IV. SIFAT FISIKA TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

SIFAT-SIFAT TANAH PARANITA ASNUR

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA

DASAR-DASAR ILMU TANAH

PENUNTUN PRAKTIKUM SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI. OLEH I Wayan Narka

SIFAT-SIFAT FISIK TANAH 2

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

e 0 Tidak Lekat (non sticky)

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Umum Latosol

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Bobot isi tanah pada berbagai dosis pemberian mulsa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TI JAUA PUSTAKA

PENGARUH KOMPOS AMPAS TEBU DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI KEDALAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN TEMBAKAU DELI.

I. PENDAHULUAN. di lahan sawah terus berkurang seiring perkembangan dan pembangunan di

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh dalam hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

DASAR ILMU TA AH 0 5: : S

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman perkebunan yang penting

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH Acara I. Penetapan Kadar Air Tanah

PUSTAKA YANG DIGUNAKAN

TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak (perishable) dan

I. PENDAHULUAN. induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah

I. PENDAHULUAN. tanggul, jalan raya, dan sebagainya. Tetapi, tidak semua tanah mampu mendukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK)

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) sampai saat ini masih merupakan

Tabel Lampiran 1. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Studi Penambangan PT Kaltim Prima Coal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. menerus menyebabkan kerusakaan sifat fisik tanah dan selanjutnya akan

Gambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

Gambar 1. Lahan pertanian intensif

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusunnya yang meliputi bahan organik yang

II. PEMBENTUKAN TANAH

TUGAS TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (2)

Pemantauan Kerusakan Lahan untuk Produksi Biomassa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nanas merupakan tanaman buah semak yang memiliki nama ilmiah Ananas

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Morfologi Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara Karakterisasi Morfologi Tanah di Lapang

IRIGASI dan DRAINASI URAIAN TUGAS TERSTRUKSTUR. Minggu ke-2 : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (1) Semester Genap 2011/2012

TINJAUAN PUSTAKA. Sekilas Tentang Tanah Andisol. lapisan organik dengan sifat-sifat tanah andik, mana saja yang lebih

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Nanas merupakan salah satu tanaman hortikultura, yang sangat cocok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dampak pada Tanah, Lahan dan Ruang Dampak pada Komponen Udara Dampak pada Kualitas Udara Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Fauna dan Flora

TINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah

For optimum plant growth

Sifat-sifat Fisika Tanah ILMU TANAH (DASAR-DASAR ILMU TANAH)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi tanah adalah ilmu yang mengamati sifat tanah dalam berbagai lapisan

TINJAUAN PUSTAKA. Limbah Pabrik Kelapa Sawit. Kandungan hara pada 1m3 limbah cair setara dengan 1,5 kg urea, 0,3 kg SP-36,

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara pedologi, tanah didefinisikan sebagai bahan mineral ataupun organik di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 05: Sifat Fisika (1)-Tekstur Tanah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hantaran Hidrolik

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

EROSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OLEH: MUH. ANSAR SARTIKA LABAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. media tanamnya. Budidaya tanaman dengan hidroponik memiliki banyak

I. PENDAHULUAN. Besar jenis tanah suatu massa (unit massa) tanah yang seharusnya dinyatakan gr/cm 3. Volume

TINJAUAN PUSTAKA. pemerintahan daerah Kabupaten Simalungun yang memiliki luas 109,25 km 2 dari

I. PENDAHULUAN. Tanah disebut padat apabila porositas totalnya, terutama porositas yang terisi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

TINJAUAN PUSTAKA. profil tanah. Gerakan air ke bawah di dalam profil tanah disebut perkolasi

Company LOGO ILMU TANAH. Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang

TINJAUAN PUSTAKA. dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 03: Batuan & Tanah

BAB I PENDAHULUAN BAB II. Sifat sifat Fisika Tanah 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. tinggal bercabang banyak dan berwarna kuning pucat atau abu-abu sampai merah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMULSAAN ( MULCHING ) Pemulsaan (mulching) merupakan penambahan bahan organik mentah dipermukaan tanah. Dalam usaha konservasi air pemberian mulsa

