatan khusus (D) sebagai berikut o Menjadi ketua dan sekretaris/bendahara dalam lingkup nagari/desa/kelurahan, masingmasing memperoieh poin 10 dan 5. o Menjadi ketua dan sekretaris/bendahara dalam iingkup jorong/dusun, masing-masing memperoleh poin 8 dan 4. o Membantu kegiatan keagamaan seperti menjadi penceramah/khatib pada shalat Jumat, shalat tarwih, wind remaja, mengajar TPA/TPSA memperoleh poin 3 per kegiatan. o Membina/melatih kegiatan keolahragaan seperti sepak bola/futsal, bulu tangkis dan lain sebagainya, termasuk memfasilitasi pertandingan olah raga, memperoleh poin 2 per kegiatan. o Menyelenggarakan kegiatan seremonial yang dikunjungi oleh pejabat daerah dan institusi Iainnya seperti gubernur, rektor dan pimpinan universitas lainnya, bupati/walikota, kepala

o o dinas, dan lain-lain, memperoleh poin sebagai ketua panitia 4 per kegiatan, sebagai anggota panitia 2 per kegiatan Menulis artikel tentang Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) di media massa termasuk membuat berita kegiatan, memperoleh 5 poin per artikel (untuk penulis) dan 2 poin tiap berita (untuk seluruh mahasiswa nagani/jorong yang diliput) Membantu kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti Pramuka, PMR, Rohis, Upacara bendera/pbb, bimbingan belajar dll memperoleh poin 3 per kegiatan. 3.4 Penilaian Akhir Penilaian akhir Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan penjumlahan akhir dari komponen - komponen sebagai berikut 1. Pembekalan (PK) sebesar 5 % (Kode PK) 2. Rencana Kerja (Renja) sebesar 10 % (Kode RK) 3. Kerjasama dan disiplin sebesar 25 % (Kode KD) dengan mempertimbangkan penilaian dari wali nagari atau wali jorong serta penilaian dari sesame mahasiswa. 4. Logbook dan Laporan Akhir 10 % (Kode LB). 5. Pelaksanaan Program Kerja (Proker) atau Nilai Lapangan sebesar 50% (Kode NL). Untuk pelaksanaan program kerja mahasiswa diukur dari total perolehan poin per jenis kegiatan dan kemudian dikonversikan dalam bentuk angka sebagai nilai lapangan nantinya. Adapun konvesi jumlah poin ke angka diperlihatkan pada Tabel 3.4 berikut Tabel 3.4 Konversi Jumlah Point Ke Angka No Jumlah Poin Nilai Lapangan Nilai Huruf 1 25 50 70 C 2 51 60 75 C+ 3 61 70 80 B- 4 71 80 85 B 5 81 90 90 B+ 6 91 100 95 A- 7 Besar dari 100 100 A