Laporan. Praktikum Dasar Ilmu Tanah. Tekstur. Cynthia Diesta Firly Hari Selasa, WIB Assisten : Himawan

Transkripsi:

Company LOGO IV. SIFAT FISIKA TANAH Bagian 2 Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS

SIFAT SIFAT FISIKA TANAH A. Tekstur Tanah B. Struktur Tanah C. Konsistensi Tanah D. Porositas Tanah E. Tata Udara Tanah F. Suhu Tanah G. Warna Tanah H. Permeabilitas Tanah Bagian 1 Bagian 2

KONSISTENSI TANAH o Menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) & adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan berbagai kelembaban tanah o Menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain o Menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel tanah terhadap perubahan bentuk yang disebabkan oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah

Atterberg (1912) mengemukan 4 macam bentuk konsistensi : 1. Konsistensi melekat ---- ditunjukkan oleh sifat melekat tanah pada berbagai benda 2. Konsistensi plastis ---- dimanifestasikan oleh sifat ketahanan tanah dan plastisitas dibentuk (mudah atau tidak dibentuk) 3. Konsistensi lunak ---- dicirikan oleh kegemburan 4. Konsistensi keras ----dicirikan oleh sifat kekerasan

kering lembab basah Macam konsistensi keras Lunak gembur Plastis melekat Melekat cair bongkah optimum lumpur tanah tanah mengalir Gambar Hubungan macam-macam konsistensi tanah dengan kelembaban

KONSISTENSI DITETAPKAN PADA 3 KONDISI : o Kondisi Basah : Merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah diatas kapasitas lapang o Kondisi Lembab : Merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang o Kondisi Kering : Merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara

Penetapan Konsistensi Basah : o Dalam keadaan basah ditentukan mudah tidaknya melekat pada jari (Tingkat Kelekatan), yaitu kategori: melekat atau tidak melakat. o Selain itu, dapat pula berdasarkan mudah tidaknya membentuk bulatan (Tingkat Plastisitas), yaitu: mudah membentuk bulatan atau sukar membentuk bulatan; dan kemampuannya mempertahankan bentuk tersebut (plastis atau tidak plastis)..

Tingkat Kelekatan, yaitu menyatakan tingkat kekuatan daya adhesi antara butir-butir tanah dengan benda lain, ini dibagi 4 kategori: (1) Tidak Lekat (Nilai 0): yaitu dicirikan tidak melekat pada jari tangan atau benda lain. (2) Agak Lekat (Nilai 1): yaitu dicirikan sedikit melekat pada jari tangan atau benda lain. (3) Lekat (Nilai 2): yaitu dicirikan melekat pada jari tangan atau benda lain. (4) Sangat Lekat (Nilai 3): yaitu dicirikan sangat melekat pada jari tangan atau benda lain.

Tingkat Plastisitas, yaitu menunjukkan kemampuan tanah membentuk gulungan, ini dibagi 4 kategori berikut: (1) Tidak Plastis (Nilai 0): yaitu dicirikan tidak dapat membentuk gulungan tanah. (2) Agak Plastis (Nilai 1): yaitu dicirikan hanya dapat dibentuk gulungan tanah kurang dari 1 cm. (3) Plastis (Nilai 2): yaitu dicirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih dari 1 cm dan diperlukan sedikit tekanan untuk merusak gulungan tersebut. (4) Sangat Plastis (Nilai 3): yaitu dicirikan dapat membentuk gulungan tanah lebih dari 1 cm dan diperlukan tekanan besar untuk merusak gulungan tersebut.

Penetapan Konsistensi Lembab : o Cara penetapan konsistensi untuk kondisi lembab ditentukan dengan meremas segumpal tanah. Apabila gumpalan tersebut mudah hancur, maka tanah dinyatakan berkonsistensi gembur. Apabila gumpalan tanah sukar hancur dengan cara remasan tersebut maka tanah dinyatakan berkonsistensi teguh.

o Pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang, konsistensi dibagi 6 kategori sebagai berikut: (1) Lepas (Nilai 0): yaitu dicirikan tanah tidak melekat satu sama lain atau antar butir tanah mudah terpisah (contoh: tanah bertekstur pasir). (2) Sangat Gembur (Nilai 1): yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah sekali hancur bila diremas. (3) Gembur (Nilai 2): yaitu dicirikan dengan hanya sedikit tekanan saat meremas dapat menghancurkan gumpalan tanah.

(4) Teguh / Kokoh (Nilai 3): yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan agak kuat saat meremas tanah tersebut agar dapat menghancurkan gumpalan tanah (5) Sangat Teguh / Sangat Kokoh (Nilai 4): yaitu dicirikan dengan diperlukannya tekanan berkali-kali saat meremas tanah agar dapat menghancurkan gumpalan tanah tersebut. (6) Sangat Teguh Sekali / Luar Biasa Kokoh (Nilai 5): yaitu dicirikan dengan tidak hancurnya gumpalan tanah meskipun sudah ditekan berkali-kali saat meremas tanah dan bahkan diperlukan alat bantu agar dapat menghancurkan gumpalan tanah tersebut.

Penetapan Konsistensi Kering : o Cara penetapan konsistensi untuk kondisi kering ditentukan dengan meremas segumpal tanah. Apabila gumpalan tersebut mudah hancur, maka tanah dinyatakan berkonsistensi lunak. Apabila gumpalan tanah sukar hancur dengan cara remasan tersebut maka tanah dinyatakan berkonsistensi keras.

o Penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara, ini dibagi 6 kategori sebagai berikut: (1) Lepas (Nilai 0): yaitu dicirikan butir-butir tanah mudah dipisah-pisah atau tanah tidak melekat satu sama lain (misalnya tanah bertekstur pasir). (2) Lunak (Nilai 1): yaitu dicirikan gumpalan tanah mudah hancur bila diremas atau tanah berkohesi lemah dan rapuh, sehingga jika ditekan sedikit saja akan mudah hancur. (3) Agar Keras (Nilai 2): yaitu dicirikan gumpalan tanah baru akan hancur jika diberi tekanan pada remasan atau jika hanya mendapat tekanan jari-jari tangan saja belum mampu menghancurkan gumpalan tanah.

(4) Keras (Nilai 3): yaitu dicirikan dengan makin susah untuk menekan gumpalan tanah dan makin sulitnya gumpalan untuk hancur atau makin diperlukannya tekanan yang lebih kuat untuk dapat menghancurkan gumpalan tanah. (5) Sangat Keras (Nilai 4): yaitu dicirikan dengan diperlukan tekanan yang lebih kuat lagi untuk dapat menghancurkan gumpalan tanah atau gumpalan tanah makin sangat sulit ditekan dan sangat sulit untuk hancur. (6) Sangat Keras Sekali / Luar Biasa Keras (Nilai 5): yaitu dicirikan dengan diperlukannya tekanan yang sangat besar sekali agar dapat menghancurkan gumpalan tanah atau gumpalan tanah baru bisa hancur dengan menggunakan alat bantu (pemukul).

Faktor Mempengaruhi Konsistensi a. Kadar Air : Bila kadar air tinggi maka konsistensi tanah rendah. b. Tekstur Tanah : Bila tekstur tanah dominan pasir maka konsistensi tanah rendah. c. Porositas : Bila porositasnya tinggi maka konsistensi rendah. d. Bahan Organik : Bahan organik tinggi maka konsistensi rendah. e. Berat Isi

Faktor Dipengaruhi Konsistensi a. Struktur Tanah : Bila konsistensi tanah tinggi maka struktur mantap. b. Erosi : Bila konsitensi tanah tinggi maka erosi rendah. c. Pengolahan : Bila konsistensi tanah tinggi maka pengolahan semakin susah.

POROSITAS TANAH Definisi dan Pengertian dari Porositas Tanah adalah ruang volume seluruh pori-pori makro dan mikro dalam tanah yang dinyatakan dalam persentase volume tanah di lapangan. Dengan kata lain porositas tanah adalah bagian dari volume tanah yang tidak ditempati oleh padatan tanah.

Porositas tanah ada karena bentuk dan ukuran agregat tanah yang tidak dapat saling merapat merupakan dasar dari pori-pori tanah. Merupakan ruang antara agregat yang satu dengan yang lain disebut pori-pori mikro dan makro tanah.

Menurut ukuran pori-pori dapat dibedakan sebagai berikut : Makro porositas yang dibentuk oleh rongga-rongga besar yang dalam keadaan normal terisi udara. Bila tanah terisi air sampai terlalu basah maka tanaman akan mati lemas atau tumbuhnya menjadi kerdil. Mikro porositas yang merupakan rongga-rongga paling halus yang biasanya terisi air kapiler. Tanah pasir mempunyai porositas kurang dari 50%, dengan jumlah pori-pori makro lebih besar dari pada pori-pori mikro, bersifat mudah merembes air dan gerakan udara di dalam tanah menjadi lebih lancar. Sebaliknya berliat mempunyai porositas lebih dari 50%.

Jumlah pori-pori mikro lebih besar dan bersifat mudah menangkap air hujan, tetapi sulit merembeskan air dan gerakan udara lebih terbatas. Untuk pertumbuhan tanaman menghendaki keseimbangan antara porositas makro dan mikro. Pada tanah yang baik mikro porositas 60% dari pada seluruh porositas. Porositas sangat dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, dan pengolahan tanah.

HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN PENYUSUN TANAH Vt Vr VU VC UDARA CAIRAN MU MC Mt VP PADATAN MP

BERAT VOLUME TANAH (ρb) b Mt Vt Mt = Berat Tanah Vt = Volume Tanah b Mp Mc Vt Mu Mp = Berat Padatan Mc = Berat Cairan Mu = Berat Udara DRY BULK DENSITY Mc DAN Mu = 0 b Mp Vt

NILAI ρb : TANAH PERTANIAN : 1,1 1,6 g/cm 3 TANAH BERPASIR : 1,5 1,7 g/cm 3 TANAH ORGANIK : < 1,0 g/cm 3 TANAH ABUVOLKAN : 0,8 g/cm 3

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ρb STRUKTUR TANAH Tanah berstruktur ρb < Tanah tanpa struktur TEKSTUR >> Tekstur Kasar ρb >> KADAR BAHAN ORGANIK >> Kadar Bahan Organik ρb <<

KEGUNAAN BERAT VOLUME TANAH (ρb) INDIKATOR MENENTUKAN TANAH DAPAT ATAU TIDAKNYA DIJADIKAN LAHAN PERTANIAN, TAMBAK MENGHITUNG BERAT TANAH PER SATUAN LUAS

BERAT PARTIKEL DENSITY (ρp) ρp = Perbandingan berat tanah (MP) dengan volume tanah (VP) p MP VP Faktor-faktor yang berpengaruh : o Bahan Organik o Jenis Mineral

WARNA TANAH WARNA TANAH MERUPAKAN PETUNJUK : 1. KANDUNGAN BAHAN ORGANIK 2. KEADAAN DRAINASE & AERASI 3. PEMBEDA HORIZON FAKTOR YANG MEMPENGARUHI: 1. KADAR BAHAN ORGANIK >> BHN. ORGANIK > GELAP/HITAM MAKIN SUBUR > MUDAH DIOLAH

2. Drainase

Temperatur tanah -- salah satu sifat fisika tanah yang sangat berpengaruh terhadap proses-proses dalam tanah, seperti pelapukan dan penguraian bahan organik dan bahan induk tanah, reaksireaksi kimia, dll. Juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui perubahan kelembaban tanah, aerase, aktiivitas mikroorganisme, ketersediaan unsur hara, dll.

Tanah-tanah yang banyak kandungan bahan organik dan berwarna gelap akan mengabsorbsi 80 % radiasi surya yang masuk. Tanah yang banyak mengandung kuarsa - mengabsorbsi ± 30 % radiasi surya yang masuk.

Temperatur tanah lapisan atas selalu berubah-ubah selama 24 jam/hari Lapisan tanah atas sampai kedalaman 50 cm selalu berubah-ubah atau mengalami fluktuasi

Kedalaman > 50 cm sampai 1 meter tidak banyak mengalami perubahan temperatur. Perubahan termperatur tanah - tergantung pada banyaknya panas yang diterima dari matahari. Hal ni dipengaruhi oleh cuaca, bentuk daerah dan keadaan tanah

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah : 1. Faktor iklim / cuaca radiasi surya Keawanan Hujan suhu udara angin kelembaban udara

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah : 2. Keadaan tanah tekstur tanah kadar air tanah kandungan bahan organik warna tanah struktur tanah (pengolahan ddan kepadatan tanah)

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah : 3. Kondisi topografi kemiringasn lereng arah lerreng tinggi permukaan tanah vegetasi

Peranan / pengaruh temperatur tanah 1. Temperatur tanah mempengaruhi aktivitas biologi tanah---- tidak optimal apabila suhu tertentu tidak dapat dipertahankan Tingkat aktivitas optimum dari organisme tanah adalah suhu 18 30 0 C Di bawah 10 0 C ---- menghambat perkembangan mikroorganisme dan menghambat pengambilan K oleh tanaman Di atas 40 0 C ---- mikroorganisme tidak aktif, kecuali mikroorganisme tertentu ( mo termophil).

Peranan / pengaruh temperatur tanah 2. Temperatur tanah juga menentukan reaksi kimia dan aktivitas mikroorganisme yang dapat merombak senyawa tertentu menjadi hara tersedia. Mis : proses nitrifikasi ( temperatur optimum ± 30 0 C ) yaitu pada kondisi agak panas

Peranan / pengaruh temperatur tanah 3. Temperatur tanah juga mempengaruhi pelapukan bahan induk tanah 4. Temperatur tanah mempengaruhi perkembangan akar, karena mempengaruhi kelembaban dan aerase tanah 5. Temperatur tanah mempengaruhi pekecambahan biji dan pertunasan menjadi meningkat

Peranan / pengaruh temperatur tanah pertumbuhan tanaman tertentu (jenis berbeda) menghhendaki keadaan temperatur yang cocok Perubahan / fluktuasi suhu dapat diketahui melalui : - pengukuran suhu musiman bulanan - pengukuran suhu harian Untuk penentuan regim temperatur ------- umumnya pengukuran suhu dilakukan pada kedalaman 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Untuk tujuan pertanian dilakukan pengukuran suhu maksimum dan minimum.

Regim Temperatur Tanah --- Regim temperatur tanah RTTT RTTMP-RTTMD RTTMP Pergelik Cryik Frigid Isofrigid Boreal Mesik Isomesik Termik Isotermik Hipertermik Isohipertermik < 0 0 8 0 8 0 8 < 8 8 15 8 15 15 22 15 22 > 22 > 22 > 5 < 5 > 5 <5 >5 < 5 > 5 < 5 Rendah > cryic

Regim Temperatur Tanah --- Regim temperatur ----- > penting dalam klasifikasi tanah Di wilayah tropis, biasanya RTTMP RTTMD 5 0 C Di wilayah subtropis, RTTMP - RTTMD > 5 0 C

Mengendalikan Temperatur Tanah == 1. Penambahan atau pengurangan air lebih dari tanah akan membantu mengubah temperatur tanah misal : membuat parit-parit draenase pemulsaan 2. Menutupi tanah dengan tanaman Sehingga mengurangi energi yang masuk, serta menahan temperatur tanah yang dikehendaki 3. Pemulsaan Mulsa organik ------- mereduksi temperatur tanah Mulsa plastik -------- meningkatkan temperatur tanah (iklim sedang)

Note : Guna mulsa -- Mengabsorbsi radiasi matahari mereduksi kehilangan panas dari tanah Mereduksi evaporasi air dari permukaan tanah Menjaga kelembaban tanah.

Hubungan suhu tanah denan suhu udara == Suhu udara tinggi -------- suhu tanah juga tinggi Menurut beberapa ahli --- suhu tanah dapat diduga dari suhu udara Soil Survey Staff --- menambah 1 º C terhadap suhu udara Ts = Ta + 1 º C Toy. Kuhaida dan Munson : Ts = 2337 + 0,986 Ta (di daerah tropis Amerika latin) New Hall : Ts = Ta + 2,5 º C ( di daerah tropis Afrika)

Company LOGO PS MSP FPIK-UB